Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BAPAK “Y” DENGAN


MASALAH KEPERAWATAN UTAMA HAMBATAN
MOBILITAS FISIK PADA LANSIA

TUGAS INDIVIDU
Disusun sebagai Kelengkapan Praktik Klinik Keperawatan Keluarga

Oleh :
YOGA KERTAPATI
NIM. 061.0063

Pembimbing:
DHIAN SATYA R., S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIP. 03008

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA JUNI 2020
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BAPAK “Y” DENGAN


MASALAH KEPERAWATAN UTAMA KETIDAKEFEKTIFAN
MANAJEMEN REGIMEN TERAPEUTIK KELUARGA

TUGAS INDIVIDU
Disusun sebagai Kelengkapan Praktik Klinik Keperawatan Keluarga

Oleh :
YOGA KERTAPATI
NIM. 061.0063

Pembimbing:
DHIAN SATYA R., S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIP. 03008

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA JUNI 2020
2
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BAPAK “Y” DENGAN
MASALAH KESEHATAN GANGGUAN TUMBUH
KEMBANG PADA BALITA

TUGAS INDIVIDU
Disusun sebagai Kelengkapan Praktik Klinik Keperawatan Keluarga

Oleh :
YOGA KERTAPATI
NIM. 061.0063

Pembimbing:
DHIAN SATYA R., S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIP. 03008
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BAPAK “Y” DENGAN


MASALAH KESEHATAN DIABETES MELLITUS PADA IBU “X”

TUGAS INDIVIDU
Disusun sebagai Kelengkapan Praktik Klinik Keperawatan Keluarga

Oleh :
YOGA KERTAPATI
NIM. 061.0063

Dosen Pembimbing:
DHIAN SATYA R., S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIP. 03008

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
JUNI 2020

4
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan

keluhan yang sering dijumpai di masyarakat, merupakan persoalan di

masyarakat karena sering mengakibatkan penderita terganggu atau tidak

dapat melakukan tugas sehari-hari.

LBP sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di

negara-negara industri. Diperkirakan 70-85% dari seluruh populasi

pernah mengalami ini selama hidupnya. Di Amerika Serikat nyeri ini

merupakan penyebab yang urutan paling sering dari pembatasan

aktivitas pada penduduk dengan usia <45 tahun, urutan ke 2 untuk

alasan paling sering berkunjung ke dokter, urutan ke 5 alasan perawatan

di rumah sakit, dan alasan penyebab yang paling sering untuk tindakan

operasi.

Penyebab Low back pain beraneka ragam dimana faktor mekanik

merupakan penyebab tersering dari keseluruhan kasus. Kurang lebih

70% kasus merupakan LBP mekanik, yaitu nyeri punggung bawah pada

struktur anatomi normal yang digunakan secara berlebihan atau akibat

sekunder dari trauma mekanik yang menimbulkan stress pada otot,

tendo dan ligamen. Nyeri timbul secara mendadak sewaktu penderita

melakukan gerakan yang melampaui batas kemampuan ototnya, atau


5
karena melakukan suatu sikap atau posisi dalam jangka waktu yang

lama. Pada individu dibawah 45 tahun, LBP mekanik merupakan

penyebab tersering disabilitas yang berhubungan dengan trauma

pekerjaan. Penderita dengan LBP mekanik sering mengalami penurunan

kemampuan melakukan suatu aktivitas tertentu karena nyeri, spasme

otot dan keterbatasan pergerakan lumbal. Maka tujuan dalam

penatalaksanaan LBP mekanik ini adalah mengurangi nyeri, yang akan

mengembalikan lingkup gerak dan aktivitas fungsional penderita akan

meningkat.

Data epidemiologi mengenai LBP di Indonesia belum diketahui

dengan pasti, namun diperkirakan40% penduduk pulau Jawa Tengah

berusiadiatas 65 tahun pernah menderita nyeri pinggang, prevalensi pada

laki-laki 18,2% dan pada wanita 13,6%. Insiden berdasarkan kunjungan

pasien ke beberapa rumah sakit di Indonesia berkisar antara 3-17%.

2. Tujuan
Tujuan pembuatan Laporan Pendahuluan untuk apa?

Mengetahui gambaran gangguan fungsional dan kualitas hidup pada pasien


yang mengalami Low back pain.

6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Keluarga
Menggambarkan keluarga sesuai kasus LP (bukan konsep keluarga secara
umum). Misalnya, keluarga dengan masalah tumbuh kembang pada balita,
mahasiswa memasukan tahap dan perkembangan keluarga dengan kelahiran
anak pertama atau keluarga dengan anak pra sekolah.
2. Konsep Masalah
Sesuai dengan kasus, misalnya gangguan tumbuh kembang pada balita,
komunikasi tidak efektif pada remaja dengan orang tua dam lainnya
3. Konsep Penyakit
a. Pengertian
Low Back Pain (LBP) atau dalam bahasa indonesia adalah nyeri punggung bawah
(NPB) adalah suatu gejala berupa nyeri di bagian pinggang yang dapat menjalar ke tungkai kanan
atau kiri. Dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikular atau keduanya.
Nyeri ini terasa di antara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau
lumbosakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah tungkai. Nyeri yang berasal dari
daerah punggung bawah dapat dirujuk ke daerah lain atau sebaliknya nyeri yang berasal dari daerah
lain dirasakan di daerah punggung bawah
b. Penyebab
NPB disebabkan oleh berbagai kelainan atau perubahan patologik yang mengenai
berbagai macam organ atau jaringan tubuh. Oleh karena itu beberapa ahli membuat klasifikasi yang
berbeda atas dasar kelainannya atau jaringan yang mengalami kelainan tersebut. Macam” menyusun
klasifikasi NPB sebagai berikut:
1. Viserogenik : NPB yang bersifat viserogenik disebabkan oleh adanya proses patologik di ginjal
atau visera di daerah pelvis, serta tumor retroperitoneal.
2. Neurogenik : NPB yang bersifat neurogenik disebabkan oleh keadaan patologik pada saraf yang
dapat menyebabkan NPB.
3. Vaskulogenik : Aneurisma atau penyakit vaskular perifer dapat menimbulkan NPB atau nyeri
yang menyerupai iskialgia.
4. Psikogenik : NPB psikogenik pada umumnya disebabkan oleh ketegangan jiwa atau kecemasan,
dan depresi, atau campuran antara kecemasan dan depresi.
5. Spondilogenik : NPB spondilogenik ini ialah suatu nyeri yang disebabkan oleh berbagai proses
patologik di kolumna vertebralis yang terdiri dari unsur tulang (osteogenik), diskus
intervertebralis (diskogenik), dan miofasial (miogenik), dan proses patologik di artikulasio
sakroiliaka
c. Tanda Gejala/ Manifestasi Klinis
Perubahan dalam gaya berjalan :

7
a. Berjalan terasa kaku
b. Tidak bias memutar punggung
c. Pincang
Persyarafan :
Ketika dites dengan cahaya dan sentuhan dengan peniti,pasien merasakan sensasi pada kedua
anggota badan,tetapi mengalami sensasi yang lebih kuat pada daerah yang tidak dirangsang.
Nyeri :
a. Nyeri punggung akut maupun kronis lebih dari dua bulan.
b. Nyeri saat berjalan dengan menggunakan tumit.
c. Nyeri otot dalam.
d. Nyeri menyebar kebagian bawah belakang kaki.
e. Nyeri panas pada paha bagian belakang atau betis.
f. Nyeri pada pertengahan bokong.
g. Nyeri berat pada kaki semakin meningkat.
d. Komplikasi
Skoliosis merupakan komplikasi yang paling sering ditemukan pada penderita nyeri
punggung bawah karena Spondilosis. Hal ini terjadi karena pasien selalu memposisikan
tubuhnya kearah yang lebih nyaman tanpa mempedulikan sikap tubuh normal. Hal ini
didukung oleh ketegangan otot pada sisi vertebra yang sakit

e. Penatalaksanaan
Informasi dan edukasi.
• Pada NPB akut: Imobilisasi (lamanya tergantung kasus), pengaturan berat badan,
posisi tubuh dan aktivitas, modalitas termal (terapi panas dan dingin) masase, traksi
(untuk distraksi tulang belakang), latihan : jalan, naik sepeda, berenang (tergantung
kasus), alat Bantu (antara lain korset, tongkat)
• NPB kronik: psikologik, modulasi nyeri (TENS, akupuntur, modalitas termal),
latihan kondisi otot, rehabilitasi vokasional, pengaturan berat badan posisi tubuh dan
aktivitas
Medis
• Formakoterapi.
• NPB akut: Asetamenopen, NSAID, muscle relaxant, opioid (nyeri berat),
injeksi epidural (steroid, lidokain, opioid) untuk nyeri radikuler
• NPB kronik : antidepresan trisiklik (amitriptilin) antikonvulsan
(gabapentin, karbamesepin, okskarbasepin, fenitoin), alpha blocker
(klonidin, prazosin), opioid (kalau sangat diperlukan)
• Invasif non bedah
• Blok saraf dengan anestetik euro (radikulopati)
8
• Neurolitik (alcohol 100%, fenol 30 % (nyeri neuropatik punggung bawah
yang intractable)
• Bedah
HNP, indikasi operasi :
• Skiatika dengan terapi konservatif selama lebih dari empat minggu: nyeri
berat/intractable / menetap / progresif.
• Defisit eurologic memburuk.
• Sindroma kauda.
• Stenosis kanal : setelah terjadi konservatif tidak berhasil
• Terbukti adanya kompresi radiks berdasarkan pemeriksaan
neurofisiologik dan radiologic.

f. Masalah Keperawatan yang muncul


1. Nyeri akut b/d agen injuri (fisik, kelainan muskuloskeletal dan system syaraf vaskuler.
2. Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri, kerusakan muskuloskeletal, kekakuan sendi atau
kontraktur.
3. Gangguan pola tidur b.d nyeri, tidak nyaman

BAB 3
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA … (lanjutkan sesuai
dengan judul LP)

1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian bisa dilakukan dengan subjek individu dalam keluarga, keluarga
sebagai kumpulan dari anggota keluarga, atau keluarga sebagai unit yang
saling berinteraksi. Dilanjutkan pengkajian tahap 2 yang berfokus pada 5

9
tugas kesehatan keluarga : sebagai kunci untuk menentukan penyebab dan
intervensi yang akan diberikan.
2. Analisis Data, Diagnosis Keperawatan dan Prioritas Masalah
Penulisan/ redaksi yang digunakan dalam keperawatan keluarga adalah
single diagnosis/ diagnosis tunggal. Diagnosis keperawatan mengarah ke
individu dan mengarah ke keluarga.
3. Intervensi Keperawatan/ Rencana Tindakan
Intervensi keperawatan mengacu pada 5 tugas kesehatan keluarga yang tidak
terlaksana dengan baik
4. Implementasi Keperawatan/ Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rencana. Tambahkan 1 jurnal
untuk mendukung tindakan yang dilakukan dalam upaya menangani masalah
keluarga. Misalnya: Terapi Chair Yoga sebagai upaya menangani nyeri sendi
dan hipertensi. Tergantung jenis intervensi atau tindakan yang diberikan.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dilakukan untuk mengukur ketercapaian kriteria hasil. Dalam
keperawatan keluarga, juga mengukur perkembangan tugas kesehatan
keluarga dan tingkat kemandirian keluarga setelah diberikan tindakan
keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Barnsteiner, J., Disch, J., Walton, M.K. (2014). Person and family centered
care. Indianapolis: Sigma Theta Tau International.
Kaakinen, J.R., Duff, V.G., Coehlo, D.P., Hanson, S.M.H. (2010). Family
health care nursing: theory, practice, and research (4th,ed,).Philadelpia:
E.A. Davis Company.
Sousa, et.al. (2017). Living together with dementia: training programme for
family caregivers – a study protocol. Porto Biomedical Journal, 2017: 2
(6): 282-286.

NB:
1. Mohon menuliskan nomor halaman pada LP
2. Referensi utama yang digunakan dalam menentukan diagnosis keperawatan,
luaran dan intervensi = NANDA, NOC, NIC, SDKI, SLKI, SIKI
3. Mahasiswa menuliskan diagnosis keperawatan pada individu dan keluarga

1
0

Anda mungkin juga menyukai