Anda di halaman 1dari 11

Prudenta et al. MKH (2021).

29-39 29
DOI: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39

Gagal ginjal kronis pada Kucing Domestik Rambut Pendek

(Chronic Kidney Disease in Domestic Shorthair Cat)

Ovi Prudenta1, Arnes Mardasella1*, Dina Sahmiranda1, Yudi Ardianto1, Ajeng Aeka2

1Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas
Brawijaya, Malang
2Bagian Klinik Hewan dan Rumah Sakit Hewan Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan,

Universitas Brawijaya, Malang


*email: arnes.mardasella@gmail.com

ABSTRAK

Gagal ginjal kronis adalah gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible. Pada
kondisi ini ginjal gagal mempertahankan fungsi metabolisme serta keseimbangan cairan dan
elektrolit, sehingga menyebabkan uremia. Seekor kucing domestik jantan berumur ±3 tahun
dengan bobot 2,15 Kg diperiksa dengan keluhan letargi, bulu kotor dan kusam, bersin, dehidrasi,
poliuri, polidipsi, membrana mukosa pucat, anoreksia serta ulserasi mulut. Pemeriksaan
hematology menunjukkan hasil anemia, leukositosis, neutrofilia, trombositopenia, limfopenia,
peningkatan nilai MCV, penurunan nilai MCHC. Pemeriksaan kimia darah menunjukkan hasil
peningkatan kreatinin dan BUN. Pemeriksaan natif ditemukan adanya telur cacing. Hewan
didiagnosa gagal ginjal kronis. Penanganan pada kasus ini diberikan terapi antibiotik Claneksi
dan antibiotik Doxycycline, mukolitik Fluimucil, antianemik hematodin, obat antiparasit
(Praziquantel, Pyrantel pamoat), serta supementasi tambahan berupa imboost, madu, minyak ikan
serta pakan renal. Pada post terapi hewan terlihat membaik, gagal ginjal kronis tidak dapat
disembuhkan sehingga diperlukan manajemen pengobatan dan diet yang tepat untuk dapat
memperbaiki kualitas hidup dan memperpanjang hidup hewan.

Kata kunci: Gagal ginjal kronis, gejala klinis, pengobatan, diet

ABSTRACT
Chronic kidney disease is a progressive impairment of renal function and irreversible. The
kidneys fail to maintain metabolism and fluid and electrolyte balance, causing uremia. An ±3
years and weighing 2.15 kg of male domestic cat was presented with lethargy, dirty and dull hair,
sneezing, dehydration, polyuria, polydipsia, pale mucosal membranes, anorexia and mouth
ulceration. Hematological examination was presented the results of anemia, leukocytosis,
neutrophilia, thrombocytopenia, lymphopenia, increased MCV value, decreased MCHC value.
Blood chemistry examination was presented the results of creatinine and BUN. Native
examination found worm eggs. The cat was diagnosed with Chronic kidney disease. This case was
treated with administration Claneksi dan Doxycycline as antibiotic, antiparasitic drugs
(Praziquantel, Pyrantel pamoate), and additional supplementation imboost, honey, fish oil and renal
feed. Post treated the cat was presesnted to be better, Chronic kidney disease is not curable so that
the necessary medication management and proper diet in order to improve the quality of life and
prolong the life of the animal.
Ó2021. Prudenta et al. Open access under CC BY – SA license, doi: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39
Received: 14-12-2020, Accepted: 28-01-2021, Published online: 29-01-2021
Available at https://e-journal.unair.ac.id/MKH/index
Prudenta et al. MKH (2021).29-39 30
DOI: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39

Keywords: Chronic Kidney Disease, clinical signs, treatment, diet

PENDAHULUAN mengekskresi produk-produk tidak

Anjing adalah mamalia karnivora terpakai, mengkonsentraskan urin dan

yang mempunyai kedekatan baik dengan mengkonversi elektrolit. Penyakit ginjal

manusia, karena mudah dilatih, diajak kronis biasanya berlangsung dalam jangka

bermain, tinggal bersama, bersosialiasi serta waktu lebih dari 3 bulan. Penyakit ginjal

naluri alami yaitu berkelompok. Pemilik kronis tergolong progresif dan irreversible

anjing sangat menghargai nilai kesetiaan dimana tubuh gagal untuk

dan pengabdian anjing sehingga mempertahankan cairan elektrolit, sehinga

menganggap sebagai keluarga (Budiana, menyebabkan uremia (Bargman dan

2007). Berdasarkan taksonomi, anjing Skorecki, 2013).

tergolong dalam ordo Carnivora dan Terapi penyakit ginjal kronis

temasuk keluarga Canidae. Famili Canidae didasarkan gejala-gejala klinis yang muncul

ini dibagi menjadi 4 grup yaitu Canis (grup dan ditujukan untuk mengurangi

anjing), Vulpes (grup rubah, kecuali rubah penderitaan diantranya yaitu terapi cairan

abu-abu), Dusycyon (grup culpeo), dan (Wellman dkk., 2012), kalsitriol (Polzin dkk.,

Bush dog (mencakup jenis anjing lainnya). 2005), ACE inhibitor, hormon eritropoietik,

Anjing termasuk dalam genus Canis, satu suplemen potassium, suplementasi

genus dengan wolf (serigala), coyote, jackal antioksidan, terapi alkalin, dan diet pakan

dan dingo (Evans, et al. 2010). low protein. Tujuan utama pembatasan

Chronic Kidney Disesase (CKD) pemberian diet adalah untuk memenuhi

menurut Polzin (2011) adalah penurunan kebutuhan energi, menghilangkan dampak

atau hilangnya kemampuan ginjal uremia, meminimalisir gangguan

Ó2021. Prudenta et al. Open access under CC BY – SA license, doi: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39


Received: 14-12-2020, Accepted: 28-01-2021, Published online: 29-01-2021
Available at https://e-journal.unair.ac.id/MKH/index
Prudenta et al. MKH (2021).29-39 31
DOI: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39

keseimbangan cairan tubuh, elektrolit, WBC 10 x3/mm3 5.5-19.5 24.1

vitamin, mineral dan asam basa. Penyakit MCV Fl 41-54 55.5

ginjal kronis tergolong irreversibel dan tidak MCH Pg 13.3-17.5 16.3

dapat disembuhkan sehingga tujuan MCHC % 31-36 29.6

pemberian terapi adalah untuk PLT 10 x 150-600 123

memperbaiki kualitas hidup dan 3/mm3

memperpanjang hidup hewan (McLeland Neutrophil % 35-75 86.8

dkk., 2014). s

Lympocyte % 20-55 10.6

Studi Kasus s

Seekor kucing jantan ras Domestic Monocytes % 1-4 2.6

Short Hair (DSH) bernama Baim dengan Eosinophil % 2-12 9.4

berat badan 2,15 kg, umur 3 tahun dibawa ke PCT % 0.1-0.32 0.150

Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas PDW Fl 10-24 15.2

Brawijaya pada tanggal 4 September 2020 MPV Fl 6.1-13.1 12.2


dengan gejala adanya anoreksia, letargi,

dehidrasi, polidipsi, polyuria, dan pucat.


Tabel 2. Uji kimia darah BUN dan Kreatinin
Tabel 1 : Pemeriksaan Hematologi Darah
Parameter Normal Hasil
Parameter Satuan Normal Hasil
CRT 0.4-1.8 mg/dL 4.92
Hb g/dl 9.5-1.5 7.0 BUN 7-27 mg/dL 52
HCT % 29-45 23.6

RBC 10 x 6.0-10.0 4.27 Hasil pemeriksaan fisik


6/mm3 menunjukkan, body condition score (BCS)

Ó2021. Prudenta et al. Open access under CC BY – SA license, doi: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39


Received: 14-12-2020, Accepted: 28-01-2021, Published online: 29-01-2021
Available at https://e-journal.unair.ac.id/MKH/index
Prudenta et al. MKH (2021).29-39 32
DOI: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39

2/5, frekuensi nafas 12 kali/menit, hal tersebut berkaitan dengan siklus sel

frekuensi pulsus 140 kali/menit, suhu darah merah, dan tidak ada kelainan pada

37.4°C, turgor >3 detik, CRT >2 detik, hematopoesis.

selaput lendir (SL) berwarna pucat. Pada Menurut hadil uji hematologi,

hidung terlihat ada discharge nasal keruh kucing Baim terdapat penurunan RBC, Hb,

kehijauan dengan konsistensi kental. dan HCT menandakan bahwa kucing Baim

mengalami kondisi anemia. Penurunan

HCT menunjukkan presentase jumlah sel

darah merah yang beredar pada sirkulasi

dan didukung dengan penurunan jumlah

sel darah merah total. Penurunan


Gambar 1. Kucing Baim
hemoglobin selaras dengan penurunan
Penurunan RBC, Hb, dan HCT
jumlah total sel darah merah sehingga
adalah indikator anemia. Temuan umum
kondisi anemia terlihat pada gejala klinis
anemia karena penurunan distribusi
yang muncul yaitu anemia dimana pada
oksigen yaitu mukosa pucat (pink pale),
mukosa tubuh terlihat pucat (Latimer,
takikardia, depresi dan denyut nadi lemah.
2011).
Jenis anemia makrositik hipokromik
Leukositosis, peningkatan WBC
dengan penurunan hematokrit dan kadar
diikuti peningkatan komponennya sperti
hemoglobin dikaitkan dengan perdarahan
granulositosis sebagai respon infeksi dan
internal maupun eksternal, sirosis,
inflamasi maka produksi dalam sirkulasi
gangguan hipertiroid, defisiensi zat besi,
meningkat, reaksi hormonal (aktifitas fisik
anemia bersifat regeneratif yang
meningkat, trigger rasa takut); nekrosis
disebabkan hemoragi maupun hemolisis,
jaringan dan organ, hemolysis (internal atau
Ó2021. Prudenta et al. Open access under CC BY – SA license, doi: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39
Received: 14-12-2020, Accepted: 28-01-2021, Published online: 29-01-2021
Available at https://e-journal.unair.ac.id/MKH/index
Prudenta et al. MKH (2021).29-39 33
DOI: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39

eksternal), gangguan imun; Kondisi jantung dan gangguan sirkulasi. Sering

trombositopenia kucing Baim mengarah dikaitkan dengan gagal ginjal akut (GGA)

pada destruksi trombosit yang bisa maupun kronis (GGK), penurunan laju

disebabkan adanya infeksi, sirosis, acute filtrasi meningkatkan kreatinin serum,

renal failure, penyakit imun, penggunaan kemungkinan lain yang dapat terjadi

obat tertentu. adanya penyakit metabolik seperti

Neutrofilia, peningkatan jumlah nephropathy diabetic (mengalami gejala klinis

neutrophil darah, disebabkan oleh infeksi, polidipsi dan poliuria).

kebutuhan jaringan pada fagositosis sel Azotemia dikategorikan menjadi

debris dan agen penyebab, faktor stress, tiga yaitu prerenal, renal, dan postrenal.

pembebasan kortikosteroid endogen oleh Azotemia prerenal dapat disebabkan oleh

rasa nyeri, anestesi, pascaoperasi, trauma, peningkatan katabolisme dari total asupan

neoplasia, hiperadrenokortism. protein dan penurunan perfusi ginjal

Limfopenia adalah penurunan sehingga dapat meningkatkan berat jenis

jumlah limfosit darah, adanya obstruksi urin. Azotemia renal muncul ketika 3/4

(saluran cerna, saluran urinasi, respirasi atau sekitar 75% nefron telah kehilangan

dan empedu), hambatan limfopoesis, fungsi dan ditandai dengan peningkatan

penyakit endokrin. BUN dan Kreatinin dalam jumlah besar.

Hasil uji kimia darah berupa BUN Kondisi azotemia renal dan prerenal dapat

dan kreatinin menunjukkan ada terjadi secara bersamaan dan berat jenis

peningkatan keduanya sehingga memicu urin pada kondisi azotemia renal bisa

kondisi azotemia. Peningkatan kreatinin dalam rentang normal maupun terjadi

dalam datah mengarah pada gangguan perubahan. Azotemia postrenal ditandai

sekresi kreatinin seperti pada ginjal, otot, adanya kondisi oligouria atau anuria yang
Ó2021. Prudenta et al. Open access under CC BY – SA license, doi: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39
Received: 14-12-2020, Accepted: 28-01-2021, Published online: 29-01-2021
Available at https://e-journal.unair.ac.id/MKH/index
Prudenta et al. MKH (2021).29-39 34
DOI: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39

disebabkan oleh obstruksi, ruptur tractus Acetylcysteine adalah obat yang berfungsi

urinari. Berat jenis urin pada kondisi mengencerkan mukus pada penyakit

azotemia postrenal dapat bervariasi dari saluran pernafasan dan merupakan obat

rentang normal hingga abnormal. Kondisi agen mukolitik yang juga dikenal sebagai

azotemia postrenal akan hilang setelah N-acetylcysteine atau N-acetyl-L-cysteine

dilakukan perbaikan terhadap gangguan (NAC). Sebagai agen mukolitik,

yang dialami hewan (Latimer, 2011). acetylcysteine bekerja dengan memecah

Terapi serat asam mukopolisakarida yang

Terapi kucing dengan kondisi membuat mukus lebih encer dan

(Chronic Kidney Disease) CKD adalah dengan mengurangi adhesi mukus dinding

mengurangi gejala uremia, status hidrasi, tenggorokan (Saito, 2010).

gangguan gastrointestinal, Antibiotik yang diberikan pada

hyperphospatemia, asidosis, kucing berupa Claneksi sebanyak 62,5

hipokalemia/hiperkalemia, anemia, mg/KgBB yang diberikan selama dua

proteinuria, hipertensi, dan minggu. Claneksi adalah obat antibiotik

hiperparatiroidisme sekunder (Foster, berupa kombinasi Amoxicillin dan

2013). Terapi obat yang diberikan kepada Clavulanic Acid. Amoxicillin bekerja

kucing Fluimicin dan Claneksi dikarenakan menghambat sintesis peptidoglikan

kucing mengalami bersin. Pemberian sehingga bakteri mengalami lisis dan mati.

Fluimucil pada kucing sebanyak 20-25 Sementara itu Clavulanic Acid merupakan

mg/KgBB terapi dilakukan selama dua substansi yang menghambat pembentukan

minggu, Fluimucil berfungsi untuk beta-laktamase yang diproduksi bakteri

mengobati penyakit saluran pernapasan, untuk melindungi dirinya dari serangan

yang mengandung acetylcysteine. antibiotik tipe penisilin seperti amoxicillin.


Ó2021. Prudenta et al. Open access under CC BY – SA license, doi: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39
Received: 14-12-2020, Accepted: 28-01-2021, Published online: 29-01-2021
Available at https://e-journal.unair.ac.id/MKH/index
Prudenta et al. MKH (2021).29-39 35
DOI: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39

Amoxicillin dan Clavulanic Acid ini mempunyai kecukupan energi baik

membuat co amoxiclav ampuh mengatasi (Sitohang, 2011).

serangan bakteri dari berbagai jenis

termasuk juga bakteri yang resisten PEMBAHASAN

terhadap amoxicillin (Birchard dan Gejala CKD pada umumnya adalah

Sherding, 2000). poliuria dengan polidipsia kompensatorik,

Terapi suportif yang diberikan berupa anoreksia, lethargi, kakheksia, dan yang

Imboost, Hematodin®, Squalene® dan jarang ditemui pada awal CKD tetapi

Madu. Imboost mengandung Echinacea umum pada fase perkembangan lanjutan

extract sebagai immunomodulator penyakit yaitu gangguan gastrointestinal.

(Wiestarsih dkk., 2018). Hematodin® Pemeriksaan fisik hewan CKD

berfungsi sebagai multivitamin dan menunjukkan penurunan massa otot akibat

hematopoietin dengan indikasi pemberian status nutrisi, murmur jantung akibat

pada hewan dengan gangguan kondisi anemia, hipertensi, dehidrasi

hematopoesis. Hematodin® adalah obat karena hilangnya cairan pada poliuria dan

golongan antianemik untuk membantu perubahan ukuran serta bentuk dari organ

proses regenerasi sel darah merah ginjal dengan ada tidaknya rasa sakit.

(Chrisnanta dan Fitri, 2018; Kementerian Pemeriksaan perektal dilakukan untuk

Pertanian RI, 2017). Squalene® berfungsi mengetahui apakah pasien mengalami

menambah nafsu makan secara signifikan, melena maupun hematochezia sebagai

dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh indikator gangguan gastrointestinal akibat

(Undjung, 2015). Madu berfungsi ulkus uremikus (Foster, 2013).

menambah selera makan sehingga kucing

Ó2021. Prudenta et al. Open access under CC BY – SA license, doi: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39


Received: 14-12-2020, Accepted: 28-01-2021, Published online: 29-01-2021
Available at https://e-journal.unair.ac.id/MKH/index
Prudenta et al. MKH (2021).29-39 36
DOI: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39

Tabel 3. Perbedaan AKI dan CKD manifestasi akhir dari berbagai macam

Acute Kidney Chronic Kidney penyakit (Lawson et al., 2015).


Perbedaan
Injury (AKI) Disease (CKD)
Kucing Baim telah memasuki
Gejala klinis
kondisi azotemia tetapi tidak ada respon
lebih parah Azotemia lebih
Derajat
sakit pada saat palpasi ginjal. Kondisi
dari parah dari
Keparahan
kondisi gejala klinis anoreksia, PUPD, serta anemia

azotemia menunjukkan adanya gangguan proses


Anoreksia,
hematopoesis dan sistem ekskresi sehingga
Riwayat Lethargy, Vomit PU/PD, Berat
hal ini mengarah pada Chronic Kidney
turun

Kecil Disease.

Normal/Besar, unilateral/bilat Kondisi kucing Baim tergolong pada


Ukuran
bisa sakit bisa eral, Bentuk
ginjal
kategori CKD stadium III karena kadar
tidak ireguler, tidak
serum kreatinin 2.9-5.0 mg/dL yaitu 4.78
sakit
mg/dL. Pada stadium ini, azotemia sedang
Normocytic

Nilai Normal, Normochromic, dengan gejala ekstrarenal muncul di awal,

PCV/HCT Regenerative Non sedangkan gejala sistemik muncul di akhir


Regeneratif
secara signifikan.

Perjalanan penyakit CKD sendiri


Chronic kidney disease (CKD) atau
dapat mengakibatkan anemia, hipertensi
disebut penyakit gagal ginjal kronis
sistemik, dan penurunan fungsi ginjal
merupakan kelainan anatomis dan atau
(Pelander, 2008). Kucing Baim mengalami
fungsional dari satu atau kedua ginjal yang
kondisi anemia yang dapat disebabkan oleh
muncul dalam jangka waktu lama,
defisiensi eritropoietin yang dihasilkan
irreversibel dan tergolong sebagai
organ ginjal yang menginduksi
Ó2021. Prudenta et al. Open access under CC BY – SA license, doi: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39
Received: 14-12-2020, Accepted: 28-01-2021, Published online: 29-01-2021
Available at https://e-journal.unair.ac.id/MKH/index
Prudenta et al. MKH (2021).29-39 37
DOI: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39

pembentukan eritrosit (Salasia dan dan merupakan obat agen mukolitik yang

Hariono, 2014). Anemia pada kondisi CKD juga dikenal sebagai N-acetylcysteine atau

juga dapat disebabkan oleh terjadinya N-acetyl-L-cysteine (NAC). Sebagai agen

kerapuhan membran sel darah merah mukolitik, acetylcysteine bekerja dengan

akibat uremia (Pelander, 2008). Asidosis cara memecah serat asam mukopolisakarida

adalah salah satu penyebab rapuhnya yang membuat mukus lebih encer dan

eritrosit, Kuzman et al. (2000) menyebutkan mengurangi adhesi mukus pada dinding

bahwa pH berpengaruh terhadap tenggorokan (Saito, 2010).

kelenturan membran sel darah merah. Claneksi adalah antibiotik kombinasi

Kondisi azotemia dengan penumpukan Amoxicillin dan Clavulanic Acid.

ureum dapat menyebabkan iritasi pada Amoxicillin bekerja dengan menghancurkan

mukosa tubuh yang ditemui pada kucing peptidoglikan yang merupakan pelindung

Baim berupa stomatitis. Perlukaan pada dinding sel bakteri. Saat bakteri membelah

mukosa salah satunya saluran diri, amoxicillin bekerja menghambat

gastrointestinal juga dapat menyebabkan pembentukan peptidoglikan dan bakteri

terjadinya anemia dengan perdarahan mengalami lisis dan mati. Sementara itu

jangka panjang (Pelander, 2008). Clavulanic Acid merupakan substansi yang

Pada kucing Baim terdapat gejala dapat menghambat pembentukan beta-

bersin, Terapi yang diberikan adalah melalui laktamase yang diproduksi bakteri untuk

pemberian Fluimucil dan Claneksi. melindungi dirinya dari serangan antibiotik

Fluimucil berfungsi mengobati penyakit tipe penisilin seperti amoxicillin. Gabungan

pada saluran pernapasan, yang amoxicillin dan Clavulanic Acid ini

mengandung acetylcysteine sebagai obat membuat co amoxiclav ampuh mengatasi

mukolitik pada penyakit saluran pernafasan serangan bakteri dari berbagai jenis
Ó2021. Prudenta et al. Open access under CC BY – SA license, doi: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39
Received: 14-12-2020, Accepted: 28-01-2021, Published online: 29-01-2021
Available at https://e-journal.unair.ac.id/MKH/index
Prudenta et al. MKH (2021).29-39 38
DOI: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39

termasuk juga bakteri yang resisten DAFTAR PUSTAKA

terhadap amoxicillin (Birchard dan Bargman, J. M., Skorecki, K. 2013. Chronic


Kidney Disease. In: Jameson J L,
Sherding, 2000). Loscalzo J (eds). Horrison’s
Nephrology and Acid Base Disorders.
McGraw-Hill. New York. 113
Birchard, S. J. and Sherding, R. G. 2000.
KESIMPULAN Saunders Manual of Small Animal
Practice. New York, USA : WB
Chronic Kidney Disease (CKD) adalah Saunders
Chrisnanta, K. W. dan A. D., Fitri. 2018.
penyakit ginjal karena kehilangan Tracheotomy pada anjing American
Pit Bull Terrier yang mengalami
kemampuan ginjal dalam memfiltrasi vulnus morsum. Veterinary Letters 2
(4):69 70
produk tidak terpakai dalam tubuh. Terapi Foster, J. D. 2013. Canine Chronic Kidney
Disease: Current Diagnostics & Goals
yang dapat diberikan adalah dengan for Long-term Management. Today’s
Veterinary Practice: 21-26.
Antibiotik kombinasi Amoxicillin dan Latimer, K. S. 2011. Duncan and Prasse’s
Veterinary Laboratory Medicine:
Clavulanic acid, Fluimucil sebagai Clinical Pathology 5th Edition. Iowa:
John Wiley & Sons, Inc.
mukolitik, dan terapi suortif berupa McLeland, S.M., Lunn, K.F., Duncan, C.G.,
Refsal, K.R. and Quimby, J.M. 2014.
Imboost, Hematodin®, Squalene® dan Relationship among serum creatinine,
serum gastrin, calcium-phosphorus
Madu. product, and uremic gastropathy in
cats with chronic kidney disease. J.
Vet.Intern. Med. 28: 827-837.
Pelander, Lena. 2018. Chronic Kidney Disease
SARAN in the Dog: Pathophysiogical
mechanismas and diagnostic aspects.
Perlu dilakukan kontrol terhadap Faculty of Veterinary Medicine and
Animal Science. Departement of
diet, seperti yang dianjurkan oleh Foster Clinical Science. Swedish
University of Agricultural Sciences.
(2013) yaitu diet pada pasien CKD harus Polzin, D.J., Ross, S. and Osborne, C.A. 2009.
Kalsitriol. In: Bonagura J.D. & Twedt
rendah protein, phospor, dan sodium, tetapi D.C. (Eds), Kirk´s Current Veterinary
Therapy. XIV. Saunders Elsevier, St
tinggi vitamin B, serat, dan asam lemak Louis, Missouri. : 892-895.
Saito, C., Zwingmann, C., dan Jaeschke, H.
omega-3 serta diberikan pakan renal. 2010. Novel Mechanisms of Protection
Against Acetaminophen
Hepatotoxicity in Mice by Glutathione
Ó2021. Prudenta et al. Open access under CC BY – SA license, doi: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39
Received: 14-12-2020, Accepted: 28-01-2021, Published online: 29-01-2021
Available at https://e-journal.unair.ac.id/MKH/index
Prudenta et al. MKH (2021).29-39 39
DOI: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39

and NAcetylcysteine.
Hepatology. Vol. 51 (1): 246-
254.Freund, Jan. 2016. Extrarenal
manifestations of uremia in a
keeshond with juvenile nephropathy.
Faculty of Veterinary Medicine. Ghent
University.
Sitohang, H. T. Pengaruh pemberian madu
terhadap gambaran histologi testis
mencit (mus musculus) yang diberi
plumbum asetat [Skripsi]. Medan:
Universitas Sumatra Utara.
Wellman, M. L., DiBartola, S. P. and Kohn, C.
W. 2012. Applied physiology of body
fluids in dogs and cats. In: DiBartola
SP, ed. Fluid, electrolyte, and acid-base
disorders in small animal practice. 4th
ed. St. Louis (MO): Elsevier Saunders
:15.
Wiestarsih, L., Prasetyo, B. F., Madyaastuti,
R., Noviyanti, L., Akbari, R. A. 2018.
Obat-Obatan Untuk Hewan Kecil.
IPB Press. Bogor

Ó2021. Prudenta et al. Open access under CC BY – SA license, doi: 10.20473/mkh.v32i1.2021.29-39


Received: 14-12-2020, Accepted: 28-01-2021, Published online: 29-01-2021
Available at https://e-journal.unair.ac.id/MKH/index

Anda mungkin juga menyukai