0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan2 halaman
Teknologi pengomposan limbah ternak sederhana meliputi penambahan bahan pembantu seperti orgadec dan pengadukan berkala untuk mempercepat proses penguraian. Proses pembuatan kompos meliputi pencampuran kotoran sapi dan bahan tambahan lainnya, penumpukan lapisan demi lapisan, penutupan, dan pengadukan berkala selama 21-30 hari hingga menghasilkan kompos berwarna kehitaman yang siap digunakan.
Teknologi pengomposan limbah ternak sederhana meliputi penambahan bahan pembantu seperti orgadec dan pengadukan berkala untuk mempercepat proses penguraian. Proses pembuatan kompos meliputi pencampuran kotoran sapi dan bahan tambahan lainnya, penumpukan lapisan demi lapisan, penutupan, dan pengadukan berkala selama 21-30 hari hingga menghasilkan kompos berwarna kehitaman yang siap digunakan.
Teknologi pengomposan limbah ternak sederhana meliputi penambahan bahan pembantu seperti orgadec dan pengadukan berkala untuk mempercepat proses penguraian. Proses pembuatan kompos meliputi pencampuran kotoran sapi dan bahan tambahan lainnya, penumpukan lapisan demi lapisan, penutupan, dan pengadukan berkala selama 21-30 hari hingga menghasilkan kompos berwarna kehitaman yang siap digunakan.
PENDAHULUAN Untuk mempercepat proses pengomposan Prosedur Pembuatan
ini telah banyak dikembangkan teknologi
L imbah ternak merupakan sisa buangan dari suatu proses produksi kegiatan usaha ternak, limbah ternak dapat berupa padat dan cair, pengomposan. Pada prinsipnya pengembangan teknologi pengomposan didasarkan pada proses 1. Kotoran sapi, limbah pakan, dedak dan sekam bakar diaduk agar tercampur secara merata, campuran diusahakan dalam keadaan penguraian bahan organik yang terjadi secara lembab, jika terlalu kering dapat disiram m a u p u n g a s . S e b a g a i s i s a p ro d u k s i , alami. Proses penguraian dioptimalkan keberadaannya sampai saat ini masih menjadi dengan air, tetapi jangan terlalu basah. sedemikian rupa sehingga pengomposan dapat sumber permasalahan, dimana limbah yang berjalan dengan lebih cepat dan efisien. 2. Campuran kotoran dihamparkan di tanah dihasilkan belum ditangani secara baik sehingga kering yang terhindar dari air hujan dan limbah yang seharusnya dapat dimanfaatkan Teknologi sederhana yang dapat diterapkan cahaya matahari (sebaiknya dibuatkan saung) malah menjadi sumber pencemaran. untuk mempercepat proses pengomposan, dengan ketebalan 20 – 25 cm, kemudian diantaranya adalah dengan menambahkan Saat ini masyarakat masih kurang menyadari taburi secara merata dengan orgadec. bahan pembantu untuk mempercepat akan pentingnya upaya pengelolaan limbah pengomposan atau yang biasa disebut dengan 3. Di atas lapisan pertama kemudian ditumpuk peternakan, padahal jika limbah peternakan aktivator pengomposan, salah satunya adalah lagi dengan campuran kotoran setebal 20 – 25 ditangani secara optimal akan memberikan Orgadec. cm kemudian taburi secara merata dengan banyak manfaat baik terhadap lingkungan orgadec, demikian selanjutnya sampai maupun terhadap segi finansial, karena setelah campuran kotoran habis, kemudian ditutup PEMBUATAN KOMPOS melalui tahap pengolahan akan menghasilkan dengan terpal produk yang mempunyai nilai jual tinggi. Bahan 4. Setiap 7 hari lakukan pengadukan, kemudian Salah satu proses pengolahan limbah 1. Kotoran sapi : 80% tutup kembali dengan terpal. peternakan yang memiliki prospek untuk dikembangkan adalah pembuatan kompos dalam 2. Arang sekam : 10% bentuk pupuk organik (kompos), mengingat pada 3. Limbah pakan : 8% saat ini produk kompos banyak dibutuhkan dan 4. Kapur Pertanian: 2% memiliki nilai ekonomis yang tinggi. 5. Orgadec : 0,5%
TEKNOLOGI PENGOMPOSAN
K ompos merupakan hasil pelapukan/
penguraian bahan organik diantaranya kotoran ternak/feses, sisa pakan ternak, limbah 5. Setelah 21 – 30 hari kompos telah jadi, kemudian kompos diayak untuk memisahkan dari batu, plastik atau sampah lainnya. pertanian serta bahan organik lainnya. Secara alami bahan-bahan organik tersebut akan 6. Ciri kompos yang telah siap untuk digunakan mengalami penguraian di alam dengan bantuan diantaranya adalah berwarna kehitaman, mikroba. Namun proses pengomposan yang remah seperti tanah dan tidak berbau. terjadi secara alami berlangsung lama dan 7. Setelah diayak kompos dapat dikemas dalam Bahan lambat. Pembuat Kompos karung atau langsung digunakan. Pembuatan KOMPOS Kompos Jadi yang Telah Diayak dan Dikemas Kotoran Sapi PENGEPAKAN DAN PENYIMPANAN
K ompos yang sudah selesai diproses dan tidak segera
digunakan, hendaknya disimpan di tempat yang terlindung dari hujan dan sinar matahari secara langsung (gudang), hal ini dimaksudkan agar kompos tetap dalam keadaan baik. Untuk menjaga kualitas kompos tersebut, selama penyimpanan sebaiknya kompos dikemas dalam karung yang kedap udara dan tahan air agar terhindar dari penguapan akibat panas dan pencucian yang disebabkan oleh air.
TEMPAT PEMBUATAN KOMPOS
BPTP JAWA BARAT
s ebelum dilaksanakan pembuatan kompos, perlu
terlebih dahulu disiapkan tempat untuk pembuatan kompos, tempat pembuatan ini hendaknya dipilih dekat Jl. Kayuambon No. 80 Lembang 40391 Telp./Fax.: 022-2786238/2789846 Wesite : http://jabar.litbang.deptan.go.id dengan sumber bahan pokok serta terbebas dari genangan E-mail:bptp-jabar@litbang.deptan.go.id air. Tempat pembuatan kompos sebaiknya dibuatkan saung dengan lantai dan dinding yang kedap air agar selama proses pembuatan, kompos tidak terkena air hujan dan sinar matahari secara langsung sehingga proses BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN Seri : Peternakan pembuatan kompos berjalan optimal. (BPTP) JAWA BARAT Nomor : 10/Leaflet/APBN/2011/Taemi F. 2011