Nim : 2013130056
Kelas/semester : A/ 2
Prodi : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Dosen pengampu : Nor Faridatunnisa S. Th.I., M.Hum.
Mata kuliah : Tarikh Al-Qur’an
Hari, tanggal, jam : Kamis, 20 Mei 2021
3). Sejauh mana peran akal dalam memahami Al-Qur’an?, jelaskan pula kaitannya
dengan keilmuan sejarah!
4). Bagaimana sikap kalian menghadapi kajian dan pendapat orientalis atas Al-
Qur’an?
5). Berikan perbandingan kategori Makki Madani menurut ulama Islam dan
orientalis (Nolkode)
JAWABAN :
1). Menurut saya Al-Qur’an bukan kitab sejarah, tetapi Al-Qur’an adalah kitab Al-
Mau’idzhoh (nasihat), iman dan taqwa. Dikarenakan Uslub dalam Al-Qur’an
banyak, diantaranya Uslubnya adalah uslub cerita, tetapi cerita yang dikisahkan
oleh Allah berkaitan dengan keimanan, makanya Allah bercerita tentang para Nabi
bagaimana Nabi diutus bagaimana mereka didustakan, bagaimana kesombongan
kaumnya, kemudian Allah kirimkan adzab kepada kaum-kaum Nabi tersebut
semuanya berkaitan dengan keimanan, maka Allah hanya menceritakan yang
seperlunya. Contohnya saja kisah dalam Surah Al-Kahfi, tidak dikisahkan bahwa
Zulqarnain tinggal dimana?, kerajaannya bagaimana?, istrinya berapa?, anaknya
siapa saja? Hanya diceritakan bagian-bagian pentingnya saja perihal iman dan
taqwa. Mengapa demikian, dikarenakan Al-Qur’an bukan kitab sejarah.
• Maksud dari keummian Muhammad yaitu Nabi Muhammad tidak bisa baca
tulis namun tanpa merendahkan martabat dan kewibawaan Nabi
Muhammad SAW., dikarenakan itu merupakan keistimewaan oleh Allah
kepada Rasulullah.
• Tujuan dari keummian Muhammad yaitu untuk tidak adanya fitnahan
kepada Nabi Muhammad, karena ada beberapa orang yang mengatakan
bahwa Al-Qur’an merupakan jiplakan dari kitab-kitab orang terdahulu yang
mana ketika Rasulullah ikut berdagang ikut kemana-mana dia belajar kitab
orang terdahulu, namun hal itu dibantah dikarenakan Nabi Muhammad
bersifat Ummi(tak pandai baca tulis).
• Relasi dari keummian Muhammad dengan pewahyuan Al-Qur’an yaitu
Dengan dikenalnya Nabi Muhammad SAW. sebagai seorang yang Ummi
(tak bisa baca tulis) maka akan lebih mudah para sahabat dan masyarakat
untuk menerima dan mempercayai pewahyuan Al-Qur’an tanpa adanya
perdebatan bahwa Rasulullah mengarang tentang pewahyuan Al-Qur’an.
3). Peran akal dalam memahami Al-Qur’an yaitu akal merupakan sarana
menemukan kebenaran, akal juga syarat untuk dibebankan seseorang akan hukum
taklifi, akal akan terus dapat memahami Al-Qur’an jika seseorang memahami
agama dan syariat-Nya,. Namun tidak banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang tak dapat
kita pahami dengan akal tanpa dibarengi keimanan seperti halnya dalam ayat-ayat
berkaitan dengan ketuhanan.
4). Sikap kita menghadapi kajian dan pendapat orientalis atas Al-Qur’an yaitu kita
tak selalu harus menyikapi dengan penuh emosional dan juga harus berpikir terbuka
dan saling memahami agar kita mengetahui kesadaran terhadap realita para
pengkaji orientalis atas Al-Qur’an agar mendapatkan jalan keluar yang baik untuk
mencegah kesalahpahaman. Namun kita juga harus penuh kehati-hatian menyikapi
kajian dan pendapat mereka(orientalis) atas Al-Qur’an karena dalam metode
berpikir orientalis terlalu ilmiah hanya melihat gejala dalam pendekatan keilmuan
yang selamanya tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.
5). Perbandingan kategori Makki Madani menurut ulama Islam yaitu mempunyai
tiga macam pandangan yang masing-masing mempunyai dasarnya sendiri
a. Waktu turunnya
b. Tempat turunnya
Makkiyah adalah yang turun di Makkah dan sekitarnya seperti Mina,
Arafah, dan Hudaibiyah, sedangkan Madaniyah adalah yang turun di Madinah
dan sekitarnya seperti Uhud, Quba’ dan Sil
c. Sasaran turunnya