Anda di halaman 1dari 10

LOGIKA TIMTENG

KELOMPOK 8

TEKNIK PENULISAN ILMIAH

& LOGIKA BERFIKIR

ARNETA GRASHELA(19B505043027)
LIVIANA RIZHAWULANDARI (19B505033038)
MUHAMMAD JAGAD NUGRAYANA WIDAGDO
(19B505043026)
LOGIKA TIMTENG
Ada 4 hukum dasar logika :
1.Hukum kesamaan
2.Hukum kontradiksi
3.Hukum penyisihan jalan tengah
4.Hukum cukup alasan
DALAM ILMU LOGIKA, ADA 3 HAL TERPENTING

YANG PERLU DIPELAJARI , YAITU :

1.Definisi adalah keterangan atau penjelasan atas


sesuatu.
2.Argumentasi yaitu penalaran yang disampaikan
dalam rangka meyakinkan pihak lain.
3.Falasi (fallacy) adalah kesalahan proses berpikir,
bisa terjadi pada pendefinisian, penggunaan
premis, penggunaan data, penarikan kesimpulan,
dan semua aspek logika lainnya.
2 JENIS PENALARAN
1.Penalaran langsung adalah menalar dengan berdasarkan
pernyataan saja, yaitu jika suatu pernyataan dianggap
benar maka pernyataan yang kontradiktif menjadi salah
.
2. Penalaran tidak langsung, yaitu menalar dengan
berdasarkan 2 (atau lebih) pernyataan (proposisi).
JENIS-JENIS FALLACY

1.Argumentum ad hominem, yaitu membantah argumen


seseorang dengan menyerang personalitas orang tersebut,
bukan menyerang argumennya.

2.Argumentum ad verecundiam, yaitu berargumen dengan


berlindung di balik kredibilitas orang atau menganggap
semua perkataan orang yang dianggap kredible pasti
benar, padahal:
•kebenaran materialnya harus dibuktikan dulu
•kredibilitas seseorang harus relevan dengan
pernyataannya
3.Fallacy non causa pro causa, yaitu berargumentasi secara keliru karena
penyebutan ‘sebab’ yang tidak tepat (karena betul-betul bukan sebab, atau
menyebut ‘akibat’ sebagai ‘sebab’, atau menyebut hanya 1 sebab padahal ada
beberapa sebab)

4.Argumentum ad baculum, yaitu berargumentasi dengan didasarkan pada


kemungkinan buruk/ancaman bila sesuatu itu terjadi (atau tidak terjadi).

5.Argumentum ad Misericondiam, yaitu berargumentasi dengan membangkitkan


belas kasihan/sentimental.
6.Argumentum ad Populum adalah beragumen dengan
berdasarkan “banyak orang yang mengatakan hal itu.”

7.Fallacy Ignoratio Elenchi: kesimpulan yang diambil dari premis


tidak relevan
.
8.Argumentum ad ignorantiam: menyimpulkan sesuatu itu benar
karena negasinya belum terbukti, atau sebaliknya.
9.Falasi aksidensi: kita memaksakan aturan umum pada suatu
keadaan yang aksidental.
10.Falasi komposisi dan divisi: kesalahan berpikir yang muncul dari
anggapan bahwa apa yang benar atau berlaku bagi individu
tertentu pasti juga berlaku untuk seluruh individu yang ada pada
kelompok itu. Ini sama dengan analogi (jadi, analogi pada dasarnya
salah satu bentuk falasi, kecuali pada kondisi tertentu, baca lagi
bab analogi).
Kesalahan analogi juga bersumber dari pembandingan yang tidak
setara. Karena itu, contoh-contoh berikut ini malah dobel-falasi
(pakai analogi + analogi tidak setara).
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai