Jawaban Uas
Jawaban Uas
KEMISKINAN
1. Orde Lama
Pada era Orde Lama, masa pemerintahan presiden Soekarno antara tahun 1959-1967,
pembangunan Indonesia yang diawali dengan babak baru dalam mencipatakan iklim
Indonesia yang lebih kondusip, damai, dan sejahtera. Proses mengrehablitasi dan
1
Pada tahun 1947 Perencanaan pembangunan di Indonesia diawali dengan lahirnya
mengutamakan bidang ekonomi mengingat urgensi yang ada pada waktu itu
prasarana dan lain lain yang berkaitan dengan kesejahteraan sosial). Tanpa
perencanaan semacam itu maka cita-cita utama untuk “merubah ekonomi kolonial
menjadi ekonomi nasional” tidak akan dengan sendirinya dapat terwujud. Apalagi jika
Sekitar tahun 1960 sampai 1965 proses sistem perencanaan pembangunan mulai
tersndat-sendat dengan kondisi politik yang masih sangat labil telah menyebabkan
kesejahtraan rakyat.
Pada masa ini perekonomian Indonesia berada pada titik yang paling suram.
membubung tinggi, yang tercermin dari laju inflasi yang samapai 650 persen ditahun
1966. keadaan plitik tidak menentu dan terus menerus bergejolak sehingga proses
Soekarno.
2. Orde Baru
2
Peristiwa yang lazim disebut Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia
(G30S/PKI) menandai pergantian orde dari Orde Lama ke Orde Baru. Pada tanggal 1
Maret 1966 Presiden Soekarno dituntut untuk menandatangani sebuah surat yang
memerintahkan pada Jenderal Soeharto untuk mengambil segala tindakan yang perlu
untuk keselamatan negara dan melindungi Soekarno sebagai Presiden. Surat yang
kemudian dikenal dengan sebutan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) itu
Pada masa Orde Baru pula pemerintahan menekankan stabilitas nasional dalam
program politiknya dan untuk mencapai stabilitas nasional terlebih dahulu diawali
Pada era Orde Baru ini, pemerintahan Soeharto menegaskan bahwa kerdaulatan dalam
politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam bidang sosial
budaya. Tekad ini tidak akan bisa terwujud tanpa melakukan upaya-upaya
(nation and character building, berdasar Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila serta
3
Pada masa ini juga proses pembangunan nasional terus digarap untuk dapat
Itulah sebabnya di jaman orde lama kita memiliki rencana-rencana pembangunan lima
Pembangunan Lima Tahun (Repelita) I, Repelita II, Repelita III, Repelita IV, Repelita
Penyebab utama runtuhnya kekuasaan Orde Baru adalah adanya krisis moneter tahun
1997. Sejak tahun 1997 kondisi ekonomi Indonesia terus memburuk seiring dengan
krisis keuangan yang melanda Asia. Keadaan terus memburuk. KKN semakin
Jakarta pada tanggal 12 Mei 1998. Pada saat itu terjadi peristiwa Trisakti, yaitu me-
Kabinet Pembangunan VII menjadi Kabinet Reformasi. Selain itu juga akan
4
Antikorupsi. Dalam perkembangannya, Komite Reformasi belum bisa terbentuk
3. Reformasi
Setelah terjadi berbagai goncangan ditanah air dan berbagai tekanan rakyat kepada
kepada wakil presiden B.J. Habibie. Peristiwa ini menandai berakhirnya kekuasaan
dan Persaingan Tidak Sehat, serta UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen.
Selain itu pada masa ini juga memberi kebebasan dalam menyampaikan pendapat,
partisipasi masyarakat mulai terangkat kembali. Hal ini terlihat dari munculnya partai-
partai politik dari berbagai golongan dan ideologi. Masyarakat bisa menyampaikan
pendapat, kebebasan juga diberikan kepada pers. Reformasi dalam pers dilakukan
Dengan hadirnya reformasi pembangunan dapat di kontrol langsung oleh rakyat, dan
kebijakan pembangunanpun didasari demokrasi yang bebunyi dari, oleh dan untuk
5
rakyat, sehingga dengan dasar ini partisipasi rakyat tidak terkekang seperti pada masa
Selain pemabangunan nasional pada masa ini juga ditekankan kepada hak daerah dan
pemerintah dan rakyat di daerah agar daerah dapat menentukan pembangunan yang
Pada masa Orde Lama atau era Presiden Soekarno, strategi pembangunan didasarkan
ini sesuai dengan situasi saat itu yaitu masa perjuangan fisik untuk mempertahankan
kemerdekaan nasional,
Tahun 1947 dimulai suatu perencanaan beberapa sektor ekonomi dan diberi nama
Plan Produksi Tiga Tahun RI untuk tahun 1948, 1949, dan 1950, ditujukan
6
Rencana Kasimo (Kasimo Plan) Program ini disusun oleh Menteri Urusan Bahan
MakananI J Kasimo. Program ini berupa Rencana Produksi Tiga tahun (1948-
dibentuk pada masa kabinet Ali Sastroamidjojo pada tahun 1947. Tugas biro ini
Badan ini tidak dapat berjalan dengan baik karena, adanya depresi ekonomi di
Amerika Serikat dan Eropa Barat pada akhir tahun1957 dan awal tahun 1958
mengakibatkan ekspor dan pendapatan negara merosot, selain itu masih adanya
Politik republik Indonesia sebagai Garis-Garis Besar Haluan Negara, TAP MPRS
Pembangunan.
7
2. Rezim Orde Baru
mengatasi kemerosotan ini, pemerintah Orde Baru membuat program jangka pendek,
yang diarahkan kepada pengendalian inflasi dan usaha rehabilitasi sarana ekonomi,
pertama yang mulai dilaksanakan tahun 1969 tersebut, fokus pada rehabilitasi
rata-rata 3 persen menjadi 6,7 persen per tahun, pendapatan perkapita meningkat dari
80 dolar AS menjadi 170 dolar AS, dan inflasi dapat ditekan menjadi 47,8 persen
pada akhir Repelita I pada tahun 1974. Repelita II (1974-1979) dan Repelita III
pemerataan pembangunan dengan penekanan pada sektor pertanian dan industri yang
Tahun 1984, Indonesia berhasil mencapai status swasembada beras dari yang tadinya
merupakan salah satu negara pengimpor beras terbesar di dunia pada tahun 1970-an.
8
Fokus Repelita IV (1984-1989) dan Repelita V (1989-1994), selain berusaha
pada sektor industri khususnya industri yang menghasilkan barang ekspor, industri
yang menyerap tenaga kerja, industri pengolahan hasil pertanian, dan industri yang
3. Rezim Reformasi
Ketiadaan Garis Besar Haluan Negara (GBHN) di era reformasi, telah mendorong
with equality, agar benar-benar membawa rasa adil. Ekonomi dalam negeri yang
periode 20 (dua puluh) tahun. RPJP Nasional untuk tahun 2005 sampai dengan 2025
9
sambil menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di pulau jawa. Sejalan dengan itu,
sumber daya manusia. RPJM ini merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5
(lima) tahun terdiri dari : RPJM Nasional I Tahun 2005–2009, RPJM Nasional II
Tahun 2010–2014, RPJM Nasional III Tahun 2015–2019, RPJM Nasional IV Tahun
2020–2024.
setiap tahunnya. RKP rencana pembangunan tahunan nasional, yang memuat prioritas
bentuk kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif. RKP merupakan
pembangunan daerah untuk periode 20 (dua puluh). RPJP Nasional untuk tahun 2005
penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah, dengan berpedoman pada
10
Arah Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025, mewujudkan masyarakat yang
masyarakatnya karena :
1. Rancangan anggaran yang disampaikan oleh pemerintah tidak menjamin sama sekali
akan terjadi pergerakan ekonomi riil yang dilaksanakan masyarakat. Belanja, subsidi,
dan stimulus fiskal tidak memberikan dorongan bagi tumbuhnya perekonomian riil
masyarakat. Sebagai penikmat terbesar ketiga kebijakan tersebut adalah orang kaya
2. Tekanan pertumbuhan ekonomi masih hanya difokuskan pada tingkat konsumsi dan
sebagian besar disokong oleh fiskal antara lain melalui mekanisme belanja gaji.
Kebijakan ekonomi tidak mendorong bagi kuatnya daya beli masyarakat, sehingga
pertumbuhan yang disampaikan oleh pemerintah tidak benar-benar terjadi atau semu
belaka.
3. Pemerintah tidak memperhatikan sektor profesi yang sebagian besar digeluti oleh
Pemerintah juga tidak mendukung bagi tumbuhnya industri kecil yang sehat yang
tumbuhnya industri besar yang sebagian besar saham dimiliki pihak asing dan hanya
merekrut sedikit pegawai, sambil mematikan usaha kecil dan menengah yang
4. Pemerintah masih hanya melayani jajaran pegawai pemerintahan, sambil tidak fokus
11
negeri 5% yang notabene merupakan kelanjutan dari kenaikan gaji 15% pada tahun
sebelumnya, dan itu dilakukan kepada semua pegawai, sebenarnya bukan merupakan
usulan yang strategis. Kenaikan ini tidak memperhatikan rasa keadilan masyarakat.
dan pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, justru para pegawai negeri
merupakan simplifikasi dari problem birokrasi yang demikian akut. Selain itu,
anggota masyarakat.
5. Pemerintah tidak cukup serius menghitung kapasitas fiskal dan memberikan pagu
besar kepada bidang strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi riil dan
fiskal yang rendah, yang ditandai oleh defisit besar, semakin dihamburkan oleh
kebijakan kenaikan gaji pegawai negeri. Selain itu, bidang-bidang pertahanan yang
selama ini selalu mendapat disklaimer dari BPK mendapat kenaikan yang sangat
besar. Sementara itu, pelayanan dasar dan tunjangan sosial kepada masyarakat, baik
secara langsung dalam bentuk tunai maupun pelayanan dasar seperti pendidikan dan
6. Pemerintah juga masih mengandalkan utang sebagai tumpuan pembiayaan atas defisit
yang disebabkan inefisiensi dan penghamburan gaji. Tahun 2010 utang dalam negeri
diperbesar dan mengurangi utang luar negeri. Namun, meskipun mengurangi rasio
utang terhadap PBD, tapi tidak ada kaitan dengan peningkatan kesejahteraan rakyat.
12
Membesarkan utang dalam negeri juga berarti pula menambah beban yang
7. Struktur perekonomian Indonesia dengan mudah ambruk karena berat di atas rapuh di
bawah. Hal itu terjadi karena kurang seimbangnya perhatian yang diberikan
sebaliknya masih dipahami sebagai program pemborosan atau konsumtif. Oleh karena
itu, tentu sulit mengharapkan kinerja pembangunan kesejahteraan sosial, selama tidak
9. Pengelolaan sumber daya manusia belum maksimal dan rendahnya kualitas sumber
daya manusia. Sumber daya manusia merupakan modal paling penting dari suatu
bangsa. Nasionalisme baru berbasis kualitas itu yang membuat manusia Indonesia
bisa bermartabat, duduk sama rendah berdiri sama tinggi dengan bangsa lain.
ilmu dan teknologi merupakan proses belajar yang harus dilakukan seumur hidup bila
bangsa kita hendak survive dalam globalisme yang mencekam dan memangsa
13
bangsa-bangsa yang lemah atau rentan karena kurangnya pendidikan. Bagi Indonesia
10. Para pejabat banyak yang korupsi. Korupsi adalah kejahatan yang mencederai
amanah rakyat. Para wakil rakyat dan politisi hendaknya mempertebal keyakinan
akan pentingnya bersiasat dengan etika dan meneladani para pahlawan yang rela mati
demi bangsa dan negara. Kenyataannya bahwa separuh lebih kepala daerah
Banyaknya agenda pilkada membuat anggaran negara terkuras untuk biaya politik
Pemerintahan beserta seluruh aparaturnya memiliki peran dan tanggung jawab terhadap
rakyat dan di dalam sebuah tatanan negara terkandung lembaga-lembaga negara beserta
aparatur negara yang dapat melaksanakan pembangunan untuk seluruh rakyat dan
sangat luas. Pembangunan dapat dimaknai dari berbagai sisi dan perspektif, baik dari
segi sosial, ekonomi, budaya, politik dan hal lain yang menyangkut hak serta kebebasan
rakyat dalam suatu negara atau pemerintahan. Setiap negara memiliki tujuan yang
menjadi target untuk diwujudkan. Dari banyak tujuan dan target yang telah ditentukan,
14
kesejahteraan rakyat merupakan salah satu hal yang terus menerus diusahakan
pembangunan yang dilaksanakan oleh negara bukanlah perkara mudah yang dapat
mengerahkan segala sumber daya yang ada agar pembangunan dapat membuahkan
memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pembangunan yang diatur
melalui mandate kepala negara dengan didasari oleh tujuan dan cita-cita nasional
sehingga maju atau mundurnya pembangunan yang dilakaukan tentu berkaitan dengan
kualitas dan kinerja lembaga serta aparatur negara. Oleh karena itu pembangunan erat
kaitannya dengan negara sebab negaralah yang mengatur segala proses pembangunan
dan negara pula yang menentukan arah pembangunan yang sesuai dengan jati diri
e. Negara Indonesia sangat luas wilayahnya oleh karenanya sangat sulit untuk
Hingga saat ini, pembangunan di Indonesia masih punya satu tantangan besar:
pemerataan. Bukan rahasia lagi, pembangunan selama dua dekade ini lebih terkonsentrasi
di Pulau Jawa. Akibatnya, perkembangan pesat memusat di pulau ini yang menyumbang
Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 58 persen. Tingginya angka ini dikarenakan pulau
15
pulau lain di seluruh Indonesia. Akibat dari pola pembangunan itu, sebagian besar wilayah
Padahal ada banyak potensi yang tersimpan di dalam area –area luar jawa terutama
kekayaan sumber alam. Tetapi sayangnya belum tergarap dengan baik. Dengan
upaya untuk mengatasinya masih perlu ditingkatkan lagi. Pembangunan yang merata juga
harus pula dirancang sejak awal sehingga pembangunan tak lagi hanya terpusat di kota.
Selain antarwilayah, ketimpangan juga terjadi antara kawasan perkotaan dan pedesaan.
Keduanya memiliki kualitas pelayanan dasar yang tidak merata. Padahal, hal ini sangat
diprediksi akan semakin lebar pada masa mendatang sehingga menyebabkan ketimpangan
wilayah lebih besar. Ketimpangan wilayah yang terus berlanjut akan memperlemah suatu
daerah, akibat dari pengurasan sumber daya oleh daerah yang lebih maju serta
pembangunan wilayah dengan potensi dan daya ungkit pertumbuhan ekonomi nasional
wilayah dengan skala ekonomi wilayah dan ekonomi lokal yang potensial, dengan
16
tertinggal, kawasan perbatasan, daerah kepulauan, dan kawasan timur Indonesia. Strategi
tersebut dijalankan untuk mengatasi berbagai isu utama pembangunan yang menimbulkan
ketimpangan wilayah di Indonesia, yakni konektivitas dan aksesibilitas yang tidak merata;
pelayanan dasar yang tidak merata; pemanfaatan sumber daya alam (SDA) lokal dalam
pembangunan yang tidak optimal, yang dipengaruhi oleh perbedaan karakteristik wilayah;
tidak optimalnya pembangunan wilayah dengan keragaman kultur dan sosial budaya
masyarakat; kebijakan afirmasi dan pendanaan pembangunan yang kurang merata; dan
dan merasa bangga menjadi Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keadilan sosial
harus mampu diwujudkan secara nyata dalam kehidupan segenap bangsa dan seluruh
berkembang secara optimal. Misalnya, ada sebuah daerah yang sebenarnya sangat
potensial untuk dijadikan objek pariwisata. Nah, infrastruktur daerah tersebutlah yang
wilayah yang tertinggal dan terpencil. Salah satunya dengan kegiatan mengirim guru-
guru muda (sarjana pendidikan) untuk mengajari di daerah tertinggal dan terpencil.
17
3. Mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan
dibanding dengan wilayah lain. Untuk mengembangkan wilayah perbatasan itu dapat
berorientasi melihat ke dalam menjadi melihat keluar. Artinya, pemerintah harus bisa
tersebut.
masyarakat. Semakin mudah kegiatan ekonomi antara desa dan kota, maka laju
Supaya pembangunan itu bisa merata harus menengok kembali ke hierarki perencanaan
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, ada dua provinsi
yang tingkat gizi buruknya sangat tinggi, yaitu >30%. Provinsi tersebut adalah adalah
18
NTT diikuti Papua Barat. Data lima tahun yang lalu tersebut menjadi bahan kajian
untuk pemerintah dalam pemerataan kebutuhan pokok. Tapi, selain pangan juga jangan
Banyak anak-anak yang belum menerima pendidikan yang layak. Selain itu, , tentunya
Salah satu bentuk belum meratanya kesempatan kerja di daerah dan di kota. Bagi orang
pedesaan, magnet kota-kota besar masih sangat kuat untuk mengadu nasib.
2. Setiap negara dimanapun negara itu berada sudah dapat dipastikan mempunyai cita-
nasional yaitu untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur, material, dan
spiritual berdasarkan Pancasila, di dalam wadah negara kesatuan republik Indonesia yang
merdeka, berdaulat, dan bersatu, dalam suasana perikehidupan bangsa yang damai, tentram,
tertib, dan dinamis, serta dalam lingkungan pergaulan hidup dunia yang merdeka,
bersahabat, tertib, dan damai. Namun maraknya kegiatan dan perencanaan pembangunan
sektor juga belum dapat menampung dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Dapat kita
lihat bahwa hingga kini masalah kemiskinan belum bisa di tanggulangi dengan baik.
ini. Ketidak sesuaian antara tujuan pembangunan dengan realita yang terjadi di lapangan
19
dapat menimbulkan berbagai masalah. Perencanaan dan program pembangunan belum
Kemiskinan merupakan salah satu masalah serius dalam proses pembangunan nasional di
Indonesia. Masalah ini seolah-olah tidak dapat dituntaskan secara serius, pada-hal upaya
pemerintah telah memperkenalkan berbagai paket dan program yang melibatkan sejumlah
(sustainability) sistem penanganan kemiskinan baik dalam satu rezim kekuasaan maupun
pada saat peralihan rezim. Pada dasarnya maraknya perencanaan pembangunan dan
berbagai kegiatan pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah belum bisa mengatasi
macam program pengentasan kemiskinan telah diterapkan juga guna mengatasi fenomena
kemiskinan, namun kiranya belum bisa mampu mengatasi permasalahan tersebut. Berbagai
fenomena kemiskinan akan selalu ada. Hal ini juga terjadi karena kurangnya pemahaman
pemerintah mengenai kemiskinan tersebut. Dan masih banyak faktor-faktor lain yang
perlu adanya strategi pembangunan yang tepat guna menanggulangi kemiskinan di Negara
Indonesia. Strategi ini kiranya dapat menanggulangi dan mengurangi jumlah kemiskinan
20
dan mampu mewujudkan cita-cita yang telah ada tercantum dalam UUD 1945. Pemerintah
masyarakat itu sebagai sesuatu yang kompleks yang telah terjadi dalam dimensi waktu
yang lama. Bukan hanya sekedar fenomena sesaat dan akibat dari persoalan ekonomi
semata. Pengidentifikasian yang komprehensif dan tepat terhadap proses kemiskinan dalam
masyarakat harus dilakukan, sebelum upaya atau langkah strategis dilakukan. Karena tanpa
itu maka apapun upaya dilakukan tidak akan memecahkan akar persoalan dari kemiskinan
yang dialami oleh masyarakat. Dewasa ini, pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam
mengentasi kemiskinan dianggap sebagai obat mujarab untuk mengatasi akar permasalahan
kemiskinan dalam masyarakat. Namun penerapan pendekatan itu, perlu pula diawasi secara
seksama dan kritis, terutama terhadap para pelaku pemberdaya. Karena diakui oleh banyak
kalangan bahwa pelaku pemberdaya ini juga menjadi sumber ketidakberhasilan dalam
Sementara itu bagi para pelaku pemberdaya harus lebih awal mengahayati filosofi
pemberdayaan, dan memiliki komitmen pada penerapan nilai-nilai etis dan prinsip-prinsip
dasar keadilan dalam praktek pemberdayaan kepada masyarakat. Demikian juga bagi
masyarakat miskin, harus sadar dan berusaha bangkit dari ketidakberdayaan yang dialami
dan melihat bahwa kemiskinan bukan merupakan takdir semata, tetapi hanya merupakan
melalui pendekatan pemberdayaan yang menjadi strategi unggulan akan berdampak positif
21
c. Letak hubungan penerapan berbagai teori sosial pembangunan dengan kemiskinan
kemiskinan. Setidaknya, teori tersebut dapat menjadi jalur bagi kita, untuk keluar dari
Dalam penjelasan tiga teori pembangunan dapat dilihat bahwasanya teori pembangunan
sangat berkaitan dengan teori kemiskinan. Pada teori kemiskinan dijelaskan bahwa
kemiskinan disebabkan oleh dua hal dominan, yaitu perilku dan struktur sosial. Jika
melihat kemiskinan disebabkan oleh perilaku, maka teori modernisasi adalah teori yang
memiliki hubungan paling erat karena dasar asumsi yang sama. Teori modernisasi yang
beradaptasi dengan modernisasi yang disebabkan oleh halangan budaya juga sejalan
dengan teori perilaku yang menagatakan kemiskinan itu sebagai persoalan tingkah laku.
Benar sekali bahwa kemiskinan juga disebabkan oleh perilaku manusia tapi tidak benar jika
budaya juga ikut dikambing hitamkan. Budaya sebagai sebuah kekayaan di suatu negara
Selanjutnya teori struktural yang menjelaskan bahwa kemiskinan merupakan efek dari
struktur sosial seperti kesenjangan ekonomi antara kalangan atas dengan bawah, efek
kebijakan dan lainnya dapat dikaitkan dengan teori sistem dunia dan dependensi. Dalam
jurnal yang ditulis oleh Muhammad Syawie yang berjudul kemisikinan dan kesenjangan
dapat disimpulkan bahwa kebijakan yang salah yang diambil oleh pemerintah akan
seolah-olah hanya mengarah pada modernisasi tetapi melupakan kondisi negara yang
22
memiliki lahan pertanian yang sangat besar. Dalam toeri sistem dunia kita mengenal
adanya negara periferi dan semiperiferi. Indonesia sebagai salah satu negara yang kaya
dengan ketersediaan SDA dimanfaatkan oleh negara inti sebagai negara yang menyediakan
bahan mentah untuk meningkatkan perekonomian negara inti, baik itu dengan adanya
pembagian hasil atau untung. Tetapi bagi Indonesia yang menjadi negara periferi bagi
negara maju akan menimbulkan ketergantungan yang tinggi karena SDA yang ada di
yang dijadikan sebagai penerimaan negara tersebut menjadikan Indonesia tergantung pada
negara inti.
pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup
untuk semua negara seluruh dunia. HDI digunakan untuk mengklasifikasi apakah sebuah
negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memiliki tiga dimensi yang digunakan sebagai dasar
perhitungannya:
kelahiran
sekolah
23
Dari pengertian di atas, terdapat tiga unsur dasar pembangunan manusia untuk
Usia Harapan Hidup Unsur dasar pembangunan manusia yang pertama adalah Usia
harapan hidup. Usia harapan hidup menggambarkan usia maksimum yang diharapkan
oleh seseorang untuk bertahan hidup. Pembangunan terhadap manusia harus lebih
mengarahkan upaya agar penduduk dapat mencapai pada usia harapan hidup yang
(9) Persentase rumah tangga yang memiliki akses ke sumber air minum bersih.
(2) Pengetahuan
Pengetahun atau tingkat pendidikan juga diakui sebagai unsur yang mendasar dari
24
pembangunan manusia. Indikator Pendidikan antara lain: Angka melek huruf, rata-rata
lamanya bersekolah, angka partisipasi sekolah (APS), angka putus sekolah (Drop Out),
dan lain-lain.
Unsur dasar pembangunan manusia yang ke-3 adalah standar hidup layak. Indikator
Standar Hidup Layak dilihat dari daya beli meliputi antara lain:
belahan dunia.
1. Teori Modernisasi
Areif Budiman dalam buku Sosiologi pembangunan dunia ketiga menyebutkan bahwa
asumsi dasar dari teori modernisasi adalah adanya dikotomi antar masyarakat modern
dan masyrakat tradisional, sehingga peran serta dari masyarakat modern sangat dominan
dan dianggap postif untuk sebuah pembangunan. Sehingga teori ini mengganggap jika
terjadi kegagalan dalam pembangunan itu bukan disebabkan oleh faktor eksternal
Sisi Positif : Satu hal yang menonjol dari teori modernisasi ini adalah, modernisasi
seolah-olah tidak memberikan celah terhadap unsur luar yang dianggap modern
25
sebagai sumber kegagalan, namun lebih menekankan sebagai akibat dari dalam
masyarakat itu sendiri. Asumsi ini ternyata banyak menimbulkan komentar dari
Ketiga.
1. Harrod-Domar
banyak dikuasai.
walaupun sangat lambat dan pada suatu titik akan mencapai posisi pra-kondisi
26
3. Lepas Landas yang ditandai dengan tersingkirnya hambatan-hambatan yang
meningkat dari 5% - 10 %.
5. Jaman Konsumsi Masal yang Tinggi dan Pada tahap ini pembangunan sudah
berkesinambungan
keadaan yang dialami oleh seluruh dunia ketiga. Keterganutngan ini disebabkan karena
negara maju.
Dunia Ketiga. Teori ini mewakili suara negara-negara pinggiran untuk menantang
hegemoni ekonomi, politik, budaya, dan intelektual dari negara maju. Teori ini
berkembang
27
3.Teori sistem dunia
Dalam teori sistem dunia, dunia ini dibagi kepada 4 bagian, yaitu negara inti, negara
periferi, negara smei periferi dan negara eksternal. Negara init merupakan negara
kapitalis dominan yang mengeksploitasi negara periferi dalam hal bahan produksi
mentah. Negara perifrei merupakan negara yang berganutng modal pada negara inti.
Negara semi prefirei berada di antara kedua negara ini karena ia menerima efek dari
hubungan negara inti dan negara periferi. Dan negara eksternal merupakan negara yang
Sisi positif : Ketiga bentuk negara tersebut terlibat dalam hubungan yang harmonis secara
ekonomis dan kesemuanya memiliki tujuan untuk menuju pada bentuk negara sentral
Sisi negatif : Hasil yang ada memang tercapainya pertumbuhan ekonomi dan kebebasan
dalam masyarakat, tetapi ketimpangan dalam masyarakatpun dapat terjadi. Dimana yang
kuat posisinya dalam usaha pertumbuhan lebih mampu menikmati hasil pertumbuhan
kualitas kehidupannya.
pembangunan jangka panjang Indonesia yang ditetapkan secara berkala untuk waktu 5
teori Rostow berdasarkan 5 tahap teori Rostow yaitu ; masyarakat tradisional ->
Prakondisi tinggal landas -> masyarakat tinggal landas -> menuju kedewasaan -> High
28
konsumsi. Maka soeharto mengaplikasikan agar pembangunan merata dengan
konsumsi biaya tinggi. Tahapan tersebut memberikan tawaran secara terperinci pada
pengambil kebijakan di sebuah Negara tentang tahapah dan prasyarat dari pencapaian
tahapan yang harus dilalui untuk menjadikan sebuah Negara menjadi lebih maju.
Kejelasan teori yang disampaikan oleh Rostow itulah yang melatarbelakangi banyak
2. Petunjuk jelas yang disampaikan oleh Rostow tentang cara praktis dalam memperoleh
sumberdaya modal untuk mencapai tingkat investasi produktif yang tinggi. Cara
1. Sering terjadi pertumbuhan ekonomi yang semu tidak seperti yang diharapkan oleh
teori ekonomi ini. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan ekonomi tertutupi oleh
sebuah Negara menjadi sulit untuk berkembang dan melalui tahap tinggal landas.
29
2. Dengan dasar teori ini, seringkali Negara harus melakukan mobilisasi seluruh
kemampuan modal dan sumber daya alamnya sehingga mencapai tingkat investasi
produktif sebesar 10% dari pendapatan nasionalnya. Efek dari teori itu adalah terjadi
akan dating. Kerusakan alam justru berakibat pada penurunan ekonomi masyarakat
3. Negara yang menerapkan teori ini seringkali memperoleh sumberdaya modal dari
prasarana, pembukaan tambang, dan struktur produktif yang lain. Investasi ini
biasanya dalam bentuk pinjaman, baik dari Negara, kreditor, maupun dari lembaga-
lembaga internasional seperti bank dunia, IMF atau dari MNC (Multi Natioanl
untuk mendanai proyek-proyek pembangunan. Dari pola itu terlihat terdapat ketidak
sedangkan Negara asing atau lembaga asing adalah kreditor. Negara berkembang
tersebut tidak lebih hanyalah tangan kanan dari Negara asing atau lembaga asing yang
sedang berkembang. Negara berkembang juga seringkali terjerat utang dan sulit untuk
yang diharapkan.
30
4. Tahap tinggal landas merupakan tahap yang sangat kritis. Dalam teori yang
mengatasi problematika yang kritis dalam tahap tinggal landas. Rostow tidak
memberikan pembahasan yang mendalam bagaimana cara mengatasi efek negatif dari
sosial, distabilitas sosial dan distabilitas politik yang seringkali justru berakibat pada
c. Teori pertumbuhan Rostow terdiri dari “Skema Lima Tahap” (five stage scheme) :
a. Masyarakat tradisional
cara-cara bertani yang tradisional. Produktivitas kerja manusia lebih rendah bila
struktur hirarkis sehingga mobilitas sosial dan vertikal rendah. Pada masyarakat
tradisional ilmu pengetahuan belum begitu banyak dikuasai , karena masyarakat pada
kekuasaan menusia atau hal gaib . manusia yang percaya akan hal demikian, tunduk
kepada alam dan belum bias menguasai alam akibatnya produksi sangat terbatas
masyarakat tradisioanal itu cenderung bersifat statis (kemajuan berjalan sangat lamban)
produksi dipakai untuk konsumsi sendiri, tidak ada di investasi. Generasi ke generasi
31
tidak ada perkembangan , dalam hal ini yaitu antara orangtua dan anaknya, memilki
1. Fungsi Produksi terbatas, cara produksi masih primitif, dan tingkat produktifitas
masyarakat rendah.
2. Struktur sosial bersifat hierarkis, yaitu kedudukan masyarakat tidak berbeda dengan
oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para
dengan penduduk luar mereka lancar menggunakan Bahasa Indonesia, walaupun mereka
tidak mendapatkan pengetahuan tersebut dari sekolah. Orang Kanekes 'dalam' tidak
mengenal budaya tulis. Menurut kepercayaan yang mereka anut, orang Kanekes
mengaku keturunan dari Batara Cikal, salah satu dari tujuh dewa atau batara yang diutus
ke bumi. Asal usul tersebut sering pula dihubungkan dengan Nabi Adam sebagai nenek
warga Kanekes mempunyai tugas bertapa atau asketik (mandita) untuk menjaga harmoni
dunia.
32
b. Pra-kondisi tinggal landas
Selama tahapan ini, tingkat investasi menjadi lebih tinggi dan hal itu memulai sebuah
pertanian, yaitu tekanan kerja pada sektor-sektor primer berlebihan. Sebuah prasyarat
untuk pra-kondisi tinggal landas adalah revolusi industri yang berlangsung dalam satu
abad terakhir.
politik, struktur social, system nilai dalam masyarakat dan struktur ekonominya. Jika
perubahan seperti itu terjadi, maka pertumbuhan ekonomi dapat dikatakan sudah terjadi.
Suatu masyarakat yang sudah mencapai proses pertumbuhan yang demikian sifatnya,
dimana pertumbuhan ekonomi sudah sering terjadi, boleh dianggap sudah berada pada
Tahap prasyarat tinggal landas ini didefinisikan Rostow sebagai suatu masa transisi
sendiri (self-sustainable growth). Menurut Rostow, pada tahap ini dan sesudhnya
Tahap prasyarat tinggal landas ini mempunyai 2 corak. Pertama adalah tahap prasyarat
lepas landas yang dialami oleh Negara Eropa, Asia, Timur tengah, dan Afrika, dimana
tahap ini dicapai dengan perombakan masyarakat tradisional yang sudah lama ada.
Corak yang kedua adalah tahap prasyarat tinggal landas yang dicapai oleh Negara-
negara Born free (menurut Rostow) seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, dimana
33
Negara-negara tersebut mencapai tahap tinggal landas tanpa harus merombak system
masyarakat yang tradisional. Hal ini disebabkan oleh sifat dari masyarakat Negara-
negara tersebut terdiri dari imigran yang telah mempunyai sifit-sifat yang dibutuhkan
perubahan yang multidimensional, karena ia tak yakin akan kebenaran pandangan yang
menyatakan bahwa pembangunan akan dapat dengan mudah dicipkatan hanya jika
jumlah tabungan ditingkatkan. Menurut pendapat tersebut tingkat tabungan yang tinggi
ekonomi yang dicerminkan oleh kenaikan pendapatan nasional. Namun menurut Rostow
pertumbuhan ekonomi hanya akan tercapai jika diikuti oleh perubahan-perubahan lain
bisa menurunkan biaya produksi. Disamping itu harus ada pula orang-orang yang
menggunakan penemuan baru tersebut untuk memodernisir cara produksi dan harus
didukung pula dengan adanya sekelompok masuyarakat yang menciptakan tabungan dan
pembangunan ekonomi yang lebih cepat dari sebelumnya bukan semata-mata tergantung
pada kenaikkan tingkat tabungan, tetapi juga kepada perubahan radikal dalamsikap
34
masyarakat terhadap ilmu pengetahuan, perubahan teknik produksi, pengambilan resiko
dan sebagainya.
Selain hal-hal diatas, Rostow menekankan pula kenaikan tingkat investasi hanya
mungkin terjadi jika terjsdi perubahan dalam struktur ekonomi. Kemajuan disektor
Menurut Rostow, kemajuan sector pertanian mempunyai peranan penting dalam masa
peralihan sebelum mencapai tahap tinggal landas. Peranan sector pertanian tersebut
antara lain, pertama, kemajuan pertanian menjamin penyediaan bahan makanan bagi
penduduk di pedesaan maupun diperkotaan. Hal ini menjamin penduduk agar tidak
kelaparan dan menghemat devisa kerena import bahan makanan dapat dihindari. Kedua,
kenaikan produktivitas di sector pertanian akan memperluas pasar dari berbagai kegiatan
penghasil input pertanian modern seperti mesin-mesin pertanian dan pupuk kimia,
digunakan sector lain (terutama industri) sehingga bias meningkatkan investasi di sector-
Biasanya kondisi pada saat ini terjadi karena adanya campur tangan dari luar, dari
masyarakat yang lebih sudah maju. Masyarakat didalmnya tidak mampu untuk
mengubah dirinya sendiri, atau bukan karena factor internal dari masyarakat itu sendiri.
35
Dikarenakan adanya goncangan campur tangan dari luar maka timbullah berkembang
ide pembaharuan.
Contoh : Seperti yang terjadi di jepang ,dengan di bukanya masyarakat ini pada saat itu
terjadi nya peningkatan tabungan masyarakat ,kemudian tabungan itu dipakai untuk
pendidikan ,investasi yang dilakukan baik perorangan maupun oleh Negara , maka
Tahapan ini dicirikan dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis. Karakteristik utama
dari pertumbuhan ekonomi ini adalah pertumbuhan dari dalam yang berkelanjutan yang
tidak membutuhkan dorongan dari luar. Seperti, industri tekstil di Inggris, beberapa
industri dapat mendukung pembangunan. Secara umum “tinggal landas” terjadi dalam
dua atau tiga dekade terakhir. Misalnya, di Inggris telah berlangsung sejak pertengahan
ekonomi, serta tabungan dan investasi yang efektif meningkat dari 5% menjadi 10 %
sangat pesat keuntungan nya sebagian besar ditanamkan ke industry yang baru. Dan
Pada tahap tinggal landas, pertumbuhan ekonomi selalu terjadi. Pada awal tahap ini
terjadi perubahan yang drastis dalam masyarakat seperti seperti revolusi politik,
terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi, atau berupa terbukanya pasar baru.
36
Sebagai akibat dari perubahan-perubahan tersebut secara teratur akan tercipta inovasi-
inovasi dan peningkatan investasi. Investasi yang semakin tinggi ini akan mempercepat
Untuk mengetahui apakah sesuatu negara sudah mencapai tahap tinggal landas atau
belum, Rostow mengemukakan tiga ciri dari masa tinggal landas yaitu:
1. Berlakunya kenaikan dalam penanaman modal yang produktif dari 5 persen atau
2. Berlakunya perkembangan satu atau beberapa sektor industri dengan tingkat laju
3. Adanya atau segera terciptanya suatu rangka dasar politik, sosial, dan kelembagaan
yang bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yang
menjadi usaha kormesial untuk mencari keuntungan bukan sekedar konsumsi sendiri.
Karena peningkatan dalam produkfitas pertanian merupakan sesuatu yang penting dalam
proses lepas landas, sebab proses modernisasi membutuhkan hasil pertanian yang
banyak supaya proses perubahan dapat dijangkau. Teknik penanaman jamur yang telah
dikembangkan oleh ahli-ahli dalam bidang pertanian, agar produksi jamur lebih diminati
d. Menuju Kedewasaan
37
Setelah lepas landas akan terjadi proses kemajuan yang terus bergerak ke depan,
kembali sebesar 10% sampai 20%, untuk mengatasi persoalan pertambahan penduduk.
60 persen. Dalam tahap ini mulai bermunculan industri dengan teknologi baru, misalnya
industri kimia atau industri listrik. Ini merupakan konsekuensi dari kemakmuran
ekonomi dan sosial. Pada umumnya, tahapan ini dimulai sekitar 60 tahun setelah tinggal
landas. Di Eropa, tahapan ini berlangsung sejak tahun 1900. Kedewasaan dimulai ketika
perkembangan industry terjadi tidak saja meliputi teknik-tiknik produksi, tetapi juga
dalam aneka barang yang diproduksi. Yang diproduksikan bukan saja terbatas pada
didalam negari, impor baru menjadi kebutuhan, jadi untuk mengimbangi barang impor
Misalnya saja ekspor dan impor batik di Indonesia, batik di indonsia mempunyai potensi
dan kualitas yang bagus jika dibandingkan dengan impor batik yang ada di Indonesia,
kebanyakan dari Negara Malaysia dan Negara Srilanka, jadi ekspor batik Indonesia lebih
Ini merupakan tahapan terakhir dari lima tahap model pembangunan Rostow. Pada tahap
ini, sebagian besar masyarakat hidup makmur. Orang-orang yang hidup di masyarakat
38
itu mendapat kemakmuran dan keseberagaman sekaligus. Menurut Rostow, saat ini
masyarakat yang sedang berada dalam tahapan ini adalah masyarakat Barat atau Utara.
Pada tahap ini perhatian masyarakat sudah lebih menekankan pada masalah-masalah
yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan lagi kepada
masalah produksi.
1. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke luar negeri dan kecenderungan ini bisa
Selain itu juga, investasi untuk menigkatkan produksi tidak lagi menjadi tujuan yang
utama. Pembangunan sudah merupakan sebuah proses yang berkesinambugan yang bias
menopang kemajuan secara terus-menerus. Pada masa ini rostow juga berbicara tentang
melakukan tindakan pembaharuan meskipun ada resiko. Terdapat dua kondisi social
39
2. Masyarakat tradisional cukup fleksibel atau memberikan kebebasan kepada warganya
untuk mencari kekayaan atau kekuasaan politik untuk menaikkan statusnya ditengah-
tengah masyarakat.
Kelompok ini lah yang akan menjadi tenaga pendorong untuk melakukan pembaharuan,
melupakan kelompok yang, memiliki semangat tinggi karena tatanan social politik tidak
mengekang dirinya.
Contoh : Pengguna sepeda motor yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan mobil,
setiap kenaikan satu juta kiloliter berarti menambah subsidi Rp1,9 triliun. Karena itu,
sepeda motor.
yang secara eksplisit berusaha mengintegrasikan proses ekonomi dan sosial sebagai kesatuan
dari proses pembangunan yang dinamis, membentuk dua sisi dari satu mata uang yang sama.
Pembangunan sosial tidak akan terjadi tanpa adanya pembangunan ekonomi, begitu pula
40
Meminjam asumsi Todaro, ada tiga sasaran yang seyogyanya dicapai dalam pembangunan
sosial, yaitu :
1. Meningkatkan ketersediaan dan memperluas distribusi barang-barang kebutuhan pokok.
2. Meningkatkan taraf hidup, yaitu selain meningkatkan pendapatan, memperluas
kesempatan kerja, pendidikan yang lebih baik, dan juga perhatian yang lebih besar
terhadap nilai-nilai budaya dan kemanusiaan, yang keseluruhannya akan memperbaiki
bukan hanya kesejahteraan material tetapi juga menghasilkan rasa percaya diri sebagai
individu ataupun sebagai suatu bangsa.
3. Memperluas pilihan ekonomi dan sosial yang tersedia bagi setiap orang dan setiap bangsa
dengan membebaskan mereka dari perbudakan dan ketergantungan bukan hanya dalam
hubungan dengan orang dan negara lain tetapi juga terhadap kebodohan dan
kesengsaraan manusia. Pembangunan, dengan demikian, harus dipahami sebagai suatu
proses berdimensi jamak yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur
sosial, sikap masyarakat, dan kelembagaan nasional.
41
Berkaitan dengan kondisi Indonesia yang kompleks, ternyata tidak dapat dipilih satu dari tiga
strategi tersebut, tetapi ketiga strategi tersebut perlu terus dilaksanakan. Artinya, ketika
pemerintah melakukan pembangunan sosial, maka peran-peran dari swasta dan sektor ketiga
(masyarakat madani) terus ditumbuhkan. Sehingga, tidak terjadi dominasi pemerintah dalam
penanganan pembangunan sosial. Masing-masing pihak terus menunjukkan kiprahnya.
Bahkan, bisa melakukan sinergi untuk mempercepat proses pembangunan sosial. Jika swasta
dan sektor lain mampu memberikan kontribusi pada Negara, maka diharapkan akan dapat
mengurangi beban pemerintah. Sehingga, pemerintah bisa mengalokasikannya untuk
program strategis lainnya.
Di Indonesia konsep tentang pembangunan sosial melalui bentuk kebijakan sosial sudah lama
dilakukan. Hal ini tertuang dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN) pada saat
Pembangunanan Jangka Panjang (PJP) I yang meliputi bidang ekonomi, Agama, Sosial dan
Budaya serta Pertahanan dan Keamanan. Keempat bidang tersebut merupakan arah
mendapatkan akses bagi upaya peningkatan kesejahteraan sosial. Kebijakan sosial yang telah
Dalam hal ini kebijakan sosial yang mendorong arah pembangunan sosial di indonesia
terbagi oleh berberapa sektor diantaranya adalah: sector pendidikan, sector kebudayaan,
sector IPTEK dan penelitian, sector kesehatan, sector keluarga berencana, sector
Kesepuluh sektor tersebut merupakan bagian dari pembangunan sosial yang menjadi
tumpuan pemerintah guna meningkatkan kesejahteraan sosial. Kebijakan sosial yang telah di
buat melalui kesepuluh sektor tersebut memberikan kontribusi yang besar dalam peningkatan
dalam pembangunan sosial melalui berbagai aspek yang telah dilakukan oleh pemerintah.
42
Mengacu pada Conyers dalam Suharto (2005. h. 7) bahwa karakteristik utama pembangunan
1. Pembangunan sosial sebagai pemberi layanan sosial yang mencakup program nutrisi
Dengan demikian kebijakan sosial yang telah dibuat dalam PJP I merupakan arah
pembangunan sosial yang tepat dalam menangani permasalahan sosial di indonesia. Dimana
kebijakan sosial itu sendiri adalah seperangkat tindakan, kerangka kerja, petunjuk, rencana
dan strategi yang dirancang untuk menterjemahkan visi politis pemerintah atau lembaga
pemerintah kedalam program dan tindakan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang
kesejahteraan sosial. Kebijakan sosial seringkali menyentuh dan berkaitan dengan bidang
Dari berbagai kebijakan yang telah di buat pada masa pemerintahan Orde Baru sangat terlihat
jelas bagaimana arah kebijakan sosial yang ditujukan untuk meningkatkakan derajat
kesejahteraan sosial itu sendiri dan kebijakan aksi program yang telah dilaksanakan pada
masa lalu, pada intinya memuat komitmen yang tegas dan kuat mengenai perlunya
penanganan segera terhadap penyebab utama masalah sosial yang di kemas dalam tiga
43
1. Pengentasan kemiskinan
Ketiga agenda besar tersebut menjadi dasar arah kebijakan sosial yang akan dilakukan pada
Pada masa Reformasi sekarangpun kebijakan sosial yang dibuat guna mencapai
pembangunan sosial masih terus dilakukan. Hal ini dapat kita lihat dari berbagai kebijakan
sosial yang dilakukan pemerintah melalui Departemen Sosial (sekarang Kementerian Sosial)
pendekatan Residual berupa bantuan sosial maupun Incremental. Arah yang dicapai dalam
pembangunan sosial pada saat ini tidak hanya pada satu sektor saja yang dikoordinir oleh
Kementrian Sosial, namun sudah mengacu pada berbagai sektor kebijakan sosial yang lebih
luas seperti berbagai program yang telah dilakukan tiap-tiap Kementerian berupa progam
PNPM, KUR, BLT, PKH, PAMSIMAS dan lain sebagainnya. Kebijakan sosial yang bersifat
holistik inilah yang menjadi salah satu tumpuan dari penanganan permasalahan sosial di
indonesia. Dengan demikian kebijakan sosial yang lintas sektor dan terintegrasi merupakan
4. Kita masih banyak melihat adanya negara miskin di dunia ini baik di Asia, Afrika
a. Negara-negara di benua Asia maupun di benua Afrika masih cukup banyak yang
1. Kurangnya Investasi
44
2. Infrastruktur yang Kurang Memadai
3. Kualitas Sumber Daya Manusia
4. Dampak Kolonialisme
5. Ketidaksetaraan Pendapatan
7. Alokasi Anggaran dan Penggunaan Hutang Luar Negeri yang Tidak Bijak
8. Persaingan Perdagangan
9. Konflik Berkepanjangan
semakin terpuruk dengan keadaan ekonomi yang belum mapan. Jumlah penduduk yang
45
Sekitar dua abad lalu hampir semua bangsa masuk ke dalam genggaman kolonialisme atau
penjajahan bangsa-bangsa Eropa. Kerajaan Inggris pada masa itu, misalnya memiliki
jajahan di lima benua. Di belakangnya menyusul Perancis, Spanyol, Portugal, Belanda dan
Jerman. Di dalam proses itu, bangsa yang menjadi korban kolonialisme tenggelam dalam
Kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang
46
Perluasan akses terhadap layanan keuangan memberikan kontribusi bagi pengentasan
miskin.
Memburuknya lingkungan dan terkurasnya sumber daya alam sangat dipengaruhi oleh
(6) perbedaan derajat ketergantungan pada kekuatan ekonomi dan politik negara lain
Keadaaan ketergantungan merupakan keadaan yang dialami oleh seluruh dunia ketiga.
(7) perbedaan pembagian kekuasaan, struktur politik dan kelembagaan dalam negeri.
Yang dimaksud kekuasaan disini meliputi tatanan sistem sosial politik yang menentukan
alokasi sumber daya untuk kepentingan sekelompok orang atau tatanan sistem sosial dan
kemiskinan atau tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan,
kesehatan, perumahan, dan pendidikan yang dibutuhkan untuk bisa hidup dan bekerja.
47
2. Kemiskinan relatif, kondisi miskin karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum
3. Kemiskinan kultural, mengacu pada persoalan sikap seseorang atau masyarakat yang
disebabkan oleh faktor budaya, seperti tidak mau berusaha memperbaiki tingkat
kehidupan, malas, pemboros, tidak kreatif meskipun ada bantuan dari pihak luar.
4. Kemiskinan struktural, situasi miskin yang disebabkan oleh rendahnya akses terhadap
sumber daya yang terjadi dalam suatu sistem sosial budaya dan sosial politik yang tidak
kemiskinan.
Pendidikan
Pertama, meningkatkan pendidikan rakyat. Sebisa mungkin pendidikan harus terjangkau oleh
seluruh rakyat Indonesia. Banyaknya sekolah yang rusak menunjukkan kurangnya pendidikan
di Indonesia. Tentu bukan hanya fisik, bisa jadi gurunya pun kekurangan gaji dan tidak
mengajar lagi.
Kedua, pembagian tanah/lahan pertanian untuk petani. Paling tidak separuh rakyat (sekitar
100 juta penduduk) Indonesia masih hidup di bidang pertanian. Menurut Bank Dunia,
mayoritas petani Indonesia memiliki lahan kurang dari 0,4 hektar. Bahkan ada yang tidak
punya tanah dan sekedar jadi buruh tani. Kadang terjadi tawuran antar desa hingga jatuh
48
Agrobisnis Hanya untuk Rakyat
Ketiga, tutup bisnis pangan kebutuhan utama rakyat dari para pengusaha besar. Para
petani/pekebun kecil sulit untuk mengekspor produk mereka. Sebaliknya para pengusaha
besar dengan mudah mengekspor produk mereka (para pengusaha bisa menekan/melobi
pemerintah) sehingga rakyat justru bisa kekurangan makanan atau harus membayar tinggi
sama dengan harga Internasional. Ini sudah terbukti dengan melonjaknya harga minyak kelapa
hingga 2 kali lipat lebih dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan akibat kenaikan harga
Efisiensi
Keempat, lakukan efisiensi di bidang pertanian. Perlu dikaji apakah pertanian kita efisien atau
tidak. Jika pestisida kimia mahal dan berbahaya bagi kesehatan, pertimbangkan predator alami
seperti burung hantu untuk memakan tikus, dsb. Begitu pula jika pupuk kimia mahal dan
berbahaya, coba pupuk organik seperti pupuk hijau/kompos. Semakin murah biaya pestisida
dan pupuk, para petani akan semakin terbantu karena ongkos tani semakin rendah.
Kelima, data produk-produk yang masih kita impor. Kemudian teliti produk mana yang bisa
dikembangkan di dalam negeri sehingga kita tidak tergantung dengan impor sekaligus
membuka lapangan kerja. Sebagai contoh jika mobil bisa kita produksi sendiri, maka itu akan
sangat menghemat devisa dan membuka lapangan kerja. Ada 1 juta mobil dan 6,2 juta sepeda
motor terjual di Indonesia dengan nilai lebih dari Rp 200 trilyun/tahun. Jika pemerintah
49
BUMN yang menciptakan kendaraan nasional, maka akan terbuka lapangan kerja dan
Keenam, stop eksploitasi/pengurasan kekayaan alam oleh perusahaan asing. Kelola sendiri.
Banyak kekayaan alam kita yang dikelola oleh asing dengan alasan kita tidak mampu dan
sedang transfer teknologi. Kenyataannya dari tahun 1900 hingga saat ini ketika minyak
Kemiskinan Struktural.
miskin untuk bekerja (malas), melainkan karena ketidakmampuan sistem dan struktur
sumber-sumber yang tersedia, baik yang disediakan oleh alam, pemerintah maupun
masyarakat yang ada disekitarnya. Mereka yang tergolong dalam kelompok ini adalah
buruh tani, pemulung, penggali pasir dan mereka yang tidak terpelajar dan tidak terlatih.
Pihak yang berperan besar dari terciptanya kemiskinan struktural ini adalah pemerintah,
masyarakat dalam kondisi miskin, tidak mengeluarkan kebijakan yang pro masyarakat
miskin, jikapun ada lebih berorientasi pada proyek, bukan pada pembangunan
kesejahteraan. Sehingga tidak ada masyarakat miskin yang ‘naik kelas’, artinya jika pada
awalanya buruh, nelayan, pemulung maka selamanya menjadi buruh nelayan dan
50
pemulung, karena tidak ada upaya dalam menaikan derajat dan kemampuan mereka baik
Pada saat pemerintahan orde baru, kebijakan politik mulai terarahkan pada usaha mengatasi
kemiskinan, melalui jalan melakukan pinjaman dana kepada lembaga luar negeri yaitu
IGGI yang kemudian berganti nama menjadi CGI. Namun dampak dari kebijakan ini bukan
sebagainya, yang pada akhirnya semakin menumbuhkan disparitas sosial yang semakin
akut, dan tidak merubah kehidupan masyarakat miskin dan malah memperkaya mereka
Oleh karena itu dilihat dari perjalanan kemiskinan diatas, dalam konteks ke-Indonesiaan,
menjadi fatalis, semakin pasrah, menganggap miskin sebagai nasib dan garis hidup, selain
mengenai takdir untuk selalu bersabar dan bersyukur, sebagaimana ajaran faham jabariyah,
Jika dilihat dari argumentasi diatas mayoritas kemiskinan yang hadir saat ini merupakan
dominasi kemiskinan struktural, tidak ada proses transformasi kelas dimana buruh tani
tetaplah menjadi buruh tani, begitu pula nelayan, pemulung, dan lain-lain. Jikapun ada
berkelanjutan dan tidak mengena pada substansi atau menyentuh akar dari kemiskinan.
51
Menurut Dewanta (1995) pembangunan yang berorientasi pada kepentingan rakyat akan
-Kebijaksanaan yang tidak langsung diarahkan pada penciptaan kondisi yang menjamin
sendiri dan aparat yang bertanggung jawab langsung terhadap kelancaran program, dan
Masalah kemiskinan hingga kini belum juga dapat ditekan hingga titik yang terendah , karena
masalah kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dan banyak dipengaruhi oleh factor-
faktor dalam setiap sisi kehidupan. Karenanya meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh
pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan, tapi hingga kini faktanya masih banyak rakyat
Sepertinya pemerintah harus lebih jeli lagi dalam memahami masalah kemiskinan. Karena
selama ini, banyak kebijakan yang ditetapkan pemerintah justru malah membebani rakyat dan
52
secara langsung bukan malah memerangi kemiskinan, tapi malah menjadikan rakyat semakin
miskin.
Seperti kebijakan pemerintah untuk menetapkan berbagai pajak kepada rakyat yang kini
dirasa semakin membebani rakyat. Karena kita ketahui, banyak hasil pajak yang dipungut dari
Menurut Sajogyo(1988) Pajak bukan lagi berperan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Tapi banyaknya pungutan pajak, malah sering digunakan sebagai ajang korupsi para pejabat
kita di pemerintahan. Kekeliruan lain dari kebijakan pemerintah adalah dengan menyerahkan
pengelolaan sumber daya alam (SDA) Indonesia kepada pihak swasta (asing) dengan alas an
demi efisiensi, kelancaran dan persaingan yang kompetitif dalam mekanisme pasar.
Dengan kebijakan tersebut, sesungguhnya telah menjadi boomerang bagi negara sendiri.
Karena otomatis perusahaan-perusahaan asing seperti Exxon Mobil Oil, Caltex, Newmount,
Dalam kondisi yang seperti ini, tampak jelas bahwa pemerintah yang sesungguhnya telah
gagal dalam melindungi asset-aset atau kekayaan negara yang menguasai hajat hidup orang
banyak, agar sepenuhnya tetap berada dalam kkekuasaan atau kepemilikan negara.
Kalau setiap kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah tidak juga memikirkan dampak
buruknya terhadap tingkat kesejahteraan rakyat dan hanya mementingkan kepentingan para
pengusaha dengan tujuan mencari laba (keuntungan pihak-pihak tertentu saja), rasanya
Dalam mengkaji pemberdayaan, sebagian besar literature mengakui pentingnya rumah tangga
sebagai sumber utama pemberdayaan . Rumah tangga di sini dapat diartikan sebagai
53
sekelompok penduduk yang hidup dibawah satu atap, makan dari panic yang sama, dan
Pada dasarnya, rumah tangga merupakan suatu unit yang proaktif dan produktif. Sebagai unit
dasar dari masyarakat sipil , masing-masing rumah tangga membentuk pemerintahan dan
Rumah tangga menempatkan tiga macam kekuatan yaitu social, politik, dan psikologis.
Kekuatan social menyangkut akses terhadap dasar-dasar produksitertentu suatu rumah tangga
misalnya informasi, pengetahuan dan keterampilan. Partisipasi dalam organisasi social dan
sumber-sumber keuangan.
Bila ekonomi rumah tangga tersebut meningkatkan aksesnya pada dasar-dasar produksi diatas,
d.Teori-teori kemiskinan
1. Teori Demokat
Teori ini memandang bahwa kemiskinan bukanlah persoalan individu, melainkan structural.
Kemiskinan disebabkan oleh adanya ketidakadilan dan ketimpangan dalam masyarakat akibat
2.Teori Marjinal
kemiskinan yang tersosialisasi di kalangan masyarakat tertentu. Menurut Oscar Lewis (1966),
masyarakat di dunia menjadi miskin karena adanya budaya kemiskinan dengan karakter apatis
menyerah pada nasib, system keluarga yang tidak mantap, kurang pendidikan, kurang ambisi
54
3.Teori Development
-Pertumbuhan ekonomi adalah criteria utama pembangunan yang dianggap dapat mengatasi
masalah-masalah ketimpangan
-Kemiskinan akan hilang dengan sendirinya bila pasar diperluas sebesar-besarnya dan
1.Teori Struktural
Teori structural berasumsi bahwa kemiskinan terjadi bukan karena persoalan budaya dan
pembangunan ekonomi, melainkan politik ekonomi dunia. Dunia didominasi oleh suatu
miskin.
Teori ini berasumsi bahwa reproduksi kapitalisme di negara-negara miskin terjadi dalam suatu
simultanitas tunggal dimana pada sisi negara miskin terjadi artikulasi dari sedikitnya dua
Teori Artikulasi Moda Produksi melandasi dua macam pendekatan yaitu moderat (pemberian
bantuan social dan rehabilitasi social, program jaminan perlindungan dan asuransi
55
terjadi ketidakadilan dan ketimpangan yang menyebabkan taraf hidup sebagian masyarakat
tetap rendah sehingga kebijakan paling tepat adalah reformasi dan transformasi.
e. Pembangunan Berkelanjutan
Bahwa pertumbuhan penduduk dan kebutuhan masyarakat di dunia III tumbuh lebih
pesat disbanding kapasitas pemerintah untuk terus melakukan pembangunan. Oleh karena
itu, input pembangunan yang diberikan pemerintah perlu menghasilkan output yang
Bahwa ambisi pertumbuhanm ekonomi telah melahirkan eksploitasi sumber daya alam
(pencemaran air, tanah dan udara). Hal ini akan membebani masa depan dengan
permasalahan baru yang kompleks . Oleh karena itu perlu kompromi antara kebutuhan
masa kini dengan upaya minimalisasi permasalahan masa depan agar pembangunan bisa
berlanjut.
tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dari generasi yang akan
yang tidak dijaga, akan menyebabkan daya dukung lingkungan berkurang, atau bahkan akan
hilang.
56
Beberapa pengertian pembangunan berkelanjutan menurut para ahli adalah sebagai berikut :
Human Enviromental pada tahun 1972 atau dikenal sebagai Deklarasi Stockholm adalah
sebagai berikut : segala sumber daya alam di bumi, termasuk udara, air, tanah, flora dan
fauna terutama contoh yang mewakili bagian ekosistem alam, harus dijaga supaya aman
untuk kepentingan generasi sekarang dan masa depan melalui perencanaan atau
kebutuhan mereka.
57
menentukan dirinya sendiri yang disiapkan dalam perdagangan bebas multilateral dengan
6. Menurut Sudharta P. Hadi dalam bukunya yang berjudul "Opcit" tahun 2007
Kemunculan NICs ini tidak terlepas dari tatanan dunia kapitalis (sampai taraf tertentu).
Negara-negara seperti Brasil, Meksiko, Malaysia, Hongkong, Singapura, Korea Selatan, dll
adalah beberapa NICs yang berupaya untuk tetap menerima dan menjaga tatanan ekonomi
internasisosnal lama, dan di saat yang sama mengubah posisi mereka dalam tatanan tersebut.
Munculnya NICs ini (terutama di Singapura, Hongkong dan Korea Selatan) sekaligus pula
Karakter NICs tergantung pada konteks di setiap negara, misa : Brasil : muncul di tengah
rejim yang otoriter , sedang di Meksiko muncul di tengah rejim yang lebih demokratis.
Karakter NICs yang dramatis muncul di Korea Selatan dan Taiwan : didukung oleh beberapa
hal pokok : etika kerja konfusianism, land reform (khususnya di Korsel), Basis Geopolitis ,
Keberhasilan NICs adalah merupakan soal ketepatan waktu dalam mengganti suatu strategi
pembangunan lain, yaitu suatu strategi yang konsisten, didasarkan pada tingkat kohesi nasional
58
2.Reformasi asset dan infrastruktur desa
4.Industrialisasi Pedesaan
5.Industrialisasi Perkotaan
6.Promosi Ekspor
59