Anda di halaman 1dari 11

PAPER NAMA : MUTHIAH ALFIAH ANGGI SIREGAR

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131115


FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU

PAPER

ANATOMI DAN FISIOLOGI MACULA

Disusun oleh :

MUTHIAH ALFIAH ANGGI SIREGAR


190131115

Supervisor :
dr. T. Siti Harilza Zubaidah, M.Ked (Oph), Sp.M

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
PAPER NAMA : MUTHIAH ALFIAH ANGGI SIREGAR
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131115
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih,
berkat, dan penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Anatomi dan Fisioogi Macula”. Penulisan makalah ini adalah salah
satu syarat untuk menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Senior Program
Pendidikan Profesi Dokter di Departemen Mata, Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dr. T.
Siti Zubaidah, M.Ked (Oph), Sp.M selaku pembimbing yang telah memberikan
arahan dalam penyelesaian makalah ini. Dengan demikian diharapkan makalah
ini dapat memberikan kontribusi positif dalam sistem pelayanan kesehatan
secara optimal.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk perbaikan dalam penulisan makalah selanjutnya.

Medan, 19 April 2021

i
PAPER NAMA : MUTHIAH ALFIAH ANGGI SIREGAR
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131115
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i


DAFTAR ISI .................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................2
2.1. Anatomi Retina .........................................................................................2
2.2. Anatomi Makula .......................................................................................3
2.2.1. Fisiologi ..........................................................................................4
BAB III KESIMPULAN................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................7

ii
PAPER NAMA : MUTHIAH ALFIAH ANGGI SIREGAR
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131115
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Retina ............................................................................................... 2


Gambar 2. Histologi Makula ..............................................................................3
Gambar 3. Anatomi Makula ...............................................................................4

iii
PAPER NAMA : MUTHIAH ALFIAH ANGGI SIREGAR
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131115
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mata adalah salah satu indera yang penting bagi manusia, melalui mata
manusia menyerap informasi visual yang digunakan untuk melaksanakan berbagai
kegiatan. Namun gangguan terhadap penglihatan banyak terjadi, mulai dari
gangguan ringan hingga gangguan yang berat yang dapat mengakibatkan
kebutaan.1
Fundus oculi adalah bagian mata yang terlihat dengan oftalmoskopi;
termasuk retina, pembuluh darahnya, dan saraf optik (permukaan anterior yang
terlihat secara oftaloskopi sebagai cakram optik). Warna kemerahan pada fundus
disebabkan oleh transmisi cahaya yang dipantulkan dari sklera posterior melalui
kapiler koroid.2
Makula terletak di antara arkade vaskular temporal. Di pusat makula
terletak fovea, yang berisi wilayah khusus di tengahnya yang dikenal sebagai
foveola. Macula lutea atau bitnik kuning merupaan bagian dari retina yang
banyak mengandung pigmen xantophil atau pigmen kuning. Daerah macula,
secara histologis digambarkan sebagai area yang terdiri atas 2 atau lebih lapisan
ganglion dengan diameter 5-6 mm dan berada ditengah antara arcade vascular
nasal dan temporal. 3

1
PAPER NAMA : MUTHIAH ALFIAH ANGGI SIREGAR
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131115
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Retina


Lapisan bola mata yang paling dalam yaitu retina, melapisi 3/4 posterior
bola mata dan merupakan awal jalur peng- lihatan. Dengan oftalmoskop, melalui
pupil dapat terlihat bayangan retina yang diperbesar serta pembuluh darah yang
berjalan pada permukaan anteriornya. Retina merupakan satu-satunya tempat di
dalam tubuh dimana pembuluh darah dapat diamati secara langsung dan
dievaluasi kelainan patologiknya, antara lain pada hipertensi dan diabetes
mellitus. Selain pembuluh darah, terdapat beberapa struktur lain yang dapat
diamati; diskus optikus (blind spot, bintik buta), tempat keluarnya nervus optikus
dari bola mata, serta arteri dan vena sentralis retina yang berjalan bersama nervus
optikus. Retina terdiri dari epitel pigmen (bagian non-visual) dan bagian neural
(bagian visual).4

Gambar 1 Retina4

2
PAPER NAMA : MUTHIAH ALFIAH ANGGI SIREGAR
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131115
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU

2.2 Anatomi Makula


Anatomi Makula terletak di retina bagian polus posterior di antara arteri
retina temporal superior dan inferior dengan diameter 5,5 mm. Makula adalah
suatu daerah cekungan di sentral berukuran 1,5 mm kira-kira sama dengan
diameter diskus yang secara anatomis disebut juga dengan fovea. Nama makula
lutea (yang berarti bintik kuning) berasal dari warna kuning retina sentral pada
oksigenisasi karetenoid, lutein dan zeaxantin, berakumulasi di bagian tengah dari
makula menyebabkan makula berwarna kuning. Warna ini disebabkan adanya
pigmen karotenoid, yang terletak terutama di lapisan serat Henle. 5
Secara histologis, makula terdiri dari 5 lapisan, yaitu membran limitan
interna, lapisan fleksiformis luar (lapisan ini lebih tebal dan padat di daerah
makula karena terdiri dari sel batang dan sel kerucut. Sel batang dan kerucut
merupakan sel photoreseptor yang sensitif terhadap cahaya. Sel- sel ini memiliki 2
segmen yaitu segmen luar dan segmen dalam. Segmen luar terdiri dari membran
cakram yang berisi pigmen penglihatan.5
Bagian tengah makula adalah fovea sentralis yang secara anatomis tersusun
atas sel-sel fotoreseptor yang bertanggung jawan atas penglihatan warna dan
ketajaman spasial.6

Gambar 2 Histologi Makula5

3
PAPER NAMA : MUTHIAH ALFIAH ANGGI SIREGAR
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131115
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU

Gambar 3 Anatomi Makula2

2.2.1 Fisiologi
Makula adalah 3 mm pusat retina. Ini memiliki pigmen intens yang disuplai
oleh epitel pigmen retinal. Fovea adalah bagian tengah makula. Itu terletak 3-3,5
mm temporal ke tepi temporal kepala saraf optik. Fovea hanya berisi kerucut
dalam area bebas batang dengan diameter 500 µm. Kerucut foveal berdiameter 2,3
µm dan dikemas sangat berdekatan. Retina paling tipis di tengah fovea karena
tidak ada sel bipolar dan ganglion di sini. Cahaya menyerang reseptor secara
langsung, memungkinkan ketajaman visual terbaik. Sel bipolar yang terhubung ke
kerucut ini dipindahkan secara konsentris menjauh dari fovea. 2,7
Terdapat dua jenis sel fotoreseptor, yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel
kerucut berbentuk seperti kerucut yang berbatasan dengan lapisan limitan eksterna
retina dan bagian dalam dan luarnya menonjol ke arah lapisan ephitelium retina.
Berdasarkan struktur dari iodopsin, sel kerucut paling maksimal dalam menagkap
gelombang cahaya panjang (cahaya merah), gelombang menengah (cahaya hijau)
atau gelombang pendek (cahaya biru).7
Berdasarkan keanekaragaman gelombang cahaya yang dapat ditangkapnya
ini, sel kerucut menjadi dasar penentu untuk penglihatan warna. Berbeda dengan
sel kerucut, sel batang berbentuk batang dengan segmen dalam dan luarnya
terdapat di sekitar sel kerucut dan sel pigmen ephitelium retina. Sel batang
merupakan sel fotoreseptor yang mengandung pigmen penglihatan, yaitu
rodopsin. Sel batang sangat sensitive terhadap cahaya hijau-biru dengan

4
PAPER NAMA : MUTHIAH ALFIAH ANGGI SIREGAR
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131115
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU

gelombang 500 nm. Sel batang memiliki peran besar dalam penglihatan gelap
dikarenakan sensitivitasnya dalam menangkap gelombang cahaya. 7

5
PAPER NAMA : MUTHIAH ALFIAH ANGGI SIREGAR
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131115
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU

BAB III
KESIMPULAN
Fundus oculi adalah bagian mata yang terlihat dengan oftalmoskopi;
termasuk retina, pembuluh darahnya, dan saraf optik (permukaan anterior yang
terlihat secara oftaloskopi sebagai cakram optik). Lapisan bola mata yang paling
dalam yaitu retina, melapisi 3/4 posterior bola mata dan merupakan awal jalur
peng- lihatan. Dengan oftalmoskop, melalui pupil dapat terlihat bayangan retina
yang diperbesar serta pembuluh darah yang berjalan pada permukaan anteriornya.
Anatomi Makula terletak di retina bagian polus posterior di antara arteri
retina temporal superior dan inferior dengan diameter 5,5 mm. Makula adalah
suatu daerah cekungan di sentral berukuran 1,5 mm kira-kira sama dengan
diameter diskus yang secara anatomis disebut juga dengan fovea.
Terdapat dua jenis sel fotoreseptor, yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel
kerucut berbentuk seperti kerucut yang berbatasan dengan lapisan limitan eksterna
retina dan bagian dalam dan luarnya menonjol ke arah lapisan ephitelium retina.

6
PAPER NAMA : MUTHIAH ALFIAH ANGGI SIREGAR
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131115
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Situasi Gangguan


Penglihatan dan Kebutaan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Available from:
http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/
infodatin-penglihatan.pdf.
2. Dahl, A., 2017. Retina Anatomy: Overview, Gross Anatomy, Microscopic
Anatomy. [online] Emedicine.medscape.com. Available at:
<https://emedicine.medscape.com/article/2019624-overview#showall>
[Accessed 19 April 2021].
3. Chibis,W.G, Hillary A.B, James, J.T., John, S.B., Karla J., Shalesh K .
Fundamentals and Principles of Ophthalmology, Basic and Clinical
Science Course, Sec. 2, AAO, San Fransisco, 2008-2009:76-87
4. Wangko, S., 2013. Histofisiologi Retina. Jurnal Biomedik (JBM), 5(3),
pp.S1-6.
5. Brar, V., Law, S., Lindsey, J., Mackey, D., Schultze, R., Silverstein, E.
and Singh, R., 2020. Basic and Clinical Science Course: Fundamentals
and Principles of Ophthalmology. 2nd ed. China: American Academy of
Ophthalmology.
6. Olovei, et al. Nuclear Architecture of Rod Photoreceptor Cells
Adapts to Vision in Mammalian Evolution. Cell:137(2).p356-368.
2009
7. Septadina, I., 2015. Perubahan Anatomi Bola Mata pada Penderita
Diabetes Mellitus. Majalah Kedokteran Sriwijaya, 47(2), pp.3-7.

Anda mungkin juga menyukai