TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
a. Pengertian Kepuasan
b. Kepuasan Pasien
adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari
2019).
yang timbul saat produk atau jasa yang diterima telah mencapai
yang saling berkaitan, yaitu pertama apa yang akan diukur, bagaimana
Zahroh, 2017):
2) Tingkat pengukuran
2017).
3) Nilai Pengukuran
berikut:
b) Nilai 4 poin (sangat tidak puas – tidak puas - puas – sangat puas);
berikut :
paling tinggi.
2) Memuaskan Diartikan sebagai ukuran subjektif hasil penilaian
kategori sedang.
penyelenggaraan pelayanan.
citra profesi keperawatan serta citra rumah sakit (Irawan Bambang dan
Erizal, 2019).
Penyebab dari ketidak puasan, karena perawat dalam memberikan
dan sikap yang kurang baik pula. Hal ini memungkinkan karena perawat
hal yaitu seperti gagal berkomunikasi, krisis waktu, kualitas produk atau
jasa, kualitas atau mutu pelayanan, harga, dan biaya(Dora dkk, 2019).
faktor yang meliputi unsur masukan yang terdiri dari tenaga medis, dana,
diantaranya :
2) Equity Theory
terjadi jika rasio hasil dan input setiap pihak dalam pertukaran
3) Attribution Theory
4) Assimilation-Contrast Theory
tertentu. Apabila produk atau jasa yang dibeli serta dikonsumsi tidak
dkk, 2018).
empathy.
oleh pasien.
memuaskan.
2017).
2020).
dapat dilihat dari tingkat kepuasan yang dimiliki pasien (Dora dkk,
2019).
b. Prinsip Dasar Komunikasi Terapeutik
bermartabat.
2019).
c. Tujuan Komunikasi terapeutik
mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang
diperlukan.
1) Fase Prainteraksi
klien.
oleh lawan bicara. Pada saat perawat merasa cemas, dia tidak akan
mampu mendengarkan apa yang dikatakan oleh klien dengan baik
mengidentifikasi kecemasan.
3) Fase Kerja
4) Fase Terminasi
(2015:43-45) yaitu:
2) Menunjukkan penerimaan
sendiri
5) Mengklarifikasi
6) Memfokuskan
8) Menawarkan informasi
9) Diam
10) Meringkas
persepsinya
memiliki gaya komunikasi yang berbeda dan satu sama lain saling
Menurut Potter dan Perry komunikasi dapat menjadi sulit ketika orang
Pesan akan menjadi tidak jelas jika kata-kata dan ungkapan yang
sebagai berikut :
terjadi.
5) Nilai
7) Emosi
8) Sikap
memperlancar komunikasi.
9) Lingkungan
a. Pengertian Spritualitas
“spirit” yang memiliki makna antara lain jiwa, roh, semangat, moral dan
tujuan atau makna yang hakiki. Sedangkan dalam bahasa arab istilah
spiritual terkait dengan yang ruhani dan ma’nawi dari segala sesuatu.
Makna inti dari kata spirit berikut kata jadiannya seperti spiritual dan
Manusia terdiri dari unsur material dan spiritual atau unsur jasmani dan
2020).
hubungan dengan diri sendiri, orang lain, alam, dan Tuhan dan
seperti menerima orang lain dan merasa tanpa pamrih peduli dengan
dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan (Herlyana DKK, 2017).
yaitu dengan perasaan dan kekuatan yang datang dari dalam diri. Hal
ini bisa dilakukan dengan mengetahui kedalaman diri dan apa yang
suci menurutnya.
dari perusahaan.
juga cara agar seseorang dapat hidup dan terhubung dengan orang
waktu solat kepada pasien, karena perawat meyakini bahwa semua itu
berikut.
dengan pasien.
karyawan.
mereka dan penuh cinta kasih. Spiritualitas yang tinggi dapat membantu
kinerja yang baik, tingkat turnover intention rendah dan tingkat absensi
sosial lebih positif, empati, dan altruisme yang besar (Astar dkk, 2020).
dkk, 2020).
dan seseorang akan jauh lebih rentan terhadap depresi, stres, mudah
jiwa, penurunan kecemasan dan depresi serta kualitas hidup bagi pasien
maksud dan rasa puas dalam hubungan dengan pekerjaan dan dengan
fisik/biologis saja yang dipenuhi oleh perawat (Puspita Sari dkk, 2019).
dikerjakan. Tentunya, tata cara shalat orang yang dalam keadaan sakit
berbeda dengan tata cara shalat orang yang dalam keadaan sehat.
membaca surat al ikhlas, sholat sunah dan Dzikir sangat berguna bagi
wulandari, 2020).
3) Interaksi perawat dengan pasien melalui pelayanan spritualitas ini
1) Beda agama.
2) Kurang pengetahuan
teori yang akan di gunakan sebagai landasan penelitian yang akan di lakukan
(Hidayat, 2014).
Kepuasan Pasien :
Komunikasi Terapeutik Perawat :
1. Bukti fisik (Tangible)
1. Fase Pra Interaksi Spritualitas di Tempat Kerja : 2. Kehandalan
2. Fase Orientas/Perkenalan (Reliability)
1. Vertikal (Hubungan pasien
dengan Tuhan : Beribadah, 3. Daya tangkap
3. Fase Kerja
berdoa, mengikuti kegiatan (Responsivness)
4. Fase Terminasi agama )
2. Horizontal (Hubungan 4. Jaminan (Assurance)
(Nur dan Hafiffah, 2019) Pasien dengan manusia :
menerima orang lain dan 5. Empati (Empathy)
merasa tanpa pamrih
peduli dengan orang (Dora dkk, 2019)
konsep dari penelitian ini dapat dijabarkan seperti gambar di bawah ini:
Independen Dependen
Komunikasi
Terapeutik :
1. Baik
2. Kurang Baik Kepuasan pasien :
1. Puas
2. Tidak Puas
Spritualitas di
Tempat Kerja :
1. Baik
2. Kurang Baik
Keterangan :
: Garis penghubung
menjadi dua bagian yaitu Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nol (Ho).
b. Hipotesis Nol
5. Penelitian Terkait
kepuasan pasien dengan hasil analisis uji fisher exact diperoleh nilai p-
(p<0,05).
spiritual pasien dengan hasil analisis uji statistik Chi square di dapatkan