CBR Kel 3 Hidrolika Dasar
CBR Kel 3 Hidrolika Dasar
Skor Nilai:
HIDROLIKA DASAR
C r i t i k a l b o o k r e p or t t e l a h s a y a s u s u n d e n g a n m a k s i m a l
dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
m e n y a m p a i k a n b a n y a k t e r i m a k a s i h k e p a d a s e m u a pi h a k y a n g
telah berkontribusi dalam pembuatan CBR ini.
A k h i r k a t a s a y a b e r h ar a p s e m o g a c r i t i c a l b o o k r e p or t i n i
d a p a t m e m b er i k a n m a n f a a t m a u p u n i n p i r a s i t e r h a d a p p e m b a c a
Penulis
D A F T A R IS I
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I. PENDAHULUAN
C. Manfaat CBR
A. Buku utama
B. buku pembanding
B A B I I I . P E MB A H A S A N
B A B I V P E NU T U P
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1.
P E N D A H U LU A N
C. Manfaat CBR
D . I d e n t i t a s b u k u y an g d i r e v i e w
2.Edisi : I(pertama)
3.Pengarang : M e r l e C . P o t t er , P h . D , D a v i d C . W i n g g e r , P h . D
4.Penerbit : Erlangga
BAB II
Ringkasan Buku
PERUBAHAN TEKANAN
Tekanan adalah kuantitas yang bekerja pada sebuah titik. Akan tetapi, apakah
besarnya sama ke semua arah pada titik tersebut? Untuk menjawab pertanyaan ini, perhatikan
Gbr. 2.1. Sebuah tekanan p diasumsikan bekerja pada sisi miring dan tekanan-tekanan px dan
py yang berbeda di kedua sisi lain dari sebuah elemen inifinitesimal (sangat keCil) segitiga
siku-siku yang memiliki kedalaman yang seragam dz ke arah dalam kertas. Partikel fluida
yang mengisi elemen fluida ini mungkin sedang berakselerasi, jadi kita gunakan hukum
kedua Newton ke dua arah x dan y.
dx dy dz
∑ f x =m ax : p x dy dz− p ds dz sin β=p z
ax (2.1)
dx dy dz dx dy dz
∑ f y =m a y : py dy dz− p ds dz cos β− pg =p ay (2.2)
z z
dx dy
p x −p= p a p y − p= p (a + g) (2.3)
2 x 2 y
p x =p y = p (2.4)
MANOMETER
Manometer adalah instrumen yang menggunakan suatu kolom cairan untuk mengukur
tekanan, ketimbang menggunakan alat pengukur tekanan. untuk mengilustrasikan bagaimana
menginterpretasi manometer; yang ini menggunakan air dan air raksa. Terdapat beberapa cara
untuk menganalisis manometer; ini salah satunya. Pilihlah dua titik yang memiliki tekanan
yang sama, ini artinya, yang berada pada ketinggian yang sama di dalam cairan yang sama,
seperti misalnya titik 2 dan 3. Kemudian kita dapat menuliskan
P2=P3 P1 + y air h= p4 + y hg h (2.5)
Karena titik 4 terlihat terbuka ke atmosfer, tekanan di situ adalah tekanan alat nol: p4 = 0.
Jadi manometer ini akan mengukur tekanan di dalam pipa sebesar
Perhatikan bahwa sebuah titik ditempatkan di semua antar muka (interface). Setiap antar
muka harus diidenti{ikasi dengan sebuah titik ketika menganitisis manometer.
F=∫ a p dA= y ∫ a h dA
di mana y adalah jarak ke sentroid dari luas bidang tersebut; sentroid diidentiflkasikan
sebagai titik C.
Aliran-aliran di dalam pipa dan saluran terjadi di seluruh dunia. Aliran-aliran ini
digunakan untuk mengalirkan air.minum, air drainase. minyak mentah, bahan-bahan kimia
dan banyak cairan-cairan lainnya. Ukurannya bermacam-macam mulai dari jalur pipa besar -
mis. jalur pipa Alaska * hingga saluran-saluran medium dalam sistem pemanas dan AC
hinggar tabung-tabung kecil di dalam sistem pembuluh darah dan pernapasan. Dalam bab ini
kita akan memulai dengln analisls., hidrolik dalam pipa tunggal, diikuti dengan pengenalan
singkat mengenai pompa, karena pompa biasanya merupakan bagian yang terintegrasi dalam
jalur-jalur pipa.
L 1 ∑K
H A −H b=∫ h f = f
( +
)
D 2 g A 2 2 g A2
Q2
1 L
R=
2gA 2(f +∑ K
D )
Pompa dalam system pipa
Sampai di sini kita telah melihat sistem-sistem yang tidak melibatkan pompa. Jika di
dalam sistem pipa terdapat pompa dan laju alirannya diberikan, penyelesaiannya dapat
langsung dikerjakan dengan menggunakan metode-metode yang telah kita bahas. Di sisi lain,
jika buangannya tidak diketahui, yang memang biasanya terjadi, diperlukan penlelesairn
secara coba-coba.
yq h P
w p=
n
Untuk menentukan buangan di dalam sebuah jalur berpompa memerlukan suatu hubungan
tambahan, yaitu kurva permintaan, yang diperoleh dengan menuliskan penyeimbangan energi
di seluruh sistem untuk berbagai nilai buangan untuk pipa berpompa bersifat kuadrat terhadap
Q:
H p=( H b−H a ) + R Q 2
Sebagai ganti dari kurva pompa aktual. kadang-kadang digunakan aproksimasi head-buangan
pompa yang direpresentasi kan oleh:
H p ( Q )=a≬ + a1 Q+a 2 Q2
di mana koefisien a≬, ardan a, diasumsikan telah diketahui; nilai-nilainya dapat diperoleh
dengan memasukkan tiga titik data dari suatu kurva pompa yang diberikan ke dalam Pers.
(10, 14) dan menyelesaikan ketiga persamaan yang dihasilkan secara simultan.
Jaringan pipa
Persamaan persamaan jaringanpersamaan-persamaan jaringan umufi]nya adalah
sebagai berikut:
i. Penyeimbangan energi ke arah positif jarum jam mengelilingi loop internal
atau di sepanjang suatu jalur unik atau pseudoloop yang menghubungkan
noda-noda tingkat tetap
ii. Kontinuitas di suatu noda internal
Metode hardy cross
i. Asumsikan distribusi aliran awal di dalam jaringan yang memenuhi Pers.
lebih sedikit iterasi yang dibutuhkan untuk mencapai konvergensi. Satu
aturan yang harus diikuti adalah mengenali bahwa dengan makin
meningkatnya R untuk suatu elemen pipa, Q akan menurun.
ii. Tentukan AQ di dalam setiap jalur atau loop dengan menggunakan Pers
Sesuaikan aliran di dalam setiap elemen pipa di semua loop dan jalur
dengan menggunakan hubungan
iii. Ulangi langkah 2 dan 3 sampai tingkat akurasi yang diinginkan sudah
tercapai. Satu kriteria konvergensi
Aliran Inkompresibel
Kita perhatikan suatu pipa horizontal dengan panjang L dan diameter konstan
D, yang ilitunjukkan dalam Gbr. 10.6. Ujung bagian hulu dari pipa tersambung
dengan sebuah penampung dengan head 11, dan di ujung bagian hilir terdapat sebuah
katup yang keluar ke sebuah penampung dengan head 11,. Baik Il, maupun 11. tidak
berubah terhadap waktu. Awalnya, di dalam pipa terdapat kecepatan tunak Vo dan
katup terbuka sebagian. Kemudian katup dibuka ke posisi baru, sehingga
mengakibatkan terjadinya kecepatan tunak yang baru yang lebih tinggi. Untuk situasi-
situasi di mana katup ditutup, baik sebagian maupun sepenuhnya, harus diperhatikan
kemungkinan terjadinya palu air.
1. Persamaan kontinuitas
Kumpulan dari beberapa garis arus disebut tabung arus. Karena tidak ada
aliran yang memotong garis arus, maka zat cair di dalam tabung arus tidak keluar
melalui dinding tabung. Konsep tabung arus ini sangat penting dalam menurunkan
persamaan kontinuitas Pandang pias kecil tabung arus, maka massa aliran yang masuk
ke dalam tabung arus per detik sama dengan massa yang keluar dari tabung arus per
detik. Karena tidak ada massa aliran yang memotong tabung arus maka :
❑1 V 1 d A 1=V 2 d A2
Dimana,
ρ1 V 1 A1 =ρ 2 V 2 A 2
Dimana,
A1 V 1= A2 V 2=Q
Dimana,
Q adalah debit atau juga disebut laju aliran volumetrik (volumetric flow rate), yang
dinyatakan dalam m 3 /detik.
A. Persamaan Bernoulli
Persamaan enersi dalam aliran zat cair diturunkan berdasarkan persamaan Euler.
Pandang gambar di bawah yang menunjukkan elemen silinder dari tabung arus yang
bergerak sepanjang garis arus. Gaya yang bekerja adalah gaya akibat tekanan
(pressure force) di ujung silinder dan gaya berat. Dengan menggunakan Hukum
Newton kedua untuk gerak partikel di sepanjang garis arus (gaya = massa x
percepatan)
Persamaan Bernoulli untuk aliran permanen satu dimensi adalah
p V2
z= + =konstan
pg 2 g
Dimana,
z = elevasi
Contoh 2-1 : Air mengalir dengan kecepatan 2 m/dt di dalam pipa sepanjang 1.000 m
dan diameter 250 mm. Hitung kehilangan tenaga karena gesekan sepanjang pipa
apabila koefisien gesekan = 0,025.
G. Rangkuman
Zat cair dalam pipa sepanjang pengalirannya akan mengalami kehilangan enersi.
Kehilangan enersi dapat dibedakan menjadi dua yaitu kehilangan enersi primer dan
sekunder. Kehilangan enersi primer disebabkan karena geseran sepanjang pipa,
sedang kehilangan enersi sekunder disebabkan pengaruh perubahan penampang
(pembesaran mendadak, penyempitan mendadak, diafragma) dan perubahan arah
aliran. Sistem jaringan pipa berfungsi untuk mengalirkan zat cair dari satu tempat ke
tempat lain. Aliran terjadi karena adanya perbedaan tinggi tekanan di kedua tempat,
yang bisa terjadi karena adanya perbedaan elevasi muka air atau karena adanya
tambahan energi dari pompa. Sistem jaringan pipa biasanya digunakan untuk
mendistribusikan air di daerah perkotaan (air minum), mengalirkan minyak dari lokasi
pengeboran ke lokasi pengolahan dan lain lain. Sistem jaringan pipa yang sederhana,
yang dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
1.Aliran dalam pipa seri
2.Aliran dalam pipa bercabang
3.Aliran dalam jaringan pipa
4.Aliran dalam pipa paralel
BAB III
PEMBAHASAN
Pembahasan buku utama Mengenai Materi Statika Fluida sangat jelas dan
lengkap di sertai oleh rumus rumus dan Banyak juga Pendapat tentang Teori teori
Para Ahli Dan ada juga memiliki contoh contoh soal yang membuat pembaca semkain
mengerti dan bisa mencobanya. Dan pembahasan kedua dalam buku Utama mengenai
Aliran dalam pipa juga Lengkap dan jelas Pembahasan pembahasan juga sangat
mencakup luas sehingga banyak yang dapat dalam buku ini .Sedangkan Buku
pembanding dengan pembahasan Cukup singkat,Padat dan jelas dan memiliki gambar
yang membuat pembaca tidak kesulitan membayangkan apa yang di jelaskan pada
materi tersebut.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Hidrolika merupakan suatu cabang Teknik sipil yang mempelajari apa dan bagaimana
aliran itu bekerja pada saluran baik tertutup maupun terbuka. Dimana cara menghitung aliran
fluida terutama debit aliran dan kekurangan energi pada fluida itu juga merupakan hal yang
perlu untuk dipahami para Teknik sipil. Untuk menjadi seorang Teknik sipil yang berkualitas
itu dia harus bisa mengetahui berapa besar debit aliran fluida yang diterima atau beban yang
mampu ditopang bangunan tersebut. Oleh sebab itu, menjadi ahli Teknik sipil itu adalah
tugas yang besar dan penuh tanggung jawab, karena keselamatan orang lain bergantung pada
kita.
4.2 Rekomendasi
Diharapkan setelah membaca critical book report ini pembaca lebih mengerti tentang
menjadi seorang Teknik sipil yang berkualitas dan apa saja yang terkandung didalamnya
sehingga kita dapat memahami tentang teori, prinsip dan kegunaan statika dalam Teknik sipil.
DAFTAR PUSAKA
1. Modi,PN., dan Seth, SM. (1982). Hydraulics and Fluid Mechanics. Ch.15.