Anda di halaman 1dari 31

RESUME PADA TN M

DENGAN TRAUMA THORAX DI RUANG ANGGREK


RSUD SEMARANG

Di Susun Oleh:

Nama : Marniati Ndekano

NIM : 2008047

Kelompok : V

FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS DAN TEKNOLOGI


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEMARANG
2021
Nama Mahasiswa : Marniati Ndekano
NIM : 2008047
Hari/tanggal pengkajian : Senin, 05 April 2021
Jam : 08.00 WIB
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 20 Tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku / bangsa : Jawa/Indonesia
Status perkawinan : Belum menikah
Alamat : Banyumanik Semarang
Tanggal masuk RS : 05 April 2021
Jam : 07.50 WIB
No. RM : 13579
Diagnose Medis : Trauma Thorax
b. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. S
Umur : 47 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Banyumanik Semarang
Hubungan dengan pasien : Ibu

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Paien datang ke RSUD Semarang pada tanggal 05 Desember 2021 karena jatuh
dari sepeda motor dan mengalami penurunan kesadaran.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien dibawa keluarganya ke RSUD Semarang pada tanggal 05 Desember
2021 karena jatuh dari sepeda motor. Dari pengkajian pasien mengalami penurunan
kesadaran. Keluarga mengatakan dada korban membentur stang motor, setelah
kecelakaan pasien muntah darah 150 cc, lalu pasien tidak sadar. Keaadaan pasien
saat di IGD klien mengalami penurunan kesadaran, napas cepat dan dangkal,
auskultasi suara napas ronchi, dan pasien ngorok. Terdapat bengkak dan jejas di
dada sebelah kiri. Hasil pemeriksaan GCS 8(E2V2M4) kesadaran sopor, hasil
pemeriksaan TTV, TD : 110/80 mmHg, nadi : 115x/menit, RR : 37x/menit, suhu :
38,7oC, akral teraba dingin, tampak sianosis, penggunaan otot-otot pernapasan, dan
napas cuping hidung. Terdapat bengkak dan jejas di bagian dada sebelah kiri.
Keadaan kepala bentuk simetris, tidak ada luka.
3. Riwayat kesehatan masa lalu
Keluarga mengatakan pasien sudah berberapa kali mengalami kecelakaan
tetapi belum pernah separah ini sampai mengalami penurunan kesadaran. Klien
juga tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sedang sakit. Tidak ada juga
anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit seperti DM, Hipertensi atau penyakit
lainnya.
5. Riwayat alergi
Klien tidak memiliki alergi obat - obatan, makanan maupun alergi lainnya.
C. PENGKAJIAN PRIMER ( Kegawatan : ABCD)
- Airway : terdapat sumbatan jalan napas, berupa darah menggumpal, pasien
ngorok/snoring
 Breathing:
- Look : Ada pengembangan dinding dada, pergerakan dinding dada tidak simetris,
terdapat bengkak dan jejas di dada sebelah kiri, RR : 37x/menit.
- Listen : suara napas ronchi
- Feel : terasa hembusan nafas, terlihat otot bantu pernafasan, nafas cupyng hidung.
 Circulation : akral teraba dingin, tampak sianosis.
 Disability : GCS 8 (E2V2M4) kesadaran sopor

D. PENGKAJIAN SEKUNDER ( Pemeriksaan Fisik dan Diagnostik)


A. Kesadaran : Sopor
Keadaan umum : Jelek
GCS : 8
TTV : TD : 110/80 mmHg, nadi : 115x/menit, RR : 37x/menit cepat dan
dangkal, suhu : 38,7oC
Pemeriksaan fisik
1. Kepala : bentuk kepala simetris, tidak ada luka.
2. Mata : Anemis, skelera an ikterik, bentuk simetris.

3. Telinga : Bentuk simetris, tidak ada perdarahan.

4. Mulut : Bentuk simetris, sianosis, keluar darah segar dan lendir


5. Leher : Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak dicurigai
fraktur cervikal.
6. Thorak
Paru - paru
Inspeksi : Bentuk tidak simetris, terdapat jejas dan bengkak pada dada sebelah kiri,
pergerakan dinding dada tidak simetris, terdapat otot bantu pernapasan.
Palpasi : terdapat nyeri tekan dan ada pembengkakan.
Perkusi : sonor kanan, hipersonor kiri
Auskultasi : napas ronchi, suara ngorok/snoring frekuensi napas 30x/menit
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di interkosta 5 kiri
Perkusi : tidak pembesaran jantung
Auskultasi : Suara janntung normal, terdengar bunyi s1 dan s2 (lub dub)
7. Abdomen
Inspeksi : tidak ada jejas
Auskultasi : bissing usus normal (12 x/menit)
Palpasi : ada nyeri tekan pada supra pubik
Perkusi : timpani
8. Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan, terpasang kateter spool blase
9. Kulit
Turgor kulit elastis, warna kulit cokelat, tidak ada luka.
10. Ekstremitas
- Atas
Inspeksi : Simetris, tidak ada pembengkakan, ada jejas ditangan kanan, terpasang
infus ditangan kiri, fleksi dan ekstensi (-)
- Bawah
Inspeksi : Simetris, tidak ada pembengkakan
E. ANALISA DATA
No Hari/tgl Data Problem Etiologi
1 Senin, 05 April DS: Bersihan jalan Gumpalan
2021 - Keluarga napas tidak darah dan
Jam 08.00 mengatakan klien efektif lendir pada
muntah darah (D.0149) jalan nafas
- Keluarga
mengatakan klien
sesak
DO:
- Terdapat gumpalan
darah dan lender
pada mulut
- Ronchi
- Snoring
- Sianosis
- Frekuensi napas
berubah (30
X/menit)
- Pola napas berubah
(takipnea/cepat dan
dan dangkal)
2 Senin, 05 April DS: Pola nafas Gangguan
2021 - Keluarga tidak efektif ventilasi
Jam 08.05 mengatakan pasien (D.005)
sesak
DO:
- Penggunaan otot
bantu pernapasan
- Pola napas
abnormal(takipnea/
cepat dan dangkal)
- Penapasan cuping
hidung

3 Senin, 05 April DS : Nyeri akut Agen


2021 - Klien mengeluh (D.0077) pencedera
Jam 08.10 nyeri saat perawat fisik (trauma
mempalpasi bagian thoraks)
dada sebelah kiri
DO:
- Terdapat jejas dan
bengkak pada dada
sebelah kiri
- Frekuensi nadi
meningkat
(115X/menit)
- Pola napas berubah
(takipnea/cepat dan
dangkal)

4 Senin, 05 April DS: - Hipertermia Respon


2021 DO: (D.0130) trauma

Jam : 0845 - Suhu badan di atas


nilai normal (38,7
O
C)
- Takikardi
Takipnea

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan adanya darah dan lender pada
jalan napas.
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan ventilasi.
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (trauma pada thoraks).
4. Hipertermia berhubungan dengan respon trauma.
G. NCP
Hari/T Diagnosa Tujuan Dan
No gl Jam Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. Senin, Bersihan jalan Setelah Manajemen Melapangkan
05 napas tidak dilakukan jalan nafas saluran
April efektif tindakan pernapasan
2021 berhubungan keperawatan untuk menjamin
Jam : dengan adanya selama 3 X 3 masuknya udara
08. 05 darah dan lendir jam maka ke paru secara
pada jalan diharapakan normal
napas bersihan jalan
DS: napas
- Keluarga meningkat
mengatakan dengan kriteria Observasi
Kelainan bunyi
klien hasil : - Monitor pola
napas seperti
muntah - Jalan napas napas
ronchi dan
darah paten (tidak - Monitor bunyi
snoring
- Keluarga ada napas tambahan
menunjukan
mengatakan gumpalan
adanya
klien sesak darah dan
obstruksi jalan
DO: lender pada
napas
- Terdapat jalan napas)
gumpalan - Ronchi
- Monitor TTV Mengetahui
darah dan menurun
keadaan umum
lendir pada - Snoring
klien sehingga
di jalan menurun
dapat
napas
- Sianosis menetukan
- Ronchi
membaik intervensi
- Snoring
- Frekuensi selanjutnya
- Sianosis
napas
- Frekuensi
napas membaik
berubah (30 - Pola napas
X/menit membaik Terapeutik Posisi head -tilt
- Pola napas
- Pertahankan dan chin lift
berubah
kepatenan jalan dapat membuka
(takipnea/cep
napas head- tilt jalan napas
at dan dan
dan chin-lift
dangkal)

Penghisapan
- Lakukan lendir dilakukan
penghisapan agar
lendir kurang dari menghilangkan
15 detik/suction cairan atau
darah dari jalan
napas

- Lakukan
pemasangan oro- oro-pharyngeal

pharyngeal berfungsi untuk


membenarkan
posisi lidah agar
tidak
menghambat
jalan napas

Memaksimalka
n bernapas dan
menurunkan
kerja napas
- Berikan oksigen
Mencukupi
- Kolaborasi kebutuhan
pemberian cairan cairan tubuh
intravena sesuai klien,
indikasi
2 Senin, Pola nafas tidak Setelah Dukungan Memfasilitasi
05 efektif dilakukan Ventilasi paru dalam
April berhubungan Tindakan mempertahanka
2021 dengan keperawatan 3 n pernapasan
Jam. gangguan X 3 jam spontan untuk
08.10 ventilasi diharapkan pola memaksimalkan
DS: napas membaik pertukaran gas
- Keluarga dengan kriteria di paru – paru
mengatakan hasil :
klien sesak - Penggunaan
DO: otot bantu Observasi
Penurunan
- Penggunaan napas - Monitor status
bunyi napas
otot bantu menurun respirasi
indikasi
pernapasan ( frekuensi dan
- Pernapasan atelectasis,
- Pola napas kedalaman
cuping ronchi dan
abnormal(tak pernapasan,
hidung snoring
ipnea/cepat penggunaan otot
menurun mengindikasika
dan dangkal bantu napas,
- Pola napas n adanya
- Penapasan bunyi napas
membaik sumbatan pada
cuping tambahan,
- Frekuensi jalan napas
hidung saturasi oksigen)
napas sehingga
membaik membuat otot
aksesori
digunakan dan
kerja
pernapasan
meningkat

Terapeutik
- Pertahankan
kepatenan jalan
napas Memberikan
sirkulasi udara
yang baik dalam
tubuh
- Berikaan posisi
semi fowler
Posisi semi
fowler dapat
mengurangi
sesak napas
- Berikan oksigen
sesuai kebutuhan

Memaksimalka
n bernapas dan
menurunkan
Edukasi kerja napas
Ajarkan
mengubah posisi
secara mandiri

Klien dapat
melakukan
perubahan
posisi ketika
terasa sesak

3 Senin, Nyeri akut Setelah Manajemen Nyeri Dengan


05 berhubungan dilakukan memanejemn
April dengan agen tindakan nyeri dapat
2021 prncedera fisik keperawatan mengurangi
Jam. (trauma pada selama 3 X 2 nyeri yang
thoraks) jam maka dialami klien
08. 30
Observasi
DS : diharapkan
- Klien - Identifikasi nyeri
nyeri menurun
untuk
mengeluh (lokasi,
dengan kriteria
mengetahui
nyeri saat karakteristik,
hasil :
keadaan nyeri
perawat durasi, frekuensi,
- Keluhan klien sehingga
mempalpasi kualitas,
nyeri dapat diberikan
bagian dada intensitas dan
menurun intervensi yang
sebelah kiri skala nyeri)
- Jejas dan tepat
DO:
bengkak pada
- Terdapat
dada
jejas dan
membaik
bengkak Eksprsi wajah
- Frekuensi - Identifikasi
pada dada meringis dapat
nadi respon nyeri
sebelah kiri mengindikasika
membaik nonverbal
- Frekuensi n klien nyeri
- Pola napas
nadi
membaik - Identifikasi
meningkat Agar supaya
faktor yang
(115X/meni klien dan
memperberat dan
t) keluarga bisa
memperingan
- Pola napas menghindari
nyeri
berubah faktor – faktor
(takipnea/ce yang lebih
pat dan memperberat
dangkal) nyeri

Untuk
mengetahui

- Monitor efek dengan cepat


samping efek samping

penggunaan obat yang

anageltik terjadi pada


pasien sehingga
dapat diberikan
penanganan
yang cepat
apabila terjadi
efek samping
obat

Penggunaan
angeltik yang
Edukasi benar akan

- Anjurkan memaksimalkan

menggunakan kefektifan obat

anageltik secara
tepat

Anageltik dapat
membantu

Kolaborasi mengurangi
nyeri
- Kolaborasi
pemberian
anageltik, jika
perlu

4 Senin, Hipertermia Setelah Manajemen Mengidentifikas


05 berhubungan dilakukan Hipertermia i dan mengelola
April dengan respon tindakan peningkatan
2021 trauma keperawatan 3 suhu tubuh
Jam : DS: - X 2 jam sehingga suhu
0845 DO: diharapakan tubuh kembali
- Suhu badan termogulasi normal
di atas nilai membaik
normal (38,7 dengan kriteria
O
C) hasil : Observasi
Untuk
- Takikardi - Suhu tubuh - - Monitor suhu tubuh
mengetahui
- Takipnea membaik (36 perkembangan
O
- 37 C) terhadap
- Takikardi intervensi yang
menurun (60 diberikan pada
-100X/menit) hipertermi
- Takipnea
membaik (16
– 24
X/menit)
- Terapeutik Konsumsi
- Suhu kulit
- Berikan cairan oral cairan oral yang
membaik
cukup dapat
membantu
mengisicairan
dan
menetralkan
suhu tubuh
- Kompres hangat
Kompres hangat
dapat
melebarjan
pembuluh darah
sehingga
membantu
pengeluaran
panas
Edukasi
- Anjurkan tirah
baring
Tirang baring
dapat
menghindarkan
pasien dari
cedera akibat
kondisi klien

Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian cairan Untuk menjaga
dan elektrolit tubuh agar tetap
intravena terhidrasi
dengan baik

- Kolaborasi
pemberian obat Membantu
sesuai indikasi menurunkan
demam
H. CATATAN KEPERAWATAN
No Hari/ Diagnosa Implementasi
Tgl Keperawatan Keperawatan Respon TTD
Jam
1 Senin, 05 Bersihan jalan - Memonitor pola DS: - Marniati
April napas tidak efektif napas DO:
2021 berhubungan - Pasien
Jam 08. dengan adanya bernapas
05 darah dan lendir cepat dan
pada jalan napas dangkal
DS: (takipnea)
- Keluarga - Frekuensi
mengatakan napas 30
klien muntah X/menit
darah
- Keluarga - Memonitor bunyi
DS : -
mengatakan napas tambahan
DO:
klien sesak
- Suara napas
DO:
ronchi
- Terdapat
- Snoring /
gumpalan darah
ngorok
dan lender pada
di jalan napas
- Ronchi
- Mempertahankan
- Snoring DS : -
kepatenan jalan
- Sianosis DO:
napas head- tilt
- Frekuensi napas - Tidak ada
dan chin-lift
berubah (30 fraktur
X/menit cervical
- Pola napas
- Klien tidur
berubah
terlentang
(takipnea/cepat dengan
dan dan perawat
dangkal) memegang
kepala dan
mengangkat
dagu pasien
keatas
- Terdapat
- Melakukan suction darah dan
lendir

DS:-
DO:
- Perawat
mengeluark
an darah
dan lender
dari mulut
klien
- Mulut
- Melakukan
tampak
pemasangan oro-
bersih tidak
pharyngeal
ada darah
dan lender

DS:-
DO:
- Lidah klien
tampak
jatuh
kebelakang

- Memberikan - Perawat

oksigen Non memasang

rebreathing mask oro-

12 L/menit phringeal
- Suara
snoring
berkurang

- Memonitoring
teraphy oksigen
DS: -
DO:
- Sesak
tampak
berkurang

DS: -
DO:
- PaO2 : 80
mmHg
- SaO2 : 85 %

- Kolaborasi
DS: -
pemberian cairan
DO:
intravena sesuai
Klien
indikasi (RL 20
terpasang
gtt/menit)
infus di
tangan kanan

- Mengobservasi
TTV DS:
DO:
TD :

- TD : 110/80
mmHg,
- Nadi :
101x/menit,
- RR : 29
x/menit
cepat dan
dangkal,
SB : 38,7oC
2 Senin, 05 Pola nafas tidak DS: - Marniati
April efektif - Monitor status DO :
2021 berhubungan respirasi - Klien
Jam 08. dengan gangguan ( frekuensi dan bernapas
30 ventilasi kedalaman cepat dan
DS: pernapasan, dangkal
- Keluarga penggunaan otot namun
mengatakan bantu napas, bunyi sudah
klien sesak napas tambahan, berkurang
saturasi oksigen) - Frekuensi
DO:
napas : 28
- Penggunaan
X/menit
otot bantu
- Klien
pernapasan
- Pola napas terlihat
abnormal(takip menggunaka
nea/cepat dan n otot bantu
dangkal pernapasan
- Penapasan - Bunyi napas
cuping hidung snoring
sudah
berkurang
- Bunyi napas
- Mempertahankan ronchi
kepatenan jalan berkurang
napas
- Ngorok
berkurang
- SaO2 85 %

DS: -
DO:
Klien tidur
dengan posisi
kepala
menengadah
ke atas

- Memberikaan
posisi semi fowler DS:
Keluarga
mengatakan
klien
tampak
lebih
nyaman
dengan
posisi
tersebut
DO:
- Klien
berbaring
dengan
posisi semi
fowler

DS:
Keluarga
- Memberikan klien
oksigen NRM 12 mengatakan
X/menit sesak
berkurang
DO:
Sesak tampak
berkurang

DS:
- Mengajarkan Keluarga
keluarga mengubah mengatakan
posisi klien akan
memposisikan
klien semi
fowler
DO:
Keluarga
tampak
membantu
klien posisi
semi fowler

3 Senin, 05 Nyeri akut - Mengidentifikasi DS: Marniati


April berhubungan nyeri (lokasi, - Klien
2021 dengan agen karakteristik, mengeluh
Jam : pencedera fisik durasi, frekuensi, nyeri dada
11.00 (trauma pada kualitas, intensitas sebelah kiri
thoraks) dan skala nyeri) DO :
DS :
- Ekspresi
- Klien
wajah
mengeluh
meringis
nyeri saat
PQRST:
perawat
- P : Trauma
mempalpasi
thoraks ,
bagian dada
Bergerak
sebelah kiri
- Q:
DO:
Tertusuk –
- Terdapat jejas
tusuk
dan bengkak
pada dada - R : Dada

sebelah kiri sebelah kiri

- Frekuensi nadi - S:8


meningkat - T : terus –
(115X/menit) menerus
- Pola napas
berubah
(takipnea/cepat
DS: -
dan dangkal) - Mengidentifikasi
respon nyeri DO:
nonverbal Klien tampak
meringis dan
memegangi
bagian dada
yang sakit

DS:
- Mengidentifikasi
Keluarga
faktor yang
klien
memperberat dan
mengatakan
memperingan
apabila klien
nyeri
bergerak
maka dia kan
mengeluh
nyeri
DO:
Klien tampak
menahan sakit
saat bergerak

DS:
- Menganjurkan Klien
kepada klien untuk mengiyakan
tidak bergerak DO:
banyak
Klien tampak
berbaring

DS :
- Berkolaborasi Klien
pemberian obat mengatakan
oral sesuai indikasi bersedia
minum obat
DO:
Klien minum
obat setelah
makan

DS:
Keluarga
- Menganjurkan
klien
menggunakan obat
mengiyakan
secara tepat
DO:
Keluarga
membantu
klien minum
obat sesuai
jam yang
minum obat

DS:
Keluarga
- Memonitor efek mengatakan
samping tidak ada efek
penggunaan obat samping obat
yang di
rasakan klien
DO:
Tidak tampak
efek samping
obat

4 Senin, 05 Hipertermia - Memonitor suhu DS: - Marniati


April berhubungan tubuh DO:
2021 dengan respon SB: 38,7 OC
Jam : trauma

11. 30 DS: -
- Berkolaborasi DS: -
DO:
pemberian cairan DO:
- Suhu badan di
dan elektrolit Klien
atas nilai
intravena terpasang IV
normal (38,7
O RL 20
C)
gtt/menit
- Takikardi
Takipnea

- Berkolaborasi DS: -
pemberian obat DO:
sesuai indikasi Klien minum
obat setelah
makan

- Memberikan cairan
oral DS: -
DO:
Klien minum
air putih
hangat yang
diberikan
perawat

- Mengompres hangat DS: -


DO:
Suhu kulit
klien menurun
panasnya

DS: -
- Mengukur suhu
DO:
badan
SB: 38,1 OC

DS:
- Menganjurkan tirah
baring Klien
mengiyakan
DO:
Klien tampak
tidur
berbaring

I . EVALUASI SUMATIF
No Hari/Tgl/jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Ttd
1 Senin, 05 April Bersihan jalan napas tidak S : Marniati
2021 efektif berhubungan - Keluarga
Jam : 14. 00 dengan adanya darah dan mengatakan sesak
lendir pada jalan napas pasien sudah
berkurang

O:
- Jalan napas pasien
tampak bersih
- Ronchi menurun
- Snoring masih ada
tapi sudah
menurun
- Sianosis
- Frekuensi napas 28
X/menit

A : Masalah teratasi
sebagian

P : Lanjutkan
Intervensi
- Monitor pola napas
- Monitor bunyi
napas tambahan
- Monitor TTV
- Pertahankan
kepatenan jalan
napas head- tilt dan
chin-lift
- Berikan oksigen
- Kolaborasi
pemberian cairan
intravena sesuai
indikasi
- Kolaborasi
pemerikasaan
rontgen thoraks
2 Senin, 05 April Pola nafas tidak efektif S: Marniati
2021 berhubungan dengan Keluarga mengatakan
Jam : 14. 15 gangguan ventilasi klien masih sesak
O:
- Penggunaan otot
bantu napas
sedang (3)
- Pernapasan
cuping hidung
cukup menurun
(4)
- Pola napas sedang
(3) cepat tetapi
dangkal sudah
berkurang
- Frekuensi napas
cukup menurun
(28 X /menit)
A : Masalah teratasi
sebagian

P : Lanjutkan
intervensi
- Monitor status
respirasi
( frekuensi dan
kedalaman
pernapasan,
penggunaan otot
bantu napas, bunyi
napas tambahan,
saturasi oksigen)
- Pertahankan
kepatenan jalan
napas
- Berikaan posisi
semi fowler
- Berikan oksigen
sesuai kebutuhan
- Observasi status
3 Senin, 05 April Nyeri akut berhubungan S: Marniati
2021 dengan agen pencedera Klien mengeluh nyeri
Jam : 14. 25 fisik (trauma pada dada sebelah kiri
thoraks) O:
PQRST :
P : Trauma dada,
bergerak
Q: Tertusuk –
tusuk
R : Dada sebelah
kiri
S:7
T : Terus
menerus, berhenti
jika minum obat,
apabila reaksi obat
habis kembali
nyeri lagi
- Meringis menurun
- Jejas dan bengkak
pada dada belum
membaik
- Frekuensi nadi
cukup membaik
(103 X/menit)
- Pola napas sedang
cepat dan dangkal
namun sudah
berkurang

A : Masalah belum
teratasi

P : Lanjutkan
intervensi
- Identifikasi nyeri
(lokasi,
karakteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas
dan skala nyeri)
- Identifikasi respon
nyeri nonverbal
- Monitor efek
samping
penggunaan
anageltik
- Anjurkan
menggunakan
anageltik secara
tepat
- Kolaborasi
pemberian
anageltik, jika
perlu
4 Senin, 05 April Hipertermia berhubungan S: Marniati
2021 dengan respon trauma Keluarga mengatakan
Jam : 14. 35 kulit pasien sedikit
menurun
- Suhu tubuh : 38 oC
- Takikardi cukup
menurun (103
X/menit)
- Takipnea cukup
menurun (28
X/menit)
- Suhu sedang

A : Masalah belum
teratasi

P : Lanjutkan
intervensi
- Memonitor suhu
tubuh
- Berkolaborasi
pemberian cairan
dan elektrolit
intravena
- Berkolaborasi
pemberian obat
sesuai indikasi
- Memberikan cairan
oral
- Mengompres hangat
- Mengukur suhu
badan
- Menganjurkan
tirah baring

Anda mungkin juga menyukai