Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENDALAMAN DAN Nama Pemateri :

PENGUATAN AGENDA 2 Muis SH,MM


TUGAS KELOMPOK Oleh : NDH
dr. Gladys Lydia Monica 02
Moh. Arahman Alhidayah, S.Kom 06
AKUNTABILITAS
Ngurah Putu Januarta, S.P 10
DAN
Ni Wayan Suparni, S.Pd.H 14
NASIONALISME
Nur Fitri Iswan, S.Pd 18

DESKRIPSI TUGAS :
Masing- masing kelompok mencari film pendek yang terkait dengan penerapan atau pelanggaran yang
dilakukan oleh pemeran film tersebut terhadap nilai-nilai dasar asn pada mata pelatihan akuntabilitas
dan nasionalisme. Buatkan narasi terhadap penerapan dan pelanggaran dimaksud sebagai bahan
paparan pada Pertemuan ketiga synchronous.

JUDUL VIDEO : BOSQUE

Link Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=dlYFXDjdcas

PENERAPAN DAN PELANGGARAN


NILAI AKUNTABILITAS DAN NASIONALISME
DALAM FILM PENDEK “ BOSQUE”

Film pendek ini bercerita tentang seorang atasan yang sedang dibicarakan oleh
bawahannya. Mereka mengobrol tentang betapa seringnya mereka di tegur oleh atasan.
Mereka ditegur dalam banyak hal, bahkan dalam hal paling kecilpun contohnya seperti
menulis nama atasannya. Banyak nilai – nilai dasar ASN yang tersirat dalam video ini baik
dari segi pelanggaran maupun penerapan. Namun yang akan dibahas dalam tugas ini adalah
Nilai Akuntabilitas dan Nasionalisme.
Sebagai pengantar, akuntabilitas adalah sebuah hubungan yang saling bertanggung
jawab baik itu antara individu ataupun invidu dengan organisasi. Hubungan tersebut
berorientasi pada hasil yang dituangkan dalam bentuk laporan dan tidak sampai disitu,
hubungan terebut memiliki konsekuensi . Konsekuensi dapat berupa penghargaan ataupun
hukuman. Tujuan utama dari akuntabilitas adalah memperbaiki kinerja individu maupun
organisasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kami mulai membahas dari segi Kepemimpinan, dimana salah satu cara menciptakan
lingkungan kerja yang akuntabel adalah kepemimpinan yang memberikan efek positif. Dalam
film ini, Ibu Puan seorang atasan yang mampu memberikan contoh (lead by example)
bagaimana melaksanakan tanggungjawab. Komitmen yang tinggi tampak dalam sikap Ibu
Puan yang selalu mengoreksi kesalahan- kesalahan dari para pegawainya. Sikap ini adalah
salah satu bentuk akuntabilitas interaksi dimana terjadi pertukaran sosial dua arah ( dari
atasan ke bawahan maupun sebaliknya) yang menuntut pertanggungjawaban dalam hal
memberi respon, rectification (pembetulan), dan sebagainya. Teguran- teguran ini ditujukan
untuk memperbaiki kinerja dari para pegawainya dan itu adalah salah satu tujuan utama dari
Akuntabilitas.
Selain itu, Ibu Puan melaksanakan tanggungjawabnya sebagai atasan denngan
memberikan arahan kepada bawahannya. Hal tersebut merupakan salah satu aspek
terciptanya lingkungan kerja yang akuntabel, dimana ada kejelasan mengenai kewenangan,
peran dan tanggung jawab dan kinerja seperti apa yang diharapkan organisasi tersebut.
Integritas yang tinggi juga ditunjukkan oleh Ibu Puan dimana dalam video tersebut, dia
mengajak Sekretarisnya untuk bersama- sama melihat CCTV hanya untuk mengamati siapa
saja yang tidak disiplin waktu. Waktu masuk dan pulang kerja adalah peraturan di tempat
kerja yang harus kita taati.
Waktu masuk dan pulang serta pemakaian seragam adalah hal yang kelihatannya
sepele. Jika kita tidak memiliki integritas yang tinggi, dimana arti dari integritas sendiri
adalah konsistensi dan keteguhan dalam menjunjung tinggi nilai luhur dan keyakinan, maka
hal seperti disiplin masuk dan pulang kerja seperti itu akan dengan mudahnya kita abaikan.
Ibu Puan menunjukkan bahwa hal kecil seperti datang terlambat, absen cepat kemudian pergi
lagi dan kesalahan penulisan nama bisa berakibat besar dalam kinerja pegawainya nanti.
Mekanisme akuntabilitas suatu organisasi akan berbeda dengan organisasi lainnya.
Mekanisme akuntabilitas dapat berupa sistem penilaian kinerja, sistem akuntasi,sistem
akreditasi dan yang ditunjukkan dalam film ini yaitu sistem pengawasan menggunakan
CCTV. Pelanggaran nilai akuntabilitas dapat terlihat dari beberapa pegawai yang korupsi
waktu dalam bekerja, keluar masuk kantor tanpa izin, memanipulasi jam kedatangan kerja
seolah- olah datang paling pagi padahal keluar lagi dari kantor untuk mengurus hal- hal lain.
Jadi, hasil perekaman CCTV adalah bukti yang akuntabel dan transparan dimana pegawai
tidak bisa mengelak lagi jika ketahuan masuk kerja tidak sesuai dengan peraturan kantor yang
ada.
Di dalam film tersebut diceritakan bahwa semenjak Ibu Puan menjadi pimpinan,
kantor tersebut menunjukkan kinerja yang baik, lebih produktif . Hal itu menunjukkan bahwa
aspek – aspek Lingkungan Kerja yang akuntabel yang berusaha diterapkan oleh Ibu Puan
membuahkan hasil yang baik. Ibu Puan melakukan koreksi terus menerus terhadap kinerja
pegawainya sesuai dengan implementasi Akuntabilitas yang terjadi sepanjang umur siklus
dari suatu kegiatan dalam hal ini adalah kinerja dari kantor tersebut, mulai dari Perencanaan,
pelaksanaan dan Evaluasi kegiatan.
Selain itu, dalam film tersebut juga menyorot respon dari Esi, tokoh yang menjadi
sekretaris Ibu Puan. Esi menunjukkan sikap transparansi dimana dia memberikan informasi
yang baik kepada teman temannya sehingga mereka sadar dengan kesalahan yang dilakukan
dan mau membenahi diri demi terbentuknya kelompok yang solid. Itulah sikap yang harus
ditunjukkan seorang ASN yaitu mampu menjadi pemersatu dengan menerapkan rasa
nasionalisme yang berlandaskan Pancasila yaitu sila ketiga Persatuan Indonesia.
Di akhir video, Esi bertanya apa niat teman- temannya untuk datang ke kantor ,
apakah hanya untuk mengumpulkan uang ataukah berniat untuk mengabdi kepada negeri ini.
Pengabdian kepada negeri adalah salah bentuk rasa Nasionalisme kita. Menurut kamus Besar
Bahasa Indonesia ( KBBI), nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa
dan negara. Artinya, setiap warga negara Indonesia haruslah memiliki kesamaan cita- cita dan
tujuan Bangsa yang terkandung dalam alinea 4 Pembukaan UUD 1945.
Nasionalisme memuat segala hal yang terkandung dalam kelima sila pancasila. Dalam
film ini, nilai Persatuan Indonesia dapat dilihat bagaimana Puan mengarahkan para
pegawainya untuk bertanggung jawab dengan pekerjaannya sehingga menciptakan
lingkungan kerja yang akuntabel dan tidak menimbulkan konflik antara individu, kelompok
dan organisasi. Ibu Puan juga menekankan tidak adanya perbedaan atasan dan bawahan, yang
berbeda hanya tugas, fungsi dan tanggung jawab masing masing.
Nilai sila Ketuhanan Yang Maha Esa dilanggar oleh pegawai ibu Puan, yaitu ada
beberapa dari mereka yang korupsi waktu. Datang kerja paling cepat, kemudian pergi lagi
mengurus hal yang lain dan kembali ke kantor sudah siang adalah salah satu bentuk
kopegawai tidak menjalankan amanahnya dalam bekerja. pegawai tidak menjalankan
amanahnya dalam bekerja. pegawai tidak menjalankan amanahnya dalam bekerja. pegawai
tidak menjalankan amanahnya dalam bekerja. pegawai tidak menjalankan amanahnya dalam
bekerja. pegawai tidak menjalankan amanahnya dalam bekerja.
Cuplikan film tersebut juga memuat hal unik yaitu adanya 3 kata ajaib yang selalu
diungkapkan oleh Ibu Puan, yaitu Maaf, Tolong dan Terimakasih. Kebiasaan tersebut
menunjukkan penerapan sila pertama dari pancasila yaitu Ketuhanan yang maha Esa. Salah
satu wujud nyata penerapan sila pertama adalah mempunyai etika sebagai prinsip dasar
dalam kehidupan sehari -hari. Tokoh Esi dalam film ini berkata bahwa untuk sampai ke level
pengabdian kepada Bangsa dan Negara, kita harus menerapkan kode etik pegawai.
Pertanyaan, Apakah kita bekerja untuk diri sendiri ataukah untuk kemajuan Bangsa dan
Negara kita?

Anda mungkin juga menyukai