➢ PENGOBATAN MDR TB khusus dari Tim Ahli Klinis (TAK) dan disesuaikan
- Pengobatan MDR TB minimal menggunakan 4 OAT dengan kondisi program.
yang masih efektif - Paduan pengobatan ini diberikan dalam dua tahap
- Pilihan OAT menggunakan panduan pengobatan yaitu tahap awal dan tahap lanjutan. Tahap awal
- Jgn menggunakan obat yg dpt menyebabkan adalah tahap pemberian suntikan dengan lama
resistensi silang minimal 6 bulan atau 4 bulan setelah terjadi
- Membatasi penggunaan obat yg tidak aman konversi biakan.
- Gunakan obat dari golongan/kelompok 1 - 5 secara - Lama pengobatan minimal adalah 18 bulan setelah
hirarkis sesuai potensinya. Penggunaan OAT konversi biakan. Dikatakan konversi bila hasil
golongan 5 harus didasarkan pada pertimbangan pemeriksaan biakan 2 kali berurutan dengan jarak
pemeriksaan 30 hari.
➢ PENGOBATAN TB PD KONDISI KHUSUS
1. TB PADA KEHAMILAN DAN MENYUSUI
• Pada ibu hamil
- Ibu hamil yang terinfeksi TB harus diterapi dgn OAT
supaya bayinya tidak beresiko tertular TB
- Semua obat TB (OAT) aman untuk ibu hamil,
➢ PENGOBATAN TB ANAK kecuali injeksi streptomisin karena bersifat
permanen ototoxic dan menembus plasenta →
- Utk kasus TB ekstra paru khususnya TB milier, efusi
gangguan pendengaran
pleura TB, perikarditis TB, TB meningitis, TB
- Pengobatan dapat menggunakan kombinasi
peritonitis → berikan kortikosteroid (prednison) Dg
isoniazid, rifampisin, pirazinamid dan etambutol
dosis 1-2mg/kgBB terbagi dlm 3 dosis selama 2-4
- Perlu ditambahkan vitamin B kompleks , untuk
minggu kemudian di tappering off dalam jangka
mengcover efek samping obat TB yaitu devisiensi vit
waktu yg sama
B6
• Pada Ibu menyusui
- Semua OAT aman untuk ibu menyusui
- Bayi dan ibu tidak perlu dipisahkan selama ibu
mendapatkan pengobatan TB
- Utk pencegahan penularan, bayi dapat diberi INH
sesuai berat badannya
2. PENGOBATAN TB PADA PENGGUNA KB
- Rifampisin berinteraksi dengan KB hormonal (yg
mengandung estrogen) shg menurunkan efektivitas
KB hormonal → gunakan KB non hormonal/
- Kombipak → obat sendiri sendiri 1 obat 1 bahan
gunakan obat KB dgn kadar estrogen tinggi (50
aktif
mcg)
- KDT → satu obat ada 3 macam obat untuk anak
3. TB PADA HEPATIC FAILURE
dan 4 macam untuk dewasa
- Obat TB dapat menimbulkan penyakit hepar,
terutama rifampisin , isoniazid, pirazinamid
- Obat yg tidak memberikan peningkatan SGOT dan
SGPT yaitu etambutol dan streptomisin
❖ Pada hepatitis akut
o SGOT dan SGPT tinggi banget
o Pemberian obat TB pada penderita hepatitis akut
sebaiknya ditunda sampai sembuh
o Jika sangat diperlukan bisa diberikan
streptomisin dan etambutol selama 3 bulan
dilanjutkan rifampisin dan isoniazid selama 6
bulan
❖ Pada hepatitis kronis
- Contohnya sirosis hepatik
➢ OAT KDT Untuk Pasien TB Anak
- Lakukan pemeriksaan fungsi hati sblm memulai
- Anak dg BB < 5 kg terapinya menggunakan obat
terapi, jk meningkat >3x nilai normal, tunda dl
lepasan (bukan OAT KDT) dan sebaiknya di lakukan
pemberian OAT
d RS rujukan
- Paduan OAT yang dapat diberikan :
- Jika BB > 30 kg dapat menggunakan obat TB OAT
KDT dewasa
o Dgn 2 OAT hepatotoksik → 2HRSE/6HR atau - Harus segera di obati
9HRE - Pengobatan TB dg HIV sama dg tx pada non HIV
o Dgn 1 OAT hepatotoksik → 2HES/10 HE - Pada prinsipnya pengobatan TB diberikan segera,
o Tanpa OAT hepatotoksik → 18-24 SE sedangkan pengobatan ARV dimulai berdasarkan
(streptomisin dan etambutol) stadium klinis HIV atau hasil CD4.
o Kondisi cukup baik → hepar tidak terlalu tinggi - Penting diperhatikan dari pengobatan TB pada
bisa menggunakan 2 OAT hepatotoksik ODHA adalah apakah pasien tersebut sedang dalam
o Jika menggunakan rifampisin dan isoniazid → pengobatan ARV atau tidak.
durasi pengobatan bisa lebih pendek - Bila pasien tidak dalam pengobatan ARV, segera
o Dengan 2 OAT hepatotoksik → pengobatan 2 mulai pengobatan TB. Pemberian ARV dilakukan
bulan masa intensif dan 6 bulan lanjutan dengan prinsip :
4. TB DENGAN GAGAL GINJAL o Semua ODHA dengan stadium klinis 3 perlu
- Obat yg dieksresi di ginjal harus di sesuaikan dosis dipikirkan untuk mulai pengobatan ARV bila CD4
nya < 350/mm3 tapi harus dimulai sebelum CD4
- Obat TB Isoniazid, Rifampisin aman untuk pasien TB turun dibawah 200/mm3.
dg gagal ginjal karena diekskresikan mll empedu o Semua ODHA stadium klinis 3 yang hamil atau
- Pirazinamid, streptomisin dan etambutol sebaiknya menderita TB dengan CD4 < 350/mm3 harus
dihindari pada pasien TB dg gagal ginjal krn eksresi dimulai pengobatan ARV.
utamanya mll ginjal, atau dapat dilakukan o Semua ODHA stadium klinis 4 perlu diberikan
penyesuaian dosis sesuai keparahan gagal pengobatan ARV tanpa memandang nilai CD4.
ginjalnya. - Bila pasien sedang dalam pengobatan ARV,
- Hasil pemeriksaan klirens kreatinin tinggat 4 dan 5 sebaiknya pengobatan TB tidak dimulai di fasilitas
harus penyesuaian dosis pelayanan kesehatan dasar (strata I), rujuk pasien
5. TB DENGAN HIV tersebut ke RS rujukan pengobatan ARV.
➢ PENYESUAIAN DOSIS OAT PADA GAGAL GINJAL
➢ EFEK SAMPING OBAT TB
- Efek samping ringan