Jamu Uyup Uyup Laporan Praktikum Keperawatan Keluarga

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

KPEERAWATAN KELUARGA

“TERAPI HERBAL : JAMU UYUP UYUP”

DISUSUN OLEH

NAMA : Abdul Rahman

NIM : 1810913210008

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2021
1. Pendahuluan

Jamu adalah obat tradisional berbahan alami warisan budaya yang telah
diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi untuk kesehatan.
Pengertian jamu dalam Permenkes No. 003/Menkes/Per/I/2010 adalah bahan atau
ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan serian
(generik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah
digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman dan dapat diterapkan sesuai
dengan norma yang berlaku di masyarakat. Sebagian besar masyarakat
mengkonsumsi jamu karena percaya memberikan manfaat yang cukup besar
terhadap kesehatan baik untuk pencegahan dan pengobatan terhadap suatu
penyakit maupun dalam hal menjaga kebugaran dan kecantikan dan meningkatkan
stamina tubuh. Sampai saat ini keberadaan jamu terus berkembang. Hal ini terlihat
pada permintaan terhadap jamu yang terus mengalami peningkatan. Di tengah-
tengah serbuan obat-obatan modern, jamu dan ramuan tradisional tetap menjadi
salah satu pilihan bagi masyarakat kita. Tidak hanya masyarakat di pedesaan,
masyarakat di perkotaan pun mulai mengkonsumsi obat-obatan tradisional ini.
Diberbagai pelosok tanah air, dengan mudah kita menjumpai para penjual jamu
gendong berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman sehat dan menyegarkan.
Demikian pula, kios-kios jamu tersebar merata di seluruh penjuru tanah air.
Jamu uyup – uyup atau gepyokan merupakan jamu yang digunakan untuk
meningkatkan produksi ASI pada ibu yang menyusui. Bahan baku jamu uyup uyup
sangat bervariasi antar pembuat jamu, namun pada umumnya selalu menggunakan
bahan dari tanaman sekitar dan empon – empon (daun pepaya, daun sembukan,
daun meniran, daun jambu biji temulawak serta kunci). Cara pengolahan pada
umumnya juga tidak jauh berbeda antar penjual jamu. Oleh karena produk jamu
banyak digunakan oleh masyarakat. Sehingga bahan-bahan jamu perlu diketahui
bahan atau tanaman obat yang digunakan dalam sediaan jamu serta cara
meramunya.
2. Tujuan dan Manfaat

a. Tujuan

1. Untuk mengetahui alat, bahan, dan proses pembuatan jamu uyup uyup

2. Untuk mengetahui nilai gizi yang terkandung dalam jamu uyup uyup

3. Untuk mengetahui pengaplikasikan dari jamu uyup uyup

4. Untuk mengetahui keterimaan jamu uyup uyup

b. Manfaat

1. Mengetahui alat, bahan, dan proses pembuatan jamu uyup uyup

2. Mengetahui nilai gizi yang terkandung dalam jamu uyup uyup

3. Mengetahui pengaplikasikan dari jamu uyup uyup

4. Mengetahui keterimaan jamu uyup uyup

3. Alat dan Bahan

a. Alat : Blender, pisau, panci, botol kemasan

b. Bahan : Kencur, jahe, bangle, loas, kunir, daun katuk, temulawak, cabe
puyang dan temu giring, gula, air matang/air mineral

4. Uraian
a. Bahan
Semua bahan di cuci bersih, selanjutnya empon-empon di Rajang (diiris tipis),
ditambah bahan-bahan lain, ditumbuk kasar, lalu diperas serta di saring. Perasan
dimasukkan ke dalam air matang yang sudah dingin. Selanjutnya ditambahkan
gula sampai diperoleh rasa manis sesuai selera, dapat di rebus. Ramuan
selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol.
b. Nilai Gizi

Jamu uyup-uyup bermanfaat untuk menigkatkan produksi ASI pada ibu yang
menyusui. Komposisi jamu uyup-uyup antara lain kencur, kunyit, lempuyang, temu
giring, temulawak dan daun katu. Kencur (Kaemferia galanga L.) bermanfaat sebagai
penyegar dan penghangat badan, sehingga mempengaruhi keadaan ibu untuk
menyusui. Kunyit (Curcuma domestika Val.) banyak mengandung curcumin,
karbohidrat, protein, vitamin c, kalium, fosfor, Fe serta lemak yang membantu
memenuhi kebutuhan nutrisi ibu sehingga menunjang produksi ASI. Lempuyang
(Zingiber spp.) bermanfaat untuk menambah nafsu makan, penambah darah dan
memulihkan kondisi wanita yang baru melahirkan. Temu giring (Curcuma heyneana)
yang bermanfaat untuk mengobati perasaan tidak tenang. Temulawak (Curcuma
xanthorriza) dan daun katuk (Sauropus androgynus Merr.) bermanfaat untuk
memperbanyak produksi ASI.

No Nama Bahan Kandungan

`1 Kencur Zat pati (4,14%), mineral (13,73%) serta minyak atsiri


(0,02%). Dan di dalamnya terdiri dari 23 macam senyawa,
17 diantaranya berupa senyawa aromatik, monoterpen dan
sekuiterpen. Kencur juga mengandung 1,5-2% minyak
essensial berupa etil sinamat, etil metoksisinamat dan asam
metoksisinamat.

Jahe Energi 79 kkal, Karbohidrat 17.86 g, Serat 3,60 g, Protein


3.57 g,Sodium 14 mg, Zat besi 1,15 g, Potasium 33 mg,
dan.Vitamin C 7.7 mg.

Bangle alkaloid, flavonoid, minyak atsiri, saponin, pati, tanin,


steroid/triterpenoid, lemak dan gula.

Loas Galangin, Beta-sitosterol, Quercetin, Alpin, Flavonoid,


Vitamin A, Vitamin C, Zat besi, Serat makanan,
Karbohidrat yang baik.

Kunir Lemak sebanyak 1 -3%, Karbohidrat sebanyak 3%, Protein


30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan garam-garam
mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium.

Daun Katuk 5–7 gram protein. 1 gram lemak. 1,8–2 gram serat. 250
miligram vitamin C. 190 miligram folat. 1 miligram zinc.
45 miligram kalium. 120 miligram magnesium.

Temulawak Zat pati 41,45% dan serat 12,62%. Temulawak juga


mengandung minyak atsiri 3,81% dan kurkumin 2,29%

Cabe Puyang Alkaloid, Saponin, Polifenol, Minyak atsiri, Asam


palmitat, Asam tetrahidropiperat, 1-undeselinil-3, 4-
metilendioksi-benzena dan Sesamin.

Temugiring tannin, minyak atsiri, flavonoida, piperazin sitrat, damar,


kurkumin, protein, dan lemak.

c. Aplikasi

Jamu Uyup Uyup sudah sangat dikenal oleh masyarakat pedesaan dan sudah
digunakan secara turun temurun karena dipercaya bisa melancarkan produksi ASI ibu
menyusui untuk menunjang pertumbuhan bayi. Jamu Uyup Uyup atau sering disebut
juga dengan gepyokan ini terbuat dari empon emponan atau akar akaran seperti
kencur, jahe, lengkuas, daun katuk, cabe puyang, temugiring, bangle dan juga kunyit
yang masing masing memiliki kegunaan berbeda beda untuk tubuh.Budaya
masyarakat khususnya masyarakat jawa penggunaan jamu uyup–uyup (gepyokan)
untuk memperlancar ASI sudah tidak asing kita dengar. Masyarakat banyak
beranggapan dengan mengkonsumsi jamu gepyokan akan meningkatkan produksi
Asi. Jamu uyup-uyup jika dilihat dari komposisinya, yaitu kencur, kunyit,
lempuyang, temu giring, temulawak dan daun katuk memiliki manfaat yang cukup
baik bagi tubuh ibu. Kencur dan temu giring bermanfaat untuk menimbulkan rasa
tenang, hangat dan segar dalam tubuh. Secara tidak langsung kondisi psikologis ibu
menjadi lebih stabil. Dengan kondisi ibu yang tenang maka akan menstimulasi
produksi oksitosin yang mana oksitosin merupakan salah satu hormon yang memiliki
fungsi merangsang prolactin agar terus memproduksi ASI14 . Kunyit merupakan
bahan lain yang sering digunakan untuk jamu uyup-uyup. Kunyit mengandung
banyak nutrisi yang dibutuhkan ibu nifas seperti curcumin, karbohidrat, protein,
vitamin C, kalium, fosfor serta lemak. Lempuyang memberikan manfaat peningkatan
nafsu makan, dengan mengkonsumsi ini sangat membantu ibu nifas untuk menjaga
nutrisinya. Ibu nifas membutuhkan asupan nutrisi 300-500 kkal lebih banyak atau
dalam sehari > 2200 kkal. Protein pada lempuyang dapat merangsang peningkatan
sekresi air susu, begitupula dengan temulawak dan daun katuk dimana memiliki
senyawa laktagogum yang mampu merangsang prolactin untuk memproduksi ASI.
Di samping itu, ada khasiat lain dari jamu uyup-uyup yaitu menghilangkan
bau badan yang kurang sedap, baik pada ibu maupun anak. Bahan baku jamu uyup-
uyup sangat bervariasi, tergantung dari si pembuat jamu. Seprti Mencegah Kanker,
jamu Uyup Uyup sangat baik dikonsumsi untuk solusi kanker. Kunyit yang
merupakan salah satu bahan dalam jamu ini mengandung manfaat antioksidan yang
bisa mencegah sel kanker usus besar,Kunyit juga mengandung anti inflamasi yang
diperoleh dari curcumin sehingga juga baik digunakan untuk mengatasi peradangan
wasirJamu Uyup Uyup juga sangat baik dikonsumsi sebagai solusi batuk karena
berbagai bahan alami yang digunakan untuk membuat jamu ini bisa digunakan untuk
membunuh virus penyebab flu dan batukKombinasi berbagai bahan yang ada dalam
Jamu Uyup Uyup ini juga bisa digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan
pencernaan secara alami. Jahe yang menjadi salah satu bahan dalam Jamu Uyup
Uyup sangat baik dikonsumsi untuk mengatasi gangguan pernapasan. Senyawa
zerumbone tersebut yang bisa meredakan asma. Sedangkan temu giring berguna
untuk memulihkan saluran pernapasan sama seperti daun katuk yang juga bisa
mencegah sesak nafas atau asma sehingga bisa mengurangi rasa sakit dari gejala yang
ditimbulkan. Jamu Uyup Uyup sangat berguna dikonsumsi untuk mencegah
hepatotoksisitas sekaligus melindungi organ hati dari keracunan kadmium.
Sedangkan kandungan minyak atsiri dalam jahe bisa melindungi dari penyakit hati
berlemak non alkohol. Jahe yang merupakan salah satu bahan dalam Jamu Uyup
Uyup ini berguna untuk menjaga kesehatan jantung dan menurunkan kadar kolesterol
tinggi khususnya LDL namun sekaligus juga bisa meningkatkan kadar kolesterol
HDL yakni kolesterol baik. Jamu Uyup Uyup yang mengandung jahe sangat penting
dikonsumsi untuk mengatur kadar gula penderita diabetes tipe 2 sekaligus mengatasi
kelainan glikemik dan lipid yang bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang
penderita diabetes. Sedangkan kunyit juga baik untuk menurunkan kadar gula darah
sebagai pencegahan diabetes tipe 1 dan tipe 2.

d. Keterimaan

Masyarakat Jawa meyakini dengan mengkonsumsi jamu selama masa nifas, mampu
menjaga dan meningkatkan kesehatan ibu nifas, tidak hanya itu, jamu juga membantu
produksi ASI selama ibu menyusui. Masyarakat banyak yang memilih jamu dengan
alasan lebih mudah didapat dan ekonomis serta lebih manjur dibandingkan dengan
obat modern.Penggunaan herbal diatur dalam buku acuan herbal yang diterbitkan
oleh BPOM RI tahun 2010. Pemerintah telah mengatur secara detail bahan dan
takaran herbal yang dapat di konsumsi oleh manusia beserta manfaat dan cara
konsumsinya. Pedoman penggunaan herbal juga diatur dalam Kepmenkes nomor
61/MENKES/SK/IX/1992 tentang Pedoman Fitofarmaka atau pengobatan dengan
menggunakan bahan herbal alami yang digunakan sebagai pedoman bagi semua
pihak yang terlibat dalam pembuatan pengembangan fitofarmaka. Beberapa tanaman
herbal dapat dikonsumsi secara aman oleh semua orang namun ada beberapa tanaman
herbal yang tidak boleh dikonsumsi oleh orang-orang tertentu dikarenakan khasiatnya
yang dapat membahayakan kondisi tubuh sehingga perlu pembatasan atau konsumsi
herbal yang bijak yang didasari pengetahuan dan skill yang baik tentang herbal.
Menurut WHO, negara - negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan
jamu tradisional sebagai pelengkap pengobatan primer yang mereka terima. Bahkan
di Afrika, sebanyak 80% dari populasi menggunakan jamu tradisional untuk
pengobatan primer (WHO, 2003). Faktor pendorong terjadinya peningkatan
penggunaan jamu tradisional di negara maju adalah usia harapan hidup yang lebih
panjang pada saat prevalensi penyakit kronik meningkat, adanya kegagalan
penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu di antaranya kanker serta semakin
luas akses informasi mengenai jamu tradisional di seluruh dunia
DAFTAR PUSTAKA

 IRetno Kumalasari, Diah Arimbi. PEMBERIAN JAMU UYUP – UYUP


TERHADAP KELANCARAN PENGELUARAN AIR SUSU IBU (ASI) PADA
IBU NIFAS.

 Fitria Rizky Kurniawati. 2019. HUBUNGAN MENGKONSUMSI OBAT


HERBAL (JAMU GEPYOK) DENGAN PRODUKSI ASI DI BPS DS.
NGUMPAKDALEM KEC. DANDER KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN
2017. Journal Health of Science, Vol. 12. No. 1.

 Sumarni. 2019. Praktik Penggunaan Herbal pada Ibu Menyusui di Kelurahan


Karangklesem Purwokerto Selatan Purwokerto. Jurnal Kesehatan, Kebidanan,
dan Keperawatan. VOLUME 12. NOMOR 01.

 Syamsol Arifin Beny. Betty R Faizah. DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP


PENGGUNAAN JAMU TRADISIONAL DALAM PERAWATAN IBU POST
PARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOHARJO SRAGEN.

 Ratih Sakti Prastiwi. 2018. PENGOBATAN TRADISIONAL (JAMU) DALAM


PERAWATAN KESEHATAN IBU NIFAS DAN MENYUSUI DI
KABUPATEN TEGAL. Jurnal SIKLUS volume 7 Nomor 1
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai