OLEH :
Rachmah Catur Agustin 2440018027
Thea Aisyah Safitri 2440018028
Arivia Surya Aldini 2440018029
Nadhifa Setyo Ayu Mustikaning Hapsari 2440018030
Muhammad Ilham Rizqi Dermawan 2440018031
Selain berdampak pada manusia, bahaya gas SO2 ini juga sangat berdampak
berbahaya pada lingkungan terutama udara. Sulfur dioksida ( SO2 ) adalah unsur
penting di atmosfer di daerah tercemar. Gas tersebut dipancarkan ke troposfer sebagai
akibat dari fenomena antropogenik dan alami. Sumber SO2 secara alami adalah
gunung berapi sedangkan sumber utama antropogenik dari SO2 adalah hasil
pembakaran BBM pada alat transportasi, peleburan bijih sulfida logam untuk
mendapatkan logam murni dan bakaran batu bara. Hujam asam disebabkan oleh reaksi
dari HSO2 dan O2 sehingga menjadi SO3 kemudian larut dalam awan, aerosol dan
bereaksi dengan H2O dan dikonversikan menjadi H2SO4. Hal tersebut dapat
berdampak merugikan pada lingkungan, tumbuhan dan hewan.
B. NAB GAS SO2
Menurut Permenakertrans No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Lingkungan Kerja, NAB dari Gas SO2 tersebut adalah :
B. METODE ANALISA
Menurut SNI 7119-7 :2017 dalam menguji kadar Sulfur Dioksida ( SO ) dengan
menggunakan metode pararosanilin menggunakan alat spektofotmeter
C. ALAT DAN BAHAN
a. Alat :
1. Labu ukur dengan ukuran 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 500 ml dan 1000 ml
2. Midget Impinger
3. Pipet volumetrik
4. Gelas ukur 100 ml
5. Gelas piala 100 ml, 250 ml, 500 ml dan 100 ml
6. Spektofotmeter sinar tampak dilengkapi kuvet
7. Timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 mg
8. Buret 50 ml
9. Labu erlenmeyer asah bertutup 250 ml
10. Oven
11. Kaca Arloji
12. Termometer
13. Barometer
14. Pengaduk
15. Botol reagen
b. Bahan :
1. Larutan penjerap tetrakloromerkurat (TCM) 0,04 M
2. Larutan induk natrium metabisulfit (Na2S2O5)
3. Larutan standar natrium metabisulfit (Na2S2O5)
4. Larutan induk iod (I2) 0,1 N
5. Larutan iod 0,01 N
6. Larutan indikator kanji
7. Larutan asam klorida (HCl) (1+10)
8. Larutan induk natrium tiosulfat (Na2S2O3) 0,1 N
9. Larutan Na2S2O3 0,01 N
10. Larutan asam klorida (HCl) 1 M
11. Larutan asam sulfamat (NH2SO3H) 0,6% b/v
12. Larutan asam fosfat (H3PO4) 3M
13. Larutan induk pararosanilin hidroklorida (C19H17N3 HCl) 0,2%
14. Larutan kerja pararosanilin
15. Larutan formaldehilda (HCHO) 0,2% v/v
16. Larutan penyangga asetat 1 M (pH = 4,74)
D. PROSEDUR KERJA
a. Prosedur sampling
b. Prosedur Analisa
-
-
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
a. Kurva kalibrasi
Pada kurva kalibrasi didapatkan angka sebagi berikut :
Konsentrasi Absorbansi
0 0,028
0,2 0,030
0,4 0,032
0,6 0,034
0,8 0,036
1 0,38
1,2 0,4
y= 1,9855x + 0,3334
LEMBAR KVERJA
PENGAMBILAN CONTOH UJI
KUALITAS UDARA LINGKUNGAN KERJA
Form. XX
Form. XX
Diketahui :
V : 10 ml
F : 1,01 lpm
t : 30 menit
Pa : 758 mmHg
Ta : 33,7 C = 306,85 K
Jadi, diketahui volume udara yang terkoreksi dalam kondisi normal adalah 29,34 liter.
y = 1,9855 ( x ) + 0,3334
y = 1.505,009 - 0,3334
y = 1.504,6756 µg = 1,5 mg
Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai besaran jumlah SO2 sebesar 1,5 mg
Diketahui :
a = 1,5 mg
V = 29,34 liter
konversi L ke m3 = 1000
Rumus :
Diketahui
Maka,
= 1,249 : 64,7
B. PEMBAHASAN
Didapatkan volume udara yang terkoreksi sebesar 29,34 liter. Dalam hasil uji yang
telah dihitung menggunakan rumus :
dapat menghasilkan 0,002 mg/m3. Konsentrasi SO2 dalam udara ambien di lingkungan kerja
yang mana jika dikomparasikan dengan Nilai Ambang Batas Kadar SO2 yang sesuai dengan
Permenakertrans No. 5 tahun 2018 tentang keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja
menyebutkan bahwa Nilai Ambang Batas untuk gas SO2 sebesar 0,1 BDS atau 0,25 mg/m3.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
REFERENSI
https://media.neliti.com/media/publications/110315-ID-analisis-risiko-kesehatan-lingkungan-
pap.pdf
file:///C:/Users/DELL/Downloads/15648-57358-3-PB.pdf
file:///C:/Users/DELL/Downloads/4731-35809-2-PB.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/14479-ID-analisis-kadar-gas-sulfur-dioksida-so2-
di-udara-ambien-pada-industri-makanan-rin.pdf