Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENCEGAHAN PRIMER SEKUNDER

DAN TERIER PADA STROKE

Disusun oleh :
KELOMPOK 03
SLAMET SETIAWAN
NARO UTOMO
NILAMSARI
SULANJARI
DENI ERLIA
DIDIK SETIAWAN
PRIYO GUNANTO
LITA INDRIANI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU


UMPRI LAMPUNG
DAFTAR ISI

KATA  PENGANTAR.........................................................................................3

BAB I..................................................................................................................4

PENDAHULUAN................................................................................................4

A.     Latar Belakang.......................................................................................4

B. Tujuan Penulisan...................................................................................4

BAB II.................................................................................................................5

PEMBAHASAN..................................................................................................5

A. Definisi Stroke.......................................................................................5

B. Klasifikasi Stroke...................................................................................5

C. Macam-macam Stroke..........................................................................6

D. Tanda dan Gejala Stroke......................................................................6

E. Pencegahan Primer pada Stroke.........................................................8

F. Pencegahan Sekunder pada Stroke.....................................................8

G. Pencegahan Tersier pada Stroke........................................................9

BAB III..............................................................................................................10

PENUTUP........................................................................................................10

A.    Kesimpulan...........................................................................................10

B.     Saran....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11
KATA  PENGANTAR

Puji Syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Pencegahan Primer Sekunder dan Tersier pada Stroke” yang merupakan salah
satu tugas mata kuliah MKB.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
yang harus diperbaiki, hal ini disebabkan oleh karena keterbatasan pengetahuan,
pengalaman serta sumber yang penyusun miliki. Oleh karena itu, penyusun harapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak.
Akhirnya penyusun berharap mudah – mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi
penyusun khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Tulang Bawang, April 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Stroke adalah salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian setelah
penyakit jantung dan kanker. Stroke sudah dikenal sejak zaman dahulu, bahkan
sebelum zaman hippocrates, dimana penyakit ini merupakan penyakit saraf yang
paling banyak menarik perhatian (Harsono, 2009).
Stroke didefinisikan sebagai manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral,
baik fokal maupun menyeluruh (global), yang berlangsung secara cepat, berlangsung
lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan maut, tanpa ditemukannya penyebab selain
daripada gangguan vaskular (WHO, 2003)
Stroke merupakan urutan ketiga penyebab kematian setelah jantung dan
kanker di Amerika Serikat (Rikesdas, 2007). Prevalensi di Amerika tahun 2005
adalah 2,6%. Prevalensi meningkat sesuai kelompok usia yaitu 0,8% pada usia 18-
44 tahun, 2,7% pada usia 45-64 tahun dan 8,1% pada usia 65 tahun atau lebih tua.
Pria dan wanita memiliki prevalensi yang tidak jauh berbeda yaitu pria 2,7% dan
wanita 2,5% (Satyanegara, 2010). Stroke diklasifikasikan menjadi dua, yaitu stroke
iskemik dan stroke hemoragik. Sekitar 80-85% merupakan stroke iskemik dan
sisanya adalah stroke hemoragik (Price & Wilson, 2006).
Stroke dibagi dalam dua kategori mayor yaitu stroke iskemik dan stroke
hemoragik. stroke iskemik terjadi karena aliran darah ke otak terhambat akibat
aterosklorosis atau bekuan darah. Sedangkan stroke hemoragik terjadi karena
pecahnya pembuluh darah otak sehingga menghambat aliran darah ke otak, darah
merembes ke area otak dan merusaknya.n

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dengan tersusunnya makalah ini diharapkan mahasiswa/i Akper memahami
tentang Tindakan Keperawatan pada Stroke
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa/i dapat mengetahui Tindakan Keperawatan pada Kasus Stroke
b. Mahasiswa/i dapat mengetahui standar Asuhan Keperawatan pada Stroke
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Stroke
Menurut WHO (World Health Organization), stroke
d i d e f i n i s i k a n s u a t u gangguan fungsional otak yang terjadi secara
mendadak dengan tanda dan gejala k l i n i k b a i k f o k a l m a u p u n g l o b a l
yang berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat menimbulkan
kematian, disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak.
Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang
disebabkan oleh g a n g g u a n pembuluh darah otak yang terjadi
s e c a r a m e n d a d a k d a n m e n i m b u l k a n gejala dan tanda yang sesuai
dengan daerah otak yang terganggu kejadian serangan  penyakit ini
berariasi antar tempat, Waktu dan keadaan penduduk .
Chandra B. mengatakan stroke adalah gangguan fungsi
s a r a f a k u t y a n g disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah
otak, dimana secara mendadak  ( d a l a m b e b e r a p a d e t i k ) a t a u s e c a r a
c e p a t ( d a l a m b e b e r a p a j a m ) t i m b u l g e j a l a d a n tanda yang sesuai
dengan daerah fokal daerah otak yang terganggu.

B. Klasifikasi Stroke
Stroke adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor risiko.
Faktor risiko stroke dapat dibagi menjadi 3 yakni : faktor risiko yang dapat
dimodifikasi, faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, dan faktor risiko perilaku.
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi antara lain umur, jenis kelamin, riwayat penyakit
keluarga, dan ras. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah sebagai berikut :
tekanan darah, kadar gula darah, kadar kolesterol darah, penyakit jantung, diabetes
melitus, obesitas. Faktor risiko primordial antara lain merokok, kebiasaan
mengonsumsi alkohol, aktivitas fisik, dan stress.
stroke memiliki beberapa fase yakni sebagai berikut (Juniadi,2004 dalam Dian
Nastiti, 2012) :
1. Fase akut berlangsung anatara 4-7 hari tujuan fase ini adalah pasien selamat
dari serangan stroke.
2. Fase stabilisasi, berlangsung antara 2-4 minggu. Tujuan pada fase ini adalah
pasien belajar kembali keterampilan motorik yang terganggu dan belajar
penyesuaian baru unruk mengimbangi keterbatasan yang terjadi.
3. Rehabilitasi, bertujuan untuk melanjutkan proses pemulihan untuk mencapai
perbaikan kemampuan fisik, mental, sosial, kemampuan bicara dan ekonomi.
4. Fase kehidupan sehari-hari dimana pasien harus menghindari terlangnya
stroke akut biasanya dianjurkan untuk : melakukan kontrol tensi secara rutin,
kendalikan kadar gula, berhenti merokok, diet rendah lemak, menghindari
risiko terjadinya stres, terapi terkait faktor risiko dan penyempurnaan
pemulihan kesehatan serta mencegah terulangnya serangan stroke.

C. Faktor Resiko Stroke


Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko stroke. Selain stroke,
faktor risiko ini juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Faktor-faktor
tersebut meliputi:
 Faktor kesehatan, yang meliputi:
 Hipertensi.
 Diabetes.
 Kolesterol tinggi.
 Obesitas.
 Penyakit jantung, seperti gagal jantung, penyakit jantung
bawaan, infeksi jantung, atau aritmia.
 Sleep apnea.
 Pernah mengalami TIA atau serangan jantung sebelumnya.

 Faktor gaya hidup, yang meliputi:


 Merokok.
 Kurang olahraga atau aktivitas fisik.
 Konsumsi obat-obatan terlarang.
 Kecanduan alkohol.

 Faktor lainnya:
 Faktor keturunan. Orang yang memiliki anggota keluarga yang
pernah mengalami stroke, berisiko tinggi mengalami penyakit yang
sama juga.
 Dengan bertambahnya usia, seseorang memiliki risiko stroke lebih
tinggi dibandingkan orang yang lebih muda.

D. Penyebab Stroke
Berdasarkan penyebabnya, ada dua jenis stroke, yaitu:
 Stroke iskemik. 

Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri yang membawa darah dan
oksigen ke otak mengalami penyempitan, sehingga menyebabkan aliran darah
ke otak sangat berkurang. Kondisi ini disebut juga dengan iskemia. Stroke
iskemik dapat dibagi lagi ke dalam 2 jenis, stroke trombotik dan stroke
embolik.

 Stroke hemoragik.

Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan


menyebabkan perdarahan. Pendarahan di otak dapat dipicu oleh beberapa
kondisi yang memengaruhi pembuluh darah. Kondisi tersebut meliputi
hipertensi yang tidak terkendali, melemahnya dinding pembuluh darah, dan
pengobatan dengan pengencer darah. Stroke hemoragik terdiri dari dua jenis,
yaitu perdarahan intraserebral dan subarachnoid.

E. Tanda dan Gejala Stroke


Tiap bagian otak mengendalikan bagian tubuh yang berbeda-beda, sehingga
gejala stroke tergantung pada bagian otak yang terserang dan tingkat kerusakannya.
Itulah mengapa gejala atau tanda stroke bisa bervariasi pada tiap pengidap. Namun,
umumnya stroke muncul secara tiba-tiba. Ada tiga gejala utama stroke yang mudah
untuk dikenali, yaitu:

 Salah satu sisi wajah akan terlihat menurun dan tidak mampu tersenyum
karena mulut atau mata terkulai.
 Tidak mampu mengangkat salah satu lengannya karena terasa lemas atau
mati rasa. Tidak hanya lengan, tungkai yang satu sisi dengan lengan tersebut
juga mengalami kelemahan.
 Ucapan tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu berbicara sama sekali
meskipun penderita terlihat sadar.

Beberapa gejala dan tanda stroke lainnya, yaitu:

 Mual dan muntah.


 Sakit kepala hebat yang datang secara tiba-tiba, disertai kaku pada leher dan
pusing berputar (vertigo).
 Penurunan kesadaran.
 Sulit menelan (disfagia), sehingga mengakibatkan tersedak.
 Gangguan pada keseimbangan dan koordinasi.
 Hilangnya penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan ganda.

Stroke dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi, dan sebagian besar


komplikasi tersebut berakibat fatal. Beberapa jenis komplikasi yang mungkin muncul,
antara lain:
 Deep vein thrombosis. Sebagian orang akan mengalami penggumpalan darah
di tungkai yang mengalami kelumpuhan. Kondisi tersebut dikenal sebagai deep
vein thrombosis. Kondisi ini terjadi akibat terhentinya gerakan otot tungkai,
sehingga aliran di dalam pembuluh darah vena tungkai terganggu. Hal ini
meningkatkan risiko untuk terjadinya penggumpalan darah. Deep vein
thrombosis dapat diobati dengan obat antikoagulan.
 Sebagian pengidap stroke hemoragik dapat mengalami hidrosefalus, yaitu
menumpuknya cairan otak di dalam rongga jauh di dalam otak (ventrikel). Dokter
bedah saraf akan memasang sebuah selang ke dalam otak untuk membuang
cairan yang menumpuk tersebut.
 Kerusakan yang disebabkan oleh stroke dapat mengganggu refleks menelan,
akibatnya makanan dan minuman berisiko masuk ke dalam saluran pernapasan.
Masalah dalam menelan tersebut dikenal sebagai disfagia. Disfagia dapat
menyebabkan pneumonia aspirasi.

F. Pencegahan Primer pada Stroke


Pencegahan primer dilakukan dimana pasien belum pernah mengalami stroke
yakni dengan melakukan 3M (Junaidi,2004 dalam Dian Nastiti,2012) :
1. Menghindari : rokok, stres mental, minum kopi dan alkohol, kegemukan,
dan golongan obat-obatan yang dapat mempengaruhi
serebrovaskuler(amfetamin, kokain, dan sejenisnya).
2. Mengurangi : asupan lemak, kalori, garam, dan kolesterol berlebih.
3. Mengontrol ata mengendalikan : hipertensi, diabetes melitus, penyakit
jantung dan asterosklerosis, kadar lemak darah, konsumsi makanan
seimbang, serta olahraga teratur 3-4 kali seminggu.

G. Pencegahan Sekunder pada Stroke


Pencegahan sekunder dilakukan ketika seprang pasien telah mengalami
serangan stroke sebelumnya yakni dengan cara :
1. Mengontrol faktor risiko stroke atau aterosklerosis, melalui gaya hidup,
seperti mengobati hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit jantung dengan
obat dan diet, stop merokok dan minum beralkohol, turunkan berat badan
dan rajin berolah raga, serta menghindari stress.
2. Melibatkan peran serta keluarga seoptimal mungkin, yang dapat mengatasi
krisis sosial dan emosional penderita stroke dengan cara memahami
kondisi baru bagi pasien pasca stroke yang bergantung pada orang lain.
3. Menggunakan obat-obatan dalam pengelolaan dan pencegahan stroke,
seperti anti agregasi trombosit dan anti koagulan.
H. Pencegahan Tersier pada Stroke
Pencegahan tersier dilihat dari 4 faktor utama yang mempengaruhi penyakit
yaitu gaya hidup, lingkungan, biologis, dan pelayanan kesehatan (Bustan, 2007 dalan
Dian Nastiti, 2012). Pencegahan tersier dilakukan kepada pasien yang telah
menderita stroke dan mengalami kelumpuhan pada tubuhnya agar tidak bertambah
parah dan dapat mengalihkan fungsi anggota badan yang lumpuh pada anggota
badan yang masih normal, yaitu dengan cara :

1. Gaya hidup : reduksi stres, exercise sedang, dan berhenti merokok.


2. Lingkungan : menjaga keamana dan keselamatan (tinggal di rumah lantai
pertama, menggunakan wheel-chair) dan dukungan penuh keluarga.
3. Biologi : keptuhan berobat, terapi fisik dan bicara.
4. Pelayanan kesehatan : emergency medical techmic dan asuransi.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
 Dari pemaparan diatas bahwa pencegahan yang paling efektif dilakukan
adalah pencegahan primer yakni pencegahan yang menekankan pada faktor risiko
penyebab terjadinya serangan stroke. Pencegahan primer efektif dilakukan karena
pencegahan primer dilakukan disaat seseorang belum terserang penyakit stroke.
Dengan melakukan pencegahan primer maka seseorang dapat menekan kejadian
stroke di Indonesia.

B.     Saran
Cara mencegah stroke yang utama adalah dengan menerapkan gaya hidup
sehat. Selain itu, kenali dan hindari faktor risiko yang ada, serta ikuti anjuran dokter.
Berbagai tindakan pencegahan stroke, antara lain:

 Menjaga pola makan. 


 Olahraga secara teratur. 
 Berhenti merokok.
 Hindari konsumsi minuman beralkohol. 
 Hindari penggunaan NAPZA..

 
DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansjoer. dkk, 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta, Media Aes Cv Lapius

FKUI.

Buku penyakit Stroke /24 Nopember,2011

Fraser M. Diane, Cooper A. Margaret. Buku ajar bidan. Jakarta : EGC, 2009

Geplaas deur Andi Dolphin  om 9:36 vm.   E-pos hierdieBlogDit!Deel op TwitterDeel

op FacebookDeel op Pinterest

Anda mungkin juga menyukai