Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PEMBELAJARAN TERPADU di SD
MODUL 3
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR DALAM PEMBELAJRAN TERPADU

D
I
S
U
S
U
N
OLEH KELOMPOK :
MINARTIK : 835041393
RINDI SEPTIANI : 835041189
SILVI AZELIA IRENA : 835041308
PAKU SULISTRI : 835041354
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS TERBUKA (UT)
2020
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
DALAM PEMBELAJRAN TERPADU”, dalam keadaan sehat wal’afiat tanpa kurang
suatu apapun. Tujuan utama penulis membuat makalah ini agar pembaca dapat
mengetahui tentang “KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR DALAM
PEMBELAJRAN TERPADU”. Baik itu dalam pengertian, ciri-ciri maupun dalam
tahap penulisannya.
kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu DAHLIANA, M.Pd. yang
telah memberikan tugas ini, sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan baik.
skami menyadari berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada, sehingga terbuka
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam makalah ini. Kami sangat memerlukan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca makalah ini, terutama ibu
untuk penyempurnaan makalah ini. Demikianlah yang dapat kami sampaikan, kami
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.

Talang Ubi, September 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. 1


DAFTAR ISI ............................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 3
1. Latar Belakang ................................................................................................ 4
2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
3. Tujuan ............................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 6
KEGIATAN BELAJAR 1 :
Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran Dalam
Pembelajaran Terpadu .............................................................................................. 6
KEGIATAN BELAJAR 2 :
Keterampilan Menjelaskan dan Bertanya Dalam Pembelajan
Terpadu ..................................................................................................................... 9
KEGIATAN BELAJAR 3 :
Keterampilan Memberi penguatan dan Variasi dalam Pembelajaran
Terpadu ................................................................................................................... 12
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 17
A. Kesimpulan ................................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................................ 17
DAFTAR PUSAKA .................................................................................................. 18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Untuk dapat melaksanakan pembelajaran terpadu di sekolah dasar, seorang


guru dituntut memiliki berbagai kemampuan yang optimal, baik kemampuan kognitif,
sikap dan keterampilan. Kemampuan kognitif berkaitan dengan kemampuan
intelektual dan kemampuan bidang sikap berkaitan dengan kesiapan dan kesediaan
guru terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya.
Sedangkan kemampuan bidang keterampilan berkaitan dengan kemampuan guru
dalam menguasai berbagai keterampilan mengajar yang diperlukan dalam
pelaksanaan pembelajaran terpadu.
Kemampuan membuka pelajaran merupakan keterampilan yang berkaitan
dengan usaha guru dalam memulai kegiatan pembelajaran, sedangkan keterampilan
menutup pelajaran adalah keterampilan yang berkaitan dengan usaaha guru dalam
mengakhiri kegiatan pembelajaran.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai bekikut :

a. bagaimana keterampilan membuka dan menutup pelajaran dalam


pembelajaran terpadu.
b. bagaimana keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran
terpadu.
c. Bagaimman Keterampilan Memberi penguatan dan Variasi dalam
Pembelajaran Terpadu.

4
3. Tujuan

Adapun tujuan masalah dalam pembahasan makalah ini :

a. Memahami keterampilan membua dan menutupp pelajaran dalam


pembelajaran terpadu ?
b. Memahami keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran
terpadu ?
c. Memahami Keterampilan Memberi penguatan dan Variasi dalam
Pembelajaran Terpadu ?

5
BAB II
PEMBAHASAN
Kegiatan Belajar 1
Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran Dalam Pembelajaran Terpadu

Untuk dapat melaksanakan pembelajaran terpadu di sekolah dasar, seorang guru


dituntut memiliki berbagai kemampuan yang optimal, baik kemampuan kognitif,
sikap dan keterampilan. Kemampuan kognitif berkaitan dengan kemampuan
intelektual dan kemampuan bidang sikap berkaitan dengan kesiapan dan kesediaan
guru terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya.
Sedangkan kemampuan bidang keterampilan berkaitan dengan kemampuan guru
dalam menguasai berbagai keterampilan mengajar yang diperlukan dalam
pelaksanaan pembelajaran terpadu.

A. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran dalam Pembelajaran Terpadu

1. Pengertian

Kemampuan membuka pelajaran merupakan keterampilan yang berkaitan


dengan usaha guru dalam memulai kegiatan pembelajaran, sedangkan keterampilan
menutup pelajaran adalah keterampilan yang berkaitan dengan usaaha guru dalam
mengakhiri kegiatan pembelajaran.

2. Manfaat

Keterampilan membuka pelajaran dalam pembelajaran terpadu dapat memberi


manfaat untuk:

a. Menyiapkan mental siswa memasuki kegiatan inti pembelajaran.


b. Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
c. Memberikan gambaran yang jelas tentang aktivitas belajar yang akan
dilakukan.
d. Menyadarkan siswa akan adanya keterkaitan antara pengalaman yang sudah
dimiliki dengan tema yang akan dipelajari.

6
Keterampilan menutup pelajaran dalam pembelajaran terpadu dapat memberi
manfaat untuk:

a. Memantapkan pemahaman siswa terhadap proses dan hasil belajar yang


telah dilaluinya.
b. Mengetahui tingkat keberhasilan dari pelaksanaan pembelajaran terpadu;
c. Menetapkan kegiatan tindak lanjut yang harus dilakukan siswa untuk
mengembangkan kompetensi yang telah dikuasainya.

3. Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran

a. Menumbuhkan Perhatian Siswa

Perhatian merupakan salah satu prinsip yang diperlukan dalam belajar. Jika ingin
berhasil dalam menarik perhatian siswa, guru bisa melakukannya dengan
berbagai cara, diantaranya:

1) Variasi gaya mengajar guru.


2) Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan dapat menarik perhatian
siswa.
3) Penggunaan pola interaksi pembelajaran yang bervariasi.

b. Membangkitkan Motivasi Siswa

1) Memperlihatkan sikap hangat dan antusias.


2) Mennimbulkan rasa ingin tahu.
3) Mengemukakan ide yang bertentangan.
4) Memperhatikan minat siswa.

c. Memberi Acuan

1) Mengemukakan tujuan dan batas tugas.


2) M enjelaskan langkah pembelajaran.
3) Mengingatkan inti tema yang akan diajarkan.
4) Mengajukan pertanyaan.

7
d. Membuat Kaitan

Dalam hal ini, guru harus berusaha mengaitkan tema baru yang akan
dipelajari dengan pengetahuan, pengalaman, minat, dan kebutuhan siswa.
Misalnya dengan cara meninjau kembali pemahaman siswa tentang aspek-
aspek yang telah diketahui dari suatu tema yang akan dijelaskan.
4. Komponen Keterampilan Menutup Pelajaran
Untuk menutup pelajaran dalam pembelajaran terpadu, guru harus
memperhatikan komponen-komponen keterampilannya, yakni :

a. Meninjau kembali materi pelajaran yang telah dibahas.


b. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa.

8
Kegiatan Belajar 2
Keterampilam Menjelaskan dan Bertanya dalam Pembelajaran Terpadu

1. Pengertian
Keterampilan bertanya merupakan kemampuan guna untuk memperoleh
informasi tentang suatu objek yang ditanyakan dan meningkatkan terjadinya
interaksi pembelajaran yang efektif.

2. Manfaat

Keterampilan dalam pembelajaran terpadu dapat memberi manfaat diantaranya


untuk:

a. Membantu siswa memahami berbagai konsep dari tema yang dipelajari.


b. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai masalah.
c. Memperkirakan tingkat pemahaman siswa terhadap penjelasan yang
diberikan.
d. Meningkatkan efektifitas pembicaraan di kelas sehingga benar-benar
merupakan penjelasan yang bermakna bagi siswa.
e. Membantu siswa menggali pengetahuan dari berbagai sumber.
f. Mengatasi kekurangan berbagai sumber belajar yang diperlukan.
g. Menggunakan waktu secara lebih efektif dan efisien.

Keterampilan bertanya dalam pembelajaran terpadu dapat memberi manfaat


diantaranya untuk mengarahkan siswa lebih efektif mempelajari sesuatu tema dari
berbagai aspek yang terintegrasi:

a. Meningkatkan kegiatan belajar yang lebih bervariasi dan bermakna.


b. Mendorong siswa untuk berperan sebagai sumber informasi.
c. Memupuk kebiasaan siswa untuk selalu bertanya.
d. Meningkatkan keterlibatan siswa secara mental.
e. Menumbuhkan keberanian siswa.
f. Menguji pemahaman siswa terhadap materi yang telah dibahas.

9
3. Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan

Merencanakan isi tema pembelajaran terpadu yang akan dijelaskan merupakan


tahap awal keberhasilan dari kegiatan menjelaskan. Dalam merencanakan isi tema
pembelajaran terpadu ini perlu memperhatikan hal penting berikut:

a. Isi tema yang akan dijelaskan harus dianalisis secara keseluruhan termasuk
unsur-unsur yang berkait dalam isi tema tersebut.
b. Isi tema mencerminkan inti atau esensi dari kompetensi dasar dan indikator-
indikator pada masing-masing mata pelajaran.
c. Isi tema memiliki signifikansi atau memiliki tingkat keberatian yang tinggi bagi
siswa.
d. Isi tema mengandung nilai guna bagi kehidupan siswa atau menunjang
kecakapan hidup.

Komponen-komponen keterampilan menjelaskan diantaranya:

a. Kejelasan

Kejelsan ini biasanya menyangkut hal-hal berikut: Kelancaran dan kejelasan


ucapan dalam berbicara, Susunan kalimat yang digunakan, dan Penggunaan
istilah.

b. Penggunaan contoh dan ilustrasi.


c. Pemberian tekanan.
d. Umpan balik.

4. Komponen-Komponen Keterampilan Bertanya

Komponen-komponen keterampilan bertanya sebagai berikut:

a. Pengungkapan pertanyaan yang jelas dan singkat.


b. Pemberian acuan. Pertanyaan yang disampaikan guru dalam suatu proses
pembelajaran akan dijawab dengan benar oleh siswa jika siswa tersebut
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pertanyaan tersebut.

10
c. Pemusatan dalam keterampilan bertanya dimaksudkan untuk memfokuskan
perhatian siswa pada inti materi pembelajaran tertentu yang dipelajari.
d. Pemindahan giliran dan penyebaran pertanyaan untuk penguasaan guru
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran terpadu.
e. Pemberian waktu berpikir, setelah mengajukan suatu pertanyaan, guru perlu
memberikan waktu kepada siswa untuk memikirkan jawaban yang tepat atas
pertanyaan tersebut, terlebih untuk pertanyaan-pertanyaan yang cukup
kompleks.
f. Pemberian tuntunan.

11
Kegiatan Belajar 3
Keterampilan Memberi penguatan dan Variasi dalam Pembelajaran Terpadu

1. Pengertian

Penguatan pada dasarnya merupakan suatu respon yang diberikan oleh guru
terhadap perilaku atau perbuatan siswa yang dianggap positif, dan menyebabkan
kemungkinan berulangnya kembali atau meningkatnya perilaku tersebut.

2. Manfaat

Secara spesifik manfaat yang dapat diperoleh guru dengan menguasai


keterampilan memberi penguatan dalam pembelajaran terpadu diantaranya untuk:

a. Membangkitkan dan memelihara perhatian dan motivasi belajar siswa


terhadap tema-tema yang disajikan dalam pembelajaran.
b. Memberikan kemudahan kepada siswa untuk mempelajari isi tema.
c. Mengontrol dan memodofikasi tingkah laku siswa.
d. Menumbuhkan rasa percaya diri siswa.
e. Memelihara iklim kelas yang kondusif.

Sedangkan ketrampilan mengadakan variasi dalam pembalajaran terpadu dapat


memberi manfaat diantaranya untuk :

a. Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dan perhatian siswa terhadap


tema pembelajaran yang dibahas dan keterkaitan-keterkaitan di dalam yang
ada dalam tema tersebut;
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa ingin
tahu tentang sesuatu yang baru dalam suatu tema yang dipelaarinya;
c. Memupuk perlaku positif siswa terhadap guru yang telah melakukan proses
pembelajaran dengan lebih hidup dan bervariasi ;
d. Menghindarkan siswa dari proses pembelajaran yang membosankan dan
monoton;
e. Meningkatkan kadar keaktifan dan keterlibatan siswa dalam berbagai
pengalaman pembelajaran yang menarik dan terarah;
f. Melayani karakteristik siswa dan gaya belajarnya yang beraneka ragam.

12
3. Komponen Pada Keterampilan Memberi Penguatan

Keterampilan memberi penguatan bisa dilakukan dalam bentuk verbal dan


non-verbal. Penguatan verbal maksudnya adalah penguatan yang dilakukan secara
verbal melalui kata-kata atau kalimat, sebaliknya penguatan non-verbal tidak
dilakukan melalui kata-kata atau kalimat, sebaliknya non-verbal tidak dilakukan
melalui kata-kata atau kalimat.

a. Penguatan verbal

Penguatan yang dilakukan secara verbal merupakan penguatan yang dilakukan


paling sederhana digunakan dalam kegiatan pembelajaran tepadu. Dikatakan
sederhana karena hanya menggunakan kata-kata atau kalimat saja. Namun
demikian jenis penguatan ini tidak bisa dianggap mudah, sebab jika salah dalam
penerapannya akan mengakibatkan efek yang kurang menguntungkan. Misalnya,
guru menyampaikannya pada situasi yang tidak tepat atau keliru dalam memilih
kata-kata atau kalimat. Bentuk penguatan verbal ini bisa berupa kata-kata atau
kalimat pujian, dukungan, pengakuan atau dorongan yang dapat menguatkan
tingkah laku dan penampilan siswa.

b. Penguatan Non Verbal

Penguatan Non Verbal dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu bisa


ditunjukkan dengan cara-cara seperti : raut wajah atau mimik muka, gerakan atau
isyarat badan, gerak mendekati siswa, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan,
symbol atau tanda dan penguatan dengan benda-barang.
Agar penguatan yang diberikan guru dapat berfungsi secara efektif dan dapat
memperlancar pencapaian kompetensi dasar oleh siswa maka dalam pelaksanaan
pembelajaran terpadu guru hendaknya memperhatikan enam prinsip sebagai berikut
:

1) Pemberian penguatan harus disertai sikap kehangatan dan keantusiasan dari


guru yang dapat ditunjukkan raut muka berseri dan senyuman.
2) Penguatan yang diberikan harus bermakna bagi siswa sehingga siswa
termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

13
3) Penguatan yang diberikan harus menghindari segala jenis respon negatif
seperti kata-kata kasar, cercaan,hukuman, hinaan atau ejekan.
4) Penguatan yang diberikan harus memiliki sasaran yang jelas.
5) Penguatan harus diberikan dengan segera setelah siswa menunjukkan
respon yang diharapkan.
6) Penguatan yang diberikan harus bervariasi, tidak sebaliknya monoton dan
membosankan.

4. Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi


a. Variasi dalam Gaya Mengajar

Secara garis besar, hal-hal yang berkaitan dengan gaya mengajar yang dapat
divariasikan oleh seorang guru berkisar pada butir-butir berikut :

1) Penggunaan variasi suara.


2) Variasi dengan pemusatan perhatian.
3) Variasi dengan kesenyapan.
4) Variasi dengan kontak pandang.
5) Variasi dengan gerakan badan dan mimic.
6) Variasi dengan perubahan posisi guru.

b. Variasi dalam pola interaksi Pembalajaran

Variasi dalam pola interaksi guru-siswa yang bisa dikembangkan dalam


pelaksanakan pembelajaran terpadu terdiri atas.

1) Pola interaksi satu arah. Pola ini dilakukan biasanya dengan pertimbangan
bahwa materi tema tersebut dianggap cukup sulit, sehingga guru memandang
perlu untuk dijelaskan secara lebih terperinci dan tuntas. Jika tidak dijelaskan
seperti itu dikhawatirkan akan terjadi kesalahan pemahaman terhadap
konsep-konsep yang ada dalam materi tema yang dibahas.
2) Pola interaksi dua arah. Pola ini merupakan pengembangkan dari pola
pertama yang divariasikan dengan metode tanya jawab.

14
3) Pola interaksi banyak arah. Pola ini menuntut aktivitas siswa yang lebih tinggi
disbanding kedua pola di atas, dimana interaksi yang terjadi tidak hanya guru
dengan siswa, tetapi juga interaksi antarsiswa dengan siswa-siswa.

5. Variasi dalam Penggunaan Media

Menurut hasik riset yang dilakukan oleh British Audio-Visual


Association menyatakan bahwa rata-rata jumlah informasi yang diperoleh seseorang
melalui indera menunjukkan komposisi sebagai berikut :

a. 75% melalui indera penglihatan (visual)


b. 13% melalui indera pendengaran (auditori)
c. 6% melalui indera sentuhan dan perabaan
d. 6% melalui indera penciuman dan lidah

Secara singkat diuraikan keterangan dari masing-masing jenis dan karakteristik


media pembelajaran tersebut.

1. Media Visual

Media visual yakni media yang hanya dapat dilihat. Media visual terdiri atas
media yang dapat diproyeksikann dan media yang tidak dapat diproyeksikan. Media
visual yang diproyeksikan pada dasarnya merupakan media yang menggunakan alat
proyeksi di mana gambar atau tulisan akan nampak pada layar. Media proyeksi ini
bisa berbentuk media proyeksi diam misalnya gambar diam dan proyeksi gerak
misalnya gambar bergerak.
Gambar diam atau gambar mati adalah gambar-gambar yang disajikan secara
fotografik atau seperti fotografik, misalnya gambar tentang manusia, binatang,
tempat. Tempat atau objek lainnya yang ada kaitannyadengan bahan/isi tema yang
diajarkan. Gambar diam ada sifatnya tunggal ada juga yang berseri, yaitu berupa
sekumpulan gambar diam paling berhubungan satu dengan lainnya. Keuntungan
yang bisa diperoleh dengan menggunakan media gamar diam ini, diantaranta:

a. Media ini dapat menerjemahkan ide/gagasan yang sifatnya abstrak


menjadi lebih konkret.

15
b. Banyak tersedia dalam buku-buku, majalah, surat kabar, kalender dan
sebagainya.
c. Mudah menggunakannya dan tidak memerlukan peralatan lain.
d. Tidak mahal bahkan mungkin tanpa mengeluarkan biaya untuk
pengadaannya.
e. Dapat digunakan pada setiap tahap pembelajaran dan sesama tema. Gambar
diam juga merupakan media dimensi dan tidak bisa menimbulkan gerak.

Media yang tidak bisa diproyeksikan:

1) Media grafis adalah media pandang dua dimensi;


2) Media model adalah media tiga dimensi yang sering digunakan dalam
pembelajaran terpadu di kelas awal sekolah dasar.;
3) Media realia merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi
memberikan pengalaman langsung kepada siswa

2. Media Audio

Media Audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya
didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa
untuk mempelajari isi tema. Contoh media audio, yaitu program kaset suara dan
program audio.

a. Terdapat beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan apabila kita akan


menggunakan media audio di sekolah dasar yaitu : Media ini hanya akan
mampu melayani secara baik siswa yang sudah memiliki kemmapuan dalam
berfikir abstrak.
b. Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibandingkan
media lainnya.
c. Karena sifatnya yang auditif.

3. Media audio visual

Media ini merupakan kombinasi dari media audio dan media visual atau biasa
disebut media pandang-dengar. Contoh dari media visual ini di antaranya program
televisi / video pendidikan / intruksional, program slide suara dan sebagainya.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kemampuan membuka pelajaran merupakan keterampilan yang berkaitan


dengan usaha guru dalam memulai kegiatan pembelajaran, sedangkan keterampilan
menutup pelajaran adalah keterampilan yang berkaitan dengan usaaha guru dalam
mengakhiri kegiatan pembelajaran.
Keterampilan memberi penguatan bisa dilakukan dalam bentuk verbal dan
non-verbal. Penguatan verbal maksudnya adalah penguatan yang dilakukan secara
verbal melalui kata-kata atau kalimat, sebaliknya penguatan non-verbal tidak
dilakukan melalui kata-kata atau kalimat, sebaliknya non-verbal tidak dilakukan
melalui kata-kata atau kalimat.

B. Saran
Dari kesimpulan kesimpulan diatas dengan membaca makalah ini saya
berharap para pembaca bisa mengerti serta memahami tentang Pembelajan
Terpadu di SD. Serta bisa di jadikan pembelajaran untuk kedepannya.

17
DAFTAR PUSTAKA
Hernawan, Asep Haerry. Novi Resmini dan Andayani. 2019. Pembelajaran
Terpadu di SD. Tanggerang Selatan : Universitas Terbuka

18

Anda mungkin juga menyukai