Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

LITERATURE REVIEW : KRITERIA DAN PERAN PENGAWAS


MENELAN OBAT PASIEN TUBERCULOSIS DI INDONESIA

Disusun Oleh :

Fina Ratih Wira Putri Fitri Yani


PO.12.34.56.789

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
2020
LITERATURE REVIEW : KRITERIA DAN PERAN PENGAWAS
MENELAN OBAT PASIEN TUBERCULOSIS DI INDONESIA

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH


Disusun untuk memenuhi persyaratan menempuh mata kuliah Karya Tulis Ilmiah

Oleh :
Fina Ratih Wira Putri Fitri Yani
PO.12.34.56.789

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
2020
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:

Nama : Fina Ratih Wira Putri Fitri Yani


NIM : PO.12.34.56.789
Program Studi : D-III Keperawatan
Judul Proposal KTI : Kemampuan Anak Berkebutuhan Khusus Melakukan Kebersihan

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Palangka Raya, 27 November 2020

Pembimbing I Pembimbing II

apt. Fina Ratih Wira Putri., M.Sc apt. Fina Ratih Wira Putri., M.Sc
NIP. 198506182015032002 NIP. 198506182015032002

HALAMAN PENGESAHAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:

Nama : Fina Ratih Wira Putri Fitri Yani


NIM : PO.12.34.56.789
Program Studi : D-III Keperawatan
Judul Proposal KTI : Kemampuan Anak Berkebutuhan Khusus Melakukan Kebersihan
Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Pada Seminar Proposal Karya Tulis Ilmiah
Hari Selasa Tanggal 4 Agustus 2020

Ketua Penguji apt. Fina Ratih Wira Putri., M.Sc ( ________________ )


NIP. 198506182015032002

Anggota I apt. Fina Ratih Wira Putri., M.Sc ( ________________ )


NIP. 198506182015032002

Anggota II apt. Fina Ratih Wira Putri., M.Sc ( ________________ )


NIP. 198506182015032002

Mengetahui Mengesahkan
Ketua Program Studi D-III Keperawatan Ketua Jurusan Keperawatan

Untung Halajur.,S.SiT.,M.Kes Ns. Reny Sulistyowati.,M.Kep


NIP. 19651218 198503 1002 NIP. 19760907 200112 2 001
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fina Ratih Wira Putri Fitri Yani


NIM : PO.12.34.56.789
Program Studi : D-III Keperawatan
Judul Proposal KTI : Kemampuan Anak Berkebutuhan Khusus Melakukan

Kebersihan
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa proposal karya tulis ilmiah yang saya tulis ini
benar-benar tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa proposal karya tulis ilmiah
ini hasil plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi
atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Palangka Raya, 27 November 2020


Yang Membuat Pernyataan

Fina Ratih Wira Putri


NIM. PO.12.34.56.789
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................................3

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................4

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN....................................................................................5

KATA PENGANTAR...............................................................................................................6

DAFTAR ISI............................................................................................................................7

DAFTAR TABEL.....................................................................................................................8

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................9

BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................................10

A. Latar Belakang...................................................................................................10

B. Rumusan Masalah..............................................................................................12

C. Tujuan................................................................................................................12

1. Tujuan Umum.................................................................................................12

2. Tujuan Khusus................................................................................................12

BAB II. METODE..................................................................................................................13

A. Strategi Pencarian Literature..............................................................................13

1. Protokol dan Registrasi..................................................................................13

2. Database Pencarian.......................................................................................13

3. Kata Kunci......................................................................................................13

B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi................................................................................14

C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas...................................................................15

1. Hasil Pencarian dan Seleksi Studi.................................................................15

2. Penilaian Kualitas...........................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kata Kunci Literature Review .................................................................................14


Tabel 2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Penelitian...................................................................14
Tabel 3. Judul Artikel Penelitian yang memenuhi cut off penelitian.....................................16
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Diagram Alir PRISMA........................................................................................... 15


BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

World Health Organization sejak tahun 1993 mengeluarkan kebijakan darurat


TB, namun hingga pada saat ini masih menjadi pekerjaan rumah yang panjang,
terutama bagi negara dengan beban TB tinggi. Tuberculosis adalah penyakit lama
yang sampai saat ini penyebarannya sukar untuk dimusnahkan. Sesuai dengan
laporan WHO pada tahun 2018, TB merupakan salah satu dari 10 penyakit penyebab
kematian terbesar. Diperkirakan jumlah penderita TB baru di dunia pada tahun 2017
mencapai 10 juta orang. Jumlah ini menjadi bertambah, dengan adanya resistensi
antibiotik dimasyarakat sehingga kasus munculnya TB relaps menambah
permasalahan panjang penyelesaian kasus tuberculosis didunia. Secara global,
kasus MDR TB yang terdeteksi pada tahun 2017 mencapai 160.684 kasus yang jika
dibandingkan pada tahun 2016 terjadi peningkatan kecil yang semula 153.119. Dari
jumlah tersebut, total 139.114 orang (87%) terdaftar pada pengobatan dengan
rejimen lini kedua, naik dari 129.689 pada tahun 2016. Namun jumlah tersebut hanya
mencapai 25% dari perkiraan jumlah kasus MDR TB di dunia, yaitu sebesar 558.000
(World Health Organization, 2018).

Peningkatan jumlah kasus MDR TB tidak terlepas dari beberapa faktor


seperti pasien dengan usia yang lebih tua, menganggur, tanpa asuransi kesehatan,
BTA positif, tidak menyelesaikan dan kegagalan pengobatan TB, menunjukkan reaksi
obat yang merugikan dan ketidakpatuhan terhadap pengobatan (Pradipta et al.,
2018). Ketidakpatuhan pengobatan menjadi problema tersendiri pada keberhasilan
eliminasi TB; panjangnya durasi, mahalnya biaya, timbulnya efek samping serta
rendahnya kesadaran dan pengetahuan pasien menjadi beberapa alasan utama
(Bhattacharya et al., 2018).

Peningkatan kasus MDR TB menimbulkan dampak sosial ekonomi bagi


semua pihak. Negara dengan beban kejadian TB tinggi biasanya memberikan fasilitas
obat gratis, namun biaya yang terkait dengan layanan kesehatan lainnya harus
ditanggung oleh pasien seperti biaya transportasi, akomodasi dan kebutuhan nutrisi
(van den Hof et al., 2016). Selain itu, lamanya pengobatan dan timbulnya efek
samping dapat menurunkan produktivitas dan pendapatan pasien. (Centers for
Disease Control and Prevention, 2014). MDR TB juga meningkatkan beban
masyarakat dalam hal ini risiko penularan penyakit. Angka kematian yang lebih tinggi
pada perempuan produktif menurunkan kualitas hidup ibu dan anak, sedangkan
negara sebagai pengambil kebijakan harus mengambil tindakan cepat dan tepat
sehingga penyebaran penyakit dapat segera dicegah. Tindakan pencegahan seperti
memberikan vaksin BCG dan memastikan ketersediaan obat serta pemberian obat
anti tuberculosis yang ketat menjadi beban negara yang harus ditanggung (Jim Yong
Kim, Aaron Shakow, Arachu Castro, Chris Vande, 2010)

Berdasarkan laporan WHO tahun 2018, Indonesia masuk dalam kategori


negara dengan beban kasus TB tertinggi dimana juga ditemukan kasus MDR TB
bersama 14 negara lainnya. Diperkiraan penderita MDR TB paru di Indonesia
mencapai 12.000 (interval 8.600-15.000) dengan jumlah kasus baru mencapai 2,4%
sedangkan kasus TB Relaps mencapai 13% (World Health Organization, 2018).
Jumlah ini akan terus meningkat jika jumlah perawatan pasien TB tidak dilaksanakan
dengan baik. Menurut dr Erlina Burhan, SpP(K), jumlah pasien drop out TB dari
RSUP Persahabatan sebagai rujukan penyakit respirasi mencapai 30% (detik.com,
2017). Hal ini tentunya berdampak buruk karena meningkatkan risiko penularan dan
kemungkinan resistensi obat anti tuberculosis. Dilaporkan oleh Kementerian
Kesehatan (2016) tren proporsi pasien TB paru terkonfirmasi mengalami peningkatan
di tahun 2015 yaitu mencapai 15% dibandingkan tahun tahun sebelumnya
(Kementerian Kesehatan, 2016).

Dalam rangka mensukseskan Sustainable Development Goals 2030, pada


tahun 2017, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan mendukung program
eliminasi TB 2030 yang disepakati bersama di Moskow Rusia (Kementerian
Kesehatan, 2017), hingga pada saat ini permasalahan utama yang dihadapi
Kementerian Kesehatan dalam pemberantasan TB adalah missing case, kepatuhan
dan resistensi obat. Dokumentasi Kementerian Kesehatan menunjukan sebesar
365.000 kasus TB yang diobati tidak dilaporkan (36%), sedangkan 290.000 kasus
tidak terdeteksi dan tidak terjangkau (29%). Penemuan kasus TB resistensi obat
mengungkapkan terjadinya tren peningkatan walaupun kasusnya masih dibawah
perkiraan. Dilaporkan sebanyak 30% pasien putus obat akibat efek samping dari
penggunaan obat dan belum optimalnya dukungan psikososial.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Permenkes No 67 tahun 2016 tentang penanggulangan TB,
salah satu prinsip pengobatan TB adalah obat diminum secara teratur yang diawasi
oleh Pengawas Menelan Obat (PMO) sampai selesai pengobatan (Kementerian
Kesehatan, 2016). Program ini sendiri dipelopori oleh WHO pada tahun 1993 dalam
bentuk program DOTS (Directly Observed Treatment short–course) dengan tujuan
memastikan obat yang tepat diminum pada waktu yang tepat selama durasi penuh
perawatan. Peran Pengawas Menelan Obat (PMO) merupakan salah satu faktor yang
mendukung dari keberhasilan pengobatan TB. Untuk itu perlu dilakukan kajian hasil
penelitian telah dilakukan bagaimanakah kriteria dan peran Pengawas Menelan Obat
pada pasien Tuberculosis di Indonesia?.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk Mengidentifikasi kriteria dan peran Pengawas Menelan Obat pada
pasien Tuberculosis di Indonesia

2. Tujuan Khusus
a. Mengindentifikasi kriteria Pengawas Menelan Obat pada Pasien Tuberculosis
di Indonesia

b. Mengindentifikasi peran Pengawas Menelan Obat pada Pasien Tuberculosis


di Indonesia
BAB II. METODE

A. Strategi Pencarian Literature


1. Protokol dan Registrasi
Rangkuman menyeluruh dalam bentuk literature review mengenai Kriteria
Dan Peran Pengawas Menelan Obat Di Indonesia. Protokol dan evaluasi dari
literature review akan menggunakan PRISMA checklist untuk menentukan
penyeleksian studi yang telah ditemukan dan disesuaikan dengan tujuan dari
literature review (Nursalam, 2020).

2. Database Pencarian
Menurut Nursalam (2020), literature review merupakan keseluruhan simpulan
beberapa studi penelitian yang ditentukan berdasarkan topik tertentu. Pencarian
literatur dilakukan pada bulan Agustus-September 2020. Data yang digunakan pada
penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh bukan secara langsung dari
responden akan tetapi diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti-
peneliti terdahulu. Sumber data sekunder berasal dari artikel jurnal dengan topik yang
sudah ditentukan. Pencarian literatur dalam literature review menggunakan dua
database yaitu Garba Rujukan Digital (GARUDA) dan Neliti.

3. Kata Kunci
Pencarian artikel atau jurnal menggunakan kata kunci (AND, OR, NOT or
AND NOT) yang digunakan untuk memperluas atau menspesifikan pencarian
sehingga mempermudah dalam penentuan artikel atau jurnal yang digunakan. Kata
kunci dalam literature review ini disesuaikan dengan Medical Subject Heading
(MeSH) dan terdiri dari sebagai berikut:
Tabel 1 Kata Kunci Literature Review
Kriteria Peran Pengawas Minum Obat Pasien Tuberculosis Indonesia
Kriteria Peran Pengawas Minum Obat Pasien Tuberculosis
OR OR OR OR OR
Standar Tugas Pengawas Menelan Obat Penderita TBC
OR OR OR OR
Fungsi PMO

B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Strategi Pencarian artikel pada proposal penelitian ini menggunakan format


kerangka PICOS yang terdiri dari :

a. Populasi yaitu populasi atau masalah yang diambil dalam topik penelitian yang
sudah ditentukan dalam literature review.

b. Intervensi yaitu tindakan atau penatalaksanaan yang dipilih dalam topik penelitian
yang sudah ditentukan.

c. Pembanding yaitu tindakan atau penatalaksaan lain yang digunakan sebagai


pembanding intervensi dalam topik penelitian literature review.

d. Luaran yaitu hasil yang diperoleh dari penelitian terdahulu yang sesuai dengan
topik yang telah ditentukan dalam literature review.

e. Desain penelitian yaitu metode penelitian yang digunakan pada penelitian


terdahulu.

Tabel 2 berikut merupakan kriteria dalam literature review yang berjudul kriteria dan peran
pengawas minum obat pasien tuberculosis di Indonesia mengikuti format PICOS. Kriteria
tersebut digunakan sebagai landasan relevansi artikel yang digunakan.

Tabel 2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Penelitian


Kriteria Inklusi Eksklusi
Populasi Keluarga, teman, tenaga Keluarga, teman, tenaga
kesehatan yang berperan kesehatan yang tidak
sebagai pengawas minum berperan sebagai pengawas
obat minum obat
Intervensi Pasien TBC dengan Pasien tanpa pengawas
pengawas minum obat minum obat
Pembanding -
Luaran Kriteria dan Peran
Desain penelitian Kualitatif Kuantitatif
Kriteria Inklusi Eksklusi
Tahun Publikasi 2010-2020 Sebelum tahun 2010
Bahasa Bahasa Indonesia Bahasa Inggris

C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas


1. Hasil Pencarian dan Seleksi Studi
Dari hasil penelusuran artikel melalui database GARUDA dan NELITI
menggunakan kata kunci sesuai MeSH, peneliti mendapatkan 44 artikel penelitian
sesuai kata kunci yang telah ditentukan. Artikel yang terduplikasi dan tidak relevan
dengan topik penelitian dihapus sehingga diperoleh 22 artikel penelitian. Dari 22
artikel penelitian, penelitian yang tidak dianggap layak sebanyak 4 penelitian
dikeluarkan dalam daftar sehingga tersisa 14 penelitian. Hasil penelitian tersebut
dibuat dalam diagram alir berdasarkan PRISMA ( Preferred Reporting Items for
Systematic Review and Meta Analyses) dalam gambar berikut.

Gambar 1 Diagram Alir PRISMA


2. Penilaian Kualitas
Hasil akhir jumlah artikel yang diperoleh kemudian dianalisis melalui
critical appraisal untuk memenuhi syarat dilakukan oleh para peneliti.
Penilaian kriteria diberi nilai ya, tidak, tidak jelas atau tidak berlaku. Pada
setiap kriteria dengan skor Ya diberi satu poin dan nilai lainnya adalah nol.
Setiap skor studi kemudian dihitung dan dijumlahkan. Pada penelitian ini
diambil 3 artikel penelitian dengan nilai skor tertinggi yang dianggap
memenuhi kriteria critical appraisal dengan nilai titik cut off yang telah
disepakati oleh peneliti. Pada penelitian ini nilai cut-off nya adalah 50% dari
total pertanyaan pada critical appraisal yang digunakan.

Dari hasil telaah menggunakan critical appraisal dari 14artikel


penelitian diperoleh artikel yang mencapai skor cut off 50% sebanyak 6 artikel
dengan nilai masing-masing skor sebagai berikut :

Tabel 3. Judul Artikel Penelitian yang memenuhi cut off penelitian


Skor
No Judul Penelitian
(Total Skor 10)
1. Analisis Peran Keluarga Sebagai Pengawas Minum Obat (PMO) 7
Pasien Tb Paru (Febrina, 2018).
2. Peran Pengawas Menelan Obat (PMO) Tuberkulosis Dalam 6
Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberkulosis
Paru Di Kelurahan Sidomulyo Barat Pekanbaru (Debby, 2014).
3. Studi Kualitatif tentang Interaksi Penderita Tuberkulosis Paru 6
dengan Peran Treatmen Observer (PMO) di Kabupaten
Majalengka (Sukoco, 2012).
4. Judul C 5
5. Judul D 5
6. Judul E 5
Dari tabel tiga diatas, diperoleh tiga artikel dengan nilai skor tertinggi
yang dibahas dalam penelitian literature review kriteria dan peran Pengawas
Minum Obat Pasien Tuberculosis Di Indonesia. Untuk selanjutnya hasil
penelitian dari ketiga artikel tersebut dibahas dalam bab hasil dan
pembahasan.
DAFTAR PUSTAKA
Bhattacharya, T. et al. (2018) ‘Barriers to treatment adherence of tuberculosis patients: A
qualitative study in West Bengal, India’, International Journal of Medical Science
and Public Health, 396. doi: 10.5455/ijmsph.2018.0102220022018.

Centers for Disease Control and Prevention, N. C. for H. V. H. S. and T. P. (2014) The
Costly Burden of Drug-Resistant TB in the US | National Prevention Information
Network. Available at: http://www.cdc.gov/nchhstp/newsroom/2014/TB-
Infographic2014.html?s_cid=nchhstp-n... (Accessed: 29 December 2018).

detik.com (2017) Indonesia Darurat TB, Pakar Sebut Jumlah Pasien Drop-out Masih
Tinggi, detik health. Available at: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-
3456375/indonesia-darurat-tb-pakar-sebut-jumlah-pasien-drop-out-masih-tinggi
(Accessed: 31 December 2018).

van den Hof, S. et al. (2016) ‘The socioeconomic impact of multidrug resistant tuberculosis
on patients: results from Ethiopia, Indonesia and Kazakhstan’, BMC Infectious
Diseases. BioMed Central, 16(1), p. 470. doi: 10.1186/s12879-016-1802-x.

Jim Yong Kim, Aaron Shakow, Arachu Castro, Chris Vande, P. F. (2010) WHO | 3.
Tuberculosis control, WHO. World Health Organization. Available at:
https://www.who.int/trade/distance_learning/gpgh/gpgh3/en/ (Accessed: 29
December 2018).

Kementerian Kesehatan (2016a) InfoDatin 2016 TB Kementerian Kesehatan . Jakarta.


Available at: http://www.depkes.go.id/download.php?
file=download/pusdatin/infodatin/InfoDatin-2016-TB.pdf (Accessed: 31 December
2018).

Kementerian Kesehatan (2016b) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 67


tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberculosis . Available at:
http://www.tbindonesia.or.id/tbidcnt/uploads/2017/11/Permenkes-No.67-TB-tahuh-
2017.pdf (Accessed: 31 December 2018).

Kementerian Kesehatan (2017) Indonesia Dukung Deklarasi Moskow untuk Eliminasi TB


Tahun 2030, Kementerian Kesehatan. Available at:
http://www.depkes.go.id/article/view/17112000001/indonesia-dukung-deklarasi-
moskow-untuk-eliminasi-tb-tahun-2030.html (Accessed: 31 December 2018).

Pradipta, I. S. et al. (2018) ‘Risk factors of multidrug-resistant tuberculosis: A global


systematic review and meta-analysis’, Journal of Infection, 77(6), pp. 469–478. doi:
10.1016/j.jinf.2018.10.004.

World Health Organization (2018) GLOBAL TUBERCULOSIS REPORT 2018. Available at:
http://apps.who.int/bookorders. (Accessed: 29 December 2018).

Anda mungkin juga menyukai