Anda di halaman 1dari 5

a.

Pengertian Team Role


Team Roles adalah suatu kecenderungan untuk berperilaku,
berkontribusi dan berelasi dengan anggota tim lain dengan cara tertentu yang
khas. Telah ditemukan bahwa setiap orang memiliki beberapa Team Roles
dalam diri masing-masing dengan kadar yang berbeda-beda.
Jenis-jenis team role diantaranya
1) Plant (PL)
Orang-orang Plant umumnya kreatif, orisinil, dan penuh ide.
Mereka adalah orang-orang introvert yang ber-IQ tinggi. Ketika sebuah
solusi inovatif untuk suatu masalah diperlukan, tidak ada pencetus ide
yang lebih tepat selain orang Plant. Seorang Plant yang baik biasanya
cemerlang dan berpikiran terbuka. Namun mereka kadang mengambil
pendekatan-pendekatan radikal dalam menyelesaikan masalah
dalam tim. Kelemahan Plant yaitu seringkali mengabaikan hal-hal yang
bersifat insidental dan tidak suka terjebak dalam detail-detail praktis.
2) Resource Investigator (RI)
Seorang Resource Investigator adalah eksekutif yang jarang
ada di ruangannya atau, kalaupun iya, pasti sedang terlibat dalam
pembicaraan telepon. Mereka adalah orang yang selalu mencari
peluang dan membangun koneksi. Resource Investigator memberi
suntikan antusiasme bagi anggota lainnya untuk memulai suatu proyek
dengan keyakinan tinggi dalam mengejar peluang. Mereka terfokus
pada hal-hal di luar tim dan dapat diandalkan untuk mencari ‘sumber
daya’ di luar tim. Resource Investigator akan ‘mengambil’ dan
mengadaptasi ide-ide dari perusahaan atau tim lain. Seorang
Resource Investigator yang baik adalah pencipta peluang dan seorang
networker ulung, namun kelemahan mereka adalah cenderung
kehilangan momentum menjelang akhir proyek dan seringkali
melupakan detail-detail kecil
3) Co-ordinator (CO)
Seorang Co-ordinator adalah pribadi yang berorientasi kepada
manusia. Orang ini memiliki kecenderungan untuk mempercayai,
menerima, dominan, dan berkomitmen kepada target dan tujuan tim.
Mereka adalah seorang positive thinker yang menghargai pencapaian
target, usaha dan effort yang diberikan orang lain. Mereka adalah
kandidat tepat untuk seorang pemimpin tim, karena memiliki bakat
alami untuk mundur selangkah dan melihat gambaran besar. Mereka
percaya diri, dewasa, dan stabil; juga ahli dalam mendelegasikan
pekerjaan karena memiliki kemampuan untuk melihat bakat orang lain.
Kadang mereka bisa menjadi seorang yang manipulatif dan cenderung
mendelegasikan semua tugas kepada semua orang kecuali dirinya
sendiri.
4) Shaper (SH)
Shaper adalah orang-orang yang berorientasi pada hasil dan
sangat fokus dalam menjalankan tugas. Mereka terdorong oleh se-
mangat dan kebutuhan untuk mencapai sesuatu. Bagi orang tipe
Shaper, ‘Menang’ adalah judul dari semua permainan. Mereka
berkomitmen untuk mencapai hasil terbaik dan akan membentuk
(shaping) pola kerja orang lain untuk meraih tujuan dari tim.
Kelemahannya terletak pada kecenderungan untuk menantang,
berargumentasi, atau berselisih dan akan memperlihatkan agresi
dalam mengejar hasil. Menurut Belbin, dua atau tiga orang Shapers
dalam sebuah tim akan menimbulkan konflik, ketidak-nyamanan, dan
perselisihan internal.
5) Monitor Evaluator (ME)
Monitor Evaluator adalah orang yang adil, bijaksana, dan
cerdas, namun kurang memiliki hasrat untuk mencapai sesuatu.
Mereka memiliki bakat untuk keluar dari kondisi bias dan mampu
melihat semua pilihan yang tersedia dengan sangat jelas dan tidak
memihak. Mereka melihat dari sisi yang luas ketika sedang
menyelesaikan suatu masalah, dan dengan manuver yang analitis dan
penuh kehati-hatian, biasanya selalu mampu untuk mengambil
keputusan yang tepat. Karena itulah mereka dapat diandalkan dalam
situasi yang membutuhkan keputusan krusial, Monitor Evaluator
bukanlah tipe orang yang dapat dibelokkan oleh argumentasi
emosional. Kelemahan tipe ini adalah kadang mereka bisa menjadi
orang yang terlalu kritis, patah semangat dan membosankan. Mereka
juga tidak memiliki kemampuan untuk menginspirasi diri sendiri
maupun orang lain.
6) Teamworker (TW)
Seorang Teamworker merupakan pendengar yang baik dan
diplomat ulung, juga seorang pendamai yang berbakat meredakan
konflik dan membantu anggota tim lain untuk saling memahami.
Manfaat memiliki seorang Teamworker dalam tim sering kali kurang
dirasakan sampai saat mereka absen dari tim; ketika tim mulai
bersitegang. Potensi diplomatik dan selera humor mereka merupakan
aset bagi tim. Kelemahan mereka adalah tidak dapat mengambil
tindakan yang decisive pada saat diperlukan.
7) Implementer (IMP)
Tipe Implementer adalah mereka yang aware terhadap
kewajiban eksternal dan merupakan pribadi yang disiplin, teliti, dengan
self-image yang baik. Mereka cenderung teguh pendirian dan praktis,
penuh kepercayaan dan toleransi, dan menghormati tradisi yang telah
lama berlangsung. Implementer adalah tipe pemain tim yang sering
mengadopsi saran dan ide dari koleganya dan mengadaptasinya
menjadi tindakan-tindakan positif. Mereka termotivasi oleh loyalitas
terhadap tim dan perusahaan, yang berarti kesediaan untuk
mengambil tugas yang dihindari atau tidak disukai oleh sebagian besar
orang. Kelemahan tipe Implementer adalah mereka cenderung
berpikiran tertutup dan kurang fleksibel; sering kesulitan mengerjakan
pekerjaan di luar rencana. Mereka juga lambat dalam merespon
datangnya kesempatan atau kemungkinan baru.
8) Completer Finisher (CF)
Completer Finisher adalah tipe pemain tim yang perfeksionis
dan akan melakukan segalanya demi memastikan semua hal berjalan
baik. Ia akan mengecek berulang kali hal-hal yang telah diselesaikan,
dan sangat memperhatikan detail. Mereka memiliki kebutuhan
mendalam akan akurasi dan fokus kepada standar mereka yang tinggi
daripada memberikan semangat kepada orang lain. Mereka
memberikan effort yang konsisten dalam bekerja, dan tidak terlalu
tertarik kepada glamornya kesuksesan. Namun mereka seringkali
membuat rekan-rekan timnya frustrasi dengan terlalu mencemaskan
detail kecil. Mereka juga sangat sulit mendelegasikan tugas-tugas
karena tidak terlalu yakin dengan kemampuan orang lain.
9) Specialist (SP)
Spesialis adalah mereka yang memiliki passion tinggi dalam
mempelajari dan menjadi ekspert dalam bidang yang menarik minat
mereka. Hasilnya, mereka biasanya menjadi sumber mata air
pengetahuan dan menikmati berbagi pengetahuan tersebut dengan
orang lain. Mereka berusaha keras untuk meningkatkan dan
membangun keahlian tertentu yang sesuai dengan minat. Ketika ada
sebuah pertanyaan yang belum terjawab, mereka akan dengan senang
hati mencari jawabannya. Para Specialist menularkan level konsentrasi
yang tinggi, kemampuan, dan disiplin mereka ke dalam tim, namun
hanya mau berkontribusi di dalam hal yang menjadi spesialisasi
mereka dan cenderung tidak tertarik untuk pada hal-hal diluar itu.
Kelemahan mereka adalah kecenderungan single-minded dan ketidak-
tertarikan dengan bidang orang lain.

b. Tujuan Team Role


Tujuan team role adalah untuk mengoptimalkan kinerja tim dengan
menguasai klasifikasi peran dari masing-masing individu.
1) Menentukan Tahapan Utama dalam Sebuah Proyek
Team Role akan mungkin diperlukan untuk menunjang tahapan
proses yang juga berbeda dalam sebuah proyek. Belbin
mengidentifikasi 6 tahapan paling krusial, dan jika organisasi anda
sudah berinvestasi pada pengembangan sumber daya untuk
menghasilkan keuntungan finansial, maka masing-masing dari 6
tahapan ini harus berhasil dicapai.
2) Menunjuk Peran yang Sesuai untuk Mengerjakan sebuah
Assignment
Setelah mendefinisikan pekerjaan apa yang harus dilakukan
dan bagaimana cara terbaik menyelesaikannya, maka pertanyaan
selanjutnya adalah, “siapa yang akan melakukan pekerjaan tersebut?”
Sebagai contoh, perusahaan anda perlu mengumpulkan informasi dari
pelanggan terkait ekspektasi dan pengalaman mereka menggunakan
produk. Hal ini dimaksudkan agar mendekatkan perusahaan dengan
pelanggan. Maka, peran dari Resource Investigator(RI) menjadi pilihan
yang tepat untuk melakukan tugas tersebut. Tapi ada juga situasi,
dimana anda memerlukan lebih dari satu team role untuk mengerjakan
sebuah tugas.
3) Menyediakan Instruktur dalam Sebuah Assignment
Memberikan pelatihan teknis,  sudah menjadi praktek umum
dalam program continuous improvement. Ketika anda akan mulai
memilihkan instruktur yang akan membimbing tim melakukan
tugasnya, akan lebih baik jika anda menyediakan 2 orang sebagai
instruktur dengan kemampuan penguasaan teori Belbin yang baik.
Juga akan sangat membantu, jika instrukur membuat Belbin Team
Map dan menetapkan aturan dasar bagaimana kerjasama mereka
dengan tim akan berlangsung.
4) Coach Assignment
Seseorang yang ditunjuk dan ditugaskan sebagai coach dalam
sebuah tim tentu akan mendapatkan manfaat lain dari praktek team
role Belbin. Tipe Specialist atau Completer Finisher (SP), misalnya,
dengan gabungan sifat perfeksionis dan seorang yang ekspert di
bidang nya, tentu klasifikasi ini sangat cocok bagi kriteria
seorang coach

Anda mungkin juga menyukai