Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

“KODE ETIK GURU DAN KODE ETIK BK”

OLEH KELOMPOK 12 :

1. ARYA WIJAYA (19065029)


2. DONI MALQADRI (19065004)
3. NADILA SEPTIA (19065041)
4. Riki wahyudi (19065017)

UNIVERSITAS NEGRI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufik dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalalah yang berjudul “KODE ETIK
GURU DAN KODE ETIK BK”. Pembuatan makalah ini bertujuan sebagai bahan pembelajaran
untuk mata kuliah Bimbingan dan Konseling.
Shalawat beriring salam tidak lupa penulis hadiahkan kepada arwah junjungan alam yakni
Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam jahiliyah ke alam yang
berilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari berbagai
kesalahan. Kebenaran dari makalah ini semata-semata karena hidayah Allah SWT dan segala
kekurangannya merupakan keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang harus terus belajar.
Maka dari itu, penulis mengharapakan segala kritikan ataupun saran yang bersifat membangun
agar dapat menjadi bekal penulis pada penyusunan makalah selanjutnya. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Pariaman, Mei 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
LATAR BELAKANG ................................................................................................................... 1
RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................. 3


1. PENGERTIAN KODE ETIK ..................................................................................................3
2. RUANG LINGKUP KODE ETIK GURU DAN BK...............................................................3
3. SANKSI KODE ETIK ........................................................................................................... .5

BAB III PENUTUP ....................................................................................................................8


KESIMPULAN ........................................................................................................................... 8
SARAN ........................................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA
..................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti layaknya sebuah pembelajaran bimbingan dan konseling juga membutuhkan apa yang
dinamakan setrategi dalam pelaksanaanya. Dalam hal untuk mengetahui strategi apa yang tepat
untuk digunakan kepada seorang yang hendak dibimbing (konseli) itulah seorang yang hendak
membimbing (konselor) membutuhkan kode etik untuk menjalankan profesinya tersebut.
Dalam masalah bimbingan dan konseling kode etik sangat dibutuhkan. kode etik dibutuhkan ketika
seseorang (konselor) hendak membimbing seorang atau individu (konseli) kearah pengembangan
pribadinya. peran kode etik yaitu sebagai acuan dan tuntunan dalam memberikan masukan-
masukan kepada konseli agar masukan yang diberikan oleh konselor tidak menyelewwng atau
keluar dari aturan-aturan, norma-norma yang berlaku dimasyarakat maupun di kalangan konselor
sendiri.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kami menemukan
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
a. Apakah pengertian kode etik ?
b. Bagaimana ruang lingkup kode etik guru dan kode etik BK ?
c. Apa saja sanksi kode etik ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kode Etik


Kode Etik Dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata
cara sebagai pedoman berperilaku.

Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan
yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik
menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam
standaart perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama adalah keinginan
untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat.

Nilai professional dapat disebut juga dengan istilah asas etis.(Chung, 1981
mengemukakan empat asas etis, yaitu : (1). Menghargai harkat dan martabat (2).
Peduli dan bertanggung jawab (3). Integritas dalam hubungan (4). Tanggung jawab
terhadap masyarakat.

Kode etik dijadikan standart aktvitas anggota profesi, kode etik tersebut sekaligus
sebagai pedoman (guidelines). Masyarakat pun menjadikan sebagai perdoman
dengan tujuan mengantisipasi terjadinya bias interaksi antara anggota profesi. Bias
interaksi merupakan monopoli profesi., yaitu memanfaatkan kekuasan dan hak-hak
istimewa yang melindungi kepentingan pribadi yang betentangan dengan masyarakat.
Oteng/ Sutisna (1986: 364) mendefisikan bahwa kode etik sebagai pedoman yang
memaksa perilaku etis anggota profesi.

Konvensi nasional IPBI ke-1 mendefinisikan kode etik sebagai pola ketentuan, aturan,
tata cara yang menjadi pedoman dalam menjalankan aktifitas maupun tugas suatu
profesi. Bahsannya setiap orang harus menjalankan serta mejiwai akan Pola,
Ketentuan, aturan karena pada dasarnya suatu tindakan yang tidak menggunakan kode
etik akan berhadapan dengan sanksi.

B. Ruang Lingkup Kode Etik Guru dan BK


1. Ruang Lingkup Kode Etik Guru
Ruang lingkup kode etik guru itu meliputi keseluruhan peranan guru itu :
a. Guru sebagai pengewantahan nilai-nilai
b. Guru sebagai pengelola hubungan antara : guru-bahan pelajaran-
siswa/mahasiswa.
c. Guru sebagai psychological architect, yang mencakup sub-peranan sebagai
berikut : 6
1) Planning units of instruction,
2) Diagnosing student learning difficulties,
3) Prescribing appropriate learning activities,
4) Relating learning experiences to individual pupil interests,
5) Organizing curriculum,
6) Evaluating pupil progress.
Kewajiban dalam jabatan ini dapar dipandang dalam tiga dimensi hubungan,
yaitu hubungan antara :

1) Guru dengan anak didik (siswa/mahasiswa),


2) Guru dengan guru sejawatnya,
3) Guru dengan masyarakat dan pemerintah

2. Ruang Lingkup Kode Etik BK


Mengacu pada Kode Etik Bimbingan dan Konseling Indonesia tahun 2010, maka
ruang lingkup etika profesi bimbingan dan konseling Indonesia membahas 5 bab
berikut:
1. Dasar Kode Etik Profesi BK
2. Kualifikasi dan Kegiatan Profesional Konselor
3. Hubungan Kelembagaan
4. Praktik Mandiri dan Laporan kepada Pihak Lain
5. Ketaatan kepada Profesi
Sementara Kode Etik American Counseling association (ACA) terdiri atas delapan
bagian yang membahas bidang - bidang berikut:

1. Hubungan Konseling
2. Kerahasiaan, Komunikasi Pribadi dan Privasi
3. Tanggung jawab Profesional
4. Hubungan dengan Profesi Lain
5. Evaluasi, Penilaian, dan Interpretasi
6. Pengawasan, Pelatihan, dan Interpretasi
7. Penelitian dan Publikasi
8. Pemecahan Masalah Etika

7
C. Sanksi Kode Etik Guru dan BK
Guru wajib mematuhi kode etik profesinya. Apabila terjadi pelanggaran
terhadap kode etik profesi guru maka kepadanya diberikan sanksi sebagai berikut:

1. Guru dapat di berhentikan tidak dengan hormat dari jabatan sebagai guru,karena :
a. Melanggar sumpah dan janji jabatan.
b. Melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama. c.Melalaikan
kewajiban dalam melaksanakan tugas selama 1 bulan atau lebih
secara terus menerus.
2. Teguran
3. Peringatan tertulis
4. Penundaan pemberian hak guru
5. Penurunan Pangkat
6. Pemberhentian dengan hormat
7. Pemberhentian tidak dengan hormat

Mekanisme penerapan sanksi, pelanggaran terhadap kode etik akan mendapatkan


sanksi yang mekanismenya menjadi tanggung jawab dewan pertimbangan kode etik
abkin sebagaimana diatur dalam anggaran rumah tangga abkin, bab x, pasal 26 ayat 1
dan 2. Berikut pasal 26 ayat 1 dan 2 :

1. Pada organisasi tingkat nasional dan profinsi dibentuk dewan pertimbangan kode
etik bimbingan dan konseling indonesia.
2. Dewan pertimbangan kode etik bimbingan da konseling indonesia sebagaimana yang
dimaksud oleh ayat 1 mempunyai fungsi pokok:
a. Menegakkan dan penghayatan dan pengalaman kode etik bimbingandan
konseling indonesia.
b. Memberikan pertimbanagan kepada pengurus besar atau pengurus daerah
abkin atau adanya perbuatan melanggar kode etik bimbingan dan konseling
oleh anggota setelah mengadakan penyelidikan yang seksama dan
bertanggung jawab
c. Bertindak sebagai saksi di pengadilan dalam perkara berkaitan dengan profesi
bimbingan dan konseling.

8
Apabila terjadi pelanggaran seperti tercantum diatas maka mekanisme penerapan
sanksi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Mendapatkan pengaduan dan informasi dari konseli dan atau masyarakat


b. Pengaduan disampaikan kepada dewan kode etik di tingkat daerah
c. Apabila pelanggaran yang dilakukan masih relatif ringan maka
penyelesaiannya dilakukan oleh dewan kode etik di tingkat daerah.
d. Pemanggilan konselor yang bersangkutan untuk verifikasi data yang
disampaikan oleh konseli dan atau masyarakat.
e. Apabila berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan oleh dewan kode etik
Daerah terbukti kebenarannya maka diterapkan sangsi sesuai dengan
masalahnya.

Konselor wajib mematuhi kode etik profesi bimbingan dan konseling. Apabila
terjadi pelanggaran terhadap kode etik profesi bimbingan dan konseling maka
kepadanya diberikan sanksi sebagai berikut:

1. Memberikan teguran secara lisan dan tertulis


2. Memberikan peringatan keras secara tertulis
3. Pencabutan keanggotan abkin
4. Pencabutan lisensi
5. Apabila terkait dengan permasalahan hukum/ kriminal maka akan diserahkan pada
pihak yang berwenang.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kode etik ialah ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh siapa
saja yang berkecimpung dalam bidangnya masing-masing misalnya seperti guru bimbingan dan
konseling memiliki kode etik yang harus di ikuti agar profesi seorang guru tersebut terarah dengan
baik.
Menurut saya kode etik yang di keluarkan oleh ABKIN sudah relatif bagus hanya saja yang
perlu di perhatikan kembali ialah guru bimbingan dan konseling itu sendiri, apakah konselor itu
mampu mengikuti kode etik tersebut atau malah mengabaikanya. Tetapi ketika kode etik tersebut
tidak di terapkan atau tidak di ikuti maka yang terjadi adalah kode etik tersebut tidak berfungsi
sebagai mana mestinya dan guru tersebut akan mendapatkan sangsi sebagaimana mestinya seperti :
1. Memberikan teguran secara lisan dan tertulis
2. Memberikan peringatan keras secara tertulis
3. Pencabutan keanggotan ABKIN
4. Pencabutan lisensi
5. Apabila terkait dengan permasalahan hukum/ kriminal maka akan diserahkan pada pihak yang
berwenang.

B. Saran
Penulis mengetahui dalam makalah ini tentunya masih ada kekurangan-kekurangan yang
tanpa di senggaja atau di sadari kekuranganya maka dalam hal ini di harapkan saran dan kritik yang
sifatnya membantu atau membanggun motifasi dalam membuat makalah berikutnya.

1
0
DAFTAR PUSTAKA

http://pakgalih.wordpress.com/2009/04/07/pengertian-dan-

fungsi-kode-etik/

Faelasup, Etika Keguruan, Yogyakarta: Interpena, 2016.

Dr. Hunainah, MM, BUKU ETIKA PROFESI BIMBINGAN

DAN KONSELING, Bandung, 2013

1
1

Anda mungkin juga menyukai