NIM : 205180189
1. Ceritakan keragaman etnis di indonesia yang mahasiswa pahami,jelaskan dalam 300 kata !
Indonesia adalah negara dengan kepulauan yang penuh dengan keragaman budaya, ras, suku
bangsa, agama, kepercayaan, bahasa daerah, dan masih banyak lagi, akan tetapi Indonesia
mempunyai semboyan yang bisa mempersatukan keragaman tersebut, yakni “Bhineka Tunggal
Ika” yang artinya meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Sebagai suatu bangsa pluralistik, Indonesia memiliki suatu struktur masyarakat yang
mengandung dua karakteristik. Secara horizontal, ditandai dengan kenyataan adanya kesatuan
sosial berdasarkan perbedaan etnis/suku bangsa, agama, adat-istiadat, dan kedaerahan. Secara
vertikal, struktur masyarakat itu ditandai dengan adanya perbedaan aras lapisan atas dan lapisan
bawah yang begitu tajam.
2. Ceritakan sejarah awal masuknya etnis tiongha ke nusantara, jelaskan dalam 300 kata
Bangsa China memang memiliki peran besar dalam peradaban dunia, terutama daya jelajah
masyarakatnya ke pelosok dunia. Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa historiografi atau
penulisan sejarah Indonesia tidak lepas dari peran bangsa China di Indonesia. Aktivitas kerajaan di
Nusantara misalnya, yang sudah terekam dalam jurnal atau catatan penjelajah China sejak abad ke-4
hingga abad ke-7.
Dengan demikian, tidak heran jika kemudian aktivitas masyarakat Tionghoa di Nusantara juga
berkembang.
Hingga kemudian, masyarakat Tionghoa juga berkontribusi dan memiliki peran besar dalam
perjalanan sejarah Indonesia
Hingga saat ini masih sulit untuk memastikan secara pasti mengenai keberadaan bangsa China di
Indonesia. Dugaan awal masuknya bangsa China di Nusantara diketahui berkat penemuan benda
arkeologi.
Dilansir dari buku Tionghoa dalam Pusaran Politik yang ditulis sejarawan Benny G Setiono,
penemuan benda kuno yang memperlihatkan awal masuknya bangsa China antara lain tembikar di
Jawa Barat, Lampung, dan Kalimantan Barat; juga kapak batu dari zaman Neolitikum.Artefak itu
memperlihatkan kesamaan dengan yang ditemukan di China pada periode yang sama Penemuan
lainnya adalah genderang perunggu berukuran besar di Sumatera Selatan, yang termasuk dalam
budaya Dongson atau Heger Type I pada periode 600 SM hingga abad ke-3 Masehi.Nama Dongson
diambil dari desa kecil di Thanh Hoa, Teluk Tonkin, di sebelah utara Vietnam.Genderang perunggu
dengan tinggi sekitar 1 meter dan berat lebih dari 100 kg itu memiliki kesamaan dengan genderang
perunggu asalChina yang berasal dari masa Dinasti Han.
Perkembangan lebih lanjut adalah dengan penemuan adanya koloni masyarakat Tionghoa di Tuban
pada pemerintahan Kerajaan Airlangga. Penemuan serupa juga terdapat di Banten.
Masyarakat Tionghoa dapat bermukim dan menjadi koloni setelah mereka mampu beradaptasi dan
diterima dengan masyarakat setempat. Koloni itu kemudian terus berkembang hingga terjadi
pembauran. Sejumlah catatan sejarah itu menginspirasi para penjelajah China untuk mendatangi
Nusantara. Salah satu penjelajah China yang kemudian memiliki pengaruh besar dalam
perkembangan masyarakat Tionghoa di Indonesia adalah Laksamana Cheng Ho