Nyeri Kepala Primer
Nyeri Kepala Primer
Dosen Pembimbing
Disusun Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
PURWOKERTO
2016
3
LEMBAR PENGESAHAN
di bagian Ilmu Penyakit Saraf RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Dosen Pembimbing
4
BAB I
PENDAHULUAN
Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada seluruh
daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke daerah belakang kepala
(daerah oksipital dan sebagian daerah tengkuk) (Sjahrir, 2008).
Ada banyak rasa sakit yang dijumpai pada pasien salah satunya adalah
sakit kepala. Sakit kepala adalah rasa sakit atau tidak nyaman antara orbita dengan
kepala yang berasal dari struktur sensitif terhadap rasa sakit. Sakit kepala bisa
disebabkan oleh kelainan: vaskular, jaringan saraf, gigi geligi, orbita, hidung dan
sinus paranasal, jaringan lunak di kepala, kulit, jaringan subkutan, otot, dan
periosteum kepala (Lindsay et al, 2004).
5
emosional, menstruasi, kurang tidur, kelelahan, perubahan cuaca, dan makanan
(Iliopoulos et al., 2015).
Penelitian multisenter berbasis rumah sakit pada lima rumah sakit besar di
Indonesia yang dilakukan oleh Sjahrir (2008) menunjukkan bahwa prevalensi
pasien migrain tanpa aura 10%, migrain dengan aura 1,8%, episodic tension-type
headache 31%, chronic tension-type headache 24%, cluster headache 0,5%, dan
mixed headache 14%. Dari hasil penelitian itu, dapat disimpulkan bahwa nyeri
kepala tipe tegang merupakan nyeri kepala yang paling banyak dialami oleh
masyarakat. Lifetime prevalence nyeri kepala tipe tegang adalah 46% (Stovner et
al., 2007). Wanita tercatat lebih banyak menderita nyeri kepala tipe tegang
daripada pria, dengan perbandingan 1,2:1. Kelompok usia 18-65 tahun paling
banyak mengalami nyeri kepala ini daripada kelompok usia lainnya (Gorelick et
al., 2014).
Jenis nyeri kepala primer terbanyak ke-2 adalah migrain. Lebih dari 10%
penduduk dunia berusia 18-65 tahun yang menderita nyeri kepala dilaporkan
menderita migrain (WHO, 2011). Data WHO mengenai migrain tidak jauh
berbeda dengan hasil penelitian Stovner et al. (2007) yang menyatakan bahwa
lifetime prevalence migrain adalah 14%. Data mengenai distribusi frekuensi nyeri
kepala primer di dunia itu sejalan dengan prevalensi nyeri kepala primer di Asia
Tenggara. WHO (2011) menyatakan bahwa prevalensi nyeri kepala tipe tegang di
Asia Tenggara pada dewasa 34,8% dan prevalensi migrain pada dewasa 10,9%.
Wanita tercatat lebih banyak menderita migrain daripada pria, dengan
perbandingan 3:1. Kelompok usia 18-65 tahun paling banyak mengalami nyeri
kepala ini daripada kelompok usia lainnya (Gorelick et al., 2014).
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Nyeri kepala primer adalah nyeri kepala yang terjadi secara independen
dan tidak disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Nyeri kepala sekunder adalah
nyeri kepala yang jelas terdapat kelainan anatomi atau kelainan struktur atau
sejenisnya dan bersifat kronis progresif, antara lain meliputi kelainan non-
vascular (NINDS, 2012).
B. Epidemiologi
C. Klasifikasi
1.Migraine
2.Tension-type headache
7
Klasifikasi nyeri kepala primer sesuai The Intemational Classification of
Headache Disorders, 3nd Edition (2013) adalah: Untuk nyeri kepala primer
secara garis besar klasifikasinya adalah:
1. Migren:
2. Tension-type Headache:
3. 2. Hemikrania paroksismal
3. 4. Hemicrania continua
4 5. Cold-stimulus headache
8
4.7. Primary stabbing headache
a. Definisi
3.Stress (79,7%).
7.Alkohol(37,8%),merokok (35,7%).
9
Faktor resiko migren adalah adanya riwayat migren dalam
keluarga,wanita, dan usia muda
c. Fase Migren
Migren dibagi kedalam empat fase, dimana dari semuanya itu dapat
muncul atau tidak muncul pada saat serangan migren terjadi (NINDS,
2012).
1. Gejala premonitory
2. Aura
3. Nyeri Kepala
d. Patofisiologi Migren
10
short-lasting wave depolarization oleh pottasium-liberating
depression (penurunan pelepasan kalium) sehingga menyebabkan
terjadinya periode depresi neuron yang memanjang. Selanjutnya, akan
terjadi penyebaran depresi yang akan menekan aktivitas neuron ketika
melewati korteks serebri (Simon et al, 2009).
e. Diagnosis Migren
Kriteria diagnosis:
11
b) Serangan nyeri kepala terjadi selama 4-72 jam (tanpa terapi atau
terpi tidak berhasil)
i. Lokasi unilateral
Kriteria diagnosis:
i. visual
ii. sensorik
iv. motorik
v. batang otak
vi. retinal
12
iv. Aura berbarengan atau diikuti setelah 60 menit nyeri kepala
Terdapat subtipe dari migren dengan aura, yaitu (ICHD III, 2013):
aura yang termasuk adalah berasal dari batang otak, namun tanpa
kelemahan motorik. Setidaknya dua dari gejala batang otak ini ada
yaitu, disartria, vertigo, tinitus, hiperakusis, diplopia, ataksia,
penurunan kesadaran.
c) Migeren hemiplegik
d) Migren retinal
f. Penatalaksanaan Migren
13
untuk metode pengobatan ini. Penggunaan obat sakit kepala harus
dipantau oleh dokter, karena beberapa obat dapat menyebabkan efek
samping (NINDS, 2012).
a. Definisi
14
darah, dan ketidakseimbangan neurotransmitter seperti dopamin,
serotonin, noerpinefrin, dan enkephalin (NINDS, 2012).
15
6.Terdapat hubungan jalur serotonergik danmonoaminergik pada
batang otak dan hipotalamus dengan terjadinya TTH. Defisiensikadar
serotonin dan noradrenalin di otak, dan juga abnormal serotonin
platelet, penurunan beta endorfin di CSF dan penekanan eksteroseptif
pada otot temporal dan maseter.
Pada kasus dijumpai adanya stress yang memicu sakit kepala. Ada
beberapa teori yang menjelaskan hal tersebut yaitu
16
Stage of exhausted dimana sumber energi yangdigunakan berasal
dari protein dan aldosteron pun menurun sehingga terjadi deplesi K+.
Deplesi ion ini akan menyebabkan disfungsi saraf.
e. Kriteria Diagnosis
a). Setidaknya 10 episode sakit kepala terjadi pada rata-rata <1 hari
per bulan (<12 hari per tahun) dan memenuhi kriteria b-d
i. Lokasi bilateral
iv. Tidak diperburuk oleh aktivitas fisik rutin seperti berjalan atau
naik tangga
i. Lokasi bilateral
iv. Tidak diperburuk oleh aktivitas fisik rutin seperti berjalan atau
naik tangga
17
i. Tanpa mual atau muntah
a) Sakit kepala yang terjadi pada rata-rata 15 hari per bulan dalam
> 3 bulan (180 hari per tahun), memenuhi kriteria b-d
i. Lokasi bilateral
iv. Tidak diperburuk oleh aktivitas fisik rutin seperti berjalan atau
naik tangga
i. Tidak lebih dari satu dari fotofobia, fonofobia, atau mual ringan
ii. Tidak ada sedang hingga berat dari mual maupun muntah
18
butalbital dan kafein (dalam bentuk kombinasi seperti Fiorinal) yang
akan menambah efektifitas pengobatan (NINDS, 2012).
1) Definisi
19
pada sisi yang terkena wajah mungkin mendapatkan merah, bengkak,
dan berkaca-kaca (NINDS, 2012).
Sakit kepala cluster umumnya terjadi mulai antara usia 20 dan 50,
tetapi bisa mulai pada usia berapa pun, lebih sering terjadi pada pria
dibandingkan pada wanita, dan lebih sering terjadi pada perokok
daripada bukan perokok. Frekuensi serangan biasanya kurang sering
dan lebih pendek dari migren. Hal umum untuk memiliki 1 sampai 3
nyeri kepala cluster sehari dengan 2 periode cluster setahun,
dipisahkan oleh bulan dengan kebebasan dari gejala. Periode cluster
sering muncul musiman, biasanya pada musim semi dan musim
gugur, dan dapat keliru dengan alergi. Pada sekelompok kecil orang
nyeri kepala cluster dapat berkembang menjadi bentuk kronis, yang
ditandai dengan serangan sakit kepala yang dapat berlangsung selama
bertahun-tahun dengan hanya periode remisi yang singkat (1 bulan
atau kurang). Sakit kepala cluster lebih sering terjadi pada malam hari
dibandingkan siang hari, menunjukkan hal ini dapat disebabkan oleh
penyimpangan dalam siklus tidur-bangun tubuh. Alkohol (anggur
terutama merah) dan merokok dapat memprovokasi serangan. Studi
menunjukkan hubungan antara sakit kepala cluster dan trauma kepala
sebelumnya. Peningkatan risiko keluarga dari sakit kepala ini
menunjukkan bahwa mungkin ada penyebab genetik (NINDS, 2012).
20
iii) edema kelopak mata
4) Penatalaksanaan
b. Paroksismal hemikrania
21
lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria dan tidak memiliki
pola keluarga (ICHD III, 2013).
3) Penatalaksanaan
1) Definisi
22
hitungan detik dari onset dan mungkin mengikuti pola peningkatan
dan penurunan intensitas. Serangan biasanya terjadi pada siang hari
dan berlangsung dari 5 detik sampai 4 menit per episode. Individu
umumnya memiliki 5-6 serangan per jam dan bebas rasa sakit antara
serangan. sakit kepala primer ini sedikit lebih umum pada pria
dibandingkan pada wanita, dengan onset biasanya setelah usia 50.
SUNCT mungkin episodik, terjadi sekali atau dua kali per tahun
dengan nyeri kepala yang mengirimkan dan kambuh, atau kronis,
yang berlangsung lebih dari 1 tahun (NINDS, 2012).
3) Penatalaksanaan
23
berat. Dokter mulai menggunakan stimulasi otak dalam (melibatkan
operasi implan elektroda bertenaga baterai yang memancarkan denyut
energi ke jaringan otak sekitarnya) untuk mengurangi frekuensi
serangan yang parah di individu (NINDS, 2012).
c) Onset tiba-tiba
b) Muncul atau dibawa hanya selama atau setelah latihan fisik yang
berat
24
c) Berlangsing kurang dari 48 jam
3) Cold-stimulus headache
4) External-compression headache
25
BAB III
KESIMPULAN
1. Nyeri kepala primer adalah nyeri kepala yang terjadi secara independen dan
tidak disebabkan oleh kondisi medis lainnya.
3. Migren merupakan nyeri kepala primer yang umum di temui. Migren secara
garis besar dibagi menjadi migren dengan aura dan migren tanpa aura.
4. Tension Type Headache merupakan sensasi nyeri pada daerah kepala akibat
kontraksi terus menerus otot- otot kepala dan tengkuk.
26
DAFTAR PUSTAKA
Dodick, D.W., Eross, E.J., Parish, J.M. 2003. Clinical, Anatomical, and
Physiologic Relationship Between Sleep and Headache. Headache.
43: 282-292
27
Siebernagl, Stefan dan Florian Lang. Pain. Color Atlas of Pathophysiology. New
York : Thieme. 2000: 320-321
Simon, Roger P, David A. Greenberg, dan Michael J.Aminoff. Headaches and
facial pain. Clinical Neurology . United states of Amerika :
Lange.2009.69-93
28