Anda di halaman 1dari 6

A.

PENDAHULUAN
I. Topik Penelitian
Dekomposisi Bahan Organik Tanaman serta Pengaruhnya terhadap
Keanekaragaman Mesofauna dan Makrofauna Tanah di Bawah Tegakan
Sengon (Paraserianthes falcataria).

II. Masalah Penelitian yang Dipilih


Penggunaan tanah yang secara terus menerus tanpa memperhatikan waktu
beristirahat untuk tanah sehingga mempengaruhi kesuburan tanah. Selain
itu, pengolahan tanah yang keliru dan pengelolaan tanaman yang kurang
baik, dapat menyebabkan menurunnya kesuburan dan produktivitas tanah
sehingga tanah menjadi rusak.

III. Latar Belakang Penelitian


Tanah pertanian yang keberadaannya terbatas, seringkali digunakan
secara terusmenerus tanpa memperhatikan pemeliharaanya, dan tidak
memberi kesempatan pada tanah untuk memperbaharui diri secara alami,
atau dipulihkan kembali kesuburannya sehingga dapat menurunkan
tingkat kesuburan tanah.

IV. Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh bahan organik tanaman terhadap
keanekaragaman mesofauna dan makrofauna tanah di bawah tegakan
sengon?
2. Bagaimana hubungan antara laju dekomposisi bahan organik tanaman
dengan keanekaragaman mesofauna dan makrofauna tanah?

1
V. Fakta dan Data-data atau Penjelasan Para Ahli Berkenaan dengan
Masalah Penelitian
Menurut Susilo dkk. (1997), aktivitas berbagai makrofauna tanah
diketahui berkaitan dengan dinamika bahan organik dan hara tanah. Dari
hasil penelitiannya, dikatakan bahwa perubahan tataguna lahan,
seperti perubahan dari lahan hutan menjadi pertanian, dapat
mempengaruhi keanekaragaman makrofauna tanah. Hal ini diduga karena
bahan organik yang dihasilkan oleh hutan lebih beragam daripada lahan
pertanian tanaman semusim.

VI. Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui laju dekomposisi bahan organik tanaman di bawah
tegakan sengon, mengetahui pengaruh bahan organik tanaman terhadap
keanekaragaman mesofauna dan makrofauna tanah di bawah tegakan
sengon, dan mengetahui hubungan antara laju dekomposisi bahan organik
tanaman dengan keanekaragaman mesofauna dan makrofauna tanah.

VII. Data dari Penelitian Terdahulu


Bahan organik tanaman dimungkinkan dapat meningkatkan aktivitas
fauna tanah, karena bahan organik digunakan sebagai sumber energi dan
sumber makanan untuk kelangsungan hidupnya (Foth, 1994). Fauna tanah
merupakan salah satu komponen biologi tanah yang memainkan peran
penting dalam proses penggemburan tanah. Peran aktif mesofauna dan
makrofauna tanah dalam menguraikan bahan organik dapat
mempertahankan dan mengembalikan produktivitas tanah dengan
didukung faktor lingkungan disekitarnya (Thamrin dan Hanafi, 1992).

2
B. METODE PENELITIAN
I. Prosedur atau Langkah-langkah
 Mencari lokasi berupa lahan yang sudah ditanami sengon dan sudah
berumur 4-5 tahun dengan jarak antar tanaman ± 1m.
 Lahan yang disiapkan seluas ± (10x10) m2.
 Membersihkan gulma di sekitar tanaman sengon kemudian dibuat
plot-plot.
 Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan selama masa penelitian.
 Untuk plot percobaan :
a. Keanekaragaman mesofauna dan makrofauna tanah :
 Menyiapkan bahan masing-masing plot sebanyak 12 Kg,
 Sebarkan bahan pada plot sesuai dengan denah sampai merata
pada seluruh permukaan plot.

b. Uji laju dekomposisi bahan organik tanaman :


 Bahan organik tanaman dikeringkan, kemudian dimasukkan
dalam kantong (polibag) masing-masing 10 g.
 Kantong ditanam di dalam tanah dengan kedalaman ± 20 cm
dari permukaan tanah selama 2 minggu untuk tiap
pengamatan.

II. Waktu Penelitian


Penelitian ini kurang lebih dilakukan selama 2 minggu.

III. Instrumen Penelitian


a. Alat yang digunakan yaitu
Cangkul, cetok, seperangkat alat ekstraksi Corong Barlese-
Tullgren, seperangkat alat trapping metode Perangkap-Jebak
(Barber), botol koleksi, tempat menampung tanah, mikroskop

3
binokuler, cawan petri, pinset, timbangan analitik, oven, polybag,
kertas label, penggaris, dan buku-buku acuan untuk identifikasi.
b. Bahan yang digunakan yaitu:
formalin 4%, alcohol 70%, akuades, sampel tanah, bahan organik
tanaman nanas (Ananas comosus), bahan organik tanaman
kapulaga (Ammomum cardamomum), bahan organik tanaman
kimpul (Xanthosoma sagittifolia).

IV. Sumber Data


Sumber dari penelitian ini berasal dari 13 sumber kombinasi antara
buku dan jurnal penelitian.

V. Cara Pengumpulan Data


1. Keanekaragaman mesofauna tanah
Cara pengumpulan mesofauna tanah dengan menggunakan metode
ekstraksi tanah Corong Barlese-Tullgren.
2. Keanekaragaman makrofauna tanah
Untuk mengumpulkan makrofauna tanah dilakukan dengan 2
metode, yaitu metode sortir-tangan untuk mengoleksi hewan yang
hidup di dalam tanah dan metoda perangkapjebak untuk
mengoleksi hewan di permukaan tanah.

VI. Teknik Analisa Data


Analisis data menggunakan 3 metode yaitu uji anava , uji DMRT, dan
uji korelasi.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


I. Deskripsi Data Penelitian
 Hasil untuk keanekaragaman mesofauna tanah :

4
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan sebanyak 71 spesies, yang
termasuk dalam 45 familia, 10 ordo, dan 5 kelas. Lalu berdasarkan
hasil penelitian juga diketahui bahwa plot perlakuan bahan organic
tanaman kapulaga-kimpul mempunyai nilai jumlah individu, jumlah
jenis, dan indeks keberagaman mesofauna tertinggi, sedangkan plot
perlakuan dengan indeks keanekaragaman mesofauna tanah terendah
adalah tanaman kapulaga-nanas-kimpul.
 Hasil untuk keanekaragaman makrofauna dalam tanah :
Hasil uji anava dan DMRT menunjukkan adanya pengaruh bahan
organik tanaman terhadap jumlah individu, jenis, dan indeks diversitas
makrofauna dalam tanah. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah
individu tertinggi terdapat pada plot perlakuan bahan organic tanaman
kapulaga-kimpul, sedangkan yang terendah pada plot kontrol.
 Hasil untuk keanekaragaman makrofauna permukaan tanah :
Uji Anava dan DMRT menunjukkan bahwa pemberian bahan organik
tanaman memberikan pengaruh yang nyata, terhadap jumlah, jenis dan
indeks keanekaragaman makrofauna permukaan tanah. Berdasarkan
hasil penelitian, nilai jumlah individu tertinggi terdapat pada plot
perlakuan bahan organik tanaman nanas-kimpul, sedangan nilai jumlah
individu makrofauna permukaan tanah terendah, ditemukan pada plot
control.

II. Pengujian Hipotesis


 Hubungan yang ditunjukkan antara laju dekomposisi bahan organik
tanaman dengan jumlah individu mesofauna, makrofauna dalam tanah
dan makrofauna permukaan tanah adalah hubungan yang positif. yaitu
apabila terjadi kenaikan laju dekomposisi bahan organik tanaman,
maka akan diikuti oleh kenaikan jumlah individu mesofauna dan
makrofauna tanah.

5
 Hubungan antara laju dekomposisi bahan organik tanaman dengan
jumlah jenis mesofauna dan makrofauna permukaan tanah
menunjukkan hubungan yang positif.
 Hubungan antara laju dekomposisi bahan organik tanaman dengan
indeks keanekaragaman mesofauna makrofauna dalam tanah dan
mesofauna makrofauna permukaan tanah menunjukkan hubungan yang
negatif.

III. Interprestasi dan Pembahasan Hasil Penelitian


Tujuan penelitian tercapai dengan ditemukannya mesofauna makrofauna
dalam maupun permukaan tanah yang menunjukkan beberapa hubungan
terhadap laju dekomposisi bahan organik tanaman. Hubungan tersebut
terletak pada hasil dan pembahasan serta analisi data. Sedangkan di dalam
penelitian ini juga ditemukan beberapa mesofauna dan makrofauna baik
dalam tanah ataupun permukaan tanah.

D. KESIMPULAN
Nilai indeks keanekaragaman mesofauna tanah tertinggi, pada plot perlakuan
bahan organik tanaman kapulaga-kimpul. Nilai indeks keanekaragaman
makrofauna dalam tanah tertinggi, pada plot perlakuan bahan organik
tanaman nanas. Sedangkan Nilai indeks keanekaragam makrofauna
permukaan tanah tertinggi, pada plot perlakuan bahan organik tanaman nanas.

Anda mungkin juga menyukai