Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. HIDROLIKA DASAR


PRODI S1 TEKNIK SIPIL - FT

Skor Nilai:
HIDROLIKA DASAR

Kelompok 3 Di Susun Oleh:

NAMA MAHASISWA /NIM :1. NOPRIANTO MANURUNG/5203250023


2. REYHAN RAMAHDAN/
DOSEN PENGAMPU : Sarra Rahmadani, S.T., M, Eng
MATA KULIAH : HIDROLIKA DASAR

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, saya panjatkan


p u j a d a n p uj i s y u k u r a t a s k e h a d i r a t - N y a , y a n g t e l a h
melimpahkan kasih, dan penyertaan-Nya kepada saya, sehingga
saya dapat menyelesaikan critical book report ini.

C r i t i k a l b o o k r e p or t t e l a h s a y a s u s u n d e n g a n m a k s i m a l
dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
m e n y a m p a i k a n b a n y a k t e r i m a k a s i h k e p a d a s e m u a pi h a k y a n g
telah berkontribusi dalam pembuatan CBR ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya


b a h w a m a s i h a d a k e k ur a n g a n b a i k d ar i s e g i s u s u n a n k a l i m a t
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
d a p a t m e m p er b a i k i c b r i n i .

A k h i r k a t a s a y a b e r h ar a p s e m o g a c r i t i c a l b o o k r e p or t i n i
d a p a t m e m b er i k a n m a n f a a t m a u p u n i n p i r a s i t e r h a d a p p e m b a c a

Medan, 28 Maret 2021

Penulis
D A F T A R IS I

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR

B. Tujuan penulisan CBR

C. Manfaat CBR

D. Identitas buku yang direview:

BAB II. RINGKASAN ISI BUKU

A. Buku utama

B. buku pembanding

B A B I I I . P E MB A H A S A N

A. Pembahasan Isi Buku

B. Kelebihan dan kekurangan buku

B A B I V P E NU T U P

A. Kesimpulan

B. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1.

P E N D A H U LU A N

A. Rasionalisasi pentingnya CBR

Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita


b a c a d a n p a h a m i . T er k a d a n g k i t a m e m i l i h s a t u b u k u , n a m u n
kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi analisis
b a h a s a , p e m b a h a s a n t e n t a n g hi d r o l i k a d a s a r m e n g e n a i s t a t i k a
fluida aliran dalam pipa

Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Review


ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku
r e f er e n s i , t e r k h u s u s p a d a p o k o k b a h a s a n t e n t a n g h i d r o l i k a
dasar

B. Tujuan penulisan CBR

Mengkritisi/membandingkan satu topik materi kuliah


analisis struktur dalam dua buku yang berbeda. Disamping itu,
tujuan penulisan CBR ini untuk penyelesaian tugas, dimana
b o b o t n i l a i d a r i C B R s a n g a t b e r p e n g ar u h d i n i l a i a k h i r . S e l a i n
itu juga, CBR ini dibuat juga untuk menambah wawasan tentang
m a t e r i y a n g d i k r i t i k d a r i b e b e r a p a s u m b e r y a n g b er b e d a .

C. Manfaat CBR

- Untuk menambah wawasan tentang dasar mekanika teknik.

- Untuk mengetahui metode dan rumus Mekanika Teknik dasar.

- Untuk mengetahui prinsip dan teori Mekanika Teknik dasar

D . I d e n t i t a s b u k u y an g d i r e v i e w

1.Judul : Mekanika fluida

2.Edisi : I(pertama)

3.Pengarang : M e r l e C . P o t t er , P h . D , D a v i d C . W i n g g e r , P h . D

4.Penerbit : Erlangga

5.Kota terbit : Jakarta


6.Tahun terbit : 2012

E. Identitas buku pembanding

1. Judul buku : Buku ajar Hidraulika

2. Penulis : Dr.Ir. Suripin, M.Eng , Ir. Sangkawati, MS

3. Penerbit : ERLANGGA dengan huruf PR-10-M

4. Banyak halaman : 254halaman

5. Kota terbit : Semarang

6. Tahun Terbit :2008

BAB II
Ringkasan Buku

2.1. Buku Utama


A. Statika Fluida
Dalam statika fluida, tidak terjadi pergerakan relatif di antara partikel-partikel fluida,
jadi tidak terjadi tegangan geser (gaya geser disebabkan oleh gradien kecepatan). Ini tidak
berarti bahwa partikel-partikel fluida tidak bergerak hanya bahwa mereka tidak bergerak
relatif satu terhadap yang lainnya; jika partikel-partikel tersebut bergerak, Tekanan yang
bekerjarFa ,Ciiatri pemukaanlah yang menyebabkan terjadinya gaya-gaya dalam soal-soal
yang melibatkan statika fluida. Tiga jenis soal yang diberikan dalam bab ini adalah: (l) fluida
diam, seperti dalam rancangan suatu bendungan; (2) fluida yang mengalami percepatan
linier, seperti misalnya sebuah roket; dan (3) fluida yang berputar pada sumbunya.

PERUBAHAN TEKANAN

Tekanan adalah kuantitas yang bekerja pada sebuah titik. Akan tetapi, apakah
besarnya sama ke semua arah pada titik tersebut? Untuk menjawab pertanyaan ini, perhatikan
Gbr. 2.1. Sebuah tekanan p diasumsikan bekerja pada sisi miring dan tekanan-tekanan px dan
py yang berbeda di kedua sisi lain dari sebuah elemen inifinitesimal (sangat keCil) segitiga
siku-siku yang memiliki kedalaman yang seragam dz ke arah dalam kertas. Partikel fluida
yang mengisi elemen fluida ini mungkin sedang berakselerasi, jadi kita gunakan hukum
kedua Newton ke dua arah x dan y.

dx dy dz
∑ f x =m ax : p x dy dz− p ds dz sin β=p z
ax (2.1)

dx dy dz dx dy dz
∑ f y =m a y : py dy dz− p ds dz cos β− pg =p ay (2.2)
z z

dx dy
p x −p= p a p y − p= p (a + g) (2.3)
2 x 2 y

p x =p y = p (2.4)

MANOMETER

Manometer adalah instrumen yang menggunakan suatu kolom cairan untuk mengukur
tekanan, ketimbang menggunakan alat pengukur tekanan. untuk mengilustrasikan bagaimana
menginterpretasi manometer; yang ini menggunakan air dan air raksa. Terdapat beberapa cara
untuk menganalisis manometer; ini salah satunya. Pilihlah dua titik yang memiliki tekanan
yang sama, ini artinya, yang berada pada ketinggian yang sama di dalam cairan yang sama,
seperti misalnya titik 2 dan 3. Kemudian kita dapat menuliskan
P2=P3 P1 + y air h= p4 + y hg h (2.5)

Karena titik 4 terlihat terbuka ke atmosfer, tekanan di situ adalah tekanan alat nol: p4 = 0.
Jadi manometer ini akan mengukur tekanan di dalam pipa sebesar

p1= y hg h− y air h (2.6)

Perhatikan bahwa sebuah titik ditempatkan di semua antar muka (interface). Setiap antar
muka harus diidenti{ikasi dengan sebuah titik ketika menganitisis manometer.

GAYA GAYA PADA PERMUKAAN – PERMUKAAN DATAR DAN MELENGKUNG

Dalam desain-desain teknik di mana suatu cairan dikelilingi oleh permukaan-


pernukaan, seperti misalnya bendungan, dinding kapal, tangki air atau tanggul, perlu
dilakukan perhitungan terhadap gaya-gaya dan lokasi-lokasinya yang disebabkan oleh cairan
pada berbagai permukaan. Cairan yang dimaksud biasanya adalah air, tapi dapat juga berupa
minyak atau cairan lainnya. Kita akan menyusun persamaan-persamaan untuk gaya-gaya
pada permukaan-perrnukaan datar, akan tetapi gaya-gaya pada permukaan-permukaan
melengkung dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan-persamaan yang sama. Gaya
pada permukaan datar disebabkan oleh tekanan p = yh yang bekerja di seluruh luas bidang
tersebut, artinya,

F=∫ a p dA= y ∫ a h dA

= y sin α ∫ a y dA= y yA sin α (2.7)

di mana y adalah jarak ke sentroid dari luas bidang tersebut; sentroid diidentiflkasikan
sebagai titik C.

ALIRAN DALAM PIPA

Aliran-aliran di dalam pipa dan saluran terjadi di seluruh dunia. Aliran-aliran ini
digunakan untuk mengalirkan air.minum, air drainase. minyak mentah, bahan-bahan kimia
dan banyak cairan-cairan lainnya. Ukurannya bermacam-macam mulai dari jalur pipa besar -
mis. jalur pipa Alaska * hingga saluran-saluran medium dalam sistem pemanas dan AC
hinggar tabung-tabung kecil di dalam sistem pembuluh darah dan pernapasan. Dalam bab ini
kita akan memulai dengln analisls., hidrolik dalam pipa tunggal, diikuti dengan pengenalan
singkat mengenai pompa, karena pompa biasanya merupakan bagian yang terintegrasi dalam
jalur-jalur pipa.

A. SISTEM PIPA SEDERHANA

hidrolika dari system pipa sederhana


Dalam subbab ini, kita mempelajari aliran di dalam tiga sistem pipa yang relatif
simpel; serial, paralel dan bercabang. Teknik-teknik penyelesaian disederhanakan karena
pompa-pompa tidak dimasukkan dan sistem pemipaannya tidak kompleks; teknik-teknik
tersebut cocok untuk kalkulator, algoritma spreadsheet dan piranti lunak komputasi. Prinsip
dasar dalam pendekatan ad-hoc ini adalah mengidentifikasi variabel-variabel yang tidak
diketahui dan menuliskan persamaan-persamaan independen dengan jumlah yang sama yang
harus diselesaikan. Simpliflkasi selanjutnya melalui eliminasi sebanyak mungkin variabel
menghasilkan suatu seri soal-soal pipa tunggal yang harus diselesaikan secara simultan; soal-
soal ini dapat diselesaikan melalui prosedur coba-coba atau dengan menggunakan solver
sistem persamaan. Persamaan-persamaan energi dan kontinuitas digunakan untuk
menganalisis sistem-sistem pipa. persamaan energi untuk satu bentang pipa adalah :

L 1 ∑K
H A −H b=∫ h f = f
( +
)
D 2 g A 2 2 g A2
Q2

Di sini persamaan Darcy-Weisbach digunakan untuk merepresentasikan rugi-rugi gesekan


dan -IK adalah jumlah koeflsrenkoeflsien rugi kecil di sepanjang bentangan. Secara lebih
sederhana, jika kita merepresentasikan gesekan dan suku-suku rugi kecil dengan sebuah
koefisien resistan, atau rugi R, yang didehnisikan

1 L
R=
2gA 2(f +∑ K
D )
Pompa dalam system pipa
Sampai di sini kita telah melihat sistem-sistem yang tidak melibatkan pompa. Jika di
dalam sistem pipa terdapat pompa dan laju alirannya diberikan, penyelesaiannya dapat
langsung dikerjakan dengan menggunakan metode-metode yang telah kita bahas. Di sisi lain,
jika buangannya tidak diketahui, yang memang biasanya terjadi, diperlukan penlelesairn
secara coba-coba.

yq h P
w p=
n

Untuk menentukan buangan di dalam sebuah jalur berpompa memerlukan suatu hubungan
tambahan, yaitu kurva permintaan, yang diperoleh dengan menuliskan penyeimbangan energi
di seluruh sistem untuk berbagai nilai buangan untuk pipa berpompa bersifat kuadrat terhadap
Q:

H p=( H b−H a ) + R Q 2

Sebagai ganti dari kurva pompa aktual. kadang-kadang digunakan aproksimasi head-buangan
pompa yang direpresentasi kan oleh:

H p ( Q )=a≬ + a1 Q+a 2 Q2

di mana koefisien a≬, ardan a, diasumsikan telah diketahui; nilai-nilainya dapat diperoleh
dengan memasukkan tiga titik data dari suatu kurva pompa yang diberikan ke dalam Pers.
(10, 14) dan menyelesaikan ketiga persamaan yang dihasilkan secara simultan.
Jaringan pipa
 Persamaan persamaan jaringanpersamaan-persamaan jaringan umufi]nya adalah
sebagai berikut:
i. Penyeimbangan energi ke arah positif jarum jam mengelilingi loop internal
atau di sepanjang suatu jalur unik atau pseudoloop yang menghubungkan
noda-noda tingkat tetap
ii. Kontinuitas di suatu noda internal
 Metode hardy cross
i. Asumsikan distribusi aliran awal di dalam jaringan yang memenuhi Pers.
lebih sedikit iterasi yang dibutuhkan untuk mencapai konvergensi. Satu
aturan yang harus diikuti adalah mengenali bahwa dengan makin
meningkatnya R untuk suatu elemen pipa, Q akan menurun.
ii. Tentukan AQ di dalam setiap jalur atau loop dengan menggunakan Pers
Sesuaikan aliran di dalam setiap elemen pipa di semua loop dan jalur
dengan menggunakan hubungan
iii. Ulangi langkah 2 dan 3 sampai tingkat akurasi yang diinginkan sudah
tercapai. Satu kriteria konvergensi

Aliran tak tunak


Walaupun dahulu banyak aliran-aliran transien, atau tak tunak, terfokus pada soal-soal
yang berhubungan dengan sistemsistem daya hidro dan jalur-jalur air dan minyak, saat ini
rentang aplikasinya termasuk operasi sistem kontrol dan pemipaan untuk pembangkit daya
nuklir dan termal. Eksitasi yang menyebabkan timbulnya transien dapat disebabkan oleh
banyak sumber, tapi biasanya katup yang terbuka atau tertutup dengan cepat, kebocoran dan
ledakan pipa, operasi pompa atau turbin atau fenomena kavitasi. Dalam subbab ini kita
memberikan fokus pada pipa horizontal tunggal dan mengamati dua tipe aliran fundamental:
(l) aliran tak tunak inkompresibel dan tak-elastis, yang disebut surging, dan (2) aliran tak
tunak yang sedikit kompresibel dan elastis, yang disebut palu air (water hammer).

 Aliran Inkompresibel
Kita perhatikan suatu pipa horizontal dengan panjang L dan diameter konstan
D, yang ilitunjukkan dalam Gbr. 10.6. Ujung bagian hulu dari pipa tersambung
dengan sebuah penampung dengan head 11, dan di ujung bagian hilir terdapat sebuah
katup yang keluar ke sebuah penampung dengan head 11,. Baik Il, maupun 11. tidak
berubah terhadap waktu. Awalnya, di dalam pipa terdapat kecepatan tunak Vo dan
katup terbuka sebagian. Kemudian katup dibuka ke posisi baru, sehingga
mengakibatkan terjadinya kecepatan tunak yang baru yang lebih tinggi. Untuk situasi-
situasi di mana katup ditutup, baik sebagian maupun sepenuhnya, harus diperhatikan
kemungkinan terjadinya palu air.

 Aliran Kompresibel Cairan


Ada berbagai situasi di mana sebuah pipa berisi cairan, ketika diberikan suatu
eksitasi, tidak bereaksi secara kaku dan inkompresibel. Bahkan, kompresibilitas cairan
dan elastisitas pipa memainkan peran signifikan dalam respon yang terjadi. Gerakan
ini biasanya disebut sebagai palu air (water hammer). tapi dapat terjadi di dalam pipa
yang berisi jenis cairan apapun. Di sini. kita memusatkan perhatian pada situasi
sederhana di mana sebuah katup di ujung hilir suatu pipa terturup secara cepat untuk
menyebabkan ter-iadinya palu air.

2.1. Buku Pembanding

A.Aliran dalam pipa

1. Persamaan kontinuitas
Kumpulan dari beberapa garis arus disebut tabung arus. Karena tidak ada
aliran yang memotong garis arus, maka zat cair di dalam tabung arus tidak keluar
melalui dinding tabung. Konsep tabung arus ini sangat penting dalam menurunkan
persamaan kontinuitas Pandang pias kecil tabung arus, maka massa aliran yang masuk
ke dalam tabung arus per detik sama dengan massa yang keluar dari tabung arus per
detik. Karena tidak ada massa aliran yang memotong tabung arus maka :
❑1 V 1 d A 1=V 2 d A2

Dimana,

V1 dan V2 =kecepatan stedi rata-rata penampang satu dan dua

dA1 dan dA2 = luas penampang pias tabung arus

ρ1 dan ρ2 = rapat massa

Untuk seluruh tabung arus :

ρ1 V 1 A1 =ρ 2 V 2 A 2

Dimana,

V1 dan V2 = kecepatan stedi rata-rata penampang satu dan dua

A1 dan A2 = luas penampang tabung arus

ρ1 dan ρ2 = rapat massa rata-rata


Persamaan kontinuitas untuk aliran permanen dan tidak mampu mampat
(incompressible), adalah:

A1 V 1= A2 V 2=Q

Dimana,

Q adalah debit atau juga disebut laju aliran volumetrik (volumetric flow rate), yang
dinyatakan dalam m 3 /detik.

A adalah luas penampang yang dinyatakan dalam m 2

V adalah kecepatan rata-rata pada penampang.

A. Persamaan Bernoulli
Persamaan enersi dalam aliran zat cair diturunkan berdasarkan persamaan Euler.
Pandang gambar di bawah yang menunjukkan elemen silinder dari tabung arus yang
bergerak sepanjang garis arus. Gaya yang bekerja adalah gaya akibat tekanan
(pressure force) di ujung silinder dan gaya berat. Dengan menggunakan Hukum
Newton kedua untuk gerak partikel di sepanjang garis arus (gaya = massa x
percepatan)
Persamaan Bernoulli untuk aliran permanen satu dimensi adalah
p V2
z= + =konstan
pg 2 g

Dimana,

z = elevasi

p/g = tinggi tekanan

V 2/2g = tinggi kecepatan

B. Geseran dalam pipa bulat


Suatu zat cair yang mengalir suatu bidang batas seperti melalui pipa akan mengalami
tegangan geser dan kemiringan kecepatan (gradien kecepatan) pada seluruh medan
aliran akibat kekentalan. Tegangan geser tersebut akan mengakibatkan kehilangan
energi selama pengaliran. Kehilangan enersi ini disebut kehilangan enersi primer yang
ditulis dengan hf. Pada aliran permanen dan seragam (steady-uniform) di dalam suatu
pipa tegangan geser τo adalah konstan sepanjang pipa, karena tebal lapisan batas
adalah tetap. Laju kehilangan enersi atau kemiringan enersi (energy gradient) adalah
Hf
S F=
L
Garis kemiringan hidraulik (garis kemiringan tekanan) HGL adalah garis yang
menunjukkan tinggi tekanan (pressure head) sepanjang pipa. Di dalam pipa dengan
penampang seragam, tinggi kecepatan , 2g V 2  adalah konstan dan garis kemiringan
enersi adalah sejajar dengan garis kemiringan tekanan (EGL // HGL). Dengan
menggunakan Persamaan Bernoulli untuk penampang 1 dan 2 ,

Contoh 2-1 : Air mengalir dengan kecepatan 2 m/dt di dalam pipa sepanjang 1.000 m
dan diameter 250 mm. Hitung kehilangan tenaga karena gesekan sepanjang pipa
apabila koefisien gesekan = 0,025.

Penyelesaian : Digunakan persamaan kehilangan tekanan (Head Loss) akibat geseran


di dalam aliran stedi uniform yang diberikan oleh Darcy-Weisbach sebagai berikut :
l v2 1000 22
hf= =0,025 X X =20,39 m
d 2g 0,25 2 X 9,81
C. Aliran Dalam Pipa Seri
Bila dua buah pipa atau lebih yang mempunyai diameter atau kekasaran berbeda
dihubungkan sehingga zat cair dapat mengalir dalam pipa yang satu ke pipa lainnya,
maka pipa-pipa tersebut dikatakan dihubungkan secara seri. Persoalan pada pipa seri
pada umumnya adalah menentukan besarnya debit aliran Q bila karakteristik masing-
masing pipa, yaitu : panjang : L1, L2; diameter : D1, D2; koefisien gesekan f1, f2 dan
beda tinggi elevasi muka air pada kedua reservoir diketahui atau menentukan
perbedaan elevasi muka air H bila debit dan karakteristik pipa diketahui.

D. Aliran dalam pipa bercabang


Pipa bercabang terdiri dari dua atau lebih pipa yang bercabang pada suatu titik dan
tidak bergabung kembali pada bagian hilirnya. Suatu contoh klasik dari susunan pipa
bercabang adalah susunan pipa yang menghubungkan tiga buah kolam

E. Aliran dalam jaringan pipa


Suatu jaringan pipa terbentuk dari pipa-pipa yang dihubungkan sedemikian rupa
sehingga aliran keluar pada suatu titik bisa berasal dari beberapa jalur pipa. Sistem
jaringan pipa banyak dijumpai pada jaringan suplai air bersih kota. Suatu jaringan
kota sering rumit dan diperlukan suatu desain sistem distribusi yang efisien dan
efektif sehingga kriteria besarnya tekanan dan debit pada setiap titik dalam jaringan
dapat dipenuhi. Analisis jaringan suatu kota cukup rumit dan memerlukan
perhitungan yang besar, dalam banyak hal perhitungan dengan bantuan kalkulator
tidak mampu, sehingga diperlukan bantuan komputer. Perangkat lunak untuk
membantu kecepatan dan ketelitian perhitungan banyak tersedia di pasar dari yang
sederhana sampai yang sangat rumit dan berharga mahal. Ada beberapa metoda untuk
menyelesaikan perhitungan sistem jaringan pipa, diantaranya adalah metoda Hardy
Cross, dan metoda Matriks. Dalam buku ini hanya akan dibahas metoda Hardy Cross.

F. Aliran dalam pipa palarel


aliran terbagi ke masing-masing pipa dan kemudian bergabung kembali, disebut
sebagai susunan pipa paralel. Pada susunan pipa seri, debit aliran pada semua pipa
adalah sama dan kehilangan enersi merupakan penjumlahan dari kehilangan enersi
pada semua pipa, sedangkan dalam pipa paralel, kehilangan enersi pada setiap pipa
adalah sama dan debit aliran merupakan penjumlahan dari debit pada setiap pipa.
Dalam analisis pipa paralel, kehilangan enersi sekunder ditambahkan pada panjang
tiap pipa sebagai panjang ekuivalen.

G. Rangkuman
Zat cair dalam pipa sepanjang pengalirannya akan mengalami kehilangan enersi.
Kehilangan enersi dapat dibedakan menjadi dua yaitu kehilangan enersi primer dan
sekunder. Kehilangan enersi primer disebabkan karena geseran sepanjang pipa,
sedang kehilangan enersi sekunder disebabkan pengaruh perubahan penampang
(pembesaran mendadak, penyempitan mendadak, diafragma) dan perubahan arah
aliran. Sistem jaringan pipa berfungsi untuk mengalirkan zat cair dari satu tempat ke
tempat lain. Aliran terjadi karena adanya perbedaan tinggi tekanan di kedua tempat,
yang bisa terjadi karena adanya perbedaan elevasi muka air atau karena adanya
tambahan energi dari pompa. Sistem jaringan pipa biasanya digunakan untuk
mendistribusikan air di daerah perkotaan (air minum), mengalirkan minyak dari lokasi
pengeboran ke lokasi pengolahan dan lain lain. Sistem jaringan pipa yang sederhana,
yang dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
1.Aliran dalam pipa seri
2.Aliran dalam pipa bercabang
3.Aliran dalam jaringan pipa
4.Aliran dalam pipa paralel

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan isi buku


1. TEORI
Dari segi teori yang ada pada Buku tersebut merupakan teori yang benar
mengenai Theory Theory yang ada di dalam pembahasan yang ada pada Buku
tersebut.
2. PROGRAM PEMBANGUNAN DI INDONESIA
Dalam Buku ini menjelaskan mengenai pengaruh Theory perkembangan jiwa
manusia dalam hal pengembangan theory hidrolika dasar , diharapkan buku ini dapat
membantu pembelajaran pada sistem pendidikan di Indonesia dan meningkatkan daya
mutu pendidikan di Indonesia.

3. PEMBAHASAN DAN ANALISIS


Dalam buku ini pembahasan dan analisis dapat digunakan dalam percobaan-
percobaan yang lebih dapat dipercaya lewat teori-teorinya.
B. MERIVIEW ISI BUKU UTAMA DAN PEMBANDING

Pembahasan buku utama Mengenai Materi Statika Fluida sangat jelas dan
lengkap di sertai oleh rumus rumus dan Banyak juga Pendapat tentang Teori teori
Para Ahli Dan ada juga memiliki contoh contoh soal yang membuat pembaca semkain
mengerti dan bisa mencobanya. Dan pembahasan kedua dalam buku Utama mengenai
Aliran dalam pipa juga Lengkap dan jelas Pembahasan pembahasan juga sangat
mencakup luas sehingga banyak yang dapat dalam buku ini .Sedangkan Buku
pembanding dengan pembahasan Cukup singkat,Padat dan jelas dan memiliki gambar
yang membuat pembaca tidak kesulitan membayangkan apa yang di jelaskan pada
materi tersebut.

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Hidrolika merupakan suatu cabang Teknik sipil yang mempelajari apa dan bagaimana
aliran itu bekerja pada saluran baik tertutup maupun terbuka. Dimana cara menghitung aliran
fluida terutama debit aliran dan kekurangan energi pada fluida itu juga merupakan hal yang
perlu untuk dipahami para Teknik sipil. Untuk menjadi seorang Teknik sipil yang berkualitas
itu dia harus bisa mengetahui berapa besar debit aliran fluida yang diterima atau beban yang
mampu ditopang bangunan tersebut. Oleh sebab itu, menjadi ahli Teknik sipil itu adalah
tugas yang besar dan penuh tanggung jawab, karena keselamatan orang lain bergantung pada
kita.

4.2 Rekomendasi
Diharapkan setelah membaca critical book report ini pembaca lebih mengerti tentang
menjadi seorang Teknik sipil yang berkualitas dan apa saja yang terkandung didalamnya
sehingga kita dapat memahami tentang teori, prinsip dan kegunaan statika dalam Teknik sipil.
DAFTAR PUSAKA

1. Modi,PN., dan Seth, SM. (1982). Hydraulics and Fluid Mechanics. Ch.15.

2. Featherstone & Nalluri (1988). Civil Engineering Hydraulics. Ch.8.

Anda mungkin juga menyukai