Anda di halaman 1dari 58

PROPOSAL

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN KADAR KOLESTEROL PADA LANSIA


DI DESA TANJUNG BESAR KABUPATEN
OGAN KOMERING ULU SELATAN
TAHUN 2021

OLEH :
REVI NAWALIS
18.02.040

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ABDI NUSA PALEMBANG
2021
PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN KADAR KOLESTEROL PADA LANSIA


DI DESA TANJUNG BESAR KABUPATEN
OGAN KOMERING ULU SELATAN
TAHUN 2021

OLEH :
REVI NAWALIS
18.02.040

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Mencapai Gelar Ahli Madya Analis Kesehatan (Amd.AK)

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ABDI NUSA PALEMBANG
2021

i
HALAMAN PERSETUJUAN

GAMBARAN KADAR KOLESTEROL PADA


LANSIA DI DESA TANJUNG BESAR
KABUPATEN OGAN KOMERING
ULU SELATAN 2021

OLEH :
REVI NAWALIS
1802040

Akan Diperiksa Dan Setujui Untuk Diajukan Dalam Seminar Proposal


Karya Tulis Ilmiah Ahli Madya Analis Kesehatan (Amd.AK)

Akan disetujui oleh :

Palembang, Maret 2021


Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dra. Warsinah, M.Si Indah Hamida, S.Pd., M.Si

Mengetahui,
Sekolah Tinggi Ilmu Kesahatan Masyarkat Abdi Nusa Palembang
Ketua

Noer Muhammad, S.Pd., M.Kes

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Telah diuji dan lulus pada :

Hari :

Tanggal :

Nama : Revi Nawalis

Nim : 18.02.040

Program Study : Analis Kesehatan (DIII)

Judul KTI : Gambaran Kadar Kolesterol Pada Lansia Di Desa Tanjung

Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2021.

Dewan Penguji :

1. Dra. Warsinah , M.Si :(..............................)


Pembimbing utama

2. Indah Hamida, S pd., M.Si :(..............................)


Pembimbing Pendamping

3. Handayani, AMAK, ST, MT :(..............................)


Penguji

iii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Rasa syukur yang tak henti-hentinya hamba sampaikan kepada ALLAH SWT,

karena berkat rahmat izinmu lah hamba mampu menyelesaikan studi ini. Semoga

rahmat karunia-mu ini kupersembahkan karya tulis ilmiah ini kepada :

1. Orang tuaku, ayahku wiksir dan ibuku masrawanah yang telah

membesarkan ku dengan penuh kasih, yang senantiasa membimbingku

baik suka dan duka, terima kasih semua perjuangan kalian atas hidupku,

terima kasih untuk doa, semangat, dan dukungan untukku, terimakasih

selalu ada di sampingku, terima kasih karena selalu ada untukku, hanya

sebuah karya kecil dan untaian doa yang dapat ku persembahkan.

2. Nenek serta keluarga besarku yang telah mendukung dengan penuh kasih

hingga aku bisa menyelesaikan studiku di STIKESMAS Abdi Nusa

Palembang.

3. Teruntuk Kelvin terima kasih yang selalu menemani dalam berjuang

hingga KTI ini dapat terselesaikan.

4. Teruntuk sahabat sahabatku ( Suci, Ulfa, Tiara, Tasya ) dan teman teman

seangkatan yang senantiasa saling mendukung dalam suka maupun duka

selama kita bersama di kampus STIKESMAS Abdi Nusa Palembang

kalian semua kuat, hebat sudah bisa menyelesaikan tugas akhir ini.

Motto :
Yakin adalah kunci jawaban dari segala permasalahan

iv
PROGRAM STUDI D III ANALIS KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT ABDI NUSA


PALEMBANG
Karya Tulis Ilmiah, Palembang, Mei 2021

ABSTRAK

Revi Nawalis

18.02.040

Gambaran Kadar Kolesterol Pada Lansia Di Desa Tanjung Besar


Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2021

ix. 25 halaman,

Kolesterol adalah suatu bentuk senyawa lemak yang lunak berwarna kuning,
kolesterol darah adalah salah satu faktor yang memberikan tanda tanda paling
jelas tentang bakal timbulnya penyakit seperi hipertensi dan jantung. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar kolesterol pada lansia di Desa
Tanjung Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tahun 2021, penelitian ini
merupakan deskriptif, dengan jumlah sampel sebanyak 35 sampel dengan
menggunakan teknik accidental sampling. Pemeriksaan dilakukan menggunakan
metode strip. Dari 35 sampel, didapat kadar kolesterol normal berjumlah 18 orang
(18%). Dan kadar kolesterol tidak normal sebanyak 17 orang (17%). Berdasarkan
kelompok umur pada usia pertenghan (45-59 tahun) didapat hasil 23 orang (23%)
hasil kadar kolesterol normal 12 orang (12%) dan kadar kolesterol tidak normal
sebanyak 11 orang (11%), lanjut usia (60-74 tahun) didapat hasil 9 orang hasil
kadar kolesterol normal 4 orang (44%) dan hasil kadar kolesterol tidak normal 5
orang (5%), lanjut usia tua (75-95 tahun) didapat hasil 3 orang hasil kadar
kolesterol tidak normal 2 (22%) hasil kadar kolesterol normal 1 orang (10%),
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat bahwa dari 14 orang berjenis kelamin laki
laki memiliki kadar kolesterol tidak normal sebanyak 10 orang (10%) dan kadar
kolesterol normal sebanyak 4 orang (44%). Dari 21 orang berjenis kelamin
perempuan yang memiliki kadar kolesterol normal 12 orang (57%) dan yang tidak
normal 9 orang (9%). Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) didapat hasil
kategori kekurangan berat badan tingkat berat sebanyak 2 orang (2%), kekurangan
berat badan tingkat ringan sebanyak 1 orang (10%) kelebihan tingkat berat
sebanyak 7 orang (7%) normal sebanyak 16 orang (16%) dan kelebihan berat
badan tingkat ringan sebanyak 9 orang (9%).

Kata Kunci : Kolesterol, Lansia

v
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan

Proposal Karya Tulis Ilmiah dengan judul“Gambaran Kadar Kolesterol Pada

Lansia Di Desa Tanjung Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Tahun 2021”. Penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu

syarat memproleh gelar sebagai Ahli Madya Analis Kesehatan Di STIKESMAS

Abdi Nusa Palembang Program Studi DIII Analis Kesehatan.

Dengan proses penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak

mendapatkan bantuan dan dorongan moral dari berbagai pihak, terutama dari Dra.

Warsinah, M.Si selaku Pembimbing Utama dan Indah Hamida, S.Pd.,M.Si selaku

Pembimbing Pendamping, dan pula pada kesempatan ini penulis banyak

menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnyakepada :

1. Ss. Ilyas, Selaku Ketua Yayasan Arya Satya Palembang.

2. Noer Muhammad, S.Pd., M.Kes, Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Masyarakat Abdi Nusa Palembang.

3. Dra. Warsinah, M.Si, Selaku Ketua Program Studi Analis Kesehatan Abdi

Nusa Palembang.

4. SeluruhStaf, DosenAkademik Analis Kesehatan yang telah memberikan Ilmu

Pengetahuan kepada penulis.

5. Teman-temanMahasiswa-mahasiswi STIKESMAS Abdi Nusa Palembang.

vi
6. Serta semua yang telah membantu memberikan saran, masukan, dan

dukungan dalam penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa didalam penulisan Proposal Karya

Tulis Ilmiah ini masih banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan

bantuan dan dukungan beberapa masukan, kritik dan sarannya dari semua pihak

guna terciptanya kesempurnaan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Proposal

Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Semoga Allah SWT, menerima Amal kebaikan dan memberikan imbalan

yang berlipat ganda kepada kita semua Aamiin.

Palembang, Maret 2021

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN
HALAMAN JUDUL…................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................... v
DAFTAR TABEL...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. ix

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum.............................................................................. 4
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................. 4
1.4.1 Teoritis......................................................................................... 5
1.4.2 Praktisi......................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kolesterol............................................................................................... 6
2.1.1 Definisi Kolesterol....................................................................... 6
2.1.2 Fungsi Kolesterol......................................................................... 6
2.1.3 Klasifikasi Kolesterol................................................................... 7
2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kolesterol...................................... 8
2.1.5 Metabolisme Kolesterol............................................................... 9
2.1.6 Penyakit Yang Berhubungan Dengan Penumpukan Kolesterol. . 11
2.2 Lansia..................................................................................................... 11
2.2.1 Pengelompokan Usia Lansia........................................................ 11
2.2.2 Klasifikasi Lansia......................................................................... 12
2.2.3 Karakteristik Lansia..................................................................... 13
2.3 Faktor Resiko Kolesterol Pada Lansia................................................... 13
2.3.1 Usia.............................................................................................. 13
2.3.2 Jenis Kelamin............................................................................... 13
2.3.3 Indeks Masa Tubuh (IMT)........................................................... 14
2.4 Demografi Desa Tanjung Besar............................................................. 16
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep................................................................................... 18
3.2 Definisi Operasional.............................................................................. 19
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian.................................................................................... 20
4.2 Tempat Dan Waktu Penelitian............................................................... 20
4.2.1 Tempat Penelitian........................................................................ 20
4.2.2 Waktu Penelitian.......................................................................... 20
4.3.Populasi Dan Sampel Penelitian............................................................ 20

viii
4.3.1 Populasi Penelitian....................................................................... 20
4.3.2 Sampel Penelitian......................................................................... 20
4.4 Teknik Sampling ................................................................................... 21
4.5 Metode Dan Prinsip Pemeriksaan.......................................................... 21
4.5.1 Spektrofotometri.......................................................................... 21
4.5.2 Poct (Point Of Care Test)............................................................ 23
4.5.3 Prinsip Pemeriksaan..................................................................... 23
4.6 Bahan Pemeriksaan................................................................................ 23
4.7 Alat......................................................................................................... 23
4.8 Prosedur Pemeriksaan............................................................................ 23
4.9 Nilai Rujukan......................................................................................... 24
4.10 Analisa Data ........................................................................................ 24

DAFTAR PUSTAKA

ix
DAFTAR TABEL

HALAMAN
Tabel 2.1 Klasifikasi Kolesterol................................................................... 8

Tabel 2.2 Klasifikasi Berat Badan Lebih Dan Obesitas Berdasarkan


                IMT Menurut Kriteria Asia Fasifik..............................................
15
Tabel 3.2 Definisi Operasional....................................................................
19

x
DAFTAR GAMBAR

HALAMAN
2.1 Data Desa............................................................................................... 17
4.1 Kerangka Konsep................................................................................... 18

xi
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran Surat Pengajuan Judul KTI.


2. Lampiran Surat Keputusan.
3. Lampiran Bimbingan KTI.
4. Lampiran Lembar Quesioner.
5. Lampiran Informed Consent

xii
BAB 1

PEDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hiperkolesterolmia adalah peningkatan kadar kolesterol di dalam darah.

Kadar kolesterol darah yang tinggi merupakan problem yang serius karena

merupakan salah satu faktor resiko yang paling utama untuk terjadinya penyakit

jantung koroner selain faktor lainnya, seperti tekanan darah tinggi dan merokok.

Karna kadar kolesterol yang tinggi dapat mengganggu kesehatan, bahkan

mengancam kehidupan manusia (Anies, 2015).

Kolesterol merupakan zat di dalam tubuh yang berguna untuk membantu

pembentukan dinding sel, garam empedu, hormon, dan vitamin D serta sebagai

penghasil energi.Sumber utamanya berasal dari organ hati (sekitar 70%) dan

sisanya bersumber dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Kolesterol dalam

kadar normal jelas berdampak positif bagi tubuh. Namun, bila sudah melewati

batas normal maka akan timbul dampak negative bagi kesehatan,

terutamadalamjangkapanjang (Kusuma dkk, 2015).

Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti

diketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh

di samping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Lemak

merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi, dan

sebagai salah satu energi.Sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang

merupakan zat yang sangat dibutuhkan dinding sel–sel tubuh. Kolesterol juga

1
merupakan bahan dasar pembentuk hormon–hormon steroid. Tetapi bila

kolesterol

2
2

Dalam tubuh berlebih akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan

menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyemitan atau

pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya

penyakit jantung dan stroke. Kolesterol yang dibutuhkan tersebut, secara normal

diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat (Dewanti, 2010).

Kadar kolesterol total yang tinggi akan membentuk asterosklerosis yang

dapat menyebabkan hipertensi dan penyumbatan pembuluh darah otak, jantung

dan pembuluh darah tungkai. Penyumbatan pada pembuluh darah pada otak

menyebabkan penyakit serebrovaskuler atau penyakit pembuluh darah pada otak

seperti stroke. Penyumbatan pembuluh darah pada jantung akan menyebabkan

penyakit kardio vaskuler seperti jantung koroner. Sedangkan penyumbatan pada

pembuluh darah tungkai dapat menyebabkan penyakit pembuluh darah

tepi.Keadaan ini sering terjadi pada kaki yang dapat menimbulkan rasa nyeri,

kram, dan bahkan gangren (Garnadi, 2012).

Penyakit kardiovaskuler lebih banyak mengakibatkan kematian di dunia

daripada penyakit lain, sehingga menjadi penyebab utama kematian secara global

dan salah satu jenisnya adalah penyakit jantung koroner (PJK). PJK adalah salah

satu jenis penyakit kardiovaskuler yang menyebabkan aliran darah keotot jantung

menjadi terhambat karena terjadi penyumbatan pembuluh darah akibat dari proses

ateroslerosis spasme atau kombinasi keduanya. Data menyebutkan bahwa urutan

pertama penyebab kematian secara global adalah penyakit kardiovaskuler,

berdasarkan World Health Organization (WHO).


3

Tanjung Besar adalah Desa yang berada di Kecamatan Mekakau Ilir,

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan, Indonesia. Desa ini

juga di kenal dengan nama Tanjung Besar yang terletak di daerah penesak

Sumatera Selatan. Sekitar 120 km jauhnya dari ibu kota propinsi Palembang.

Seperti desa desa lainnya Tanjung Besar terpisah dari desa sekitarnya oleh teluk

kecil atau hutan. DesaTanjungBesar memiliki 9 dusun yaitu Dusun I, Dusun II,

Dusun III, Dusun IV, Dusun V, Dusun VI, Dusun VII, Dusun VIII, dan terakhir

Dusun IX dan mempunyai 12RT. Luas Desa Tanjung Besar ialah 2.500 hektar dan

dibagi 2 bagian besar yaitu: lahan kering dengan luas wilayah 1.800 hektar dan

lahan persawahan lebak dengan luas wilayah 700 hektar. Desa Tanjung Besar

mempunyai jumlah penduduk 2.500 jiwa dengan penduduk lansia 45 tahun keatas

dengan jumlah 900 jiwa. Dengan tingkatan rata rata dengan lulusan SD

sederajat(Data Desa, 2019).

Dari hasil pengamatan, lansia di Desa Tanjung Besar diperkirakan kurang

olahraga, dampak makan yang tidak sehat yang disebabkan minimnya pendidikan

sehingga dapat menyebabkan kenaikan kolesterol.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah penelitian

adalah Gambaran Kadar Kolesterol pada Lansia di Desa Tanjung Besar

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2021.


4

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk Mengetahui kadar kolesterol pada lansia di Desa Tanjung Besar

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.

1.3.2. TujuanKhusus

1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kadar kolesterol pada lansia di Desa

Tanjung Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.

2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kadar kolesterol pada lansia di Desa

Tanjung Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan berdasarkan usia.

3. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kadar kolesterol pada lansia di Desa

Tanjung Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan berdasarkan jenis

kelamin.

4. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kadar kolesterol pada lansia di Desa

Tanjung Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan berdasarkan

Indeks Masa Tubuh (IMT).

1.4. Manfaat Penelitian

Bagi Desa Tanjung Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan pada

penelitian ini diharapkan dapat member wawasan dan informasi bagi pihak

mengenai asupan kolesterol mingguan dengan kadar kolesterol, memberikan

pengetahuan tentang asupan kolesterol yang baik.


5

1.4.1. Teoritis

Menerapkan ilmu tentang pemeriksaan kolesterol dengan yang diproleh

selama mengikuti perkuliahan di STIKESMAS Abdi Nusa Palembang DIII Analis

kesehatan palembang.

1.4.2. Praktisi

1. Memberikan informasi tentang kadar kolesterol khususnya pasien lanjut

usia.

2. Sebagai perbandingan sumber dan informasi untuk penelitian selanjutnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kolesterol

2.1.1. Definisi Kolesterol

Kadar kolesterol yang tinggi tidak hanya menyebabkan penebalan plak

pada lumen pembuluh darah, tetapi juga mudah memicu kerusakan dinding

pembuluh darah. Plak yang menempel pada dinding pembuluh darah itu berisi

lemak dan komponen peradangan (Anies, 2015).

2.1.2. Fungsi Kolesterol

Kolesterol merupakans atu – satunya steroid yang ada dalam konsentrasi

yang bisa di nilai/ disentese oleh seluruh tubuh. Kadar kolesterol yang normal

dalam darah memiliki peranan penting untuk tubuh, namun jika terjadi

peningkatan kadar kolesterol total akan membahayakan tubuh.

Berikut ini fungsi kolesterol bagi tubuh:

1. Penyumbang energi yang lebih tinggi daripada protein

2. Pembungkus jaringan saraf

3. Membantu membuat lapisan luar atau dinding – dinding sel

4. Membuat asam empedu yang berfungsi membantu mengurangi makanan

di usus dan untuk mencerna lemak

5. Membantu tubuh membuat vitamin D

6. Bahan dasar pembuatan hormon – hormon steroid, seperti esterogen pada

wanita dan testosteron pada laki- laki

7. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K

6
7

8. Berperan dalam membantu perkembangan jaringan otot anak

Jadi, secara normal sejumlah kolesterol diperoleh dari makanan, tetapi

sebagian dibuat sendiri oleh tubuh, terutama di jaringan hati, dari asam lemak

jenuh yang kita makan. Kolesterol terdapat di setiap sel tubuh kita dan

membentuk bagian penting dari selaput yang membungkus sel, dengan tujuan

agar dinding sel tidak mudah bocor. Selain itu, kolesterol merupakan sebagian

dasar pembentukan berbagai hormon yang sangat diperlukan untuk mengatur

pertumbuhan dan mekanisme kerja tubuh (Anies, 2015).

2.1.3. Klasifikasi Kolesterol

Jenis kolesterol dibedakan menjadi Low Density Lipportein (LDL) dan

High Density Lipoprotein (HDL). LDL sering di sebut sebagai kolesterol jahat,

membawa kolesterol dari hati ke sel – sel tubuh lainnya, dan menyimpan

kolesterol sepanjang dinding Pembuluh arteri. Jika terlalu banyak yang dibawa

maka bisa terjadi penumpukan yang membentuk plak, sehingga menyebabkan

pembuluh darah arteri menjadi keras dan sempit, semakin tinggi kadar LDL

semakin tinggi pula risiko terkena penyakit jantung (Anies, 2015).

Kolesterol HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit, dan mengandung

lebih banyak protein. HDL berfungsi membuang kelebihan kolesterol yang

dibawa oleh LDL dengan membawanya kembali kehati dan kemudian di-urai

kembali (Graha, 2010).


8

Tabel 2.1

Klasifikasi Kolesterol

Jenis Angka Nilai


<100 Optimal

100-129 Mendekati optimal

LDL 130-159 Batas normal tertinggi

160-189 Tinggi

>190 Sangat tinggi


<200 mg/dl Normal

>200-239 mg/dl Agak Tinggi (Pertengahan)

HDL >240 mg/dl Tinggi

Sumber: Sri Dewanti,2010.

2.1.4. Faktor Yang Mempengaruhi Kolesterol

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol dalam

tubuh antara lain (Anies, 2015).

Berikut beberapa faktor yang menyebabkan kolesterol

1. Faktor Genetika

Kolesterol tinggi yang bersifat diturunkan, disebut familial

hiperkolesterolmia (FH). Jadi, peningkatan kadar kolester olini bersifat genetika

(keturunan). Meskipun demikian, tidak perlu khawatir sebab FH dapat dikontrol

dengan obat dan pola makan. Sangat dianjurkan untuk selalu mengontrol kadar

kolesterol darah apabila diantara anggota keluarga ada yang menderita FH.

2. Pola makan
9

Seseorang yang beresiko memiliki kadar kolesterol tinggi ialah yang pola

makannya mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi. Lemak jenuh yang

ditemukan pada daging, mentega, dan keju akan meningkatkan kadar LDL

kolesterol. Pola makan yang sehat tersebut, antara lain dengan banyak

mengonsomsi sayur-sayuran, buah-buahan, dan kedelai. Cara memasak seperti

merebus dan memanggang lebih sehat daripa damenggoreng.

3. Faktor usia

Semakin bertambahnya usia, aktivitas fisik seseorang cenderung berkurang

dan laju metabolism secara alami akan berjalan semakin lambat. Hal ini berkaitan

dengan semakin melemahnya organ organ tubuh. Beberapa ahli berpendapat

bahwa kenaikan kadar LDL kolesterol seiring bertambahnya usia dengan

kurangnya kemampuan atau aktivitas LDL reseptor (Islamiah, 2018).

2.1.5. Metabolisme Kolesterol

Metabolisme kolesterol mengikuti beberapa jalur dari metabolisme

lipoprotein, secara garis besar ada dua jalur metabolisme yang terjadi didalam

tubuh yaitu jalur metabolism eksogen dan jalur metabolism endogen. Kedua jalur

tersebut lipoprotein berhubungan dengan metabolism kolesterol – HDL dan

trigliserida.(Graha, 2010).

Berikut adalah beberapa jalur kolesterol yaitu:

1. Jalur Eksogen

Trigliserida dan kolesterol di dalam usus dikemas dalam bentuk partikel

besar lipoprotein yang disebut kilomikron. Kilomikron ini akan membawa

kandungan lemak kedalam aliran darah. Trigliserida dan kilo micron tadi
10

mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga membentuk asam

lemak bebas dan kilomikron remnant, asam lemak bebas yang dihasilkan akan

menembus jaringan otot dan jaringan lemak bawah kulit, kemudian diubah

menjadi trigliserida yang berfungsi sebagai cadangan energy bagi tubuh.

Sedangkan kilomikron remnant yang dihasilkan akan dimetabolisme oleh hati

sehingga menghasilkan kolesterol bebas.

Sebagai kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu

yang dikeluarkan kedalam usus, berfungsi sebagai pembersih usus dan membantu

proses penyerapan lemak dari makanan yang dikonsumsi. Sebagian lagi dari

kolesterol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam

empedu, kemudian organ di dalam hati akan didistribusikan kejaringan tubuh

yang lain melalui jalur endogen (Graha, 2010).

2. Jalur Endogen

Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkatkan apabila makanan

sehari hari mengandung karbohidrat dan protein yang berlebihan. Trigliserida

ditransformasikan kedalam tubuh dalam bentuk VLDL (Very Low Density

Lipoprotein),kemudian dimetabolisme oleh tubuh sehingga menjadi IDL

(IntermeidaDensitu Lipoprotein), IDL kembali mengalami proses dalam tubuh

sehingga akhirnya membentuk LDL (Low Densitu Lipoprotein) yang kaya akan

kolesterol. LDL mentransformasikan zat zat kolesterol kejaringan tubuh melalui

saluran darah. Kolesterol tersebut digunakan tubuh untuk bekerja dan sebagian

kolesterol yang tidak digunakan akan dilepaskan di dalam darah. Kolesterol yang

di lepas kan kemudian berkaitan dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL
11

membawa kelebihan kolesterol dalam darah menuju kehati untuk diproses

kembali (Graha,2010).

2.1.6. Penyakit Yang Berhubungan Dengan Penumpukan Kolesterol

1. Penyakit Jantung Koroner

Kolesterol, lemak, dan substansi lainnya dapat menyebabkan penebalan

dinding pembuluh darah arteri sehingga lubang pembuluh darah tersebut

menyempit, proses ini disebut aterosklerosis. Penyempitan pembuluh darah

koroner yang fungsinya member oksigen (O2) kejantung menjadi berkurang

kurangnya O2ini akan menyebabkan otot jantung menjadi lemah, sakit dada,

serangan jantung, bahkan kematian (Anies, 2015).

2.Diabetes Mellitus Tipe II

Diabetes yang tidak bergantung pada insulin, terjadi karena kombinasi dari

kecacatan dalam produksi insulin dan resistensi terhadap insulin atau

berkurangnya sensitifitas terhadap insulin, adanya efek respon jaringnan terhadap

insulin yang melibatkan reseptor insulin dimembran sel (Dewanti, 2010).

2.2. Lansia

2.2.1. Pengelompokan Usia Lansia

Batas umur pada usia lanjut dari waktu kewaktu berbeda. Menurut World

Health Organization (WHO) lansia meliputi:

a. Usia pertengahan (middle age) antara usia 45-59 tahun.

b. Lanjut usia ( eiderly) antara usia 60-74 tahun.

c. Lanjut usia tua (old) antara usia 75-90 tahun.

d. Usia sangat tua ( very old) diatas usia 90 tahun.


12

Berbedadengan WHO, menurut Departemen Kesehatan RI (2006)

Pengelompokan lansia dibagi:

a. Virilitas (prasenium) yaitu masa persiapan usia lanjut yang menampakkan

kematangan jiwa (usia 55-59 tahun).

b. Usia lanjut dini (senescen) yaitu kelompok yang memulai memasuki masa

usia lanjut dini (usia 60-64 tahun).

c. Lansia beresiko tinggi untuk menderita berbagai penyakit degeratif

(usia >60 tahun).

2.2.2. Klasifikasi Lansia

Menurut Depkes RI (2013) klasifikasi lansia terdiri dari :

1. Pra lansia yaitu seorang yang berusia antara 45-59 tahun.

2. Lansia ialah seorang yang berusia 60 tahun atau lebih.

3. Lansia risiko tinggi ialah seorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan

masalah kesehatan.

4. Lansia potensial adalah lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan

kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa.

5. Lansia tidak potensial ialah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga

hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.


13

2.2.3. Karakteristik Lansia

Menurut pusat data dan informasi, Kementrian Kesehatan RI (2016),

karakteristik lansia dapat dilihat berdasarkan kelompok berikut ini:

1. Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan pasal 1 ayat (2) UU No.13 tentang

kesehatan).

2. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari

kebutuhan biopsikologi sampai spiritual dari kondisi adaptif sehingga kondisi

maldaptif.

3. lingkungan tempat tinggal yang bervariasi.

2.3. Faktor Resiko Kolesterol Pada Lansia

2.3.1. Usia

Semakin lama badan akan semakin malas digerakan, sehingga kolesterol

didalam tubuh akan menumpuk dihati, oleh sebab itu dibutuhkan gerak yang

seimbang antara pola makanan dan olahraga agar para lansia terhindar dari

kolesterol berlebih, terutama penyakit yang dapat membunuh manusia dalam

sekejap yaitu penyakit jantung dan lain-lain, pada usia yang semakin tua kadar

kolesterol totalnya relative lebih tinggi dari pada kadar kolesterol pada usia muda,

hal ini dikarenakan semakin tua seseorang aktifitas reseptor semakin berkurang.

Sel reseftor ini berfungsi sebagai hemostasis pengaturan predaran kolesterol

didalam darah dan banyak terdapat didalam hati (Garnadi, 2012).

2.3.2. Jenis Kelamin


14

Berdasarkan jenis kelamin, pada laki laki sampai usia sekitar 50 tahun

memiliki risiko 2-3 kali lebih besar daripada perempuan untuk mengalami

aterosklerosis oleh kolesterol. Pada perempuan usia di bawah 50 tahun atau

setelah menopause (matihaid) memiliki risiko yang sama dengan laki-laki. Pada

masa premenopause, perempuan dilindungi oleh hormone esterogen sehingga

dapat mencegah terbentuknya aterosklerosis. Esterogen dalam kaitan dengan

kolesterol bekrja dengan cara meningkatkan HDL dan menurunkan LDL pada

darah. Setelah menopause, kadar esterogen pada perempuan akan menurun. Oleh

karena itu, risiko terjadinya hiperkolesterol dan aterosklerosis menjadi setara

dengan laki-laki (Anies, 2015).

2.3.3. Indeks Masa Tubuh (IMT)

Indeks masa tubuh (IMT) merupakan kalkulasi angka dari berat dan tinggi

badan seseorang. Nilai IMT didapatkan dari berat dalam kilogram dibagi dengan

kuadrat dari tinggi dalam meter (kg/m2). Nilai dari IMT pada orang dewasa tidak

tergantung pada umur maupun jenis kelamin, tetapi IMT mungkin tidak

berkorespondensi untuk derajat kegemukan pada populasi yang berbeda proporsi

tubuh mereka (WHO, 2000).

Menurut WHO (2000), berat badan dan obesitas dapat diklasifikasikan

berdasarkan IMT, yaitu:

Tabel 2.2
15

Klasifikasi Berat Badan Lebih Dan Obesitas Berdasarkan IMT


Menurut Kriteria Asia Pasifik

Klasifikasi IMT

Berat badan kurang <18,5

Berat badan normal 18,5-22,9

Berat badan lebih >23,0

Berat badan pra obesitas 23,0-24,9

Berat badan obesitas I 25,0-29,9

Berat badan obesitas II >30,0

Sumber :(Situmorang, 2015).

Untuk mengetahui seseorang mengalami obesitas dapat dilakukan dengan

cara mengukur berat badan dan tinggi badan yang kemudian disebut dengan

Indeks Masa Tubuh (IMT);

IMT=

Kategorinya :

1. Kekurangan berat badan tingkat berat : <17,0 kg/m2

2. Kekurangan berat badan tingkat ringan :<18,5 kg/m2

3. Normal: >18,5-24,9 kg/ m2

4. Kelebihan berat badan tingkat ringan :>25,0-<27 kg/m2

5. Kelebihan berat badan tingkat berat: >27,0 kg/m2


16

2.4. Demografi Desa Tanjung Besar

Tanjung besar adalah desa yang berada di kecamatan mekakau ilir,

kabupaten ogan komering ulu selatan, sumatera selatan, Indonesia. Desa ini juga

di kenal dengan nama tanjung besar yang terletak di daerah penesak sumatera

selatan. Sekitar 120 km jauhnya dari ibu kota propinsi sumatera selatan. Seperti

desa desalainnya tanjung besar terpisah dari desa sekitarnya oleh teluk kecil atau

hutan. Disebelah timur terletak teluk kecil yang memisahkan desa ini dengan desa

tanjung besar di mana teluk ini merupakan anak cabang dari teluk besar teluk

ogan yang masuk kepedalaman kabuaten ogan komering ulu selatan. Di musim

kemarau teluk ini kering sehingga membuat panorama indah dengan terbentang

padang rumput yang luas dan dikelilingi oleh pohon pohon besar

(Data Desa, 2019).

Desa tanjung besar memiliki 9 dusun yaitu Dusun I, Dusun II, Dusun III,

Dusun IV, Dusun V, Dusun VI, Dusun VII, Dusun VIII, dan terakhir Dusun IX

dan mempunyai 12RT. Luas desa tanjung besar ialah 2.500 hektar dan dibagi 2

bagian besar yaitu: lahan kering dengan luas wilayah 1.800 hektar dan lahan

persawahan lebak dengan luas wilayah 700 hektar. Desa tanjung besar

mempunyai jumlah penduduk 2.500 jiwa dengan penduduk lansia 45 tahun keatas

dengan jumlah 900 jiwa. Dengan tingkatan rata rata dengan lulusan SD sederajat.

(Data Desa, 2019).


17

umber: Data Desa, 2019.

Berdasarkan grafik penduduk tingkat pendidikan Di Desa Tanjung Besar

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Menunjukkan bahwa penduduk tidak

bersekolah ada 300 orang, dan penduduk yang bersekolah dasar berjumlah 550

orang, dan yang tidak tamat SD sederajat ada 115 orang, selanjutnya penduduk

yang tamat SD sederajat berjumlah 855 orang, dan penduduk yang tamat SMP

sederajatada 200 orang, dan yang tamat SMA sederajat 195 orang, lalu penduduk

yang tamat diploma (D1, D2, D3) ada 148 orang, dan penduduk yang tamat akta

IV sarjanaada 137 orang. Kesimpulan dari deskripsi grafik penduduk tingkat

pendidikan Desa Tanjung Besar menunjukkan kurangnya penduduk yang

melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.


BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Dalam penelitian ini akan dilakukan penelitian mengenai gambaran kadar

kolesterol pada lansia di Desa Tanjung Besar Kecamatan Mekakau Ilir. Maka

kerangka konsep penelitian digambarkan sebagai berikut :

Variable Independen Variable Dependen

Usia

Jenis Kelamin Kadar kolesterol

Nilai Indeks Massa Tubuh


(IMT)

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

18
19

3.2. Definisi Operasional

Table 3.2

Table Definisi Operasional

Variable Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala

Kadar Kadar Strip (POCT) 1. Sesuai nilai rujukan: Ordinal


Kolesterol kolesterol total Easy Touch <200 mg/dl
Total pada pada lansia 2. Tidak sesuai nilai
lansia yang di ukur rujukan:
dengan >200- 240 mg/dl
pemeriksaan
strip
Usia Masa hidup Wawancara Quesioner 1.Usia pertengahan (45- Ordinal
seseorang sejak 59 tahun)
lahir sampai 2.Usia lanjut (60-74
sekarang tahun)
3. Lansi atua (75-90
tahun)

Jenis Status biologis Visual Quisioner 1. Perempuan Nominal


kelamin seseorang yang 2. Laki Laki
terdiri dari
tampilanfisika
antara laki laki
dan perempuan

IMT berat badan Pengukuran Timbangan 1. Kurus : Ordinal


lansian dalam berat badan badan dan <18,5 kg/m2
kilogram dan tinggi meteran 2. Normal :
dibagi dengan badan >18,5- <24,9 kg/m2
kuadrat tinggi 3. Berat badan lebih :
badan lansiad >25,0-<27kg/m2
alam meter 4. Obesitas : >27,0
kg/m2
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan pada penelitian ini adalah metode

deskritif, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan

utamamelihat gambaran atau deskripsi suatu secara objektif (Garnadi, 2012).

Peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui gambaran kadar kolesterol pada

lansia di Desa Tanjung Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Sumatera

Selatan.

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian

4.2.1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dan pengambilan sampel akan dilakukan di Desa Tanjung

Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.

4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Januari s/d Mei 2021.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh lansia Dusun I

Desa Tanjung Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Yang berdasarkan

data kependudukan Desa Tanjung Besar jumlah lansia sebanyak 45.

20
21

4.3.2. Sampel Penelitian

Metode sampling accidental sampling. Pemeriksaan kadar kolesterol

sebanyak 35 sampel pada penelitian ini sampel dihitung dengan menggunakan

Rumus Lamesh.

1+N(d)2

n
= 54 2
= 1+N(0,1)
1+54(0,1)
54
=
1+ 0,54
54
=
1+ 1,54
54
=
1,54

= 35

Kolesterol dilakukan dari rumah ke rumah sebanyak 35 orang lansia pada periode

April 2021.

4.4. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu accidental

sampling, yaitu setiap lansia yang ingin diperiksa kolesterol diambil dan

dilakukan pemeriksaan sampai tanda batas terpenuhi ialah pada penelitian

berdasarkan usia, jenis kelamin, dan indeks masa tubuh.


22

4.5. Metode dan Prinsip Pemeriksaan

4.5.1. Spektrofotometri

Pemeriksaan kadar kolesterol dibeberapa laboratorium kimia klinik

umumnya menggunakan metode spektrofotometri. Pemeriksaan kolesterol lebih

akurat apabila menggunakan metode spektrofotometri (Pertiwi, 2016).

Kelebihan

1. Memiliki sensitivitas dan selektivitas tinggi.

2. Pengukuran mudah.

3. Kinerja metode spektrofotometri cepat.

Kekurangan

1. Memiliki ketergantungan pada reagen yang memerlukan tempat khusus.

2. Membutuhkan biaya yg cukup mahal.

4.5.2. POCT (Point Of Care Test)

Poct adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di dekat pasien,

menggunakan sampel darah dalam jumlah sedikit. Pemeriksaan ini dilakukan

dengan atau tanpa tahap pra analitik dan memberikan hasil yang cepat, sehingga

pengambilan keputusan dapat segera di lakukan untuk manajemen pasien yang

lebih baik.

Kelebihan

1. Waktu pemeriksaan lebih cepat (kurang dari lima menit)

2. Tidak memerlukan sampel dalam jumlah besar.

3. Mudah dalam pengoperasian alat.


23

Kekurangan

1. Harga alat dan strip yang mahal.

2. Hasil pemeriksaan sangat dipengaruhi oleh kualitas sampel.

4.5.3. Prinsip Pemeriksaan

Strip test menggunakan katalis bersama dengan teknologi biosensor yang

dirancang khusus untuk pemeriksaan kolesterol, tes strip ini dirancang sedemikian

rupa sehingga ketika darah dimasukan kedalam zon reaksi strip, katalis kolesterol

memicu oksidasi asam urat dalam darah. Intensitas elektron yang terbentuk diukur

dengan sensor dan setara kadar kolesterol darah dalam sampel.

4.6. Bahan Pemeriksaan

Bahan untuk pemeriksaan yang digunakan adalah darah kapiler lansia di

Desa Tanjung Besar.

4.7. Alat

1. Easy Touch (monitor kolesterol)

2. Autoclick

3. Test strip kolesterol (30 strip)

4. Lanset

5. Alkohol Swab

6. Kapas kering

4.8. Prosedur Pemeriksaan

1. Masukan baterai dan hidupkan alat monitor.

2. Atur jam, tanggal pada alat.

3. Ambil chip kolesterol masukan ke slot chip pada alat.


24

4. Jika pada layar tertera tulisan “OK” maka alat siap digunakan, jika dilayar

tertera tulisan “X” maka berarti alat rusak.

5. Masukan strip test kolesterol ke slot strip uji pada alat. Alat pertama tama

akan menampilkan nomor kode, lalu layar akan menampilkan gambar tetes

darah.

6. Masukkan lanset pada autoclick dan ukur kedalamannya.

7. Bersihkan jari yang akan di ambil sampel darahnya menggunakan alcohol

swab.

8. Tempatkan autoclick di ujung jari yang telah di bersihkan, lalu tekan pemicu

pada autoclick.

9. Hapus darah pertama yang keluar menggunakan kapas kering, kemudian

darah selanjutnya disetuhkan pada ujung strip hingga garis tanda panah.

10. Darah akan terserap dan menyebabkan area target berubah menjadi merah.

Reaksi penguji dimulai ketika alat berbunyi :beep”.

11. Kadar kolesterol tertera di layar, lalu catat hasil

4.9. Nilai Rujukan

Sesuai Nilai Rujukan

Lakilaki : 120-200 mg/dl

Perempuan :<200 mg/dl

TidakSesuai Nilai Rujukan

Lakilaki : >240 mg/dl

Perempuan : >240 mg/dl

Sumber :dewanti, 2015.


25

4.10. Analisa Data

1. Unvariat adalah : analisa yang digunakan untuk memperoleh persentase

dari masing – masing distribusi frekuensi yaitu distribusi frekuensi kadar

kolesterol, umur, jenis kelamin, dan IMT.

2. Bivariat adalah : analisa yang digunakan untuk menggambarkan variable

distribusi frekuensi yang satu dengan yang lainnya yaitu distribusi

frekuensi kadar kolesterol menurut umur, jenis kelamin, dan indeks massa

tubuh (IMT).
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PENGAMBILAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1.Gambaran Desa Tanjung Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu

Selatan Tahun 2021

Tanjung Besar adalah Desa yang berada di Kecamatan Mekakau Ilir,

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan, Indonesia. Desa ini

juga di kenal dengan nama Tanjung Besar yang terletak di daerah penesak

Sumatera Selatan. Sekitar 120 km jauhnya dari ibu kota propinsi sumatera selatan.

Seperti desa desa lainnya tanjung besar terpisah dari desa sekitarnya oleh teluk

kecil atau hutan. Disebelah timur terletak teluk kecil yang memisahkan desa ini

dengan desa tanjung besar di mana teluk ini merupakan anak cabang dari teluk

besar teluk ogan yang masuk kepedalaman kabuaten ogan komering ulu selatan.

Di musim kemarau teluk ini kering sehingga membuat panorama indah dengan

terbentang padang rumut yang luas dan dikelilingi oleh pohon pohon besar

(Data Desa, 2019).

Desa Tanjung Besar memiliki 9 dusun yaitu Dusun I, Dusun II, Dusun III,

Dusun IV, Dusun V, Dusun VI, Dusun VII, Dusun VIII, dan terakhir Dusun IX

dan mempunyai 12 RT. Luas desa tanjung besar ialah 2.500 hektar dan dibagi 2

bagian besar yaitu: lahan kering dengan luas wilayah 1.800 hektar dan lahan

persawahan lebak dengan luas wilayah 700 hektar. Desa tanjung besar

mempunyai jumlah penduduk 2.500 jiwa dengan penduduk lansia 45 tahun keatas

26
27

dengan jumlah 900 jiwa. Dengan tingkatan rata rata dengan lulusan SD sederajat

(Data Desa, 2019).

5.1.2. Analisa Univariat

5.1.2.1. Distribusi Frekuensi Kadar Kolesterol pada Lansia di Desa Tanjung

Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Setelah dilakukan penelitian terhadap 35 orang yang digunakan sebagai

sampel penelitian kadar kolesterol pada lansia di Desa Tanjung Besar Kabupaten

Ogan Komering Ulu Selatan diproleh hasil sebagai berikut:

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Kadar Kolesterol pada Lansia di Desa Tanjung Besar
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Kadar kolesterol Jumlah (n) Persentase (%)

Normal 18 52
Tidak Normal 17 48
Total 35 100

Berdasarkan Tabel 5.1 diketahui bahwa distribusi frekuensi Jumlah lansia

dengan hasil kadar kolesterol normal yaitu berjumlah 18 (52%) orang dan lansia

dengan hasil tidak normal yaitu berjumlah 17 (48%) orang.

5.1.2.2. Distribusi Frekuensi Usia Lansia di Desa Tanjung Besar Kabupaten

Ogan Komering Ulu Selatan

Dari 35 orang yang dijadikan sampel penelitian distribusi frekuensi

berdasarkan kelompok usia didapat sebagai berikut.


28

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Usia Lansia di Desa Tanjung Besar Kabupaten Ogan
Komering Ulu Selatan

Kelompok Usia Jumlah (n) Persentase (%)

Usia pertengahan 23 66
(49-59 tahun)
Lanjut usia 9 26
(60-74 tahun)
Usia sangat tua 3 8
(>90 tahun)
Total 35 100

Berdasarkan tabel 5.2 dari 35 orang yang dijadikan sampel penelitian

kadar kolesterol pada lansia di Desa Tanjung Besar Kabupaten Ogan Komering

Ulu Selatan dihasilkan 23 orang (66%), kelompok usia pertengahan, 9 orang

(26%), kolesterol usia lanjut usia dari 3 orang (8%) kelompok usia sangat tua.

5.1.2.3 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Lansia Di Desa Tanjung


Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Dari 35 orang yang dijadikan sampel penelitian distribusi frekuensi

berdasarkan jenis kelamin didapat sebagai berikut.

Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Lansia di Desa Tanjung Besar
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Jenis kelamin Jumlah (n) Persentase (%)


Laki laki 14 40
Perempuan 21 60
Total 35 100
29

Berdasarkan Tabel 5.3 35 orang yang dijadikan sampel penelitian kadar

kolesterol pada lansia di Desa Tanjung Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu

Selatan diketahui bahwa distribusi frekuensi jenis kelamin laki laki sebanyak 14

orang (40%), dan jenis kelamin perempuan sebanyak 21 orang (60%).

5.1.2.3. Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh (IMT) Lansia di Desa


Tanjung Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Dari 35 orang yang dijadikan sampel penelitian distribusi frekuensi

berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) didapat sebagai berikut.

Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh (IMT) Lansia di Desa Tanjung
Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Kategori IMT Jumlah (n) Persentase (%)

kekurangan berat badan 2 6


tingkat berat
Kekurangan berat 1 3
badan tingkat ringan
Normal 16 45
Kelebihan berat badan 9 26
tingkat ringan
Kelebihan berat badan 7 20
tingkat berat
Jumlah 35 100

Berdasarkan Tabel 5.4 diketahui bahwa distribusi frekuensi berdasarkan

Indeks Massa Tubuh (IMT) didapat hasil katagori kekurangan berat badan tingkat

berat sebanyak 2 orang (6%), kekurangan berat badan tingkat ringan sebanyak 1

orang (3%), normal sebanyak 16 orang (45%), kelebihan berat badan tingkat

ringan sebanyak 9 orang (26%), kelebihan berat badan tingkat berat sebanyak 7

orang (20%).
30

5.1.3. Analisis Bivariat

5.1.3.1. Distribusi Frekuensi Kadar Kolesterol Pada Lansia Berdasarkan

Kelompok Usia di Desa Tanjung Besar Kabupaten Ogan Komering

Ulu Selatan

Setelah dilakukan penelitian terhadap 35 orang yang dijadikan penelitian

sampel, hasil pemeriksaan kadar kolesterol pada lansia di Desa Tanjung Besar

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan berdasarkan kelompok usia diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Kadar Kolestrol Total pada Lansia Berdasarkan
Kelompok Usia di Desa Tanjung Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan

Usia Kadar Kolestrol Total Jumlah


Tidak Normal Normal
n % n % N %
Usia Pertengahan 11 48 12 52 23 100
(45-59 tahun)
Lanjut Usia 4 44 5 56 9 100
(60-74 tahun)
Lanjut Usia Tua 2 67 1 33 3 100
(75-90 tahun)

Berdasarkan Tabel 5.5 dapat dilihat bahwa pada kelompok usia

pertengahan dari 23 orang yang memiliki kadar kolesterol normal sebanyak 12

orang (52%), dan kadar kolesterol tidak normal sebanyak 11 orang (48%). Dari 3

orang kelompok lajut usia dengan kadar kolesterol normal sebanyak 5 orang

(56%), dengan kadar kolesterol tidak normal sebanyak 4 orang (44%), dari 3

orang kelompok lanjut usia tua dengan kadar kolesterol normal sebanyak 1 orang

(33%) dan kadar kolesterol tidak normal sebanyak 2 orang (67%).


31

5.1.3.2. DistribusiFrekuensi Kadar Kolestrol pada Lansia Berdasarkan Jenis

Kelamin di Desa Tanjung Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu

Selatan

Setelah dilakukan penelitian terhadap 35 orang yang dijadikan penelitian

sampel, hasil pemeriksaan kadar kolesterol pada lansia di Desa Tanjung Besar

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan berdasarkan jenis kelamin diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Kadar Kolestrol Total pada Lansia Berdasarkan Jenis
Kelamin di Desa Tanjung Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

JenisKelamin Kadar Kolestrol Total Jumlah


Tidak Normal Normal
n % n % N %
Laki-laki 4 29 10 71 14 100
Perempuan 9 43 12 57 21 100

Berdasarkan Tabel 5.6 dapat dilihat bahwa dari 14 orang dengan Jenis

kelamin laki laki memiliki kadar kolesterol tidak normal sebanyak 4 orang

(29%),, dan kolesterol normal sebanyak 10 orang (71%), untuk jenis kelamin

perempuan dari 21 orang kadar kolesterol tidak normal sebanyak 9 orang (43%),

kadar kolesterol yang normal berjumlah 12 orang (57%).


32

5.1.3.3. Distribusi Frekuensi Kadar Kolestrol Total pada Lansia Berdasarkan

Indeks Masa Tahun (IMT) di Desa Tanjung Besar Kabupaten Ogan

Komering Ulu Selatan

Setelah dilakukan penelitian terhadap 35 orang yang dijadikan penelitian

sampel, hasil pemeriksaan kadar kolesterol pada lansia di Desa Tanjung Besar

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT)

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Kadar Kolestrol Total pada Lansia Berdasarkan
Indeks Masa Tahun (IMT) di Desa Tanjung Besar Kabupaten Ogan
Komering Ulu Selatan

IndeksMasaTahun Kadar Kolestrol Total Jumlah


(IMT) Tidak Normal Normal
n % n % N %
Kekurangan berat 1 50 1 50 2 100
badan tingkat berat
Kekurangan berat 1 100 0 0 1 100
badan tingkat ringan
Normal 9 56 7 44 16 100
Kelebihan berat badan 5 56 4 44 9 100
tingkat ringan
Kelebihan berat badan 2 29 5 71 7 100
tingkat berat

Berdasarkan Tabel 5.7 dapat dilihat bahwa dari 2 orang yang kekurangan

berat badan tingkat berat memiliki kadar kolesterol tidak normal sebesar 1 oang

dan kadar kolesterol normal 1 orang, dan katagori IMT kekurangan berat badan

tingkat ringan didapat semuanya memiliki kadar kolesterol tidak normal. katagori

IMT normal sebanyak 16 orang, dan kelebihan berat badan tingkat berat sebesar 5

orang, kelebihan berat badan tingkat ringan sebesar 8 orang.


33

5.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat

dijelaskan sebagai berikut:

5.2.1. Distribusi Frekuensi Kadar Kolesterol Pada Lansia

Distribusi frekuensi kadar kolesterol pada lansia di Desa Tanjung Besar

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan,dengan kadar kolesterol yang menurun

atau berjumlah 17 orang (48%), dan kadar kolesterol normal 18 orang (52%).

5.2.2. Distribusi Frekuensi Kadar Kolesterol Pada Lansia

BerdasarkanKelomokUmur

Hasil penelitian kolesterol pada lansia sebagaimana dilihat pada tabel 5.5

menunjukkan bahwa 35 sampel pasien yang diperiksa pada lansia di Desa

Tanjung Besar berdasarkan kelompok umur pada usia pertengahan (45-59 tahun)

didapat hasil 11 orang (48%) kadar kolesterol tidak normal, 12 orang (52%)

kadar kolesterol normal. Pada lanjut usia (60-74 tahun) didapat hasil 4 orang

(44%) kadar kolesterol tidak normal, dan 5 orang (56%) kadar kolesterol normal.

Pada lanjut usia tua (75-90 tahun) didapat 2 orang (67%) kadar kolesterol tidak

normal, dan 1 orang (33%) kadar kolesterol normal.

Pada usia lanjut sering ditemukan kelainan penyempitan pembuluh darah

jantung, hal ini erat hubungannya dengan perubahan perubahan yang terjadi pada

dinding dalam pembuluh darah, misalnya arteri yang kemungkinan besar

mengerut bertahan dalam waktu yang lama, namun efek dari kerusakan ini

terlihat jelas dari usia pertengahan (20-40 tahun) sampai tua (40-60 tahun).
34

5.2.3. Distribusi Frekuensi Kadar Kolesterol Pada Lansia Berdasarkan Jenis

Kelamin

Hasil penelitian kolesterol pada lansia sebagaimana yang dilihat pada

tabel 5.6 menunjukkan bahwa 35 sampel pasien yang diperiksa pada lansia di

Desa Tanjung Besar berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat bahwa dari 14 orang

berjenis kelamin laki laki memiliki kadar kolesterol tidak normal sebesar 4 orang

(29%) dan yang memiliki kadar kolesterol normal sebesar 10 orang (71%). Dari

21 orang berjenis kelamin perempuan kadar kolesterol tidak normal sebesar 9

orang (43%) dan yang memiliki kadar kolesterol normal sebesar 12 orang (57%).

5.2.4. Distribusi Frekuensi Kadar Kolesterol Pada Lansia Berdasarkan

Indeks Massa Tubuh (IMT)

Hasil penelitian kolesterol pada lansia sebagaimana yang terlihat pada

tabel 5.7 menunjukkan bahwa 35 sampel pasien yang diperiksa pada lansia di

Desa Tanjung Besar berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) didapat hasil

katagori kekurangan berat badan tingkat berat sebanyak 2 orang, kekurangan

berat badan tingkat ringan sebanyak 1 orang, normal sebanyak 16 orang,

kelebihan berat badan tingkat ringan sebanyak 9 orang, kelebihan berat badan

tingkat berat sebanyak 7 orang.

Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan kalkulasi angka dari berat dan

tinggi seseorang. Nilai IMT didapatkan dari berat badan dalam kilogram dibagi

dengan kuadrat dari tinggi dalam meter. Nilai IMT pada orang dewasa tidak

bergantung pada umur maupun jenis kelamin, tetapi IMT mungkin tidak
35

berkorespondensi untuk derajat kegemukan pada populasi yang berbeda, pada

sebagian dikarenakan perbedaan proporsi tubuh pada mereka.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari hasil pemeriksaan kadar kolesterol pada lansia di Desa Tanjung

Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2021 dengan jumlah

sampel sebanyak 35 sampel dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Distribusi frekuensi kadar kolesterol normal sebanyak 18 orang (54%)

dan kadar kolesterol tidak normal 17 orang (48%).

2. Distribusi frekuensi kadar kolesterol pada lansia berdasarkan kelompok

umur pada usia pertengahan (45-59 tahun) didapat hasil 23 orang hasil

kadar kolesterol normal 12 orang (52%) dan kadar kolesterol tidak

normal sebanyak 11 orang (48%), lanjut usia (60-74 tahun) didapat

hasil 9 orang hasil kadar kolesterol normal sebanyak 5 orang (56%) dan

kadar kolesterol tidak normal sebanyak 4 orang (44%), lanjut usia tua

(75-95 tahun) didapat hasil 3 orang hasil kadar kolesterol normal

sebanyak 1 orang (33%) dan kadar kolesterol tidak normal 2 orang

(67%).

3. Distribusi frekuensi kadar kolesterol pada lansia berdasarkan jenis

kelamin dapat dilihat bahwa dari 14 orang yang berjenis kelamin laki

laki didapat hasil memiliki kadar kolesterol normal sebanyak 10 orang

(71%) dan kadar kolesterol tidak normal sebanyak 4 orang (29%). Dari

21 orang yang berjenis kelamin perempuan memiliki kadar kolesterol

36
37

normal sebanyak 12 orang (57%) dan kadar kolesterol tidak normal

sebanyak 9 orang (43%).

4. Distribusi frekuensi kadar kolesterol pada lansia berdasarkan Indeks

Masaa Tubuh (IMT) didapat hasil kategori kekurangan berat badan

tingkat berat sebanyak 2 orang, kekurangan berat badan tingkat ringan

sebanyak 1 orang, normal sebanyak 16 orang, kelebihan berat badan

tingkat berat sebanyak sebanyak 8 orang, dan kelebihan berat badan

tingkat ringan sebanyak 8 orang.

6.2. Saran

Setelah melakukan penelitian dan mendapatkan hasil maka penulis

menyarankan:

1. Untuk masyarakat terutama pada lansia supaya menjaga kesehatan, dan

sering melakukan aktifitas fisik ringan dan sedang.

2. Untuk peneliti selanjutnya supaya dapat melanjutkan penelitian ini

secara kuantatif untuk melihat hubungan variabel dependen dan

independen.
DAFTAR PUSTAKA

Anies 2015.Kolesterol & Penyakit Jantung Koroner. Jogjakarta.

Data Desa (2019). Kependudukan Desa Tanjung Besar Kabupaten Ogan


Komering Ulu Selatan. Sumatera Selatan.

Dewanti, Sri. 2010. Kolesterol, Diabetes Mellituss, &AsamUrat, Jawa Tengah:


Kawan Kita.

Garnadi, Yudi. 2012. Hidup Nyaman Dengan Hiperkolesterolmia. Jakarta


agromedia Pustaka.

Graha K Chairinniza 2010. Kolesterol. Gramedia Jakarta.

Islamiah, W .W .T . 2018. Gambaran Kolesterol Total Pada Lansia Di Desa


Tanjung Dayang Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2018. KTI STIKESMAS
Abdi Nusa Palembang.

Kusuma, I.M., dkk. 2015. Hubungan Pola Makan Dengan Meningkatkan Kadar
Kolesterol Pada Lansia Di Jebres Surakarta. Jurnal. Hal 1-2.

Situmorang Marhaposan 2015. Penentuan Indeks Massa Tubuh (IMT) Melalui


Pengukuran Berat Badan Dan Tinggi Badan. Dapertemen Fisika FMIPA
Universitas Sumetera Utara Medan.

Pertiwi, Nur Intan. 2016. Perbedaan Menggunakan Alat Spektrofotometri Dengan


Alat Point Of Care Testing (POCT).

World Health Organization (WHO). Cardiovascular Disease (CVDs). (cited 2019


diperolehdari:https:/www.who.int/en/news-room/fact
sheets/detail/cardiovascular –diseases-(cvds).

WHO. 2019. WHOQOL-BREF. Poltekes Kemenkes Riau


Lampiran :

ALAT DAN BAHAN

1. Easy Touch

2. Auto Click

3. Lanset

4. Kapas Alkohol

ALAT PELINDUNG DIRI

1. Jas Lab

2. Sarung Tangan

3. Masker

4. Strip Kolesterol

5. Timbangan

6. Meteran
GAMBAR ALAT PEMERIKSAAN
HASIL PENELITIAN

Nama : Revi Nawalis

Nim : 18.02.040

Judul : Gambaran Kadar Kolesterol Pada Lansia Di Desa Tanjung

Besar Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2021

Waktu Penelitian : April 2021

Tempat Penelitian : Desa Tanjung Besar

BB TB Kadar Kolesterol
No Nama L/P Umur IMT
(Kg) (Cm) Nilai Keterangan
1. Ermaidah P 48 68 151 29,8 142 Normal
2. Norma P 50 60 149 25,4 236 Tidak Normal
3. Murinem P 53 43 140 21,9 215 Tidak Normal
4. Mariama P 57 45 165 17,0 227 Tidak Normal
5. Mukrin L 65 43 152 18,6 162 Normal
6. Wiksir L 45 70 170 24,2 116 Normal
7. Waidah P 68 61 153 26,0 120 Normal
8. Sairullah L 62 44 162 17,0 181 Normal
9. Sartumi L 50 52 161 20,0 202 Tidak Normal
10. Erwidah P 45 64 166 26,3 194 Normal
11. Rajiman L 57 70 170 24,2 178 Normal
12. Jusila P 52 60 150 22,5 229 Tidak Normal
13. Awang P 47 51 149 22,9 222 Tidak Normal
14. Erna P 45 70 155 29,0 236 Tidak Normal
15. Rojuna P 55 69 150 30,6 202 Tidak Normal
16. Asteri P 48 58 165 21,3 206 Tidak Normal
17. Aang L 55 62 180 19,0 287 Tidak Normal
18. Sudiana P 60 50 150 22,0 256 Tidak Normal
19. Andika L 45 65 165 23,0 201 Tidak Normal
20. Zaita P 46 66 140 33,0 183 Normal
21. Yuda P 50 60 150 26,0 130 Normal
22. Nahron P 65 60 160 23,0 208 Tidak Normal
23. Cikmal L 48 65 165 23,8 110 Normal
24. Ratmau P 75 55 170 19,0 246 Tidak Normal
25. Wansyah L 56 50 160 19,5 114 Normal
26. Nurlila P 60 60 150 26,6 207 Tidak Normal
27. Dayat L 75 65 165 28,0 232 Tidak Normal
28. Mareta P 48 60 150 26,0 113 Normal
29. Moda L 60 65 165 23,0 120 Normal
30. Yazaki L 53 52 169 18,0 153 Normal
31. Aidah P 70 60 153 25,7 288 Tidak Normal
32. Zahiro P 56 80 171 26,5 188 Normal
33. Lismiana P 48 73 166 27,3 169 Normal
34. Andri L 62 65 159 25,6 132 Normal
35. Junaidi L 54 51 169 18,0 171 Normal

IMT =

Kategorinya :

1. Kekurangan berat badan tingkat berat : <17,0 kg/m2

2. Kekurangan berat badan tingkat ringan :<18,5 kg/m2

3. Normal: >18,5-24,9 kg/ m2

4. Kelebihan berat badan tingkat ringan :>25,0-<27 kg/m2

5. Kelebihan berat badan tingkat berat: >27,0 kg/m2

CONTOH PERHITUNGAN IMT

1. Ermaidah

IMT=

Anda mungkin juga menyukai