Tugas Mandiri Antropologi (Isi)
Tugas Mandiri Antropologi (Isi)
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas yang kami
buat ini ditujukan kepada kami sendiri dan pembaca agar mengetahui informasi
pengaruh konsep manusia dan masyarakat “ Antropologi” yang dibimbing oleh
Ibu Meiana Harfika, S.K.M., M.Kes
PENYUSUN
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I KONSEP ANTROPOLOGI.......................................................................1
BAB II KONSEP PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL.....................5
BAB III KONSEP MANUSIA DAN KEBUDAYAAN YANG ADA
DIINDONESIA......................................................................................................11
BAB IV KONSEP STRATIFIKASI SOSIAL YANG ADA DI INDONESIA. .18
BAB V KONSEP LEMBAGA KEMASYARAKATAN DIINDONESIA........22
BAB VI KONSEP DINAMIKA MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
DIINDONESIA......................................................................................................25
BAB VII KONSEP PERILAKU DAN PERILAKU KESEHATAN.................28
ii
BAB I
KONSEP ANTROPOLOGI
4) adapun perhatian terhadap suatu keberadaan sakit atau penyakit tidak secara
individual, terutama illness dan sickness pada keluarga ataupun masyarakat.Jauh
sebelum apa yang disimpulkan ahli-ahli antropologi pada akhir abad 20, pada
tahun 1924 W.H. R. River, seorang dokter, menyebutkan bahwa kepercayaan
medis dan prakteknya tidak dapat dipisahkan dari aspek budaya dan organisasi
sosial yang lain. Ia menyatakan “praktek medis primitif mengikuti dari dan
membuat pengertian dalam syarat-syarat yang mendasari kepercayaan medis. Ia
juga menyatakan keberadaan 3 padangan dunia yang berbeda (gaib, religi, dan
naturalistik) dan menghubungkan sistem-sistem kepercayaan, dan tiap-tiap
pandangan memilki model perilaku medis yang sesuai.Ackerkencht, seorang
dokter dan ahli antropologi, orientasi teoritisnya diungkapkan dalam bentuk lima
generalisasi yaitu
1
2) ada begitu banyak pengobatan primitif,
3) bagian dari pola medis, seperti yang ada pada keseluruhan budaya, secara
fungsional saling berkaitan,
a. Metode Sosiologi
1. Metode Kualitatif
2
a. Metode historis menggunakan analisis atau peristiwa-peristiwa masa silam
untuk menentukan prinsip-prinsip umum. Contoh: menyelidiki akibat revolusi
secara umum dengan menggunakan bahan sejarah yaitu dengan meneliti revolusi
yang terjadi pada masa silam.
d .Metode studi kasus adalah metode yang mempelajari salah satu gejala nyata
dalam kehidupan masyarakat dengan sedalam-dalamnya guna mendapatkan
dalil-dalil umum.
2.Metode Kuantitatif
b. Metode Antropologi
3
1. Metode Ideologis: metode ini dilakukan untuk penelitian penjajahan dengan
mempelajari kaidah-kaidah hukum yang ideal (norma ideal) yang tertulis maupun
yang tidak tertulis. Penelitian ini memperoleh prinsip-prinsip hukum dalam
kehidupan masyarakat.
SUMBER:
http://blog.unnes.ac.id/prestia/2015/11/04/antropologi-kesehatan/
https://www.academia.edu/11904318/ANTROPOLOGI_KESEHATAN_doc
4
BAB II
3. Relasi sosial merupakan pengaruh yang dirasakan antara dua orang atau lebih,
sebagai akibat dari perilaku timbal balik
Ada enam jenis faktor terjadinya proses interaksi sosial. Keenam faktor
tersebut adalah faktor sugesti, imajinasi, identifikasi, simpati, empati dan
motivasi. Kesemuanya membentuk proses sosial yang menjadi cikal bakal
5
kehidupan bermasyarakat yang berpedoman dengan norma dan aturan yang telah
disepakati. Berikut ini penjelasan mengenai faktor pendorong interaksi sosial :
1. Sugesti
2. Imitasi
3. Identifikasi
4. Empati
Mungkin Anda tidak asing dengan istilah ini, empati merupakan kondisi
dimana Anda merasakan perasaan orang lain untuk diri sendiri. Perasaan empati
biasanya muncul ketika seseorang memiliki pandangan bahwa setiap orang harus
memiliki kesamaan derajat kehidupan.
5. Simpati
6.Motivasi
6
Motivasi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi interaksi sosial.
Dengan adanya motivasi orang akan melakukan dan berjuang bersama dengan
sungguh-sungguh untuk mencapai tujuannya. Motivasi adalah bentuk dorongan
yang diberikan untuk seseorang agar dia ingat kembali mengenai visi-misi yang
akan dicapai.
a. Kontak sosial
Adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan
awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara
satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik.
b. Komunikasi
Di mana pun dan kapan pun kehidupan sosial selalu diwarnai oleh dua
kecenderungan yang saling bertolak belakang. Di satu sisi manusia berinteraksi
untuk saling bekerja sama, menghargai, menghormati, hidup rukun, dan
bergotong royong. Di sisi lain, manusia berinteraksi dalam bentuk pertikaian,
peperangan, tidak adanya rasa saling memiliki, dan lain-lain. Dengan demikian
interaksi sosial mempunyai dua bentuk, yakni interaksi sosial yang mengarah
7
pada bentuk penyatuan (proses asosiatif) dan mengarah pada bentuk pemisahan
(proses disosiatif).
1. Proses asosiatif
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau
kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
b. Akomodasi (Accomodation)
C. Akulturasi
d. Asimilasi (assimilation)
2. Proses Disosiatif
8
Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang
menghasilkan sebuah perpecahan. Ada beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif,
antara lain sebagai berikut:
a. Persaingan (competition)
b. Kontravensi (contravention)
• kurang berfungsi
c. Konflik
9
Persaingan yang sangat tajam sehingga kontrol sosial
SUMBER:
https://sosiologis.com/proses-sosial
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2015/08/proses-interaksi-sosial-dan-
proses-sosial-lengkap.html
10
BAB III
Manusia disebut sebagai mahluk berbudaya karena manusia memiliki akal dan
budi atau pikiran dan perasaan.Dengan akal dan budi manusia berusaha terus
menciptakan benda-benda baru untuk memenuhi tuntutan jasmani dan rohani
yang akhirnya menimbulkan kebahagiaan.Kebahagiaan bagi manusia sesuatu
yang baik, benar dan adil.
Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang
senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena
yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan
adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran
dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
B. KEBUDAYAAN
Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti
akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia.Ada pendapat
yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya.Budi adalah
akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti
perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga kebudayaan diartikan
sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.
11
Kebudayaan, cultuur (bahasa belanda), culture (bahasa inggris), tsaqafah
(bahasa arab), berasal dari perkataan latin “colere” yang artinya mengolah,
mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau
bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan
aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”.
C. WUJUD KEBUDAYAAN
1. Nilai Budaya
Nilai – nilai ini dipelajari oleh masyarakat sejak kecil, sulit untuk
digoyahkan dan menghasilkan gagasan di kemudian hari.Dapat berupa buah
pikiran, tingkah laku, maupun benda – benda tertentu.
2. Sistem Budaya
3. Sistem Sosial
4. Kebudayaan Fisik
D. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
12
bahasa, serta kesenian. Untuk lebih jelas, masing-masing diberi uraian sebagai
berikut.
1.Sistem religi dan upacara keagamaan, merupakan produk manusia sebagai homo
religious. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap
bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang Mahabesar yang dapat
“menghitam-putihkan” kehidupannya. Oleh karena itu, manusia takut sehingga
menyembah-Nya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.Untuk
membujuk kekuatan besar tersebut agar mau menuruti kamauan manusia,
dilakukan usaha yang diwujudkan dalam system religi dan upacara keagamaan.
4. Sistem mata pencaharian hidup, yang merupakan produk dari manusia sebagai
homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus
meningkat.
13
6. Bahasa, merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa
manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode), yang kemudian
disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi bahasa tulisan.
F. CIRI-CIRI KEBUDAYAAN
14
– Kebudayaan hidup dan berkembang dalam masyarakat
– Bersifat kedaerahan
15
masyarakat tetapi pada gilirannya merupakan suatu kekuatan yang mengatur
bahkan memaksa manusia untuk melakukan tindakan dengan “pola tertentu”.
Kebudayaan bahkan bukan hanya merupakan kekuatan dari luar diri manusia
tetapi bisa tertanam dalam kepribadian individu .Dengan demikian kebudayaan
merupakan kekuatan pembentuk pola sikap dan perilaku manusia dari luar dan
dari dalam. Unsur paling sentral dalam suatu kebudayaan adalah nilai – nilai yang
merupakan suatu konsepsi tentang apa yang benar atau salah (nilai moral), baik
atau buruk (nilai etika) serta indah atau jelek (nilai estetika). Dari sistem nilai
inilah kemudian tumbuh norma yang merupakan patokan atau rambu – rambu
yang mengatur perilaku manusia di dalam masyarakat.
16
membentuk pemikiran orang – orang mengenai resiko, penghargaan dan
kesempatan. Sementara itu disisi lain, pembangunan pada dasarnya merupakan
proses aktivitas yang bersifat kontinyu dan terencana yang ditujukan untuk
merubah dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi kearah yang lebih
baik dan wajar dari waktu ke waktu.
SUMBER:
http://vanillabluse.blogspot.com/2014/05/makalah-manusia-dan-
kebudayaan.html?m=1
https://id.scribd.com/doc/241936440/Manusia-Dan-Kebudayaan
17
BAB IV
Dasar Stratifikasi Sosial atau Faktor penyebab terjadinya Stratifikasi Sosial dalam
masyarakat yaitu:
1.Kekayaan
Kekayaan berupa materi atau kebendaan dapat menjadi tolak ukur penempatan
masyarakat dalam lapisan social yang ada.
2.Kehormatan
Orang yang dihormati atau disegani akan menempatiu lapisan teratas sistem
pelapisan sosial masyarakat.
3.Ilmu Pengetahuan
Dalam buku Sosiologi karya Suhardi, sifat stratifikasi sosial ada dua macam yaitu
18
2. Stratifikasi Tertutup atau Open Social Stratification
Sifat stratifikasi tertutup membuat batasan seseorang untuk berpindah strata sosial
baik itu dari lapisan atas ke bawah ataupun sebaliknya.
a. Kedudukan (Status)
Untuk mengukur status seseorang, menurut Pitirim A. Sorokin dapat dilihat pada
hal-hal sebagai berikut.
3. Kekayaan
4. Politis
5. Keturunan
6. Agama
b. Peranan (Role)
19
dengan kedudukannya maka dia berarti telah menjalankan suatu peran.Peran dan
kedudukan tidak dapat dipisahkan karena satu dengan yang lainnya saling
tergantung.Tidak ada peran tanpa status dan tidak ada status tanpa
peran.Seseorang dalam masyarakat bisa memiliki lebih dari satu peran dari pola
pergaulan hidupnya. Suatu peran paling sedikit mencakup tiga hal, yaitu:
2. Peran adalah suatu konsep ikhwal apa yang dapat dilakukan oleh individu
dalam masyarakat; dan
3. Peran dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur
sosial dalam masyarakat.
c.Mobilitas sosial
Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih
memungkinkan untuk berpindah strata.Sebaliknya, pada masyarakat yang sifatnya
tertutup kemungkinan untuk pindah strata lebih sulit.Contohnya, masyarakat
feodal atau pada masyarakat yang menganut sistem kasta. Pada masyarakat yang
menganut sistem kasta, bila seseorang lahir dari kasta yang paling rendah untuk
selamanya ia tetap berada pada kasta yang rendah. Dia tidak mungkin dapat
pindah ke kasta yang lebih tinggi, meskipun ia memiliki kemampuan atau
keahlian. Karena yang menjadi kriteria stratifikasi adalah keturunan. Dengan
demikian, tidak terjadi gerak sosial dari strata satu ke strata lain yang lebih tinggi.
20
SUMBER:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial
https://www.academia.edu/10046122/STATIFIKASI_SOSIAL_DI_INDOSIA
21
BAB V
A.LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Istilah lain yang digunakan adalah bangunan sosial yang diambil dari
bahasa Jerman sozialegebilde dimana menggambarkan dan susunan institusi
tersebut.[4].
Dari sudut sistem nilai kelembagaan masyarakat dibagi menjadi dua yakni
Basic institution and Subsidiary Institution.Yang pertama merupakan lembaga
yang memegang peranan penting dalam mempertahankan tata tertib masyarakat
sementara yang kedua kurang penting karena hanya jadi pelengkap.
22
Dari sudut penerimaan masyarakat, terdiri dari dua yaitu Sanctioned
Institution and unsanctioned Institution. Yang pertama merupakan kelompok
yang dikehendaki seperti sekolah dll, sementara yang kedua ditolak meski
kehadirannya akan selalu ada. Lembaga ini berupa pesantren sekolah, lembaga
ekonomi lain dan juga lembaga kejahatan.
Dari sudut fungsinya dibedakan atas dua yaitu Operatif Institutional and
regulatif Institutional. Yang pertama berfungsi untuk mencapai tujuan, sementara
yang kedua untuk mengawasi tata kelakuan nilai yang ada di masyarakat(Yuliati
dkk, 2003).
Pada materi pembahasan kali ini, kita akan melihat fungsi dan peran
kelembagaan sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang terdapat di
tengah-tengah masyarakat kita sendiri.
Fungsi dan peran ini berbeda-beda sesuai dengan maksud dan tujuan
didirikanya lembaga sosial itu sendiri.Ini artinya setiap lembaga sosial
mempunyai aturan-aturan, alat dan tanggungjawab sendiri-sendiri untuk mencapai
tujuannya.
Inti dari tujuan yang dimaksud adalah ditujukan untuk mewujudkan hidup yang
tertib dan aman.
Fungsi secara umum dari kelembagaan sosial ini, dapat kita kemukakan seperti
berikut:
23
2. Alat untuk keutuhan dan kesatuan masyarakat.
3. Sebagai pengawas dan pengendali tingkah laku setiap anggota (manusia) dalam
bermasyarakat.
SUMBER:
24
BAB VI
B. Evolusi budaya
25
C. Difusi
D.Pengertian Inovasi
E.Istilah akulturasi
F.Asimilasi
26
adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri
khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi
ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau
kelompok.Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha
mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan
kepentingan serta tujuan bersama.
SUMBER:
https://www.kompasiana.com/khusnulkhuluq/54f78106a33311a3728b4608/dinam
ika-mayarakat-dan-kebudayaan
27
BAB VII
A.KONSEP PERILAKU
B. PERILAKU KESEHATAN
Atau dengan kata lain, perilaku kesehatan adalah semua aktivitas seseorang, baik
yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati
C.Pembentukan Perilaku
28
b.Rasa aman memperoleh perlindungan hukum
c.Bentuk Perilaku
29
Perilaku pasif (respons internal)
Perilaku yang sifatnya masih tertutup,terjadi dalam diri individu dan tidak
dapat secara langsung .contoh:berfikir,berfantasi,berangan-angan
Perilaku aktif (respons ekternal)
Perilaku yang bersifat terbuka.Perilaku aktif adalah perilaku yang dapat
diamati langsung berupa tindakan yang nyata. Contoh:mengerjakan soal
ulangan dan membaca buku pelajaran
SUMBER:
https://www.academia.edu/17110338/KONSEP_PERILAKU_DAN_PERILAKU
_KESEHATAN
30