Anda di halaman 1dari 7

PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK

LAPORAN TAHUNAN 2019 ANNUAL REPORT


LAPORAN POSISI KEUANGAN TAHUN 2019
ASET TETAP DAN ASET TIDAK BERWUJUD

Nama : Ni Made Wahyuni

NIM : 2001030001

Prodi : SIA Malam

Aset PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2019 mencapai USD4,46 miliar
meningkat 7,22% dibandingkan tahun 2018 yang mencapai USD4.15 miliar. Peningkatan
tersebut berasal dari pertumbuhan aset tidak lancar sebesar 8,01% atau USD246,25 juta dan
pertumbuhan aset lancar sebesar 5,00% atau USD53,95 juta. Pada kesempatan ini penulis akan
mengulas bagaimana PT Garuda Indonesia dalam mengelola aset tetap berwujud dan aset tetap
tidak berwujud serta kebijakan akuntansi yang diterapkan.

Aset tidak lancar tahun 2019 mencapai USD3,32 miliar, meningkat 8,01% dibandingkan
tahun 2018 yang mencapai USD3,08 miliar. Peningkatan tersebut berasal dari pertumbuhan
aset tetap-bersih sebesar 22,07% atau USD206.74 juta dan dilusi PT Gapura Angkasa sehingga
meningkatnya investasi pada entitas asosiasi sebesar USD23,27 juta. Salah dua akun yang
termasuk aset tidak lancar adalah aset tetap berwujud dan aset tetap tidak berwujud. Berikut
adalah ulasan dari kedua kondisi dari akun tersebut:
1. ASET TETAP – BERSIH
Aset tetap-bersih tahun 2019 mencapai USD1,14 miliar, meningkat 22,07%
dibandingkan tahun 2018 yang mencapai USD936,86 juta. Peningkatan tersebut karena
penambahan aset pesawat dan non pesawat sebesar USD283,47 juta. Penambahan aset pesawat
terbesar berasal dari aset pemeliharaan mesin sebesar USD225,01 juta sedangkan penambahan
aset non pesawat terbesar berasal dari peralatan sebesar USD17,00 juta.
2. ASET TAK BERWUJUD
Aset tak berwujud merupakan pembelian lisensi yang berkaitan dengan jasa sistem
teknologi informasi yang dibeli dari Lufthansa Systems Asia Pacific, Pte, Ltd., PT Oracle
Indonesia dan Internet Booking Engine. Aset tak berwujud tahun 2019 mencapai USD738,39
ribu, menurun 49,99% dibandingkan tahun 2018 yang mencapai USD1,48 juta.
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK
LAPORAN TAHUNAN 2019 ANNUAL REPORT
LAPORAN POSISI KEUANGAN TAHUN 2019
ASET TETAP DAN ASET TIDAK BERWUJUD

KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP


PADA LAPORAN KEUANGAN PT GARUDA INDONESIA TAHUN 2019

Aset tetap meliputi aset pesawat dan non-pesawat. Aset tetap, kecuali tanah, bangunan
dan aset pesawat yang terdiri dari rangka pesawat dan mesin yang dimiliki langsung,
dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai,
jika ada. Biaya perolehan aset tetap merupakan biaya yang secara langsung diatribusikan
dengan pembelian atau pembangunan, meliputi setiap biaya yang secara langsung diatribusikan
untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan agar dapat beroperasi dengan cara
yang dimaksudkan oleh manajemen. Perusahaan mendapatkan insentif dari vendor sehubungan
dengan perolehan peralatan penerbangan tertentu . Insentif ini akan dicatat sebagai pengurang
biaya perolehan peralatan penerbangan tersebut. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar
biaya perolehan termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul
dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan
dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap
digunakan. Biaya inspeksi besar pesawat, overhaul mesin dan
biaya pengembangan aset sewa dan biaya lainnya yang terjadi setelah pengakuan awal untuk
menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai aset tetap jika dan hanya
jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa datang berkenaan dengan aset tersebut akan
mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Beban pemeliharaan

Tanah, bangunan dan aset pesawat yang terdiri dari rangka pesawat dan overhaul mesin
yang dimiliki langsung disajikan sebesar nilai wajar, berdasarkan penilaian yang dilakukan
oleh penilai independen eksternal yang terdaftar di OJK, dikurangi penyusutan. Revaluasi
dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar aset yang direvaluasi tidak
berbeda secara material dengan jumlah tercatatnya. Akumulasi penyusutan pada tanggal
revaluasi dieliminasi terhadap nilai tercatat bruto aset dan nilai netonya disajikan kembali
sebesar jumlah revaluasi aset. Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi dikreditkan
pada “cadangan revaluasi aset” sebagai bagian dari penghasilan komprehensif lainnya.
Penurunan yang menghapus nilai kenaikan yang sebelumnya atas aset yang sama dibebankan
terhadap “cadangan revaluasi aset” sebagai bagian dari penghasilan komprehensif lainnya;
penurunan lainnya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian. Setiap periode pelaporan,
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK
LAPORAN TAHUNAN 2019 ANNUAL REPORT
LAPORAN POSISI KEUANGAN TAHUN 2019
ASET TETAP DAN ASET TIDAK BERWUJUD

selisih antara penyusutan berdasarkan nilai revaluasi aset yang diakui di dalam laporan laba
rugi konsolidasiaan dan penyusutan berdasarkan harga perolehan awal aset ditransfer dari
“cadangan revaluasi aset” ke dalam “saldo laba/akumulasi kerugian”. Jika aset yang direvaluasi
dijual, jumlah yang dicatat di dalam ekuitas dipindahkan ke saldo laba/akumulasi kerugian.
Tanah tidak disusutkan. Penyusutan aset lain dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
untuk mengalokasikan harga perolehan atau jumlah revaluasi sampai dengan nilai sisanya
selama masa manfaat yang diestimasi

Taksiran masa manfaat, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun
buku, dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi diterapkan secara prospektif. Aset
tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis
masa datang yang diharapkan timbul dari penggunaan aset secara berkelanjutan. Keuntungan
atau kerugian yang timbul dari pelepasan atau penghentian pengakuan suatu aset tetap
ditentukan sebagai perbedaan antara hasil penjualan dan nilai tercatat aset tetap dan diakui
dalam laba rugi konsolidasian. Penilaian atas nilai wajar aset tetap berupa pesawat yang
disajikan dalam komponen terpisah yang terdiri dari rangka pesawat dan mesin, serta tanah dan
bangunan dilakukan oleh KJPP Iskandar & Rekan dalam laporannya tertanggal 18 Februari
2020. Metode penilaian yang digunakan adalah pendekatan nilai pasar dan biaya.

Manajemen berpendapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar
dan nilai tercatat aset, jika aset lainnya (selain pesawat, tanah dan bangunan) diukur
menggunakan nilai wajar.

Jumlah tercatat bruto dari aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan
sebesar USD 146.560.690 (31 Desember 2018: USD 178.519.030).

Aset tetap perusahaan digunakan sebagai jaminan pinjaman jangka pendek, pinjaman
jangka panjang dan liabilitas sewa pembiayaan.

Pada tahun 2019, Perusahaan mengubah umur masa manfaat untuk pesawat jenis pesawat
Airbus 330-300 dan mesin untuk pesawat terkait dari 25 tahun menjadi 35 tahun berdasarkan
hasil penilaian kembali masa manfaat aset dan membebankan dampaknya pada laba rugi secara
prospektif. Perubahan estimasi tersebut menyebabkan penurunan beban penyusutan tahun
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK
LAPORAN TAHUNAN 2019 ANNUAL REPORT
LAPORAN POSISI KEUANGAN TAHUN 2019
ASET TETAP DAN ASET TIDAK BERWUJUD

berjalan sebesar USD 16.548.088. Lima pesawat Boeing 737-300 yang dimiliki CI tidak
digunakan sementara dengan nilai tercatat sebesar USD 1.799.827 pada tanggal 31 Desember
2019. Aset tetap kecuali tanah, telah diasuransikan kepada Perusahaan asuransi terhadap risiko
kebakaran, pencurian dan risiko lainnya. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan
tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko.
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK
LAPORAN TAHUNAN 2019 ANNUAL REPORT
LAPORAN POSISI KEUANGAN TAHUN 2019
ASET TETAP DAN ASET TIDAK BERWUJUD

KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TAK BERWUJUD


PADA LAPORAN KEUANGAN PT GARUDA INDONESIA TAHUN 2019

Lisensi dan perangkat lunak dikapitalisasi berdasarkan biaya yang terjadi untuk
memperoleh dan mempersiapkan aset hingga siap digunakan. Biaya ini diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi manfaat 3 - 8 tahun. Biaya pengurusan
perpanjangan dan pembaharuan legal hak atas tanah dikapitalisasi dan diamortisasi sepanjang
umur hukum atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Aset tak berwujud pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing
sebesar USD 738.387 dan USD 1.476.348. Aset tak berwujud terutama merupakan pembelian
lisensi yang berkaitan dengan jasa sistem teknologi informasi perusahaan. Peningkatan saldo
aset tak berwujud ini ditunjukkan oleh adanya perusahaan Inmarsat yang resmi
menandatangani kontrak dengan GIAA untuk memberikan solusi broadband GX Aviation.
Inmarsat bermitra dengan Mahata Aero Teknologi, Lufthansa Technik, dan Lufthansa Systems
dalam menyediakan teknologi nirkabel bagi Garuda Grup. Perjanjian ini sekaligus
memperpanjang kontrak Mahata dengan Citilink, anak usaha Garuda yang berdurasi 10 tahun.
Layanan GX Aviation akan resmi ada di pesawat Citilink awal bulan 2019 dan dijadwalkan
akan diterapkan pada pesawat Garuda akhir tahun. Kerja sama dengan Lufthansa Technik akan
mengelola perangkat keras, teknik, desain instalasi, dan sertifikasi untuk proyek tersebut,
sementara Lufthansa Systems bertanggung jawab atas platform dan integrasi perangkat lunak,
berdasarkan arsitektur terbuka BoardConnect-nya.
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK
LAPORAN TAHUNAN 2019 ANNUAL REPORT
LAPORAN POSISI KEUANGAN TAHUN 2019
ASET TETAP DAN ASET TIDAK BERWUJUD
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK
LAPORAN TAHUNAN 2019 ANNUAL REPORT
LAPORAN POSISI KEUANGAN TAHUN 2019
ASET TETAP DAN ASET TIDAK BERWUJUD

Anda mungkin juga menyukai