Anda di halaman 1dari 9

Tugas Individu

KMMI (FORMULASI OBAT TRADISIONAL)

JURNAL RESEP JAMU

OLEH

NAMA : RISKA AMELIA PUTRI

NIM : O1A117056

KELAS : B
A. BERAS KENCUR
1. Komposisi Resep Asli

 200 gram beras organik


 1500 ml air
 50 gram kencur
 15 gram jahe
 4 mata asam jawa
 300 gram gula kelapa
 ½ sendok teh garam
 2 buah jeruk nipis
 1 lembar daun pandan (Sukini, 2018).
2. Alat

 Lumpang alu

 Panci

 Pisau

 Pengaduk

 Saringan

 Saringan kain

 Sendok

 Timbangan

 Kompor

 Gelas ukur

3. Cara pembuatan
 Cuci beras hingga bersih, kemudian disangrai dan setelah itu rendam dengan air
bersih selama satu malam.
 Cuci kencur hingga bersih, kemudian tumbuk dengan lumpang dan alu bersama beras
sangrai dan air sebanyak 1500 ml.
 Cuci kunyit hingga bersih, kemudian haluskan dengan cara ditumbuk.
 Saring dan tuang jus beras dan kecur ke dalam panci.
 Tambahkan air, kunyit yang sudah dihaluskan dan disaring, daun pandan yang sudah
dicuci, gula kelapa, garam, dan asam jawa.
 Rebus larutan jamu dengan api kecil hingga mendidih sambil diaduk.
 Tambahkan air perasan jeruk nipis.
 Matikan kompor dan angkat panci ketika telah mendidih.
 Saring beras kencur dengan saringan.
 Beras kencur dapat dinikmati hangat atau dingin.
4. Aturan pakai
Gunakan satu kali sehari jamu beras kencur sebanyak 150 ml
5. Peringatan
Untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan maka gunakan jamu beras
kencur secukupnya
6. Efek Samping
Efek samping jamu beras kencur belum diketahui dan belum dilaporkan, maka
penggunaan jamu beras kencur disarankan tidak berlebihan untuk menghindari resiko
kerusakan lambung.
7. Uraian Bahan
Kandungan:
 Jahe mengandung minyak atsiri 2-3%, pati 20-60%, oleoresin, damar, asam organik,
asam malat, asam oksalat, gingerin, gingeron, minyak damar, flavonoid, polifenol,
alkaloid, dan musilago. Minyak atsiri jahe mengandung zingiberol, linaloal, kavikol,
dan geraniol. Rimpang jahe kering per 100 gram bagian yang dapat dimakan
mengandung 10 gram air, 10-20 gram protein, 10 gram lemak, 40-60 gram
karbohidrat, 2-10 gram serat, dan 6 gram abu. Rimpang keringnya mengandung 1-
2% gingerol. Gingerol juga bersifat sebagai antioksidan sehingga jahe bermanfaat
sebagai komponen bioaktif anti penuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi
melindungi lemak atau membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan
meningkatkan kekebalan tubuh (Suranto, 2004).
 Kencur memiliki kandungan senyawa fenolik yang diketahui dapat berfungsi
sebagai antioksidan (Lim, 2016, p. 423). Antioksidan dan komponen senyawa
polifenol memiliki kemampuan untuk mengurangi keadaan sel yang rusak, karena
dapat menangkap senyawa radikal bebas, mengurangi stress oksidatif, dan
menurunkan ekspresi TNF-α penyebab kerusakan pada sel (Jalil, 2019).
 Jeruk Nipis vitamin A, belerang, asam sitrun, glikosida, dammar, minyak atrisi
(meliputi; nildehid, aktilaldehid, linali-lasetat, gerani-lasetat, kadinen, lemon kamfer,
felandren, limonene dan sitral), asam amino (lisin, triptofan), asam sitrat, Selain itu
jeruk nipis juga mengandung senyawa saponon dan flavonoid yaitu hesperedin
(hesperitin 7 rutinosida), tangeritin, naringin, eriocitrin, eriocitrocide (Okwu, 2008).
 Asam Jawa dalam 100 gram akan mengandung nilai kalori sebesar 239 kal, protein
2,8 gram, lemak 0,6 gram, hidrat arang 62,5 gram, kalsium 74 miligram, fosfor 113
miligram, zat besi 0,6 miligram, vitamin A 30 SI, vitamin B1 0,34 miligram, vitamin
C 2 miligram. Kulit biji Asam Jawa mengandung phlobatannin dan bijinya
mengandung albuminoid serta pati. Asam jawa juga mengandung senyawa tanin,
flavonoid, alkaloid dan saponin (Fajriati, 2006).
 Kunyit mengandung sekitar 2-3,5% kurkumionoid termasuk dengan turunannya
demetoksikurkumin. Serta mengandung 5-6% minyak atsiri seperti artumeron, alfa
dan beta tumeron, tumerol dan alfa atlanton. Selain itu kunyit juga mengandung
fosfor, magnesium, lemak, protein dan zat besi (Anonim, 2013).
8. Khasiat
 Jahe dapat berfungsi untuk menghangatkan badan melindungi lemak atau membran
dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh
(Suranto, 2004).
 Kencur memiliki kandungan senyawa fenolik yang diketahui dapat berfungsi sebagai
antioksidan (Jalil, 2019).
 Jeruk Nipis memiliki kandungannn minyak atsiri yang dapat memberikan aroma
asam pada olahan jamu sehingga meningkatkan cita rasa. Antioksidan kuat yang
terdapat dalam jeruk nipis juga dapat melindungi makanan dari kerusakan oksidatif
(Okwu, 2008).
 Asam Jawa memiliki banyak kandungan seperti flavonoid, saponin, dan tanin
bermanfaat untuk antibakteri aerob maupun anaerob. Flavoniod dapat menghambat
pertumbuhan bakteri dengan cara merusak membran sel, sedangkan saponin memiliki
zat aktif yang dapat meningkatan permaebilitas membran sehingga terjadi hemolisis
sel. Selain itu asam jawa juga mengandung antioksidan. Dalam olahan jamu asam
jawa juga berfungsi untuk meningkatkan cita rasa dengan memberikan after taste
asam sehingga lebih enak untuk dinikmati (Fajriati, 2006).
 Kunyit berkhasiat sebagai antioksidan yang daat menangkal radikal bebas sehingga
dapat menjaga kekebalan tubuh. Selain itu juga bermanfaat sebagai antimikroba dan
dapat meningkatkan nafsu makan (Anonim, 2013).
9. Efek samping
 Jahe memiliki efek samping dapat meningkatkan asam lambung
 Jeruk nipis belum diketahui efek sampingnya
 Asam jawa belum diketahui efek sampingnya
 Kencur belum diketahui efek sampingnya
 Kunyit dapat meningkatkan resiko alergi jika pasien memiliki laergi terhadap
kurkuminoid
10. KIE
 Konsumsi jamu pada saat hangat
 Istirahat yang cukup
 Rajin berolahraga
 Dibarengi dengan konsumsi nutrisi yang cukup

B. Cabe Puyang
1. Bahan
 50 gram cabai jamu
 100 gram lempuyang
 5 ruas kunyit
 1 sendok teh biji kedawung
 3 ruas jahe
 5 mata asam jawa
 250 gram gula kelapa
 ¼ sendok teh garam
 3 liter air (Sukini, 2018).
2. Alat

 Lumpang alu

 Panci

 Pisau
 Pengaduk

 Saringan

 Saringan kain

 Sendok

 Timbangan

 Kompor

 Gelas ukur
3. Langkah-langkah pembuatan
 Cuci cabai jamu, lempuyang, kunyit, biji kedawung, dan jahe hingga bersih.
 Kupas kunyit, kemudian gerus kasar bersama bahan-bahan lain yang sudah dicuci.
 Didihkan air, kemudian masukkan semua bahan yang sudah digerus.
 Tambahkan gula dan garam.
 Masak hingga matang dan air sedikit menyusut sambil sesekali diaduk.
 Dinginkan rebusan jamu, kemudian saring.
 Jamu cabe puyang siap untuk diminum. Jamu ini dapat diminum hangat.
4. Aturan Pakai
Sajikan sebanyak 100 ml dan gunakan sekitar 2-3 kali sehari.
5. Peringatan
Gunakan jamu cabe puyang secukupnya. Jamu ini mengandung cabe jawa serta jahe
yang jika digunakan secara berlebihan akan meningkatkan resiko peningkatan asam
lambung.
6. Efek Samping
Efek samping belum diketahui dan belum dilaporkan, namun sebaiknya konsumsi jamu
ini dengan cara tidak berlebihan.
7. Uraian Bahan
Kandungan:
 Asam Jawa dalam 100 gram akan mengandung nilai kalori sebesar 239 kal, protein
2,8 gram, lemak 0,6 gram, hidrat arang 62,5 gram, kalsium 74 miligram, fosfor 113
miligram, zat besi 0,6 miligram, vitamin A 30 SI, vitamin B1 0,34 miligram, vitamin
C 2 miligram. Kulit biji Asam Jawa mengandung phlobatannin dan bijinya
mengandung albuminoid serta pati. Asam jawa juga mengandung senyawa tanin,
flavonoid, alkaloid dan saponin (Fajriati, 2006).
 Jahe mengandung minyak atsiri 2-3%, pati 20-60%, oleoresin, damar, asam organik,
asam malat, asam oksalat, gingerin, gingeron, minyak damar, flavonoid, polifenol,
alkaloid, dan musilago. Minyak atsiri jahe mengandung zingiberol, linaloal, kavikol,
dan geraniol. Rimpang jahe kering per 100 gram bagian yang dapat dimakan
mengandung 10 gram air, 10-20 gram protein, 10 gram lemak, 40-60 gram
karbohidrat, 2-10 gram serat, dan 6 gram abu. Rimpang keringnya mengandung 1-
2%. Gingerol juga bersifat sebagai antioksidan sehingga jahe bermanfaat sebagai
komponen bioaktif anti penuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi
melindungi lemak atau membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan
meningkatkan kekebalan tubuh (Suranto, 2004)
 Kunyit mengandung sekitar 2-3,5% kurkumionoid termasuk dengan turunannya
demetoksikurkumin. Serta mengandung 5-6% minyak atsiri seperti artumeron, alfa
dan beta tumeron, tumerol dan alfa atlanton. Selain itu kunyit juga mengandung
fosfor, magnesium, lemak, protein dan zat besi (Jalil, 2019).
 Cabe Jawa (cabe jamu) Cabe jawa merupakan salah satu tanaman yang diketahui
memiliki efek stimulant terhadap sel saraf sehingga mampu meningkatkan stamina
tubuh. Efek hormonal dari tanaman ini dikenal sebagai afrodisiaka. Senyawa kimia
yang berperan sebagaia frodisiaka adalah turunan steroid, saponin, alkaloid, tannin
dan senyawa lain yang dapat melancarkan peredaran darah. Bagian yang
dimanfaatkan sebagaia frodisiaka adalah buahnya dan diduga senyawaaktif
yangberkhasiat afrodisiaka di dalam buahnya adalah senyawa piperine (Moeloek,
2010).
 Lempuyang dilaporkan mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, poliphenol dan
essensial oil (Silalahi, 2018)
 Biji kedawung mengandung 3 komponen senyawa sterol (kampesterol, sitosterol,
dan stigmasterol)
8. Khasiat
 Jahe dapat berfungsi untuk menghangatkan badan melindungi lemak atau membran
dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh
 Asam Jawa memiliki banyak kandungan seperti flavonoid, saponin, dan tanin
bermanfaat untuk antibakteri aerob maupun anaerob. Flavoniod dapat menghambat
pertumbuhan bakteri dengan cara merusak membran sel, sedangkan saponin
memiliki zat aktif yang dapat meningkatan permaebilitas membran sehingga terjadi
hemolisis sel. Selain itu asam jawa juga mengandung antioksidan. Dalam olahan
jamu asam jawa juga berfungsi untuk meningkatkan cita rasa dengan memberikan
after taste asam sehingga lebih enak untuk dinikmati (Fajriati, 2006).
 Kunyit berkhasiat sebagai antioksidan yang daat menangkal radikal bebas sehingga
dapat menjaga kekebalan tubuh. Selain itu juga bermanfaat sebagai antimikroba dan
dapat meningkatkan nafsu makan (Jalil, 2019).
 Cabe jawa merupakan salah satu tanaman yang diketahui memiliki efek stimulant
terhadap sel saraf sehingga mampu meningkatkan stamina tubuh (Pradipta dkk.,
2018)
 Sebagai bahan obat rhizoma dari lempuyang digunakan sebagai antipiretik, anti
implamasi, anti ulcer, analgesik, dan antimikroba (Silalahi, 2018).
 Biji Kedawung berkhasiat dalam pengobatan masalah pencernaan, seperti perut
kembung, radang usus dan mengatasi sembelit (Rugayah dkk., 2014).
9. Efek Samping
 Jahe memiliki efek samping dapat meningkatkan asam lambung
 Asam jawa belum diketahui efek sampingnya
 Kunyit dapat meningkatkan resiko alergi terhadap kurkuminoid
 Cabe jawa belum diketahui efek sampingnya
 Lempuyang belum diketahui efek sampingnya
 Biji kedawung belum diketahui efek sampingnya (Formularium Ramuan Obat
Tradisional, 2017)
10. KIE
 Konsumsi jamu dalam keadaan hangat
 Hindari penggunaan jamu dalam keadaan perut kosong
 Untuk menambah khasiatnya sebagai pereda lelah dan meningkatkan energi maka
disarankan untuk diseimbangkan dengan isitirahat yang cukup
 Lengkapi dengan konsumsi nutrisi yang maksimal
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Khasiat Kunyit Sebagai Obat Tradisional dan Manfaat Lainnya. Warta
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. Vol. 19 (2).

Badan POM RI. 2011. Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia: Ramuan
Etnomedisin Vol. 1. Jakarta : Badan POM RI.
Fajriati, I. 2006. Optimasi Metode Penentuan Tanin (Analisa Tanin secara Spektofotometri
dengan pereaksi Orto-Fenantrolin). Kaunia Jurnal Sains dan Teknologi. Vol II, (2).

Jalil, M. 2019. Pemanfaatan Curcuma longa dan Kaempferia galanga Sebagai Bahan
Pembuatan Jamu “Beras Kencur” Bagi Ibu Pasca Persalinan. Seminar Nasional
Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-IV 2019.

Okwu, D.E., 2008. Citrus Fruits: a Rich Source of Phytochemicals and Their Roles in Human
Health. International Journal Chemical Science, 6 (2): 451-471.

Pradipta G.D. Buyung K. Dan Tubagus H. 2018. Kandungan Ekstrak Cabe Jawa Untuk
Alternatif Energi Dalam Aktivitas Olahraga., Jurnal Ilmiah Penjas, ISSN : 2442-3874
Vol 4. (1).

Rugayah, Arief Hidayat dan Udjang Hafid., 2014, Kedawung (Parkia timoriana) Dan
Kerabatnya Di Jawa; Petir (P. intermedia) Dan Petai (P. speciosa) [Kedawung
(Parkia timoriana) and its Related Species in Java; Petir (P. intermedia) and Petai (P.
speciosa)]. Berita Biologi. Vol 13(2).

Silalahi M., 2018, Botani dan Bioaktivitas Lempuyang (Zingiber zerumbet (L.) Smith.),
Jurnal EduMatSains, Vol.2 (2).

Sukini. 2018. Jamu Gendong Solusi Sehat Tanpa Obat, Jawa Timur : Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa

Suranto, A. 2004. Khasiat dan Manfaat Madu Herbal. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai