Anda di halaman 1dari 40

10.

ALAT UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN DALAM


AGRIBISNIS

Tujuan
 Memahami proses pengambilan keputusan dan peranannya dalam manajemen
professional.
 Menerangkan biaya variabel dan tetap dan hubungannya dengan volume bisnis
 Belajar untuk menghitung titik impas
 Menerapkan teknik analisis volume biaya terhadap keputusan agribisnis yang
penting.
 Menguraikan peranan yang sangat penting dari keputusan investasi terhadap
agribisnis
 Mengembangkan pemahaman terhadap “nilai waaktu ”time value” dari uang
 Mengkaji dan mempelajari pemakaian alat dasar untuk menganalisis keputusan
investasi dalam agribisnis

Manajer agribisnis bertumpu pada alat keuangan khusus untuk mengambil keputusan.

Keterangan gambar:

a. Penyusunan anggaran modal


b. Analisis volume biaya
ALAT UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN DALAM
AGRIBISNIS

Pertanyaan Yang Menggoda

Perusahaan pengepakan dan pengapalan Happy Valley sedang berkembang


dengan sangat baik sampai pemilik baru mengambil alih dan mulai melakukan
tekanan demi peningkatan prestasi dan pengembalian (return) investasi yang lebih
baik. Tetapi sekarang Brad Johnson, manajer umum yang baru ditugaskan, sedang
menghadapi berbagai persoalan, alternative, dan gagasan untuk memperbesar laba.
Meskipun dia mempunyai beberapa informasi akuntansi yang baik, dia tidak yakin
bagaimana menggunakannya untuk menjawab pertanyaan manajemen yang sukar,
seperti:

“Beberapa yang harus saya jual untuk menutup semua biaya saya?”

“Berapa besar volume bisnis yang perlu agar tercapai ROI sebesar 10%?”

“Bila saya menurunkan harga 5 % agar dapat menjual lebih banyak, apakah
itu menguntungkan?”

“Bagaimana saya akan meyakinkan dewan direktur mengenai perluasan


penanaman modal yang terbaik untuk bisnis?”

Manajer agribisnis yang professional menganggap pengambilan keputusan


sebagai proses dan menggunakan perangkat analitis untuk membantu pengambilan
keputusan jika hal itu memungkinkan. Kemudian mereka melengkapi analisis resmi
dan pengambilan keputusan dengan pengalaman pribadi, pertimbangan, dan intuisi
mereka terhadap situasi.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Defenisi
“Pengambilan keputusan adalah suatu proses untuk memilih satu cara atau arah
tindakan dari beberapa alternative yang ada demi tercapainya hasil yang diinginkan.”
Defenisi ini dianalisis dalam seksi-seksi berikut:

Proses gagasan penting yang pertama disini terdapat pada perkataan proses.
Proses menandakan adanya kegiatan atau pelaksanaan sesuatu. Kita perlu menyadari
bahwa pengambilan keputusan yang baik adalah proses aktif dimana manajer terlihat
secara pribadi dan agresif. Tentu saja keputusan bisa menjadi tercipta dari kelalaian,
artinya kita tidak mengambil kepututsan sampai sedemikian lama sehingga keputusan
itu tidak diperlukan lagi. Hamper semua orang menyadari bahwa penundaan
pengambilan keputusan yang sedemikian lama merupakan masalah. Pengambilan
keputusan yang baik menuntut keterlibatan aktif dan ketetapan waktu.
Memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa bukanlah keputusan yang
tercipta dari kelalaian (Default Decision). Memutuskan untuk “menunggu dan
berjaga” mungkin merupakan pilihan yang logis dan benar. Keputusan akibat
kelalaian merupakan kegagalan untuk memutuskan. Memang, bisa jadi hal semacam
itu mendatangkan yang baik, tetapi setiap hasil yang baik dari keputusan akibat
kelalaian benar-benar merupakan kejadian diluar dugaan. Setiap keberhasilan
merupakan sesuatu yang terlepas dari manajemen, bukan merupakan hasil yang
dicapainya, karena itu, hamper semua manajer tidak bertumpu pada keputusan akibat
kelalaian kendatipun kemungkinan untuk selalu ada.
Pemilihan Gagasan kunci yang kedua dalam pengambilan keputusan adalah
pemilihan (Choosing). Pemilihan menandakan adanya pilihan yaitu, ada alternative
untuk dipilih. Bila tidak ada alternative maka tidak ada keputusan yang akan diambil.
Laternatif harus layak, harus realistic dan dapat dijangkau. Misalnya, penghapusan
hutang merupakan alternative tetapi jarang merupakan sesuatu realistic. Jadi
seringkali tidak perlu dipertimbangkan sebagai alternative dalam kebanyakn situasi.

Tujuan akhirnya, pengambilan keputusan mempunyai maksud. Pengambilan


keputusan yang efisien menuntut bahwa tujuan yang jelas telah ada dibenak
pengambil keputusan. Pengendara yang tidak mengetahui tujuannya akan berputar-
putar tanpa arah. Demikian juga halnya dengan para pengambil keputusan. Apabila
tujuannya jelas, keputusan yang baik lebih mudah ditetapkan.
Tujuan, sebagaimana halnya dengan alternative, harus layak dan bersifat
khusus. Untuk mengatakan “Tujuan saya adalah menghasilkan laba sebanyak
mungkin” tidak akan banyak menolong dalam mengoperasikan pemasaran pupuk.
Pernyataan itu terlalu bersifat umum sebagai tujuan yang berguna memaksimumkan
laba sama seperti sebutan Tuhan, Ibu, negara, dan apel. Semua orang dapat
meyebutnya. Tetapi tujuan khusus seperti “menghasilkan 10% pengembalian atas
investasi, mempertahankan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 5%, dan
menyediakan lowongan kerja yang berarti bagi anggota keluarga” akan jauh lebih
bermanfaat dalam membingbing pengambilan keputusan setiap harinya.

Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan hanyalah prosedur yang logis untuk


mengidentifikasi masalah, menganalisisnya, dan menghasilkan pemecahan. Hal itu
dapat dilaksanakan secara formal dimana banyak orang dilibatkan dalam berbagai
aspek, bekerja selama berbulan-bulan, menghabiskan banyak uang, dan menerbitkan
laporan yang panjang. Tetapi dapat juga berlangsung secara tidak formal setelah
minum kopi selama beberapa menit tanpa laporan tertulis sama sekali. Makin penting
persoalan, makin cenderung diadakan proses yang bersifat formal. Dalam keadaan
apa pun, pengambilan keputusan yang professional merupakan proses sistematik yang
melibatkan beberapa langkah yang agak khusus.
Proses pengambilan keputusan melibatkan tiga unsure yang perlu. Pertama,
pengambilan keputusan didasarkan pada fakta. Makin kecil informasi factual yang
relevan tersedia, makin sulit proses pengambilan keputusan. Kedua, pengambilan
keputusan melibatkan analisis informasi factual. Analisis mungkin merupakan
perlakuan statistic yang sangat sulit, menggunakan computer besar, atau dapat
merupakan proses pemikiran logis yang sederhana, tetapi dalam kedua kasus itu
memerlukan pengujian fakta secara cermat. Akhirnya, proses pengambilan keputusan
membutuhkan unsure pertimbangan, penilaian yang subyektif terhadap situasi
berdasarkan pengalaman dan pandangan umum. Walaupun secara teoretis ada
kemungkinan untuk menjalankan proses pengambilan secara mekanis penuh, namun
jarang sekali tersedia cukup banyak data, sumber daya, atau waktu untuk
menganalisisnya secara lengkap. Pertimbangan manusia diperlukan dalam
pengambilan keputusan yang professional. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:

1. Identifikasi masalah. Ini sering merupakan yang paling sulit. Antara gejala
dengan masalah yang sesungguhnya seringkali terdapat pengacauan.
Misalnya, kita bisa melihatnya sebagai masalah laba yang rendah, padahal
laba yang rendah tersebut hanya merupakan akibat dari sistem distribusi
yang tidak efisien dan berbiaya tinggi. Apabila masalah telah dirumuskan
secara jelas, maka kita akan dapat menanganinya secara mudah.
2. Ikhtisar Fakta, langkah ini mengutamakan dan menyoroti informasi yang
berkaitan dengan permasalahan dan pemecahannya. Mungkin akan sangat
penting untuk mencatat tujuan perusahaan secara keseluruhan, dampak
permasalahan terhadap bisnis, factor-fakor lingkungan yang membatasi
kemungkinan pemecahan, atau fakta teknis yang memengaruhi hasil.
3. Penataan Alternatif, langkah ini mengidentifikasi dan mengumpulkan
alternative-alternatif pemecahan yang layak untuk menyimak berbagai
kemungkinan. Hanya pemecahan yang layaklah yang harus
dipertimbangkan.
4. Analisis, langkah ini mungkin memerlukan pengujian yang sulit, yakni
pertimbangan mengenai laba-rugi setiap alternative. Ini menyangkut
tujuan jangka panjang dan pendek perusahaan. Walaupun analisis harus
obyektif, namun proses pemilihan akhir harus mengandung penilaian atau
alternative yang subyektif.
5. Tindakan, langkah akhir melibatkan pelaksanaan pemilihan alternative.
Hal ini sering memerlukan perencanaan yang hati-hati sebelumnya. Tetapi
ini merupakan langkah yang kritis. Tanggung jawab manajemen bukan
hanya memutuskan saja, melainkan menuntut pelaksanaan dan hasil.

ALAT-ALAT KEPUTUSAN

Alat untuk menganalisis alternative dana pengambilan keputusan manajemen


banyak seklai dan tumbuh dengan cepat. Bebrapa diantaranya rumit, sementara yang
lainya sederhana. Proses pengambilan keputusan yang baru saja diuraikan dengan
sendirinya juga merupakan alat. Tetapi diantara alat keputusan yang lebih penting
yang digunakan oleh manajer agribisnis adalah analisis volume-biaya dan analisis
investasi penanaman modal. Ini karena kebanyakan bisnis pertanian sangat berrsifat
musiman sehingga investasi yang besar hanya dipakai untuk jangka waktu yang
pendek, misalnya selama musim tanam dan panen. Kadar musiman tinggi ini
menitikberatkan pentingnya keputusan penanaman modal dan penggunaan aktiva
tetap. Penggunaan analisis volume-biaya dijelaskan dalam bab ini, dan hal itu
menunjukkan bagaimana analisis penganggaran modal-analisis investasi dapat
digunakan untuk menetapkan keputusan investasi.

Analisis Volume Biaya

Analisis volume biaya nerupakan alat untuk menguji hubungan anatara biaya
dan volume bisnis yang dilakukan. Alat ini menganalisis perbedaan jenis biaya yanbg
dibebankan oleh setiap agribisnis dan bagaimana mereka dipengaruhi oleh volume
bisnis yang dilakukan. Analisis volume-biaya (atau analisis impas sebagaimana
biasanya) menunjukkan tingkat bisnis yang perlu agar impas (pendapatan sama
dengan biaya) dan menghasilkan sejumlah laba berdasarkan berbagai macam asumsi
tentang biaya dan harga.
Analisis volume-biaya dapat menunjukkan dampak perubahan harga
penjualan atas volume bisnis yang perlu untuk mencapai tingkat laba tertentu. Ini
dapar berguna dalam menilai berbagai strategi pemasaran, seperti pengeluaran untuk
iklan dan promosi, harga masing-masing produk dan jumlah biaya penggunaan
peralatan baru.
Dasar untuk analisis volume-biaya adalah pemisahan biaya ke dalam dua
kategori, yakni biaya tetap dan variable. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah
karena volume bisnis. Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara langsung
sesuai dengan volume penjualan. Pertayaan kunci dalam menentukan pembagian
biaya ini adalah apakah biaya dipengaruhi langsung oleh produk yang dijual. Dengan
kata lain, biaya tetap selalu ada tanpa menghiraukan jumlah bisnis yang dilakukan.
Segera setelah bisnis menghasilkan produk untuk dijual, maka akan muncul sejumlah
biaya tertentu, tanpa memperdulikan ada tidaknya penjualan. Hal ini disebut biaya
tetap atau biaya tertanam (Sunk Cost).
Sebaliknya, ada beberapa beban (expense) tambahan yang dikeluarkan ketika
produk dijual. Beban ini tidak dibebankan pada perhitungan rugi-laba apabila
penjualan belum diselesaikan. Hal ini merupakan biaya variabel. Harap diperhatikan
bahwa penekanannya adalah pada penjualan. Penjualan produk atau jasa yang
sebenarnya merupakan ttitik penentuan baru tercapai setelah penjualan benar-benar
terjadi. Sampai transaksi penjualan diselesaikan, tidak ada biaya dihitung sebagai
beban dank arena itu tidak dimasukkan dalam perhitungan rugi-laba. Karena itu,
biaya ini tetap berada dalam persediaan dan hanya kelihatan pada neraca. Apabila
tidak ada penjualan dalam satu periode tertentu, maka menurut defenisi ini tidak ada
biaya variabel. Penjualanlah yang menyebabkan terjadinya biaya variabel.
Beberapa orang cenderung mengacaukan biaya variabel dengan biaya
terkendali (Controllable Costs), padahal keduanya sebenarnya tidak sama. Beberapa
biaya variabel dapat dikendalikan oleh manajemen, tetapi yang lainnya tidak.
Misalnya, biaya bensin yang bertalian dengan pengiriman produk merupakan biaya
variabel sebab dikeluarkan secara otomatis jika dan hanya jika produk benar-benar
dijual atau dikirim. Tetapi manajemen biasanya hanya dapat berbuat sedikit saja bila
ingin mengendalikannya

Sebaliknya biaya iklan biasanya dapat dikendalikan tetapi tidak berubah


langsung berdasarkan volume penjualan. Paling tidak, secara teoretis iklan
mengakibatkan penjualan, dan hal ini merupakan kebalikan dari biaya variabel.
Sekiranya pemuatan iklan telah dijanjikan maka rekeningnya harus dibayar tanpa
memperdulikan apakah penjualan berhasil atau tidak. Jadi iklan merupakan biaya
tetap meskipun dapat dikendalikan.
Barangkali gambaran grafik dapat menjelaskan lebih lanjut pentingnya konsep
biaya variabel dan tetap. Anggaplah TCP Inc. mempunyai biaya tetap atau overhead,
sebagaimana biasa disebut sejumlah $ 200.000 untuk tiap tahun.

Biaya Tetap biaya tetap selalu konstan tanpa tergantung dari volume selama
periode tertentu. Jika TCP Inc., menjalankan bisnis, tetapi belom menjual sama
sekali, jumlah biaya tetap adalag $200.000. sekiranya volume penjualannya
$200.000, maka biaya tetapnya $200.000 juga. Apabila volume penjualan $500.000
biaya tetap juga $200.000. Garis datar menunjukkan ketidak keterkaitannya dengan
volume penjualan itu, biaya tetap akan tetap sebesar $200.000(Gambar 10-1).

Sekarang perhatikan biaya tetap sebagai presentasi dari penjuala. Jika


penjualan TCP Inc. hanya bernilai $200.000 dari produk jeruk selama setahun, biaya
tiap dolar penjualan adalah 100 persen($200.000÷$200.000). apabila nilai penjualan
sebesar $400.000, biata tetap turun menjadi 40 persen dari penjulan. Pada penjualan
$1 juta, biaya tetap turun menjadi 20 persen dari penjualan. Persentasi biaya tetap
menurun terus selama volume bertambah untuk pabrik (bidang tanah) yang sama
(Gambar 10-2). Kenyataan bahwa biaya tetap sebagai persentasi penjualan menurun
dengan cepat apabila penjualan meningkat sungguh sangat penting untuk beroperasi
secara efiseien pada agribisnis.

Gambar 10-1 Tanpa memperdulikan volume penjualan, biaya tetap selalu sama

Biaya ($)
300.000

Jumlah

200.000 Biaya

Tetap

100.000

100 200 300 400 500 600

Volume Penjualan (Ribuan $)

Gambar 10-2 Apabila volume penjualan bertambah, biaya


tetapsebagai persentase penjualan akan menurun

120

100
Persentase Penjualan

80
Biaya Tetap Sebagai
persentase penjualan
60

40

20

0
100 200 300 400 500 600
Volume Penjualan (Ribuan $)

Biaya Variabel Sebaiknya, biaya variabel mempunyai pola yang sangat


berbeda. Anggaplah bahwa biaya variabel setiap ton penjualan TCP Inc.,rata-rata 60
persen dari setiap dolar penjualan; artinya, dari setiap satu dolar penjualan, 60 sen
merupakan biaya (termasuk harga pokok penjualan), pada penjualan nol, TCP
Inc.,tidak mengeluarkan biaya variabel, jadi jumlah biaya variabel permulaan adalah
nol. Bila penjualan $200.000 dan dalan setiap dular terka dung biaya variabel 60 sen,
maka jumlah biaya variabel menjadi $120.000(0,60 x $200.000 ) untuk periode
tersebut. Pada penjualan $400.000 jumlah biaya variabel $240.000(0,60 x $400.000)
(Gambar 10-3).

Gambar 10-3 jumlah biaya variabel meningkat sejalan dengan volume


penjualan
350000

300000 Jumlah Biaya


Variabel
250000

200000
Biaya ($)

150000

100000

50000

0
100 200 300 400 500 600
Volume Penjualan (ribuan $)

Sekarang, dengan memperhatikan biaya variabel untuk setiap satu dolar


penjualan, jika TCP Inc., menjual $200.000 , biaya variabel per ton adalah60 persen.
Bila penjualannya $ 400.000, biaya variabelnya 60 persen. Jelaslah tidak perduli
berapa volume penjualan, biaya variabel per ton tetap saja 60 persen, dengan
perkataan lain konstan.(Gambar 10-4).

Gagasan pokoknya dapat diringkas sebagai berikut: (1) Apabila penjualan


meningkat, jumlah biaya variabel meningkat, tetapi persentasenya konstan dan (2)
apabila penjualan bertambah, jumlah biaya tetap selalu konstan, tetapi
persentasenya menurun.
Gambar 10 - 4 Tanpa memperdulikan volume penjualan, biaya variabel
sebagai persentase penjualan tetap konstan

Persentase

penjualan

100

80 Biaya Variabel

Sebagai persentase penjualan

60

40

20

100 200 300 400 500

Volume Penjualan (ribuan $)

Masalah Khusus dalam Pengalokasian Biaya

BIAYA SEMIVARIABEL Ada jenis ketiga dari biaya yakni biaya semi
variabel. Ini adalah biaya yang sebagian tetap dan sebagian variabel, seperti misalnya
rekening listrik. Ada pembebanan tetap setiap bulan dan kemudian beban penggunaan
variabel ditambahkan. Hal ini harus dipertimbangkan dalam hubungan volume-biaya.
Cara sederhana untuk menangani biaya semi variabel adalah dengan menghitung
secara hati-hati bagian yang tetap, yaitu bagian biaya yang selalu ditanggung oleh
bisnis, kemudian hitunglah bagian yang bertambah setiap kali terjadi penambahan
penjualan. Dengan alokasi biaya semi variabel ini, analisis volume biaya dapat
berlangsung.

Bagian yang bertambah setiap kali terjadi penambahan penjualan. Dengan


alokasi biaya semivariabel ini, analisis-volume biaya dapat berlangsung. BIAYA
INKREMENTAL YANG TIDAK KONSTAN kesulitan lain adalah biaya variabel
yang bertambah karena peningkatan penjualan, tetapi pertambahan tersebut tidak
konstan. Artinya, apabila penjualan meningkat ke tingkatan yang lebih tinggi,
tambahan biaya untuk setiap unit menigkat lebih kecil atau lebih besar. Situasi ini
dapat di tangani secara baik sejauh hubungan yang pasti di ketahui. Analisis grafis
atau matematis malahakan bertambah sulit tetapi analisis dapat di lakukandan di
gunakan dengan cara yang sama (Gambar 10-5).

Gambar 10-5 Grafik dalam keadaan dimana jumlah biaya variabel meningkat
lebih lambat ketimbang pertambahan penjualan
350000

300000
jumlah biaya variabel
B 250000
i
a 200000
y
a 150000
$ 100000

50000

0
100 200 300 400 500 600
Volume Penjualan (ringan $)

BIAYA TETAP PER RENTANG PRODUKSI Beberapa biaya bersifat


tetap (lumpy) untuk satu rentang (range) produksi saja sehingga apabila rentang
tersebut di lewati dan di capai suatu jumlah produk tertentu maka biaya tetap
berubah. Misalnya, ketika truk pengirim mencapai kapasitas maksimum, penjualan
tidak dapat di tingkatkan lebih lanjut kecuali dibeli truk lainnya. Tambahan truk
dengan sendirinya menaikkan biaya tetap, seperti penyusutan,asuransi, dan izin untuk
truk yang baru (Gambar 10-6). Sifat biaya yang berjenjang ini dapat juga dimasukkan
dalam analisis volume biaya secara grafis atau matematis.hanya lebih sulit

Gambar 10-6 Jumlah biaya tetap dapat tergantung pada rentang volume penjualan
(lumpy)
Biaya ($)

300.000

Jumlah biaya tetap

200.000

100.000

0
100 200 300 400 500

Volume penjualan (ribuan $)

PANJANGNYA SUATU PERIODE Panjangnya periode yang dipertimbankan


sangat berperan dalam menentukan apakah biaya akan diklasifikasikan sebagai tetap
atau variabel. Dalam jangka waktu yang panjang, semua biaya menjadi variabel
terhadap volume penjualan. Bahkan penyusutan, yang sering dimasukkan sebagai
biaya tetap yang klasik, dapat berubah sesuai dengan volume bisnis jika jangka waktu
cukup lama, sehingga bangunan baru sempat dibangun. Misalnya, setelah jangka
waktu lima tahun, pertumbuhan bisnis, sarana baru yang lengkap mungkin dibangun
sebagai hasil langsung dari peningkatan volume bisnis. Tetapi dalam jangka waktu
yang pendek, katakanlah suatu hari semua kecuali biaya yang sangat langsung
bertalian dengan biaya produksi dan biaya nyata dari penjualan, bersifat tetap dan
tidak berubah selama periode tersebut.

Itulah sebabnya, kita perlu menetapkan berapa panjangnya periode yang sedang kita
pertimbangkan. Periode yang akan kita pilih tergantung sepenuhnya pada masalah
yang ada hubungannya dengan keputusan yang diambil. Pada umumnya, periode
tersebut cukup pendek misalnya satu musim atau satu kuartal atau yang paling umum
adalah satu tahun.

Sebenarnya, titik yang tepat untuk memisahkan biaya tetap dan variabel, tidak
terlalu pemting untuk membuat perkiraan yang kasar terhadap hubungan volume-
biaya. Tentu saja analisis bisa tidak lebih baik dari pada informasi yang digunakan
dalam membuat analisis. Tetapi pengalaman menunjukkan bahwa selama ketelitian
yang cukup besar diberikan dalam menerapkan defenisi yang tepat untuk
pengalokasian biaya menjadi bagian tetap dan variabel dan jangka waktu yang
realistic diperkirakan maka perkiraan yang cukup tepat sehubungan dengan biaya
tetap dan variabel dapat dilakukan tanpa memperdulikan biaya semi-variabel.
Peningkatan biaya tambah yang tidak sama atau biaya tetap per rentang produksi.
Analisis biaya volume kemudian dapat dilakukan dan akan menghasilkan pandangan
yang sangat berguna terhadap pertanyaan manajemen yang penting. Tentu saja,
apabila diketahui terjadi penyimpangan besar dari asumsi yang sederhana tersebut
maka hal itu harus diperhatikan.

Prosedur analisis volume biaya, ambilah suatu laporan operasi yang khas
dari Hiltop Fertilizer Co. Inc (Bab 6) dan analislah hubungan volume biaya. Ada
empat langkah yang berbeda dalam menetukan titik impas (Break Even) dari laporan
operasin perusahaan.

LANGKAH 1: MENGIDENTIFIKASI BIAYA TETAP DAN VARIABEL


klasifikasi beban (expense) yang sebenarnya dari perhitungan rugi-laba perusahaan
tergantung pada unsure pembentuk setiap beban. Jadi kita perlu akrab dengan
pengoperasiannya, dan sistem akuntansinya perlu akurat. Misalnya sewa bagi satu
perusahaan mungkin benar-benar merupakan jumlah bulanan tetap, sedangkan
perusahaan lain bisa saja mempunyai kontrak sewa yang berdasarkan tingkat
penjualan sehingga beban tersebut merupakan biaya variabel.

Perhatikanlah Hiltop Fertilizer Company (Peraga 10-1) dan pisahkan biaya


tetap dan variabelnya untuk satu tahun. Hiltop Fertilizer merupakan contoh nyata dari
pabrik pupuk eceran di Midwest penetapan biaya tetap dan variabelnya didasarkan
pada keadaan yang sebenarnya sebagaimana diinterpretasikan oleh manajemennya.

PERAGA 10-1 Perhitungan rugi-laba Hiltop Fertilizer Co. Inc. untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 1984
PERSENTASE DARI
POS JUMLAH
PENJUALAN
Penjualan $ 1.000.000 100,0
Harga pokok penjualan 750.000 75,0
Margin kotor $ 250.000 25,0
Beban operasi
Gaji dan upah, termasuk
$ 75.000 7,5
Tunjangan
Pajak local, perijinan 6.000 0,5
Asuransi 6.000 0,6
Penyusutan 20.000 2,0
Sewa dan lease 7.000 0,7
Iklan dan promosi 5.000 0,5
Beban kantor 2.000 0,2
Utilitas (sarana umum) 3.000 0,3
Pemeliharaan dan Perbaikan 17.000 1,7
Piutang yang tak Tertagih 2.000 0,2
Perbekalan 4.000 0,4
Lain-lain 4.000 0,4
Jumlah Beban Operasi $ 150.000 15,0
Laba operasi bersih $ 100.000 10,0
Beban bunga 15.000 1,5
Laba bersih $ 85.000 8,5

Gaji dan upah, termasuk tunjangan umumnya tetap, karena Hilltop


Fertilizer beroperasi hanya dengan pekerja tetap dan hanya membayar upah lembur
yang minimum, maka semua gaji dan upah pada dasarnya bersifat tetap dengan hanya
$ 3.500 untuk upah lembur. Setelah Hilltop memulai bisnis untuk satu tahun, maka
biaya pekerjanya harus ditanggung tanpa memperdulikan volume bisnis. Sekiranya
menggunakan pekerja sambilan atau musiman selama musim sibuk seperti
kebanyakan agribisnis lainnya, maka sebagian dari biaya gaji akan menjadi biaya
variabel, karena biaya tersebut tidak akan dikeluarkan sampai tercapai volume
penjualan tertentu. Namun kemudian meningkat karena pertambahan volume
penjualan. Biaya kerja lembur dianggap sebagai variabel, karena biaya ini dihitung
apabila penjualan mencapai tingkat yang lebih tinggi.

Pajak local dan perijinan – tetap karena konstan tanpa dipengaruhi penjualan.

Asuransi – tetap karena tidak tergantung pada penjualan

Penyusutan – tetap karena tidak tergantung pada penjualan

Sewa dan lease – tetap Karena tidak tergantung pada penjualan


Iklan dan promosi – tetap dalam hal ini dan dalam kebanyakn kasus, hanya bagian-
bagian seperti cap atau hadiah insentif yang terikat pada penjualan.
Beban kantor – tetap karena umumnya kebanyakan biaya peyelenggaraan kantor akan
dikeluarkan setiap kali kantor dibuka.

Utilitas - tetap dalam kasus ini, karena sangat sedikit utilitas Hilltop yang terkaitr
langsung pada penjualan. Pada perusahaan dimana mesin listrik besar dijalankan jika
volume meningkat, sebagian besar utilitas mungkin bersifat variabel.

Pemeliharaan dan perbaikan - dipisah, menjadi setengah tetap dan setengah variabel
dalam kasus Hilltop. Ini disebabkan karena daya penghancur pupuk mengakibatkan
banyak pemeliharaan dan perbaikan tidak tergantung pada pemakaian. Namun
pemeliharaan dan perbaikan lainnya tergantung dari tingkat penjualan.
Piutang yang tidak tertagih- variabel, karena biasanya terikat erat pada tingkat
penjualan. Makin besar penjualan biasanya makin besar jumlah piutang yang tidak
tertagih yang diderita.

Perbekalan - variabel dalam kasus ini, walaupun hal itu sangat tergantung pada jenis
bisnis dan hal-hal apa yang di masukkan dalam perbekalan (supplies)
Lain-lain- dipisah, antara tetap dan variabel tergantung pada unsure pembentuknya.
Manajer Hilltop memperlihatkan bahwa pembagian 50 – 50 secara kasar merupakan
pertimbangan yang paling baik.

Beban bunga - tetap, sebab hal itu berubah-ubah menurut jumlah uang yang dipinjam,
bukan menurut volume penjualan. Bunga atas pinjaman jangka panjang jelas bersifat
tetap. Pinjaman jangka pendek bersifat musiman, tidak begitu jelas tetapi peminjaman
untuk membiayai persediaan tidak disebabkan oleh penjualan. Hal itu dimaksudkan
untuk memungkinka penjualan di masa mendatang. Hanya apabila pinjman
dilakukan karena telah mengadakan penjualn, maka bunga dimasukkan sebagai biaya
variabel.
Harga pokok penjualan - variabel, sebenarnya biaya inilah yang merupakan biaya
variabel yang paling sempurna (dan biasanya yang terbesar). Akuntan tidak
membebankan harga pokok (entah untuk produk sendiri atau yang dibeli untuk dijual
kembali) sebagai biaya sampai produk dijual. Jadi hal itu cocok dengan biaya variabel
secara sempurna.

LANGKAH 2; MENGIHTISARKAN BIAYA TETAP DAN VARIABEL


selanjutnya, biaya tetap dan variabel, harus diiktisarkan. Pertama nilai biaya tetap
dijumlahkan. Kemudian biaya variabel untuk setiap unit penjualan dijumlahkan. Unit
penjualan bisa ditetapkan berdasarkan satuan fisis, seperti ton, liter, atau gallon atau
dapat juga dalam nilai uang. Karena kebanyakan agribisnis mempunyai beberapa
satuan fisis yang berbeda, penggunaan nilai uang jauh lebih berarti. (peraga 10 – 2).

Ikhtisar biaya tetap variabel menunjukan bahwa Hilltop telah menentukan sendiri
biaya permulaan (tetap) sebesar $ 145.000 ketika bisnis dimulai. Disamping itu,
setiap kali produk dijual senilai satu dolar, Hilltop mengeluarkan rata-rata
penambahan biaya 77 sen.

Peraga 10 – 2 Ikhtisar Biaya dan variabel untuk Hilltop Fertilizer Co. Inc Tahun
1984
Hilltop Fertilizer Co, Inc Ikhtisar Biaya Tetap dan Variabel 1984
BIAYA VARIABEL (%
BEBAN BIAYA TETAP ($)
PENJUALAN)
Gaji, Upah dan tunjangan 71.500 0,35
Pajak local dan perijinan 5.000
Asuransi 6.000
Penyusutan 20.000
Sewa dan lease 7.000
Iklan dan promosi 5.000
Beban kantor 2.000
Utilitas 3.000
Pemeliharaan dan perbankan 8.500 0,85
Piutang yang tidak tertagih 0,20
Perbekalan 0,40
Lain-lain 2.000 0,20
Beban bunga 15.000
Harga pokok penjualan 75,00
Total 145.000 77,00

LANGKAH 3 : MENGHITUNG KONTRIBUSI TERHADAP OVERHEAD (KTO)


kontribusi terhadap overhead (contribution to overhead) merupakan init analisis
volume-biaya dan banyak keputusan manajemen yang terpenting. Hal itu
menunjukkan bagian dari setiap unit penjualan yang tersissa setelah biaya variabel
terttutup, jadi dapat digunakan untuk menutupi biay tetap atau overhead. Setiap kali
unit produkdijual, biaya variabel lah yang pertama harus ditutupi. Semua sisanya
merupakan kontribusi terhadap overhead.
Dalam contoh ini, 1$ penjualan tentu saja menghasilkan 1$ penghasilan dari jumlah
77 sen harus menutup biaya variabel. Sisanya 1,00$ - 0,77$ = 0,23$ sebagai
sumbangan terhadap overhead untuk setiap 1P$ penjualan.

Pendapatan (penjualan) 1,00 $


Biaya variabel -0,77 $
Kontribusi terhadap overhead 0,23 $

Gambar 10-7 Penjualan yang diperlukan untuk mengisi tangki overhead


1,00 $ Pendapatan (penjualan)
-0,77 $ Biaya variabel
0,23 $ Kontribusi terhadap overhead
0,23$ kontribusi terhadap
Overhead dari setiap dollar
penjualan
“Tangki” biaya tetap
Atau overhead

LANGKAH 4: MENGHITUNG TITIK IMPAS (BREAK EVEN POINT)


pertanyaan adalah “Berapa unit (dolar) penjualan harus dicapai dengan setiap unit
menyumbang 23 sen terhadap $ 145.000 overhead, agar semua biaya ditutupi
sepenuhnya?” (Misalnya, “Berapa besar penjualan agar tangki biaya tetap terisi
sepenuhnya?” lihat gambar 10 – 7). Analisis bertahap bisa digunakan untuk
menjelaskan pertayaan ini (peraga 10-3).
Sekiranya Hilltop menjalankan bisnis tetapi tidak menjual apa-apa selama
periode tertentu, maka akan dikeluarkan biaya tetapnya sebesar $145.000, namun
tidak ada penghasilan atau pendapatan, jadi seluruh $145.000 merupakan kerugian
bersih. Tetapi bila mereka berusaha menjual satu unit ($100) dari produk, mereka
mengeluarkan $145.000 dan biaya variabel $77 untuk unit tersebut. Jumlah biaya
menjadi $145.077 dengan penghasilan $100.00. kerugiannya adalah $144.977 sangat
buruk tetapi kerugian ini tidak begitu besar jika dibandingkan dengan tidak menjual
apa-apa. Kerugian berkurang sebesar $23.
Anggaplah mereka menjual dua unit seharga $100. Jadi biaya tetap dan $77
biaya variabel untuk setiap unit berjumlah $144.954, sedangkan penghasilan adalah
$200, jadi kerugian hanya $144.954. kerugian berkurang lagi sebesar $23. Dengan
cara perhitungan tersebut, maka volume penjualan tiga unit $ 100 kerugian akan
menjadi $144,954 berkurang lagi sebesar $23.
Peraga 10 – 3: Hubungan Volume – Biaya untuk Hilltop Fertilizer Co,.Inc
Satuan Pendapatan Jumlah Jumlah Jumlah Laba Jumlah
($100) Biaya Biaya Biaya KTO
Tetap Variabel
0 0 145.000 0 145.000 145,000 0
1 100 145.000 77 145.077 144,977 23
2 200 145.000 154 145.154 145,954 46
3 300 145.000 213 145.231 144.931 69

6,304 630.400 145.000 485,408 630.408 8 144,992


6,305 630.500 145.000 485,485 630.485 15 145,015
6,306 630.600 145.000 485,562 630.562 38 145,038
Pertayaan yang nyata dan kritis adalah “Berapa kali proses ini harus diulang
agar perusahaan mencapai titik kerugian sama dengan nol?” Atau dengan kata lain
“Berapa titik impas (Break Even) perusahaan?” setiap kali unit seharga $100 dijual.
Jadi hasilnya pertama-tama digunakan untuk menutup biaya varibelnya sendiri
sebesar $77. Sisanya $23 ($100 - $77) digunakan untuk menutup biaya tetap yang
berupa “overhead”, pada tingkat kontribusi terhadap overhead seperti ini maka
volume penjualan yang perlu untuk menutup semua biaya (titik impas) adalah:

$ 145.000
=6304,35 unit atau $ 630,435
$ 0,23
Kontribusi terhadap overhead (KTO) sangat mudah ditentukan. KTO sama dengan
harga jual per unit (HU) dikurangi biaya variabel setiap unit (BV).

KTO = HU – BV = $1,00 - $0,77 = $0,23

Jadi rumus dasra untuk titik impas (TI) dapat menjadi

BT $ 145.000
TI =¿biaya tetap
kontribusi = = =6304,35unit atau $ 630,435. ¿
KTO $ 0,23
Terhadap overhead
Sekiranya penjualan Hilltop adalah sebesar $630.400 selama musim itu. Maka
labanya adalah -$8. Jika penjualannya $630.435, labanya akan sebesar $0, jika
penjualanya $630.500 laba akan sebesar +$15. Dengan penjualan $630.600 laba akan
sebesar $38. Adalah penting untuk mengetahui bahwa Hilltop secara mutlak tidak
menghasilkan laba jika penjualannya hanya sampai sebesar $630.435. diatas jumlah
tersebut, setiap dolar penjualan menghasilkan laba 23 sen sampai periode tersebut
berakhir.
Perhitungan rugi laba menunjukkan laba rata-rata sebesar 8,5 % dari penjualan
untuk satu periode penuh. Tetapi ini dapat sangat menyesatkan karena tidak ada laba
yang dihasilkan sampai penjualan melebihi $630.435. sesudah itu laba akan diperoleh
dengan tariff 23 sen dari setiap dolar hasil penjualan.
Melalui contoh ini kita telah menggunakan dolar sebagai unit dasar analisis.
Ada kemungkina dan adakalanya lebih baik jika kita menggunakan unit atau satuan
fisis, seperti ton atau gallon sebagai basis ketimbang hasil penjualan dalam nilai uang
(dolar).

Kegunaan Analisis Volume-Biaya PERENCANAAN LABA


Hubungan volume-biaya jauh lebih banyak kegunaannya daripada hanya sekedar
untuk menghitung titik impas. Hubungan ini juga berguna untuk menentukan volume
bisnis yang diperlukan guna menghasilkan tingkat labatertentu yang merupakan
bagian penting perencanaan laba.
Karena pendapatan/penghasilan diatas biaya variabel, setelah dikurangi biaya
overhead, adalah laba maka cara perhitungan yang serupa untuk penjualan tiga unit
$100, kerugin akan menjadi $144.954 berkurang lagi sebsar $23.
Pertanyaan yang nyata dan kritis adalah “Berapa kali proses ini harus diulang
agar perusahaan mencapai titik kerugian sama dengan nol?”. Setiap kali unit seharga
$100 dijual, jadi hasilnya pertama-tama digunakan untuk menutup biaya variabelnya
sendiri sebesar $77, sisanya $23 ($100 - $77) digunakan untuk meutup biaya tetap
yang berupa “overhead”. Pada tingkat kontribusi terhadap overhead seperti ini maka
volume penjualan yang perlu untuk menutup semua biaya (titik impas) adalah:

$ 145.000
=6304,35 unit atau $ 630,435
$ 0,23
Kontribusi terhadap overhead (KTO) sangat mudah ditentukan. KTO sama dengan
harga jual per unit (HU) dikurangi biaya variabel setiap unit (BV).
KTO = HU – BV = $1,00 - $0,77 = $0,23
Jadi rumus dasar untuk titik impas (TI) dapat menjadi:
BT $ 145.000
TI =¿biaya tetap
kontribusi = = =6304,35unit atau $ 630,435. ¿
KTO $ 0,23
Sekiranya penjualan Hilltop adalah sebesar $630.400 selama musim itu. Maka
labanya adalah -$8. Jika penjualannya $630.435, labanya akan sebesar $0, jika
penjualanya $630.500 laba akan sebesar +$15. Dengan penjualan $630.600 laba akan
sebesar $38. Adalah penting untuk mengetahui bahwa Hilltop secara mutlak tidak
menghasilkan laba jika penjualannya hanya sampai sebesar $630.435. diatas jumlah
tersebut, setiap dolar penjualan menghasilkan laba 23 sen sampai periode tersebut
berakhir.
Perhitungan rugi laba menunjukkan laba rata-rata sebesar 8,5 % dari penjualan
untuk satu periode penuh. Tetapi ini dapat sangat menyesatkan karena tidak ada laba
yang dihasilkan sampai penjualan melebihi $630.435. sesudah itu laba akan diperoleh
dengan tariff 23 sen dari setiap dolar hasil penjualan.
Melalui contoh ini kita telah menggunakan dolar sebagai unit dasar analisis.
Ada kemungkina dan adakalanya lebih baik jika kita menggunakan unit atau satuan
fisis, seperti ton atau gallon sebagai basis ketimbang hasil penjualan dalam nilai uang
(dolar).

Kegunaan Analisis Volume-Biaya PERENCANAAN LABA


Hubungan volume-biaya jauh lebih banyak kegunaannya daripada hanya
sekedar untuk menghitung titik impas. Hubungan ini juga berguna untuk menentukan
volume bisnis yang diperlukan guna menghasilkan tingkat labatertentu yang
merupakan bagian penting perencanaan laba.
Karena pendapatan/penghasilan diatas biaya variabel, setelah dikurangi biaya
overhead, adalah laba maka cara perhitungan yang serupa untuk mengetahui
tambahan penjualan yang dibutuhkan agar mencapai tingkat laba tertentu dapat
digunakan. Sekiranya Hilltop mempunyai sasaran laba operasi bersih sebesar
$85.000, maka perlu diusahakan tambahan penjualan sebesar $369.565 diatas volume
titik impas sebesar $630.435 agar laba tersebut dihasilkan. Dengan kata lain, mereka
harus merencanakan sebesar $1 juta penjualan untuk mencapai laba yang ditargetkan
tersebut.
Target laba $ 85.000
=tambahan penjualan yang diperlukan= =$ 369.565
KTO $ 0,23

Manajemen harus mengikutinya melaui program penjualan yang akan


menghasilkan volume ini. (harap dicatat bahwa penjualan nyata Hilltop adalah $1
juta, dan laba operasi bersih adalah $85.000)

PERUBAHAN BIAYA Analisis volume-biaya juga dapat digunakan untuk


menjawab pertanyaan mengenai bagaimana perubahan struktur biaya memengaruhi
tingkat laba. Anggaplah sebagai contoh bahwa Hilltop sedang mempertimbangkan
pemebelian tambahan truk seharga $10.000 dan truk tersebut akan disusutkan selama
5 tahun. Biaya tetap tahunan untuk tambahan truk ini diproyeksikan $2.850 termasuk
penyusutan. Biaya operasi variabel akan kira-kira sama untuk truk yang baru.
Perhitungan secara cepat menunjukkan bahwa $12.391 tambahan penjualan
diperlukan untuk memperoleh tingkat laba yang sama.
BT $ 2.850
= =$ 12,391
KTO $ 0,23
Manajemen kemudian harus memutuskan apakah truk baru bisa menghasilkan
paling tidak sebesar $12.391 tambahan penjualan tahunan. Jika yah al itu harus
dipertimbangkan. Jika tidak, truk tersebut tidak aka nada artinya. (harap dicatat
bahwa dalam contoh truk baru, tambahan biaya tetap untuk pengemudi lain, ruang
gudang, dsb) maka demikian jumlah tambahan biaya tetap pasti lebih tinggi daripada
$2.850 karena itu, tambahan penjualan yang diperlukan harus lebih besar daripada
$12.391).
Kegunaan lain dari analisis itu adalah untuk menentukan pengaruh perubahan
biaya variabel. Misalnya anggaplah pemasok Hilltop menaikkan harga sehingga
harga pokok penjualan naik sebesar satu persen, tetapi karena persaingan dalam
bidang ini sangat ketat, maka Hilltop tidak dapat menaikkan harga eceran, akibatnya
KTO menurun.
KTO lama = 100 – 77 = 23 TI =¿ $$ 145.000
0,23 =$ 630,435 ¿

$ 145.000
KTO baru = 100 – 78 = 22 TI =¿ $ 0,22 =$ 659,091 ¿
TI baru – TI lama = $659.091 - $630.435 = $28.656

Hasil ini menunjukkan bahwa apabila Hilltop menyerap biaya yang meningkat,
dengan tidak menaikkan harga jualnya, maka titik impasnya akan naik sebesar
$26.656. atau bila volumenya tetap pada $1 juta, labanya akan turun sebsar $10.000.
Sejalan dengan itu, kemampuan membeli dengan harga lebih murah penurunan
biaya produksi dapat menurunkan harga pokok penjualan dan biaya variabel. Pada
kasus Hilltop, pembelian pupuk dengan harga yang menurun, persen akan menambah
KTO menjadi 24 sen, dan dengan demikian akan memperoleh titik impas sebesar
$26.268 atau pada volume penjualan $1 juta yang sama akan memperbesar laba
sebesar $10.000.
Dampak dari setiap perubahan biaya dapat diketahui terlebih dahulu dengan
menggunakan teknik ini. Manajer yang sudah memahami sebelumnya analisis
volume-biaya merasakan bahwa ha itu sangat dalam memproyeksikan berbagai hasil
yang bisa diperoleh dari berbagai macam alternative sebelum mengambil keputusan
akhir.

PERUBAHAN HARGA analisis volume-biaya juga sangat berguna dalam


menganalisis dampak perubahan harga. Karena KTO merupakan harga jual setiap
unit dikurangi biaya variabel per unit, maka setiap perubahan harga jual berpengaruh
langsung terhadap KTO. Misalnya, apabila Hilltop menurunkan harga sebesar 5%,
titik impas membubung dari $630.485 menjadi $805.556 – naik 28%.
KTO lama = 1,00 – 0,77 = 0,23
$ 145.000
TI lama=¿BT
STO = =$ 630.435 ¿
$ 0,23
KTO = 0,95 – 0,77 = 0,18
$ 145.000
TI baru=¿ BT
STO= =$ 805.556 ¿
$ 0,18
Untuk selanjutnya, semua penjualan akan menghasilkan kontribusi terhadap overhead
dan laba hanya 18 sen sementara sebelumnya 23 sen.
Kita perlu berhati-hati sehubungan dengan perubahan harga, terutama dalam
industri pupuk. Penurunan harga mungkin hanya akan meningkatkan penjualan untuk
sementara saja sebab jumlah penggunaan pupuk konstan pada wilayah tertentu dalam
periode tertentu, dan para pesaing dapat bereaksi dengan menurunkan harga dalam
jumlah yang sama, sehingga pengaruh bersih mungkin hanya berupa penurunan harga
dan KTO bagi semua pihak/bisnis, tidak disertai dengan kenaikan penjualan. Akibat
nyata adalah penurunan laba dalam jumlah besar (pertambahan kerugian). Jika makin
banyak manajer agribisnis yang mengerti hubungan khusus ini dengan sungguh-
sungguh, maka strategi persaingan mereka akan berlainan.
Hanya dalam keadaan luar biasalah seyogianya perusahaan dapat menjual
sesuatu produk dengan harga yang lebih rendah daripada biaya variabel. Dalam
prakteknya, biaya variabel merupakan harga terendah yang bisa diterima. Jika hasil
penjualan tidak mampu menutup biaya variabel seluruhnya, maka jelaslah bahwa
biaya tetap atau overhead tidak tertutupi sama sekali. Jika demikian, lebih baik jika
tidak melakukan penjualan/produksi karena kerugian akan berkurang yaitu hanya
sebesar biaya tetap yang tidak ditutupi tersebut.

Analisis Grafis Ilustrasi grafis terhadap hubungan volume-biaya sangat berguna


bagi banyak manajer sebagai alat bantu untuk menvisualisasikan bagaimana
perubahan harga, biaya atau volume mempunyai dampak terhadap laba. Gambar 10-8
menggambarkan titik impas Hilltop, dan menunjukkan secara grafis labanya pada
volume penjualan $1 juta pada waktu itu. (catatan bahwa laba adalah selisih antara
jumlah pendapatan dan jumlah biaya pada volume tersebut). Dampak dari hamper
semua perubahan biaya atau harga dapat ditunjukkan hanya dengan menggambarkan
perubahan tersebut dan mengamati pengaruhnya terhadap laba.
Salah satu keunggulan analisis volume-biaya adalah kesederhanaan dan daya
terapnya terhadapsituasi nyata. Setiap manajer yang menghadapi perhitungan rugi
laba dan memahami konsep biaya tetap dan variabel dapt menghitung dampak dari
berbagai alternative terhadap tingkat laba. Walaupun pengelompokkan biaya tetap
dan biaya variabel tidak mungkin sempurna, namun pengalaman menunjukkan bahwa
perkiraan yang baik dapat dibuat secara mmudah. Dan kesimpulan cukup akurat
selama defenisi yang tepat dan biaya tetap dan variabel digunakan.

Gambar 10 – 8 Grafik hubungan volume-biaya, Hilltop Fertilizer Co,.Inc


B 1.400
i 1.200
a
y
a Jumlah Pendapatan
1.000
d
a Laba Biaya
n
total
P 800
e Titik Impas
n
g 600
e Jumlah Biaya variabel
l
400 Loss
u
a
r 200 jumlah biaya tetap
a
n 145

0
200 400 600 800 1000
Volume penjualan (ribuan $)

Analisis Investasi Barang Modal

Bidang yang menjadi konsekuensi utama bagi para manajer agribisnis adalah
pengambilan keputusan tentang investasi barang modal. Investasi barang modal
merujuk pada pembelian peralatan atau fasilitas yang biasanya memerlukan
pengeluaran kas yang relative besar dan akan digunakan dalam periode yang sangat
panjang. Investasi barang modal pada umumnya meliputi truk, peralatan manufaktur
atau sarana pergudangan. Pengeluaran semacam ini mengikat dana untuk jangka
waktu yang panjang dan “melepaskanny” secara lambat pada saat investasi
menghasilkan pendapatan. Dampak dari keputusan investasi ini dapat memengaruhi
bisnis untuk tahun mendatang.

Banyak keputusan penanaman modal yang mungkin dihadapi Hilltop dalam


kegiatan bisnis yang normal. (1) Proyek Perluasan, apakah akan menguntungkan
untuk memperluas pabrik sekarang? (2) Penggantian, apakah pengapung yang biasa
lebih baik jika diganti sekarang, atau dipertahankan sampai tahun mendatang? (3)
Pemilihan Alternatif, yang mana lebih menguntungkan, tangki penyimpnan baja atau
besi tahan karat? (4) Keputusan lease atau Pembelian, apakah lebih murah untuk
mengontrak-sewa (lease) peralatan atau membelinya secara langsung?

Dalam semua situasi demikian jelas ada dua langkah dalam proses
keputusan. Pertama, alternative harus disaring untuk meniadakan proyek yang tidak
menguntungkan atau proyek yang tidak realistic. Kemudian untuk alternative harus
disusun peringkat berdasarkan profitabilitasnya.

Risiko dan Investasi. Dengan menanamkan uang dalam bentuk investasi barang
modal, manajemen mengharap akan memperoleh kembali jumlah yang lebih besar
jika dibandingkan dengan modal yang ditanam dalam proyek. Kelebihan pendapatan
terhadap biaya disebut sebagai pengembalian (return). Pengembalian tersebut harus
lebih tinggi daripada penghasilan yang mungkin diperoleh dengan menaruh uang
yang sama di “tempat” yang aman, seperti tabungan atau obligasi pemerintah. Laba
harus mengimbangi risiko yang terkadung dalam penanaman modal (investasi).

Ada orang yang beranggapan bahwa apabila bisnisnya meminjam uang untuk
membeli beberapa peralatan baru, mereka telah mengalihkan risiko kepada pemberi
pinjaman. Pada kenyataannya, inni tidaklah benar karena bank harus dibayar kembali,
kecuali dalam kasus yang luar biasa berupa kebangkrutasn. Apabila manajer
mengambil keputusan yang tidak baik, seluruh bisnis akan menderita rugi, dengan
membayar kembali pinjaman dari bidang usaha yang lebih berhasil.

Ada banyak metode untuk mengambil keputusan investasi barang modal.


Beberapa diantaranya sederhana sedangkan yang lain sering rumit, memerlukan
analisis matematik yang canggih. Empat metode akan dibahas disini, berdasarkan
urutan kerumitannya adalah: “ras butuh”, periode impas, tingkat pengembalian yang
sederhana, dan nilai sekarang.

METODE “RASA BUTUH” metode “rasa butuh” (felt-need method) sebenarnya


tidak bisa kita katakana sebagai metode, karena hal itu tidak lebih daripada jawaban
manajemen terhadap tekanan yang sedang dihadapu. Hal itu lebih bersifat tindakan
atas dorongan hati, rasa was-was, dan dugaan, serta bukan karena pertimbangan yang
matang. Keputusan investasi modal seperti ini sering karena adnya kemelut dalam
situasi yang mendadak. Konsekuensinya, keputusan ini seringkali tidak
dipertimbangkan matang-amatng dan menghasilkan kegagalan.

Ini bukanlah berarti metode “rasa butuh” selalu menghasilkan akibat yang
jelek atau merupakan metode yang tidak layak. Sehingga kita hanya memiliki satu
truk pengirim dan mesinya terbakar pada saat bisnis sedang menhadapi musim
tersibuk, maka jelaslah bahwa kita harus segera memutuskan akan menggantinya.
Analisis formal tidak akan menjadi jaminan dan baranglah bahkan merugikan untuk
kelancaran kegiatan usaha. Bahkan dalam situasi yang kurang penting, beberapa
manajer tampaknya mempunyai intuisi mengenai keputusan investasi barang modal
yang lebih sistematik dan pendekatan yang penuh pertimbangan akan lebih produktif
untuk jangka panjang, lebih-lebih jika didukung oleh pengalaman danpertimbangan
manajemen karena itu, makin besar dan makin rumit keputusan, makin kurang layak
metode “rasa butuh”.

PERIODE IMPAS/PEMULIHAN jangka waktu yang diperlukan investasi untuk


menghasikan tambahan laba yang memadai guna menutupi biaya investasi itu sendiri
disebut periode impas (payback period). Analisis periode impas memperkirakan
bahwa taksiran laba bersih tahunan mencakup semua tambahan laba bisnis, dan tidak
hanya terbatas pada laba yang dihasilkan langsung oleh investasi tersebut. Alat yang
sederhana ini memungkinkan manajer agribisnis untuk membandindkan alternative
investasi yang akan melunasi biaya investasi awal dalam periode yang paling pendek.
Investasi semacam inilah yang paling diinginkan menurut metode ini.

Misalnya, anggaplah Hilltop sedang mempertimbangkan pemebelian alat


pemeriksa tanah yang ditempatkan diatas trusk untuk mengambil sampah tanah. Alat
ini seharga $8.000. perusahaan merencanakan membenai pelanggan sebesar laba
penuh dari sampel tanah. Estimasi laba bersih tahunan dicatat bahwa karena
penyusutan dengan sendirinya sudah merupakan penggantian biaya permulaan, maka
jumlahnya harus dihilangkan dalam perhitungan periode impas

Alternative investasi kedua yang sedang dipertimbangkan adalah pembelian


pickup baru seharga $6.000. estimasi laba bersih tahunan sebelum penyusutan adalah
$1.000.

periode Investasi $ 8.000


= = =5,33 ta hun
Pemeriksaan tanah impas laba bersi h $ 1.500/t h
ta hunan rata−rata

Periode Investasi $ 6.000


= = =6 ta h un
Truk pickup Impas laba bersi h $ 1.000/t h
ta huna rata−rata

Pada umumnya, makin pendek periode impas makin baik investasi tersebut.
Jadi dari metode sederhana ini akan tampak bahwa alat pemeriksa perlu menyusun
peringkat proyek menurut tingkat pengembalian dan memisah proyek yang paling
tinggi tingkat pengembaliannya.

Keterbatasan utama dari metode ini adalah ketidakmampuannya dalam


memperhitungkan waktu (timing) dari arus kas. Pengembalian bersih permulaan yang
tinggi tetapi menurun dengan cepat sangat berbeda dari pengembalian bersih
permulaan yang rendah tetapi meningkat.

Konsekuensi dari masalah ini adalah bahwa kesimpulan yang salah mungkin
telah dibuat, sebab gagal untuk mempertimbangkan bahwa nilai laba yang sekarang
jauh lebih tinggi daripada nilai laba yang diterima beberapa tahun kemudian
walaupun jumlahnya sama. Arti nilai waktu dari uang (time-value of money) akan
dijelaskan lebih lengkap pada sesi berikutnya.

NILAI SEKARANG nilai sekarang merupakan nilai investasi pada saat ini yang
dihitung berdasarkan hasil yang akan diterima pada waktu yang akan dating. Konsep
ini didasarkan pada nilai-waktu dari uang, yaittu bahwa dolar/rupiah saat ini lebih
berharga daripada dolar/rupiah yang diterima beberapa waktu yang akan dating
karena adanya bunga yang dapat dihasilkan oleh dolar/rupiah selama selang waktu
tersebut.

Seribu dolar yang diinvestasikan hari ini selama setahun dengan 10 persen
bunga akan bernilai $1.100 pada akhir tahun. Jadi, nilai sekarang dari $1.100 pada
bunga 10 persen untuk satu tahun adalah $1.000. investasi sebesar $1.100 telah
didiskontokan kepada nilai sekarang menjadi sebesar $1.000.

Rumus mengghitung nilai sekarang adalah:

pendapatan yang diharapkan


Nilai sekarang investasi= i = suku bunga
(1+i)n
n = jumlah tahun
Jadi
$ 1.100
Nilai sekarang=¿$(1+1.100 1 = =$ 1.000 ¿
0,10)
1,10

Anggaplah pada pengumuman hasil EBTA sekolah menengah atas, keluarga


menghadiahkan kepada yang baru lulus suatu wesel yang menjanjikan $1.000 . empat
tahun kemudian setelah lulus dari sekolah tinggi. Dengan masing-masing nilai-waktu
dari uang sebesar 7 persen (suku bunga), berapakah nilai sekarang dari hadiah itu?
Walaupun perhitungan sama seperti sebelumnya, namun ini lebih sulit untuk
dihitung.
$ 1.000 $ 1.000
Nilai sekarang=¿$(1+1.000 4 = = =$ 762,90 ¿
0,07)
(1,07 x 1,07 x 1,07 x 1,07) 1,3108
Untuk menyederhanakannya, manajer seringkali menggunakan tabel nilai sekarang
(peraga 10-5) atau menggunakan kalkulator khusus untuk menghitung secara cepat
nilai sekarang dari suatu investasi. Dalam contoh ini, nilai sekarang dari $1 empat
tahun kemudian pada suku bunga 7 persen diberikan oleh tabel nilai sekarang sebesar
0,7629, jadi sekarang untuk $1.000 akan menjadi

Nilai sekarang = $1.000 x 0,7629 = $762,90

PERAGA 10-5 Nilai sekarang dari $1 (Majemuk Tahunan)*


TAHU (1+r)n
N
(N) 1% 3% 5% 6% 7%
1 0,9901 0,9709 0,9524 0,9434 0,9346
2 0,9803 0,9426 0,9070 0,8900 0,8734
3 0,9706 0,9152 0,8638 0,8896 0,8163
4 0,9610 0,8885 0,8227 0,7921 0,7629
5 0,9515 0,8626 0,7835 0,7473 0,7130
6 0,9420 0,8375 0,7462 0,7050 0,6663
7 0,9327 0,8131 0,7107 0,6651 0,6228
8 0,9235 0,7894 0,6768 0,6274 0,5820
9 0,9143 0,7664 0,6446 0,5919 0,5439
10 0,9053 0,7441 0,6139 0,5584 0,6083
15 0,8613 0,6419 0,4810 0,4173 0,3624
20 0,8195 0,5537 0,3769 0,3118 0,2584
25 0,7798 0,4776 0,2353 0,2330 0,1842
TAHU (1+r)n
N
(N) 8% 9% 10% 12% 14%
1 0,9259 0,9174 0,9091 0,8929 0,8772
2 0,8573 0,8417 0,8264 0,7972 0,7696
3 0,7938 0,7722 0,7513 0,7118 0,6750
4 0,7350 0,7084 0,6830 0,6355 0,5921
5 0,6806 0,6499 0,6209 0,5674 0,5104
6 0,6302 0,5962 0,5645 0,5066 0,4556
7 0,5835 0,5470 0,5132 0,4523 0,3996
8 0,5403 0,5019 0,4665 0,4039 0,3536
9 0,5002 0,4604 0,4241 0,3606 0,3075
10 0,4632 0,4224 0,3855 0,3220 0,2697
15 0,3152 0,2745 0,2394 0,1827 0,1401
20 0,2145 0,1784 0,1486 0,1037 0,0728
25 0,1460 0,1160 0,0923 0,0588 0,0378
Dengan kata lain, bila keluarga menanamkan modal $762,90 sekarang ini
dengan bunga 7 persen, majemuk tahunan, maka investasi itu akan bernilai $1.000
setelah empat tahun.
Majemuk tahunan (Compound annually) berarti bunga yang dihasilkan selama
tahun pertama ($762,90 x $0,07 = $53,40) akan ditambahkan kepada investasi semula
($762,90 + $53,40 = $816,30) sehingga dalam tahun kedua, seluruh investasi
($816,30) akan menghasilkan bunga pada tingkat 7 persen. Setiap tahun tambahan
bunga yang dihasilkan ditambahkan kepada investasi dan ikut juga menghasilkan
bunga.
Contoh yang lebih realistik tentang cara penggunaan analiis nilai sekarang
bagi manajer agribisnis adalah sebagai berikut. Anggaplah Hilltop sedang
mempertimbangkan tambahan penabur pupuk yang bekerja sendiri seharga $60.000.
pemilik Hilltop mendesak agar setiap tambahan investasi menghasilkan laba
minimum 14 persen. Berdasarkan catatan internal atas biaya operasi untuk peralatan
penabur yang ada saat ini dan estimasi terbaik atas jawaban pelanggan terhadap
tambahan peralatan bantu tersebut, maka arus kas bersih berikut ini diharapkan dari
penabur pupuk yang baru:
Tahu Arus Masuk Kas Bersih ($)
n
1 22.000
2 15.000
3 14.000
4 12.000
5 16.000
Arus masuk kas bersih merupakan kelebihan dari pemasukan terhadap beban tunai
yang berkaitan langsung dengan investasi. Penyusutan atau beban tidak tunai lainnya
tidak termasuk.
Termasuk $3.000 untuk penjualan nilai atas penabur.

Arus masukan kas bersih (net cash inflow) biasanya menurun setiap tahun karena
adanya peningkatan biaya pemeliharaan dan perbaikan sebab peralatan menjadi tua.
Akibat , nilai sekarang untuk setiap tahun akan berbeda. Jumlah nilai sekarang dari
investasi tersebut adalah:
Tahu Arus Masuk Kas ($) 14 % Faktor Diskonto Nilai Sekarang ($)
n
1 22.000 0,8772 19.298,40
2 15.000 0,7695 11.542,50
3 14.000 0,6750 9.450,00
4 12.000 0,5921 7.105,20
5 16.000 0,5194 6.310,40
55.706,50
Lihat peraga 10-5
Nilai sekarang bersih dari investasi ini dengan suku bunga 14% majemuk
tahunan, adalah $55.706,50 yang jauh lebih rendah ketimbang biaya investasi sebesar
$60.000. ini berarti bahwa investasi tersebut tidak akan memenuhi criteria 14% dari
pemilik. Jika harga pembelian penabur pupuk biasa dapat dirundingkan sebesar
$55.000, maka akan cocok dengan criteria laba 14 persen.
Keputusan investasi modal merupakan salah satu keputusan yang paling
penting yang dibuat oleh manajemen. Dampaknya berjangka lama dan sangat
mengurangi keluwesan bisnis. Walaupun pendekatan sederhana seperti intuisi atau
periode impas (Payback Period) merupakan metode yang digunakan secara luas
untuk mengambil keputusan investasi, namun hal itu bisa mengetahui nilai waktu
uang, gambaran yang lebih realistic manajer mendapat mengenal alternatif investasi.

IKHTISAR
Pengambilan keputusan merupakan tanggung jawab utama dari manajer agribisnis.
Manajer professional mendekati kegiatan ini dengan cara sistematik, mengidentifikasi
masalah, mengidentifikasi masalah, mengikhtisarkan fakta-fakta, menata dan
menganalisis alternative dan mengambil tindakan. Analisis seringkali memanfaatkan
berbagai alata analitik untuk membantu pengambilan keputusan tersebut.
Analisis volume-biaya merupakan salah satu alat yang paling ampuh bagi
manajer agribisnis. Dengan memisahkan biaya tetap (hal yang tidak berkaitan dengan
volume bisnis) dari biaya variabel (hal yang langsung berkaitan dengan volume),
namajer dapat mempelajari dampak dari berbagai perubahan biaya dan harga atas
laba dan menentukan jumlah bisnis yang perlu agar tercapai keadaan impas (break
even). Mereka bahkan dapat memproyeksikan jumlah bisnis yang perlu untuk
mencapai tingkat laba tertentu.
Alat lain yang digunakan secara luas meliputi konsep nilai-nilai waktu dan
uang. Keputusan investasi harus memperhitungkan biaya uang yang terikat dalam
investasi selama beberapa periode. Arus kas yang didiskontokan dan nilai sekarang
bersih dari uang merupakan metode untuk mengevaluasi berbagai alternative
investasi yang digunakan secra luas oleh para manajer agribisnis.

PERTANYAAN UNTUK DIBAHAS


1. Apa yang dimaksud dengan keputusan akibat kelalaian (Default decision)?
Jelaskan kemungkinan konsekuensinya bagi agribisnis.
2. Misalkan dalam keadaan susah ditengah himpitan dalam mencaru nafkah
sehari-hari anda menerima cek Natal kiriman keluarga kaya sebesar
Rp 300.000. tunjukkan secara forma; kegunaan proses pengambilan keputusan
untuk memutuskan hal-hal apa yang akan anda lakukan dengan rejeki
tersebut.
3. Jelaskan perbedaan antara biaya variabel dan biaya yang terkendali
4. Biaya tertentu dapat menjadi variabel (berubah-ubah) dalam keadaan tertentu
tetapi dapat tetap dalam keadan lainnya. Dalam pos-pos pengeluaran berikut
ini, keadaan apa yang dapat membuatnya sebagai biaya tetap dan apa yang
dapat membuatnya menjadi biaya variabel? Secara umum, bagaimanakah sifat
biaya tersebut, tetap atau variabel? Mengapa?
Upah pekerja
Kompensasi bagi wiraniaga
Biaya untuk membersihkan dana sampah pada musim rontok
Sewa truk
Harga pokok penjualan
5. Asumsi apa yang terutama dibuat dalam menentukan titik impas?
6. Mengapa metode “rasa butuh” dalam keputusan investasi sangat banyak
digunakan, terutama dalam agribisnis kecil? Mengapa sering efektif?
Mengapa sering gagal?
7. Jelaskan konsep nilai waktu dari uang (time volume of money)
8. Metode mana dari analisis investasi barang modal yang dibicarakan dalam
bab ini yang paling manjur? Mengapa?

SOAL KASUS : PABRIK PENGEPAKAN HAPPY VALEY


Pabrik pengepakan Happy Valley mengepak dan mengapalkan apel dan
menyimpan buah-buahan untuk penanam disekitarnya, Brad Johnson, manajer Happy
Valley yang baru, sedang didesak oleh pemilik untuk menilai beberapa kemungkinan
perubahan dalam bisnis, termasuk peningkatan dalam lini pengepakan. Mungkin anda
dapat menolong Brad dengan memakai beberapa alat keputusan yang dibicarakan
dalam bab ini.

Analisis Volume-Biaya
Akuntan biaya baru-baru ini telah menentukan bahwa biaya tetap tahunan Happy
Valley adalah $100.000 dan biaya variabel $1 per bushel/gantang. Volume
tahunannya kira-kira 125.000 bushel, yang jauh dibawah kapasitas maksimum yang
mereka yakini, yaitu sebesar 160.000 bushel. Untuk dua musim terakhir Happy
Valley telah membebani penanam $2 setiap bushel atas jasa mereka.
PERTANYAAN
1. HItunglah titik impas Happy Valley
2. Pemilik Happy Valley telah menanam modal sebesar $300.000 dalam
perusahaan.
3. Happy Valley menggunakan pekerja keliling dan Sembilan dari wilayah
sekitar sehingga mempunyai keluwesan yang besar dalam pedjadwalan tenaga
kerja untuk lini pengepakan. Tetapi akhir-akhir ini, banyak dibicarakan
mengenai pembentukan serikat pekerja, yang dapat meningkatkan biaya
pekerja dari 50 sen setiap bushel menjadi 60 sen. Analisislah dampak dari
peningkatan ini terhadap operasi Happy Valley.

4. Biaya tertentu dapat menjadi variabel dan biaya yang terkendali. Tentu tetapi
dapat tetap dalam keadaan lainnya. Dalam pos-pos pengeluaran berikut ini,
keadaan apa yang dapat membuatnya sebagai biaya tetap dan apa yang dapat
membuatnya menjadi biaya variabel? Secara umum, bagaimanakah sifat biaya
tersebut, tetap atau variabel? Megapa?
Upah kerja
Konpensasi bagi wiraniaga
Biaya untuk membersihkan dana sampah pada musim rontok
Sewa truk
Harga pokok penjualan
5. Asumi apa yang terutama dibuat dalam menentukan titil impas?
6. Mengapa metode “rasa butuh” dalam kebutuhan investasi sangat banyak di
gunakan, terutama dalam agribisnis kecil? Megapa sering efektif? Megapa
sering gagal?
7. Jelaskan konsep nilai-waktu dari uang(time-volume of money).
8. Metode mana dari analisis investasi barang modal yang dibicarakan dalam
bab ini yang paling manjur? Mengapa?

SOAL KASUS: PABRIK PENGEPAKAN AKAN HAPPY VALEY


Pabrik Pengepakan Happy Valey mengepak dan mengepalkan apel dan menyimpan
buah-buahan untuk penanam di sekitarnya. Brad Johnson, manajer Happy valey yang
baru, sedang di desak oleh pemilik untuk menilai beberapa kemungkinan perubahan
dalam bisnis, termasuk peningkatan dalam lini pengepakan. Mungkin Anda menolong
Brad dengan memakai beberapa alat keputusan yang di bicarakan oleh bab ini.

Analisis Volume-Biaya
Akutan biaya baru-baru ini telah mentukan bahwa biaya tetap tahunan Happy
Valey adalah $100.000 dan biaya variabel $1 per bushel/gantang. Volume
tahunannya kira-kira 125.000 bushel, yang jauh di bawah kapasitas maksimum yang
mereka yakini, yaitu sebesar 160.000 bushel. Untuk dua musim terakhir Happy valey
telah membebani penanam $2 setiap bushel atas jasa mereka.

PERTANYAAN
1. Hitunglah titik impas Happy Valley.
2. Pemilik Happy Valley telah menanam modal sebesar $300.000 dalam
perusahaan.
3. Happy Valley menggunakan pekerja keliling dan Sembilan dari wilayah
sekitar sehingga mempunyai keluwesan yang besar dalam penjadwalan tenaga
kerja untuk lini pengepakan. Tetapi akhir-akhir ini, banyak di bicarakan
mengenai pembentukan serikat pekerja, yang dapat meningkatkan biaya
pekerja dari 50 sen setiap bushel menjadi 60 sen. Analisislah dampak dari
peningkatan ini terhadap operasi Happy Valley.
4. Apa dampak dari peningkatan gaji para penyelia (supervisor) dan manajer
sampai sejumlah $10.0000 setiap tahun?
5. Seorang penanam, yang merupakan pelanggan lama Happy Valley,
mempertimbangkan untuk membuat gudang pengepakan sendiri. Ini akan
mengurangi volume Happy Valley sebesar 20.000 bushel. Apa dampaknya
terhadap bisnis Happy Valley?
6. Untuk memperluas pelayanannya kepada penanam, Happy Valley
mempertimbangkan perluasan sarana pendingin, hamper melipatduakan
tempat penyimpanan apel dan mengurangi kerugian karena kerusakan.
Diharapkan bahwa pelayanan baru itu akan membuat pelanggan yang
sekarang lebih senang dan bahkan perluasan akan memakan biaya $100.000;
biaya ini dapat disusutkan selama 10 tahun. Biaya variabel akan tetap konstan.
Berapa tambahan bisnis yang di perlukan Happy Valley untuk membuat
alternative ini berjalan?
7. Alternative lain untuk pertimbangan adalah perubahan harga kepada penanam
untuk memproses dan mengepak buag-buahannya. Apa dampak dari berbagai
harga atas titik impas Happy Valley? Apa akibat perubahan harga laba bila
Happy Valley dapat mempertahankan volume sebesar 125.000 bushel? Tabel
yang belom lengkap ini mungkin dapat menolong

Respons Laba dan Titik Impas Happy Valley terhadap Perubahan Harga
Pada Penjualan 125.000 Bu
Biaya Kontribusi Jumlah
Biaya Titik Jumlah Jumlah
Harga Variabel Overhead Pendap
Tetap Impas Biaya Laba
($/Bu) /Bushel atan ($)
($) (Bushel) ($)
($) ($) ($)
1,70
1,80
1,90
2,00 1,00/bu 1,00/bu 100.000 100.000 bu 260.000 225.000 25.000
2,10
2,20
2,30

8. Dengan menggunakan kertas grafik, gambaran biaya tetap, biaya variabel,


jumlah biaya, dan jumlah pendapatan Happy Valley, dengan menujukkan titik
impas. Gambarlah bagan menurut skala dan tandai semua garis kemudian,
dengan menggunakan garis titik-titik, tunjukkan apa yang terjadi terhadap titik
impas apabila harga berubah.
Analisis Investasi Barang Modal
Happy Valley mungkin akan memperbaharui pabriknya secara besar-besaran dengan
tambahan alat ukur elektronik dan peralatan sortir. Harga peralatan ini adalah $30.000
dengan masa pakai yang diharapkan 6 tahun. Peralatan ini tidak diharapkan
mempunyai nilai sisa (Saalvage Value). Penggunaannya akan menghemat jumlah
pekerja yang terlibat. Pada permulaannya, perlatan baru akan memrlukan sedikit
pemeliharaan dan perbaikan, tetapi jika menjadi semakin tua, biaya pemeliharaan
akan meningkat tajam. Pada umumnya, pemilik Happy Valley dan manajemen
merasa tingkat pengembalian 14 % harus terca[ai agar proyek peralatan baru dapat
disetujui. Pengembalian bersih yang diharapkan sebelum penyusutan dari investasi
tersebut adalah sebagai berikut:
Tahu Laba Bersih (Penghematan) yang dihasilkan Penyusutan
n ($) ($)
1 15.000 6.000
2 12.000 6.000
3 8.000 6.000
4 3.000 6.000
5 2.000 6.000

PERTANYAAN
1. Pada mulanya, sebelum melakukam perhitungan, apakah reaksi umum anda?
Apakah Happy Valley akan menginvestasi pada peralatan baru?
2. Berapa lama periode impas dari investasi ini?
3. Berapa tingkat pengembalian sederhana dari investasi ini?
4. Berapa nilai sekarang dari investasi ini, dengan menggunakan 14 persen
pengembalian minimum yang diharuskan oleh para pemilik?
5. Apakah kelemahan dari masing-masing pendekatan ini?
6. Dalam analisis akhir, apakah anda percaya bahwa proyek investasi ini baik
untuk Happy Valley? Mengapa ya atau mengapa tidak?

Anda mungkin juga menyukai