Anda di halaman 1dari 7

Mata Kuliah : Pembimbing Perjanjian Baru 2

Dosen : Pdt. Robinson Radjagukguk, MST, Th.M, Ph.D

Kelompok : 2B (Putri Sihombing/2010144, Celvin Sibarani/2010119, Margaretha


Togatorop/, Ramoc Sitorus/2010145, Yuli/, Zakaria/2010156)

Topik : 2 Petrus

A. Pendahuluan
Surat Petrus yang Kedua atau disingkat 2 Petrus adalah salah satu surat yang
terdapat di dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen yang ditujukan kepada
seluruh umat Kristen yang mula-mula.1 Pada kesempatan kali ini, kami akan
menjelaskan lebih lanjut mengenai surat 2 Petrus, yaitu sebagai berikut.
B. Pembahasan
1. Intisari
 2 Petrus 1:1-2
Penulis memulai suratnya dengan memperkenalkan diri, yaitu Simon Petrus
hamba dan rasul Yesus Kristus. Kemudian penulis menyampaikan salam yang
mencirikan sebuah surat yang biasanya ditulis kepada jemaat pada abad
permulaan.
 2 Petrus 1:3-15
Pada bagian selanjutnya, penulis berbicara mengenai panggilan dan pilihan
Allah. Penulis mengingatkan tentang panggilan Tuhan yang harus dikerjakan
dengan sungguh-sungguh. Allah telah memberi anugerah janji-janji yang
berharga sehingga jemaat dapat mengambil bagian dalam kodrat ilahi. Untuk
itulah, penulis mengingatkan mereka agar bersungguh-sungguh dalam iman.
Penulis mencatat sifat-sifat baik yang harus dikembangkan orang Kristen
supaya menang dan berbuah secara rohani di hadapan Allah (ayat 8). Dalam
perikop ini berisi nasihat-nasihat yang diingatkan oleh penulis dan diayat yang
terakhir penulis berharap agar jemaat tetap mengingat itu meskipun penulis
sudah pergi meninggalkan mereka.
 2 Petrus 1:16-21
Pada perikop ini, penulis menegaskan bahwa berita tentang kuasa dan
kedatangan Yesus Kristus sebagai raja bukanlah dongeng isapan jempol
1
C. Groenen. Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru. (Yogyakarta: Kanisius, 1984). hal 354-359
manusia sebab penulis telah melihat dan menyaksikan kebesaran Yesus yang
dimuliakan di atas gunung. Jadi, penulis berharap agar jemaat memperhatikan
Firman Tuhan yang intinya adalah tentang Yesus termasuk kedatangan-Nya
kedua kali. Jadi, kedatangan Yesus Kristus bukanlah tahayul tetapi merupakan
kebenaran yang disampaikan oleh orang-orang yang telah mengalami
perjumpaan dengan Yesus. Sebagai rasul, ia menyampaikan nubuat yang
berasal dari Allah. Allah telah berkenan menggunakan dirinya sebagai alat
untuk menyampaikan rencana dan kehendak-Nya (ayat 21).
 2 Petrus 2:1-22
Pada pasal ini, penulis memberi penjelasan tentang nabi-nabi dan guru-guru
palsu yang akan menyebarkan pengajaran-pengajaran sesat. Akan banyak
yang ikut dengan cara hidup guru-guru palsu. Mereka hidup dengan hawa
nafsu dan Kebenaran akan dihujat oleh karena mereka. Bahkan pengajar-
pengajar palsu akan mencari keuntungan melalui cerita-cerita isapan jempol.
Semua yang mereka lakukan akan mendapat hukuman dan kebinasaan. Dalam
ayat 4 dikatakan bahwa ada malaikat-malaikat yang ikut memberontak
melawan Allah sehingga dilemparkan ke dalam neraka dan diserahkan ke
dalam gua yang gelap. Lalu keluarga Nuh yang diselamatkan Allah dari air bah
yang membinasakan orang fasik, begitu juga dengan Sodom dan Gomora.
Penulis menegaskan bahwa umat yang sungguh-sungguh adalah mereka yang
mengasihi kebenaran dan membenci kejahatan. Tuhan akan menyelamatkan
orang yang saleh dari pencobaan. Di ayat 10-14, penulis berbicara tentang
orang yang tidak benar yang hidup menuruti hawa nafsu dan tidak segan
menghujat kemuliaan. Mereka yang tersesat akhirnya mengikuti jalan Bileam.
Ini menunjuk pada kecintaan akan kehormatan pribadi dan keuntungan
jasmaniah yang diperoleh dengan mengorbankan umat Allah. Roh
kedurhakaan yang menjanjikan kebebasan dari pembatasan ilahi akan merata,
khususnya dalam masyarakat dan gereja pada hari-hari terakhir sebelum
Kristus kembali (ayat 19). Guru-guru palsu yang pernah ditebus dari kuasa
dosa menjadi kehilangan keselamatannya. Mereka beranggapan bahwa lebih
baik tidak mengenal Jalan Keselamatan. Sama seperti peribahasa yang
mengatakan anjing kembali lagi ke muntahnya dan babi yang mandi kembali
lagi ke kubangannya.
 2 Petrus 3:1-16
Pada perikop ini, penulis membicarakan tentang hari Tuhan. Penulis
mengatakan bahwa pada akhir zaman akan pengejek-pengejek yang hidup
menuruti hawa nafsu. Penulis mengingatkan jemaat bahwa para penyesat
akan mengolok-olok pengharapan orang percaya mengenai kedatangan Tuhan
untuk menghakimi dunia ini dengan segala kejahatannya. Bagi para penyesat,
janji Allah adalah omong kosong. Waktu berlalu, tetapi orang jahat belum
mengalami kutuk Allah. Jadi, mereka tidak percaya dengan akhir zaman.
Mereka meneruskan hidup dalam kesesatan dan terus menyesatkan orang
lain. Penulis mengingatkan jemaat bahwa kalau Tuhan belum datang sebab Dia
panjang sabar memberi kesempatan manusia untuk bertobat. Lalu hari Tuhan
akan tiba seperti pencuri dan hari Tuhan pasti dahsyat dan mengerikan bagi
orang yang tidak bertobat. Penulis mengatakan bahwa penghakiman Allah
akan menghanguskan semua kenajisan dan dosa. Oleh sebab itu, penulis
menasihatkan agar mereka tidak boleh hidup sembarangan agar tidak
kedapatan berdosa. Sama seperti surat Paulus yang menulis menurut hikmat
yang dikaruniakan kepadanya. Jemaat harus senantiasa menjaga hidup dan tak
bercacat dan bila Tuhan Yesus telah kembali, maka mereka akan menikmati
persekutuan kekal dengan Dia.
 2 Petrus 3:17-18
Di akhir suratnya, penulis kembali menasihatkan agar jemaat tetap waspada
agar jangan tersesat ke dalam kesesatan. Orang-orang percaya harus
bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan Tuhan Yesus Sang
Juruselamat sampai selama-lamanya.
2. Penulis
Penulis surat 2 Petrus ini adalah Simon Petrus yang merupakan murid dan
rasul Yesus Kristus.2 Hal ini dapat dilihat dari 2 Petrus 1:1 yang
mengatakan bahwa surat ini dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus
Kristus.
3. Penerima Surat
Penerima surat ini adalah orang Kristen bukan Israel yang sama yang
menerima Surat Pertama Petrus (2 Petrus 3:1). Dalam 2 Petrus 1:12-15
2
Donald Guthrie. Tafsiran Alkitab Masa Kini 3 Matius-Wahyu. (Jakarta: Yayasan Bina Kasih/OMF, 2003). hal
836
memperlihatkan bahwa Petrus memaksudkan surat ini menjadi pesan
perpisahan kepada pembacanya. Petrus menulis surat ini untuk
mendorong orang suci tumbuh dalam pengetahuan mereka tentang Tuhan
dan untuk menjadikan panggilan dan pilihan mereka makin teguh (2
Petrus 1:10).
4. Pendapat Para Ahli
a) Menurut Para Ahli
Pernah muncul sebuah teori yang mengemukakan bahwa surat ini adalah
pseudopigrafa, yaitu tulisan yang disebarkan sesudah kematian seorang
ternama, namun tidak ada bukti kuat mengenai hal ini. Para sarjana
mengajukan sejumlah alasan bahwa Petrus benar-benar penulis surat ini.
Mereka melihat surat itu tidak cocok dengan kriteria pseudepigrafi (ditulis
oleh orang lain yang menggunakan nama Petrus). Michael Kruger
memandang suara Allah dalam surat ini mirip tapi tidak identic dengan
injil-injil sinoptik, sepertinya merupakan ingatan Petrus pribadi dan surat
ini menggunakan bahasa yang mirip dengan khotbah Petrus dalam Kisah
Para Rasul. Daniel Wallace setuju bahwa Petrus adalah penulisnya.
Meskipun ada penyangkalan dari banyak sarjana modern, argument-
argumennya dipandang tidak benar-benar meyakinkan. Stanley Porter
menunjuk kepada fakta bahwa penerima surat 2 Petrus sebagai kanon oleh
orang-orang Kristen mula-mula dan mereka yakin Petrus yang menulisnya.
b) Menurut Kelompok
Kami kelompok 2B setuju bahwa penulis surat ini adalah Simon Petrus
yang merupakan murid dan rasul Yesus Kristus. Penerima surat ini adalah
orang Kristen mula-mula yang juga telah menerima surat Petrus yang
pertama. Petrus menuliskan surat ini sebelum dia mati syahid di Roma dan
surat ini merupakan sekaligus surat perpisahan dengan pembacanya (2
Petrus 1:13-15).
5. Ajaran Penulis
Dalam surat 2 Petrus ini, penulis memberikan beberapa ajaran utama yang
terpenting untuk diketahui para pembacanya, yaitu.
 Pengajaran tentang kuasa Allah tersedia bagi setiap orang Kristen untuk
tumbuh di dalam iman (2 Petrus 1:1-21)
 Pengajaran peringatan untuk orang Kristen agar sadar akan adanya
penghalang-penghalang dari guru-guru palsu (2 Petrus 2:1-22)
 Pengajaran tentang menghadapi atau melawan para pengejek-pengejek yang
berusaha menghancurkan pengherapan orang-orang Kristen (2 Petrus 3:1-18)
Jadi dalam suratnya ini, penulis sangat menegaskan tentang pertentangan
dalam menghadapi nabi atau guru-guru palsu yang akan banyak tampil di
akhir zaman, yaitu dengan berpegang teguh dalam iman, tetap
berpengharapan, dan hidup tidak bercacat hingga Yesus Kristus akan datang
untuk menghancurkan kenajisan dan segala dosa yang telah diperbuat
manusia. Penulis berharap agar mereka jangan terseret dalam ajaran sesat
tersebut tetapi senantiasa bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan
akan Tuhan Sang Juruselamat.
6. Makna Abad 21
Surat 2 Petrus memperingatkan kepada pembaca abad 21 untuk terus
bertumbuh dalam iman kepada Yesus Kristus walaupun akan banyak
pengejek-pengejek yang berusaha menghancurkan pengharapan orang
Kristen. Sama seperti masa kini di abad 21, yang banyaknya muncul aliran-
aliran sesat agar orang Kristen mau terikut tipu daya mereka. Melalui surat
ini, penulis mengajarkan pada pembaca abad 21 untuk berbuat kasih sebab
siapa saja yang dapat melakukan kasih maka dia berhasil dalam mengenal
Tuhan Yesus. Jangan ada yang tidak mengenal kasih atau tidak
melakukannya sebab jika mereka tidak mengenal kasih maka dia menjadi
buta dan picik karena dia lupa bahwa Tuhan Yesus telah
menyelamatkannya dengan kasih. Melalui surat ini juga, diingatkan agar
jangan lengah akan hari Tuhan. Hari Tuhan seperti pencuri, tidak terduga
kapan waktunya. Jadi, perlu untuk mempersiapkan diri agar terus
senantiasa bertumbuh dalam iman dan kasih karunia serta hidup yang tak
bercacat juga bagi yang sebelumnya telah jauh dari jalan kebenaran agar
kembali untuk segera bertobat.
C. Kesimpulan
Kami kelompok 2B mengambil beberapa kesimpulan dari surat 2 Petrus, yaitu
1. Penulis surat ini adalah Simon Petrus yang merupakan hamba dan rasul
Yesus Kristus.
2. Surat ini ditujukan kepada orang Kristen bukan Israel atau orang Kristen
pada abad mula-mula.
3. Surat ini bertujuan untuk mendorong orang suci tumbuh dalam
pengetahuan mereka tentang Tuhan dan untuk menjadikan panggilan dan
pilihan mereka makin teguh (2 Petrus 1:10).
4. Ajaran yang disuarakan penulis yaitu, menegaskan tentang pertentangan
dalam menghadapi nabi atau guru-guru palsu yang akan banyak tampil di
akhir zaman, yaitu dengan berpegang teguh dalam iman, tetap
berpengharapan, dan hidup tidak bercacat hingga Yesus Kristus akan
datang untuk menghancurkan kenajisan dan segala dosa yang telah
diperbuat manusia. Penulis berharap agar mereka jangan terseret dalam
ajaran sesat tersebut tetapi senantiasa bertumbuh dalam kasih karunia
dan pengenalan akan Tuhan Sang Juruselamat.

D. Daftar Pustaka

 Groenen, C. Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius, 1984


 Guthrie, Donald. Tafsiran Alkitab Masa Kini 3 Matius-Wahyu. Jakarta: Yayasan
Bina Kasih/OMF, 2003

Anda mungkin juga menyukai