Bab 10 Selesai Manajemen Agribisnis
Bab 10 Selesai Manajemen Agribisnis
Tujuan
Memahami proses pengambilan keputusan dan peranannya dalam manajemen
professional.
Menerangkan biaya variabel dan tetap dan hubungannya dengan volume bisnis
Belajar untuk menghitung titik impas
Menerapkan teknik analisis volume biaya terhadap keputusan agribisnis yang
penting.
Menguraikan peranan yang sangat penting dari keputusan investasi terhadap
agribisnis
Mengembangkan pemahaman terhadap “nilai waaktu ”time value” dari uang
Mengkaji dan mempelajari pemakaian alat dasar untuk menganalisis keputusan
investasi dalam agribisnis
Manajer agribisnis bertumpu pada alat keuangan khusus untuk mengambil keputusan.
Keterangan gambar:
“Beberapa yang harus saya jual untuk menutup semua biaya saya?”
“Berapa besar volume bisnis yang perlu agar tercapai ROI sebesar 10%?”
“Bila saya menurunkan harga 5 % agar dapat menjual lebih banyak, apakah
itu menguntungkan?”
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Defenisi
“Pengambilan keputusan adalah suatu proses untuk memilih satu cara atau arah
tindakan dari beberapa alternative yang ada demi tercapainya hasil yang diinginkan.”
Defenisi ini dianalisis dalam seksi-seksi berikut:
Proses gagasan penting yang pertama disini terdapat pada perkataan proses.
Proses menandakan adanya kegiatan atau pelaksanaan sesuatu. Kita perlu menyadari
bahwa pengambilan keputusan yang baik adalah proses aktif dimana manajer terlihat
secara pribadi dan agresif. Tentu saja keputusan bisa menjadi tercipta dari kelalaian,
artinya kita tidak mengambil kepututsan sampai sedemikian lama sehingga keputusan
itu tidak diperlukan lagi. Hamper semua orang menyadari bahwa penundaan
pengambilan keputusan yang sedemikian lama merupakan masalah. Pengambilan
keputusan yang baik menuntut keterlibatan aktif dan ketetapan waktu.
Memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa bukanlah keputusan yang
tercipta dari kelalaian (Default Decision). Memutuskan untuk “menunggu dan
berjaga” mungkin merupakan pilihan yang logis dan benar. Keputusan akibat
kelalaian merupakan kegagalan untuk memutuskan. Memang, bisa jadi hal semacam
itu mendatangkan yang baik, tetapi setiap hasil yang baik dari keputusan akibat
kelalaian benar-benar merupakan kejadian diluar dugaan. Setiap keberhasilan
merupakan sesuatu yang terlepas dari manajemen, bukan merupakan hasil yang
dicapainya, karena itu, hamper semua manajer tidak bertumpu pada keputusan akibat
kelalaian kendatipun kemungkinan untuk selalu ada.
Pemilihan Gagasan kunci yang kedua dalam pengambilan keputusan adalah
pemilihan (Choosing). Pemilihan menandakan adanya pilihan yaitu, ada alternative
untuk dipilih. Bila tidak ada alternative maka tidak ada keputusan yang akan diambil.
Laternatif harus layak, harus realistic dan dapat dijangkau. Misalnya, penghapusan
hutang merupakan alternative tetapi jarang merupakan sesuatu realistic. Jadi
seringkali tidak perlu dipertimbangkan sebagai alternative dalam kebanyakn situasi.
1. Identifikasi masalah. Ini sering merupakan yang paling sulit. Antara gejala
dengan masalah yang sesungguhnya seringkali terdapat pengacauan.
Misalnya, kita bisa melihatnya sebagai masalah laba yang rendah, padahal
laba yang rendah tersebut hanya merupakan akibat dari sistem distribusi
yang tidak efisien dan berbiaya tinggi. Apabila masalah telah dirumuskan
secara jelas, maka kita akan dapat menanganinya secara mudah.
2. Ikhtisar Fakta, langkah ini mengutamakan dan menyoroti informasi yang
berkaitan dengan permasalahan dan pemecahannya. Mungkin akan sangat
penting untuk mencatat tujuan perusahaan secara keseluruhan, dampak
permasalahan terhadap bisnis, factor-fakor lingkungan yang membatasi
kemungkinan pemecahan, atau fakta teknis yang memengaruhi hasil.
3. Penataan Alternatif, langkah ini mengidentifikasi dan mengumpulkan
alternative-alternatif pemecahan yang layak untuk menyimak berbagai
kemungkinan. Hanya pemecahan yang layaklah yang harus
dipertimbangkan.
4. Analisis, langkah ini mungkin memerlukan pengujian yang sulit, yakni
pertimbangan mengenai laba-rugi setiap alternative. Ini menyangkut
tujuan jangka panjang dan pendek perusahaan. Walaupun analisis harus
obyektif, namun proses pemilihan akhir harus mengandung penilaian atau
alternative yang subyektif.
5. Tindakan, langkah akhir melibatkan pelaksanaan pemilihan alternative.
Hal ini sering memerlukan perencanaan yang hati-hati sebelumnya. Tetapi
ini merupakan langkah yang kritis. Tanggung jawab manajemen bukan
hanya memutuskan saja, melainkan menuntut pelaksanaan dan hasil.
ALAT-ALAT KEPUTUSAN
Analisis volume biaya nerupakan alat untuk menguji hubungan anatara biaya
dan volume bisnis yang dilakukan. Alat ini menganalisis perbedaan jenis biaya yanbg
dibebankan oleh setiap agribisnis dan bagaimana mereka dipengaruhi oleh volume
bisnis yang dilakukan. Analisis volume-biaya (atau analisis impas sebagaimana
biasanya) menunjukkan tingkat bisnis yang perlu agar impas (pendapatan sama
dengan biaya) dan menghasilkan sejumlah laba berdasarkan berbagai macam asumsi
tentang biaya dan harga.
Analisis volume-biaya dapat menunjukkan dampak perubahan harga
penjualan atas volume bisnis yang perlu untuk mencapai tingkat laba tertentu. Ini
dapar berguna dalam menilai berbagai strategi pemasaran, seperti pengeluaran untuk
iklan dan promosi, harga masing-masing produk dan jumlah biaya penggunaan
peralatan baru.
Dasar untuk analisis volume-biaya adalah pemisahan biaya ke dalam dua
kategori, yakni biaya tetap dan variable. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah
karena volume bisnis. Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara langsung
sesuai dengan volume penjualan. Pertayaan kunci dalam menentukan pembagian
biaya ini adalah apakah biaya dipengaruhi langsung oleh produk yang dijual. Dengan
kata lain, biaya tetap selalu ada tanpa menghiraukan jumlah bisnis yang dilakukan.
Segera setelah bisnis menghasilkan produk untuk dijual, maka akan muncul sejumlah
biaya tertentu, tanpa memperdulikan ada tidaknya penjualan. Hal ini disebut biaya
tetap atau biaya tertanam (Sunk Cost).
Sebaliknya, ada beberapa beban (expense) tambahan yang dikeluarkan ketika
produk dijual. Beban ini tidak dibebankan pada perhitungan rugi-laba apabila
penjualan belum diselesaikan. Hal ini merupakan biaya variabel. Harap diperhatikan
bahwa penekanannya adalah pada penjualan. Penjualan produk atau jasa yang
sebenarnya merupakan ttitik penentuan baru tercapai setelah penjualan benar-benar
terjadi. Sampai transaksi penjualan diselesaikan, tidak ada biaya dihitung sebagai
beban dank arena itu tidak dimasukkan dalam perhitungan rugi-laba. Karena itu,
biaya ini tetap berada dalam persediaan dan hanya kelihatan pada neraca. Apabila
tidak ada penjualan dalam satu periode tertentu, maka menurut defenisi ini tidak ada
biaya variabel. Penjualanlah yang menyebabkan terjadinya biaya variabel.
Beberapa orang cenderung mengacaukan biaya variabel dengan biaya
terkendali (Controllable Costs), padahal keduanya sebenarnya tidak sama. Beberapa
biaya variabel dapat dikendalikan oleh manajemen, tetapi yang lainnya tidak.
Misalnya, biaya bensin yang bertalian dengan pengiriman produk merupakan biaya
variabel sebab dikeluarkan secara otomatis jika dan hanya jika produk benar-benar
dijual atau dikirim. Tetapi manajemen biasanya hanya dapat berbuat sedikit saja bila
ingin mengendalikannya
Biaya Tetap biaya tetap selalu konstan tanpa tergantung dari volume selama
periode tertentu. Jika TCP Inc., menjalankan bisnis, tetapi belom menjual sama
sekali, jumlah biaya tetap adalag $200.000. sekiranya volume penjualannya
$200.000, maka biaya tetapnya $200.000 juga. Apabila volume penjualan $500.000
biaya tetap juga $200.000. Garis datar menunjukkan ketidak keterkaitannya dengan
volume penjualan itu, biaya tetap akan tetap sebesar $200.000(Gambar 10-1).
Gambar 10-1 Tanpa memperdulikan volume penjualan, biaya tetap selalu sama
Biaya ($)
300.000
Jumlah
200.000 Biaya
Tetap
100.000
120
100
Persentase Penjualan
80
Biaya Tetap Sebagai
persentase penjualan
60
40
20
0
100 200 300 400 500 600
Volume Penjualan (Ribuan $)
200000
Biaya ($)
150000
100000
50000
0
100 200 300 400 500 600
Volume Penjualan (ribuan $)
Persentase
penjualan
100
80 Biaya Variabel
60
40
20
BIAYA SEMIVARIABEL Ada jenis ketiga dari biaya yakni biaya semi
variabel. Ini adalah biaya yang sebagian tetap dan sebagian variabel, seperti misalnya
rekening listrik. Ada pembebanan tetap setiap bulan dan kemudian beban penggunaan
variabel ditambahkan. Hal ini harus dipertimbangkan dalam hubungan volume-biaya.
Cara sederhana untuk menangani biaya semi variabel adalah dengan menghitung
secara hati-hati bagian yang tetap, yaitu bagian biaya yang selalu ditanggung oleh
bisnis, kemudian hitunglah bagian yang bertambah setiap kali terjadi penambahan
penjualan. Dengan alokasi biaya semi variabel ini, analisis volume biaya dapat
berlangsung.
Gambar 10-5 Grafik dalam keadaan dimana jumlah biaya variabel meningkat
lebih lambat ketimbang pertambahan penjualan
350000
300000
jumlah biaya variabel
B 250000
i
a 200000
y
a 150000
$ 100000
50000
0
100 200 300 400 500 600
Volume Penjualan (ringan $)
Gambar 10-6 Jumlah biaya tetap dapat tergantung pada rentang volume penjualan
(lumpy)
Biaya ($)
300.000
200.000
100.000
0
100 200 300 400 500
Itulah sebabnya, kita perlu menetapkan berapa panjangnya periode yang sedang kita
pertimbangkan. Periode yang akan kita pilih tergantung sepenuhnya pada masalah
yang ada hubungannya dengan keputusan yang diambil. Pada umumnya, periode
tersebut cukup pendek misalnya satu musim atau satu kuartal atau yang paling umum
adalah satu tahun.
Sebenarnya, titik yang tepat untuk memisahkan biaya tetap dan variabel, tidak
terlalu pemting untuk membuat perkiraan yang kasar terhadap hubungan volume-
biaya. Tentu saja analisis bisa tidak lebih baik dari pada informasi yang digunakan
dalam membuat analisis. Tetapi pengalaman menunjukkan bahwa selama ketelitian
yang cukup besar diberikan dalam menerapkan defenisi yang tepat untuk
pengalokasian biaya menjadi bagian tetap dan variabel dan jangka waktu yang
realistic diperkirakan maka perkiraan yang cukup tepat sehubungan dengan biaya
tetap dan variabel dapat dilakukan tanpa memperdulikan biaya semi-variabel.
Peningkatan biaya tambah yang tidak sama atau biaya tetap per rentang produksi.
Analisis biaya volume kemudian dapat dilakukan dan akan menghasilkan pandangan
yang sangat berguna terhadap pertanyaan manajemen yang penting. Tentu saja,
apabila diketahui terjadi penyimpangan besar dari asumsi yang sederhana tersebut
maka hal itu harus diperhatikan.
Prosedur analisis volume biaya, ambilah suatu laporan operasi yang khas
dari Hiltop Fertilizer Co. Inc (Bab 6) dan analislah hubungan volume biaya. Ada
empat langkah yang berbeda dalam menetukan titik impas (Break Even) dari laporan
operasin perusahaan.
PERAGA 10-1 Perhitungan rugi-laba Hiltop Fertilizer Co. Inc. untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 1984
PERSENTASE DARI
POS JUMLAH
PENJUALAN
Penjualan $ 1.000.000 100,0
Harga pokok penjualan 750.000 75,0
Margin kotor $ 250.000 25,0
Beban operasi
Gaji dan upah, termasuk
$ 75.000 7,5
Tunjangan
Pajak local, perijinan 6.000 0,5
Asuransi 6.000 0,6
Penyusutan 20.000 2,0
Sewa dan lease 7.000 0,7
Iklan dan promosi 5.000 0,5
Beban kantor 2.000 0,2
Utilitas (sarana umum) 3.000 0,3
Pemeliharaan dan Perbaikan 17.000 1,7
Piutang yang tak Tertagih 2.000 0,2
Perbekalan 4.000 0,4
Lain-lain 4.000 0,4
Jumlah Beban Operasi $ 150.000 15,0
Laba operasi bersih $ 100.000 10,0
Beban bunga 15.000 1,5
Laba bersih $ 85.000 8,5
Pajak local dan perijinan – tetap karena konstan tanpa dipengaruhi penjualan.
Utilitas - tetap dalam kasus ini, karena sangat sedikit utilitas Hilltop yang terkaitr
langsung pada penjualan. Pada perusahaan dimana mesin listrik besar dijalankan jika
volume meningkat, sebagian besar utilitas mungkin bersifat variabel.
Pemeliharaan dan perbaikan - dipisah, menjadi setengah tetap dan setengah variabel
dalam kasus Hilltop. Ini disebabkan karena daya penghancur pupuk mengakibatkan
banyak pemeliharaan dan perbaikan tidak tergantung pada pemakaian. Namun
pemeliharaan dan perbaikan lainnya tergantung dari tingkat penjualan.
Piutang yang tidak tertagih- variabel, karena biasanya terikat erat pada tingkat
penjualan. Makin besar penjualan biasanya makin besar jumlah piutang yang tidak
tertagih yang diderita.
Perbekalan - variabel dalam kasus ini, walaupun hal itu sangat tergantung pada jenis
bisnis dan hal-hal apa yang di masukkan dalam perbekalan (supplies)
Lain-lain- dipisah, antara tetap dan variabel tergantung pada unsure pembentuknya.
Manajer Hilltop memperlihatkan bahwa pembagian 50 – 50 secara kasar merupakan
pertimbangan yang paling baik.
Beban bunga - tetap, sebab hal itu berubah-ubah menurut jumlah uang yang dipinjam,
bukan menurut volume penjualan. Bunga atas pinjaman jangka panjang jelas bersifat
tetap. Pinjaman jangka pendek bersifat musiman, tidak begitu jelas tetapi peminjaman
untuk membiayai persediaan tidak disebabkan oleh penjualan. Hal itu dimaksudkan
untuk memungkinka penjualan di masa mendatang. Hanya apabila pinjman
dilakukan karena telah mengadakan penjualn, maka bunga dimasukkan sebagai biaya
variabel.
Harga pokok penjualan - variabel, sebenarnya biaya inilah yang merupakan biaya
variabel yang paling sempurna (dan biasanya yang terbesar). Akuntan tidak
membebankan harga pokok (entah untuk produk sendiri atau yang dibeli untuk dijual
kembali) sebagai biaya sampai produk dijual. Jadi hal itu cocok dengan biaya variabel
secara sempurna.
Ikhtisar biaya tetap variabel menunjukan bahwa Hilltop telah menentukan sendiri
biaya permulaan (tetap) sebesar $ 145.000 ketika bisnis dimulai. Disamping itu,
setiap kali produk dijual senilai satu dolar, Hilltop mengeluarkan rata-rata
penambahan biaya 77 sen.
Peraga 10 – 2 Ikhtisar Biaya dan variabel untuk Hilltop Fertilizer Co. Inc Tahun
1984
Hilltop Fertilizer Co, Inc Ikhtisar Biaya Tetap dan Variabel 1984
BIAYA VARIABEL (%
BEBAN BIAYA TETAP ($)
PENJUALAN)
Gaji, Upah dan tunjangan 71.500 0,35
Pajak local dan perijinan 5.000
Asuransi 6.000
Penyusutan 20.000
Sewa dan lease 7.000
Iklan dan promosi 5.000
Beban kantor 2.000
Utilitas 3.000
Pemeliharaan dan perbankan 8.500 0,85
Piutang yang tidak tertagih 0,20
Perbekalan 0,40
Lain-lain 2.000 0,20
Beban bunga 15.000
Harga pokok penjualan 75,00
Total 145.000 77,00
$ 145.000
=6304,35 unit atau $ 630,435
$ 0,23
Kontribusi terhadap overhead (KTO) sangat mudah ditentukan. KTO sama dengan
harga jual per unit (HU) dikurangi biaya variabel setiap unit (BV).
BT $ 145.000
TI =¿biaya tetap
kontribusi = = =6304,35unit atau $ 630,435. ¿
KTO $ 0,23
Terhadap overhead
Sekiranya penjualan Hilltop adalah sebesar $630.400 selama musim itu. Maka
labanya adalah -$8. Jika penjualannya $630.435, labanya akan sebesar $0, jika
penjualanya $630.500 laba akan sebesar +$15. Dengan penjualan $630.600 laba akan
sebesar $38. Adalah penting untuk mengetahui bahwa Hilltop secara mutlak tidak
menghasilkan laba jika penjualannya hanya sampai sebesar $630.435. diatas jumlah
tersebut, setiap dolar penjualan menghasilkan laba 23 sen sampai periode tersebut
berakhir.
Perhitungan rugi laba menunjukkan laba rata-rata sebesar 8,5 % dari penjualan
untuk satu periode penuh. Tetapi ini dapat sangat menyesatkan karena tidak ada laba
yang dihasilkan sampai penjualan melebihi $630.435. sesudah itu laba akan diperoleh
dengan tariff 23 sen dari setiap dolar hasil penjualan.
Melalui contoh ini kita telah menggunakan dolar sebagai unit dasar analisis.
Ada kemungkina dan adakalanya lebih baik jika kita menggunakan unit atau satuan
fisis, seperti ton atau gallon sebagai basis ketimbang hasil penjualan dalam nilai uang
(dolar).
$ 145.000
=6304,35 unit atau $ 630,435
$ 0,23
Kontribusi terhadap overhead (KTO) sangat mudah ditentukan. KTO sama dengan
harga jual per unit (HU) dikurangi biaya variabel setiap unit (BV).
KTO = HU – BV = $1,00 - $0,77 = $0,23
Jadi rumus dasar untuk titik impas (TI) dapat menjadi:
BT $ 145.000
TI =¿biaya tetap
kontribusi = = =6304,35unit atau $ 630,435. ¿
KTO $ 0,23
Sekiranya penjualan Hilltop adalah sebesar $630.400 selama musim itu. Maka
labanya adalah -$8. Jika penjualannya $630.435, labanya akan sebesar $0, jika
penjualanya $630.500 laba akan sebesar +$15. Dengan penjualan $630.600 laba akan
sebesar $38. Adalah penting untuk mengetahui bahwa Hilltop secara mutlak tidak
menghasilkan laba jika penjualannya hanya sampai sebesar $630.435. diatas jumlah
tersebut, setiap dolar penjualan menghasilkan laba 23 sen sampai periode tersebut
berakhir.
Perhitungan rugi laba menunjukkan laba rata-rata sebesar 8,5 % dari penjualan
untuk satu periode penuh. Tetapi ini dapat sangat menyesatkan karena tidak ada laba
yang dihasilkan sampai penjualan melebihi $630.435. sesudah itu laba akan diperoleh
dengan tariff 23 sen dari setiap dolar hasil penjualan.
Melalui contoh ini kita telah menggunakan dolar sebagai unit dasar analisis.
Ada kemungkina dan adakalanya lebih baik jika kita menggunakan unit atau satuan
fisis, seperti ton atau gallon sebagai basis ketimbang hasil penjualan dalam nilai uang
(dolar).
$ 145.000
KTO baru = 100 – 78 = 22 TI =¿ $ 0,22 =$ 659,091 ¿
TI baru – TI lama = $659.091 - $630.435 = $28.656
Hasil ini menunjukkan bahwa apabila Hilltop menyerap biaya yang meningkat,
dengan tidak menaikkan harga jualnya, maka titik impasnya akan naik sebesar
$26.656. atau bila volumenya tetap pada $1 juta, labanya akan turun sebsar $10.000.
Sejalan dengan itu, kemampuan membeli dengan harga lebih murah penurunan
biaya produksi dapat menurunkan harga pokok penjualan dan biaya variabel. Pada
kasus Hilltop, pembelian pupuk dengan harga yang menurun, persen akan menambah
KTO menjadi 24 sen, dan dengan demikian akan memperoleh titik impas sebesar
$26.268 atau pada volume penjualan $1 juta yang sama akan memperbesar laba
sebesar $10.000.
Dampak dari setiap perubahan biaya dapat diketahui terlebih dahulu dengan
menggunakan teknik ini. Manajer yang sudah memahami sebelumnya analisis
volume-biaya merasakan bahwa ha itu sangat dalam memproyeksikan berbagai hasil
yang bisa diperoleh dari berbagai macam alternative sebelum mengambil keputusan
akhir.
0
200 400 600 800 1000
Volume penjualan (ribuan $)
Bidang yang menjadi konsekuensi utama bagi para manajer agribisnis adalah
pengambilan keputusan tentang investasi barang modal. Investasi barang modal
merujuk pada pembelian peralatan atau fasilitas yang biasanya memerlukan
pengeluaran kas yang relative besar dan akan digunakan dalam periode yang sangat
panjang. Investasi barang modal pada umumnya meliputi truk, peralatan manufaktur
atau sarana pergudangan. Pengeluaran semacam ini mengikat dana untuk jangka
waktu yang panjang dan “melepaskanny” secara lambat pada saat investasi
menghasilkan pendapatan. Dampak dari keputusan investasi ini dapat memengaruhi
bisnis untuk tahun mendatang.
Dalam semua situasi demikian jelas ada dua langkah dalam proses
keputusan. Pertama, alternative harus disaring untuk meniadakan proyek yang tidak
menguntungkan atau proyek yang tidak realistic. Kemudian untuk alternative harus
disusun peringkat berdasarkan profitabilitasnya.
Risiko dan Investasi. Dengan menanamkan uang dalam bentuk investasi barang
modal, manajemen mengharap akan memperoleh kembali jumlah yang lebih besar
jika dibandingkan dengan modal yang ditanam dalam proyek. Kelebihan pendapatan
terhadap biaya disebut sebagai pengembalian (return). Pengembalian tersebut harus
lebih tinggi daripada penghasilan yang mungkin diperoleh dengan menaruh uang
yang sama di “tempat” yang aman, seperti tabungan atau obligasi pemerintah. Laba
harus mengimbangi risiko yang terkadung dalam penanaman modal (investasi).
Ada orang yang beranggapan bahwa apabila bisnisnya meminjam uang untuk
membeli beberapa peralatan baru, mereka telah mengalihkan risiko kepada pemberi
pinjaman. Pada kenyataannya, inni tidaklah benar karena bank harus dibayar kembali,
kecuali dalam kasus yang luar biasa berupa kebangkrutasn. Apabila manajer
mengambil keputusan yang tidak baik, seluruh bisnis akan menderita rugi, dengan
membayar kembali pinjaman dari bidang usaha yang lebih berhasil.
Ini bukanlah berarti metode “rasa butuh” selalu menghasilkan akibat yang
jelek atau merupakan metode yang tidak layak. Sehingga kita hanya memiliki satu
truk pengirim dan mesinya terbakar pada saat bisnis sedang menhadapi musim
tersibuk, maka jelaslah bahwa kita harus segera memutuskan akan menggantinya.
Analisis formal tidak akan menjadi jaminan dan baranglah bahkan merugikan untuk
kelancaran kegiatan usaha. Bahkan dalam situasi yang kurang penting, beberapa
manajer tampaknya mempunyai intuisi mengenai keputusan investasi barang modal
yang lebih sistematik dan pendekatan yang penuh pertimbangan akan lebih produktif
untuk jangka panjang, lebih-lebih jika didukung oleh pengalaman danpertimbangan
manajemen karena itu, makin besar dan makin rumit keputusan, makin kurang layak
metode “rasa butuh”.
Pada umumnya, makin pendek periode impas makin baik investasi tersebut.
Jadi dari metode sederhana ini akan tampak bahwa alat pemeriksa perlu menyusun
peringkat proyek menurut tingkat pengembalian dan memisah proyek yang paling
tinggi tingkat pengembaliannya.
Konsekuensi dari masalah ini adalah bahwa kesimpulan yang salah mungkin
telah dibuat, sebab gagal untuk mempertimbangkan bahwa nilai laba yang sekarang
jauh lebih tinggi daripada nilai laba yang diterima beberapa tahun kemudian
walaupun jumlahnya sama. Arti nilai waktu dari uang (time-value of money) akan
dijelaskan lebih lengkap pada sesi berikutnya.
NILAI SEKARANG nilai sekarang merupakan nilai investasi pada saat ini yang
dihitung berdasarkan hasil yang akan diterima pada waktu yang akan dating. Konsep
ini didasarkan pada nilai-waktu dari uang, yaittu bahwa dolar/rupiah saat ini lebih
berharga daripada dolar/rupiah yang diterima beberapa waktu yang akan dating
karena adanya bunga yang dapat dihasilkan oleh dolar/rupiah selama selang waktu
tersebut.
Seribu dolar yang diinvestasikan hari ini selama setahun dengan 10 persen
bunga akan bernilai $1.100 pada akhir tahun. Jadi, nilai sekarang dari $1.100 pada
bunga 10 persen untuk satu tahun adalah $1.000. investasi sebesar $1.100 telah
didiskontokan kepada nilai sekarang menjadi sebesar $1.000.
Arus masukan kas bersih (net cash inflow) biasanya menurun setiap tahun karena
adanya peningkatan biaya pemeliharaan dan perbaikan sebab peralatan menjadi tua.
Akibat , nilai sekarang untuk setiap tahun akan berbeda. Jumlah nilai sekarang dari
investasi tersebut adalah:
Tahu Arus Masuk Kas ($) 14 % Faktor Diskonto Nilai Sekarang ($)
n
1 22.000 0,8772 19.298,40
2 15.000 0,7695 11.542,50
3 14.000 0,6750 9.450,00
4 12.000 0,5921 7.105,20
5 16.000 0,5194 6.310,40
55.706,50
Lihat peraga 10-5
Nilai sekarang bersih dari investasi ini dengan suku bunga 14% majemuk
tahunan, adalah $55.706,50 yang jauh lebih rendah ketimbang biaya investasi sebesar
$60.000. ini berarti bahwa investasi tersebut tidak akan memenuhi criteria 14% dari
pemilik. Jika harga pembelian penabur pupuk biasa dapat dirundingkan sebesar
$55.000, maka akan cocok dengan criteria laba 14 persen.
Keputusan investasi modal merupakan salah satu keputusan yang paling
penting yang dibuat oleh manajemen. Dampaknya berjangka lama dan sangat
mengurangi keluwesan bisnis. Walaupun pendekatan sederhana seperti intuisi atau
periode impas (Payback Period) merupakan metode yang digunakan secara luas
untuk mengambil keputusan investasi, namun hal itu bisa mengetahui nilai waktu
uang, gambaran yang lebih realistic manajer mendapat mengenal alternatif investasi.
IKHTISAR
Pengambilan keputusan merupakan tanggung jawab utama dari manajer agribisnis.
Manajer professional mendekati kegiatan ini dengan cara sistematik, mengidentifikasi
masalah, mengidentifikasi masalah, mengikhtisarkan fakta-fakta, menata dan
menganalisis alternative dan mengambil tindakan. Analisis seringkali memanfaatkan
berbagai alata analitik untuk membantu pengambilan keputusan tersebut.
Analisis volume-biaya merupakan salah satu alat yang paling ampuh bagi
manajer agribisnis. Dengan memisahkan biaya tetap (hal yang tidak berkaitan dengan
volume bisnis) dari biaya variabel (hal yang langsung berkaitan dengan volume),
namajer dapat mempelajari dampak dari berbagai perubahan biaya dan harga atas
laba dan menentukan jumlah bisnis yang perlu agar tercapai keadaan impas (break
even). Mereka bahkan dapat memproyeksikan jumlah bisnis yang perlu untuk
mencapai tingkat laba tertentu.
Alat lain yang digunakan secara luas meliputi konsep nilai-nilai waktu dan
uang. Keputusan investasi harus memperhitungkan biaya uang yang terikat dalam
investasi selama beberapa periode. Arus kas yang didiskontokan dan nilai sekarang
bersih dari uang merupakan metode untuk mengevaluasi berbagai alternative
investasi yang digunakan secra luas oleh para manajer agribisnis.
Analisis Volume-Biaya
Akuntan biaya baru-baru ini telah menentukan bahwa biaya tetap tahunan Happy
Valley adalah $100.000 dan biaya variabel $1 per bushel/gantang. Volume
tahunannya kira-kira 125.000 bushel, yang jauh dibawah kapasitas maksimum yang
mereka yakini, yaitu sebesar 160.000 bushel. Untuk dua musim terakhir Happy
Valley telah membebani penanam $2 setiap bushel atas jasa mereka.
PERTANYAAN
1. HItunglah titik impas Happy Valley
2. Pemilik Happy Valley telah menanam modal sebesar $300.000 dalam
perusahaan.
3. Happy Valley menggunakan pekerja keliling dan Sembilan dari wilayah
sekitar sehingga mempunyai keluwesan yang besar dalam pedjadwalan tenaga
kerja untuk lini pengepakan. Tetapi akhir-akhir ini, banyak dibicarakan
mengenai pembentukan serikat pekerja, yang dapat meningkatkan biaya
pekerja dari 50 sen setiap bushel menjadi 60 sen. Analisislah dampak dari
peningkatan ini terhadap operasi Happy Valley.
4. Biaya tertentu dapat menjadi variabel dan biaya yang terkendali. Tentu tetapi
dapat tetap dalam keadaan lainnya. Dalam pos-pos pengeluaran berikut ini,
keadaan apa yang dapat membuatnya sebagai biaya tetap dan apa yang dapat
membuatnya menjadi biaya variabel? Secara umum, bagaimanakah sifat biaya
tersebut, tetap atau variabel? Megapa?
Upah kerja
Konpensasi bagi wiraniaga
Biaya untuk membersihkan dana sampah pada musim rontok
Sewa truk
Harga pokok penjualan
5. Asumi apa yang terutama dibuat dalam menentukan titil impas?
6. Mengapa metode “rasa butuh” dalam kebutuhan investasi sangat banyak di
gunakan, terutama dalam agribisnis kecil? Megapa sering efektif? Megapa
sering gagal?
7. Jelaskan konsep nilai-waktu dari uang(time-volume of money).
8. Metode mana dari analisis investasi barang modal yang dibicarakan dalam
bab ini yang paling manjur? Mengapa?
Analisis Volume-Biaya
Akutan biaya baru-baru ini telah mentukan bahwa biaya tetap tahunan Happy
Valey adalah $100.000 dan biaya variabel $1 per bushel/gantang. Volume
tahunannya kira-kira 125.000 bushel, yang jauh di bawah kapasitas maksimum yang
mereka yakini, yaitu sebesar 160.000 bushel. Untuk dua musim terakhir Happy valey
telah membebani penanam $2 setiap bushel atas jasa mereka.
PERTANYAAN
1. Hitunglah titik impas Happy Valley.
2. Pemilik Happy Valley telah menanam modal sebesar $300.000 dalam
perusahaan.
3. Happy Valley menggunakan pekerja keliling dan Sembilan dari wilayah
sekitar sehingga mempunyai keluwesan yang besar dalam penjadwalan tenaga
kerja untuk lini pengepakan. Tetapi akhir-akhir ini, banyak di bicarakan
mengenai pembentukan serikat pekerja, yang dapat meningkatkan biaya
pekerja dari 50 sen setiap bushel menjadi 60 sen. Analisislah dampak dari
peningkatan ini terhadap operasi Happy Valley.
4. Apa dampak dari peningkatan gaji para penyelia (supervisor) dan manajer
sampai sejumlah $10.0000 setiap tahun?
5. Seorang penanam, yang merupakan pelanggan lama Happy Valley,
mempertimbangkan untuk membuat gudang pengepakan sendiri. Ini akan
mengurangi volume Happy Valley sebesar 20.000 bushel. Apa dampaknya
terhadap bisnis Happy Valley?
6. Untuk memperluas pelayanannya kepada penanam, Happy Valley
mempertimbangkan perluasan sarana pendingin, hamper melipatduakan
tempat penyimpanan apel dan mengurangi kerugian karena kerusakan.
Diharapkan bahwa pelayanan baru itu akan membuat pelanggan yang
sekarang lebih senang dan bahkan perluasan akan memakan biaya $100.000;
biaya ini dapat disusutkan selama 10 tahun. Biaya variabel akan tetap konstan.
Berapa tambahan bisnis yang di perlukan Happy Valley untuk membuat
alternative ini berjalan?
7. Alternative lain untuk pertimbangan adalah perubahan harga kepada penanam
untuk memproses dan mengepak buag-buahannya. Apa dampak dari berbagai
harga atas titik impas Happy Valley? Apa akibat perubahan harga laba bila
Happy Valley dapat mempertahankan volume sebesar 125.000 bushel? Tabel
yang belom lengkap ini mungkin dapat menolong
Respons Laba dan Titik Impas Happy Valley terhadap Perubahan Harga
Pada Penjualan 125.000 Bu
Biaya Kontribusi Jumlah
Biaya Titik Jumlah Jumlah
Harga Variabel Overhead Pendap
Tetap Impas Biaya Laba
($/Bu) /Bushel atan ($)
($) (Bushel) ($)
($) ($) ($)
1,70
1,80
1,90
2,00 1,00/bu 1,00/bu 100.000 100.000 bu 260.000 225.000 25.000
2,10
2,20
2,30
PERTANYAAN
1. Pada mulanya, sebelum melakukam perhitungan, apakah reaksi umum anda?
Apakah Happy Valley akan menginvestasi pada peralatan baru?
2. Berapa lama periode impas dari investasi ini?
3. Berapa tingkat pengembalian sederhana dari investasi ini?
4. Berapa nilai sekarang dari investasi ini, dengan menggunakan 14 persen
pengembalian minimum yang diharuskan oleh para pemilik?
5. Apakah kelemahan dari masing-masing pendekatan ini?
6. Dalam analisis akhir, apakah anda percaya bahwa proyek investasi ini baik
untuk Happy Valley? Mengapa ya atau mengapa tidak?