Anda di halaman 1dari 2

JAWABAN FORUM MEET 11

Berdasarkan alasan terbentuknya, kelompok dapat dibagi menjadi dua yaitu dapat berbentuk
kelompok formal ataupun kelompok informal.
1. Kelompok Formal (Formal Group) adalah kelompok yang terbentuk karena tindakan
manajerial organisasi, dirancang secara intensional untuk mengarahkan anggotanya ke
arah tujuan organisasi. Perilaku anggota yang terikat didalamya ditentukan dan diarahkan
pada tujuan organisasional.
Contohnya yaitu diterapkannya SOP agar tujuan organisasi bisa tercapai.
Kelompok formal mempunyai dua bentuk, antara lain:
a. Kelompok Komando (Command Group), merupakan kelompok yang ditentukan oleh
hubungan diantara individu yang menjadi bagian formal dari organisasi, mereka yang
memunyai legitimasi memberi perintah kepada yang lain.
b. Kelompok Tugas (Task Group), merupakan kelompok formal organisasional yang
dibentuk untuk melakukan tugas spesifik. Kelompok ini terdiri dari individu dengan
minat dan keahlian khusus dalam bidang tertentu tanpa memandang posisi mereka
dalam hirarki organisasi.
2. Kelompok Informal (Informal Group) adalah kelompok yang berkembang secara alamiah
diantara individu, tanpa pegarahan dari organisasi dimana mereka bekerja. Kelompok
informal tidak terstruktur maupun ditentukan secara organisasional. Kelompok informal
terbentuk sebagai konsekuensi dari tindakan individu sebagai tanggapan atas kebutuhan
dan kontak sosial. Kelompok ini merupakan kelompok sosial yang berkembang berdasarkan
minat yang sama dan pertemanan.
Contohnya yaitu berbuat baik sesama rekan kerja, mau diajak bekerja sama, dan
menghormati antara rekan kerja.
Kelompok informal mempunyai dua bentuk, antara lain:
a. Kelompok Minat (Interest Group) adalah kelompok pekerja yang berkumpul untuk
memuaskan minat atau kepentingan bersama.
b. Kelompok Persahabatan (Friendship Group) adalah kelompok informal yang
berkembang karena anggotnya adalah teman, sering saling bertemu di luar organisasi
Sedangkan dilihat dari interaksinya, kelompok dibedakan menjadi dua jenis, antara lain sebagai
berikut:
1. Kelompok Primer, merupakan kelompok dengan interaksi atau hubungan langsung.
Contohnya yaitu interaksi sosial secara tatap muka (face to face).
2. Kelompok Sekunder, merupakan kelompok dengan interaksi tidak langsung. Contohnya
yaitu selalu memperhitungkan untung dan rugi sehingga hubungannya kurang bersifat
kekeluargaan.
JAWABAN KUIS MEET 11
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai 5 (lima) Tahap Perkembangan Kelompok yang
dimaksud oleh Bruce Tuckman :
Tahap Pembentukan (Forming)
Tahap ini merupakan tahap pertama dalam pembentukan kelompok kerja, para anggota mulai
mempelajari tugas yang diberikan dan berkenalan dengan anggota lainnya. Tahap Forming ini
dikarakteristikkan oleh banyaknya ketidakpastian, para anggota kelompok masih tidak terlalu
jelas mengenai Tujuan dan Objective kelompok, merasa kebingungan, masih menyembunyikan
perasaan masing-masing, keterlibatannya masih kurang.
Tahap timbulnya Konflik (Storming)
Tahap kedua adalah Tahap timbulnya konflik yang menurut Tuckmen disebut dengan Storming.
Para anggota mulai bekerja tetapi mereka cenderung akan mempertahankan pendapat mereka
sendiri, menolak batasan-batasan yang ditetapkan oleh Kelompok terhadap Individu mereka.
Tahap Storming ini dikarakteristikan oleh konflik Intra Kelompok. Beberapa tanda-tanda bahwa
Kelompok berada di Tahap Storming adalah timbulnya kemarahan, perasaan menyebalkan,
ketidaknyamanan, terjadinya adu pendapat / konfilik dan kegagalan.
Tahap Normalisasi (Norming)
Tahap ketiga adalah Tahap Normalisasi (Norming) yaitu Tahap terbentuk hubungan yang dekat
antar anggota kelompok dan menetapkan aturan-aturan serta menemukan cara komunikasi
yang tepat supaya dapat membantu mereka mencapai tujuan yang diinginkan. Tanda-tanda
Kelompok berada di Tahap Norming adalah adanya peninjauan ulang dan penjelasan mengenai
Objective/Tujuan Kelompok, timbulnya persahabatan dan kerjasama antar anggota kelompok,
mulai dapat mendengar pendapat anggota lain serta dapat meng-identifikasi-kan kekuatan dan
kelemahan.
Tahap berkinerja (Performing)
Tahap keempat adalah Tahap berkinerja (Performing) dimana semua anggota kelompok telah
dapat bekerja dan berfungsi secara penuh. Pada tahap ini, semua anggota memiliki
kebersamaan, Percaya diri, kreatif, Inisiatif dan semangat yang tinggi serta Sukses.
Tahap Pembubaran (Adjourning)
Tahap ini dikhususkan untuk Kelompok-kelompok kerja yang bersifat sementara. Setelah suatu
proyek selesai ataupun suatu permasalahan berhasil dituntaskan, kelompok kerja tersebut akan
dibubarkan.
Catatan : Untuk kelompok-kelompok kerja yang permanen, Tahap terakhir adalah di Tahap
berkinerja (Performing).

Anda mungkin juga menyukai