Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN Untuk mempercepat proses pengomposan Prosedur Pembuatan

ini telah banyak dikembangkan teknologi


L imbah ternak merupakan sisa buangan dari
suatu proses produksi kegiatan usaha ternak,
limbah ternak dapat berupa padat dan cair,
pengomposan. Pada prinsipnya pengembangan
teknologi pengomposan didasarkan pada proses
1. Kotoran sapi, limbah pakan, dedak dan sekam
bakar diaduk agar tercampur secara merata,
campuran diusahakan dalam keadaan
penguraian bahan organik yang terjadi secara lembab, jika terlalu kering dapat disiram
m a u p u n g a s . S e b a g a i s i s a p ro d u k s i , alami. Proses penguraian dioptimalkan
keberadaannya sampai saat ini masih menjadi dengan air, tetapi jangan terlalu basah.
sedemikian rupa sehingga pengomposan dapat
sumber permasalahan, dimana limbah yang berjalan dengan lebih cepat dan efisien. 2. Campuran kotoran dihamparkan di tanah
dihasilkan belum ditangani secara baik sehingga kering yang terhindar dari air hujan dan
limbah yang seharusnya dapat dimanfaatkan Teknologi sederhana yang dapat diterapkan
cahaya matahari (sebaiknya dibuatkan saung)
malah menjadi sumber pencemaran. untuk mempercepat proses pengomposan,
dengan ketebalan 20 – 25 cm, kemudian
diantaranya adalah dengan menambahkan
Saat ini masyarakat masih kurang menyadari taburi secara merata dengan orgadec.
bahan pembantu untuk mempercepat
akan pentingnya upaya pengelolaan limbah pengomposan atau yang biasa disebut dengan 3. Di atas lapisan pertama kemudian ditumpuk
peternakan, padahal jika limbah peternakan aktivator pengomposan, salah satunya adalah lagi dengan campuran kotoran setebal 20 – 25
ditangani secara optimal akan memberikan Orgadec. cm kemudian taburi secara merata dengan
banyak manfaat baik terhadap lingkungan orgadec, demikian selanjutnya sampai
maupun terhadap segi finansial, karena setelah campuran kotoran habis, kemudian ditutup
PEMBUATAN KOMPOS
melalui tahap pengolahan akan menghasilkan dengan terpal
produk yang mempunyai nilai jual tinggi. Bahan
4. Setiap 7 hari lakukan pengadukan, kemudian
Salah satu proses pengolahan limbah 1. Kotoran sapi : 80% tutup kembali dengan terpal.
peternakan yang memiliki prospek untuk
dikembangkan adalah pembuatan kompos dalam 2. Arang sekam : 10%
bentuk pupuk organik (kompos), mengingat pada 3. Limbah pakan : 8%
saat ini produk kompos banyak dibutuhkan dan 4. Kapur Pertanian: 2%
memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
5. Orgadec : 0,5%

TEKNOLOGI PENGOMPOSAN

K ompos merupakan hasil pelapukan/


penguraian bahan organik diantaranya
kotoran ternak/feses, sisa pakan ternak, limbah
5. Setelah 21 – 30 hari kompos telah jadi,
kemudian kompos diayak untuk memisahkan
dari batu, plastik atau sampah lainnya.
pertanian serta bahan organik lainnya. Secara
alami bahan-bahan organik tersebut akan 6. Ciri kompos yang telah siap untuk digunakan
mengalami penguraian di alam dengan bantuan diantaranya adalah berwarna kehitaman,
mikroba. Namun proses pengomposan yang remah seperti tanah dan tidak berbau.
terjadi secara alami berlangsung lama dan 7. Setelah diayak kompos dapat dikemas dalam
Bahan
lambat. Pembuat Kompos karung atau langsung digunakan.
Pembuatan
KOMPOS
Kompos Jadi yang Telah Diayak dan Dikemas
Kotoran Sapi
PENGEPAKAN DAN PENYIMPANAN

K ompos yang sudah selesai diproses dan tidak segera


digunakan, hendaknya disimpan di tempat yang
terlindung dari hujan dan sinar matahari secara langsung
(gudang), hal ini dimaksudkan agar kompos tetap dalam
keadaan baik.
Untuk menjaga kualitas kompos tersebut, selama
penyimpanan sebaiknya kompos dikemas dalam karung
yang kedap udara dan tahan air agar terhindar dari
penguapan akibat panas dan pencucian yang disebabkan
oleh air.

TEMPAT PEMBUATAN KOMPOS


BPTP JAWA BARAT

s ebelum dilaksanakan pembuatan kompos, perlu


terlebih dahulu disiapkan tempat untuk pembuatan
kompos, tempat pembuatan ini hendaknya dipilih dekat
Jl.
Kayuambon No. 80 Lembang 40391
Telp./Fax.: 022-2786238/2789846
Wesite : http://jabar.litbang.deptan.go.id
dengan sumber bahan pokok serta terbebas dari genangan E-mail:bptp-jabar@litbang.deptan.go.id
air.
Tempat pembuatan kompos sebaiknya dibuatkan
saung dengan lantai dan dinding yang kedap air agar
selama proses pembuatan, kompos tidak terkena air hujan
dan sinar matahari secara langsung sehingga proses BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
Seri : Peternakan
pembuatan kompos berjalan optimal. (BPTP) JAWA BARAT
Nomor : 10/Leaflet/APBN/2011/Taemi F.
2011

Anda mungkin juga menyukai