Anda di halaman 1dari 120

MANFAAT MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN

PENJUALAN PRODUK PADA DISTRIBUTOR

ONE LOVE SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

Disusun Oleh :

Linda Febriani

B.131.17.0314

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEMARANG

TAHUN 2020
PENGESAHAN REVISI UJIAN

Nama Penyusun : Linda Febriani

Nomor Induk Mahasiswa : B.131.17.0314

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen

Judul Skripsi : MANFAAT MEDIA SOSIAL DALAM

MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK

PADA DISTRIBUTOR ONE LOVE

SEMARANG

Semarang, Februari 2021

Tim Penguji,

1. Sugeng Rianto, SE, MM (...…….…………)

2. (...…….…………)

3. (...…….…………)

iv
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN

Nama : Linda Febriani

Nomor Induk Mahasiswa : B.131.17.0314

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen

Judul Skripsi : MANFAAT MEDIA SOSIAL DALAM

MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK

PADA DISTRIBUTOR ONE LOVE

SEMARANG

Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal Februari 2021

Tim Penguji,

1. Sugeng Rianto, SE, MM (…………………………..)

2. (………………………….)

3. (………………………….)

v
ABSTRACT

This research was conducted to reveal matters related to efforts to use


social media Instagram and WhatsApp as a promotional media at Distributor One
Love Semarang.
This research is a qualitative research with a case study approach by
taking the research object is Distributor One Love Semarang. Data collection in
this study was obtained through interviews, observations, data archives with
informants, namely owners, employees, and customers of Distributor One Love
Semarang.
The results of this study indicate that the factors that encourage One Love
Semarang Distributor to use Instagram as a promotional medium are the
completeness of attractive advertising features, the ease of promoting products,
the efficiency of promotional costs, appropriate market segmentation, and high
public interest in Instagram social media. However, all three customers revealed
that they prefer to use WhatsApp over Instagram when making online purchases.
WhatsApp is much easier than Instagram, by using WhatsApp the customer can
connect directly with the seller via chat. This makes it very easy to transact
online. In addition, WhatsApp can send the images they want to buy very easily.

Keywords : The role Instagram and WhatsApp as a promotional medium, the


effectiveness of the promotional media for Instagram and WhatsApp

vii
ABSTRAK

Penelitian ini dilkakukan untuk mengungkapkan hal-hal yang terkait


dengan upaya pemanfaatan media sosial instagram dan WhatsApp sebagai media
promosi pada Distributor One Love Semarang.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
kasus dengan mengambil obyek penelitian adalah Distributor One Love
Semarang. Pengumpulan data dalam penelitian ini di peroleh melalui wawancara,
observasi, arsip data dengan para informan-informan yaitu pemilik, karyawan, dan
pelanggan Distributor One Love Semarang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang mendorong
Distributor One Love Semarang menggunakan Instagram sebagai media promosi
adalah kelengkapan fitur iklan yang menarik, kemudahan dalam mempromosikan
produk, efisiensi biaya promosi, segmentasi pasar yang sesuai, serta minat
masyarakat terhadap media sosial Instagram yang tinggi. Namun, ketiga
pelanggan mengungkapkan bahwa mereka lebih memilih menggunakan
WhatsApp dibandingkan instagram dalam melakukan pembelian online.
WhatsApp jauh lebih mudah dibandingkan dengan instagram, dengan
menggunakan WhatsApp pelanggan bisa terhubung langsung dengan penjual
melalui chatting. Hal itu sangat mempermudah dalam bertransaksi online. Selain
itu WhatsApp bisa untuk mengirim gambar yang ingin mereka beli dengan sangat
mudah.
Kata Kunci : Peran Instagram dan WhatsApp sebagai media promosi, efektifitas
media promosi Instagram dan WhatsApp

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala


atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Manfaat Media Sosial Dalam Meningkatkan Penjualan Produk
Pada Distributor One Love Semarang”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program strata
satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Semarang. Pada
kesempatan ini, peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Andy Kridasusila, SE, MM selaku rektor Unviversitas Semarang.


2. Bapak Yohanes Suhardjo, SE, M.si, Ak, CA, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Semarang.
3. Bapak Teguh Ariefiantoro, SE, MM, selaku Ketua Program Studi S1
Manajemen Unversitas Semarang.
4. Bapak Albert, SE, MM, selaku Dosen Wali Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Semarang.
5. Bapak Sugeng Rianto, SE, MM, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Semarng
yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan petunjuk
dan ilmu selama proses perkuliahan.
7. Umi Wafiq selaku pemilik Distributor One Love Semarang.
8. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan do’a, dukungan dan
semangat selama penyusunan skripsi ini.
9. Teman-teman seperjuangan Jurusan S1 Manajemen angkatan 2017, terima
kasih atas dukungan, semangat dan kebersamaan kita selama ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dan penyusunan skripsi ini.

ix
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya” (QS. Al-Baqarah : 286).

“Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutan yang membuat kita
sulit” (Ali bin Abi Thalib).

PERSEMBAHAN
Dengan penuh kebahagiaan serta kerendahan hati, penulis dengan rasa syukur
mempersembahkan skripsi ini untuk :

1. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan do’a, kasih sayang,
semangat dan motivasi
2. Universitas Semarang
3. Teman-teman Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Semarang tahun
2017
4. Pemilik Distributor One Love Semarang
5. Teman-teman yang memberi support dalam pengerjaan skripsi

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
PERSETUJUAN LAPORAN SKRIPSI ..................................................... ii
PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI ...................................................... iii
PENGESAHAN REVISI SKRIPSI ............................................................ iv
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN .................................................... v
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................................. vi
ABSTRACT ................................................................................................ vii
ABSTRAK ................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................................. xi
DAFTAR ISI ............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 9
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................... 9
1.3.1 Tujuan Penelitian ................................................................ 9
1.3.2 Kegunaan Penelitian ........................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 11
2.1 Telaah Literatur .............................................................................. 11
2.1.1 Komunikasi Pemasaran ......................................................... 11
2.1.2 Empat Komponen Pemasaran ................................................ 14
2.1.3 Promosi ................................................................................. 14
2.1.3.1 Pengertian Promosi ................................................. 14
2.1.3.2 Tujuan Promosi ....................................................... 14
2.1.3.3 Bauran Promosi....................................................... 16
2.1.4 Komunikasi Pemasaran Online .............................................. 19

xii
2.1.5 Relathionship Marketing........................................................ 20
2.1.5.1 Pengertian Relationship Marketing .......................... 20
2.1.5.2 Tujuan Relationship Marketing ............................... 21
2.1.6 Pemilihan Media.................................................................... 22
2.1.7 Sosial Media Marketing ......................................................... 23
2.1.7.1 Media Sosial ........................................................... 24
2.1.7.2 Macam-macam Media Sosial .................................. 24
2.1.7.3 Manfaat Media Sosial.............................................. 24
2.1.7.4 Nilai dalam Pemanfaatan Media Sosial ................... 25
2.1.8 New Media ............................................................................ 26
2.1.9 Teori Strategi Pemasaran ....................................................... 30
2.1.9.1 Segmentasi Pasar (Market Segmention) ................... 30
2.1.9.2 Penetapan Target Pasar (Targeting)......................... 31
2.1.9.3 Positioning .............................................................. 31
2.1.10Electronic Word of Mouth (e-WOM) ................................... 32
2.1.10.1 Pengertian Electronic Word of Mouth (e-WOM) ... 32
2.1.10.2 Dimensi Electronic Word of Mouth (e-WOM) ....... 34
2.1.11 Teori Media (Medium Theory) atau Teori Ekologi Media (Media
Ecology Theory) ................................................................. 35
2.1.12 Online Shop (Toko Online) .................................................. 36
2.2. Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................... 40
2.3 Alur Penelitian ......................................................................... 42
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 43
3.1 Jenis Penelitian............................................................................... 43
3.2 Jenis Data Penelitian ...................................................................... 44
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 45
3.4 Subyek dan Obyek Penelitian ......................................................... 46
3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................ 46
3.6 Teknik Analisis Data ...................................................................... 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 52
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ............................................................ 52

xiii
4.2 Analisis Data ................................................................................. 53
4.2.1 Analisis Faktor Penentu ......................................................... 53
4.2.2 Triangulasi Sumber ............................................................... 56
4.2.3 Hasil Wawancara ................................................................... 58
4.2.4 Observasi............................................................................... 63
4.2.5 Narasi Data............................................................................ 65
4.3 Pembahasan ................................................................................... 65
4.3.1 Empat Bauran Pemasaran ...................................................... 65
4.3.2 Instagram............................................................................... 67
4.3.3 Fitur-fitur instagram .............................................................. 68
4.3.4 WhatsApp ............................................................................. 73
4.3.5 Instagram dan WhatsApp Sebagai Media Promosi ................. 75
4.3.6 Faktor Pendorong One Love Semarang Menggunakan Instagram
Dan WhatsApp Sebagai Media Promosi ................................ 76
4.3.6.1 Kelengkapan Fitur Dalam Proses Menampilkan Produk
Agar Terlihat Lebih Menarik...................................... 76
4.3.6.2 Kemudahan Dalam Mempromosikan Produk Yang Akan
Dipasarkan ................................................................. 77
4.3.6.3 Sesuai Dengan Segmentasi Pasar One Love
Semarang ................................................................... 77
4.3.6.4 Efisiensi Biaya Dalam Promosi .................................. 79
4.3.6.5 Minat Masyarakat Terhadap Instagram Sangat
Tinggi ........................................................................ 79
4.3.7 Faktor Pendorong One Love Semarang Menggunakan WhatsApp
Sebagai Media Promosi ......................................................... 80
4.3.7.1 Membangun Promosi Brand Produk Perusahaan ........ 81
4.3.7.2 Dapat Menggunakan Nomor Akun Khusus Untuk Akun
Bisnis ......................................................................... 81
4.3.8 Cara Melakukan Promosi Melalui Instagram dan WhatsApp . 81
4.3.81 Menggunakan Review Dari Pelanggan ........................ 81
4.3.8.2 Posting Produk Yang Ditawarkan............................... 82

xiv
BAB V PENUTUP .................................................................................... 84
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 84
5.1.1 Faktor Pendorong Distributor One Love Semarang Menggunakan
Instagram dan WhatsApp sebagai Media Promosi.................. 84
5.1.2 Cara Melakukan Promosi Melalui Instagram dan WhatsApp . 84
5.2 Saran .............................................................................................. 85
5.3 Keterbatasan Penelitian .................................................................. 85
5.4 Agenda Peneliti Selanjutnya ........................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 87

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Penjualan bulan Juli 2019 – Desember 2019 ...................... 8
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................. 40
Tabel 3.1 Data Triangulasi Sumber ............................................................ 50
Tabel 4.1 Triangulasi Sumber .................................................................... 56

Tabel 4.2 Analisis Hasil Wawancara Faktor Pendorong Distributor One Love

Semarang dalam Melakukan Promosi Melalui Instagram dan

WhatsApp .................................................................................. 58

Tabel 4.3 Analisis Hasil Wawancara Strategi Yang Digunakan dalam

Melakukan Promosi Melalui Instagram dan WhatsApp .............. 60

Tabel 4.4 Analisis Hasil Wawancara Faktor-faktor Konsumen Tertarik


Untuk Melakukan Pembelian Secara Online ............................... 61

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Penelitan ......................................................................... 42


Gambar 4.1 WhatsApp Grup One Love Semarang ..................................... 64
Gambar 4.2 Profil Instagram One Love Semarang ..................................... 70
Gambar 4.3 Instastory One Love Semarang ............................................... 71
Gambar 4.4 WhatsApp Story One Love Semarang ..................................... 74
Gambar 4.5 Give Away One Love Semarang ............................................. 75
Gambar 4.6 Pasar Sasaran Kota Semarang ................................................. 78
Gambar 4.7 Review Pelanggan One Love Semarang .................................. 82
Gambar 4.8 Postingan Produk One Love Semarang ................................... 83

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Riset


Lampiran 2 Daftar Riwayat Hidup Penulis
Lampiran 3 Hasil Wawancara Dengan Informan
Lampiran 4 Kartu Konsultasi

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perkembangan teknologi beberapa dekade ini sangat pesat menguasai lini

kehidupan manusia. Salah satu teknologi yang perkembangannya semakin pesat

adalah teknologi internet, teknologi dunia maya ini merupakan teknologi yang

semakin tren untuk semua kalangan. Dengan internet setiap orang dapat

berkomunikasi dengan orang lain yang berada di berbagai belahan dunia tanpa

dibatasi waktu dan ruang. Kini siapa saja yang memiliki perangkat untuk

terhubung ke internet melalui komputer, smartphone maupun perangkat

sejenisnya dapat menjadi bagian dari jaringan komunikasi dunia (Poetra dan

Christantyawati, 2017). Transaksi di toko online mempunyai proses transaksi

yang jauh berbeda, bila di toko biasa kita bisa dilayani oleh manusia, sebenarnya

hampir sama saja kita juga dilayani oleh manusia tapi yang membedakannya kita

dilayani tidak face to face, saat berbelanja secara langsung kita menghabiskan

waktu sedang untuk berbelanja online shop kita bisa duduk santai bahkan sambil

tiduran tanpa perlu banyak membuang waktu (Poetra dan Christantyawati, 2017).

Perkembangan internet saat ini dengan adanya media sosial begitu penting

dalam kehidupan masyarakat. Media sosial membuat manusia lebih transparan

dalam berkomunikasi, dan aktivitas setiap orang dengan mudah dapat diketahui

orang lain. Bahkan diketahui seluruh dunia (Nurudin, 2013). Media sosial lebih

diminati karena kegiatan komunikasinya bersifat dua arah. Pengguna media sosial

1
2

dapat memperoleh umpan balik atau komentar langsung dari pengguna

lainnya. Banyak sekali jenis dari media sosial yang pada intinya memberikan

kemudahan masyarakat menerima informasi dari mana saja.

Media sosial juga dapat memperluas kegiatan promosi bagi online shop

atau toko online untuk meningkatkan hubungan keterikatan dana juga

meningkatkan penjualan, melalui proses penyampaian informasi yang dilakukan

oleh online shop kepada follower atau pelanggan bisa mengajak mereka untuk

juga berperan dalam proses komunikasi. Jaringan media sosial ini merupakan

bentuk baru dari dialog antara “consumer-to-consumer” dan “businessto-

consumer” yang memiliki implikasi besar terhadap pemasar. (Kotler & Amstrong,

2012).

Promosi adalah kegiatan yang mengkomunikasikan manfaat dari sebuah

produk dan membujuk target konsumen untuk membeli produk tersebut (Kotler &

Amstrong, 2012). Promosi merupakan salah satu langkah yang dapat diandalkan

untuk meperkenalkan suatu produk atau jasa serta mengundang konsumen sasaran

untuk mencoba produk atau jasa yang ditawarkan kepada khalayak. Di era yang

sudah digital saat ini, promosi dapat dilakukan dengan berbagai macam media.

Dengan perkembangan teknologi dan informasi, khalayak dapat dengan mudah

dan cepat mendapatkan informasi. Terkadang dibutuhkan pusat informasi yang

mudah diakses untuk mendapatkan informasi yaitu menggunakan internet.

Jaringan global dan sebuah situs dapat menjadi media promosi yang sangat efektif

serta alat bantu pemasaran yang tangguh (Morissan, 2010).


3

Promosi melalui media sosial adalah sarana pemasaran yang dilakukan

dengan media sosial yang memberikan peluang besar bagi pengusaha, usaha kecil,

perusahaan menengah dan besar guna membangun merek mereka dan bisnisnya.

Menurut (Gunelius dan Susan, 2011:10), pemasaran media sosial memiliki tujuan

untuk (1) Membangun hubungan : manfaat utama dari pemasaran media sosial

ialah kemampuan untuk menjalin hubungan dengan pelanggan secara aktif. (2)

Membangun merek : komunikasi dengan media sosial menawarkan cara sempurna

dalam upaya menaikkan brand awareness, menaikkan pengenalan dan ingatan

akan merek dan menaikkan komitmen merek. (3) Publisitas : pemasaran dengan

media sosial menyajikan outlet yang mana perusahaan bisa membagikan

informasi penting dan memodifikasi pandangan negatif.

Promosi melalui media sosial menawarkan banyak cara baru untuk

megembangkan usaha, dampak perkembangan digital lebih banyak terjadi di level

bisnis ketimbang urusan mengolah makanan. Akibatnya pemanfaatan media sosial

seperti Instagram sangat digemari. Informasi yang diberikan melalui media sosial

memberikan pengaruh menarik bagi konsumen (Lestiana, 2016).

Kondisi masyarakat yang mengarah pada konsep pemasaran pun

mengalami perubahan, jika dahulu untuk membeli barang dibutuhkan kesadaran

(aware), mencari informasi (attitude), lalu membeli barang tersebut (act), jika

puas maka akan membeli lagi (act again), namun saat ini, kegiatan pemasaran

lebih mengutamakan pendapat dalam komunitas. Hal itu mengindikasikan bahwa

ada faktor lain yang memegang peranan sangat penting dalam kegiatan

pemasaran, yaitu faktor komunikasi. Menurut Morissan, komunikasi merupakan


4

upaya menjadikan seluruh kegiatan pemasaran atau promosi perusahaan dapat

menghasilkan citra atau image yang bersifat satu atau konsisten bagi perusahaan

(Siswanto, 2013). Senada dengan pendapat tersebut, Etaswara mengungkapkan

bahwa dewasa ini pemasaran atau promosi telah didudukkan secara strategis

dalam proses bisnis dimana komunikasi merupakan determinant factor.

Pemasaran di era ini adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran,

dimana keduanya tidak pernah bisa dipisahkan. Hal inilah yang membedakan

pemasaran modern dengan pemasaran tradisional yang selama ini dijalankan.

Pemasaran modern menuntut lebih banyak daripada sekedar

mengembangkan produk yang bagus, menetapkan harganya secara menarik dan

menyediakan bagi pelanggan sasaran. Perusahaan-perusahaan juga harus

berkomunikasi dengan para pelanggan sekarang dan calon pelanggan, dan apa

yang perusahaan komunikasikan hendaknya dipersiapkan dengan seksama agar

sukses, tidak didasarkan pada pertimbangan untung-untungan (Chrismardani,

2014).

Perpaduan komunikasi dan pemasaran telah berdampak positif bagi

kemajuan usaha, sehingga istilah komunikasi pemasaran diterapkan oleh banyak

pelaku usaha, bahkan menjadi andalan dalam meraih kesuksesan. Komunikasi

pemasaran mempunyai peran yang esensial dalam menciptakan ekuitas merek

yang positif dan membangun loyalitas merek yang kuat. Melalui usaha

komunikasi pemasaran yang efektif dan konsisten, beberapa merek menjadi

sangat terkenal sehingga dapat diingat oleh setiap orang dnegan tingkat

kecerdasan standar. Sebagai contoh, kebanyakan orang yang akrab dengan


5

komputer akan cenderung menyebut Windows jika ditanyakan kepada mereka

nama dari paket perangkat lunak yang didesain sebagai sistem operasi (Shimp,

2003).

Penerapan komunikasi pemasaran saat ini banyak memanfaatkan media

sosial yang dirasakan sangat memudahkan dan menguntungkan pemasar dalam

mepromosikan produknya karena menawarkan konsep “low budget more effect”.

Kekuatan kopsepsi penggunaan media sosial ini memberikan nafas bagi produk

local maupun internasioanl untuk mampu menghiasi pasar Indonesia (Iman K.

Arifin & Mawardi, 2015). Zarella mengaskan, bahwa pada dasarnya media sosial

merupakan perkembangan mutakhir dari teknologi-teknologi web baru berbasis

internet, yang memudahkan semua orang untuk dapat berkomunikasi,

berpartisipasi, slaing berbagi dan membentuk sebuah jaringan secara online,

sehingga dapat menyebarluaskan konten merek sendiri. Posting di blog, tweet,

atau video Youtube dapat diproduksi dan dapat dilihat secara langsung oleh jutaan

orang secara gratis (Setyani, 2013).

Daya tarik media sosial yang sangat besar memicu para penggunanya

untuk lebih kreatif dalam menciptakan dan mengemas isi pesan yang akan

disampaikan kepada khalayak. Isi pesan yang menarik akan banyak disukai

pembaca, bahkan terbuka kemungkinan untuk disebarluaskan kepada pihak lain

dan menjadi viral di dunia maya. Hal seperti ini merupakan peluang bagi pemasar

untuk mempromosikan produknya secara cepat dan hemat biaya.

Perubahan masyarakat akibat adanya media sosial dirasa cukup signifikan,

kebiasan masyarakat sudah cukup banyak berganti dan kebiasaan-kebiasaan itu


6

cepat sekali menular dari masyarakat satu ke masyarakat yang lainnya. Banyak

yang mengugunakan media sosial sebagai sarana untuk menyalurkan hobinya,

bahkan memanfaatkannya untuk membantu pekerjaannya. Media sosial yang

banyak diminati adalah Facecook, Twiter, Instagram, Path dan fitur chatting

WhatsApp. Media tersebut juga sekarang sudah tersedia dalam bentuk aplikasi

yang dapat di download pada play store dan dapat dipergunakan di berbagai

perangkat komunikasi yang terhubung dengan internet.

Keputusan yang diambil oleh konsumen untuk membeli suatu produk,

umumnya dipengaruhi oleh alasan kebutuhan akan konsumsi barang tersebut.

Pada sisi lainnya, terdapat alasan diluar dari sekedar kebutuhan semata yang

diberikan konsumen dalam mengambil sebuah keputusan pembelian, diantaranya

seperti keinginan untuk mencoba produk baru, ataupun juga rasa penasaran

dengan produk yang iklannya sering muncul. Dalam kaitannya dengan pemikiran

ini, pelaku usaha maupun perusahaan mulai mendekatkan diri kepada para

konsumen melalui sebuah promosi berupa pembuatan iklan, baik di media cetak

maupun media elektronik.

Mudahnya akses internet sebagai sarana untuk mendapatkan informasi,

kini banyak perusahaan atau pelaku usaha tertentu menggunakan media sosial

untuk menjalankan fungsi komunikasi (menjalin komunikasi dengan konsumen)

dan fungsi penjualan. Media sosial kini sudah beralih menjadi media promosi

barang dagangan. Para penggunanya memanfaatkan Facebook dan Instagram,

bahan fitur chatting seperti WhatsApp untuk keperluan tersebut. Hal ini bisa

dilihat dengan banyaknya individu, kelompok, dan perusahaan yang memilih


7

media sosial seperti Instagram, Facebook, fitur chatting WhatsApp sebagai media

untuk mempromosikan profil, membangun interaksi dengan konsumen dan

mempromosikan produknya. Banyaknya perusahaan atau pemasar menggunakan

media sosial sebagai media untuk beriklan atau melakukan promosi atas

produknya ini merupakan sebuah alternatif yang dapat meminimalisir budget

pengeluaran untuk biaya promosi, jika dibandingkan dengan beriklan melalui

media cetak, media audio, maupun media audiovisual.

Distributor One Love Semarang merupakan distributor sandal dan sepatu

yang memanfaatkan media sosial seperti instagram dan fitur chatting WhatsApp

sebagai media promosi untuk meningkatkan jumlah penjualan. Yakni dengan

memposting pesan dan gambar iklan melalui akun Instagram @onelovesemarang

dan fitur chatting WhatsApp. Meskipun promosi dilakukan melalui media sosial,

namun promosi tersebut berhasil memikat konsumen. Hal ini yang membuat

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut, yaitu ketika perusahaan

memasarkan produknya hanya dengan melakukan promosi melalui media sosial.

Kesuksesan promosi yang hanya melalui media sosial ini tentu terkait dengan

stategi komunikasi pemasaran, strategi pesan iklan yang diposting pada akun

media sosial tersebut, strategi tentang membuat pesan iklan yang efektif dan dapat

memikat hati konsumen sehingga konsumen berkeinginan untuk membeli produk

dan akhirnya benar-benar membeli produk tersebut.


8

Berikut ini merupakan tabel data penjualan Distributor One Love Semarang

Tabel 1.1

Data Penjualan

Pada Bulan Juli – Desember 2019

Bulan Penjualan
Juli Rp 40.220.000
Agustus Rp 42.450.000
September Rp 42.900.000
Oktober Rp 44.500.000
November Rp 45.700.000
Desember Rp 49.500.000
Sumber : Distributor One Love Semarang

Berdasarkan tabel 1.1 diatas menunjukkan adanya peningkatan jumlah

penjualan produk Distributor One Love Semarang. Hal ini menunjukkan

perkembangan tekonologi internet dapat mempengaruhi kegiatan penjualan

khususnya pada kegiatan promosi yang dilakukan secara online melalui media

sosial. Bulan Juli 2019 sampai Desember 2019 terlihat ada kenaikan penjualan,

dikarenakan owner menjual produk yang nyaman, awet, murah dan kualitas

produk juga dari bahan yang terbaik. Kenaikan ini diduga ada kemungkinan

pemanfaatan internet atau media sosial yang semakin berkembang, sehingga

banyak orang yang memanfaatkan media sosial dalam melakukan promosi

jejaring sosial tersebut. Oleh karena itu, selanjutnya peneliti tertarik merumuskan

judul penelitian tentang “MANFAAT MEDIA SOSIAL UNTUK


9

MENINGKATKAN JUMLAH PENJUALAN PADA DISTRIBUTOR ONE

LOVE SEMARANG”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dijelaskan bahwa masalah yang dihadapi

Distributor One Love Semarang adalah terjadi kenaikan jumlah penjualan secara

signifikan dari Bulan . Maka peneliti merumuskan masalah yang akan menjadi

fokus dalam penelitian ini yaitu: “Apa penyebab dari kenaikan penjualan

Distributor One Love Semarang?”. Sedangkan pertanyaan penelitian dalam

penelitian ini adalah :

1. Apa faktor pendorong Distributor One Love Semarang menggunakan media

sosial sebagai media promosi?

2. Bagaimana strategi Distributor One Love Semarang melakukan promosi

melalui media pemasaran online?

3. Faktor-faktor apa saja yang menjadikan konsumen tertarik untuk melakukan

pembelian secara online di Distributor One Love Semarang?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dicapai penulis dalam melakukan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui faktor pendorong Distributor One Love Semarang

menggunakan media sosial sebagai media promosi


10

2. Mengetahui strategi yang dilakukan Distributor One Love Semarang

melalui melalui media pemasaran online

3. Mengetahui faktor-faktor yang membuat konsumen tertarik untuk

melakukan pembelian online di Distributor One Love Semarang

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang dapat diperoleh bagi beberapa pihak dari penelitian ini

antara lain :

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

wawasan peneliti terkait dengan bahan yang dikaji.

b. Bagi Instansi Terkait Penelitian

Memberikan analisis bagi Distributor One Love Semarang dalam

mengembangkan promosi penjualan melalui media sosial.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi literatur serta acuan bagi peneliti

berikutnya yang akan melakukan penelitian terkait dengan pengunaan

media sosial.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Telaah Literatur

2.1.1 Komunikasi Pemasaran

Kebanyakan orang mungkin menempatkan komunikais pemasaran berada

di bawah periklanan dan promosi, namun pada pekembangannya saat ini,

komunikasi pemasaran muncul sebagai suatu bentuk komunikasi yang lebih

kompleks dan berbeda. Pada akhirnya, banyak akademisi dan praktisi

mendefinisikan komunikasi pemasaran yaitu semua elemen-elemen promosi dari

marketing mix yang melibatkan komunikasi antar organisasi dan target

audiencesice pada segala bentuknya yang ditujukan untuk performance

pemasaran (Prisgunanto, 2006).

Kegiatan komunikais pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk

mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran pemasaran

(promotion mix) yaitu : iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal

selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan

publisitas (public relation and publicity) serta pemasaran langsung (direct

marketing) (Purba & dkk, 2006).

Maka marketing communication atau komunikasi pemasaran dapat

didefinisikan sebagai kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik

komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak agar

tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapat atas

11
12

penggunaan jasa jasa atau pembelian produk yang ditawarkan (Kennedy &

Soemanagara, 2006).

Dalam memasarkan produk barang/jasa kita harus memiliki media

komunikasi yang akan dijadikan sebagai media promosi produk yang ditawarkan.

Melalui pemasaran online seperti jejaring sosial inilah yang menjadi alternatif

media promosi yang tidak memerlukan biaya banyak, cukup bagaimana cara kita

untuk menarik perhatian para calon konsumen untuk membeli produk yang

ditawarkan. Komunikasi dalam kegiatan pemasaran bersifat komplek, pemasar

akan menggunakan berbagai bentuk komunikasi melalui stategi komunikasi yang

tepat dengan proses perencanaan yang matang untuk mempengaruhi keputusan

pembelian konsumennya.

2.1.2 Empat Komponen Pemasaran

Dalam pemanfaatan komunikasi pemasran yang pada umumnya digunakan

oleh produsen adalah dengan menerapkan bauran pemasaran. Bauran pemasaran

adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P, yakni : product

(produk), price (harga), place (tempat, termasuk juga distribusi), dan promotion

(promosi) (Hermawan, 2012). Untuk lebih rinci bauran pemasaran 4P akan

dijelaskan sebagai berikut :

a. Produk (product)

Suatu perusahaan ada karena menghasilkan produk untuk ditawarkan

kepada konsumen yang akan dipertukarkan, umunya dengan uang. Produk pada
13

dasarnya adalah segala hal yang dapat dipasarkan dan ammpu memuaskan

konsumennya ketika dipakai atau digunakan (Morissan, 2010).

b. Harga (price)

Harga suatu produk ditentukan tidak saja berdasarkan biaya produksi,

namun juga faktor-faktor lain, seperti tingkat permintaan terhadap produk

bersangkutan, tingkat persaingan, serta persepsi konsumen terhadap produk,

aktifitas mental yang dilakukan, dan bahkan upaya tingkah laku untuk

mendukung produk itu (Morissan, 2010).

c. Promosi (promotion)

Michael Ray, mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari seluruh

upaya yang dimulai pihak penjualan untuk membangun berbagai saluran

informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan

suatu gagasan (Morissan, 2010. Tujuan promosi adalah untuk memodifikasi

tingkah laku konsumen, menginformasikan produk kepada konsumen tentang

produk agar tidak beralih ke produk lain.

d. Distibusi (place)

Salah satu keputusan terpenting dalam pemasaran adalah menentukan

bagaimana cara suatu produk dapat tersedia di pasaran. Strategi distibusi yang

dibuat hendaknya terlebih dahulu mempertimbangkan tujuan komunikasi serta

efek pemilihan saluran terhadap program komunikasi pemasaran terpadu

(Morissan, 2010).

Semua kegiatan strategi pemasaran baik pada produk, harga, tempat

dan promosi dilakukan untuk mencapai satu tujuan utama yaitu pembelian
14

oleh konsumen. Perusahaan melakukan berbagai macam kegiatan komunikasi

penjualan yang baik dengan menggunakan tenaga penjualan (personal sales)

yang didukung oleh berbagai macam sales material, iklan (advertising)

diberbagai media cetak dan elektronik, telemarketing dengan menggunakan

telepon, kegiatan penjualan langsung (direct maketing) baik dengan

pengiriman brosur, fax, e-mail dan berbagai kegiatan komunikasi pemasaran

lainnya dengan tujuan utama yaitu membuat konsumen membeli produknya.

2.1.3 Promosi

2.1.3.1 Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang perlu

dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa. Promosi

memegang peranan penting dalam menghubungkan jarak antar memproduksi

dengan pengonsumsi. Kegiatan promosi ini tidak bisa dilakukan secara

sembarangan karena mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan dalam

jangka panjang.

Pengertian promosi menurut (Rangkuti, 2009) promosi adalah salah satu

unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk

memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan.

2.1.3.2 Tujuan Promosi

Kegiatan promosi yang dilakukan berfungsi untuk menyebar luaskan

informasi dan mendapatkan perhatian (attention), menciptakan menumbuhkan

keinginan (desire), serta mengembangkan keinginan konsumen untuk membeli


15

produk yang ditawarkan. Sejumlah stategi promosi mencoba membangun

permintaan primer. Sedangkan sebagian besar strategi promosi berupaya

merangsang permintaan selektif yaitu keinginan untuk mendapatkan suatu merek

tertentu.

Tujuan promosi mengakibatkan keinginan para konsumen untuk membeli

produk atau jasa yang dihasilkan. Okeh sabab itu, harus diusahakan bagaimana

mempengaruhi berfikir konsumen akhir meyakinkan pembeli. Sedangkan kata

promosi harus baik dan menarik, sehingga memberi kesan bahwa pembeli tidak

menghendaki produk yang lain selain dari barang yang ditawarkan kepadanya.

Menurut Kismono (Kismono, 2011), perusahaan perlu menetapkan tujuan

promosi yang akan membantu tercapainya tujuan perusahaan secara lebih luas.

Program-program promosi dapat didasarkan atas satu atau lebih tujuan berikut ini:

1. Memberikan informasi. Tujuan dasar dari semua kegiatan promosi adalah

memberikan informasi kepada konsumen potensial tentang produk yang

ditawarkan, dimana konsumen dapat membelinya, dan berapa harga yang

tetapkan.

2. Meningkatkan penjualan. Kegiatan promosi juga merupakan salah satu cara

meningkatkan penjualan. Perusahaan dapat merancang promosi penjualan

dengan memberikan kupon belanja, sampel produk dan sebagainya. Untuk

membujuk konsumen mencoba produk yang ditawarkan dengan harga lebih

murah atau dengan tambahan keuntungan yang lain.


16

3. Menyetabilkan penjualan. Pada saat lesu, perusahaan perlu melakukan

kegiatan promosi agar tingkat penjualan perusahaan tidak mengalami

penurunan yang berarti.

4. Memposisikan produk. Perusahaan perlu memposisikan produknya dengan

menekankan keunggulan produknya dibandingkan produk pesaing. Strategi

promosi yang tepat, seperti iklan, dapat membantu perusahaan.

5. Membentuk citra produk. Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan dapat

membantu image konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Perusahaan

dapat menggunakan media iklan untuk membangun sitra produknya dimata

konsumen.

2.1.3.3 Bauran Promosi

Dalam mengkomunikasikan produknya ke konsumen, perusahaan dapat

melakukannya melalui beberapa alat promosi yang dikenal dnegan bauran

promos. Menurut (Kismono, 2011) bauran promosi adalah cara yang ditempuh

oleh perusahaan dalam usaha memberikan informasi tentang produk atau jasa

perusahaan, untuk memprngaruhi konsumen potensial melakukan pembelian, dan

membuat konsumen tetap ingat atau setia pada produk yang ditawarkan

perusahaan. Bauran promosi menurut (Kotler & Killer 2012) terdiri atas:

1. Periklanan

Setiap bentuk presentasi nonpersonal berayar dan promosi gagasan,

barang atau jasa oleh sponsor diidentifikasi melalui media cetak, media

penyiaran media jaringan media elektronik dan media tampilan yang terdiri

atas :
17

a. Surat kabar

b. Televisi

c. Radio

d. Majalah

e. Halam web

f. Billboard

2. Promosi Penjualan

Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau

pembelian produk atau jasa termasuk promosi konsumen, promosi

perdagangan bisnis dan tenaga penjual promosi yaitu :

a. Kupon

b. Kontes

c. Sampel

d. Potongan harga

3. Acara dan pengalaman

Perusahaan yang mensponsori program yang dirancang untuk

menciptakan interaksi harian atau merek terkait khusus dengan konsumen dan

karena sebaiknya acara lebih sedikit kegiatan formal seperti :

a. Olahraga

b. Seni

c. Hiburan

4. Hubungan masyarakat dan publisitas


18

Berbagai program diarahkan secara intenal kepada karyawan dari

perusahaan atau eksternal kepada konsumen, perusahaan lain, pemerintah, dan

media untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk

komunikasi individu yaitu :

a. Sponsor

b. Donasi

c. Berita

5. Pemasaran langsung penggunaan mail, telepon, fax, e-mail atau internet untuk

berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respon atau dialog dari

pelanggan tertentu dan prospek.

6. Pemasaran interaktif online dan program yang dirancang untuk melibatkan

pelanggan atau prospek dan langsung atau tidak langsung mengingatkan

kesadaran, meningkatkan citra, atau menimbulkan penjualan produk atau jasa

salah satunya adalah Instagram dan Faceebok.

7. Pemasaran mulut ke mulut, pemasaran dari mulut ke mulut, tertulis atau

komunikasi elektronik yang berhubungan dengan manfaat atau pengalaman

membeli atau menggunakan produk atau jasa.

8. Penjualan perorangan. Interaksi secara langsung dengan satu atau lebih calon

pembeli untuk tujuan membuat presentasi, menjawab pertanyaan dan

pengadaan pesanan. (Kotler & Killer, 2012) mengemukakan berbagai faktor

dalan menentukan bauran promosi, yaitu :

1. Tipe Produk / Pasar


19

a. Perusahaan barang konsumen biasanya mengalokasikan lebih banyak

dana untuk iklan, menyusu promosi penjualan, penjualan perorangan

dan kemudia hubungan masyarakat.

b. Perusahaan barang industri menyediakan dana lebih banyak untuk

penjualan.

2. Kesiapan Pembeli. Pengauh dari alat promosi itu bervariasi untuk tahap

kesiapan pembeli yang berbeda. Iklan dan hubungan masyarakat,

memegang peran utama dalam tahap kesadaran dan pengetahuan.

3. Daur Hidup Produk

a. Tahap perkenalan, iklan dan hubungan masyarakat baik untuk

menghasilkan kesadaran tinggi, dan promosi penjualan bermanfaat

untuk mempromosikan penjualan awal. Penjualan perorangan harus

dipakai agar perdagangan mampu menjual produk tersebut.

b. Tahap pertumbuhan, semua kiat itu dapat diperlambat karena

permintaan memiliki mementumnya sendiri lewat pembicaraan dari

mulut ke mulut.

c. Tahap kemapanan (dewasa), promosi penjualan, periklanan dan

penjualan perorangan semua bertambah penting, secara berurutan.

2.1.4 Komunikasi Pemasaran Online

Di era globalisasi sekarang ini, internet menawarkan peluang untuk

melakukan penjualan produk kebutuhan hidup sehari-hari secara langsung kepada

pelanggan yang berada pada pasar konsumsi (consumer market) atau konsumen
20

pada pasar industry (business-tobusiness market). Penjualan barang dan jasa

secara langsung (direct selling) melalui internet dinamakan dengan istilah e-

commerce. Banyak perusahaan atau bisnis-bisnis kecil saat ini yang menyediakan

fasilitas penjualan produknya secara online selain melalui cara konvensional yaitu

melalui jaringan distribusi pemasaran, namun dewasa ini tidak sedikit perusahaan

yang hanya menjual produknya melalui internet atau media sosial.

Terdapat beberapa alas an mengapa perusahaan menjalankan bisnis

dengan menggunakan fasilitas e-commerce (Morissan, 2010), yaitu :

1. Dapat menjangkau audien di seluruh dunia

2. Dapat melakukan komunikasi interaktif dengan biaya yang efisien

3. Dapat menjangkau target konsumen tertentu

4. Lebih mudah menyampaikan perubahan informasi seperti perubahan harga

atau informasi lainnya

5. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan karena tersedia akses selama 24

jam, tujuh hari seminggu

6. Mendapatkan umpan balik segera dari konsumen

7. Merupakan saluran distribusi alternatif

8. Menyediakan biaya penyebaran informasi merek yang efektif dan efisien

2.1.5 Relationship Marketing

2.1.5.1 Pengertian Relationship Marketing

Relationship Marketing adalah suatu proses untuk menciptakan,

mempertahankan dan meningkatkan hubungan-hubungan yang kuat dengan para


21

pelanggan dan stakeholder lainnya. Selain merancang strategi baru untuk menarik

pelanggan baru dan menciptakan transaksi dengan mereka, perusahaan terus

menerus sedang berjuang mati-matian untuk mempertahankan pelanggan yang

ada dan membangun relasi jangka panjang yang mampu mendatangkan laba

dengan mereka (Kotler & Keller, 2014). Sedangkan menurut (Syafuddin, 2003)

Relationship Marketing didefinisikan sebagai pengenalan setiap pelanggan dengn

lebih dekat dengan menciptakan komunikasi dua arah dengan mengola suatu

hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dengan perusahaan.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa pemasaran

hubungan (relationship marketing) menyediakan suatu pendekatan yang

membantu perusahaan dalam menciptakan hubungan dengan pelanggan dan pihak

lain yang saling terkait dalam proses bisnis. Tujuannya untuk memberikan nilai

jangka pangjang kepada pelanggan, dan ukuran keberhasilannya ialag kepuasan

pelanggan jangka panjang.

2.1.5.2 Tujuan Relationship Marketing

Tujuan utama relationship marketing menurut (Sivesan, 2012) adalah

untuk meningkatkan hubungan yang kuat antara pemasar dan pelanggan dengan

cara mengkonversi atau menjadikan pelanggan yang acuh tak acuh menjadi lebih

loyal.

Sisi lain dari tujuan utama relationship marketing aebenarnya adalah

untuk menemuka lifetime value dari pelanggan. Setelah lifetime value didapat,

tujuan selanjutnya adalah bagaimana agar lifetime value masing-masing kelompok

pelanggan dapat terus diperbesar dari tahun ketahun. Setelah itu, tujuan ketiganya
22

adalah bagaimana menggunakan profit yang didapat dari dua tujuan pertama

untuk mendapatkan pelanggan baru dengan biaya yang relatif murah. Dengan

demikian, tujuan jangka panjangnya adalah menghasilkan keuntungan terus

menerus dari dua kelompok pelanggan: pelanggan yang sekarang dan pelanggan

baru (Chan, 2003).

2.1.6 Pemilihan Media

Sebelum melangkah adalah merencanakan sebuah media untuk

menjangkau konsumen konsumen alangkah baiknya produsen melihat apa isi

kepala konsumen. Dalam buku “on Strategy” Jack Trout membahas tentang

bagaimana cara membentuk persepsi di kepala konsumen ketika konsumen

dihantam iklan tiap hari, yang berkompetisi memasuki otak perhatian mereka

(Kertamukti, 2015).

1. Kepala konsumen mempunyai memori terbatas. Oleh Karena itu, tetap

menjaga isi pesan yang digunakan secara simple, sederhana dan mudah

diingat.

2. Kepala konsumen membenci kebingungan. Jangan membuat pesan atau

menyampaikan pesan penjualan kepada konsumen dengan kata-kata yang sulit

dimengerti.

3. Kepala konsumen cenderung ragu-ragu. Produl yang dipasarkan arus memiliki

kelebihan atau keunikan tersendiri sehingga ada aksi orang banyak untuk

mencoba.
23

4. Kepala konsumen cenderung tidak berubah. Untuk mengubah keyakinan

konsumen perlu terlebih dahulu menghilangkan keyakinan lamanya.

5. Kepala konsumen bisa kehilangan fokus. Jangan membuat banyak varian

ekspansi produk yang membuat konsumen bingung. Sebab, semakin banyak

variasi atas merek, otak konsumen akan kehilangan fokus dan lambat laun

akan dilupakan orang.

2.1.7 Sosial Media Marketing

Disetiap sosial media yang digunakan memiliki tata cara pemakaian yang

berbeda-beda, seperti Instagram misalnya yang hanya dapat membagikan foto dan

video yang dapat diisi dengan link, keterangan, tag dan hastag. Lainnya halnya

dengan Facebook yang memiliki beragam fitur yang dapat dimanfaatkan, seperti

pembuatan Fanpage, Group, Status Video, Status Link, Status Foto dan lainnya.

Teknik sosial media marketing harus dilakukan oleh para pemilik website dan

bisnis online, dikarenakan teknik sosial media marketing lebih mudah, murah dan

efisien. Cara kerja sosial media marketing adalah dengan membangun area pasar

dan link website bisnis online yang dibagikan ke berbagai media sosial. Social

Media Optimization dapat dilakukan dengan 2 cara : menambah link media sosial

melalui konten, seperti tombol share atau melakukan aktivitas promosi melalui

media sosial dengan update status, tweet atau posting blog. Sosial media

marketing membantu perusahaan untuk memperoleh feedback langsung dari

pelanggan dan calon pelanggan.


24

2.1.7.1 Media Sosial

Media sosial adalah bagian dari media massa versi modern yang berarti

media sosial adalah sebuah media yang difasilitasi internet atau disebut “media

online”. Menurut (Kotler & Killer, 2012), media sosial merupakan sarana bagi

konsumen untuk bebagi informasi teks, gambar, audio, dan video dengan satu

sama lain dan dnegan perusahaan.

Media sosial adalah sebuah media online dimana para penggunanya dapat

dengan mudah berpartisipasi serta berbagai informasi. Selain berbagi informasi,

pengguna media sosial dapat berbagi foto, menambah wawasan, bahkan bosa

mencari dan menambah teman (Cambie & Ooi, 2009).

2.1.7.2 Macam-macam Media Sosial

Menurut (Kotler & Killer, 2012), ada tiga platform utama untuk media sosial :

1. Online Communities And Forums

2. Blogs

3. Social Networks

Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa banyak berbagai

jenis media sosial yang bisa digunakan untuk pemasaran terutama sebagai sarana

promosi, sosial media juga bisa menjangkau masyarakat yang luas.

2.1.7.3 Manfaat Media Sosial

Guna mempermudah promosi penjualan perusahaan kini lebih memilih

cara yang praktis, salah satunya menggunakan sosial media. Menurut (Gunelius,

2011), tujuan paling umum penggunaan sosial media adalah sebagai berikut :

a. Membangun hubungan
25

b. Membangun merek

c. Publisitas

d. Promosi

e. Riset pasar

2.1.7.4 Nilai dalam Pemanfaatan Media Sosial

Bagi perkembangan komunikasi, media sosial memungkinkan peningkatan

nilai (value) dari para pelakunya, dengan menggunakan prinsip membangun relasi

antara perusahaan dengan follower. Nilai yang dimaksud disini adalah bagaimana

setelah jalinan antara kedua belah pihak pelaku media sosial terwujud, terdapat

dampak positif yang tidak hanya berimbas pada satu pihak saja, namun juga

merambah pada cakupan yang lebih luas. Daya bidik media sosial terhadap

pencitraan perusahaan maupun brand, bahkan mampu menurunkan biaya promosi

yang biasanya harus dilakukan secara konvensional oleh perusahaan.

Media sosial akan membentuk pola komunikasi yang menjanjikan adanya

interaksi yang lebih intensif. Dalam media sosial, publik follower bebas

mengekpresikan apa saja yang ingin diungkapkan. Ruang media sosial

sepenuhnya dapat dikendalikan oleh para follower, itulah sebabnya mengapa

kedekatan (engagement) dapat terwujud, sebab kedekatan sudah tidak lagi

berjarak dengan adanya interaksi timbal balik untuk memenuhi kebutuhan

follower.

Dapat dikatakan bahwa ada proses seeding (menyemai) agar pesan dari

apa yang telah disebarluaskan perusahaan dalam media sosial, sehungga pada

akhirnya dapat tumbuh dan berkembang. Pada tataran selanjutnya, akan dirasakan
26

efek domino oleh seluruh pengakses media sosial. Pola komunikasi pada media

sosial ini sesungguhnya merupakan proses transfer dari pola pengembangan

kelompok, komunitas ataupun kerumunan yang ada pada dunia nyata yang

dialihkan ke dunia maya. Cara yang diadopsi oleh media sosial tersebut, bahkan

dapat menyentuh berbagai lini masyarakat yang berperan sebagai follower.

Sehingga dalam konteks ini, semangat yang diangkat adalah pembentukan

kolaborasi dari para pengguna media sosial.

2.1.8 New Media

Banyaknya teknologi yang bermunculan di era globalisasi ini, seperti

teknologi digital serta berkembang pesatnya teknologi computer di sepanjang

decade 1980-an, telah melahirkan new communication technologies atau teknologi

komunikasi baru, atau disebut juga dengan istilah new media. Pemahaman

mengenai new media dalam penelitian ini meminjam yang digunakan Sonia

Livington, bahwa istilah “new” disini lebih dipahami sebagai apa yang baru bagi

masyarakat, yakni dalam konteks social dan kultur, bukan dnegan semata-mata

memahaminya hanya sebgai sebuah piranti atau artefak dimana lebih berkaitan

dengan konteks tekonologi itu sendiri (Terry, 2005).

Salah satu ciri khas yang menandai new media adalah adanya kombinasi

antara 3C, yaitu computing and information technology (IT), jaringan komunikasi

(communications network), dan digitalisasi (digitized media and information

content) (Terry, 2005). Selain bebrapa ciri umum yang sudah disebutkan di atas,

terdapat “Dua I” yang dikenal sebagai karakteristik utama dari new media, yaitu
27

individualisasi (individualisation) dan interaktivitas (interacitivity). Kedua

karakteristik ini akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Individualisation atau individualisasi

Individualisasi mengacu pada adanya peluang yang lebih bagi

pengguna internet dalam mengontol arus informasi. Dengan adanya

individualisasi ini artinya konsumen juga semakin terdemassifikasi atau

terbagi ke dalam segmen-segmen yang lebih spesifik. Demassifikasi berarti

bahwa control komunikasi telah berubah dari yang tadinya dikendalikan

oleh pembuat pesan menjadi dikendalikan oleh sipenerima pesan atau

konsumen media (Everret M. Roger 1986) oleh karena itu, karakteristik

demassifikasi dalam media interaktif disebut sebagai lawan dari media

massa yang dikenal bersifat massif.

2. Interactivity atau interaktivitas

Interaktivitas diartikan sebagai kemampuan dari sistem komunikasi

untuk balik berbicara (talk-back) dengan pengguna, hamper seperti individu-

individu yang terlihat dalam percakapan tatap muka (Everret M. Roger,

1986). Abrar menjelaskn ciri-ciri komunikasi interaktif secara sederhana,

yaitu :

a. Orang yang terlihat bisa berinteraksi secara leluasa

b. Umpan balik, naik yang bersifat positif maupun negative segera bisa

diketahui

c. Penyampaian pesan dilakukan secara verbal maupun gambar


28

d. Menggunakan media interaktif. Dari penjelasan tersebut, maka inti daro

interaktivitas adalah adanya feed back langsung dan komunikasi dua

arah.

Berdasarkan karakter-karakter tersebut, maka terdapat beberapa jenis

media yang bisa dikategorikan sebagai media baru. Lance Bannet

mengidentifikasikan new media dalam bentuk mobile phone, internet, teknologi

streaming, jaringan nir-kabel, serta world wide web. Dalam penelitian ini, maka

objek new media hanya akan difokuskan pada jenis new media yang relevan, yaitu

sosial media sebagai salah stu fitur berbasis teknologi internet.

Menurut (McQuail, 2011) Teori komunikasi Massa ciri utama media baru

adalah saling keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak individu sebagai

penerima maupun pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam

sebagai karakter yang terbuka, dan sifatnya yang ada di mana-mana.

Adapun perbedaan media baru dari media lama, yaitu media baru

mengabaikan batasan percetakan dan model penyiaran dengan memungkinkan

terjadinya percakapan antar banyak pihak, memungkinkan penerimaan secara

simultan, perubbahan dan penyebaran kembal objek-objek budaya, mengganggu

tindakan komunikasi dari posisi pentingnya dari hubungan kewilayahan dan

modernitas, menyediakan kontak global secara instan, dan memasukkan subjek

modern, akhir modern ke dalam mesin aparat yang berjaringan. Poster, dalam

(McQuail, 2011).

Perubahan utama yang berkaitan dengan munculnya media baru, yakni:


29

1. Digitalisasi dan konvergensi atas segala aspek media.

2. Interaksi dan konektivitas jaringan yang makin meningkat.

3. Mobilitas dan deklokasi untuk mengirim dan menerima.

4. Adaptasi terhadap peranan publikasi khalayak.

5. Munculnya beragam bentuk baru “pintu” (gateway) media.

6. Pemisahan dan pengaburan dari “lembaga media”.

Kemunculan media baru turut memberikan andil akan perubahan pola

komunikasi masyarakat. Media baru, dalam hal ini internet sedikit banyak

memepengaruhi cara individu berkomunikasi dnegan individu lainnya. Internet di

kehidupan sekarang hadir untk memenuhi kebutuhan manusia dalam

berkomunikasi dan memperoleh informasi. (Mc.Quail, 2011) memberikan

beberapa ciri mengenai internet, yaitu :

1. Teknologi berbasis computer

2. Karakternya hibrida, tidak berdedikasi, fleksibel.

3. Potensi Interaktif

4. Fungsi publik dan privat

5. Peraturan yang tidsk ketat

6. Kesalingterhubungan

7. Ada di mana-mana / tidak tergantung lokasi

8. Dapat diakses individu sebagai komunikator

9. Media komunikasi massa dan pribadi


30

Internet berfungsi sebagai jaringan global untuk komunikasi dari satu

lokasi ke lokasi lainnya di belahan dunia. Mengakses internet saat ini sudah

menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat. Tidak hanya menggunakan komputer /

laptop saja tetapi kini internet sangat mudah diakses melalui gadget seperti

handphone, tab dengan berbagai kemudahan akses.

2.1.9 Teori Strategi Pemasaran

(Kotler & Killer, 2012) menyatakan bahwa strategi pemasran dapat dilihat

dari tiga stategi yang biasa dikenal dengan istilah strategi STP (Segmentation,

Targeting, Positioning). Bahwa dalam melakukan suatu pemasaran produk, selalu

memerhatikan pentingnya daya saing (segmentation) yang dapat memenuhi target

penjualan produk (targeting) tanpa mengabaikan tata letak dari suatu kegiatan

pemasaran (positioning). Ketiga strategi pemasaran ini menentukan behasil

tidaknya suatu kegiatan pemasaran.

2.1.9.1 Segmentasi Pasar (Market Segmention)

Segmentasi pasar adalah sebagai proses mengelompokkan pasar

kesluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen-segmen

yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku dan atau

respon terhadap program pemasaran spesifik (Hanafrian, 2017). Berikut ini

beberapa variabel utama yang dapat digunakan dalam melakukan segmentasi

menurut (Hanafrian, 2017).

1. Segmentasi Geografis : yang membagi pasar ke dalam unit-unit geografis,

misalnya daerah atau negara asal wisatawan yang berkunjung ke suatu


31

daerah tujuan wisata. Unit-unit geografis ini dapat berupa negara, provinsi,

kota, kabupaten dan kecamatan

2. Segmentasi Demografis : yang membagi pasar ke dalam kelompok-

kelompok berdasar pada variabel demografis seperti usia, jenis kelamin,

pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama dan kebangsaan.

3. Segmentasi Psikografis : yang membagi pasar ke dalam kelompok-

kelompok berdasar kelas sosial, gaya hidup dan karakteristik pribadi atau

individu.

4. Segmentasi berdasarkan perilaku : yang membagi pasar ke dalam kelompok-

kelompok berdasar pengetahuan mereka, sikap, penggunaan atau tanggapan

terhadap suatu produk.

2.1.9.2 Penetapan Target Pasar (Targeting)

Menentukan target pasar menjadi bagian pokok dalam strategi pemasaran

bisnis. Ada beberapa perusahaan yang ingin menjangkau konsumen dari semua

kalangan, namun ada pula beberapa yang sengaja memisahkan konsumen sesuai

dengan target pasar produknya. Dengan target pasar yang jelas, akan

mempermudah perusahaan untuk menetukan produk yang sesuai kebutuhan dan

keinginan konsumen. Dapat diartikan pula bahwa target pasar merupakan pasar

yang memiliki konsumen dengan daya beli yang cukup potensial (Kotler &

Amstrong, 2012).

2.1.9.3 Positioning

Setelah mengadakan segmentasi pasar dan penentuan sasaran pasar, perlu

dilakukan penentuan posisi penawarannya. Untuk mendapatkan keunggulan


32

kompetitif, perlu dikembangkan strategi penentuan posisi produk ke pasar sasaran

yang dituju. (Fanggidae, 2006), positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan

pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (different), keuntungan

(advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan

suatu produk. Dengan kata lain, positioning adalah usaha menempatkan sesuatu

dalam pikiran orang dengan terlebih dahulu memberikan informasi tentang segala

sesuatu seperti fasilitas, program yang diberikan. Strategi penentuan posisi pasar

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pasar sasaran menunjukkan sifat dasar program

pemasaran yang diperlukan untuk memperoleh tanggapan menguntungkan dari

pasar sasaran. Tahap daur hidup produk memengaruhi peran dan pentingnya

komponen program pemasaran yang berbeda. Prioritas manajemen dalam hal ini

memperluas daya saing, mempertahankan posisi yang ada dan menghasilkan

profit, mengurangi komitmen perusahaan atau meninggalkan pasar produk.

2.1.10 Electronic Word of Mouth (e-WOM)

2.1.10.1 Pengertian Electronic Word of Mouth (e-WOM)

Menurut (HennigThurau, 2004), Electronic Word of Mouth (e-WOM)

merupakan bentuk komunikasi pemasaran yang berisi tentang pernyataan positif

atau negatif yang dilakkan pelanggan potensial, pelanggan maupun mantan

pelanggan tentang suatu produk atau perusahaan, yang tersedia banyak orang atau

lembaga melalui media internet.

Komunikasi Electronic Word of Mouth memiliki beberapa karakteristik yaitu :


33

1. Infromasi dalam bentuk Electronic Word of Mouth tidak perlu ditukar pada

saat yang sama ketika semua komuikator hadir. Contohnya, pengguna form

dapat membaca dan menulis komentar orang lain setelah topic pembicaraan

dibuat.

2. Komunikasi Electronic Word of Mouth lebih tetap dan mudah diakses.

Sebagian besar informasi berbasis teks yang disajikan di internet diarsipkan

dan dengan demikian akan tersedia untuk waktu yang tidak terbatas.

3. Komunikasi Electronic Word of Mouth lebih terukur. Format presentasi,

kuantitas, dan persistensi komunikasi Electronic Word of Mouth telah

membuat mereka lebih mudah diamati. Informasi Electronic Word of Mouth

yang tersedia secara online jauh lebih produktif dalam jumlah dibandingkan

dengan informasi yang diperoleh dari kontak tradisional di dunia offline.

Peneliti dapat dengan mudah mengambil sejumlah besar pesan Electronic

Word of Mouth secara online dan menganalisis karakteristik mereka seperti

jumlah kata sentimental yang digunakan, posisi pesan, gaya pesan, dan sejenisnya.

Sifat dari Electronic Word of Mouth dimana tidak dapat melakukan penelitian

kredibilitas komunikator melalui sistem reputasi online. (Goldmith, 2006),

mengungkapkan bahwa di dunia online, ada bermacam-macam cara dimana

konsumen dapat bertukar informasi. Pengguna internet dapat melakukan

Electronic Word of Mouth melalui berbagai saluran online, termasuk blog,

mikroblog, email, situs ulasan (review) konsumen, forum, komunitas konsumen

virtual, dan situs jejaring sosial.


34

2.1.10.2 Dimensi Electronic Word Of Mouth (e-WOM)

Menurut (Goyette & dkk, 2010), dalam mengukur pengaruh Electronic

Word of Mouth (e-WOM) menggunakan dimensi sebagai berikut :

1. Intensitas

Intensitas dalam Electronic Word of Mouth (e-WOM) adalah banyaknya

pendapat atau komentar yang ditulis oleh konsumen dalam sebuah media

sosial. (Goyette & dkk, 2010) membagi indikator dari intensitas sebagai

berikut :

a. Frekuensi mengakses informasi dari media sosial

b. Frekuensi interaksi dengan pengguna media sosial

c. Banyaknya ulasan yang ditulis oleh pengguna media sosial

2. Konten

Konten adalah isi informasi dari situs jejaring sosial berkaitan dengan

produk dan jasa. indikator dari konten meliputi :

a. Informasi tentang variasi makanan dan minuman

b. Informasi tentang kualitas (rasa, tekstur dan suhu) makanan dan

minuman

c. Informasi mengenai harga yang ditawarkan

d. Informasi mengenai keamanan transaksi dan situs jejaring internet yang

disediakan

3. Pendapat Positif

Pendapat positif adalah komentar positif mengenai produk, jasa dan brand.

a. Komentar positif dari pengguna media sosial


35

b. Rekomendasi dari pengguna media sosial

4. Pendapat Negatif

Pendapat negatif adalah komentar negatif konsumen mengenai produk, jasa

dan brand.

a. Komentar negatif dari pengguna media sosial

b. Berbicara hal-hal yang negative kepada orang lain dari pengguna sosial

2.1.11 Teori Media (Medium Theory) atau Teori Ekologi Media (Media

Ecology Theory)

Teori Media (Medium Theory) atau Teori ekologi media (Media ecology

theory) adalah studi tentang bagaimana media dan proses komunikasi

mempengaruhi persepsi manusia, perasaan, emosi, dan nilai teknologi yang

mempengaruhi komunikasi melalui teknologi baru.

Media Teori Ekologi berpusat pada prinsip-prinsip bahwa masyarakat

tidak bisa lepas dari pengaruh teknologi dan teknologi yang akan tetap menjadi

pusat untuk hamper semua lapisan masyarakat (West & Turner, 2009).

Konsep dasar teori ini pertama kali dikemukakan oleh (McLuhan, 1964).

McLuhan terkenal untuk coining kalimat, “Medium adalah Pesan” (Medium Is

The Message)” yang merupakan frasa yang sering diperdebatkan.

Dalam frasa tersebut, diyakini berarti bahwa media yang dipilih untuk

menyampaikan pesan adalah sama pentingnya (jika tidak lebih) dari pesan itu

sendiri (McLuhan, 1964). Pemikirannya banyak dipeangaruhi oleh mentornya,

ekonom berkebangsaan Canada, Harold Adams Innis (1951).


36

Dalam perspektif teori ini, bukan pesan yang mempengaruhi kesadaran

kita tetapi medium. Mediumlah yang lebih besar mempengaruhi bawah sadar kita.

Medium membentuk pesan, bukan sebaliknya. Artinya media elektronik telah

mengubah masyarakat secara radikal. Masyarakat sangat bergantung pada

teknologi yang menggunakan media dan bahwa ketertiban sosial suatu masyarakat

didasarkan pada kemampuannya untuk menghadapi teknologi tersebut.

Media membentuk dan mengorganisasikan sebuah budaya. Ini yang

disebut teori ekologi media. McLuhan juga menyatakan bahwa kita memiliki

hubungan yang sifatnya simbolis dengan teknologi yang menggunakan media.

Manusia menciptakan teknologi, dan sebaliknya teknologi tadi membentuk

manusia. Inilah yang menjadi konsep dasar teori ekologi media.

2.1.12 Online Shop (Toko Online)

Hampir semua orang saat ini mengenal dan familiar dengan kata online

shop, apalagi untuk para wanita. Online shop adalah toko online yang

mempermudah masyarakat untuk mendapatkan barang-barang yang mereka cari

atau inginkan. Hanya dengan membuka internet atau hape saja kita bisa belanja

tanpa harus keluar rumah.

Tapi, Sering sekali orang kurang merasa nyaman ketika berbelanjan di

online shop, bagaimana mau enjoy belanja online kalau kita ga paham sama

bahasa bahasa yang sering di gunakan dalam online shop, buat para kalian yang

ingin menjadi pelanggan online shop yang cerdas kalian harus paham dengan

semua istilah-istilah online, terutama para calon pembisnis rumahan yang sudah
37

pada memulai untuk membuka online shop. Beberapa istilah dalam Online Shop

yaitu :

1. Seller

Seller dalam bahasa Indonesianya adalah penjual. Mereka ini adalah para

pemilik online shop.

2. Buyer

Buyer memiliki arti sebagai pembeli, Sebutan ini juga sama arti nya di

dalam bahasa online shop yaitu para pembeli atau konsumen.

3. Customer

Customer memiliki arti yang sama sama dengan buyer, ini adalah sebutan

untuk para pembeli dalam bahasa inggris.

4. Supplier

Supplier adalah sebutan untuk orang yang memberikan pasokan barang pada

para penjual.

5. Reseller

Reseller adalah sebutan untuk penjual yang menjualkan barang orang lain

untuk konsumennya. Dalam istilah sederhananya adalah calo.

6. Dropship

Dropship adalah pengiriman barang kepada konsumen dengan

mengatasnamakan pihak kedua selaku reseller.

7. TF

TF adalah singkatan yang biasa digunakan dalam kosa kata online shop dan

itu adalah kepanjangan dari Transfer.


38

8. Return

Return memiliki arti tukar barang yang sudah dibeli dengan barang lainnya.

9. Refund

Refund memiliki arti Transaksi dibatalkan, barang dikembalikan kepada

penjual dan uang dikembalikan kepada pembeli

10. Reject

Reject dalam bahasa indonesia memiliki arti tolak, dan di dalam online shop

reject memiliki pengertian sebagai ‘barang tidak dalam kondisi baik, ada

cacat.

11. Ready stock

Ready stock memiliki arti barang tersedia.

12. PO

PO singkatan dari Pre Order. Ini adalah sistem yang banyak dipakai oleh

mereka yang menjual barang impor, atau custom. Jadi, barang baru akan

dipesankan atau diproduksi setelah jadwal PO berakhir, dan dikirim setelah

barang jadi.

13. Restock

Restock artinya barang yang diperjual belikan tersedia kembali, setelah

mengalami out of stock.

14. Out of stock

Out of stock adalah Istilah untuk keadaan barang yang habis persediannya di

tangan penjual atau supplier.


39

15. Sold

Sold adalah bahasa online shop yang biasa digunakan untuk menyatakan

bahwa barang/stock telah habis terjual.

16. Trusted

Trusted dalam online shop berarti menyatakan bahwa online terus

terpercaya, bukan penipu.

17. Testimonial/Testi

Istilah untuk pesan dan kesan dari pelangganya. Ini biasanya dijadikan bukti

untuk meyakinkan pembeli lainnya berdasarkan pengakuan pembeli

sebelumnya.

18. Booked

Booked adalah bahasa yang biasa di gunakan seller untuk mengutarakan

bahwa barang telah dipesan oleh orang lain. Anda tidak bisa membelinya

19. Keep

Hampir sama dengan booked diatas, keep biasanya dilakukan oleh pembeli

yang sudah pasti akan membeli satu produk tapi belum sempat melakukan

pembayaran. Pesanan di keep terlebih dahulu agar tidak terjual kepada orang

lain

20. Ongkir/shipping cost (Ongkos kirim)

Ongkir adalah bahasa untuk menyatakan biaya pengiriman dari tempat

penjual ke pembeli. Ini ditanggung sama pembelinya.

21. Resi
40

Resi adalah nomor bukti pengiriman barang yang didapatkan dari pihak

ekspedisi.

22. COD (Cash on Delivery)

Cara pembelian di mana penjual dan pembelinya bisa bertatap muka. Bisa

janjian di sebuah tempat, atau penjual anterin ke rumah pembeli.

Pembayaran di lakukan saat mereka saling bertemu

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu


Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai beberapa hasil penelitian

sebelumnya yang telah dilakukan oleh peneliti berkaitan dengan media sosial

sebagai media pemasaran :

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti dan Hasil Penelitian
Tahun
1. Ratna Kartika Sari Viral marketing dapat menjadi marketing tool
(2019) yang mendukung pemasaran, namun disisi lain
dapat pula berimbas negatif terhadap
perusahaan maupun produk-produk yang
dihasilkan apabila tidak dimonitor dan
dikendalikan secara cepat dan konsisten.
2. Berliana Rietian Nurayya memakai media sosial sebagai tempat
Ramadhany (2020) atau wadah pemasaran berbagai produk yang
telah dikeluarkan Nurayya. Pada awalnya
Nurayya memiliki usaha dalam bidang jasa
yaitu salon dan spa muslimah namun seiring
dengan berjalannya waktu Nurayya membuat
inovasi baru dengan berjalannya waktu.
3. Boedi Priantoro(2019) Dengan berkembangnya tekonologi internet
41

dan media sosial seperti WhatsApp mampu


melakukan efisiensi dalam program
marketings seperti komunikasi pemasaran.
Dengan strategi komunikasi pemasaran dengan
menggunakan WhatsApp, akan lebih terjadi
komunikasi dua arah antara Garuda Indonesia
dengan masyarakat terhadap produk yang
dikomunikasikan. Hal ini akan membentuk
loyalitas pelanggan dikarenakan masyarakat
dilibatkan dalam interaksi dengan produk yang
dijual.
4. Khabib Alia Akhmad Pemanfaatan media sosial oleh pemilik atau
(2015) pengelola sangat beragam, paling banyak jenis
media sosial yang digunakan adalah facebook,
twitter dan instagram. Hal ini dipilih dikarena
jenis media sosial ini sangat mudah
pengoperasiannya dan sangat familiar bagi
para konsumen Distro di Surakarta.
5. Yuni Tresnawati dan Kika’s Catering adalah salah satu brand yang
Kurniawan Presetyo bergerak di bidang kuliner, yang merupakan
(2018). bisnis small medium enterprise (SME) atau
dikenal dengan UMKM (Usaha Mikro Kecil
Menengah). Produk-produk yang dihasilkan
adalah berbagai makanan jadi berupa kue
tradisional seperti risoles, lemper, puding,cake,
dan masakan khas Yogyakarta seperti gudeg,
ayam bakar Yogya, sambal goreng, rending
jawa dan sebagianya. Pemilik bisni ini
bernama Agustina Purwanti. Dalam
menjalankan bisnisnya, pemilik Kika’s
42

Catering ini memanfaatkan media sosial


sebagai media promosi untuk memasarkan
produknya. Media sosial yang digunakan
adalah Facebook dan Instagram pribadi milik
Agustina Purwanti, yang aktif melakukan
kegiatan promosi di media sosial sejak tahun
2016, dengan jumlah followers sebanyak 577
orang untuk akun Instagram, sedangkan untuk
Facebok berjumlah 953 orang.

2.3 Alur Penelitian

Gambar 2.1
Alur Penelitian

Peningkatan Jumlah Penjualan

Analisis

Media Sosial
yang Digunakan

Keberhasilan
Usaha
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif

adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan

data dilakukan dengan cara trianggulangsi (gabungan), analisis data bersifat

induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi (Putri, 2013). Penelitian kualitatif dipilih karena dapat

mendeskripsikan secara mendalam tentang tingkah laku subyek penelitian,

interaksi yang kompleks tentang bagaimana kegiatan promosi melalui media

sosial Instagram dan fitur chatting WhatsApp, serta mengeksplorasi tentang

bagaimana promosi melalui media sosial Instagram dan fitur chatting WhatsApp

memiliki prospek di masa depan.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti terlibat dalam situasi fenomena yang

diteliti sehingga peneliti diharapkan selalu memusatkan perhatiannya pada kenyataan

atau kejadian dalam konteks yang diteliti. Setiap kejadian merupakan sesuatu yang

unik, berbeda dengan yang lain karena berbeda konteksnya (Almanshur dan Ghony :

20127).

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan

metode atau pendekatan studi kasus (case study). Penelitian ini memusatkan diri

43
44

secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus.

Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, dengan kata

lain dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber (Nawawi, 2003:1).

3.2 Jenis Data Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data literature dan

lapangan. Literature yang berkenaan dengan teori-teori yang diperlukan oleh

peneliti sebagai pembanding. Sedangkan lapangan untuk mencari data yang

diperlukan peneliti untuk diltuangkan. Maka jenis penelitian yang penulis

gunakan adalah pendektan kualitatif, suatu penelitian data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan.

Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan

data sekunder.

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang

diteliti, baik dari obyek individual (responden) maupun dari suatu instansi yang

dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan

lainnya untuk keperluan penelitian dari pengguna (Supangat, 2010). Yang

menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah narasumber yaitu pemilik,

karyawan, dan pelanggan melalui metode observasi dan wawancara yang dimintai

keterangan seputar permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini.

Pemilihan responden atau informan yang tepat, akan menjamin validitas

data yang didapat dan wawancara. Sebaliknya, pemilihan informan yang salah
45

akan mengakibatkan data yang diperoleh tidak valid. Penelitian ini mengambil

beberapa informan tertentu (Key Informan) sebagai subyek penelitian yang

dianggap mampu mewakili stakeholder yang terlibat dalam permasalahan

penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk

mendapatkan informasi (keterangan) obyek yang diteliti, biasanya data tersebut

diperoleh dari tangan kedua baik dari obyek individual (responden) maupun dari

suatu badan (instansi) yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari

instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian dari para pengguna

(Supangat, 2010). Data sekunder dalam penelitian ini berupa data pengunjung

yang di dapat dari obyek penelitian, buku, dan jurnal.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian

tersebeut akan dilakukan. Adapun tempat yang digunakan sebagai penelitian

adalah Distributor One Love Semarang yang terletak di Perum Bukit Diponegoro

Jalan Dahlia Blok D323 Kel. Tembalang Kec. Tembalang Kota Semarang.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 4 bulan dimulai dari

bulan Oktober 2020 sampai dengan Januari 2021, yaitu pada saat pengambilan
46

data pertama mengenai sejarah dan gambaran umum usaha Distributor One Love

Semarang sampai dengan wawancara kepada informan.

3.4 Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Yang dimaksud subyek penelitian adalah orang, tempat, atau benda yang

diamati dalam rangka pembubutan sebagai sasaran (Kamu Bahasa Indonesia).

Adapun subyek yang diambil dalam penelitian ini adalah pemilik, karyawan, dan

pelanggan Distributor One Love Semarang.

2. Obyek Penelitian

Yang dimaksud obyek penelitian adalah hal yang menjadi sasaran

penelitian (Kamus Bahasa Indonesia: 1989: 622). Menurut (supranto 2000: 21)

obyek penelitian adalah himpunan elemen yang dapat berupa orang, organisasi

atau barang yang akan diteliti. Kemudian dipertegas (Anto Dayan 1986: 21),

obyek penelitian adalah pokok persoalan yang hendak diteliti untuk mendapatkan

data secara lebih terarah. Adapun Obyek dalam penelitian ini adalah Distributor

One Love Semarang yang memanfaatkan media sosial seperti Instagam dan fitur

chatting WhatsApp sebagai media promosi.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data

(Sugiyono, 2013).
47

1. Wawancara

Wawancara ini merupakan percakapan informal dengan tujuan

memperoleh bentuk-bentuk informasi tertentu dari semua informan, akan tetapi

susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap informan.

(Sugiyono, 2013) menjelaskan bahwa “wawancara digunakan sebagai

teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang harus di teliti, dan juga apabila peneliti

ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

responden sedikit atau kecil”.

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

mendalam dengan metode wawancara secara langsung dan tidak terstruktur, untuk

memperoleh informasi awal tentang berbagai masalah yang ada sehingga

diperoleh masalah yang harus diteliti. Dalam melakukan wawancara

menggunakan alat bantu berupa buku catatan untuk menulis hasil wawancara

dengan informan. Sugiyono (2011) mengemukakan bahwa wawancara tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan

lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya

berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Alasan peneliti

menggunakan wawancara tidak terstruktur untuk memperoleh keutuhan dari

jawaban informan tetapi tetap memberikan batasan pertanyaan sebagai batasan

penelitian.
48

2. Pengamatan atau Observasi

Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan

pengamatannya melalui hasil kerja panca indra mata serta di bantu dengan panca

indra lainnya (Bungin, 2013). Observasi dilakukan dengan cara mengamati secara

langsung perilaku individu dan interaksi mereka dalam setting penelitian. Peneliti

terlibat langsung dalam kehidupan sehari-hari subyek yang dipelajari. Adapun

data yang dikumpulkan selama observasi adalah deskripsi program, perilaku,

perasaan, dan pengetahuan. Wujud data adalah catatan semua kejadian atau

perilaku yang dianggap penting oleh peneliti.

Pengamatan pada saat observasi langsung dengan memperhatikan bahasa

verbal dan nonverbal informan, seperti raut wajah, pandangan mata, intonasi suara

dan gerakan tubuh lainnya dengan tujuan untuk mengetahui kebenaran informasi

tersebut.

3. Arsip Data

Menurut (Sugiyono, 2013) definisi arsip data yakni catatan peristiwa yang

sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya menumental dari

seseorang.

Data sekunder merupakan data yang diambil tidak langsung dari sumber

data. Dalam penelitian ini data sekunder melalui laporan arsip yang berhubungan

dengan gambar-gambar yang di upload di akun Instagram @onelovesemarang

dan fitur chatting WhatsApp.


49

Pemilihan sumber data di lakukan melalui purposive sampling yaitu

pengambilan sampel secara sengaja dengan kriteria yang sudah ditentukan.

Informan dipilih memilik kriteria sebagai berikt :

1. Memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang promosi melalui media

sosial Instagram dan fitur chatting WhatsApp

2. Mampu bercerita dengan baik dan benar mengenai promosi melalui media

sosial Instagram dan fitur chatting WhatsApp

3. Mampu membantu peneliti dalam proses pengumpulan data

4. Memiliki waktu yang memadai untuk dimintai informan

3.6 Teknik Analisis Data

Pada penelitian kualitatif peneliti harus mampu mengungkap kebenaran

yang obyektif, karena itu keabsahan data dalam penelitian kualitatif sangat

penting. Hal tersebut bertujuan untuk mengukur tingkat kepercayaan (kredibilitas)

penelitian kualitatif sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Pengukuran keabsahan data pada penelitian ini dilakukan dengan triangulasi.

Sugiyono (2016: 241) mengatakan bahwa triangulasi adalah teknik pengumpulan

data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada. Menurut Sugiyono ada tiga macam triangulasi yaitu :

1. Triangulasi Sumber

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data

yang telah diperolah melalui beberapa sumber. Misalnya, selain melalui

wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat

(participant observation), dokumentasi tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan


50

atau tulisan pribadi dan gambar atau foto. Masing-masing cara itu menghasilkan

bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan

(point of view) yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti.

Tabel 3.1
Triangulasi Sumber
Pertanyaan Pemilik Karyawan Pelanggan
Pertanyaan 1 Nama : Wafiq Nama : Uswatun Pelanggan 1
Apa faktor Usia : 32 tahun Usia : 22 tahun Pelanggan 2
pendorong Alamat : Perum Alamat : Perum Pelanggan 3
Distributor One Bukit Diponegoro Bukit Diponegoro
Love Semarang Jl. Dahlia Blok Jl. Dahlia Blok
menggunakan media D323 Kel. D323 Kel.
sosial sebagai media Tembalang Kec. Tembalang Kec.
promosi? Tembalang Kota Tembalang Kota
Semarang Semarang
Pertanyaan 2
Bagaimana strategi
Distributor One
Love Semarang
melakukan promosi
melalui media
pemasaran online?

Pertanyaan 3
Faktor-faktor apa
saja yang
menjadikan
konsumen tertarik
untuk melakukan
pembelian secara
online di Distributor
One Love
Semarang?

2. Triangulasi Metode

Triangulasi metode untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya
51

data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi dan dokumentasi.

Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang

berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data

yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap

benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda.

B. Narasi Data

Apabila data dinilai kredibel, maka selanjutnya peneliti menarasikan

data tersebut sesuai aspek yang diteliti. Melalui narasi data tersebut, peneliti

menggambarkan obyek penelitian secara rinci.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

Distributor One Love merupakan salah satu penjual produk sandal dan

sepatu di kota Semarang yang memiliki cukup banyak pelanggan, terutama remaja

dan ibu-ibu.. Pemilik sekaligus pengelola Distributor One Love Semarang

bernama Wafiq Nur Fettijah. Pada awal tahun 2019 Umi Wafiq mendaftarkan diri

sebagai Distributor One Love Semarang dan diterima dengan baik dari

produsennya. Berawal dari owner untuk nyetok barang sendiri disebuah kos-kosan

yang tidak memungkinkan untuk nyetok barang sebanyak yang dipikirkan. Barang

disimpan di kamar kos, tidur bersanding dengan sandal dan sepatu serta jualan

yang lain. Seiring berjalannya waktu, nampaknya tidak semudah yang

dibayangkan soal penjualan One Love karena pemilik harus berupaya

mengenalkan produk baru ini dengan maksimal tanpa memiliki reseller dan agen.

Butuh kurang lebih waktu 1 bulan untuk dikenal banyak orang bahwa Umi

Wafiq jualan sandal dan sepatu One Love disandingkan dengan herbal dan jualan

lain pada saat itu. Dan awal-awal penghasilan One Love belum seberapa, pemilik

repeat order sebulan baru sekali. Instagram yang tadinya digunakan untuk iklan

semua barang jualan, akhirnya Umi Wafiq fokuskan untuk mengiklankan One

Love saja. Lambat laun, barang jualan lainya dihentikan karena penjualan One

Love mulai ramai dan jualan lain kurang terhandle dengan baik karena belum

punya admin dan keterbatasan tempat, semua masih dikerjakan sendiri.

52
53

Yang sebelumnya repeat order hanya sebulan sekali berikutnya meningkat

2 minggu sekali hingga seminggu 2 kali hingga kamar penuh dengan stok sandal

dan sepatu sampai membeludak keluar kamar, serta reseller dan agen pun mulai

berdatangan join bersama Umi Wafiq. Masih ditahun 2019 Umi Wafiq nekat

kontrak 1 rumah yang lebih besar dari sebuah kamar kos. Penjualan pun semakin

meningkat, banyak yang minat join bersama Umi Wafiq yang rata-rata dari luar

kota Semarang, hingga Umi Wafiq merasa kewalahan jualan sendiri. Dan

penjualan Umi Wafiq melejit di pertengahan tahun 2019, Umi Wafiq pun

mengajak adik perempuannya sebagai admin untuk membantu jualan.

4.2 Analisis Data

4.2.1 Analisis Faktor Penentu

Dalam penelitian ini telah melakukan observasi untuk menentukan

informan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Informan

yang telah diambil berjumlah 5 orang, sedangkan informan kunci yaitu pemilik

dari usaha produk One Love Semarang, informan pendukung karyawan dan

pelanggan One Love Semarang.

Informan kunci adalah informan yang memberikan penjelasan secara

langsung dan rinci terhadap strategi pemasaran. Berdasarkan hasil penelitian

didapatkan gambaran dari informan kunci dan pendukung, dapat dilihat sebagai

berikut :

1. Informan 1 (Pemilik)

Nama : Wafiq Nur Fettijah


54

Usia : 32 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Perum Bukit Diponegoro Jalan Dahlia Blok D323 Kel.

Tembalang Kec. Tembalang Kota Semarang

Pemilik Distributor One Love Semarang yang telah merintis usaha

sejak awal tahun 2019. Memiliki tugas dan tanggung jawa mengelola

produk-produk yang akan dijual.

2. Informan 2 (Admin / Karyawan)

Nama : Uswatun Hasanah

Usia : 22 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Perum Bukit Diponegoro Jalan Dahlia Blok D323 Kel.

Tembalang Kec. Tembalang Kota Semarang

Admin/karyawan One Love Semarang bergabung sejak bulan

Maret 2020. Uswatun merupakan admin/karyawan One Love Semarang

yang aktif mempromosikan produk melalui media sosial Instagram dan

WatsApps. Uswatun juga memiliki tugas packing barang yang akan

dikirim ke pelanggan.

3. Informan 3 (Pelanggan 1)

Nama : Eka

Usia : 35 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan


55

Alamat : Perum Bukit Diponegoro Jalan Dahlia Blok C211 Kel.

Tembalang Kec. Tembalang Kota Semarang

Pelanggan One Love Semarang yang merupakan ibu rumah tangga.

Beliau membeli produk sebanyak 3 kali, produk yang dibeli sandal non

slip, moca tutong dan sandal puyuh japit.

4. Informan 4 (Pelanggan 2)

Nama : Tamara

Usia : 23 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Desa Ketitang Rt.06 Rw.01. Kec. Godong Kab. Grobogan

Pelanggan One Love Semarang yang merupakan mahasiswi di

salah satu perguruan tinggi di Purwodadi. Awalnya Mbak Tamara

memfollow akun instagram @onelovesemarang dan tertarik membeli

produk sebanyak 2 kali.

5. Informan 5 (Pelanggan 3)

Nama : Dewi

Usia : 22 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Kemantren RT. 02 RW. 03 Kec. Godong Kab. Grobogan

Pelanggan One Love Semarang yang merupakan ibu muda yang

memiliki satu orang anak. Awalnya beliau memfollow akun instagram

@onelovesemarang dan tertarik membeli produk sebanyak 4 kali.


56

4.2.2 Triangulangi Sumber

Tabel 4.1 Triangulasi Sumber

Pertanyaan Pemilik Karyawan Pelanggan


Apa faktor pendorong 1. Efektif 1. Instagram Pelanggan 1
Distributor One Love 2. Mudah sangat 1. Bisa
Semarang 3. Bisa diminati menjangka
menggunakan media menjangkau anak muda u konsumen
sosial sebagai media konsumen 2. Fitur lebih luas
promosi? lebih luas instagram 2. Efektif
4. Fitur instagram menarik 3.
menarik 3. Bisa Pelanggan 2
menjangkau 1. Hemat
konsumen biaya
lebih luas promosi
2. Efektif
3. WhatsApp
lebih
mudah
diakses
4. Murah

Pelanggan 3
1. Efektif
2. Mudah
3. Murah
4. WhatsApp
mudah
diakses
Bagaimana strategi 1. Memperkenalk 1. Aktif Pelanggan 1
Distributor One Love an produk ke add/follow 1. Merekrut
Semarang melakukan pasar sasaran akun aktif di marketer,
promosi melalui 2. Merekrut media sosial reseller dan
media pemasaran marketer, 2. Merekrut agen
online? reseller dan marketer, melalui
agen melalui reseller dan WhatsApp
WhatsApp grup agen grup
3. Endorse melalui 2. Give away
4. Rajin iklan WhatsApp 3. Pelayanan
5. Diskon grup ramah
6. Give away 3. Diskon 4. Amanah
7. Pelayanan 4. Give away 5. Harga
ramah 5. Pelayanan standar
8. Amanah ramah
57

Pelanggan 2
1. Rajin iklan
2. Iklan
meyakinka
n

Pelanggan 3
1. Merekrut
marketer,
reseller, dan
agen
2. Diskon
3. Give away

Faktor-faktor apa saja 1. Kualitas produk 1. Menghemat Pelanggan 1


yang menjadikan baik waktu 1. Iklan
konsumen tertarik 2. Up to date 2. Bisa menarik
untuk melakukan 3. Bergaransi melakukan dan
pembelian secara 4. Real picture pembayaran meyakinkan
online di Distributor 5. Harga secara 2. Harga
One Love Semarang? terjangkau transfer murah
6. Amanah 3. Produk up 3. Produk
to date bergaransi
4. Real picture 4. Amanah
5. bergaransi
Pelanggan 2
1. Iklan
menarik
dan
meyakinkan
2. Kualitas
produk
bagus
3. Bergaransi
4. Pelayanan
ramah
5. Amanah

Pelanggan 3
1. Kualitas
produk
bagus
2. Bergaransi
3. Pelayanan
ramah
4. Amanah
58

4.2.3 Hasil Wawancara

a. Pertanyaan penelitian : Apa faktor pendorong Distributor One Love

Semarang menggunakan media sosial sebagai media promosi?

Tabel 4.2

Analisis Hasil Wawancara Faktor Pendorong Distributor One Love

Semarang dalam Melakukan Promosi Melalui Instagram dan WhatsApp

Hasil Wawancara Analisis Kalimat

Informan 1 Umi Wafiq (Pemilik)

Instagram menyediakan fitur-fitur yang


menarik untuk mendukung kami dalam
melakukan promosi, dengan instagram
kami cukup mengunggah gambar produk Fitur instagram menarik, efektif,
dan memberi caption yang bisa mudah, bisa menjangkau
meyakinkan konsumen atau calon konsumen lebih luas.
konsumen untuk membeli produk yang
kami iklankan di instagram. Tidak bisa
dipungkiri instagram sangat efektif,
mudah, dan bisa menjangkau konsumen
lebih luas.

Informan 2 Mbak Uswatun


(Admin/Karyawan)

Instagram termasuk media sosial yang Instagram sangat diminati anak


sangat diminati anak muda si mbak. muda, fitur instagram menarik, bisa
Instagram juga menyediakan fitur-fitur menjangkau konsumen lebih luas.
yang menarik, nah dengan fitur itu sangat
mendukung postingan iklan kami. Dengan
instagram kami bisa menjangkau
konsumen lebih luas terutama anak muda.

Informan 3 Bu Eka (Pelanggan)

In syaa Allah untuk bisa menjangkau


konsumen lebih luas, dari Sabang sampai Bisa menjangkau konsumen lebih
Merauke, selain itu media sosial luas dan sangat efektif.
59

instagram dan WatsApp sangat efektif


sebagai media promosi dalam waktu yang
singkat dapat dilihat oleh ribuan orang.

Informan 4 Mbak Tamara (Pelanggan)

Menghemat biaya promosi, dan sekarang


banyak pengguna instagram dan Hemat biaya promosi, efektif,
WhatsApp. Dengan menggunakan media murah, mudah, bisa menjangkau
sosial bisa menjangkau konsumen lebih konsumen lebih banyak, WhatsApp
luas, mudah dan tidak ribet. Terutama lebih mudah diakses.
WhatsApp sangat mudah dalam
melakukan transaksi penjualan atau
pembelian online, cukup chatting dengan
penjual bisa langsung order produk yang
kita mau.

Informan 5 Mbak Dewi (Pelanggan)

Menurutku promosi menggunakan media


sosial sangat efektif, murah dan mudah.
Bisa menjangkau konsumen lebih banyak,
karena di era digital seperti sekarang apa- Efektif, murah, mudah, bisa
apa lebih mudah dengan media sosial menjangkau konsumen lebih luas,
yang hanya membutuhkan kuota internet. WhatsApp lebih mudah diakses.
Apalagi sekarang banyak orang yang
menggunakan WhatsApp. Aku pribadi
lebih suka melakukan pembelian online
melalui WhatsApp karena lebih mudah
diakses, selain itu bisa langsung
menerima gambar produk yang ingin aku
beli.

b. Pertanyaan penelitian : Bagaimana strategi Distributor One Love

Semarang melakukan promosi melalui media pemasaran online?


60

Tabel 4.3

Analisis Hasil Wawancara Strategi Yang Digunakan dalam

Melakukan Promosi Melalui Instagram dan WhatsApp

Hasil Wawancara Analisis Kalimat

Informan 1 Umi Wafiq (Pemilik)

Strategi yang kami lakukan secara


organik dan endorse. Memperkenalkan
produk ke pasar sasaran, rajin iklan Memperkenalkan produk ke pasar
melalui story WhatsApp, instagram, dan sasaran, merekrut marketer, reseller
shoope. Selain itu kami merekrut dan agen, endorse, rajin iklan,
marketer, reseller dan agen melalui diskon, give away, pelayanan
WhatsApp grup, kami juga memberikan ramah dan amanah.
diskon dan give away kepada konsumen
yang diposting di instagram dan
memberikan pelayanan yang ramah dan
sebisa mungkin amanah.

Informan 2 Mbak Uswatun


(Admin/Karyawan)

Menggunakan media gratis dan pengguna


terbanyak di Indonesia seperti, instagram,
shopee dan WhatsApp. Semakin banyak
pengguna semakin luas kami menjangkau Aktif add/follow akun aktif di
konsumen. Aktif add/follow akun aktif di sosial media, merekrut marketer,
sosmed, dan rajin iklan. Dan strategi itu reseller dan agen,diskon, give
orang yang baru melihat bisa tahu kalau away, pelayanan ramah dan sabar.
kami masih aktif berjualan online. Selain
itu kami merekrut marketer, reseller, agen
melalui WhatsApp grup, memberikan
diskon dan give away yang diposting di
instagram. Kami juga memberikan
pelayanan yang ramah dan sabar.

Informan 3 Bu Eka (Pelanggan)

Merekrut reseller, marketer, dan agen


melalui WhatsApp grup. Rajin Merekrut marketer, reseller dan
memposting produk baru di instagram agen, give away, pelayanan ramah
dan WhatsApp grup, memberikan give dan amanah, harga standar.
61

away yang di posting di instagram.


Pelayanannya ramah dan amanah,
harganya juga standar.

Informan 4 Mbak Tamara (Pelanggan)

Kalau yang saya lihat One Love


Semarang rajin iklan di instagram,
memberi caption menarik dan iklan yang Rajin iklan, caption menarik, iklan
meyakinkan sehingga konsumen bisa meyakinkan.
tertarik untuk komen dan like. Setelah
komen di instagram biasanya One Love
Semarang langsung mengajak untuk chat
WhatsApp.

Informan 5 Mbak Dewi (Pelanggan)

Strateginya sistemnya online


menggunakan instagram, terus pakai Merekrut marketer, reseller dan
sistem keagenan, reseller dan marketer agen, diskon, give away.
yang direkrut melalui WhatsApp grup.
One Love juga memberikan diskon dan
give away yang diposting di story
instagram.

c. Pertanyaan Penelitian : Faktor-faktor apa saja yang menjadikan

konsumen tertarik untuk melakukan pembelian secara online di

Distributor One Love Semarang?

Tabel 4.4

Analisis Hasil Wawancara Faktor-faktor

Konsumen Tertarik untuk Melakukan Pembelian Secara Online

Hasil Wawancara Analisis Kalimat

Informan 1 Umi Wafiq (Pemilik)

Kami menjual produk dengan kualitas Kualitas produk baik, up to date,


baik, up to date, bergaransi dan real bergaransi, real picture, harga
picture. Harga yang kami berikan ke terjangkau, amanah.
62

konsumen juga terjangkau. In syaa Allah


kami juga amanah.

Informan 2 Mbak Uswatun


(Admin/Pegawai)

Faktornya konsumen bisa menghemat Menghemat waktu, bisa melakukan


waktu, tidak perlu keluar rumah buat pembayaran secara transfer, produk
order, tinggal transfer barang langsung up to date, banyak model, real
dikirim. Produk up to date, banyak model, pictute, bergaransi.
harga terjangkau, dan produk real picture
dan bergaransi.

Informan 3 Bu Eka (Pelanggan)

Iklan yang menarik dan meyakinkan, Iklan menarik dan meyakinkan,


model produk up to date, bergaransi, produk up to date, bergaransi,
harganya juga murah, apalagi one love harga murah, amanah.
semarang online shop yang amanah.

Informan 4 Mbak Tamara (Pelanggan)

Iklan sangat menarik dan meyakinkan


konsumen, produk yang dijual juga
berkualitas (awet dan nyaman), Iklan menarik dan meyakinkan,
bergaransi, produknya lebih bagus aslinya kualitas produk bagus, bergaransi,
daripada fotonya padahal biasanya online pelayanan ramah, amanah.
shop foto lebih bagus daripada barang
tapi one love justru kebalikannya,
pelayanannya juga ramah dan amanah.

Informan 5 Mbak Dewi (Pelanggan)

Aku pribadi biasanya membeli produk


karena kualitasnya mbak. Nah, produk di
One Love itu kualitasnya bagus mbak. Kualitas produk bagus, awet,
Menurutku sandal dan sepatunya bergaransi, pelayanan ramah,
bahannya bagus dan awet, bergaransi, amanah.
produknya juga real picture, murah,
pelayanannya juga ramah dan amanah.
63

4.2.4 Observasi

Dari hasil wawancara dengan pemilik, karyawan, dan pelanggan bahwa

Distributor One Love Semarang menjual produk sandal dan sepatu dengan

kualitas baik. Dari kelima informan mengatakan produknya awet, nyaman,

empuk, real picture dan bergaransi, selain itu harganya juga terjangkau.

Pelayanan yang biberikan sangat ramah, sabar dan amanah. Respon yang

diberikan admin / karyawan kepada pelanggan jika ada orderan sangat cepat dan

sabar.

Pemilik dan karyawan mengungkapkan bahwa promosi yang efektif dan

mendukung dalam penjualan produk One Love dengan menggunakan instagram,

karena instagram memiliki fitur-fitur yang menarik sehingga dapat mempercantik

produk yang diunggah di akun instagram @onelovesemarang dan instagram

sangat diminati anak muda. Instagram juga sangat mudah untuk mempromosikan

produk, cukup dengan mengunggah gambar produk ke akun instagram lalu

memberi caption menarik dan meyakinkan sehingga dapat menarik perhatian

pelanggan atau calon pelanggan untuk membeli produknya.

Namun, ketiga pelanggan mengungkapkan bahwa mereka lebih memilih

menggunakan WhatsApp dibandingkan instagram dalam melakukan pembelian

online. WhatsApp jauh lebih mudah dibandingkan dengan instagram, dengan

menggunakan WhatsApp pelanggan bisa terhubung langsung dengan penjual

melalui chatting. Hal itu sangat mempermudah dalam bertransaksi online. Selain

itu WhatsApp bisa untuk mengirim gambar yang ingin mereka beli dengan sangat

mudah.
64

Para pelanggan lebih sering mengakses WhatsApp dibandingkan dengan

instagram. Mereka juga tergabung dalam grup update produk One Love

Semarang. Berikut ini adalah gambar WhatsApp grup update produk One Love

Semarang :

Gambar 4.1

WhatsApp Grup One Love Semarang

Sumber : WhatsApp Grup One Love Semarang

Dari gambar diatas dapat diihat bahwa WhatsApp memang mudah diakses

asalkan punya kuota dan sinyal internet yang mendukung. Ketika pelanggan

menjadi anggota grup update produk one love, sangat mempermudah pelanggan

dalam melakukan pembelian. Mereka jadi lebih tahu produk yang masih tersedia

dan menyesuaikan produk apa yang ingin dibeli. Pelanggan tinggal mengirim

pesan ke admin grup / karyawan inign beli produk itu, lalu transfer dan barang

bisa langsung dikirim.


65

4.2.5 Narasi Data

Owner Distributor One Love Semarang bernama Wafiq Nur Fettijah

mendaftarkan diri sebagai Distributor pada awal tahun 2019. Pada awalnya barang

distok di sebuah kamar kos-kosan. Butuh waktu kurang lebih satu bulan untuk

mengenalkan produk kepada para konsumen yang pada saat itu owner juga

menjual produk lain selain sandal dan sepatu one love.

Instagram yang tadinya digunakan unutk iklan semua barang jualan,

akhirnya Umi Wafiq fokuskan untuk mengiklankan one love saja. Lambat laun

jualan one love mulai rame dan barang jualan lainnya dihentikan karena kurang

terhandle. Akhirnya penjualan one love melajit di pertengahan tahun 2019.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Empat Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah empat komponen pemasaran yang terdiri dari

4P, yaitu : Product (produk), Price (harga), Place (tempat), Promotion (promosi)

(Hermawan, 2012). Untuk lebih rinci bauran pemasaran dijelaskan sebagai

berikut:

1. Product (Produk)

Distributor One Love Semarang menjual produk sandal dan sepatu dengan

kualitas terbaik. Produk yang dijual real picture, bergaransi, banyak model,

nyaman dan awet. Sehingga One Love Semarang memiliki daya tarik
66

tersendiri untuk menarik konsumen karena produk yang dijual memiliki

kualitas terbaik.

2. Price (Harga)

Harga yang ditawarkan pada Distributor One Love Semarang dari sandal

mulai kisaran harga Rp 95.000,- sampai dengan Rp 140.000,- sedangkan

untuk sepatu mulai dari harga Rp 135.000,- sampai dengan Rp 150.000,-.

Kebanyakan pelanggan mayoritas remaja dan ibu-ibu. Selain harganya yang

murah One Love Semarang juga tetap mempertahankan kualitas produk

tersebut.

3. Place (Tempat)

Distributor One Love Semarang bertempat di Perum Bukit Diponegoro Jalan

Dahlia Blok D323 Kel. Tembalang Kec. Tembalang Kota Semarang.

Membuka lapak offline di CFD Taman Indonesia Kaya Semarang dan di CFD

Gubernuran Kota Semarang mulai pukul 06.00-09.00 WIB.

4. Promotion (Promosi)

Distributor One Love Semarang memberikan promo melalui instagram

maupun pembelian secara langsung. Promo seperti ini membuat pelanggan

tertarik untuk datang ke Distributor One Love Semarang. Promo yang

diberikan berupa diskon dan give away. Diskon yang diberikan potongan

harga dari Rp 15.000 – Rp 25.000. Sedangkan give away diasanya one love

semarang membuat story dengan memberikan judul ajakan seperti pemberian

suka pada gambar dan kemudian diberikan komentar mengenai produk

tersebut.
67

4.3.2 Instagram

(Boyd & Ellison, 2008) mendefinisikan situs jejaring sosial sebagai

layanan berbasis web yang memungkinkan perorangan untuk membangun profil

umum atau semi-umum dalam satu sistem yang terbatas, menampilkan pengguna

lainnya yang berkaitan dengan mereka, dan melihat-lihat dan mengamati daftar

koneksi yang mereka miliki maupun daftar yang dibuat oleh pengguna lainnya

dalam sistem tersebut. Situs jejaring sosial dianggap sebagai ekstensi diri di dunia

maya dan hubungan-hubungan yang ada di dalamnya juga merupakan ekstensi

dari hubungan-hubungan yang benar-benar ada. Hal ini, didukung dalam

penelitian yang dilakukan Lampe et.al dalam (Puntoadi, 2011) yang menemukan

bahwa alas an penggunaan situs jejaring sosial adalah untuk mencari orang-orang

yang mereka kenal dan berinteraksi dengan teman-teman tersebut, dan bukan

untuk mencari teman-teman baru.

Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membagi-bagikan

foto dan video. Instagram sendiri masih merupakan bagian dari facebook yang

memungkinkan teman facebook kita mem-follow akun Instagram kita. Makin

populernya Instagram sebagai aplikasi yang digunakan untuk membagi foto

membuat banyak pengguna yang terjun be bisnis onlie turut mempromosikan

produk-produknya lewat Instagram (Nisrina, 2015).

Nama Instagram berasal dari pengertian keseluruhan fungsi aplikasi ini.

Kata “insta” berasal dari kata “instan” maksudnya secara langsung dapat

ditampilkan. Sedangkan kata “gram” berasal dari kata “telegram”, merujuk pada

fungsi telegram yaitu mengirimkan informasi dnegan cepat. “Instan-telegram”


68

atau Instagram sebagai salah satu platform media sosial yang dapat

menginformasikan sebuah foto dengan cepat. Instagram pertama kali hadir di

Appstore (aplikasi yang menyediakan program untuk digunakan smartphone

keluaran Apple) pada tanggal 6 Oktober 2010. Sebuah perusahaan berbasis

teknologi Burbn.Inc membuat aplikais yang memungkinkan penggunanya

mengambil foto, menerapkan filter digital dan membagikannya melalui akun

Instagram penggunanya dan jejaring sosial media lain. Meski fitur-nya tidak

selengkapnya platform sosia media lain, Instagram cukup diminati dan menjadi

tempat yang strategis bagi para pebisnis pemula untuk memasarkan produknya.

Bahkan saat ini industri yang sudah mapan pin mulai melirik Instagram sebagai

media yang efektif untuk mendekatkan dan memasarkan produknya pada

pengguna Instagram yang kebanyakan adalah generasi muda.

Instagram merupakan salah satu media jejaring sosial yang dapat

dimanfaatkan sebagai media pemasaran langsung. Melalui Instagramlah produk

barang / jasa ditawarkan dengan meng-upload foto atau video singkat, sehingga

para calon konsumen dapat melihat jenis-jenis barang / jasa yang ditawarkan.

4.3.3 Fitur-fitur Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan mengambil gambar

atau foto yang menerapakn filter digital untuk mengubah tampilan efek foto, dan

membagikannya ke berbagai layanan media sosial, termasuk milik Instagram

sendiri. Instagram memiliki lima menu utama yang semuanya terletak dibagian

bawah (Atmoko, 2012) yaitu sebagai berikut :

1. Home Page
69

Home page adalah halaman utama yang ditampilkan (timeline) foto-foto

terbaru dari sesama pengguna yang telah diikuti. Cara melihat foto yaitu

hanya dengan menggeser layar dari bawah ke atas seperti saat scroll mouse

di komputer. Kurang lebih 30 foto terbaru dimuat saat pengguna mengakses

aplikasi, Instagram hanya membatasi foto-foto terbaru.

2. Comments

Sebagai layanan jejaring sosial Instagram menyediakan fitur komentar, foto-

foto yang ada di Instagram dapat dikomnetar di kolom komentar. Caranya

tekan ikon bertanda balon komentar di bawah foto, kemudian ditulis kesan-

kesan mengenai foto pada kotak yang disediakan setelah itu tekan tombol

send.

3. Explore

Explore merupakan tampilan dari foto-foto popular yang paling banyak

disukai para pengguna Instagram. Instagram menggunakan algoritma

rahasia untuk menentukan foto mana yang dimasukkan ke dalam explore

feed.

4. Profil

Profil pengguna dapat mengetahui secara detail mengenai informasi

pengguna, baik itu dari pengguna maupun sesame pengguna yang lainnya.

Halaman profil bisa diakses melalui ikon kartu nama di menu utama bagian

paling kanan. Fitur ini menampilkan jumlah foto yang telah diupload jumlah

follower dan jumlah following.


70

Gambar 4.2

Profil Instagram @onelovesemarang

Sumber : Instagram @onelovesemarang

5. News Feed

News feed merupakan fitur yang menampilkan notifikasi terhadap berbagai

aktivitas yang dilakukan oleh pengguna Instagram. News feed memiliki dua

jenis tab yaitu “Following” dan “News”. Tab “following” menampilkan

aktivitas terbaru pada user yang telah pengguna follow, maka tab “news”

menampilkan notifikasi terbaru terhadap aktivitas para pengguna Instagram

terhadap foto pengguna, memberikan komentar atau follow maka

pemberitahuan tersebut akan muncul di tab ini.

6. Instastory

Instastory yang bisa membantu seller untuk berinteraksi dengan calon

konsumen secara langsung. Karena biasanya, konsumen memang cenderung

mencari online shop yang memberi pelayanan terbaik, selalu merespon


71

komentar atau pesan dan menjalin hubungan baik dengan konsumen.

Adanya fitur Instagram tersebut sangat membantu seller untuk memahami

keinginan konsumen. Instastory juga bisa dimanfaatkan sebagai alat bekerja

sama dengan brand lain atau influencer.

Gambar 4.3

Instastory One Love Semarang

Sumber : Instagram @onelovesemarang

Menurut Atmoko, ada beberapa bagian yang sebaiknya diisi agar foto

yang diunggah lebih mempunyai makna informasi, bagian-bagian tersebut yaitu :

1. Judul

Judul atau caption foto bersifat untuk memperkuat karakter atau pesan yang

ingin disampaikan pada pengguna tersebut.


72

2. Hashtag

Hashtag adalah symbol bertanda pagar (#), fitur pagar ini sangatlah penting

karena sangat memudahkan pengguna utnuk menemukan foto-foto di

Instagram dengan hashtag tertentu.

3. Lokasi

Fitur lokasi adalah fitur yang menampilkan lokasi dimana pengguna

pengambilannya. Meski Instagram disebut kayanan photo sharing, tetapi

Instagram juga merupakan jejaring sosial. Karena pengguna bisa

berinteraksi dengan sesama pengguna. Ada beberapa aktivitas yang dapat

dilakukan di Instagram, yaitu sebagai berikut :

a. Follow

Follow adalah pengikut, dari pengguna Instagram pengguna satu agar

mengikuti atau berteman dengan pengguna lain yang menggunakan

Instagram.

b. Like

Like adalah suatu ikon yang mana pengguna dapat menyuka gambar

ataupun foto pada Instagram, dengan cara menekan tombol like dibagian

bawah caption yang bersebelahan dengan komentar. Kedua, dengan

double tap (mengetuk dua kali) pada foto yang disukai.

c. Komentar

Komentar adalah akivitas dalam memberikan pikirannya melalui kata-

kata, pengguna bebas memberikan komentar apapun tehadap foto, baik

itu saran, pujian atau kritikan.


73

d. Mentions

Fitur ini adalah untuk menambah pengguna lain, caranya dengan

menambah tanda arroba (@) dan memasukan akun instagram dari

pengguna tersebut.

4.3.4 WhatsApp

WhatsApp adalah aplikasi chatting yang memungkinkan penggunanya

untuk berbagi file dan gambar, serta melakukan panggilan suara dan video call

secara gratis. WhatsApp juga dimanfaatkan sebagai alat yang ampuh untuk

personal selling dan promosi.

Menggunakan perpesanan WhatsApp untuk bisnis ini pada dasarnya bisa

dilakukan seperti halnya melakukan pesan WhatsApp biasa. Cara promosi

menggunakan WhatsApp secara efektif dalam memasarkan produk secara online

bisa dilakukan dengan cara :

1. Pesan Langsung

Pesan 1 vs 1 ini adalah cara memasarkan produk bisnis secara langsung

dengan mengirimkan pesan promosi berupa teks promosi, gambar maupun

file bisnis yang telah disiapkan sebelumnya. Dengan cara berhadapan ini,

kita akan mengetahui respon si penerima pesan dengan cepat.

2. Pesan Broadcast

Pesan broadcast berarti kita mengirimkan pesan siaran kepada siapapun

yang ada di daftar WhatsApp pada ponsel. Pesan broadcast ini sama seperti

pesan langsung hanya saja pengirimannya lebih banyak dan lebih efektif.

Pesan melalui broadcast ini biasanya lebih bersifat umum dengan menggaet
74

target siapa saja yang tertarik. Namun dalam pengirimannya hanya dibatasi

sampai 256 kontak saja.

3. Pesan Group

Membuat grup atau masuk ke dalam sebuah grup yang bisa menjadi peluang

memasarkan bisnis adalah kesempatan emas. Pasalnya dalam grup ini terdiri

dari anggota yang tentu saja akan melihat pesan promosi secara masal.

Tidak seperti pesan broadcast yang harus memuat data seluler lebih boros,

pesan melalui chat grup lebih efektif karena 1 pesan kalian akan dilihat oleh

anggota secara masal dan lebih meyita perhatian mereka.

4. WhatsApp Story

Tersedianya fitur WhatsApp story dapat digunakan untuk berbagi cerita atau

status ke kontak yang ada di WhatsApp. WhatsApp story juga dapat

digunakan untuk memposting produk yang dipromosikan.

Gambar 4.4

WhatsApp Story One Love Semarang

Sumber : WhatsApp Story One Love Semarang


75

4.3.5 Instagram dan WhatsApp sebagai Media Promosi

Instagram dan fitur chatting WhatsApp menjadi media yang paling

diminati oleh masyarakat terlebih pengusaha-pengusaha yang memiliki bisnis

online, tidak terkecuali Ditributor One Love Semarang. Umi Wafiq mulai

mencoba mempromosikan produknya kurang lebih 4 bulan setelah One Love

Semarang berdiri.

Instagram dan WhatsApp digunakan sebagai media promosi online One

Love Semarang karena saat ini instagram dan WhatsApp menjadi media sosial

yang paling popular. Dipilihnya instagram dan WhatsApp sebagai media promosi

online membuat One Love Semarang memikirkan strategi apa yang cocok untuk

mempromosikan One Love secara tepat, efektif dan efisien. Lalu One Love

menggunakan strategi dengan memberikan promo berupa give away, menawarkan

produk-produk terbaru.

Gambar 4.5

Give Away One Love Semarang

Sumber : Instagram @onelovesemarang


76

4.3.6 Faktor Pendorong One Love Semarang Menggunakan Instagram

sebagai Media Promosi

4.3.6.1 Kelengkapan Fitur Dalam Proses Menampilkan Produk Agar

Terlihat Lebih Menarik

Hadirnya sosial media instagram saat ini memberikan

warna unik bagi penggunanya, instagram memiliki nilai lebih

dibandingkan dengan media sosial lain, karenanya tampilan visual

yang menarik. Ditambah dengan adanya fitur-fitur pendukung

seperti fitur dalam mengedit foto dan video. Terdapat 24 efek foto

yang dihadirkan yang membuat hasil tampilan foto ketika di

upload terlihat lebih menarik dari foto aslinya.

One Love Semarang memilih instagram sebagai media

sosial online karena menurutnya lebih efektif. Gambar yang

dihasilkan oleh instagram memiliki visual yang menarik, serta

dapat menampilkan video yang dapat di upload di instastory (story

instagram) atau di upload langsung lewat galeri.

Media sosial merupakan bagian dari media massa modern

yang berarti media sosial adalah sebuah media yang difasilitasi

internet atau disebut “media online”. Menurut (Kotler & Killer,

2012) media sosial adalah sarana beagi konsumen untuk berbagi

informasi dalam bentuk teks, gambar, audio, video dengan satu

sama lain dan dengan perusahaan.


77

Analisis gambar atau video ini merupakan perancangan

pesan secara simbolik. Yaitu bagaimana media yang digunakan

menampilkan simbol yang menarik perhatian audiens. Tampilan

foto yang dilakukan pasti foto yang menarik.

4.3.6.2 Kemudahan Dalam Mepromosikan Produk Yang Akan Di

Pasarkan

Pengertian promosi menurut (Rangkuti, 2009) adalah salah satu

unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang di daya gunakan untuk

memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk

perusahaan. One Love Semarang menggunakan media sosial instagram

sebagai media promosi dengan tujuan untuk memperkenalkan produk ke

masyarakat luas dengan menampilkan review dari pelanggan, karena cara

tersebut merupakan promosi jujur dari pelanggan. Cara mengunggah foto

di instagram juga mudah, hanya mengunggah gambar yang sudah di tag ke

akun instagram One Love Semarang.

4.3.6.3 Sesuai Dengan Segmentasi Pasar One Love Semarang

Segmentasi pasar adalah sebagai proses mengelompokan pasar

keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen-

segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan,

perilaku dan atau respon terhadap program pemasaran spesifik (Hanafrian,

2017).

Kelompok-kelompok yang di sasar One Love Semarang dengan

adanya media promosi Instagram ini adalah mayoritas perempuan


78

kalangan anak muda dan ibu-ibu. Menurut (Hanafrian, 2017) terdapat

empat variabel segmentasi pasar, yaitu segmentasi geografis, segmentasi

demografis, segmentasi psikografis, segmentasi berdasarkan demografis

saat ini diterapkan oleh One Love Semarang. Karena segmentasi

demografis adalah segmentasi pasar yang membagi pasar ke dalam

kelompok-kelompok berdasar pada variabel demografis seperti usia, jenis

kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan dan agama.

Oleh karena itu dengan segmentasi pasar anak muda dan ibu-ibu,

One Love Semarang menyetok produk sandal dan sepatu sesuai dengan

selera mereka. Semakin menarik produk yang dijual membuat segmentasi

pasar One Love Semarang nantinya pelanggan akan menjadi lebih

penasaran, dan segera ingin datang langsung ke gudang atau melalui

media sosial instagram. Produk-produk yang dijual One Love Semarang

seperti sandal trepes, sandal trepes non slip, sandal non slip slop, sandal

non slip japit, girlly trepes, tutong wedges, sepatu wedges, sepatu flat.

Berikut gambar pasar sasaran menurut segmentasi demografis :

Gambar 4.6 Pasar Sasaran Kota Semarang

Sumber : Instagram One Love Semarang


79

4.3.6.4 Efisiensi Biaya Dalam Promosi

Alasan mengapa perusahaan menjalankan bisnis dengan

menggunakan e-commerce (Morissan, 2010) adalah :

a. Dengan menjangkau audience di seluruh dunia

b. Dapat melakukan komunikasi interaktif dengan hanya yang efisien

c. Lebih mudah menyampaikan perubahan informasi

d. Dapat menjangkau konsumen tertentu

Aplikasi instagram dapat dimiliki oleh semua orang hanya dengan

cara mengunduh aplikasi instagram di play store, proses promosinya juga

tidak mengeluarkan biaya banyak, karena biaya promosinya hanya dengan

membeli kuota agar perusahaan dapat mengunggah foto-foto mereka di

instagram. Gambar- gambar yang diunggah oleh One Love Semarang

digaleri instagramnya berasal dari foto pribadi maupun foto dari

selebgram. One Love Semarang berusaha untuk menciptakan fot

semenarik mungkin sehingga dapat menarik konsumen.

4.3.6.5 Minat Masyarakat Terhadap Media Sosial Instagram Sangat

Tinggi

Teori media (Medium Theory) atau teori ekologi media (Media

Ecology Theory) adalah studi tentang bagaimana media dan proses

komunikasi mempengaruhi persepsi manusia, perasaan, emos dan nilai

tekonologi yang mempengaruhi komunikasi melalui teknologi baru.

Media Teori Ekologi berpusat pada prinsip-prinsip bahwa

masyarakat tidak bisa lepas dari pengaruh teknologi dan teknologi yang
80

akan tetap menjadi pusat untuk hamoir semua lapisan masyarakat (West &

Turner, 2009)

Menurut Teori Ekologi, masyarakat tidak bisa lepas dari pengaruh

teknologi begitupun juga terhadap instagram. Instagram merupakan media

sosial baru yang saat ini sangat diminati oleh masyarakat karena

kemudahan dalam mengoperasikan serta kelebihan fitur-fitur yang

dihadirkan oleh instagram. Semakin baru teknologi yang akan dihadirkan

maka semakin banyak pula peminatnya, terlebih jika teknologi yang

ditawarkan memiliki kelebihan dan keunikan tersendiri.

4.3.7 Faktor Pendorong One Love Semarang Menggunakan

WhatsApp Sebagai Media Promosi

Media sosial adalah sebuah media online dimana para

penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi serta berbagi informasi,

selain berbagi informasi, pengguna sosial media dapat berbagi foto,

menambah wawasan, bahkan bisa mencari dan menambah teman (Cambie

& Ooi, 2009).

WhatsApp memang tidak menyediakan ruang iklan untuk

memasarkan produk bisnis. Namun hal ini menjadi keuntungan

perusahaan untuk memasarkan produk bisnis menggunakan teknik

pendekatan personal dengan membangun branding produk prusahaan

maupun meningkatkan penjualan dengan cepat.

4.3.7.1 Membangun Promosi Brand Produk Perusahaan


81

Perusahaan bisa menggunakan WhatsApp untuk mempromosikan

brand produk perusahaan. Perusahaan dapat mengarahkan direct selling

dengan menggunakan WhatsApp sebagai tahap pemesanan produk yang

dijual oleh perusahaan.

Fungsi promosi melalui WhatsApp yaitu memperkenalkan produk

atau layanan perusahaan pada pengguna WhatsApp, mencari kontak

database, dan tahap terakhir mencari calon pembeli yang dieksekusi

melalui WhatsApp.

4.3.7.2 Dapat Menggunakan Nomor Akun Khusus Untuk Akun Bisnis

Untuk mendapatkan citra yang baik bagi brand produk perusahaan,

buatlah akun nomor yang dikhususkan untuk bisnis. Memang tidak ada

salahnya nomor akun pribadi digunakan untuk memasarkan produk, semua

memiliki keuntungan dan kelebihan masing-masing. Namun dengan

memisahkan antara akun bisnis dengan akun pribadi, perusahaan bisa lebih

fokus dalam mengembangkan bisnis dengan gencar melakukan promosi

secara leluasa tanpa terhalang urusan pribadi.

4.3.8 Cara Melakukan Promosi Melalui Instagram dan WhatsApp

4.3.8.1 Menggunakan Review dari Pelanggan

One Love Semarang mempunyai strategi atau cara promosi melalui

instagram dan WhatsApp yaitu dengan me-review hasil foto yang di

unggah oleh pelanggan kemudian dibuat menjadi sebuah cerita / video di

instastory dan WhatsApp story. Strategi yang diambil One Love Semarang
82

ini membuat pelanggan merasa dianggap dan di hargai ketika hasil review

di instagram di posting ulang di instagram story dan WhatsApp story One

Love Semarang. Terjalinnya hubungan baik antara pelanggan dengan

perusahaan inilah yang nantinya akan memberikan keuntungan dalam

jangka waktu panjang, sesuai dengan teori yang disampaikan oleh (Kotler

& Keller, 2014) dimana relationship marketing adalah suatu proses untuk

menciptakan, mempertahankan dan meningkatkan hubungan-hubungan

yang kuat dengan para pelanggan dan stakeholder lainnya.

Gambar 4.7

Review Pelanggan One Love Semarang

Sumber : One Love Semarang

4.3.8.2 Posting Produk Yang Di Tawarkan

One Love Semarang mem-posting produk-produk yang dijual di

akun instagram dan WhatsApp Grup maupun story WhatsApp dengan

hasil jepretan dan editan semenarik mungkin guna menarik minat


83

pelanggan. One Love Semarang mengunggah foto di instagram dan

WhatsApp yang membuat promosi melalui instagram dan WhatsApp lebih

efektif, karena dengan adanya informasi yang di unggah setiap hari,

pelanggan tidak perlu repot-repot mencari informasi mengenai One Love

Semarang.

Gambar 4.8

Postingan Produk One Love Semarang

Sumber : One Love Semarang


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini mengenai manfaat media sosial dalam meningkatkan

penjualan produk. Untuk studi kasus di Distributor One Love Semarang

menunjukkan hasil sebagai berikut :

5.1.1 Faktor Pendorong Distributor One Love Semarang Menggunakan

Instagram dan WhatsApp sebagai Media Promosi

a. Kelengkapan fitur dalam proses menampilkan produk agar terlihat

lebih menarik

b. Kemudahan dalam mempromosikan produk yang dipasarkan

c. Sesuai dengan segmentasi pasar One Love Semarang

d. Efisiensi biaya dalam promosi

e. Minat masyarakat terhadap media sosial instagram dan WhatsApp

sangat tinggi

f. Membangun promosi brand produk perusahaan

g. Dapat menggunakan nomor akun khusus untuk akun bisnis

5.1.2 Cara Melakukan Promosi melalui Instagram dan WhatsApp

a. Menggunakan review dari pelanggan

b. Posting produk yang ditawarkan

c. Pemberian diskon / give away

d. Pelayanan yang ramah dan amanah

84
85

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat

diberikan dalam penelitian ini adalah :

1. Distributor One Love Semarang terus melakukan promosi yang dilakukan

secara online demi meningkatkan penjualan. Agar pelanggan mengetahui

produk yang dipasarkan oleh penjual pada media sosial instagram dan

WhatsApp. Penjual perlu mengunggah foto dengan keterangan yang

menarik, memasang harga yang bersaing dengan pasaran.

2. Resiko bisnis yang dihadapi, bisnis online menawarkan banyak kemudahan

dan kenyamanan untuk penjual dalam memasarkan bisnis produk. Disisi lain

kemudahan dan kenyamanan bisnis online shop, Distributor One Love

Semarang harus bijaksana dalam menyikapi pelanggan yang tidak

bertanggung jawab, lebih cermat dan lebih teliti dalam menerima bukti

transaksi.

5.3 Keberbatasan Penelitian

Penulis menghadapi beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi

kondisi dari penelitian yang dilakukan, adapun keterbatasan tersebut antara lain :

1. Jawaban pertanyaan penelitian terkadang keluar dari konteks masalah yang

sedang dibicarakan

2. Keterbatasan waktu antar penelitian dengan salah satu informan


86

5.4 Agenda Peneliti Selanjutnya

Pada penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah strategi dengan

menggunkan promosi yang dilakukan di media sosial instagram dan WhatsApp

seperti give away, pemberian diskon, pelayanan yang ramah dan amanah,

merekrut marketer, reseller dan agen melalui WhatsApp grup. Maka pada

penelitian selanjutnya dapat meneliti tentang strategi pelanggan yang benar-benar

sedang menjadi metode baru dalam promosi,.

Selain itu peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode penelitian yang

berbeda, seperti metode kuantitatif, sehingga dapat dijadikan referensi untuk

penelitian-penelitian selanjutnya, karena strategi-strategi promosi ini sangat

menarik untuk diterapkan, dan belum banyak penelitian tentang metode ini.
87

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, K. A. (2015). Pemanfaatan Media Sosial bagi Pengembangan


Pemasaran UMKM (Studi Deskriptif Kualitatif pada Distro di Kota
Surakarta). Duta.com ISSN:2086-9436 Vol9 No.1.

Alo, L. (2011). Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.

Atmoko, B. D. (2012). Instagram Handbook. Jakarta: Media Kita.

Boyd, D., & Ellison, N. (2008). Social Network Sites: Definition, History, and
Scholarship. Journal of Computer-Mediated Communication, 13, 210-230.

Bungin, B. (2013). Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi : Format-format


Kuantitatif dan Kualitatif untuk Study Sosiologi, Kebijakan Publik,
Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran (1st ed). Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.

Cambie, S., & Ooi, Y. M. (2009). International Communication Strategy


Developments In Cross-Cultural Communications, PR and Social Media.
London: Kogan Page.

Chan, S. (2003). Relationship Marketing: Inovasi Pemasaran yang Membuat


Pelanggan Bertekuk Lutut. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Delayne, d. (2013). New Business Networking: How to Effectively Grow Your


Business Network Using Online and Offline Methods. USA: Que Publishing.

Dewdney, A., & Ride, P. (2006). The New Media Handbook. New York:
Routledge.

Fanggidae, A. H. (2006). Strategi Pemasaran Pariwisata: Segmentation. Kupang:


Fisip Universitas Nusa.

Goldsmith, R. E. (2006). Measuring Motivations For Online Opinion Seeking.


Journal of Interactive Advertising, 6(2), 3-14.

Goyette, I., & dkk. (2010). e-WOM Scale: Word-of-Mouth Measurement Scale
for e-Services Context . Journal of Administrative Sciences, 27 pp. 5-23.

Hanafrian, R. H. (2017). Tinjauan Strategi Segmentasi, Targeting, Positioning


(STP) Pada PT Soka Cipta Niaga. e-Proceeding of Applied Sience Vol.3, No.2,
340.
88

Hennig-Thurau, d. (2004). Electronic Word-of-Mouth Via Customer-Opinion


Platforms: What. Journal of Interactive Marketing, Vol 18/No 1, 38-52.

Hermawan, A. (Komunikasi Pemasaran). 2012. Jakarta : Erlangga.

Humas. (2016, November 12). Google Chrome. Diambil kembali dari Metode
Penelitian Kualitatif dengan Jenis Pendekatan Studi Kasus: http://penalaran-
unm.org/metode-penelitian-kualitatif-dengan-jenispendekatan- studi-kasus/

Katadata. (2018, Januari 9). Berapa Pengguna instagram dari indonesia.


Databooks. Jakarta.

Kennedy, J. E., & Soemanagara, R. (2006). Marketing Communication. Jakarta:


PT Buana Ilmu Populer.

Kertamukti, R. (2015). Strategi Kreatif dalam Priklanan. Yogyakarta: Cakra


Ilmu.

Kismono, G. (2011). Pengantar Bisnis, Edisi Kedua. Yogyakarta: CV. Andi


Offset

Kotler, P. K. (2007). Menejemen Pemasaran, Edisi 12 Jilid 1. Jakarta: PT Indeks.

Kotler, P., & Armstrong. (2012). Manajemen Pemasaran. Bandung: Alfabeta.

Kotler, P., & Armstrong, G. (2012). Prinsip - Prinsip Pemasaran Edisi 13 Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2014). Manajemen Pemasaran. Edisi 13 Jilid 1.


Jakarta: Erlangga.

Kotler, P., & Killer, K. (2012). Marketing Management 14 th Edition. Jakarta: PT


Indeks Kelompok Gramedia.

McLuhan, M. (1964). Understanding Media. New York: Mentor.

McLuhan, M. (1964). Understanding Media. New York: Mentor.

McQuail, D. (2011). Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Priantoro, Boedi. (2019). Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Media


WhatsApp (Studi Kasus Garuda Indonesia Solo). Seminar Cendekiawan ke 5.
89

Ramadhany, B. R. (2020). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Pemasaran


Terhadap Produk Nurayya Sampo Dandruff Tanpa Kandungan SLS. E-jurnal
Vol09 No. 2, Edisi Yudisium 2, Hal. 51-59.

Sari, R. K. (2019). Viral Marketing : Memanfaatkan Kekuatan Media Sosial


Dalam Komunikasi Pemasaran. Jurnal Penelitian Vol3 No. 2 Universitas Bina
Sarana Informatika.

Trisnawati, Y., & dkk. (2018). Pemetaan Konten Promosi Digital Bisnis Kulner
Kika’s Catering di Media Sosial. Profesi Humas Vol3, No.1 Hal. 102-119
Universitas Mercu Buana.
1. Wawancara Dengan Owner Distributor One Love Semarang Umi Wafiq
Peneliti : “maaf um mengganggu waktunya sebentar, perkenalkan nama saya
Linda. Saya salah satu mahasiswi Universitas Semarang sedang
menyelesaikan tugas akhir dari kampus. Tujuan saya datang kesini untuk
melakukan penelitian disini um. Saya tertarik untuk melakukan penelitian
disini. Untuk itu bolehkah saya melakukan penelitian disini?”
Informan : “silahkan dek”
Peneliti : “namanya siapa um?”
Informan : “Wafiq Nur Fettijah. Tau One Love Semarang dari mana dek?”
Peneliti : “kebetulan waktu itu saya dapat informasi One Love Semarang dari
temenku um, dia salah satu pelanggan One Love Semarang. Kata dia produk
one love sangat bagus. Setelah itu saya ikuti akun instagram One Love
Semarang, kebetulan saat ini saya sedang ada tugas akhir dari kampus, nah
saya tertarik untuk melakukan penelitian di One Love Semarang. Terus saya
WA Umi Wafiq alhamdulilah umi mengijinkan”
Informan : “oh begitu”
Peneliti : “kalau gitu saya mulai sesi tanya jawabnya ya um”
Informan : “iya dek”
Peneliti : “awal berdirinya Distributor One Love Semarang ceritanya gimana
um?”
Informan : “Pada awal tahun 2019 saya mendaftarkan diri sebagai Distributor
One Love Semarang dan diterima dengan baik dari produsennya. Berawal dari
nyetok barang sendiri disebuah kos-kosan yang tidak memungkinkan untuk
nyetok barang sebanyak yang dipikirkan. Barang saya simpan di kamar kos,
tidur bersanding dengan sandal dan sepatu serta jualan yang lain. Seiring
berjalannya waktu, nampaknya tidak semudah yang dibayangkan soal
penjualan one love karena saya harus berupaya mengenalkan produk baru ini
dengan maksimal tanpa memiliki reseller dan agen. Butuh kurang lebih waktu
1 bulan untuk dikenal banyak orang bahwa saya jualan sandal dan sepatu one
love disandingkan dengan herbal dan jualan lain pada saat itu. Dan awal-awal
penghasilan one love belum seberapa, saya repeat order sebulan baru sekali.
Instagram yang tadinya digunakan untuk iklan semua barang jualan, akhirnya
saya fokuskan untuk mengiklankan one love saja. Lambat laun, barang jualan
lainya dihentikan karena penjualan one love mulai ramai dan jualan lain
kurang terhandle dengan baik karena belum punya admin dan keterbatasan
tempat, semua masih dikerjakan sendiri. Yang sebelumnya repeat order hanya
sebulan sekali berikutnya meningkat 2 minggu sekali hingga seminggu 2 kali
hingga kamar penuh dengan stok sandal dan sepatu sampai membeludak
keluar kamar, serta reseller dan agen pun mulai berdatangan join bersama
saya. Masih ditahun 2019 saya nekat kontrak 1 rumah yang lebih besar dari
sebuah kamar kos. Penjualan pun semakin meningkat, banyak yang minat join
bersama yang rata-rata dari luar kota Semarang, hingga saya merasa
kewalahan jualan sendiri. Dan penjualan melejit di pertengahan tahun 2019,
saya pun mengajak adik perempuannya sebagai admin untuk membantu
jualan. Gitu ceritanya dek.”
Peneliti : “ma syaa Allah panjang ceritanya ya um”
Informan : “iya dek hehe”
Peneliti : “kalau kendala yang dihadapi dalam menjalankan bisnis ini apa
um?”
Informan : “kendalanya terkadang lambat di expedisi, salah kirim barang atau
ketukar dengan pemebeli yang lain. Itu saja”
Peneliti : “apa faktor pendorong One Love Semarang menggunakan instagram
sebagai media promosi?”
Informan : “Instagram menyediakan fitur-fitur yang menarik untuk
mendukung kami dalam melakukan promosi dek, dengan instagram kami
cukup mengunggah gambar produk dan memberi caption yang bisa
meyakinkan konsumen atau calon konsumen untuk membeli produk yang
kami iklankan di instagram. Tidak bisa dipungkiri instagram sangat efektif,
mudah, dan bisa menjangkau konsumen lebih luas.”
Peneliti : “ada jadwal sendiri nggak um untuk upload produk barunya.”
Informan : “kalau itu nggak ada jadwalnya dek, biasanya kalau ada barang
datang dan stoknya banyak bisa langsung kami upload”
Peneliti : “oh begitu ya um, kalau strategi yang Umi Wafiq lakukan dalam
melakukan promosi melalui media pemasaran online bagaimana?”
Informan : “Strategi yang kami lakukan secara organik dan endorse.
Memperkenalkan produk ke pasar sasaran, rajin iklan melalui story
WhatsApp, instagram, dan shoope. Selain itu kami merekrut marketer, reseller
dan agen melalui WhatsApp grup, kami juga memberikan diskon dan give
away kepada konsumen yang diposting di instagram dan memberikan
pelayanan yang ramah dan sebisa mungkin amanah”
Peneliti : “lebih suka mana um promosi dengan instagram atau WA?”
Informan : “lebih suka pakai instagram dek, soalnya instagram menyediakan
fitu-fitur yang sangat menarik, sehingga bisa menjadikan postingan iklan
produk lebih cantik dan bisa membuat calon konsumen yakin untuk membeli
produk kita”
Peneliti : “faktor apa yang membuat konsumen tertarik untuk membeli produk
one love?”
Informan : “Kami menjual produk dengan kualitas baik dek, up to date,
bergaransi dan real picture. Harga yang kami berikan ke konsumen juga
terjangkau. In syaa Allah kami juga amanah. Itu yang membuat pelanggan
repeat order.”
Peneliti : “setiap bisnis pasti ada resikonya ya um, nah gimana cara Umi
Wafiq menghadapi resiko bisnis ini?”
Informan : “hanya sabar dan tawakal yang dibangun sejak awal. Semua
kegiatan, semua pekerjaan memang ada resikonya dek. Jadi apapun yang
menjadi keputusan kami dalam bertindak, harus siap siap dengan segala
resiko.”
Peneliti : “cara mengatasi kendala itu gimana um?”
Informan : “kalau lambat expedisi paling nasehati pembeli agar bersabar.
Kalau ketuker atau salah kirim tetap kita bertanggungjawab mengirim ulang
dan mengganti ongkirnya.”
Peneliti : “begitu ya um, jazakillahu khair sudah mau meluangkan waktunya
um”
Informan : “wa iyyaki”

1. Wawancara Dengan Admin / Karyawan Mbak Uswatun


Peneliti : “maaf ya mbak mau tanya kendala yang dihadapi saat melakukan
pemasaran di media sosial apa mbak?”
Informan : “kendalanya itu diri kita sendiri, karena di instagram kita harus
rajin posting biar orang tau kita masih jualan online”
Peneliti : “kalau strateginya apa mbak untuk mempromosikan produk?”
Informan : “Menggunakan media gratis dan pengguna terbanyak di Indonesia
seperti, instagram, shopee dan WhatsApp. Semakin banyak pengguna semakin
luas kami menjangkau konsumen. Aktif add/follow akun aktif di sosmed, dan
rajin iklan. Dan strategi itu orang yang baru melihat bisa tahu kalau kami
masih aktif berjualan online. Selain itu kami merekrut marketer, reseller, agen
melalui WhatsApp grup, memberikan diskon dan give away yang diposting di
instagram. Kita juga memberikan pelayanan yang ramah dan sabar.
Peneliti : “oh gitu ya mbak, apa faktor pendorong One Love Semarang
menggunakan instagram sebagai media promosi?”
Informan : “Instagram termasuk media sosial yang sangat diminati anak muda
si mbak. Instagram juga menyediakan fitur-fitur yang menarik, nah dengan
fitur itu sangat mendukung postingan iklan kami. Dengan instagram kami bisa
menjangkau konsumen lebih luas terutama anak muda.”
Peneliti : “kalau faktor yang membuat konsumen tertarik untuk membeli
produk one love apa mbak?”
Informan : “Faktornya konsumen bisa menghemat waktu, tidak perlu keluar
rumah buat order, tinggal transfer barang langsung dikirim. Produk up to date,
banyak model, harga terjangkau, dan produk real picture dan bergaransi”
Peneliti : “jazakillahu khair mbak”
Informan : “wa iyyaki mbak”

2. Wawancara Dengan Pelangga 1 Bu Eka


Peneliti : “Assamualaikum bu”
Informan : “waalaikum salam”
Peneliti : “perkenalkan saya Linda Febriani salah satu mahasiswi Universitas
Semarang, saat ini saya sedang mengerjakan tugas akhir dari kampus untuk
melakukan penelitian. Kebetulan saya memilih Distributor One Love
Semarang untuk saya jadikan obyek penelitian. Maaf sebelumnya saya
mengganggu waktu istirahat ibu, saya mau berbincang-bincang dengan ibu”
Informan : “iya mbak boleh silahkan”
Peneliti : “nama ibu siapa njeh”
Informan : “namaku Eka mbak”
Peneliti : “oh Ibu Eka, Ibu Eka berusia berapa tahun?”
Informan : “35 tahun”
Peneliti : “Ibu Eka menggunakan media sosial ndak? Media sosial apa aja
yang ibu gunakan?”
Informan : “iya mbak, saya biasa menggunakan facebook, instagram dan WA
tapi lebih sering WA sih mbak”
Peneliti : “alasannya apa bu kok sering menggunakan WA?”
Informan : “karena WA lebih mudah dan efektif mbak, WA juga bisa untuk
mengirim gambar”
Peneliti : “kalau membeli produk one love lebih sering pakai WA ya bu?”
Informan : “iya mbak, kebetulan saya juga masuk grup WA update produk
one love semarang”
Peneliti : “sudah berapa kali beli produk on love bu?”
Informan : “saya membeli produknya sudah sebanyak 3 kali mbak”
Peneliti : “apa aja itu bu?”
Informan : “sandal non slip, moca tutong dan sandal puyuh japit”
Peneliti : “faktor apa yang membuat Bu Eka tertarik untuk membeli produk di
Distributor One Love Semarang?”
Informan : “iklannya menarik dan meyakinkan mbak, model produk up to
date, bergaransi, harganya juga murah, apalagi one love semarang online shop
yang amanah”
Peneliti : “terus kalau strategi yang dilakukan One Love Semarang dalam
melakukan promosi melalui media sosial bagaimana bu?”
Informan : “Merekrut reseller, marketer, dan agen melalui WhatsApp grup.
Rajin memposting produk baru di instagram dan WhatsApp grup, memberikan
give away yang di posting di instagram. Pelayanannya ramah dan amanah,
harganya juga standar”
Peneliti : “kalau menurut ibu faktor apa yang mendorong One Love Semarang
melakukan promosi melalui media sosial?”
Informan : “In syaa Allah untuk bisa menjangkau konsumen lebih luas, dari
Sabang sampai Merauke, selain itu media sosial instagram dan WatsApp
sangat efektif sebagai media promosi dalam waktu yang singkat dapat dilihat
oleh ribuan orang”
Peneliti : “jazakillahu khair bu udah mau meluangkan waktunya”
Informan : “wa iyyaki”

3. Wawancara Dengan Pelanggan 2 Mbak Tamara


Peneliti : “hai mbak”
Informan : “hai”
Peneliti : “mbak boleh tau namanya siapa?”
Informan : “oke mbak Tika nama saya Linda, tujuan saya mau mewawancarai
mbak Tika karena saya ada tugas akhir dari kampu. Boleh saya minta
waktunya sebentar?”
Penelitian : “boleh mbak silahkan”
Peneliti : “mbak Tamara menggunakan media sosial ndak? Media sosial apa
aja yang mbak gunakan?”
Informan : “iya mbak, saya biasa menggunakan instagram dan WA tapi lebih
sering WA sih mbak”
Peneliti : “alasannya apa mbak kok sering menggunakan WA?”
Informan : “memang lebih sering buka WA aja sih mbak”
Peneliti : “oh gitu mbak. Kalau yang mbak Tamara lihat, bagaimana strategi
yang dilakukan One Love Semarang dalam melakukan promosi melalui media
sosial?”
Informan : “kalau yang aku lihat One Love Semarang rajin iklan di instagram,
memberi caption menarik dan iklan yang meyakinkan sehingga konsumen
bisa tertarik untuk komen dan like. Setelah komen di instagram biasanya One
Love Semarang langsung mengajak untuk chat WA.”
Peneliti : “sudah berapa kali kamu membeli produk one love mbak?”
Informan : “dua kali”
Peneliti : “faktor apa yang membuat mbak Tamara tertarik untuk membeli
produk di Distributor One Love Semarang?”
Informan : “iklannya itu sangat menarik dan meyakinkan konsumen, produk
yang dijual juga berkualitas (awet dan nyaman), bergaransi, aku juga seneng
mbak produknya lebih bagus aslinya daripada fotonya padahal biasanya online
shop foto lebih bagus daripada barang tapi one love justru kebalikannya,
pelayanannya juga ramah dan amanah”
Peneliti : “oh gitu, berarti One Love Semarang memang online shop yang
amanah ya, terus faktor apa yang mendorong One Love Semarang melakukan
promosi melalui media sosial?”
Informan : “iya mbak amanah banget, faktornya menurutku bisa menghemat
biaya promosi, dan sekarang banyak pengguna instagram dan WhatsApp.
Dengan menggunakan media sosial bisa menjangkau konsumen lebih luas,
mudah dan tidak ribet. Terutama WhatsApp sangat mudah dalam melakukan
transaksi penjualan atau pembelian online, cukup chatting dengan penjual bisa
langsung order produk yang kita mau”
Peneliti : “terimakasih atas informasinya ya mbak”

4. Wawancara Dengan Pelanggan 3 Mbak Dewi


Peneliti : “Assalamualaikum mbak”
Informan : “waalaikum salam”
Peneliti : boleh tau namanya siapa mbak”
Informan : “Dewi”
Peneliti : “gini mbak, kan aku lagi ngerjain tugas akhir dari kampus, obyek
penelitian yang aku ambil Distributor One Love Semarang. Aku mau
mewawancarai mbak Dewi”
Informan : “monggo mbak”
Peneliti : “mbak Dewi menggunakan media sosial ndak? Media sosial apa aja
yang mbak gunakan?”
Informan : “iya mbak, saya biasa menggunakan instagram dan WA tapi lebih
sering WA sih mbak”
Peneliti : “biasanya belanja online ya mbak? Terus alasannya apa mbak kok
sering menggunakan WA?”
Informan : “iya aku suka belanja online. Alasan pakai WA karna emang aku
lebih sering akses WA sih mbak daripada instagram, lebih mudah pakai WA,
WA juga bisa mengirim gambar.”
Peneliti : “kalau menurut mbak Dewi, faktor apa yang mendorong One Love
Semarang melakukan promosi melalui media sosial?”
Informan : “menurutku promosi menggunakan media sosial sangat efektif,
murah dan mudah. Bisa menjangkau konsumen lebih banyak, karena di era
digital seperti sekarang apa-apa lebih mudah dengan media sosial yang hanya
membutuhkan kuota internet. Apalagi sekarang banyak orang yang
menggunakan WA. Aku pribadi lebih suka mengakses WA dan belanja online
di One Love Semarang melalui WA karena lebih mudah diakses, selain itu
bisa langsung menerima gambar produk yang ingin aku beli. Aku juga gabung
di grup update produk one love”
Peneliti : “udah beli produk one love berapa kali mbak?”
Informan : “empat kali”
Peneliti : “faktor apa yang membuat mbak Dewi tertarik untuk membeli
produk di Distributor One Love Semarang mbak?”
Informan : “pribadi biasanya membeli produk karena kualitasnya mbak. Nah,
produk di One Love itu kualitasnya bagus mbak. Menurutku sandal dan
sepatunya bahannya bagus dan awet, bergaransi, produknya juga real picture,
murah, pelayanannya juga ramah dan amanah.”
Peneliti : “gitu ya mbak, kalau strategi yang dilakukan One Love Semarang
dalam melakukan promosi gimana mbak?
Informan : “strateginya sistemnya online mbak menggunakan instagram, terus
pakai sistem keagenan, reseller dan marketer yang direkrut melalui WhatsApp
grup. One Love juga memberikan diskon dan give away yang diposting di
story instagram.”
Peneliti : “makasih untuk waktunya ya mbak”
Informan : “oke mbak”

Anda mungkin juga menyukai