Anda di halaman 1dari 5

CRITICAL BOOK REVIEW

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Mata Kuliah

STATISTIKA BISNIS

Yang diampu oleh : Gaffar Hafiz Sagala, S. Pd, M,Sc

Disusun Oleh :

Ahmad Mahalli Qolyubi (7203250002)

Aisya Salsabila (7201250006)

Annisyah Ramadhani (7203550010)

Aqilah Azmi (7102250002)

Aqilah Shabrina Nasution (7203250016)

PROGRAM STUDI BISNIS DIGTAL

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
Mindmapping:
BAB III

Kebenaran dan Probabilitas

 Teori Frekuensi
Dalam teori frekuensi mengandaikan bahwa probabilitas suatu peristiwa adalah
frekuensi relatifnya dari waktu ke waktu. Maksudnya adalah frekuensi relatif kejadian
setelah mengulangi proses yang sama dalam banyak percobaan dan dalam kondisi yang
sama. Contohnya, probabilitas pendaratan bola di kantong manapun hanya dapat
ditentukan dengan uji coba berulang di mana hasil yang diamati berhubungan dengan
probabilitas yang mendasarinya dalam jangka panjang. Namun, masalah yang dihadapi
adalah tentu saja tidak mungkin untuk benar-benar melakukan pengulangan tak terbatas
sepanjang waktu dari eksperimen acak untuk menentukan probabilitas suatu peristiwa.

 Teori Keynes
Keynes memulai dari anggapan bahwa kita membuat kesimpulan yang mungkin
untuk mengklaim validitas obyektif; kita beralih dari keyakinan penuh pada satu
proposisi menjadi keyakinan parsial pada yang lain, dan kita mengklaim bahwa prosedur
ini secara obyektif benar, sehingga jika orang lain dalam keadaan yang sama memiliki
tingkat keyakinan yang berbeda, dia akan salah dalam melakukannya. Keynes
menjelaskan hal ini dengan mengandaikan bahwa di antara kedua proposisi, yang diambil
sebagai premis dan kesimpulan, hanya ada satu hubungan jenis tertentu yang disebut
hubungan probabilitas; dan jika, dalam kasus tertentu, hubungannya adalah derajat ∝,
dari keyakinan penuh pada premis, jika memang rasional, kita harus lanjutkan ke derajat
keyakinan ∝ di kesimpulan.

 Derajat Kepastian
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kejadian (event) yang sulit diketahui dengan
pasti, apalagi untuk kejadian yang akan datang. Pada prinsipnya, meskipun sulit
diketahui, tetapi fakta-fakta yang ada bisa menuju ke derajat kepastian/ derajat keyakinan
(degree of belief) bahwa sesuatu akan terjadi. Derajat kepastian dari munculnya hasil
percobaan statistik disebut probabilitas.
Bagaimana caranya? Menurut saya, ada dua cara yang bisa kita mulai. Pertama-
tama, kita dapat mengandaikan bahwa derajat kepastian adalah sesuatu yang dapat dilihat
oleh pemiliknya; misalnya keyakinan berbeda dalam intensitas perasaan yang menyertai
mereka, yang bisa disebut perasaan-percaya atau perasaan yakin, dan yang dimaksud
dengan tingkat keyakinan atau derajat kepastian adalah intensitas perasaan ini.
Pandangan ini akan sangat merepotkan, karena tidak mudah untuk menganggap angka
sebagai intensitas perasaan; tetapi terlepas dari itu menurut saya tampaknya salah, karena
kepercayaan yang mana kita pegang dengan kuat sering kali disertai dengan tidak
merasakan apapun sama sekali secara praktiknya; tidak ada yang merasa kuat tentang hal-
hal yang dia anggap remeh. Karena itu beralih ke anggapan kedua bahwa derajat
kepastian adalah properti kausal dari derajat kepastian itu sendiri, yang dapat kita
ungkapkan secara samar sejauh mana kita siap untuk menindaklanjutinya.

 Logika Konsistensi
Derajat kepastian itu akan rasional untuk digunakan yang mana adalah yang
didapat dari hubungan probabilitas antara proposisi yang ditanyakan dan hal-hal yang
diketahui dengan pasti. Ia tidak bisa membenarkan keyakinan yang mungkin tidak
didasarkan pada argumen tetapi pada pemeriksaan langsung. Dalam pandangan kita tidak
akan ada yang bertentangan dengan logika formal dalam keyakinan semacam itu; apakah
itu masuk akal tergantung pada apa telah kita sebut logika yang lebih luas yang akan
menjadi subjek dari bagian selanjutnya; kita harus melihat bahwa tidak ada bantahan
dengan kemungkinan seperti itu, sementara metode Keynes adalah untuk membenarkan
keyakinan yang mungkin hanya berkaitan dengan pengetahuan tertentu yang tidak
mampu untuk diatasi.

 Logika Kebenaran
Validitas perbedaan antara logika konsistensi dan logika kebenaran sering
diperdebatkan; di satu sisi telah diperdebatkan bahwa logika konsistensi hanyalah
semacam konsistensi faktual; bahwa jika keyakinan pada p tidak konsisten dengan satu di
q, itu berarti bahwa p dan q keduanya tidak benar, dan ini adalah fakta yang perlu atau
logis.
Metode ilmiah berbeda yang dapat digunakan adalah pilihan terakhir yang dinilai
induksi dengan pencacahan sederhana; memilih hukum paling sederhana yang sesuai
dengan fakta, tetapi kecuali ditemukan bahwa aturan-aturan yang diperoleh juga sesuai
dengan fakta selain yang sebenarnya dibuat agar sesuai, maka harus menyingkirkan
prosedur ini untuk beberapa hal yang lain.

Dalam mengelola bisnis berplatform digital, kemampuan menganalisis probabilitas


sangat berguna untuk menentukan bisnis apa yang cocok untuk dijalankan di era industri
4.0 ini. Misalnya, dengan melihat kondisi atau keadaan sekitar kita bisa menentukan
bisnis apa yang paling tepat dengan melihat probabilitas yang paling besar atau tinggi,
apakah bisnis makanan atau clothing dan juga melihat tren yang sedang berlangsung di
masyarakat. Maka, jika kita bisa dan mampu dalam menganalisis probabilitas kita akan
mampu dengan cepat berkembang dalam dunia bisnis berplatform digital di era dewasa
ini.

Anda mungkin juga menyukai