Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN ERGONOMI TERHADAP KESELAMATAN

KERJA DALAM SUATU PERUSAHAAN


“The Application of Office Ergonomic for Work Safety in Company”

Oleh :

Indri Novita Sari

175211043

D3 – ADMINISTRASI BISNIS

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Abstract
Office is a place where people carry out activities related to service on a regular basis. In an office, a safe and
comfortable place for employees must be created. This safe and comfortable place can be created by the
suitability of the nature, abilities and limitations of people or employees. The study of the nature, capabilities
and limitations of humans to design a work system is called ergonomics. Offices that are not ergonomic will
cause several problems such as fatigue, lack of concentration, stress, and even causing health problems for
employees. Therefore, an ergonomic office is an important thing that must be created in an office. Ergonomics
is something that must be developed for safety and health. In an office it is very important to create a safe and
comfortable working atmosphere in the work environment. This ergonomics system can help improve work
relationships and make it easier during the production process. Occupational safety and health is very
important in striving for the company's progress which is a major factor in various aspects. The effectiveness,
error, and implementation of occupational safety and health are discussed in whole by considering ergonomic
aspects and understanding user problems for occupational safety and health.

Keyword : safe, comfortable, ergonomic, safety work, health

Abstrak

Kantor merupakan tempat orang-orang melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan secara rutin.
Dalam suatu kantor haruslah tercipta tempat yang aman dan nyaman untuk para pegawai. Tempat yang aman
dan nyaman tersebut dapat tercipta oleh kesesuaian sifat, kemampuan dan keterbatasan orang atau pegawai.
Ilmu yang mempelajari watak, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja ini
disebut dengan ergonomi. Kantor yang tidak ergonomi akan menimbulkan beberapa masalah seperti kelelahan,
kurangnya konsentrasi,menimbulkan stress, bahkan dapat menyebabkan masalah kesehatan pegawai. Oleh
karena itu, kantor yang ergonomis merupakan hal penting yang harus diciptakan dalam sebuah kantor.
Ergonomis merupakan suatu hal yang harus dikembangkan demi keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam suatu
kantor sangat penting untuk diciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman dalam lingkungan kerja. Sistem
ergonomi ini dapat membantu meningkatkan hubungan kerja dan memudahkan selama proses produksi berjalan.
Keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting dalam berupaya untuk kemajuan perusahaan yang menjadi
faktor utama dalam berbagai aspek. Efektifitas, kesalahan, dan implementasi keselamatan dan kesehatan kerja
terbahas keseluruhan dengan mempertimbangkan aspek ergonomis serta memahami masalah pengguna untuk
keselamatan dan kesehatan kerja.

Kata Kunci: Aman, Nyaman, Ergonomi, Keselamatan Kerja, Kesehatan

1
Pendahuluan K3 dalam bekerja agar dapat berjalan baik,
aman, dan nyaman. Dengan lingkungan
Kantor merupakan suatu tempat kerja yang aman, sehat, dan nyaman dapat
dimana sekelompok orang melakukan membuat kerja menjadi lebih produktif,
kegiatan tatausaha. Kantor memiliki efisien dan adanya jaminan kualitas kerja.
beberapa macam fungsi seperti menerima
informasi, mengatur informasi, Semakin berkembangnya
memberikan informasi, serta melindungi teknologi, semakin berkembang peralatan
aset atau harta. Kegiatan kantor pada yang canggih menjadi kebutuhan dalam
umumnya terdiri dari kegiatan-kegiatan berbagai macam pekerjaan. Peralatan dan
yang berhubungan dengan perencanaan, teknologi menjadi satu kesatuan yang
pengorganisasian, pengarahan serta menjadi faktor penunjang dalam upaya
pengawasan yang sering disebut POAC meningkatkan produktivitas suatu
yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan pekerjaan. Tapi dengan kurangnya
Controlling. Dalam perencanaan kantor kemampuan pengguna dalam
merupakan proses menentukan arah mengoperasikan peralatan tersebut dapat
kegiatan kantor, dengan meninjau faktor- menimbulkan bahaya. Hal ini tidak akan
faktor yang memengaruhi tercapainya terjadi apabila perusahaan atau industri
tujuan suatu kantor. Salah satu sadar akan pentingnya keselamatan dan
perencanaan tersebut meliputi perencanaan kesehatan dalam bekerja. Antisipasi
gedung, tata ruang kantor, keselamatan kerja harus dilakukan oleh
penerangan/pencahayaan, ventilasi, semua orang dengan penyesuaian antara
perlengkapan,peralatan dan perabotan pegawai, proses kerja dan juga lingkungan
kantor. Dalam merencanakan hal tersebut kerja.
memerlukan penyesuaian dengan bentuk
dan ukuran kantor. Perencanaan tersebut Saat ini semua perusahaan atau
harus disesuaikan dengan keamanan dan industri dituntut untuk sadar akan
kenyamanan pegawai di kantor. Keamanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang
dan kenyamanan tersebut dapat dikenal dengan K3. Maka dari itu K3 perlu
disesuaikan dengan ergonomis kantor. ditingkatkan agar dapat mengurangi
Dengan menerapkannnya kantor yang potensi resiko dan bahaya yang dapat
ergonomi dapat diharapkan para pegawai timbul akibat kelelahan dan hubungan
merasakan aman dan nyaman sehingga kerja.
akan menghasilkan kinerja yang baik
untuk pegawai.
TINJAUAN TEORITIS
Secara garis besar ergonomi adalah
pengkajian tentang manusia untuk
PENGERTIAN ERGONOMI
menghasilkan sistem kerja yang sehat,
Menurut Manuaba dalam Bhavati
aman dan nyaman. Dan keselamatan kerja
(2014) pengertian dari ergonomis
merupakan faktor utama yang diterapkan
adalah salah satu upaya dalam bentuk
dalam suatu perusahaan, khususnya untuk
ilmu, teknologi, dan seni untuk
merancang suatu sistem kerja. Dalam
menyesuaikan peralatan, sistem,
kenyatannya perusahaan atau industri
organisasi, dan lingkungan, keahlian
menengah ke bawah kurang
dan keterbatasan manusia sehingga
memperhatikan tentang keselamatan dalam
tercapai suatu kondisi dan lingkungan
melakukan aktivitas kerja. Sehingga resiko
yang sehat, aman, nyaman dan efisien
kecelakaan kerja dapat terjadi yang
dan produktif melalui pemanfaatan
diakibatkan dari sisi orang maupun alat
fungsional tubuh manusia secara
yang digunakan. Tujuan diterapkan sistem
optimal dan maksimal.
ergonomi ini adalah untuk meningkatkan

2
Kallaus dan Kelling (Chaniago; sosial selama dan setelah usia
2013) menjelaskan bahwa Ergonomic produktif.
juga menjelaskan hubungan pegawai 3. Menciptakan keseimbangan
dengan physiological dan rasional antara berbagai macam
physiological di lingkungan kerja aspek dengan sistem kerja yang
mereka. Dapat diartikan bahwa diterapkan sehingga tumbuhnya
ergonomi merupakan aktivitas yang kualitas kerja yang tinggi.
dilakukan untuk menciptakan suatu hsdakld
keamanan dan kenyamanan bagi
pegawai di suatu kantor. Kenyamanan Dapat disimpulkan bahwa
dapat terlihat dari penataan ruang, tujuan diterapkannya ergonomi
warna, udara, suara, budaya, dan kantor adalah untuk memberikan
lainnya. Kjsakjdkh keamanan dan kenyamanan pada
Sedangkan Keamanan dapat dilihat orang-orang yang bekerja di
dari penggunaan peralatan dan mesin- dalamnya sehingga dapat
mesin kantor yang tidak meningkatkan produktivitas dan
membahayakan penggunanya, baik kinerja karyawan.
dalam jangka pendek maupun jangka
panjang dan tekanan mental sebagai
MANFAAT MENERAPKAN
pengaruh atau hasil dari kebiasaan
ERGONOMI
kerja yang diperankan, dilakukan dan
Hadirnya ergonomi dalam
dikembangkan oleh pihak manajemen
kehidupan kantor, akan menimbulkan
yang tidak sesuai dengan kondisi
suatu manfaat besar bagi pegawai,
penggunanya.
manajemen dan juga perusahaan.
Dapat disimpulkan bahwa Ergonomi juga dapat memudahkan
ergonomi berfokus pada kesesuaian pekerjaan agar efektif dan efisien,
benda ataupun cara kerja dengan risiko kecelakaan lebih kecil, risiko
pegawai, sehingga dapat terciptanya penyakit akibat kerja kecil, tingkat
keamanan dan kenyamanan dalam stress yang kecil dan dapat dihindari.
bekerja. Beberapa manfaat dari pelaksanaan
ergonomi yaitu

TUJUAN DITERAPKAN ERGONOMI a. Mengerti akan akibat dari suatu


Secara umum tujuan diterapkannya macam pekerjaan pada diri dan
ergonomi kantor adalah kinerja pegawai.
lkahdka b. Memprediksi potensi pengaruh
1. Meningkatkan kesejahteraan pekerjaan pada tubuh pegawai.
fisik dan mental pegawai kantor c. Mengevaluasi kecocokan
melalui upaya pencegahan tempat kerja, peralatan kerja
penyakit akibat kesalahan pada saat pegawai pekerja.
bekerja di kantor, meringankan d. Meningkatkan produktivitas
beban kerja secara fisik dan dan upaya untuk mewujudkan
psikis, juga mengupayakan atas kecocokan antara kemampuan
promosi dan kepuasaan kerja. dan persyaratan pegawai.
2. Meningkatkan kesejahteraan e. Membangun pengetahuan dasar
sosial dengan meningkatkan untuk mendorong pekerja untuk
kualitas kontak sosial, meningkatkan produktivitas.
menjalankan dan f. Mencegah dan mengurangi
mengkoordinir secara tepat risiko timbulnya penyakit
serta meningkatkan jaminan akibat kerja.

3
g. Meningkatkan faktor Kemeja diberi kancing agar
keselamatan kerja pegawai. mudah dikenakan dan
h. Meningkatkan keuntungan, dilepaskan.
kesehatan dan juga jdhfjs
kesejahteraan untuk pegawai 2. Keamanan (Safety) yaitu
dan perusahaan produk yang dihasilkan
memiliki fungsi dan manfaat
tanpa risiko yang dapat
PRINSIP ERGONOMI membahayakan keselamatan
Dengan memahami prinsip pengguna ataupun dapat
ergonomi, dapat mempermudah menimbulkan kerugian.
evaluasi setiap tugas atau pekerjaan. Contoh: Saku baju diberi tutup
Meskipun ilmu dalam ergonomi terus dan kancing agar benda
mengalami kemajuan yang digunakan didalamnya tidak mudah jatuh.
dalam pekerjaan yang terus mksn
berubah.hgPrinsip ergonomi adalah 3. Kenyamanan (Comfortability)
petunjuk dalam menerapkan ergonomi yaitu produk yang dihasilkan
di tempat kerja. Prinsip ergonomi memiliki tujuan yang sesuai
terdapat 12 prinsip, yaitu: atau tidak mengganggu
aktivitas dan dapat mendukung
1. Bekerja dalam posisi normal
aktivitas seseorang tersebut.
2. Mengurangi beban berlebihan
Contoh: Kain dipilih dari serat
3. Menempatkan peralatan berada
lembut yang sejuk dan dapat
dalam jangkauan
menyerap keringat.
4. Bekerja sesuai dengan dimensi
mnsdbf
tubuh
4. Keluwesan (Flexibility) yaitu
5. Mengurangi gerakan berulang
produk yang dihasilkan dapat
dan berlebihan
digunakan untuk kebutuhan
6. Meminimalisasi gerakan statis
dalam kondisi atau fungsi
7. Minimalisasikan titik beban
ganda. Contoh: Baju diberi
8. Mencakup jarang ruang
saku agar dapat menyimpan
9. Menciptakan lingkungan kerja
benda kecil.
yang nyaman
mnsjd
10. Melakukan olahraga dan
5. Kekuatan (Durability) yaitu
peregangan saat bekerja
produk harus tahan lama dan
11. Membuat agar display dan
tidak mudah rusak pada saat
contoh dapat dengan mudah
digunakan. Contoh: Bahan baju
dimengerti
yang tahan lama dan dijahit
12. Mengurangi Stress
dengan kuat dan rapih.
Secara umum, prinsip-prinsip
ergonomi terbagi atas 5 sebagai berikut :
ERGONOMI PERALATAN
1. Kegunaan (Utility) yaitu KANTOR
produk yang dihasilkan Setiap peralatan yang dibuat
memiliki manfaat untuk dan dirancang ditujukan untuk dapat
seseorang dalam menunjang membantu pemakaiannya dalam
aktivitas atau kebutuhan beraktivitas untuk memudahkan dalam
dengan maksimal tanpa melakukan pekerjaan yang lebih efektif
mengalami kesulitan dalam dan efisien. Oleh sebab itu diperlukan
penggunaannya. Contoh: peralatan yang diatur sesuai dengan

4
keterampilan manusia dalam akan dibuat nyaman ketika akan
mengerjakannya sehingga tujuan menulis di permukaan meja dan
disediakannya peralatan dapat apabila mengetik, cukup berputar
membantu memaksimalkan pekerjaan pada meja di sisi lain sehingga akan
oleh pegawai. Beberapa hal yang lebih mudah dalam bekerja. Dengan
disesuaikan dari peralatan antara lain: konidisi seperti ini juga
membutuhkan kursi putar untuk lebih
1) Posisi Kerja mempermudah pegawai.
Posisi kerja yang benar dapat
membantu memudahkan pekerjaan 4) Kursi
yang dilakukan, hal ini bertujuan Kursi yang diatur khusus akan
agar pegawai mendapatkan posisi memberikan pengaruh besar dalam
kerja yang maksimal untuk mengurangi kelelahan yang
mengerjakan pekerjaannya sehingga diakibatkan oleh penggunaan bagian
dapat mengurangimnrasa lelah atau tubuh yang terlalu berlebihan. Kursi
gangguan kesehatan lainnya yang kantor sebaiknya menggunakan yang
diakibatkan posisi kerja yang salah. kursinya dapat disetel ketinggiannya
Pada hal seperti ini pemilihan kursi dan sandaran punggung yang dapat
yang ergonomi merupakan hal yang diatur sesuai kebutuhan pegawai
harus diperhatikan sehingga bagian individual dengan mudah.
belakang tubuh tidak cepat sakit.

2) Meja kerja Terdapat tujuh kriteria yang dapat


Meja kerja sebaiknya digunakan sebagai acuan dalam memilih
disesuaikan dengan kebutuhan kursi kerja di kantor. kriterian ini sudah
pegawai. Disarankan dimensi meja cukup banyak dibuktikan oleh berbagai
kerja yang sesuai untuk sekretaris penelitian, yang membuktikan bahwa
atau pegawai yang berhubungan ergonomic berpengaruh terhadap
dengan tata usaha mempunyai ukuran kenyamanan dan akhirnya berdampak pada
sisi atas sebesar 1,2 – 1,5 meter kali produktivitas kerja di kantor.
0,75 meter. Dengan tinggi bagian atas
meja adalah 0,724 meter dari lantai Kriteria tersebut adalah
untuk memberikan posisi kerja yang
1. Kuat. Kursi terbuat dari bahan yang
nyaman. Untuk pegawai yang
sangat kuat seperti logam atau kayu
menggunakan komputer mungkin
jati.
akan memerlukan permukaan yang
2. Memiliki roda minimal 4. Kursi yang
lebih rendah beberapa inci untuk
memiliki kaki 4 atau lebih, dan
memudahkan beraktivitas dengan
apabila memiliki roda pastikan
tingkat yang tepat. Kemiringan pada
rodanya cukup kokoh untuk menahan
meja kerja juga diperlukan untuk
beban dan tidak mudah tergelincir.
memperjelas penglihatan pegawai
3. Adjustable (mudah dinaik-turunkan).
terhadap objek yang terdapat di atas
Ketinggian kursi kerja juga
meja dan membuat posisi pegawai
sebaiknya dapat mudah diatur untuk
tidak membungkuk.
menyesuaikan posisi tubuh.
3) Daerah kerja
4. Memiliki sandaran flexible.
Pegawai akan bekerja lebih
5. Fungsional. Gunakan bentuk kursi
efektif jika dilengkapi dengan meja
yang sesuai dengan fungsinya dan
kerja atau area kerja berbentuk L.
tidak mengganggu keluwesan waktu
Karena dengan bentuk L, pegawai
kerja.

5
6. Alas yang lunak. Tempat duduk dan kebanyakan perusahaan terdapat
sandaran punggung harus dilapisi bagian Health, Safety, dan
dengan material yang cukup lunak Environment (HSE) dan pada bagian
dan memiliki sirkulasi udara. inilah suatu metode ergonomi dan
Sebaiknya lapis duduk dan sandaran proses ergonomi harus dilakukan.
terbuat dari bahan kain yang berlapis.
7. Lebar kursi sesuai minimal sama
dengan lebar pinggul. APLIKASI DAN
PENERAPANjkERGONOMI DI
Untuk mendapatkan office TEMPAT KERJA
ergonomic juga perlu dilakukan aktivitas Untuk mencapai kesehatan dan
seperti berikut: keselamatan kerja (K3) maka pegawai
harus dilindungi dari kecelakaan kerja
1. Penataan layout serupa itu ataupun penyakit akibat kerja. Hal atau
sehingga menghasilkan Upaya yang dapat dilakukan untuk
kenyamanan dan kelancaran bagi meminimalisir kecelakaan dan
pegawai atau penggunanya. penyakit kerja adalah dengan membuat
2. Pemakaian furniture kantor dan suatuhjsistem kerja yang dapat
peralatan kantor yang tidak menyesuaikan dengan kondisi manusia
membahayakan pegawai. atau pegawai seperti perilaku,
3. Penggunaan alat-alat perkakas kemampuan, keterbatasan, dan
kantor yang dapat mengamankan karakteristik manusia (Pegawai). Posisi
penggunanya, seperti: penggunaan kerja seperti posisi duduk dan posisi
screen pelindung untuk kmputer. berdiri.
4. Penggunaan cahaya, warna, suara,
dan udara yang sesuai dengan sifat 1. Posisi Duduk
dari budaya kerja pegawai Ketika pegawai sedang
tersebut. melakukan aktivitas kerjanya, seperti
duduk sambil menulis, hal yang
harus diperhatikan adalah posisi
KEDUDUKAN ERGONOMI DI duduknya. Jika posisi duduknya
DUNIA KERJA tidak sesuai dengan ketentuan
Kedudukan ergonomi di kantor ergonomi, pegawai akan
akan berbeda dengan di dunia mendapatkan masalah dengan bagian
pendidikan. Banyak perusahaan yang belakang tubuh. Apabila melakukan
menganggap ergonomi sangat penting aktivitas kerja pegawai dapat duduk
sebagai proses untuk meningkatkan dengan baik dan nyaman karena
kualitas kerja. Ergonomi di dunia kerja menggunakan tempat duduk yang
lebih mengarah untuk meningkatkan ergonomi maka dapat meminimalisir
keselamatan kerja/K3 saja dan bukan kelelahan dan memberi dampak
untuk meningkatkan performa atau positif pada kualitas pekerjaan dan
produktivitas kerja. Oleh karena itu kesehatan tubuh.
ergonomi terlihat sama dengan Manfaat dari posisi kerja duduk
keselamatan kerja bahwa anytara secara ergonomis adalah sebagai
ergonomi dan keselamatan kerja telah berikut:
terjadi penyempitan makna ergonomi  Mengurangi kelelahan pada
dan karena ergonomi dianggap sebagai bagian kaki
suatu metode. Oleh karena itu,  Mengurangi resiko sakit pada
ergonomi diartikan menjadi bagian dari tulang belakang
K3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja). Ini terlihat bahwa pada

6
 Mengurangi energi yang mencapai kesehatan dan
dipakai untuk bekerja keselamatan kerja dilakukan
dengan upaya menyesuaikan
dengan kemampuan, kapasitas,
keterbatasan dan karakteristik
manusia dan proses penyesuaian
inilah yang dibutuhkan untuk
kepatuhan atas pengetahuan
ergonomi dalam merancang suatu
sistem kerja pada perusahaan.

PENTINGNYA
ERGONOMI DI KANTOR
Dalam menciptakan
lingkungan kerja yang dibutuhkan
beberapa konsep seperti efektif,
nyaman, aman, sehat dan efisien.
Gambar 1.1 Posisi duduk yang nyaman Konsep ini berkaitan dengan
dan ergonomis ergonomi untuk membentuk
teknik, lingkungan dan peralatan
2. Posisi Berdiri
kerja yang mampu mendorong
Posisi berdiri merupakan
konsep tersebut sesuai dengan
sikap kerja dengan posisi tulang
pekerjaan.
belakang vertikall dan berat badan
bertumpu seimbang pada dua kaki. Jadi konsep tersebut
Melakukan pekerjaan dengan posisi merupakan tujuang yang dicapai
berdiri secara terus menerus dapat dalam pengimplementasian
menyebabkan ketegangan pada otot ergonomi.hjKonsep ini tidak hanya
kaki, berkurangnya keseimbangan, dirasakan oleh fisik seseorang
dan dapat mengakibatkan kram. tetapi juga juga dapat dirasakan
Keuntungan posisi kerja secara psikologis. Tubuh manusia
berdiri adalah otot perut tidak apabila diberi tanggungan kerja
kendor, sehingga ruas tulang secara terus menurus akan
belakang tidak russak bila menimbulkan rasa lelah yang dapat
mengalami pembebanan berkembang menjadi rasa sakit
pada bagian tubuh tertentu dan
dapat mengakibatkan stress atas
pekerjaannya tersebut.

DAMPAK TIDAK
MENERAPKAN ERGONOMI
PADA KANTOR
Penerapan ergonomi pada
kantor akan menimbulkan beberapa
manfaat yang dapat menunjang
kegiatan pegawai maupun
Gambar 1.2 Posisi kerja berdiri perusahaan. Sebaliknya, jika
Contoh di atas menunjukan ergonomi tidak diterapkan dapat
bahwa segala upaya untuk menimbulkan dampak negatif yang

7
menimbulkan permasalahan pada memungkinkan bahwa
pegawai sehingga berujung pada penglihatannya akan mengalami
turunnya produktivitas kerja. masalah seperti mata kering dan
Dampak dari tidak menerapkannya merah serta nyeri di bagian tulang
ergonomi pada kantor yaitu belakang dan leher.ndSolusi nya
adalah penggunaan layer pembantu
 Kejenuhan pada karyawan untuk komputer sehingga dapat
Kejenuhan termasuk mengurangi sinaran pada mata,
kelelahan secara mental. dapat juga dengan melihat benda-
Kejenuhan pada pegawai muncul benda berwarna hijau selama 30
karena kondisi ruang yang sama, menit atau lebih. Dengan
yang dimana seluruh peralatan dan menggunakan kursi yang sesuai
fasiliatas lainnya berada di posisi dengan ketentuan ergonomi dan
yang sama dan pemilihan yang melakukan sikap duduk yang
kurang tepat. Hal ini menimbulkan sesuai dengan ketentuan ergonomi
kejenuhan bagi pegawai yang pula dapat menghindari nyeri pada
berada di ruangan tersebut. bagian tulang belakang. Selain itu
Pegawai dapat berpikir secara baik lakukan peregangan badan
jika ruang kerjanya aman dan sederhana yang dapat dilakukan di
nyaman. kantor.

 Kelelahan  Kematian jsaks


Ketidakefektifan Kematian adalah
penggunaan dan penempatan konsekuensi yang paling fatal, hal
peralatan yang tidak ergonomi ini bisa terjadi karena lingkungan
mejadikan pegawai mudah lelah. kerja yang salah. Contoh, tata letak
Dengan banyaknya aktivitas kerja pada sebuah pabrik atau industri,
yang dilakukan oleh pegawai, bila penyimpanan suatu mesin
kondisi fisik pegawai akan mudah yang berbahaya tidak digunakan
lelah dan daya tahan tubuh pegawai sesuai prosedur dan ketentuan
dapat menurun dan kondisi ergonomi, maka kecelakaan yang
mentalnya bisa stress. Hal yang akan memakan korban jiwa
dapat dilakukan adalah mengubah mungkin dapat terjadi.
dan menata ulang tata letak
peralatan kantor agar dapat lebih
tertata sehingga membuat pegawai KESELAMATAN KERJA
nyaman dalam bekerja, mobilitas Beberapa kasus terjadinya
kerja pegawai pun dapat ditempuh kecelakaan di tempat kerja sudah
dengan efektif dan efisien. tidak menjadi rahasia umum lagi
jagdaj karena adanya keterbatasan
 Timbul penyakit akibat kerja fasilitas keamanan kerja maupun
Pegawai yang kelelahan, lemahnya pemahaman faktor-faktor
tapi tidak melakukan upaya untuk prinsip yang perlu diterapkan
menjaga kesehatanya dengan perusahaan. Keselamatan kerja
keadaan kelelahannya itu, maka adalah hal-hal yang menyangkut
dapat berakibat tumbuhnya dari risiko orang yang bekerja di
penyakit. Contoh, pegawai yang suatu tempat atau perusahaan.
terus-menerus berada di depan Keselamatan kerja juga menunjuk
komputer dengan posisi duduk pada suatu kondisi kerja yang aman
yang tidak benar maka akan

8
dari penderitaan dan kerusakan di  Setiap orang yang berada di
tempat kerja. tempat kerja harus dijamin
keselamatannya
Keselamatan berasal dari  Tempat pekerjaan dijamin
bahasa inggris yaitu kata “safety” dalam keadaan yang selalu
dan biasanya berkaitan dengan aman
keadaan seseorang yang bebas dari
peristiwa bahaya atau nyaris Resiko keselamatan
bahaya. Jadi keselamatan yaitu merupakan segi dari lingkungan
suatu pendekatan keilmuan dan kerja yang dapat menyebabkan
sebagai pendekatan untuk bahaya. Semua itu sering
mempelajari faktor-faktor yang dihubungkan dengan perlengkapan
dapat menyebabkan terjadinya perusahaan atau lingkungan fisik
kecelakaan dan berupaya dan mencakup tugas – tugas kerja
mengembangkan berbagai cara yang membutuhkan pemeliharaan
untuk meminimalisir resiko dan latihan.
terjadinya kecelakaan.
Keselamatan kerja adalah HUBUNGAN
pengawasan terhadap orang, ERGONOMI DAN
material., mesin dan metode yang KESELAMATAN KERJA
mencakup lingkungan kerja supaya Pada hakikatnya ergonomi
pekerja tidak cedera. Dalam dan keselamatan kerja adalah satu
peraturan perundang-undangan kesatuan yang tidak dapat
syarat-syarat keselamatan kerja dipisahkan.hjSalah satu tujuan dari
ditetapkan untuk : keselamatan kerja juga adalah
meminimalisir resiko akibat
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat
kecelakaan kerja. Merancang sistem kerja yang
b. Mencegah, mengurangi dan sesuai dengan kondisi fisik
memadamkan kebakaran manusia atau pegawai merupakan
c. Mencegah dan mengurangi salah satu caara yang dapat
bahaya peledakan dilakukan agar dapat terminimalisir
Keselamatan kerja juga kecelekaan kerja. Dengan hal ini
sangat penting keberadaannya kenyamanan pegawai sangat
terkait dengan karyawan agar dapat diutamakan, dalam proses ini
bekerja tanpa gangguan, juga dibutuhkan kepatuhan akan ilmu
terhadap pengusaha bila karyawan ergonomi dalam merancang sistem
dapat bekerja tanpa gangguan maka kerja. Contoh kasus yang tidak
dalam jangka panjang akan sesuai sistem ergonomi, seperti:
meningkatkan produktifitas 1. Hasil kerja yang tidak sesuai
perusahaan. Secara umum 2. Seringnya terjadi kecelakaan
keberadaan K3 berkenaan dengan kerja
hak karyawan yaitu: 3. Human error
 Setiap pekerja berhak 4. Pegawai mengeluhkan pegal
memperoleh jaminan dan nyeri pada tubuhnya
keselamatan kerja, agar 5. Perlengkapan dan perlatan
terhindar dari kecelakaan kerja yang tidak sesuai dengan
fisik pegawai

9
6. Lingkungan kerja yang tidak kondisi yang tidak teratur. Faktor
teratur yang mempengaruhi kondisi seperti
7. Komitmen kerja yang rendah ini antara lain adalah:
8. Pegawai cepat letih dan
memerlukan istirahat yang 1. Lingkungan kerja
panjang 2. Penerangan atau cahaya
9. Postur kerja yang buruk 3. Temperatur atau Suhu udara
10. Pegawai mengeluhkan beban 4. Kelembaban
kerja yang berlebihan 5. Sirkulasi udara
6. Musik
Ergonomi adalah cabang 7. Kebisingan
ilmu yang menggunakan informasi- 8. Keamanan
informasi mengenai keahlian dan 9. Getaran mekanis
keterbatasan manusia dalam 10. Bau tidak sedap
membuat sistem kerja yang efektif, 11. Tata warna
nyaman, aman, sehat dan efisien 12. Dekorasi
atau biasa disebut ENASE.
Konsep ENASE berkaitan RESIKO KARENA
dengan ergonomi untuk KESALAHAN ERGONOMI jas
membentuk metode, lingkungan Ergonomi dan Keselamatan
dan peralatan kerja yang dapat dan Kesehatan Kerja adalah satu
menimbulkan ENASE sesuai kesatuan dan tidak dapat
dengan pekerjaan. ENASE dapat dipisahkan. Keduanya memiliki
dirasakan oleh fisik pegawai dan tujuan yang sama yaitu
juga dirasakan secara psikologis. peningkatan kualitas kehidupan
Tubuh manusia apabila diberikan kerja. Aspek mutu kehidupan kerja
tanggungan kerja secara terus merupakan faktor yang
menerus dengan keadaan yang memberikan dampak rasa
tetap akan menimbulkan rasa letih kepercayaan dan rasa kepunyaan
dan dapat tumbuh menjadi rasa pegawai terhadap perusahaan, dan
sakit pada bagian tertentu. berujung kepada kualitas kerja dan
produktivitas kerja.
Hdjksd
Pada suatu kondisi kerja Pencapaian kinerja dapat
tertentu menampakkan terlihat dari sejauh mana faktor
kecenderungan untuk mengalami ergonomi yang diperhatikan atau
beberapa keluhan seperti: diterapkan oleh perusahaan
tersebut. Kenyatannya, di berbagai
1. Algias, yaitu penyakit pada juru perusahaan masih saja terjadi
ketik, sekretaris, pegawai yang kecelakaan kerja yang telah lulus
postur tubuhnya membungkuk sistem audit secara administrastif.
ke depan. Keluhan yang berkaitan dengan
2. Osteo articulardeiatins penurunan kemampuan kerja
3. Rasa sakit pada otot berupa kelainan pada sistem otot –
4. Iritasi pada cabang saraf tepi rangka. Misalnya, seolah – olah
terlepas dari mekanisme dan sistem
Dengan berbagai keluhan
audit pada umumnya. Sedangkan
tersebut, maka akan timbul CTD
data memperlihatkan bahwa
(Cummulative Trauma Disorder),
kompensasi biaya langsung akibat
yakni trauma dari kejadian atau
kelainan telah menempati ranking

10
pertama dibandingkan dengan 2. Manusia atau pegawai,faktor
bentuk kecelakaan kerja yang lain. ini disebabkan oleh beberapa
hal:
Pada sebuah perusahaan  Sifat fisik dan mental
sering terjadi kecelakaan kerja pegawai yang tidak standar.
yang disebabkan oleh pegawai Contoh, pegawai yang
sendiri atau dari pihak manajemen penglihatannya kurang atau
perusahaan atau juga dari alat yang rabun, pendengaran kurang,
digunakan pegawai kurang otot lemah, lambatnya
memenuhi standar. Kecelakaan reaksi mental, lemah
yang disebabkan oleh pihak jantung atau organ lain,
pegawai sendiri karena pegawai emosi dan syaraf tidak
tidak hati-hati atau mengacuhkan stabil, lemah badan, dan
peraturan kerja yang telah dibuat lainnya. Bagi pegawai yang
oleh perusahaan. Sedangkan yang memiliki sifat dan kondisi
ditimbulkan oleh pihak manajemen seperti ini sering menjadi
biasanya tidak tersedianya penyebab kecelakaan dan
peralatan keselamatan kerja atau gangguan kerja.
mungkin cara kerja yang dibuat  Pengetahuan dan
masih belum mempertimbangkan keterampilan, karena
segi ergonomisnya. kurang pengetahuan maka
Selain yang disebutkan di pegawai akan kurang
atas terdapat faktor utama yang memperhatikan metode
menjadi penyebab kecelakaan kerja yang aman dan baik,
kerja, yaitu: memiliki kebiasaan yang
salah dan kurangnya
1. Lingkungan kerja, yaitu tempat pengalaman. Misalnya,
dimana para pegawai kebiasaan merokok sambil
melakukan pekerjaannya dalam bekerja di tempat yang
kondisi yang tidak aman atau aman, lalu ketika bekerja di
dalam kondsi membahayakan. tempat yang sensitif akan
Kondisi yang tidak aman ini kebakaran, masih juga
dapat terjadi karena tidak merokok hingga menjadi
teraturnya suasana dan penyebab terjadinya
perlengkapan dan peralatan kebakaran.
kerja. Lingkungan kerja yang  Sikap, pegawai yang
tidak aman dapat pula memiliki sikap kurang
disebabkan oleh gedung atau minat dan kurang perhatian,
ruang kerja yang tidak kurang teliti, malas dan
memiliki standar baik kualitas sering mengabaikan
bahan bangunan maupun peraturan dan petunjuk
konstruksi bangunannya, juga seperti menganggap tahu
penerangan yang tidak standar sendiri, tidak peduli akan
maerupakan faktor lingkungan suatu akibat, hubungan
yang tidak baik, sehingga yang kurang baik dengan
menjadi rawan kecelakaan dan pihak lain, ceroboh dan
gangguan kerja. perbuatan yang dapat
membahayakan.

11
3. Mesin dan alat, jika pada 6. Program yang dilaksanakan
lingkungan kerja menyangkut harus jelas, singkat dan
pengaturan peralatan dan sederhana
konstruksi bangunan, maka
faktor mesin dan alat ini adalah Langkah untuk membangun
penggunaan mesin-mesin dan program ergonomi di kantor yaitu:
peralatan yang tidak memenuhi
1. Membangun komitmen dari
standar. Contoh, menggunakan
manajemen yang sangat
mesin yang sudah tua dan
diperlukan dalam setiap
sering terjadi kerusakan lalu
penerapan program, karena
diperbaiki alakadarnya dengan
sistem yang baik harus
penggunaan spare part yang
ditunjang oleh dukungan dari
tidak standar, mesin yang tak
top management
terjaga sehingga terjadi
2. Mengadakan pelatihan
kerusakan teknis, semestinya
ergonomi untuk mendorong
menggunakan mesin yang
adanya partisipasi dari seluruh
dilengkapi dengan alat-alat atau
pegawai.
perlengkapan pengaman, tapi
3. Memberikan pengetahuan
tidak dilakukan semestinya
kepada pegawai akan
sehingga kecelakaan kerja
pentingnya penerapan
terjadi yang disebabkan oleh
ergonomi untuk produktivitas
mesin dan peralatan yang tidak
kerja
memenuhi ketentuan agar
4. Membentuk kelompok kerja
menjadi aman secara logika.
yang bertanggung jawab untuk
penerapan program ini
Untuk menciptakan kantor
PROSES IMPLEMENTASI yang ergonomi, perusahaan dapat
ERGONOMI hjk mencermati prinsip – prinsip
Minimnya kesadaran akan ergonomi terlebih
peningkatan ergonomis di dahulu.hsDengan mengetahui
Indonesia masih tertinggal jauh prinsip ergonomi, perusahaan dapat
dibandingkan di luar negeri. menentukan peralatan dan
Prinsip dasar dalam melaksanakan perlengkapan kantor yang sesuai
rancangan ergonomi yaitu: bagi pegawai dan guna mengurangi
kemungkinan terjadinya
1. Sikap proaktif untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit yang
terjadinya celaka dan hambatan ditimbulkan dari bekerja dan juga
kesehatan dapat menunjang produktivitas
2. Pelaksanannya berdasarka hasil kerja. Penerapan prinsip ergonomi
ilmu pengetahuan dan dilakukan dengan dua pendekatan
penelitian yang terbaik yaitu :
3. Bekerjasama dengan pegawai
dan departemen terkait 1. Kuratif
4. Fleksibel dan hindari satu Pendekatan kuratif ini
ukuran untuk semua dilakukan pada saat setelah
5. Program yang dilaksanakan proses atau sedang
dapat dengan mudah dijangkau berlangsung. Kegiatan ini
dan sesuai kekuatan sumber berupa perubahan atau
daya yang dimiliki perbaikan dari proses yang

12
telah berjalan. Inti dari kegiatan menjadi produktif dengan cara mengurangi
ini adalah keadaan kerja dan resiko-resiko kesalahan kerja dan
lingkungan kerja. Dengan mengefektifkan proses kerja. Perlu
pelaksanannya berhubungan diketahui bagwa hal utama dari semua
dengan pegawai dan operasi indikator kerja yang baik adalah
kerja yang sedang berlangsung. keselamatan kerja, karena dengan
tercapainya keselamatan kerja maka
2. Konseptual timbullah kesehatan kerja, produktivitas
Pendekatan ini diketahui kerja, kepuasan kerja dan seterusnya dapat
sebagai pendekatan sistem dan tercapai pula.
akan efektif dan efisien jika
dilakukan pada saat proses Tidak dibenarkan apabila ergonomi
perencanaan. Jika terkait diartikan mencakup beban fisik saja,
dengan teknologi, pada saat posturkerja dan MSD. Karena masih
proses pemilahan dan alih banyak ruang lingkup lainnya dalam K3,
teknologi, jsprinsip – prinsip seperti lingkungan, kognisi, organisasi,
ergonomi telah ditentukan dan hal yang berhubungan dan ada dalam
penerapannya. Pendekatan ini sistem kerja. Dampak negatif atau akibat
dapat diketahui dengan dari tidak terterapkan ergonomi yang
pendekatan Teknologi Tepat menyebabkan kecelakaan kerja banyak
Guna. disebabkan oleh faktor dari pegawai
sendiri atau pihak manajemen, karena
kurangnya hati-hati pegawai tersebut atau
pegawai yang mengacuhkan peraturan
KESIMPULAN & SARAN kerja yang telah dibuat. Sedangkan faktor
penyebab yang ditimbulkan dari pihak
Kesimpulan
manajemen adalah tidak tersedianya alat –
Untuk mencapai K3 (Keselamatan alat keselamatan kerja atau cara kerja yang
dan Kesehatan Kerja) harus dirancang dibuat tidak sesuai dengan segi
sistem kerja yang ergonomis. Ergonomi ergonominya.
dapat merancang bagaimana sistem kerja
Mengetahui pentingnya ergonomi terminimaslisir, tenaga kerja atau pegawai
diterapkan oleh semua orang di dunia mampu bekerja dengan produktivitas yang
kerja, maka cara untuk menumbuhkan lebih tinggi, sehingga laba akan meningkat
kesadaran akan pentingnya aspek dan kesejahteraan pegawai maupun
ergonomi dalam meningkatkan pemberi kerja atau pihak manajemen akan
keselamatan dan kesehatan kerja harus meningkat.
diterapkan untuk kemajuan perusahaan
yang menajdai prioritas dan komitmen Saran
semua pihak dari pegawai hingga
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
manajemen perusahaan. Dengan
harus diterapkan dalam setiap perusahaan
menerapkan hal tersebut, kesehatan dan
atau industri yang beroperasi agar
keselamatan kerja pegawai akan lebih baik
menimbulkan kesejahteraan pegawai,
karena sakit akan menurun, biaya
perusahaan atau industri yang sehat, serta
pengobatan dan perawatan akan menurun,
tercapainya tujuan perusahaan dengan
kerugian akibat kecelakaan akan
efektif dan efisien. Salah satu yang membuat pegawai tidak merasa aman dan
dapat diterapkan di awal yaitu nyaman. Bahkan dapat memunculkan
keergonomisan kantor, kantor yang tidak bahaya yang akan merugikan pegawai dan
ergonomis pada suatu perusahaan akan perusahaan. Pegawai yang mengalami

13
kecelakaan atas ketidakergonomisan Chaniago, H. (2013). Manajemen Kantor
kantor dan tujuan perusahaan yang tidak Kontemporer. Bandung: Akbar
tercapai dikarenakan kinerja pegawai yang Limas Perkasa.
kurang baik. Maka setiap perusahaan harus
menerapkan ergonomis kantor agar dapat Fauzia, N. K. (2016). Menciptakan Kantor
melindungi pegawai yang dapat memiliki Yang Ergonomi. Ergonomi.
kinerja yang baik untuk mencapai tujuan
perusahaan dengan efektif dan efisien. Sayuti, A. J. (2013). Manajemen Kantor
Praktis. Bandung: Penerbit
Alfabeta.

DAFTAR PUSTAKA Sugandi, F. (2017). MENCIPTAKAN


Ayodhya. (2015). Peran Ergonomi dalam FASILITAS DAN SIKAP KERJA
Keselamatan. Ergonomi. DI KANTOR YANG SESUAI
DENGAN ERGONOMI.
Ergonomi.

14
Hasil Pengecekan Plagiarism Menggunakan Plagiarism Detector

15

Anda mungkin juga menyukai