Disusun oleh
Tim Mata Pelajaran Matematika
1. Andre Maulana, A.Ma., S.Pd
2. Yuqita Miria, S.Pd.
3. Qoyma Yusnitha, S.Pd.
4. Yuvita Andriani, S.Pd., M.M.
5. Intan Puspita Sari, S.Pd.
Oleh
ANDRE MAULANA, A.Ma., S.Pd.
NIY. 19950508201311088
Guru Mata Pelajaran Matematika Wajib di Kelas XII.IPS
Ditulis oleh
KI-1dan KI-2:
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode
Menyajikanp
Kompetensi Materi KegiatanPembelaja
Indikator
Dasar Pokok ran
enyelesaianmasalah
yang
berkaitandengangeo
metriruang
3.2 Mengidentifikasifak Statistika Mengamatid
tapadaukuranpemusatandan - anmengidentifikasifa
Menentukan
penyebarandata Penyajian ktapadaukuranpemu
danmenganal
yangdisajikandalambentukt data satandanpenyebaran
isisukuranpe
abeldistribusifrekuensidan - data
musatandanp
histogram UkuranPe yangdisajikandalam
enyebaran
Menentukan ukuran musatan bentuktabeldistribusi
data yang
pemusatan dan penyebaran data frekuensidan
disajikandala
data yang disajikan dalam - histogram
mbentuktabe
bentuk tabel distribusi UkuranPe Mengumpul
ldistribusifre
frekuensi dan histogram nyebaran kandanmengolahinfo
kuensidan
Menganalisis Data rmasiuntukmembuat
histogram
ukuran pemusatan dan kesimpulan,
pencacahandalamtab
eldistribusifrekuensi
dan histogram
Menyajikanp
enyelesaianmasalah
yang
berkaitandenganpen
yajian data
hasilpengukurandan
pencacahandalamtab
eldistribusifrekuensi
Kompetensi Materi KegiatanPembelaja
Indikator
Dasar Pokok ran
dan histogram
3.3 Memahamikonsepk Kaidah Mengamatid
dankombinas ahpencacahan
i) (aturanpenjumlahan,
aturanperkalian,
permutasi,
dankombinasi)
3.4 Memahamikonsepp PeluangK Mengamatid
ersyarat) dankejadianbersyarat)
BAB I
DIMENSI TIGA
Kompetensi Dasar :
Tujuan Pembelajaran :
5. Menganalisis
Dimensi tiga merupakan bangun dengan ukuran yang terdiri atas panjang,
lebar, dan tinggi. Dimensi tiga juga sering disebut juga dengan bangun ruang. ...
Unsur tersebut adalah diagonal sisi, diagonal ruang, bidang frontal, dan bidang
Dimensi tiga terbentuk dari 3 elemen yaitu titik, garis, dan bidang. Titik
adalah lukisan tanda noktah yang dibubuhi nama menggunakan huruf kapital.
Suatu titik tidak memiliki besaran dan tidak berdimensi. Garis adalah himpunan
titik-titik yang hanya memiliki ukuran panjang dan berdimensi satu. Sedangkan
bidang adalah himpunan titik-titik yang memiliki ukuran panjang dan luas,
sehingga dikatakan berdimensi dua. Bidang adalah luasan (bidang datar), dan
sama lain. Kedudukan ini mempunyai syarat-syarat khusus yaitu sebagai berikut :
Titik berada pada garis karena garis itu melalui titik. Contohnya titik A, P, dan
Titik berada di luar garis karena garis itu tidak melalui titik. Contohnya titik
Q.
2.Titik tidak berada pada garis yang berada pada bidang itu.
Contohnya titik Q
1.Garis berada terletak pada bidang contohnya garis AB,AC, dll (gambar 4). Garis
berada pada bidang karena ada dua titik yang dilalui garis pada bidang itu.
2.Garis memotong atau menembus bidang yaitu contohnya garis PQ. Garis
menembus/memotong bidang karena ada satu titik yang dilalui garis pada bidang
3.Garis sejajar dengan bidang contohnya garis RS. Garis sejajar dengan bidang
karena garis itu sejajar dengan salah satu garis pada bidang itu atau tidak memiliki
Dua bidang sejajar apabila tidak ada satupun garis berpotongan bidang dari kedua
bidang.
Dua bidang saling berimpit ( α, β). Apabila setiap titik yang terletak pada bidang α
juga terletak pada bidang β atau setiap titik yang terletak pada bidang β juga
Kedudukan titik, garis dan bidang memiliki suatu aksioma. Aksioma adalah
sebuah pernyataan dimana pernyataan yang kita terima sebagai suatu kebenaran
dan bersifat umum. Tanpa perlu adanya pembuktian dari kita sendiri. Aksioma
1.Apabila dua buah bidang berpotongan tegak lurus, maka seluruh garis dari
2.Hasil perpotongan dua bidang adalah garis, sedangkan hasil perpotongan tiga
Proyeksi adalah proses penjatuhan (pemindahan) titik dan garis pada suatu
dengan cara menjatuhkan titik atau titik tersebut pada garis tegak lurus terhadap
bidang, dan biasanya dilambangkan dengan tanda aksen (‘). Berikut di bawah ini
Jarak adalah panjang ruas garis penghubung kedua bangun itu yang terpendek dan
bernilai positif.
Jarak antara titik A dan titik B adalah panjang ruas garis AB.
Jarak antara titik A dan garis g (titik A terletak di luar garis g) adalah panjang ruas
garis AA’, dengan titik A’ merupakan proyeksi titik A pada garis g. Dengan
perkataan lain jarak antara titik A dan garis g ditentukan dengan cara menarik
garis dari titik A tegak lurus garis g sehingga memotong garis g dititik A’, maka
garis AA’ adalah jarak antara titik A dan garis g. (lihat gambar 11 (a) ). Jika garis
g terletak pada suatu bidang dan titik A berada di luar bidang tersebut, maka
untuk menentukan jarak antara titik A dan garis g ditempuh dengan membuat
garis AB yang tegak lurus bidang, kemudian tariklah garis BC yang tegak lurus
garis g, sehingga diperoleh panjang ruas garis AC yang merupakan jarak antara
Jarak antara titik A dan bidang α adalah panjang ruas garis AA’. Dengan titik A’
merupakan proyeksi titik A pada bidang α .Karena AA’ ⊥ a dan AA’ b maka
Jarak Dua Garis Sejajar, Jarak Garis dan Bidang Yang Sejajar, Jarak Dua Bidang
Sejajar
Jarak antara garis g dan h yang sejajar adalah garis AB, dengan titik A adalah
sebarang titik pada garis g dan titik B merupakan proyeksi titik A pada garis h.
Jarak antara garis g dan bidang α = panjang ruas garis AB ( AB tegak lurus bidang
Bidang α sejajar dengan bidang β maka jarak kedua bidang = panjang ruas garis
Sudut adalah kemiringan yang dihasilkan antara garis dengan garis atau garis
dengan bidang. Sudut pada dimensi tiga biasa disimbolkan dengan α, β, atau θ.
Jika garis b tidak tegak lurus pada bidang α maka sudut antara garis b dan bidang
α adalah sudut lancip yang dibentuk oleh garis g dan proyeksi garis g pada bidang
α. Jika garis B tegak lurus pada bidang α maka sudut antara garis b dan bidang α
adalah 900
Jika garis B terletak pada bidang α atau sejajar dengan bidang α maka sudut antara
2. Pada kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 12 cm, titik P adalah tepat
ditengah CG, tentukan jarak titik C ke garis AP!
Jawaban :
Posisi titik C dan garis AP pada kubus sebagai berikut:
3. Panjang rusuk kubus ABCD . EFGH adalah 6 cm. Jika S adalah titik potong EG
dan FH, maka jarak DH ke AS adalah …
Jawaban :
53 km A
B
47 km
48 km
50 km
57 km
D
C 46 km
Masalah 2
B
A
Gambar 2 : Jarak Dua Titik
Jawab:
2. Diketahui panjang AB = 10 cm dan TA = 13 cm. Titik O
merupakan titik tengah garis BE. Tentukan jarak antara
titik T dan O pada gambar disamping!
Jawab:
Ayo Belajar
Jarak Titik ke Garis
Gambar a Gambar b
Gambar C
Melalui eksperimen kecil, tentukan panjang tali minimal yang
menghubungkan paku C (titik C) dengan tali yang terpasang pada
paku A dan paku B (ruas garis AB). Apa syarat yang harus dipenuhi
agar mendapatkan panjang tali mnimal? Beri alasan untuk jawaban
anda.
Masalah 2
Diberikan kubus ABCD.EFGH sebagai berikut. Jika panjang rusuk kubus adalah
2 cm, berapakah jarak titik A ke diagonal bidang EB?
Ayo Selesaikan
Masalah 3
Nomor Soal
AYO BELAJAR
JARAK TITIK KE BIDANG
Tabel jarak titik ke bidang
Masalah 1
Tiang penyangga dibuat untuk menyangga atap suatu gedung. Tiang penyangga ini
menghubungkan suatu titik pada salah satu sisi gedung dan suatu titik pada bidang atap
seperti ditunjukan pada gambar berikut.
Sumber : https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fdocplayer.info
%2Fdocs-images%2F85%2F92819342%2Fimages%2F280.jpg&imgrefurl=https%3A%2F
%2Fdocplaer.info
%2F92819342-.html&docid=IQZKouYqs8_YM&tbnid=59xXr8kCO85DvM%3A&vet=
1&source=sh%2Fx%2Fim
Pada gambar, apabila dibuat gambar tampak samping diperoleh gambar sebagai
berikut.
Dari gambar, cermati gambar kayu penyangga dan atap. Dapatkah anda menentukan
kondisi atau syarat agar panjang kayu penyangga seminimal mungkin?
Dari kegiatan mengamati diatas, tulislah istilah penting dari hasil pengamatan anda.
Dari kegiatan mengamati diatas, apakah terdapat hal-hal yang ingin anda tanyakan?
Tulislah pernyataan-pernyataan tersebut ke tempat berikut ini
Masalah 2
Pada masalah, siswa diberi limas T.ABCD dengan alas persegi dan siswa
diminta untuk menentukan jarak titik O ke bidang TBC.
Diberikan limas T.ABCD dengan alas persegi. Titik O adalah perpotongan
diagonal AC dan BD. Jika AB = BC = CD = AD = 6 cm, TA = TB = TC = TD =
3√6 cm dan tinggi 6 cm, berapakah jarak antara titik O dengan bidang
TBC ?
Ayo Selesaikan :
AYO BERLATIH
Kompetensi Dasar :
3.1. Mendeskripsikan statistika
4.1. Menyajikan statistika sebagai sarana belajar
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan sejarah statistika
2. Menjelaskan pengertian statistika
3. Mengidentifikasi pemakai statistika
4. Menjelaskan contoh statistika
5. Menganalisis data yang ada
A. Sejarah statistika
Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah istilah dalam bahasa Latin
modern statisticum collegium ("dewan negara") dan bahasa Italia statista
("negarawan" atau "politikus").
Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik dalam bahasa Jerman untuk
pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan
mengartikannya sebagai "ilmu tentang negara (state)". Pada awal abad ke-19 telah
terjadi pergeseran arti menjadi "ilmu mengenai pengumpulan dan klasifikasi
data". Sir John Sinclair memperkenalkan nama (Statistics) dan pengertian ini ke
dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika secara prinsip mula-mula hanya mengurus
data yang dipakai lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan.
Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang dilakukan
secara teratur untuk memberi informasi kependudukan yang berubah setiap saat.
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak
menggunakan bidang-bidang dalam matematika, terutama peluang. Cabang
statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode
ilmiah, statistika inferensi, dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal
abad ke-20 oleh [Ronald Fisher] (peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson
(metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem sampel
berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah
menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hingga
linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta
psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya. Akibatnya
lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau biostatistika),
dan psikometrika. Meskipun ada pihak yang menganggap statistika sebagai
cabang dari matematika, tetapi sebagian pihak lainnya menganggap statistika
sebagai bidang yang banyak terkait dengan matematika melihat dari sejarah dan
aplikasinya. Di Indonesia, kajian statistika sebagian besar masuk dalam fakultas
matematika dan ilmu pengetahuan alam, baik di dalam departemen tersendiri
maupun tergabung dengan matematika.
B. Pengertian statistika
Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaannya dan penarikan
kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisaan yang dilakukan.
Statistika dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu statistika deskriptif dan
statistika inferensia.
Statistika deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan
penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna.
Sedangkan pengertian
statistika inferensia adalah metode yang berhubungan dengan analisis
sebagian data untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan
tentang seluruh gugus data induknya.
2. Modus
Yang dimaksud dengan modus dalam statistika adalah data yang paling
sering muncul atau data yang memiliki frekuensi terbesar di antara data-data
lainnya.
3. Median
Median itu nilai tengah. Median ini ada 2 jenisnya. Kedua jenis median
tersebut adalah median untuk data ganjil dan data genap. Rumus yang dipakai
untuk menghitungnya pun berbeda.
4. Jangkauan
Sesuai dengan namanya, jangkauan itu mencakup data terbesar dan data
terkecil. Jangkauan digunakan untuk menghitung selisih nilai tertinggi dan nilai
terkecil dalam kelompok data tersebut. Oleh karena itu, rumus yang digunakan
untuk menghitung jangkauan adalah Xmax-Xmin.
5. Kuartil
Kuartil atau Qi adalah nilai yang membagi sekumpulan data yang telah
disusun ke dalam 4 bagian sama besar.
6. Simpangan Kuartil
Yang dimaksud dengan simpangan kuartil adalah jangkauan dari ketiga kuartil
itu sendiri.
7. Simpangan Rata-Rata
Selain simpangan kuartil, ada juga yang namanya simpangan rata-rata.
hasil penghitungan dari simpangan rata-rata selalu positif.
8. Ragam
9. Simpangan Baku
Rumus statistik data tunggal yang terakhir adalah simpangan baku, atau yang
biasa dikenal dengan istilah deviasi standar.
D. Contoh soal
Soal 1.
Disajikan data sebagai berikut: 6, 7, 7, 8, 9, 8, 6, 7, 8, 5, 9, 4 Kemudian tentukan
modus dari data yang telah disajikan di atas!
Jawab:
Terlihat yang paling banyak tampil atau muncul adalah 7 dan 8. Di mana masing-
masing sama sebanyak 3 kali muncul. Sehingga dapat kita ketahui bahwa
modusnya adalah 7 dan 8.
Soal 2.
Disajikan data dari nilai ujian matematika anak kelas XI IPA-1 seperti berikut ini:
7, 8, 8, 6, 8, 6, 9, 7, 6, 8, 5, 8
Maka tentukan nilai dari modus data yang disajikan di atas!
Jawab:
Modus yang diambil dari data yang paling banyak tampil atau muncul. Dari data
di atas maka dapat kita ketahui bahwa modusnya adalah 8.
Soal 3.
Perhatikan data yang disajikan di bawah ini: 7, 8, 9, 10, 5, 4, 2, 3, 1
Tentukan nilai modus datanya!
Jawab:
Data ini tidak mempunyai modus, sebab tidak ada suatu nilai yang muncul lebih
sering dari yang lain. Semuanya memiliki frekuensi sama.
Soal 4.
Perhatikan tabel distribusi frekuensi data tunggal di bawah ini:
Tentukan modus dari data di atas!
Jawab:
Yang paling banyak muncul atau modusnya adalah 7. Karena muncul sebanyak 11
kali. Sehingga dapat kita ketahui modusnya adalah 7.
Soal 5
Perhatikan tabel berikut!
Soal 6.
Di Desa Joho diadakan pengukuran tinggi badan, beberapa penduduk setempat
kemudian dijadikan sebagai sampel, sehingga diperoleh data sebagai berikut:
172, 167, 180, 170, 169, 160, 175, 165, 173, 170
Hitunglah Simpangan Baku Data Kelompok terhadap sampel data di atas.
Cara menghitung Simpangan Baku secara manual: Dari perhitungan di atas, maka
diketahui jika nilai variannya yaitu 30,32. Oleh sebab itu, untuk menghitung
simpagan baku hanya membutuhkan akar kuadrat dari nilai varian itu, yakni s =
√30,32 = 5,51. Sehingga, nilai Simpangan Baku Data Kelompoknya yaitu 5,51.
Soal 7.
Hitunglah simpangan rata-rata dari nilai ulangan Matematika siswa Kelas XI
SMK PGRI 2 Tanjung Raja seperti yang ada pada Tabel 1 berikut ini :
Tabel 1 Nilau ulangan matematika siswa Kelas XI SMK PGRI Tanjung Raja
Dari table diatas, dapat diperoleh hasil yang sudah dibulatkan yaitu 65,7
Maka, simpangan rata-rata (SR) = 671,7 / 71 = 9,46
Soal 8.
Simpangan baku dari data 8,12,14,15,6,5,11,8,9,12 adalah..
Jawab :
Pertama, kita akan tentukan rata - rata (x̄) data di atas.
Soal 9.
Simpangan rata-rata dari data 5,6,4,6,5,8,7,7,8,4 adalah ...
Data Frekuensi
4 2
5 2
6 2
7 2
8 2
x̄ = ∑x / n
x̄ = (5 + 6 + 4 + 6 + 5 + 8 + 7 + 7 + 8 + 4) / 10
x̄ = 60/ 10
x̄ = 6
SR = ∑|x - x̄| / n
SR = (2|4 - 6| + 2|5 - 6| + 2|6 - 6| + 2|7 - 6| + 2|8 - 6|) / 10
SR = [2(2) + 2(1) + 2(0) + 2(1) + 2(2)] / 10
SR = 12 / 10
SR = 1,2
Sehingga simpangan rata-rata dari data tersebut adalah 1,2.
Evaluasi :
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Perhatikan histogram berikut yang menyajikan data berat badan (dalam kg) 30
orang siswa. Modus data tersebut adalah…
2.
4.
5.
8. Pada Desa Bangun Rejo terdapat sebuah pengukuran tinggi badan, beberapa
warga yang akan dijadikan sebagai sampel, yaitu sebagai berikut : 172, 167, 180,
170, 169, 160, 175, 165, 173, 170
Hitunglah Simpangan Baku Data Kelompok pada sampel dari data diatas.
9. Simpangan baku dari data 4,6,8,2,5,7,3 adalah....
10. Data frekuensi
43-47 5
48-52 12
53-57 9
58-62 4
Simpangan baku dari data diatas adalah...
DAFTAR PUSTAKA