Disusun oleh:
Kelompok 13
Tak lupa juga kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak – pihak yang telah membantu kami dalam penulisan makalah ini
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tanpa mengurangi
rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Ismail Hasani,
S.H., M.H. Yang telah banyak memberikan bantuan dan bimbingan kepada
kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik
Tim penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah Komisi Yudisial (KY) di Indonesia?
2. Apa saja tugas dan wewenag Komisi Yudisial?
3. Bagaimana kedudukan Komisi Yudisial dalam UUD 1945
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
pimpinan Ketua Mahkamah Agung saat itu. Mei 2001, Mahkamah
Agung membentuk Tim yang dipimpin Abdurrahman Saleh (Hakim
Agung) yang bertugas melakukan studi, pengkajian, dan menyusun
rumusan-rumusan substantif sebuah badan yang kemudian dinamakan
Komisi Yudisial. Rumusan tersebut menjadi materi dalam perubahan
ketiga yang kemudian diatur dalam Pasal 24B dan 24C UUD RI 1945
3
Tahunan Tahun 2001 pada pembahasan Amandemen Ketiga UUD
1945 dibahas pula keberadaan Komisi Yudisial. Pasal 24B UUD 1945
secara lugas menyebutkan bahwa Komisi Yudisial merupakan
lembaga negara yang bersifat mandiri dan berwenang mengusulkan
pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam
rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat,
serta perilaku hakim.
4
Sayangnya, hingga akhir periode Anggota Komisi Yudisial
tahun 2005-2010 usaha tersebut belum sesuai harapan yang
diinginkan, hingga adanya estafet kepemimpinan Komisi Yudisial
berganti setelah periode pertama menyelesaikan tugasnya yang
berakhir tanggal 20 Desember 2010.
1
Komisi Yudisial, Sejarah Pembentukan Komisi Yudisial,
https://www.komisiyudisial.go.id/frontend/publication/joural. Diakses pada tanggal 26
Maret 2020 pukul 20:48
5
Sedangkan tugas Komisi Yudisial tertulis dalam Pasal 20 ayat
(1) dan (2) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004:
2
UU Nomor 18 tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 22
tahun 2004 tentang Komisi Yudisial.
6
hakim Mahkamah Konstitusi yang di tunjuk hanya untuk jangka
waktu 5 tahun.3
3
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 005/PUU-IV/2006.
4
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
7
Konstitusi menyatakan bahwa hakim konstitusi bukan lagi sebagai
obyek pengawasan Komisi Yudisial dengan alasan hakim konstitusi
bukanlah hakim profesi sebagai hakim biasa. Dengan dikeluarkannya
putusan ini, perilaku hakim konstitusi sebagai pemutus sengketa akan
tergangu dan tidak bersikap imparsial. Hal ini jika dikaitkan dengan
UUD 1945 pasal 24 ayat (3) tentunya bertentangan sebagai lembaga
yang mengawasi dua lembaga tersebut yakni Mahkamah Agung dan
Mahkamah Konstitusi, karena kedudukan Komisi Yudisial yang
kedudukannya sejajar dengan Mahkamah Konstitusi yang harusnya
dapat mengawasi hakim Mahkamah Konstitusi, dihambat dengan
keluarnya “Putusan Mahkamah Konstitusi 005/PUU-IV/2006” yang
membuat kesetaraan Komisi Yudisial patut dipertanyakan.
8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal
Peraturan Perundang-Undangan
10