Anda di halaman 1dari 4

Rangkuman umrah

- Pengertian umroh:
Secara bahasa, umroh artinya berkunjung ke suatu tempat. Sedangkan
secara istilah fikih, umroh artinya melakukan serangkaian ibadah:
tawaf (mengitari Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran), sai (berlari-lari
kecil) di antara dua bukit shafa dan marwah, lalu diakhiri dengan
tahalul (memotong sebagian rambut kepala).

- Syarat umroh:
1. Beragama Islam (orang yang beragama Islam disebut juga
muslim)
2. Baligh, artinya orang tersebut sudah mencapai umur dewasa.
Bagi laki-laki antara usia 11-15 tahun dan untuk perempuan
antara usia 9-12 tahun.
3. Berakal sehat (tidak mengalami gangguan jiwa)
4. Merdeka, artinya orang tersebut bukan budak atau hamba
sahaya
5. Disertai dengan mahrom (khusus bagi wanita)

- rukun umroh:

2. Niat / ihram (berniat untuk melaksanakan ibadah umroh dan


memakai pakaian ihram )
3. Melakukan tawaf (mengelilingi Kabah sebanyak 7 kali putaran
dengan posisi Kabah berada di sebelah kiri jamaah umroh)
4. Sa’i atau berlari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah
sebanyak 7 kali yang berakhir di Bukit Marwah.
5. Tahalul, yakni mencukur rambut atau memendekkan rambut.
6. Tertib, melakukan umroh sesuai dengan aturan.
- wajib umroh:

1. Melakukan ihram di miqat (berniat untuk melaksanakan ibadah


umroh)
2. Meninggalkan segala larangan ihram

Jika wajib umroh ditinggalkan, umrohnya akan tetap sah namun harus
ditutupi dengan membayar denda yang disebut dengan Dam yang
berupa seekor kambing.

- Hukum pelaksanaan umroh:

Terdapat perbedaan mengenai hukum pelaksanaan umroh ini. Ada


sebagian yang berpendapat bahwa umroh hukumnya sunnah muakkad
atau sunnah yang sangat dianjurkan. Sementara itu, sebagian yang
lain berpendapat bahwa hukum umroh adalah wajib bagi orang yang
mampu melaksanakannya, yaitu mampu dari segi mental maupun
finansial. Rasulullah SAW ditanya oleh sahabat mengenai apakah
wajib bagi umat muslim untuk menunaikan umroh. Lalu Nabi
Muhammad SAW menjawab, “Tidak, Jika Engkau berumroh maka
itu lebih baik.” ( HR Tirmidzi).

- waktu pelaksanaan ibadah umroh:

Umroh dapat dilaksanakan kapan saja tanpa terikat waktu tertentu


sebagaimana pelaksanaan ibadah haji. Namun ada waktu-waktu
tertentu yang dimakruhkan untuk melaksanakan ibadah umroh, yakni
pada saat jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah, hari Nahar
(Idul Adha)pada tanggal 10 Dzulhijjah, dan juga hari-hari tasyrik.

- Tata cara pelaksanaan ibadah umroh:


1. Berangkat menuju miqat
2. Mandi dan berihram di miqat (boleh juga dilakukan di
pemondokan sebelum berangkat menuju miqat)
3. Berpakaian ihram dan melakukan shalat sunnah ihram 2 rakaat
(setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surat Al-Kafirun
pada rakaat pertama dan membaca surat Al-Ikhlas pada rakaat
kedua.
4. Membaca niat umroh “Labbaikallahu umrotan”. Setelah itu
menuju Makkah dengan berpakaian ihrom dan membaca
kalimat talbiyah sebanyak-banyaknya selama perjalanan.
5. Menuju Masjidil Haram
6. Melakukan tawaf
7. Melakukan sholat 2 rakaat di dean Maqam Ibrahim
8. Beristirahat sejenak dan meminum air zam-zam
9. Melakukan sa’i antara bukit shafa dan bukit marwah  sebanyak
7 kali
10. Melakukan tahallul

- Himmah umroh:

1. Meningkatkan kedisiplinan
Ketika di tanah suci Mekkah dan Madinah, seluruh umat yang
melaksanakan ibadah haji dan umroh harus terbiasa untuk disiplin
ketika melaksanakan ritual haji maupun sholat. Pola disiplin ini di
harapkan bisa terus berkelanjutan meski waktu pelaksanaan ibadah
sudah selesai.

2. Meningkatkan kualitas diri dalam beribadah


Orang yang merasa banyak dosa sering merasa putus asa. Namun
Allah menjanjikan akan menghapus segala dosa yang kita miliki
ketika kita mau melaksanakan ibadah secara tulus dan ikhlas. Hal ini
akan mendorong kita untuk lebih taat menjalankan jenis ibadah yang
lain selain ibadah haji dan umroh.

3. Meningkatkan dakwah
Ketika umat Islam dari segela penjuru dunia berkumpul, akan menjadi
media yang tepat untuk meningkatkan dakwah Islamiyah secara
efektif. Di sini kita bisa saling belajar dan bertukar pengalaman
terhadap pelaksanaan ibadah maupun penanaman nilai-nilai Islam di
kehidupan sehari-hari dari masing-masing negara atau wilayah.
Selain lima hikmah dari pelaksanaan ibadah haji dan umroh di atas,
tentu masih ada banyak hikmah yang lain. Setiap umat pasti punya
sudut pandang yang berbeda terhadap pelaksanaan ibadah yang harus
dilakukan di tanah suci ini.
Namun yang terpenting adalah setelah pulang dari berhaji maupun
umroh, umat Islam harus punya pencerahan jiwa yang baru yang
diwujudkan dalam amal shaleh, baik untuk diri sendiri maupun bagi
masyarakat dan lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai