Anda di halaman 1dari 4

Nama klompok :

1. Nadia Mazaya (2019012190)


2. Novan Korneawan P (2019012195)
3. Reni Ambarwati (2019012201)
4. Shafia Dwi Wulandari (2019012207)
5. Sintha Widiastuti (2019012211)
6. Wahyu Ismayanti (2019012215)
Kelas : PSIK 3B

SAP

A Pokok Bahasan Pelayaan Kesehatan Dalam Transkultural Nursing


B Subpokok Bahasan Pelayanan kesehatan dalam transkultural nursing
yang berhubungan dengan nutrisi dan tradisi budaya
suatu daerah
C Sasaran Ibu hamil
D Waktu 20 menit
E Tenpat Pelaksanaan Mini Hospital
F Tujuan Umum Untuk mengetahui langkah yang harus dilakukan
oleh seorang perawat dalam menghadapi perbedaan
budaya pada pasien yang menjadi masalah dalam
pelayanan kesehatan.
Tujuan Khusus Setelah penyuluhan, peserta penyuluhan mengetahui
dan mampu untuk memahami bagaimana cara
menangani pasien yang mempunyai perbedaan
budaya deengan kita sehingga kita tahu serta bisa
menangani pasien tersebut dengan benar.
G Garis-Garis Materi 1. Pengertian keperawatan transkultural.
2. Konsep keperawatan terhadap perbdaan
budaya.
3. Pengertian sistem pelayanan kesehatan.
4. Pengertian komunikasi.
H Topik Mengajar Pembukaan :
1. Mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan topik prnyuluhan.
4. Menjelaskan tujuan.
Kegiatan inti/penyampaian materi :
1. Menjelaskan materi tentang pelayanan
kesehatan dalam transkultural nursing.
2. Memberikan kesempatan kepada
klien/keluarga untuk mengajukan pertanyaan
dan didiskusikan besama/menjawab
pertanyaan.
Penutup :
1. Menyimpulkan hasil penyuluhan.
2. Mengakhiri dengan salam.
I Metode 1. Demonstrasi.
J Media dan Alat 1. Tensimeter.
2. Buku laporan kesehatan.
3. Bolpoint.
K Evaluasi 1. Pada dialog tertentu peran perawat kurang
menghargai pasien.
2. Dialog-dialog masih perlu diperbaiki.
3. Tujuan tidak disampaikan.
4. Lupa kontrak waktu.

NASKAH PSIKODRAMA

PELAYANAN KESEHATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN


NUTRISI DAN PERBEDAAN BUDAYA

Konsep penerapan keperawatan terhadap berbedaan budaya :

1. Cara 1 Mempertahankan budaya


Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan dengan
kesehatan. Pereencanaan implementasi keperawatan diberikan sesuai dengan nilai-
nilai relevan yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat meningkatkan
kesehatannya, missal budaya minum jamu tradisional.
2. Cara 2 Negosiasi budaya
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk membantu
klien beradaptasi dengan budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan.
Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih
mendukung peningkatan kesehatan, misalnya klien yang sedang hamil memiliki
pantangan makan yang berbau amis, maka dapat diganti dengan sumber protein
hewani yang lain.
3. Cara 3 Restrukturisasi budaya
Restruktutisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status
kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya
dilakukan dan sesuaai dengan keyakinan, misalnya budaya menginang

Naskah Drama :

Suatu siang di sebuah rumah sakit, banyak orang berjalan kesana kemari untuk
mencari pengobatan atau hal lainnya. Siang itu seorang perawat sedang bertugas
untuk menangani pasien. Setelah mempersiapkan segala keperluannya ia pun segera
menuju salah satu bangsal yang ditugaskan padanya, kemudian sampailah perawat di
bangsal tersebut dan langsung memulai tugasnya…

Perawat : permisi selamat siang pak, bu..


Keluarga : siang sus, mau meriksa kondisi anak saya ya sus?
Perawat : iya buk,saya mau memeriksa tekanan darah ibunya dulu ya?
Keluarga : iya sus, silahkan..
Perawat : bagaimana perasaannya hari ini ibu, apa sudah merasa lebih
baik?
Pasien : iya sus, sudah agak mendingan tapi ini kok masi pusing,
lemes, dan pengen muntah2 terus ya sus?
Perawat : emm begitu…oh ya ibu, maaf sebelumnya, ini kehamilan
yang ke berapa ya?
Pasien : yang pertama sus..
Perawat : muntah-muntah itu wajar kok bu, bagi orang yang sedang
hamil, ini tekanan darahnya masih belum normal ya bu, lebih
dijaga lagi kesehatannya, lebih banyak istirahat, makan dan
obatnya diminum yang teratur.
Pasien : iya,baik sus
Keluarga : itulo nak di dengarkan apa kata mbak susternya, kamu harus
banyak istirahat.
Pasien : iya-iya buk
Perawat : maaf bu, imi kok ikannya tidak dimakan nggeh?
Pasien : itu sus, ikannya kan amis?
Perawat : tidak apa-apa kok bu, ikannya dimakan walaupun amis
Pasien : saya takut sus, nanti kalau anak saya jadi berbau amis
bagaimana?
Keluarga : iya kok sus, katanya kalau orang hamil itu pantangan kalau
makan yang amis-amis kayak ikan ini, saya kan tidak mau
kalau cucu saya nanti jadi amis..
Perawat : begini ya bu.. sebenarnya memakan ikan itu tidak apa-apa
, ikan jangan dilihat dari segi amisnya saja, tetapi ibu juga
harus tau bahwa ikan itu mengandung protein dan zat-zat gizi
lain yang sangat diperlukan bagi tubuh calon bayi ibu.
Keluarga : tapi sus…?
Perawat : buk, sungguh tidak apa-apa kok, tugas saya di sini sebagai
perawat dan jug tenaga kesehatan yang bukan lain adalah
untuk memantu kesembuhan pasien-pasiennya, kami tidak
akan melakukan suatu tindakan yang akan membahayakan
pasien, jadi tidak perlu khawatir ya ibu..!
Keluarga : iya sus, makasih atas penjelasaannya.
Perawat : ibu juga jangan khawatir ya, kalau begitu saya permisi dulu,
kalau ada apa-apa tolong hubungi saya atau perawat lainnya,
semoga lekas sembuh ya bu..
Keluarga + Pasien : iya sus, terimakasih
Perawat : iya, sama-sama ibu..

Perawat pun keluar dari bangsal tersebut, dan langsung mengerjakan tugas
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai