Kelompok 1A - Ekologi Arsitektur - Kelas Reguler - MATERIAL BAMBU SEBAGAI MATERIAL YANG SUSTAINABLE PADA DESAIN EKOLOGI
Kelompok 1A - Ekologi Arsitektur - Kelas Reguler - MATERIAL BAMBU SEBAGAI MATERIAL YANG SUSTAINABLE PADA DESAIN EKOLOGI
EKOLOGI
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya kami
dapat menyelesaiakan Makalah yang berjudul “Material bamboo Sebagai Material yang
Sustainable pada Desain Ekologi Sharma Springs Villa Abiansemal”. Walaupun beberapa
hambatan yang kami alami selama proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini tepat waktu.
Dan tidak luput kami sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing, yang telah
ikut serta membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan Makalah. Kami
mengucapkan terima kasih juga terhadap pihak narasumber yang sudah ikut memberi
kontribusi baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam proses makalah ini.
Suatu hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat atas hasil dari makalah ini.
Karena itu kami berharap semoga makalah ini memberikan dampak baik dan berguna bagi
kita semua.
Kami pun menyadari di dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna, maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif untuk
mencapai sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3. Tujuan.......................................................................................................................... 2
1.4. Manfaat Penulisan ....................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
URAIAN TEORI ....................................................................................................................... 3
2.1. Pengertian Ekologi Arsitektur ..................................................................................... 3
2.2. Ekologi Pendekatan Desain ......................................................................................... 4
BAB III .................................................................................................................................... 13
KONDISI FOKUS ................................................................................................................... 13
3.1. Identitas Objek .......................................................................................................... 13
3.2. Dokumentasi Objek ................................................................................................... 14
BAB IV .................................................................................................................................... 20
ANALISIS PENGGUNAAN MATERIAL PADA VILA SHARMA SPRINGS ................... 20
4.1. Jenis-jenis Material Bangunan pada Bangunan Vila Sharma Springs ...................... 20
4.2. Kesesuaian ................................................................................................................. 20
4.3. Dampak Penggunaan Material pada Bangunan Vila Sharma Springs ...................... 22
BAB V ..................................................................................................................................... 24
PENUTUP................................................................................................................................ 24
5.1. Kesimpulan................................................................................................................ 24
5.2. Saran .......................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 25
BAB I
PENDAHULUAN
Isu pemanasan global bukan marak dibicarakan pada ranah penyebab dan dampak yang
terjadi, akan tetapi telah bergerak pada tindakan nyata yang tertuang dalam sebuah disain atau
tahap perencanaan yang merupakan tindakan efektif dan tepat untuk dilakukan. Menurut
Berge (2009), bidang industri bangunan merupakan pelaku kedua terbesar setelah bidang
industri makanan yang menyumbang terjadinya pemanasan global. Hal ini disebabkan
penggunaan bahan material seperti material beton, baja atau logam yang saat ini banyak
digunakan baik untuk keperluan elemen konstruksi seperti, balok, kolom, dinding maupun
sebagai konstruksi atap. Umumnya bahan material tersebut merupakan bahan material yang
tidak terbarukan (non renewable resources). Bahanbahan tersebut dalam jangka waktu yang
tertentu akan habis dan efek yang ditimbulkan dengan penggunaan sumber daya alam
tersebut secara terus menerus dapat merusak alam itu sendiri, termasuk banyak energi yang
dikeluarkan pada saat pengambilan material, proses maupun pelaksanaan konstruksi.
Dengan demikian, saat ini para praktisi di bidang bangunan termasuk para insinyur atau
arsitek sudah mulai memikirkan material apa yang akan digunakan sebagai bahan konstruksi
bangunan yang handal, dengan berbagai pertimbangan secara teknis maupun non teknis,
sehingga dapat diterapkan dan disosialisasikan kepada masyarakat sebagai bagian usaha
pengurangan penyebab pemanasan global pada bumi. Solusi yang dapat ditawarkan adalah
penggunaan material ekologis yang merupakan pemenuhan aspek pada konsep green building.
Bambu merupakan alternatif penerapan material ekologis yang dapat diterapkan. Penggunaan
bambu pada konstruksi bangunan diharapkan menjadi alternatif dalam pemenuhan aspek
pada konsep green building atau bangunan ramah lingkungan. Namun demikian, potensi dan
tantangan yang dihadapi pada material bambu juga perlu dikaji. Hal ini sangat erat kaitannya
dengan sustainability (kesinambungan) material bambu. Untuk itu maka, tujuan artikel ini
adalah menganalisis bambu sebagai alternatif penerapan material ekologis, termasuk potensi
dan tantangannya.
Pada makalah kali ini kami akan menggunakan Sharma Spring sebagai objek pengamatan
kami. Sharma springs adalah sebuah villa dengan struktur bambu yang tertinggi dibangun di
Bali yang menggunakan pendekatan ekologi arsitektur. Di bangun hampir seluruhnya dari
bambu, yang dimana bambu juga termasuk salah satu material ekologi.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang didapat yaitu :
a. Bagaimana penerapan material bambu pada Sharma springs sebagai material desain
ekologi?
b. Bagaimana material bambu pada Sharma springs sebagai material yang sustainable?
1.3 Tujuan
a. Agar mengetahui penerapan material bambu pada Sharma springs sebagai material
desain ekologi
b. Agar mengetahui material bambu pada Sharma springs sebagai material yang
sustainable
KONDISI FOKUS
Arsitek : IBUKU
Sharma Springs adalah bangunan bambu tertinggi yang dibangun di Bali. Bangunan
utama memiliki enam tingkat, empat kamar tidur, ruang tamu yang luas dengan pemandangan
yang sangat indah, dan pintu masuk terowongan sepanjang 15 meter. Strukturnya didukung
oleh menara pusat, yang menampung menara bagian dalam yang lebih kecil. Menara bagian
dalam adalah rahasia dari ketinggiannya yang megah. Desainnya terinspirasi dari kelopak
bunga teratai. Setiap ruangan memiliki tema yang berbeda sesuai dengan keinginan klien.
Properti ini juga mencakup: gedung masuk, wisma, gua penyimpanan, paviliun yoga tepi
sungai, spa luar ruangan, dan barbekyu di tepi kolam renang yang semuanya dikelilingi oleh
taman permakultur yang indah.
(Sumber : https://greenvillagebali.com/houses/sharma-springs/#)
4.2 Kesesuaian
Untuk dapat menyesuaikan apakah material suatu bangunan dapat dikatakan sebagai
material bangunan yang ekologis, maka perlu diketahui beberapa syarat material bangunan
dapat dikatakan ekologis, yaitu :
Persyaratan Material Bangunan Ekologis
Bahan bangunan yang ekologis memenuhi syarat-syarat berikut :
a. Eksploitasi dan pembuatan (produksi) bahan bangunan menggunakan energi sesedikit
mungkin.
b. Tidak mengalami perubahan bahan (transformasi) yang tidak dapat dikembalikan
kepada alam.
c. Eksploitasi, pembuatan (produksi), penggunaan, dan pemeliharaan bahan bangunan
mencemari lingkungan sesedikit mungkin (keadaan entropinya serendah mungkin).
d. Bahan bangunan berasal dari sumber alam lokal (dekat lokasi pembangunan).
Bahan bangunan yang ekologis selalu berkaitan dengan sumber alamnya sebagai
berikut :
Eksploitasi Kesinambungan
Pada pengamatan terhadap Villa Sharma Springs, disimpulkan bahwa hampir semua
penggunaan material bangunan menggunakan bambu, baik untuk elemen bawah, dinding
maupun atap. Bambu sendiri bila dikaitkan dengan persyaratan diatas mampu menyapu
semua poin-poin tersebut.
Sumber : https://ibuku.com/sharma-springs-residence/
4.3 Dampak Penggunaan Material pada Bangunan Vila Sharma Springs
4.3.1 Hemat Energi
Penggunaan bahan material bambu yang dominan pada bangunan merupakan
termasuk ke dalam material ramah lingkungan/ekologi seperti yang telah dibahas
di atas. Penggunaan bambu pada dinding dengan konsep ekspose mampu
memberikan udara bebas masuk ke dalam bangunan sehingga mampu
menurunkan suhu dalam ruangan. Hal ini memungkinkan untuk meminimalisasi
penggunanaan AC atau energy listrik dalam ruangan sehingga lebih hemat energi
4.3.2 Hemat Sumber Daya Alam
Berdasarkan pencarian literatur, material bambu dan rotan dapat menghemat
sumber daya alam karena bambu dan rotan merupakan sumber daya alam yang
terbarukan. Penggunaannya yang dominan dalam pembangunan vila ini salah
satunya adalah bertujuan untuk menciptakan desain yang ekologi dan ramah
lingkungan. Bambu mudah dijumpai di alam dengan perawatan dan pemeliharaan
yang cukup mudah, sehingga ketika sekali ditebang tidak membutuhkan waktu
yang lama untuk bisa tumbuh dan dipanen kembali.
4.3.3 Kenyamanan Pengguna Gedung
Secara keseluruhan penggunaan material bangunan pada Vila Sharma Springs
memberikan kenyamanan bagi civitas yang beraktivitas di dalamnya sehingga
dapat meningkatkan produktivitas kerja
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup
dan lingkungannya. Ekologi arsitektur atau arsitektur hijau ini dapat disebut juga sebagai
arsitektur hemat energi yaitu salah satu tipologi arsitektur yang ber-orientasi pada konservasi
lingkungan global alami. Bahan yang dipakai harus kuat dan tahan lama. Bahan bangunan
atau bagian bangunan harus mudah diperbaiki dan diganti.
Villa Sharma Springs merupakan bangunan yang dirancang menggunakan struktur
bangunan yang berbahan material full bambu mulai dari pondasi hingga struktur atas. Jenis-
jenis material bangunan yang digunakan pada Villa Sharma Springs ditinjau dari segi
arsitekturalnya adalah sebagai berikut. Pada bagian penutup lantai menggunakan bambu
sebagai materialnya. Khusus pada bagian entrance bagian penutup lantai dibuat dengan
campuran rotan juga sehingga memiliki tekstur yang tidak terlalu keras. Pada bagian dinding
bangunan ini merupakan dinding ekspose yang dibuat dari rangkaian abstrak bambu,
sehingga memberikan kesan yang sejuk karena udara bebas masuk ke dalam bangunan. Pada
bagian penutup langit-langit/ plafond juga dibuat dengan bambu begitu pula penutup atap
yang dibuat dari sirap bambu. Secara keseluruhan, material bangunan pada sharma springs
dominan digunakan adalah bambu.
Pada pengamatan terhadap Villa Sharma Springs, disimpulkan bahwa hampir semua
penggunaan material bangunan menggunakan bambu, baik untuk elemen bawah, dinding
maupun atap.
5.2 Saran
Penerapan material arsitektur ekologis merupakan salah satu cara yang tepat untuk
menyelesaikan permasalahan dalam merancang bangunan yang ramah lingkungan. Dalam
upaya mengoptimalkan penerapan material arsitektur ekologis pada bangunan, perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai unsur-unsur arsitektur ekologis yang dapat
dimanfaatkan untuk membantu merancang bangunan yang bisa mengnetralisir pemanasan
global.
DAFTAR PUSTAKA
Ainur, Sultanova dkk. 2020. Bamboo Structure for Modern Sustainable Architecture.
Moscow, Russia. Diakses dari http://isvshome.com/pdf/ISVS_7-
3/ISVS_ej_7.3.3_Solanilla_%20Final.pdf tanggal 25 Maret 2021
Ferdinand, Maulana. 2017. Buku Ekologi Arsitektur. Diakses dari
https://www.slideshare.net/MaulanaFerdinand/buku-ekologi-arsitektur?from_action=save
tanggal 25 Maret 2021
Frick, Heinz. 1997. Dasar-dasar Eko-Arsitektur Seri Eko Arsitektur 1. Yogyakarta.
Penerbit Kanisus.
Ishii, Aiko. 2016. Desain Interior dengan Nuansa Kampung Bali pada Area Fasilitas
The Ubud Village Resort. Diakses dari https://repository.its.ac.id/71771/1/3412100178-
undergraduate%20theses.pdf tanggal 5 April 2021
Shellyn, Jannifer. 2016. GEDUNG RESEPSI PERNIKAHAN PARIPURNA
DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS DI YOGYAKARTA. Diakses dari
http://e-journal.uajy.ac.id/11941/4/TA142293.pdf tanggal 2 April 2021