NIM : 857459978
2. 1) Masalah didalam pembelajaran tersebut adalah siswa sudah merasa bosan dengan
penjelasan guru yang dimana guru tersebut hanya menjelaskan materi dengan monoton
karena hanya mengandalkan penjelasan kepada siswa dengan suara keras tanpa
menggunakan teknik yang berbeda dengan biasanya.
2) Strategi yang digunakan oleh guru tersebut adalah menggunakan metode ceramah dan
pembelajaran hanya berpusat kepada guru. Sebetulnya strategi tersebut baik jika dikemas
dengan kolaboratif dengan penggunaan metode lain yang melibatkan siswa aktif
didalamnya.
3) Sebetulnya strategi di pembelajaran tersebut sudah baik hanya saja tidak efektif dalam
pelaksaannya, menurut saya guru harus bisa membawa suasana kelas lebih aktif, kreatif
dan membuat siswa lebih aktif dalam pembelajarannya. Karena jika pemberian materi
dengan cara itu terus menerus dengan jangka panjang maka siswa akan merasa bosan,
jenuh dan tidak bersemangat bahkan tidak akan memperdulikan guru yang sedang
mengajar.
4) Seharusnya strategi yang digunakan guru tersebut adalah lebih kreatif lagi dalam
membawa suasana dikelas dengan cara mengikut sertakan siswa belajar aktif, bisa
dengan cara memberikan tes-tes kecil, berdiskusi dengan teman sebangku, membagi
siswa dalam kelompok untuk mencari tahu cara apa saja yang harus dilakukan dalam
menjaga lingkungan. Atau bisa juga dengan cara membawa siswa belajar diluar kelas.
5) Faktor pertama dalam memilih dan menggunakan strategi belajar adalah tujuan, bahan
pelajaran, alat dan strategi yang digunakan.
4. 1) Perkembangan Kognitif
Menurut Dodge, Colker, dan Heroman (2002), “Perkembangan kognitif adalah proses
belajar yang mengacu pada pikiran dan cara kerjanya. Ini melibatkan bagaimana anak-
anak berpikir, bagaimana mereka melihat dunia mereka, dan bagaimana mereka
menggunakan apa yang mereka pelajari.”
Pada siswa sekolah dasar berlangsung secara dinamis. Untuk
menumbuhkembangkan kemampuan kognitif dalam fase konkret operasional pada
siswa Sekolah Dasar, acuannya adalah terbentuknya hubungan-hubungan logis
diantara konsep-konsep atau skema-skema.
Contoh yang saya temukan adalah pada saat pembelajaran matematika, saya pernah
memberikan soal sekitar perkalian dan pengurangan, kemudian saya membuat soal
penggabungan perkalian dan pembagian yang persis seperti di modul menghitung
perkalian kemudian ke pembagian dan menggabungkannya.
2) Perkembangan sosial
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial.
Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan
orang tua terhadap anak dalam berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma-norma
kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh kepada anaknya
bagaimana menerapkan norma-norma ini dalam kehidupan sehari-hari. Dapat juga
diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma
kelompok, moral dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling
berkomunikasi dan bekerjasama. (Susanto, 2011:40).
Pada siswa Sekolah Dasar sudah terasa adanya pemisahan kelompok jenis kelamin
(separation of the sexes) sehingga dalam pengelompokan, siswa lebih senang
berkelompok dan berkumpul berdasarkan jenis kelamin.
Contoh yang saya temukan dikelas adalah pada saat saya membagi kelompok untuk
pembelajaran siswa laki-laki dan perempuan tidak mau digabung, karena kebetulan
saya mengajar kelas 5, jadi mungkin penjelasan diatas sudah sesuai dengan
pengalaman saya di kelas.