Anda di halaman 1dari 15

MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN SERTA MENINGKATKAN

KOMPETENSI PROFESIONAL CALON GURU UNTUK MENGHADAPI


PARADIGMA BARU PEMBELAJARAN PKn DI SD/MI

Fitrah Insani, Nurainun, Widiya Anggraeny A. Hrp


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan - UINSU , Medan
Email : fitrahinsani395@gmail.com, nuraini23002@gmail.com, widiyaanggraeny1@gmail.com

ABSTRACT

The new paradigm is an attempt to put all aspects of the scientific field in accordance with the
proportions. There are many efforts we can do to realize this paradigm, namely through a
professional teacher who understands the contents of the development of the Civics learning
paradigm. As a basic reference for the existence of Civics learning In SD / MI, a teacher is
required to continue to improve the quality of knowledge about Civics learning, namely through
a new paradigm in the study of Civics learning that must be developed since elementary school.
A teacher must really understand the curriculum of civic education.

The method used to discuss this phenomenon is by conducting literature studies, by summarizing
or collecting phenomena based on litetarur according to the problem. The main materials of the
new paradigm of basic Civics learning are: Developing citizen intelligence (civic intelligence),
fostering citizen responsibility ( civic responsibility), and encourage civic participation.

Keywords: Knowledge, Teacher professional competence, New Paradigm of Civics

Fitrah Insani, Nur Ainun, Widiya Anggraeny A. Hrp


( Mengembangkan Pengetahuan Serta Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru Untuk
Menghadapi Paradigma Baru Pembelajaran PKN di SD/MI )
ABSTRAK

Paradigma baru merupakan suatu usaha untuk menempatkan segala aspek bidang keilmuan agar
sesuai dengan proporsinya.Banyak usaha yang dapat kita lakukan agar dapat merealisasikan
paradigma tersebut yaitu melalui seorang guru yang profesional yang memahami isi
perkembangan paradigma pembelajaran PKn.Sebagai bahan dasar acuan dengan adanya sebuah
pembelajaran PKn di SD/MI maka seorang guru dituntut agar terus meningkatkan kulitas
pengetahuan mengenai pembelajaran PKn,yaitu melalui sebuah paradigma baru dalam kajian
pembelajaran PKn apa saja yang harus dikembangkan mulai sejak SD.Seorang guru harus betu-
betul memahami kurikuluum pendidikan kewarganegaraan .

Adapun metode yang dilakukan untuk membahas fenomena tersebut yaitu dengan melakukan
studi kepustakaan,dengan merangkum atau mengumpulkan fenomena berdasarkan litetarur
sesuai dengan permasalahan.Materi pokok paradigma baru pembelajaran PKn yang mendasar
yaitu: Mengembangkan kecerdasan warga negara (civic intellegence), Membina tanggung jawab
warga negara (civic responsibilty),dan mendorong partisipasi warga negara (civic participation).

Kata kunci : Pengetahuan, Kompetensi profesional Guru, Paradigma Baru PKn

A. PENDAHULUAN diharapkan untuk dimiliki oleh warga


Pendidikan kewarga negaraan adalah negara sebagai ceminan dari pancasila dan
salah satu mata pelajaran yang UUD 1945. Pendidikan kewarga negaraan
diwajibkan dari tingkat sekolah dasar, juga merupakan pondasi atau modal utama
hingga perguruan tinggi. Hal ini bagi seluruh bangsa Indonesia untuk dapat
dimaksudkan agar dapat memupuk mempelajari, memahami, dan mencintai
karakter siswa untuk memiliki rasa segala aspek dari Indonesia sendiri.
nasionalisme, juga membentuk karakter Dengan demikian, pendidikan kewarga
bangsa sejak dini. Karakter bangsa negaraan (PKn) sangat dibutuhkan.
Indonesia adalah perilaku yang
Untuk membuka cakra wala ke- membekali nya sebagai seorang calon
nusantaraan dan ke Indonesia antar guru yang profesional mengenai konsep
mahasiswa sebagai upaya dalam tentang nasionalisme. Pengetahuan dan
kemampuan seorang guru di SD/MI semula hanya pengajar ( teacher ), kini beralih
sebagai pelatih ( Coach ), pembimbing
sangat penting guna mengetahui sejauh ( counsellor ), dan manajer belajar ( learning
mana seorang siswa benar - benar telah manager ). sebagai mana yang di amanatkan dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
mencapai tujuan pembelajaran PKn. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan bahwa pendidik harus memiliki
Pendidikan tidak dapat lepas dari sebuah kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang
proses dimana guru membantu dalam pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan
menengah meliputi (1) kompetensi pedagogic; (2)
perubahan peserta didik kearah yang kompetensi kepribadian; (3) kompetensi
professional; dan (4) kompetensi social.
dianggap baik. Guru adalah suatu sebutan Kompetensi professional berkenaan dengan
jabatan, posisidan profesi bagi yang kemampuan seorang guru mengemas sebuah
pembelajaran yang mencakup penguasaan materi
mengabdikan diri nya dalam bidang pembelajaran bidang studi dan sub stansi keilmuan
pada kurikulum mata pelajaran. Sebagaimana yang
pendidikan melalui interaksi edukatif
dikemukakan oleh Samana (1994) yang dikutip
secara terpola, formal dan sistematis. 1 (Wahyudi, 2010: 108): “Guru yang berkualifikasi
professional, yaitu guru yang tahu secara mendalam
Ditegaskan ( UU No. 14 Tahun 2005, tentang apa yang diajarkannya, cakap cara
Pasal 1 ) : “Guru adalah pendidik mengajarkannya secara efektif dan efisien. ” 4
Berdasarkan pendapat tersebut, penulis bermaksut
professional dengan tugas utama memberikan gagasan kepada
mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah ”. Sejalan dengan hal tersebut
dikemukakan pula ( Kunandar , 2007
sebagai mana dikutip Damayanti, etal.
2017 : 81 ) bahwa Paradigma guru yang
calon guru MI/SD agar terus berupaya
mengasah kompetensi professional untuk
memahami serta mendalami berbagai bidang
studi/mata pelajaran terutama Pendidikan
Kewarganegaraan sesuai dengan judul artikel
ini.

B. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam Pengertian ilmu menurut KBBI


tulisan ini menggunakan metode (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
study literature atau kajian teoritik, adalah sebagai berikut ,pengetahuan
memaparkan teori-teori yang tentang suatu bidang yang disusun
berhubungan dengan judul,menurut secara bersistem menurut metode
Zed (2008) ,arti metode penelitian tertentu, yang dapat digunakan untuk
studi literatur adalah sebagai menerangkan gejala tertentu di
serangkaian kegiatan yang berkenaan bidang (pengetahuan) itu.
dengan metode pengumpulan
pengetahuan atau kepandaian
pustaka, membaca, dan mencatat,
(tentang soal duniawi, akhirat,
serta mengelolah bahan penelitian.
lahir,batin,dan sebagainya).

C. PEMBAHASAN Pengertian pengetahuan menurut


KBBI (Kamus Besar Bahasa
Pengertian Ilmu Pengetahuan
Indonesia) adalah sebagai
Menurut KBBI berikut,segala sesuatu yang
diketahui; kepandaian segala sesuatu
yang diketahui berkenaan dengan hal
(mata pelajaran) salah satunya mata pembelajaran PKn di SD/MI.
pelajaran PKn, maka dari itu seorang
Pengertian Ilmu Pengetahuan
calon guru yang profesional harus
Menurut Para Ahli dan Secara
betul-betul menguasi
Umum – Ilmu, sains, atau ilmu
pengetahuannya mengenai
pengetahuan adalah seluruh usaha
sadar untuk menyelidiki, kependidikan. Beberapa penelitian
menemukan, dan meningkatkan mencoba mengelaborasi motivasi
pemahaman manusia dari berbagai untuk menjadi guru (Bruinsma dan
segi kenyataan dalam alam manusia. Jansen (2010) sebagaimana dikutip
Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan Rohandi, 2015: 2) bahwa motivasi
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu untuk menjadi guru beragam mulai
memberikan kepastian dengan dari alasan ekonomi, kenyamanan
membatasi lingkup pandangannya, dalam bekerja, professional (hasrat
dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh untuk bekerja sesuai dengan bidang
dari keterbatasannya. yang diminatinya) sampai alasan
kesediaan dan kerelaan untuk
berkorban dalam ikut memikul
Bagaimana Calon Guru Dan tanggung jawab terhadap
Proses Pendidikannya? perkembangan anak. Selain itu

Animo generasi muda saat ini untuk terdapat motivasi lain yang

melanjutkan pendidikan tinggi pada melatarbelakangi yaitu pemberian

program kependidikan perlu tunjangan profesi guru yang

mendapatkan sambutan yang baik, jumlahnya satu kali gaji pokok, hal

khususnya para lembaga ini menjadikan profesi guru sebagai

penyelanggara program profesi yang semakin diminati oleh


masyarakat.8 Kecintaan akan bidang
kajian yang digelutinya juga menjadi
faktor penting dan krusial,
pendidikan guru sangat berperan
dalam membangun motivasi
instrinsik. Seperti penelitian yang
dilakukan oleh Rots., dkk (2014)
yang hasilnya menunjukkan bahwa
calon guru yang memiliki motiviasi
instrinsik yang kuat komitmennya
terhadap tugas profesionalnya
sebagai guru dapat diandalkan. Guru perilaku yang harus dimiliki,
yang mencintai bidang ilmunya akan dihayati, dan dikuasai oleh guru
lahir guru yang selalu belajar untuk dalam melaksanakan tugas
meningkatkan serta memperbaharui keprofesionalannya.10 Dalam
kemampuan yang berkaitan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19
profesionalitasnya dan wawasan Tahun 2005 disebutkan bahwa
keilmuannya. Guru masa depan sebagai agen pembelajaran
adalah guru yang berjiwa ilmuwan pendidik/guru harus memiliki
dan sekaligus ilmuwan yang berjiwa kualifikasi akademik dan kompetensi
guru. ,kompetensi yang dimaksudkan
meliputi:
Konsep Kompetensi Profesional
a.Kompetensi Pedagogik;
Sebelum membahas lebih jauh
terkait kompetensi professional, b.Kompetensi Kepribadian;
terlebih dahulu akan dibahas
c.Kompetensi Profesional; dan
mengenai kompetensi.
d.Kompetensi Sosial.
Menurut KBBI, kata professional
memiliki arti 1. bersangkutan dengan Hal ini ditegaskan dalam
profesi; 2. memerlukan kepandaian UndangUndang Nomor 15 Tahun
khusus untuk menjalankannya.Istilah 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal
profesional seringkali seseorang 8: “ Guru wajib memiliki kualifikasi
yang merupakan ahli dalam suatu akademik, kompetensi, serta
bidang, professional atau profession memiliki kemampuan untuk
(dalam Bahasa Inggris) mengandung mewujudkan tujuan pendidikan
arti sama dengan occupation atau nasional.
pekerjaan yang memerlukan keahlian
yang diperoleh melalui pendidikan
atau latihan khusus. Bagaimana Kompetensi

Kompetensi adalah seperangkat Professional Guru PKn


pengetahuan, keterampilan, dan
Selama Ini?
Kompetensi profesional guru PKn mendorong siswa mengembangkan
selama ini dapat dilihat dari beberapa potensi, dan cenderung lebih
hasil penelitian, diantaranya menekankan pada penyampaian
penelitian yang dilakukan oleh Ditjen materi pelajaran (subject matters
Peningkatan Mutu Pendidik dan oriented). Kelemahan umum lainnya
Tenaga Kependidikan (PMPTK) dalam pembelajaran PKn adalah
Depdiknas Tahun 2008 terhadap proses belajar yang hanya menyentuh
guru-guru yang lolos sertifikasi pada kemampuan berpikir tingkat
menunjukan nilai rata-rata berkisar rendah. Terperangkapnya
antara 52-64% yaitu 64,34%, pembelajaran berpikir tingkat rendah
kompetensi professional guru yang disebabkan karena pengaruh buku-
dinyatakan lulus sertifikasi melalui buku pelajaran yang cenderung
penilaian portofolio tidak isinya lebih menekankan pada ranah
menunjukan peningkatan mutu guru, kognitif, seperti hafalan mengenai
bahkan menunjukkan adanya konsep, definisi, peristiwa dan
penurunan sebesar 19,59%. Jadi kejadian (fakta). Buku teks PKn yang
dapat ditarik kesimpulan bahwasanya mampu menyajikan pengetahuan
guru yang dinyatakan lolos sertifikasi dalam bentuk proposisi (hubungan
belum menunjukkan adanya antar konsep) dan teori sebuah
peningkatan kompetensi professional fenomena amat jarang ditemukan.
seperti yang diharapkan (Baedowi, Kemudian, di susu lain, materi PKn
2009).Hasil kajian mengenai secara umum khususnya yang
kompetensi professional pada guru di berkaitan dengan nilai dan sikap
56 sekolah, yang terdiri dari 32 bersifat “the great ought”, cenderung
SD/MI dan 24 SMP/MTs yang ada di dogmatis dan normatif seperti:
9 provinsi yang dilakukan oleh Staf Pancasila, UUD 1945, Sumpah
Ahli Mendiknas (2007) Pemuda, Proklamasi Kemerdekaan,
menunjukkan bahwa kegiatan Peraturan Perundang-undangan
pembelajaran masih bersifat sehingga mau tidak mau guru PKn
konvensional: berpusat pada guru harus menyajikan materi yang
(teacher centered), kurang demikian dalam rangka membentuk
peserta didik sebagai warga Negara pemahaman guru PKn terhadap
yang sejalan dengan kehidupan Standar Kompetensi dan Kompetensi
bangsa dan negara. Dasar mapel PKn amat beragam, hal
ini terjadi karena latar belakang
pendidikan, daerah, kapasitas, serta
Karakteristik Guru Profesional kompetensi dalam memahami dan
memaknai SK dan KD dalam
Guru profesional akan tercermin
implementasi pembelajaran.
dalam penampilan pelaksanaan
Berdasarkan kelemaham - kelemahan
tugas- tugas yang ditandai dengan
yang telah dipaparkan di atas, dapat
keahlian baik materi maupun
disimpulkan bahwasanya calon guru
metode. Dengan keahliannya
MI yang akan mengampu mata
itu.seorang guru mampu
pelajaran Pendidikan
menunjukkan otonominya, baik
Kewarganegaraan hendaknya
pribadi maupun sebagai pemangku
mempersiapkan amunisi (kompetensi
profesinya. Di samping dengan
professional) sebagai senjata utama
keahliannya, sosok profesional guru
yang mampu:
ditunjukkan melalui tanggung
a. memahami materi, struktur,
jawabnya dalam melaksanakan
konsep, dan pola pikir keilmuan
seluruh pengabdiannya profesional
yang mendukung mata pelajaran
hendaknya mampu memikul dan
Pendidikan Kewarganegaraan;
melaksanakan tanggung jawab
b. memahami substansi Pendidikan
sebagai guru kepada peserta didik,
Kewarganegaraan yang meliputi
orang tua, masyarakat, bangsa negara
pengetahuan kewarganegaraan (civic
dan agarnanya. Guru profesional
knowledge), nilai dan sikap
mempunyai tanggung jawab sosial,
kewarganegaraan (civic
intelektual, moral dan spiritual.
dispositions), dan keterampilan
Pusat Kurikulum (2007) melakukan kewarganegaraan (civic skills); dan
kajian kebijakan kurikulum c.menujukkan manfaat mata
Pendidikan Kewarganegaraan yang pelajraan pendidikan
hasilnya menyebutkan bahwa kewarganegaraan.
Apa saja yang perlu dimiliki Guru PKn?

Sama dengan guru mata pelajaran lainnya yaitu kemampuan guru PKn untuk
bahwa pada dasarnya seorang guru PKn MI menguasai materi, struktur, konsep, pola
harus memiliki kompetensi professional pikir keilmuan yang mendukung.

Pendidikan Kewarganegaraan (civic dispositions, refers to tha traits of private


education) memperkenalkan adanya 3 and public character essential to the
substansi pokok atau komponen yang harus maintenancand improvement of
dikuasai siswa dalam proses pembelajaran, constitutional democracy.”
yaitu pengetahuan kewarganegaraan (civic
diketahui oleh warga negara. Komponen
knowledge), keterampilan/kecakapan
kedua,
kewarganegaraan (civic skills), serta nilai
keterampilan/kecakapankewarganegaraan
dan sikap kewarganegaraan (civic
(civic skills) yang meliputi kecakapan
dispositions). Ketiga komponen tersebut
intelektual dan kecakapan partisipasi
dikemukakan oleh Branson (1999) sebagai
berkaitan dengan kemampuan warga negara
berikut.
dalam mempraktekkan hak dan menunaikan
“What are essential components of a good kewajiban sebagai anggota masyarakat
civic education? There are three essential demokratis. Komponen ketiga sikap watak
components: civic knowledge, civic skills, kewarganegaraan (civic dispositions)
and civic dispositions. The first essential mengisyaratkan perlunya warga negara
component of civic education is civic memiliki karakter privat maupun karakter
knowledge that concerned with the content public bagi pemeliharaan dan
or what citizens ought to know; the subject pengembangan demokrasi konstitusional.
matter, if you will. The second essential Jadi siswa tidak hanya menguasai dari segi
component of civic education in a pengetahuan saja akan tetapi mereka mampu
democratic society is civic skills: intellectual memprektekkan komponen kedua serta
and participatory skills. The third essential mengartikulasikan komponen ketiga. Ketiga
component of civic education , civic komponen pokok pendidikan
kewarganegaraan nantinya akan tercermin dan
dalam pemilihan bahan ajar, pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian pembelajaran.
Kompetensi professional guru diperlukan
untuk menentukan bahan ajar akan yang
dikembangkan, bahan ajar apa saja yang
termasuk civic knowledge, civic skills, dan
civic disposition; model pembelajaran yang
seperti apa yang dapat dikembangkan untuk
ketiga komponen tersebut; serta bentuk
penilaian apa saja yang sesuai untuk
mengukur pengetahuan kewarganegaraan
(civic knowledge), keterampilan/kecakapan
kewarganegaraan (civic skills), dan nilai dan
sikap kewarganegaraan (civic dispositions).
Jadi merupakan hal yang sangat esensial
bagi seorang calon guru PKn MI untuk
memahami ketiga komponen pendidikan
kewarganegaraan. Selain dari penguasaan
terhadap ketiga komponen tersebut, menjadi
keharusan bagi seorang calon guru PKn MI
memahami manfaat dan tujuan dari
pendidikan kewarganegaraan.

Paradigma Baru Pendidikan


Kewarganegaraan di SD/MI

Pendidikan kewarganegaraan saat ini perlu


merevitalisasi pembangunan karakter bangsa
yang sejak Proklamasi Kemerdekaan RI
mejadi prioritas, agar sesuai dengan arah
pesan konstitusi negara RI. Proses berbasis pada keilmuan yang jelas dan
pembangunan karakter bangsa (national relevan bagi masyarakat demokratis,
character building) diharapkan mengarah memiliki keterampilan kewarganegaraan
pada penciptaan suatu masyarakat (civic skills), dan karakter kewarganegaraan
Indonesia yang mampu menempatkan (civic dispositions) yang mampu
demokrasi dalam kehidupan bangsa dan mengembangkan pembangunan karakter
negara sebagai titik sentral. Oleh sebab itu, bangsa, pemberdayaan warga negara dan
pembangunan karakter bangsa kembali masyarakat kewargaan. PKn yang bermutu
dirasakan sebagai kebutuhan yang inilah merupakan jati diri PKn yang
mendesak sekaligus guna menghadapi mengacu pada tiga komponen seperti yang
tantangan era globalisasi dan tentunya perlu telah disebutkan sebelumnya. PKn di
adanya sebuah paradigma baru atau pola sekolah tidak hanya memberikan
pikir yang baru. PKn dengan paradigma kemampuan untuk menghapal dan bukan
baru dikatakan sebagai PKn yang bermutu untuk berpikir secara aktif sehingga hasilnya
karena memiliki pengetahuan kurang bermakna (Muchtar Buchori, 2003
kewarganegaraan (civic knowledge) yang dalam Kompas sebagaimana dikutip oleh
Cholisin).26 Sapriya dan Winataputra yang didukung dengan kemampuan dasar
(2007) menguraikan tugas PKn di MI/SD memilih dan menyusun materi serta
dengan paradigma barunya mengembangkan menentukan model pembelajaran yang
pendidikan demokrasi yang mengemban tiga cocok untuk pokok bahasan tertentu. Dengan
fungsi pokok, yakni mengembangkan memahami dan menguasai materi diharapkan
kecerdasan warga negara (civic intelegence), Anda akan terbantu dan tidak mengalami
membina tanggung jawab warga negara kesulitan dalam mengusai materi dan
(civic responsibility) dan mendorong membelajarkan PKn yang sesuai dengn
partisipasi warga negara (civic kebutuhan dan tuntutan masyarakat saat ini.
participation). Dengan demikian, kemampuan Anda dalam
menerapkan model pembelajaran PKn
Bagi calon guru PKn MI ataupun guru
semakin kaya yang berimplikasi pada para
pemula, perlu adanya kemampuan dalam
siswa akan semakin menyenangi belajar
memahami kebutuhan kualitas WNI yang
PKn.
demokratis dan mampu membelajarkan PKn
untuk kewarganegaraan yang demokratis
D. PENUTUP profesi, teman sejawat, anak didik,
tempat kerja, pemimpin dan pekerjaan.
SIMPULA
PKn dengan paradigma barunya
N mengembangkan pendidikan demokrasi
yang mengemban tiga fungsi pokok,
yakni mengembangkan kecerdasan
Sebagai seorang pendidik profesional
warga negara (civic intelegence),
mempunyai citra yang baik di
membina tanggung jawab warga negara
masyarakat apabila dapat menunjukkan
(civic responsibility) dan mendorong
kepada masyarakat bahwa ia layak
partisipasi warga negara (civic
menjadi panutan atau teladan
participation).
masyarakat sekelilingnya. Masyarakat
terutama akan melihat bagaimana sikap
Oleh karena itu sebagai seorang Seorang
dan perbuatan guru itu sehari-hari.
calon guru PKn MI harus memiliki
Sasaran sikap profesional keguruan,
kompetensi professional yaitu
meliputi sikap terhadap peraturan
kemampuan guru PKn untuk menguasai
perundang-undangan, organisasi
materi, struktur, konsep, pola piker
keilmuan yang mendukung PKn. kebutuhan kualitas WNI yang
Kompetensi professional yang berkaitan demokratis dan mampu membelajarkan
dengan keilmuan pokok seorang guru PKn untuk kewarganegaraan yang
PKn adalah memiliki pemahaman yang demokratis yang didukung dengan
benar tentang materi, struktur, konsep
serta pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran Pendidikan
E. DAFTAR PUSTAKA
Kewarganegaraan.
Assingkily, Muhammad Shaleh . 2021.
REKOMENDASI Pembelajaran PKn MI
(Tinjauan Konsep dan Konteks
Sebagai seorang calon guru PKn MI Kurikulum Kampus Merdeka ).
ataupun guru pemula, perlu adanya Medan : CV. Pusdikra Mitra
kemampuan dalam memahami Jaya.
Hamid,Abdul.2017.Guru Profesional.Jurnal kemampuan dasar memilih dan
Al Falah . Vol.XII No.32. menyusun materi serta menentukan
model pembelajaran yang cocok untuk
pokok bahasan tertentu.

Maka dari itu , sebagai calon guru PKn


diperlukannya pengetahuan yang lebih
baik.Adapun pada era millenial seperti
saat ini ,seorang guru harus betul - betul
memahami tuntutan pendidikan sesuai
kurikulum. Dimana megharuskan
seorang guru untuk lebih cerdas dalam
memanfaatkan Sebuah teknologi digital
untuk meningkatkan proses belajar
mengajar , khususnya pada mata
pelajaran PKn.
http://www.gurupendidikan.co.id/pengertia
n ilmu-karakteristik. (diakses
pada Jum’at,23 April 2021).

http://www.google.schoolar/meningkatkan-
pengetahuan-guru. (diakses
pada Jum’at,23 April 2021).

http://www.zonaferensi.com/pengertian-
ilmu/. (diakses pada Jum’at,
23 April 2021).

Husnaini,dkk.2019. Tantangan Guru di Era


Kekinian . Jurnal Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan
Program Pasca Sarjana
Universitas PGRI Palembang.

Rahmawati,Dwi.2014.Peningkatan
Kompetensi Profesional Calon
Guru Melalui Lesson Study
.Jurnal Pendidikan Matematika
FKIP Univ. Muhammadiyah
Metro . Vol. 3 No. 1 . 28-33 .

Ulfah,Nufikha.2018.Pengembangan
Kompetensi Profesional Calon
Guru PKn MI . Jurnal
Kependidikan Dasar Islam
Berbasis Sains.Vol.3 No.1 .

Fitrah Insani, Nur Ainun, Widiya Anggraeny A. Hrp


( Mengembangkan Pengetahuan Serta Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru Untuk
Menghadapi Paradigma Baru Pembelajaran PKN di SD/MI )

Anda mungkin juga menyukai