Yulianto 2010 Prosescemburudalamhubunganpercintaan
Yulianto 2010 Prosescemburudalamhubunganpercintaan
percintaan disebut romantic jealousy (Bringle, Pada tahap pertama ini individu
1991), merupakan suatu yang relatif biasa mempersepsikan adanya ancaman terhadap
(de Silva, 2004). Cemburu adalah “emotions, hubungan (Brehm, 1992). Misalnya, seorang laki-
cognitions, and behavior assosiated with the ap- laki melihat pasangannya berjalan mesra dengan
praisal of the threat arising from the potential, laki-laki lain. Dalam contoh ini ancamannya
actual, or imagined involvement of one’s loved adalah bahwa laki-laki tersebut berpikir akan
one or mate in a relationship with an inter- kehilangan pasangannya karena berpaling pada
loper” (Hupka, Buunk, Falus, Fulgosi, Ortega, laki-laki lain. Namun, bagi orang lain mungkin
Swain, & Tarabrina, 1985:425). Dari definisi hal ini tidak menjadi ancaman. Hal ini
tersebut, dapat diketahui bahwa cemburu dikarenakan terdapat sejumlah faktor yang
saja, melainkan melalui sebuah proses. White hubungan. Kualitas hubungan ini
Metamorfosis: Buletin Ilmiah Psikologi, Fakultas Psikologi UKRIDA, Vol. 4, No. 18, Bulan September, Tahun 2010
PROSES CEMBURU DALAM HUBUNGAN PERCINTAAN 15
Sebaliknya, individu yang lebih bebas dengan orang lain). Dengan kata lain,
untuk tidak cemburu (Buunk, Mathes & terjadinya cemburu dibandingkan ancaman
Perasaan tidak aman terjadi apabila (d) Pengalaman sebelumnya. Individu yang
terancam. Sangat mungkin bagi individu dengan pasangan yang sekarang atau
ancaman tersebut tidak ada. suami saya setia terhadap saya, tetapi mantan
(b) Beratnya ancaman. Persepsi terhadap suami saya tidak. Dan sulit bagi saya untuk
ancaman dalam hubungan akan lebih besar dapat mempercayai pria lagi.” (Pines &
apabila orang lain lebih menarik secara Aronson, dalam Knox, 1988).
fisik, dibandingkan bila orang tersebut (e) Budaya. Cemburu lebih sering terjadi pada
tidak menarik. Karakteristik ancaman juga budaya yang menganggap penting hak milik
dipengaruhi oleh gaya sosial (social style), pribadi, pemuasan seksual hanya melalui
(c) Jenis ancaman. Menurut Brehm (1992), (Hupka, dalam Salovey & Rodin, 1991).
ambang batas terhadap ancaman seksual (f) Belief terhadap monogami. Individu yang
berminat dalam hubungan seksual dengan mengalami cemburu (Pines & Aronson,
orang lain) lebih rendah dibandingkan dalam Brehm, 1992). Hal ini
PROSES CEMBURU DALAM HUBUNGAN PERCINTAAN 16
disebabkan individu yang percaya terhadap ekstrim. Hal ini baru diketahui individu setelah
Sehingga secara umum, kedua pasangan Saat cemburu keadaan emosional dan
tersebut memiliki sedikit alasan untuk merasa intensitas respons emosional sangat beragam.
ancaman (primary appraisal), individu mencoba kecurigaan, dan putus asa (Knox, 1988; Parrrot &
untuk memahami dengan lebih baik situasi yang Smith, 1993). Selain melibatkan emosi yang
terjadi dan mulai memikirkan cara untuk negatif, seperti kemarahan pada pasangan atau
mengatasinya. Individu dapat melihat kembali pihak ketiga, stres emosional, stres fisik, dan
bukti-bukti yang merupakan ancaman (misalnya, depresi, perasaan positif juga dapat muncul
“mungkin ia memang bekerja lembur”) dan sebagai akibat dari cemburu, seperti
melihat kembali kelekatan pasangannya dengan kegembiraan, cinta, dan merasa hidup (Pines &
dirinya (misalnya, “kemarin kami baru saja Aronson, dalam Brehm, 1992). Meskipun
mengalami saat-saat yang menyenangkan reaksi emosional negatif lebih sering dialami saat
dapat juga melibatkan catastrophic thinking, berhubungan dengan cemburu merupakan perasaan
cemburu biasanya tidak menyadari bahwa Coping adalah segala usaha kognitif dan
menganggap pikiran merupakan bagian dari mentolerir tuntutan (Folkman & Lazarus, dikutip
realitas dan menyebabkan reaksi emosional yang oleh Rice, 1999). Dalam hal ini tuntutannya
PROSES CEMBURU DALAM HUBUNGAN PERCINTAAN 17
adalah adanya ancaman dalam hubungan. yang dipersepsikan? Apakah ancaman tersebut
Bagaimana individu melakukan coping dipengaruhi dapat dikurangi atau dihilangkan? Kedua,
oleh tiga tahap sebelumnya. Individu telah bagaiman dampak coping tersebut terhadap pihak
mengembangkan sejumlah cara untuk coping -pihak yang terlibat (individu, pasangan, dan
dengan situasi cemburu dan beberapa strategi pihak ketiga). Terakhir, bagaimana dampak
coping tersebut efektif (Salovey & Rodin, 1988). coping terhadap hubungan; apakah tetap
Walaupun orang menggunakan coping yang berbeda bertahan, berubah, atau berakhir?
berusaha untuk mengontrol karena mereka percaya Walaupun sering sekali baru terlihat dari reaksi
bahwa cemburu dapat menjadi destruktif (Fitness yang muncul, cemburu sebenarnya melalui
& Flecther, 1993). Dalam penelitian yang dilakukan sejumlah tahap. Pada seseorang mungkin saja
oleh Knox, Breed, dan Zusman (2007) pada tahapan cemburu berlangsung dalam beberapa
mahasiswa di Amerika, responden pria cenderung detik, sedangkan pada orang lain dapat
untuk mabuk-mabukan dan percaya bahwa semakin berlangsung dalam beberapa hari. Pada suatu
cemburu menunjukkan semakin cinta. Hal ini situasi tertentu mungkin saja dapat menyebabkan
dilakukan untuk mengurangi perasaan tidak seseorang cemburu, namun pada waktu yang lain
menyenangkan. Sedangkan wanita pada saat situasi yang sama tidak menimbulkan cemburu
cemburu cenderung akan menangis saat sedang pada orang tersebut. Hal-hal tersebut disebabkan
sendirian, mencoba membuat dirinya lebih menarik oleh sejumlah faktor yang terlibat dalam setiap
bagi pasangannya, dan mencoba membuat tahapan cemburu yang telah dipaparkan di atas.
5. Hasil coping
Jealousy and Envy. New York City, New ousy. Journal of Personality and Social
ing Company.
Press.
Indonesia.