Anda di halaman 1dari 20

PENGENDALIAN HAMA KUMBANG TANDUK (ORYCTES RHINOCEROS)SECARA KIMIA

Di PT MUSTIKA SEMBULUH

DISUSUN OLEH
NAMA:AKHMAD GHIVA RIZALI
NIS:

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 SAMPIT
PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN
TAHUN 2020
HALAMAN PENGESAHAN

PENGENDALIAN HAMA KUMBANG TANDUK (ORYCTES RHINOCEROS)SECARA KIMIA


Di PT MUSTIKA SEMBULUH

NAMA:AKHMAD GHIVA RIZALI


NISN:

Telah diperiksa dan diserahkan kepada


Hari.......................tanggal...................

Disetujui oleh
Penguji 1 Penguji II

Mengetahui,
Kepala Program
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................................................i
Halaman Pengessahan.................................................................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................................................................iii
Daftar Gambar............................................................................................................................................iv
Daftar Lampiran.........................................................................................................................................v
BAB l. PENDAHULUAN.........................................................................................................................vi
1.1. Latar belakang...................................................................................................................................4
1.2. Tujuan PKL.......................................................................................................................................4
BAB ll. PROSES DAN HASIL BELAJAR DI DU/DI............................................................................5
2.1. Mengendalikan kerusakan akibat serangan hama ............................................................................5
1. Hama kumbang tanduk.....................................................................................................................5
2 Cara berkembang biak.........................................................................................................................8
3 Kerusakan yang diakibatkan...............................................................................................................10

3. pengendalian kerusakaan yang diakibatkan hama kumbang tanduk...........................13


BAB III.PENUTUP..........................................................................................................vii
3.1. Kesimpulan.............................................................................................................19
3.2. Saran.......................................................................................................................

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan
kesehatan,Kesempatan kepada Saya sehingga mampu menyelesaikan laporan praktik kerja
lapang(PKL)yang dilaksanakan di PT.MUSTIKA SEMBULUH 1 yang bergerak di bidang Perkebunan
Kelapa Sawit.
Selanjutnya Saya menyadari bahwa keberhasilan dalam menyelesaikan Laporan Praktik Kerja
Lapang(PKL) ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.Oleh karena itu pada kesempatan ini saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membatu Saya dalam kegiatan
Praktik kerja lapang(PKL)ini.
1. AllAH SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-nya kepada Saya selaku penulis.

2. Bapak Septa selaku manejer EMU(Ecological Management Unit) yang telah mengijinkan serta
menyediakan tempat dan waktu bagi saya untuk melaksanakan praktik kerja lapang(PKL).

3. Ibu Astuti selaku guru pembimbing yang memberikan arahan kepada kami selama (PKL).

4. Guru pengajar serta staf-staf SMKN2 SAMPIT,yang memberikan kami bekal dan nasehat sebelum kami
berangkat PKL.

5. Dan tidak lupa kepada kedua orang tua yang telah memberikan do’a,dukungan,dan,dorongannya.
Penulis menyadari bahwa penyusun laporan ini masih jauh dari kata kesempurnaan,untuk itu kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk penulis agar dimasa yang akan datang penulis lebih
baik lagi dalam mengerjakan laporan (PKL).
Sampit, 2020
Penyusun

Akhamd Ghiva rizali

3
BAB l
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tumbuhan tropis yang
tergolong dalam famili palmae. Tanaman ini berasal dari dataran Afrika dan mulai
dikenal di Indonesia sejak tahun 1848 . Kelapa sawit adalah tanaman komoditas utama
perkebunan Indonesia, di karenakan nilai ekonomi yang tinggi dan kelapa sawit
merupakan tanaman penghasil minyak nabati terbanyak diantara tanaman penghasil
minyak nabati yang lainnya (kedelai, zaitun, kelapa, dan bunga matahari). Kelapa sawit
dapat menghasilkan minyak nabati sebanyak 6 ton/ha, sedangkan tanaman yang lainnya
hanya menghasilkan minyak nabati sebanyak 4-4,5 ton/ha
Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15 derajat LU - 15 derajat
LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0 - 500m dari permukaan laut,
dengan kelmbaban 80-90%. Kelapa sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan
stabil, 2000-2500 mm per tahun. Yaitu daerah yang tidak tergenang saat hujan dan
tidak kekeringan saat kemarau. Pola curah hujan memengaruhi perilaku pembungaan
dan produksi buah sawit.
kelapa sawit merupakan tanaman yang rentan terhadap serangan hama ( kumbang
tanduk) terutama pada musim……..Hama kumbang tanduk Oryctes badak merupakan
hama utama di perkebunan kelapa sawit dan menyerang tanaman kelapa sawit yang
baru ditanam di lapanganan hingga memulai 2,5 tahun.serangan kumbang
badak(Orcytes Badak) tidak akan memberikan hasil yang optimal.siklus hidup
kumbang tanduk yang cukup lama membuat hama di lokasi perkebunan kelapa sawit
yang terserang populasinya akan semakin tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan
tanaman kelapa sawit yang sangat parah,oleh sebab itu perlu dilakukan pengendalian.
Hama Kumbang tanduk di PT Mustika sembuluh dilakukan pengendalian den
caran……..setiap…….. menggunakan…..

2.1. Tujuan PKL

Tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah :


1.Memberikan pengalamaan kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka
menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses
dan hasil kerja.
2.Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun dan
mengembangkan kepribadianya yang berkaraktert sesuai dengan nilai-nilai positif yang
tumbuh dan diperlukan oleh masyarakat,khususnya di dunia kerja yang di tekuni.
3.Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja
sesuai tuntutan pasar kerja global.
4.Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan standar
kompetensi lulusan.
5.Mengakutualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalan penyelenggaraan Model
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan yang memadukan
secara sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah (SMK) dan program
pelatihan penguasaan keahliaan di dunia kerja (DUDI).
6.Memberikan informasi yang tepat bahwa hama kumbang tanduk dapat dikendalikan
dengan……
4
BAB II
PROSES DAN HASIL BELAJAR DI DU/DI

2.1. Mengendalikan kerusakaan akibat serangan hama


a.Hama kumbang tanduk
Kumbang tanduk merupakan hama utama yang ada di perkebunan kelapa
sawit,kumbang tanduk yang dominan di temukan adalah jenis Oryctes rhinoceros.jenis
ini memang telah lama diketahui perannya sebagai serangga pengganggu yang dapat
menyebabkan kematian tanaman kelapa sawit terutam tanaman muda.

 Kumbang badak merupakan hama utama.


 Mulsa EFB dan penerapan tehnik zero burning di kawasan replanting sangat
meningkatkan populasi kumbang.
 Serangan berat dan lama akan menyebabkan terhambatnya memasuki
masa TM dan meningkatkan kehilangan hasil.
 Kumbang badak dewasa menyerang pokok dimana untuk larva kurang
menyebabkan kerusakan dan berkembang di bahan organik yang
membusuk.
b.Jenis-jenis hama kumbang tanduk:
-Capit kumbang (Lucanus cervus)
-Kumbang Badak(Oryctes nasicornis)
-Kumbang Badak Jepang(Allomyrina dichotoma)
-Kumbang banteng(Strategus aloues)
-Kumbang gajah(Megasoma elephas)
-Kumbang hercules(Dynastes hercules)
-Kumbang tanduk(Pancinema)
-Kumbang Kelapa(Xylotrupes)
-Kumbang Triceratops(phileurus truncatus)
c. Kerusakan yang diakibatkan hama kumbang tanduk :.
 Membuat lubang gerekan pada pangkal pelepah hingga sampai ke titik tumbuh.
 Pelepah terpotong tidak beraturan dengan bentuk seperti kipas
pada pelepah muda yang baru terbuka .
 Daun-daun yang mengecil pada pokok yang baru pulih dari serangan berat.
 Kerusakan pada pucuk (spear) yang berlubang pada dasar pucuk.
Secara umum, serangan yang masih baru nampak pada serat-serat
sekitar lubang akibat dimakan oleh kumbang tsb. Kerusakan
serius akhirnya dapat mengakibatkan pucuk menjadi busuk
(spear rot).
 Akibat kerusakan pucuk, daun muda yang baru tumbuh pertumbuhannya
terhambat, dan ruas memendek seperti terpotong.

Klasifikasi Gejala Tingkat Serangan


Kategori Kriteria
A
Tidak ada Tidak ada gejala yang tampak

B
Serangan Serangan ringan – tidak ada serangan pada pucuk. Hanya 1 atau 2 pelepah yang rusak

C
Serangan Serangan menengah – 2 – 4 pelepah diserang. Tidak ada serangan pada pucuk

D
Serangan S e r a n g a n berat – lebih dari 4 pelepah diserang. Pucuk memendek dan membentuk
seperti kipas atau mati.

E atau tidak berkembang – Pokok sawit yang terserang berat tanpa ada pucuk baru sama sekali.
Mati
Banyak pokok sawit pada tingkat serangan ini akan

MASUKKAN GAMBAR KERUSAKAN

d. Cara berkembang biak kumbang tanduk:


MASUKAN GAMBARNYA

2.2 Melakukan Sensus Sebelum Melakukan pengendalian

a. DETEKSI

1. Deteksi Sederhana

Mandor panen: - apakah kamu melihat hama & penyakit?

-bagaimana keadaannya?

-dimana?

2. Deteksi resmi

- Dilakukan oleh detektor resmi (2 Bulan sekali)

b. SENSUS

Sensus dilakukan jika hasil deteksi melebih iambang batas


serangan yang telah ditetapkan

A.Sensus.Jika serangan sedikit, maka intensitas sensus sebaiknya sekitar 50%. Tetapi jika
banyak serangan kumbang diarea, maka intensitas sensus dapat diturunkan menjadi 5%.

B.Ambang Batas
Blok dengan gejala kerusakannya tercatat lebih dari 5 % (kategori C+D+E) sebaiknya diberi
perlakuan kimia.

DETEKSI HAMA DI POKOK KELAPA SAWIT


1. Dilakukan sebelum sensus dan rutin tiap 2 bulan sekali pada blok yang sama
2. Dilakukan tiap 20 baris dan tiap baris diambil per 10 point pada baris tersebut.
jika serangan hanya area kecil, intensitas sensus dapat ditingkatkan setiap 10
point setiap 10 baris pokok
3. Hama & Penyakit yang diamati masih secara umum

4. Dilakukan setelah hasil deteksi baik resmi maupun sederhana melebihi ambang
batas.

5. Dilakukan tiap 10 baris dan tiap baris diambil semua point pada baris tersebut, jika
serangan hanya area kecil, intensitas sensus dapat ditingkatkan setiap 5 baris
pokok

6. Hama yang diamati sudah khusus.


KERUSAKAN YANG DIAKIBATKAN HAMA KUMBANG BADAK
DAUN TIDAK BERATURAN ATAU TERPOTONG

Daun menjadi kecil

10

LUBANG PADA PELEPAH


11
Pelepah muda patah
2.3 .Pengendalian
Perbedaan tipe metode pengendalian untuk Oryctes rhinoceros
 PENGENDALIAN HAMA KUMBANG BADAK SECARA KIMIA:
Untuk tingkat serangan ringan hingga menengah: Carbofuran
.Pengendalian kimia – 30gr/pokok dengan interval 1 bulan (u
Untuk tingkat serangan menengah hingga lanjut: Cypermethrin
– 0.1% (200ml formulasi 5EC per 10 liter air). Aplikasikan 100ml larutan semprot per pokok pada das

13
Kontrol Chemical
Lambda-cyhalothrin, Cypermethrin, fenvalerate, monocrotophos dan chlorpyrifos
telah diuji dan efektif dalam mengendalikan kumbang di nursery dan lahan. Letakkan
carbofuran dan semprot bahan kimia tersebut secara langsung pada pucuk kelapa
sawit.
Kontrol Chemical
Bacillus thuringiensis (strain kurstaki) sangat efektif dalam
mengurangi populasi kumbang dan kerusakannya. Semprotkan
B. Thuringiensis tersebut pada pucuk kelapa sawit.

 CONTOH GAMBAR PENGENDALIAN SECARA METODE KULTUR


TEKNIS

 CONTOH GAMBAR PENGENDALIAN SECARA FISIK


A.PENGUTIPAN LARVA

B.MENGGUNAKAN PERANGKAP
 CONTOH GAMBAR PENGENDALIAN SECARA BIOLOGI
18
BAB III.PENUTUP

3.1 KESIMPULAN:

 Hama kumbang tanduk merupakan hama utana di perkebunan kelapa sawit


 Kerusakan yang diakibatkan oleh hama kumbang tanduk adalah;
1.Daun mengecil
2.Daun tidak beraturan atau terpotong
3.Lubang pada pelapah
4.Pelepah muda patah
 Berikut cara-cara mengendalikan kerusakan yang diakibatkan kumbang tanduk
1.Dengan metode kimia
2.Dengan metode kultur teknis
3.Dengan pengendalian biologi
4.Dengan pengendalian fisik.

3.2 SARAN
Sebaiknya serangan hama kumbang tanduk dikendalikan secara metode kultur
teknis,metode biologi,dan metode fisik,selagi tidak diambang batas.Penggunan bahan
kimia secara besar dapat berdsmpak pada lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai