Anda di halaman 1dari 16

Volume 2 Nomor 1, Agustus 2018, Halaman 1-16

Open access at: https://ejournal.uksw.edu/alethea


Penerbit: Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL


DI INDONESIA
(STUDI KASUS PUTUSAN MA NOMOR 264K/PDT.SUS-HKI/2015)

Intan Purnamasari
Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana
Korespodensi: intanpurnamasari@gmail.com

Abstrak
Peranan merek sangat penting terutama dalam persaingan usaha yang sehat oleh karena itu
perlindungan terhadap merek diperlukan. Di Indonesia, perlindungan merek akan diperoleh
setelah merek didaftarkan. Namun perlindungan hukum terhadap merek terdaftar bukan
merupakan jaminan, adakalanya apabila terdapat cukup alasan pendaftaran merek dapat
dihapus atau dibatalkan. Salah satu kasus penghapusan merek dari Daftar Umum Merek
adalah sengketa merek IKEA yang diputus oleh Mahkamah Agung dengan Putusan No.
264K/Pdt.Sus-HKI/2015. Gugatan penghapusan merek IKEA milik INTER IKEA dilakukan
oleh perusahaan asal Surabaya PT. Ratania Khatulistiwa. Alasannya bahwa merek IKEA
untuk kelas barang 20 dan 21 tidak digunakan selama 3 tahun berturut-turut dalam
perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal pendaftarannya. Penelitian ini merupakan
penelitian hukum sehingga berproses pada kajian norma dalam hal ini norma dalam hukum
merek secara khusus merek terkenal dengan mengkaji tentang penghapusan merek. Dari
penelitian menunjukkan bahwa sekalipun merek terkenal dihapuskan dari Daftar Umum
Merek, tetapi perlindungan merek terkenal tidak hilang.
Kata-kata Kunci: Perlindungan Hukum; Merek Terkenal; Penghapusan Merek.

Abstract
Trademark protection in Indonesia will be obtained after the trademark is registered.
However, in some circumstances, legal protection for registered trademarks could be deleted
or canceled, such as in the IKEA case. IKEA is a registered trademark base on the Indonesian
General Register of Marks. Then, PT. Ratania Equator brought a lawsuit for the removal of
IKEA from the registered trademark from the General Register of Marks. The reason is that
IKEA, as a trademark for goods in classes 20 and 21, has not been used for 3 consecutive
years in the trade in goods and/or services. This article argues that even though a well-known
trademark is removed from the General Register of Trademarks, the protection of the well-
known trademark has remained.
Key Words: Legal protection; Famous Brands; Brand Deletion.
2 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 2, No. 1, 2018]

PENDAHULUAN Ratania Khatulistiwa. IKEA Interna-


sional menggugat perusahaan asal
Keberadaan merek dimaksudkan Surabaya, PT. Ratania Khatulistiwa.
untuk membedakan suatu barang Akan tetapi PT Ratania khatulustiwa
dan/atau jasa dari barang dan/atau justru mengajukan penghapusan
jasa yang lain.1 Pada keadaan yang merek IKEA dengan alasan non-use,
demikian merek mulai memainkan yang berarti bahwa merek tersebut
peran sebagai alat pembeda, baik bagi tidak digunakan selama tiga bertahun
suatu barang dan/atau jasa. Reputasi turut-turut sejak pendaftarannya oleh
merek mempengaruhi penjualan IKEA Internasional namun ditolak. PT
terhadap suatu barang dan/atau jasa. Ratania kemudian mengajukan
Atas dasar reputasi merek banyak kepada Pengadilan Negeri Jakarta
konsumen yang semakin mengenal Pusat dan dikabulkan. Atas putusan
merek tersebut, lalu muncullah istilah tersebut IKEA Internasional menga-
merek terkenal. Merek ini menjadi jukan kasasi ke Mahkamah Agung
idaman dan pilihan utama semua (MA) namun ditolak. Walaupun
lapisan konsumen.2 ditolak, namun ada satu hakim
Terkenalnya suatu merek menjadi anggota yang menyatakan dissenting
merek terkenal (well-known/famous opinion, yaitu I Gusti Agung
mark) dapat lebih memicu tindakan- Sumanatha. Menurutnya Pengadilan
tindakan pelanggaran merek baik yang telah salah dalam menerapkan
berskala nasional maupun interna- hukum. Merek IKEA merupakan
sional. Gatot Supromo menyatakan merek terkenal sehingga tidak terda-
bahwa pelanggaran merek yang terjadi pat alasan untuk dapat menghapus
di Indonesia masih tergolong cukup merek tersebut. Dissenting opinion
tinggi, penggunaan atau peniruan salah satu hakim adalah hal yang
merek secara tidak sah bukan hanya menarik untuk diteliti lebih lanjut
terhadap merek dalam negeri melain- menurut penulis.
kan merek asing pun juga menjadi Secara prinsip merek terkenal
sasaran.3 Persoalan mengenai merek memiliki perlindungan yang berbeda
terkenal terkadang tidak mudah dengan merek pada umumnya hal ini
untuk diputuskan, karena adjektif bisa dilihat pada pernyataan Julius
“terkenal” yang menjadikan merek Rizaldi yang menyatakan bahwa
tersebut berbeda dengan merek pada bentuk perlindungan terhadap merek
umumnya. terkenal diatur dalam ketentuan Pasal
Salah satu contoh persoalan dari 6 bis Konvensi Paris. Lebih lanjut,
merek terkenal ialah dalam Putusan perlindungan juga diberikan terhadap
Mahkamah Agung Nomor 264K/PDT. suatu nama dagang tanpa ada
SUS-HKI/2015 yaitu putusan untuk kewajiban untuk mengajukan atau
sengketa antara INTER IKEA SYSTEM mendaftarkannya sebagaimana diatur
B.V (IKEA Internasional) dengan PT. dalam Pasal 8 Konversi Paris.4

1 Indirani Wauran, Pengantar Hukum Kekayaan Intelektual (Tisara Grafika 2017) 7.


2 Anne Gunawati, Perlindungan Merek Terkenal Barang dan Jasa Tidak Sejenis Terhadap Persaingan
Usaha Tidak Sehat (Alumni 2015) 100.
3 Gatot Supramono, Menyelesaikan Sengketa Merek Menurut Hukum Indonesi (Rineka Cipta 2008)
4.
4 Julius Rizaldi, Perlindungan Kemasan Produk Merek Terkenal Terhadap Persaingan Curang
(Alumni 2009) 5.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL 3

Dalam UU Merek, keistimewaan 21, pada Direktorat Jenderal Hak


merek terkenal nampak dalam Pasal Kekayaan Intelektual pada tahun 2006
21 Ayat (1) yang menyebutkan, permo- dan 2010. Tiga tahun kemudian, PT.
honan (dalam hal ini pendaftaran Ratania Khatulistiwa dari Surabaya
merek) ditolak jika merek tersebut melayangkan gugatan untuk meng-
mempunyai persamaan pada pokok- hapus merek IKEA namun ditolak.
nya atau keseluruhannya. pada Pemohon kemudian mengajukan ke
pokoknya, berdasarkan penjelasan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Pasal 21 Ayat (1) huruf b mengatur dengan alasan non-use, artinya jika
tentang menetapkan suatu merek suatu merek tidak digunakan dalam
sebagai merek terkenal. Akan tetapi di tiga tahun, maka merek itu bisa
UU merek tidak menjelaskan secara dicoret atau dihapus (Pasal 61 ayat (2)
khusus tentang penghapusan bagi huruf a Undang-Undang Nomor 15
merek terkenal. Adanya pasal pengha- Tahun 2001 tentang Merek dan
pusan bagi merek yang tidak Indikasi Geografis (selanjutnya disebut
digunakan selama tiga tahun secara UU Merek). PT. Ratania mengajukan
berturut-turut perlu diteliti lebih bukti berupa market survey yang
lanjut apakah berlaku juga untuk dilakukan oleh Berlian Group
merek terkenal atau tidak. Indonesia di lima kota besar di
Penulis berpendapat bahwa eksis- Indonesia, yaitu Medan, Jakarta,
tensi sebuah merek terkenal tidak Bandung, Surabaya, dan Denpasar
bergantung pada apakah didaftarkan untuk membuktikan bahwa merek
atau tidak. Penulis juga sependapat IKEA tersebut tidak dipakai oleh IKEA
dengan dissenting opinion hakim MA, Internasional selama tiga tahun
yaitu bahwa merek IKEA milik berturut-turut sejak pendaftarannya.
tergugat merupakan merek terkenal Pada 17 September 2014, Penga-
sehingga tidak terdapat alasan untuk dilan Negeri Jakarta Pusat memerin-
dapat menghapus merek tersebut. tahkan merek IKEA dikelas 20 dan 21
Penelitian ini adalah penelitian harus dicabut. Atas vonis ini, IKEA
hukum sehingga berproses pada Internasional mengajukan kasasi ke
kajian norma dalam hal ini norma Mahkamah Agung (MA). Akan tetapi
dalam hukum merek secara khusus pada 12 Mei 2015, MA mengeluarkan
merek terkenal untuk mengkaji putusan menolak permohonan kasasi.
tentang penghapusan merek. Pende- Dalam putusan No. 264K/ PDT.
katan yang digunakan dalam SUS-HKI/2015, MA menyatakan
penelitian ini adalah pendekatan Judex Facti oleh Pengadilan Niaga
kasus (Case Approach), pendekatan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
perundang-undangan (Statue Appro- sudah tepat dan benar serta tidak
ach) dan pendekatan konseptual salah menerapkan hukum, yang mana
(Conceptual Approach). bahwa merek IKEA harus dihapus dari
Daftar Umum Merek karena sudah
PEMBAHASAN tidak digunakan selama 3 tahun
berturut-turut.
IKEA Internasional selaku peme- Namun, hakim anggota I Gusti
gang merek IKEA telah mendaftarkan Agung Sumanatha menyatakan
mereknya pada berbagai jenis barang, dissenting opinion. Menurutnya
termasuk kelas barang/jasa 20 dan Pengadilan telah salah dalam mene-
4 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 2, No. 1, 2018]

rapkan hukum. Merek IKEA merupa- Apabila merek yang telah didaftarkan
kan merek terkenal sehingga tidak tidak dipergunakan sesuai dengan
terdapat alasan untuk dapat meng- ketentuan yang ditetapkan dalam UU,
hapus merek tersebut. Dalam kebe- akan mengakibatkan pendaftaran
ratannya, IKEA Internasional menya- merek yang bersangkutan dihapus-
takan bahwa gugatan yang diajukan kan.6
oleh pemohon tidak berdasarkan Dalam penghapusan merek,
itikad baik. Hal tersebut dilandasi Indonesia mencoba mengikuti keten-
maksud meniru dan membonceng tuan yang terdapat dalam TRIPs
keterkenalan merek “IKEA” tergugat. Agreement sebagai konsekuensi dari
keikutsertaan dalam meratifikasi
Dasar Pemikiran Penghapusan persetujuan TRIPs Agreement. Sedang-
Merek kan di dalam UU Merek pengaturan
Dalam era globalisasi sekarang ini penghapusan merek terdapat di BAB
semakin banyak ditemukan kasus XII Pasal 72-75.
mengenai sengketa merek. Mulai dari Perlindungan merek didasarkan
pelanggaran merek sampai merek pada Pasal 19, yang menyebutkan:
tersebut tidak digunakan (non use) 1. If use is required to maintain a
oleh pemiliknya, yang mana akhirnya registration, the registration may
disalahgunakan oleh pihak lain yang be cancelled only after an
beritikad tidak baik demi mendapat- uninterrupted period of at least
kan keuntungan. Adanya pengha- three years of non use, unless valid
pusan merek bertujuan untuk membe- reasons based on the existence of
rikan kesempatan kepada pihak lain obstacles to such use are shown by
yang benar-benar ingin menggunakan the trademark owner. Circum-
mereknya dengan itikad baik. Oleh stances arising independently of
karena itu, konvensi-konvensi dan the will of the owner of the
organisasi perdagangan di dunia trademark which constitute an
membuat beberapa ketentuan, salah obstacle to the use of the
satunya adalah TRIPs Agreement. trademark, such as import
Menurut ketentuan dalam perse- restrictions on or other government
tujuan TRIPs negara-negara anggota requirements for goods or services
harus menyesuaikan diri dengan protected by the trademark, shall
ketentuan yang terdapat dalam TRIPs be recognized as valid reasons for
untuk memperluas perlindungan pada non use.
bidang-bidang yang dirasa kurang 2. When subjects to the control of its
mendapat perlindungan dalam wila- owner, use of as trademark by
yah negara masing-masing.5 another person shall be recognized
Konsekuensi dari merek yang as use of the trademark for the
telah didaftarkan di Direktorat Merek purpose of maintaining the
adalah harus dipergunakan sesuai registration.
dengan permintaan pendaftarannya.

5 Cita Citrawinda Priapantja, Hak Kekayaan Intelektual Masa Depan (Badan Penerbit Fakultas
Hukum Universitas Indonesia 2003) 21.
6 Dwi Rezki, Penghapusan Merek Terdaftar Berdasarkan UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek
Dihubungkan Dengan TRIPs-WTO (Alumni 2009) 65.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL 5

Pasal 19 tersebut menyatakan akan berakibat pada wilayah itu saja


bahwa jika penggunaan dipersya- dimana merek tersebut didaftarkan.
ratkan untuk mempertahankan Mengingat Indonesia menerapkan
pendaftaran, maka pendaftaran dapat sistem konstitutif dimana mengharus-
dibatalkan hanya setelah merek tidak kan adanya pendaftaran merek agar
digunakan sama sekali selama suatu merek bisa mendapat perlin-
setidaknya tiga tahun, kecuali alasan dungan, sistem ini jga dikenal dengan
tidak digunakannya merek dapat sistem first to file. Selain first to file,
ditunjukkan oleh pemilik merek sistem perlindungan merek di dunia
dagang. Keadaan yang timbul dari termasuk Indonesia menganut pula
kehendak pemilik merek yang menjadi prinsip teritorialitas, yaitu bahwa hak
hambatan digunakannya merek, eksklusif merek hanya berlaku di
seperti pembatasan impor atau wilayah negara dimana merek tersebut
persyaratan pemerintah lainnya untuk didaftar.7 Tidak digunakannya suatu
barang atau jasa yang dilindungi oleh merek tidak otomatis menghapus
merek tersebut, harus diakui sebagai merek dari daftar umum melainkan
alasan sah merek tidak digunakan harus adanya permohonan terlebih
(non use). Saat penggunaan merek dahulu.
tunduk pada kontrol pemilik merek, Pengaturan mengenai pengha-
penggunaan merek tersebut oleh pusan merek terdaftar yang berlaku
orang lain harus dianggap untuk sekarang diatur dalam UU Merek. Apa
tujuan mempertahankan pendaftaran. itu penghapusan merek? Pengha-
Jadi dalam Pasal 19 tersebut pusan merek adalah tindakan penco-
menentukan pemilik merek untuk retan merek yang bersangkutan dari
memelihara suatu pendaftaran yang Daftar Umum Merek yang dilakukan
mungkin dibatalkan dikarenakan oleh Direktorat Merek atas prakarsa
tidak digunakan (non use) dalam sendiri, atas permintaan pemilik atau
jangka waktu tiga tahun berturut- atas perintah Pengadilan karena
turut, kecuali ada alasan yang sah adanya gugatan dari pihak ketiga.8
berdasarkan adanya halangan. Alasan Penggunaan merek sesuai dengan
tersebut diantaranya seperti larangan ketentuan yang ditetapkan dalam UU,
impor yang diterapkan di suatu jika penggunaan tersebut tidak sesuai
negara. Penerapan larangan impor maka merek terdaftar bisa dimintakan
bisa berbeda-beda antara satu negara penghapusan. UU Merek menghendaki
dengan negara lainnya. Misalnya di pemilik merek bersikap jujur dalam
negara A tidak boleh mengimpor dari menggunakan mereknya, artinya
negara B, tapi belum tentu juga negara merek yang telah terdaftar dipergu-
A tidak boleh mengimpor dari negara nakan sesuai kelas barang dan jasa
C. Di setiap negara pengaturan yang didaftarkan juga harus sama
tentang merek berbeda-beda. Tidak bentuknya dengan merek yang
digunakan suatu merek tersebut dipergunakan.
dalam suatu wilayah tertentu hanya Jadi suatu merek yang tidak
digunakan 3 tahun berturut-turut

7 HKI, Merek Tiga Dimensi: Menengok Kasus Kit Kat di Eropa


<http://www.hki.co.id/artikel> diakses 18 November 2017.
8 Yahya Harahap, Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek di Indonesia Berdasarkan
Undang-undang Nomor 19 Tahun 1992 (Citra Aditya Bakti 1996) 547.
6 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 2, No. 1, 2018]

tidak otomatis dihapus dari Daftar b. larangan yang berkaitan dengan


Umum Merek melainkan harus izin bagi peredaran barang yang
melalui beberapa cara, yaitu: menggunakan merek yang
1. Permintaan pemilik merek. bersangkutan atau keputusan
2. Prakarsa menteri. dari pihak yang berwenang yang
3. Permintaan pihak ketiga. bersifat sementara;atau
Apa saja alasan penghapusan c. larangan serupa lainnya yang
merek? Salah satu sebab penghapu- ditetapkan dengan Peraturan
san merek karena merek tersebut Pemerintah.
tidak digunakan (non use). Berdasar- Dalam memutus sengketa pengha-
kan Pasal 74 ayat (1) UU Merek, pusan merek terdaftar atas dasar non
menyebutkan bahwa: use, dapat digunakan yurisprudensi
Penghapusan merek terdaftar dapat untuk menguji atau menentukan
pula diajukan oleh pihak ketiga yang kebenaran tentang dipergunakan atau
berkepentingan dalam bentuk
gugatan ke pengadilan niaga dengan tidaknya suatu merek terdaftar, yang
alasan merek tersebut tidak dikaitkan dengan asas:9
digunakan selama 3 (tiga) tahun
a. Asas Abondement, yang memberi
berturut-turut dalam perdagangan
barang dan/ atau jasa sejak tanggal anggapan hukum bahwa pemilik
pendaftaran atas pemakaian terakhir. merek terdaftar dianggap mele-
Dalam praktiknya, alasan untuk paskan haknya apabila tidak
menghapus suatu pendaftaran merek mempergunakan mereknya yang
atas dasar tidak digunakan pembuk- telah terdaftar dalam jangka
tiannya sulit, karena bukan waktu tertentu.
merupakan hal yang mudah untuk b. Asas Inferred From Circumtances,
membuktikan bahwa suatu merek yang merupakan pelepasan hak
tidak digunakan, dan jika alasan ini yang disimpulkan dari keadaan-
yang dipakai untuk menghapus merek keadaan tertentu yang memper-
oleh Direktorat Merek, tentu pemilik lihatkan bahwa secara substan-
merek yang mereknya akan dihapus sial suatu merek tidak dipakai
akan berusaha untuk mengedarkan selama jangka waktu tertentu;
lagi mereknya dengan barang-barang c. Asas Cessation, merupakan non
yang bersangkutan, atau memberi use suatu merek dalam perda-
bukti bahwa sesungguhnya pemilik gangan.
merek terebut sudah memakai merek d. Asas diperdagangkan dalam
itu. pasar domestik, yang berarti
Terdapat beberapa alasan penge- barang-barang yang menggu-
culian dalam hal penghapusan merek nakan merek yang dimaksud
karena tidak digunakan selam tiga terdapat dipasar domestik atau
tahun berturut-turut. Berdasarkan pasar Indonesia.
Pasal 74 ayat (2) UU Merek, menyebut- Lalu mengapa ada penghapusan
kan bahwa alasan merek tidak diguna- merek tersebut di atas, adanya peng-
kan tidak berlaku dalam hal adanya: hapusan merek karena didasarkan
a. larangan impor;

9 Sinko Kogyo Kabushiki Kaisha vs Direktorat Merek, Nomor: 03/Merek/2001/PN.


Niaga.JKT.PST, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL 7

pada tidak digunakan merek tersebut inilah yang diberikan oleh negara
oleh pemiliknya. UU memberikan kepada pemilik merek untuk menggu-
jangka waktu selama 3 (tiga) tahun nakan mereknya dalam dunia perda-
untuk dipergunakannya suatu merek. gangan. Oleh karena itu pemilik merek
Sehingga merek-merek yang sifatnya harus konsekuen dengan merek yang
hanya didaftar saja tanpa pernah telah terdaftar, yaitu pemilik merek
dipergunakan dalam kegiatan pro- harus tetap menggunakan mereknya
duksi barang dan jasa, akan meng- untuk berdagang dengan tetap mem-
ganggu investasi dan perekonomian produksi objek sesuai dengan kelas-
bagi bangsa serta bisa saja merugikan nya sebagaimana dalam pendaftaran
orang lain yang benar-benar ingin merek.13
menggunakan merek tersebut dengan Kasus tentang penghapusan
baik sehingga menimbulkan rasa tidak merek non use salah satunya adalah
adil jika ada orang yang mendaftar penghapusan merek IKEA untuk
tetapi tidak memakai lalu menyebab- barang atau jasa kelas 20 dan kelas
kan menutup kesempatan orang lain 21, antara IKEA Internasional dengan
untuk memakai merek tersebut. Hal PT. Ratania Khatulistiwa. Kasus ini
inilah yang berusaha dicegah dengan berawal dari gugatan yang dilakukan
memberikan jangka waktu selama 3 oleh PT. Ratania Khatulistiwa
(tiga) tahun.10 Adanya merek yang terhadap IKEA Internasional. Putusan
tidak digunakan (non use) menjadikan MA No. 264/K/Pdt.Sus/2015 menya-
merek tidak lagi sebagai satu kesatuan takan merek IKEA milik IKEA
yang utuh akibat tidak diperguna- Internasional termasuk dalam merek
kannya merek tersebut dalam perda- non use sebagaimana diatur dalam
gangan barang atau jasa meskipun Pasal 61 ayat (2) huruf a UU Merek.
merek tersebut sudah didaftarkan Hal menarik dalam kasus tersebut,
dalam daftar umum merek dan sudah dasar pertimbangan majelis hakim
diberikan hak atas merek.11 dalam putusan Pengadilan Niaga
Dalam kegiatan perdagangan, Jakarta Pusat No. 99/PDT.SUS-
sering terjadi jika merek yang telah MEREK/2003/PN.Niaga.Jkt.Pst dida-
terdaftar ternyata tidak pernah digu- sarkan atas survey market yang
nakan dalam kegiatan perdagangan. dilakukan oleh Berlian Group
Merek yang tidak pernah digunakan Indonesia.
tersebut biasanya dikenal dengan Berdasarkan hasil survey market
istilah merek non use.12 Merek non use tersebut dilihat bahwa indikator
merupakan suatu penyimpangan dari penggunaan merek dalam perdaga-
kewajiban pemilik merek karena dapat ngan hanya mencakup proses
diartikan tidak menggunakan merek distribusi barang saja. Majelis hakim
dalam kegiatan perdagangan barang tidak mempertimbangkan bukti-bukti
dan/atau jasa meskipun telah memi- pemakaian merek IKEA oleh IKEA
liki hak eksklusif dan terdaftar dalam Internasional terkait dengan kegiatan
daftar umum merek. Hak eksklusif produksi dan perdagangan di

10 Dwi Rezki, Op. Cit., 83.


11 OK Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Cet. ke-4, PT. Rajagrafindo Persada
2004) 359.
12 Yahya Harahap, Op. Cit., 549.
13 Gatot Supramono, Op.Cit., 42.
8 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 2, No. 1, 2018]

Indonesia. Dalam pertimbangannya merek Sinko melalui Putusan No. 03/


juga majelis hakim mengartikan Merek/2001/PN.Niaga.Jkt.Pst. Direk-
perdagangan terhadap penjualan torat Merek mencoret atau meng-
barang hanya dalam bentuk kegiatan hapus pendaftaran merek terdaftar
penjualan fisik melalui toko saja. milik Sinko Kogyo Co. Ltd atas merek
Namun, dalam Pasal 61 ayat (2) UU dagang “Sinko”. Penghapusan ini
Merek memungkinkan interpretasi dilakukan berawal dari adanya
akan pengertian barang dan jasa yang informasi dari pihak ketiga bahwa
diperdagangkan, dimungkinkan untuk merek Sinko tidak dipergunakan lagi
diperdagangkan tanpa melalui toko (non use) dalam kegiatan produksi
secara fisik, sesuai dengan kemajuan barang oleh pemiliknya selama 3
teknologi, seperti penjualan melalui tahun terakhir ini. Menikdaklanjuti
media internet. informasi tersebut, Direktorat Merek
Dalam putusan terdapat pula mengadakan pengecekan dan hasilnya
dissenting opinion oleh salah satu Direktorat Merek mendapat cukup
hakim yang menyatakan bahwa alasan untuk menghapus merek Sinko
Pengadilan telah salah dalam dari Daftar Umum Merek.
menerapkan hukum. Merek IKEA Pihak Sinko yang merasa kebe-
milik IKEA Internasional merupakan ratan dengan penghapusan mereknya
merek terkenal sehingga tidak terda- tersebut lalu menggugat pembatalan
pat alasan untuk dapat menghapus penghapusan merek Sinko dan
merek tersebut, terlebih lagi IKEA berhasil membuktikan bahwa merek
Internasional telah mendirikan toko Sinko masih digunakan untuk barang-
IKEA di Alam Sutera, Tangerang. barang berupa pendingin ruangan dan
Dalam keberatannya, IKEA Interna- dipasarkan di berbagai negara.
sional menyatakan bahwa gugatan Sampai tingkat peninjauan kembali
yang diajukan oleh PT. Ratania dan telah mempunyai kekuatan
Khatulistiwa tidak berdasarkan itikad hukum tetap, Pengadilan memutus-
baik. Hal tersebut dilandasi maksud kan membatalkan surat keputusan
meniru dan membonceng keterke- Direktorat Jenderal HKI dan memerin-
nalan merek IKEA milik IKEA tahkan Direktorat Jenderal HKI untuk
Internasional. mendaftarkannya kembali merek
Berdasarkan uraian kasus diatas Sinko.
seharusnya dapat mendorong para Jadi penghapusan merek karena
hakim untuk mempertimbangkan tidak digunakan itu berdasarkan
lebih jauh fakta-fakta yang ada dengan tidak digunakannya merek
sebelum memutuskan. Sangat secara sistematis dalam kegiatan
disayangkan apabila yang ditekankan perdagangan barang dan jasa. Merek
UU Merek adalah perlindungan, tapi terdaftar yang tidak digunakan oleh
terdapat kenyataan untuk kasus pemiliknya sudah tepat apabila
penghapusan seperti diatas hakim pendaftaran mereknya dihapuskan.14
terkesan kurang pertimbangan dalam Penghapusan merek dikarenakan
memutuskan. tidak digunakan di suatu wilayah
Contoh kasus penghapusan merek tidak serta menghapus juga di wilayah
yang lain adalah kasus penghapusan lain, jadi apabila di negara A merek

14 Ibid.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL 9

sudah dihapus, maka di negara B kuasanya, baik untuk sebagian


merek tersebut masih bisa digunakan. maupun seluruh jenis barang
Dalam era perdagangan global, ketika dan/atau jasa.
mengartikan perdagangan terhadap Permintaan penghapusan
penjualan barang harusnya tidak merek oleh pemilik merek ini dapat
melalui hanya dalam bentuk kegiatan diajukan untuk sebagian atau
penjualan fisik saja melalui toko. seluruh jenis barang atau jasa
Tetapi juga harus mengintrepretasikan yang termasuk dalam satu kelas,
pengertian perdagangan secara luas pertimbangan pemilik merek
terkait proses penjualan barang dalam dalam hal ini, biasanya karena
bentuk dan cara yang lebih beragam, mereknya dianggap sudah tidak
misalnya melalui online di internet. menguntungkan lagi.15
Dalam putusan kasus merek IKEA, Penghapusan merek terdaftar
penulis tidak setuju dengan putusan atas prakarsa sendiri disikapi oleh
tersebut yang menyatakan bahwa Direktorat Merek dengan mencari
merek IKEA tidak digunakan dan bukti-bukti atau mendasarkan
majelis hakim tidak mempertimbang- pada masukan dari masyarakat
kan perdagangan terhadap penjualan guna dijadikan bahan pertim-
barang secara online. Oleh karena itu bangan.16 Pemilik merek diberikan
seharusnya hakim juga mempertim- kesempatan untuk melakukan
bangkan fakta yang ada bahwa merek upaya pembelaan untuk dikecua-
IKEA milik IKEA Internasional dijual likan dari ketentuan tentang
melaui online. Meskipun kegiatan penghapusan ide dengan menga-
perdagangan barang hanya melalui jukan alasan-alasan yang dapat
online di internet itu masih dikatakan dipertimbangkan oleh kantor
bahwa merek tersebut masih diguna- merek, misalnya produk makanan
kan dalam kegiatan perdagangan dan dan minuman yang izin pereda-
tidak beralasan untuk dihapus. rannya menjadi kewenangan
Ada 3 pihak yang dapat instansi lain atau keputusan
mengajukan penghapusan merek pengadilan yang bersifat semen-
adalah: tara mengenai penghentian
1. Penghapusan merek terdaftar atas sementara pemakaian merek
permintaan pemilik merek selama perkara berlangsung.17
Permohonan penghapusan Dalam hal penghapusan
merek yang diajukan oleh pemilik merek diajukan oleh pemilik yang
sendiri atau kuasa pemilik merek masih terikat perjanjian lisensi,
masih jarang terjadi. Berdasarkan maka penghapusan hanya dapat
Pasal 72 ayat (2) yang menyebut- dilakukan apabila hal tersebut
kan bahwa: Permohonan pengha- disetujui secara tertulis oleh
pusan sebagaimana dimaksud penerima lisensi. Pengecualian
pada ayat (1) dapat diajukan oleh atas persetujuan tersebut hanya
pemilik merek atau melalui dimungkinkan apabila dalam

15 Bambang Kesowo, Pengantar Umum Mengenai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) di Indonesia
(Mahkamah Agung Republik Indonesia Tanpa Tahun) dalam Dwi Rezki, Op. Cit., 87.
16 Dwi Rezki, Op. Cit., 88.
17 Sudargo Gautama dan Rizwanto Winata, Pembaharuan Hukum Merek di Indonesia (Dalam Rangka
WTO, TRIPs) (Citra Aditya Bakti 1997) 175.
10 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 2, No. 1, 2018]

perjanjian lisensi, penerima lisensi 1) Alat bukti berupa dokumen


dengan tegas menyetujui untuk (akta);
mengesampingkan adanya perse- 2) Mendengar keterangan saksi
tujuan tersebut (Pasal 72 ayat (3) atau ahli maupun mendengar
dan ayat (4)). keterangan pemilik;
2. Penghapusan merek terdaftar atas 3) Direktorat Merek dapat
prakarsa menteri melakukan pemeriksaan lapa-
ngan untuk menemukan fakta
Berdasarkan Pasal 72 ayat (6)
tentang non use maupun
yang menyebutkan bahwa:
menyalahgunakan pemakaian
“penghapusan merek terdaftar
merek.
dapat dilakukan atas prakarsa
Apabila terdapat pemilik
menteri.” Walaupun Ditjen HKI
merek yang keberatan terhadap
dapat melakukan penghapusan
keputusan penghapusan merek
merek atas prakarsa (secara ex-
terdaftar atas prakarsa menteri
officio), hal tersebut hampir tidak
dapat mengajukan gugatan mela-
pernah dilakukan mengingat
lui Pengadilan.
keterbatasan fungsi kontrol Ditjen
HKI terkait produk di pasaran.18 3. Penghapusan merek terdaftar atas
Alasan Ditjen HKI melakukan permintaan pihak ketiga berdasar-
penghapusan merek terdaftar, kan putusan pengadilan
antara lain sebagai berikut: Penghapusan merek oleh
1) Memiliki persamaan pada pihak ketiga harus dicermati
pokoknya dan/atau keseluru- kapasitas pihak ketiga (third
hannya dengan indikasi party).20 Menurut Black’s Law
geografis. Dictionary adalah: “one not a party
2) Bertentangan dengan ideologi to an agreement, a transaction or
negara, peraturan perundang- an action but who have rights there
undangan, moralitas, agama, in”. Pihak Ketiga (third party) yang
kesusilaan, dan ketertiban berhak untuk mengajukan gugat-
umum. an penghapusan merek adalah
3) Memiliki kesamaan pada kese- bukan pihak dalam suatu perjan-
luruhannya dengan ekspresi jian, dalam suatu transaksi,
budaya tradisional, warisan bukan pihak dalam suatu tinda-
budaya tak benda, atau nama kan hukum, melainkan suatu
atau logo yang sudah merupa- pihak yang memiliki hak untuk
kan tradisi turun temurun. itu.21 Gugatan penghapusan
Dalam hal untuk mendapat- pendaftaran merek yang dilaku-
kan bukti-bukti jika penggunaan kan oleh pihak ketiga akhir-akhir
merek yang menyimpang tentu ini justru sering terjadi. Maka dari
tidak mudah. Adapun alat bukti itu benar-benar harus dicermati
yang dapat digunakan adalah:19 kronologis dan fakta hukum atas

18 Rahmi Jened, Hukum Merek (Trademark Law) Dalam Era Global dan Integrasi Ekonomi (Kencana
2015) 303.
19 Dwi Rezki, Op. Cit., 85.
20 Rahmi Jened, Op. Cit., 304.
21 Ibid.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL 11

kasus yang dihadapi agar hakim berwujud yang diberikan oleh hukum.
dapat melihat kasus secara lebih Hak kebendaan dimaksud dapat
komprehensif. dipertahankan terhadap siapapun
Permohonan penghapusan juga. Apabila ada pihak lain yang
pendaftaran merek yang diterima melanggar hak tersebut, maka pemilik
oleh Direktorat Merek akan hak tersebut dapat mempertahan-
dilaksanakan dengan cara kannya.
mencoret merek tersebut dalam Di dalam UU Merek pengaturan
Daftar Umum Merek dan diberi perlindungan hukum terhadap merek
catatan tentang alasan tanggal terkenal yang diberikan yaitu bersifat
penghapusan dan diumumkan preventif dan represif. Perlindungan
dalam berita resmi merek. Setelah hukum preventif disini ialah perlin-
diberitakan tertulis kepada dungan sebelum terjadi tindak pidana
pemilik merek atau kuasanya atau pelanggaran hukum terhadap
sertifikat merek yang bersang- merek yang mana berkaitan dengan
kutan dinyatakan tidak berlaku pendaftaran merek tersebut. Perlindu-
lagi. ngan terhadap merek terkenal
terdapat pada ketentuan Pasal 21 ayat
Penghapusan Tidak Menghilangkan (1) huruf b menyebutkan bahwa
Keistimewaan Merek Terkenal permohonan ditolak apabila merek
Sekalipun merek terkenal tersebut mempunyai persamaan pada
dihapuskan dari Daftar Umum Merek, pokoknya atau keseluruhannya
tetapi perlindungan terhadap merek dengan merek yang sudah terkenal
terkenal tersebut tidak hilang. milik pihak lain untuk barang
Pemberian perlindungan terhadap dan/atau jasa sejenis, sedangkan
merek terkenal dapat dikatakan Pasal 21 ayat (1) huruf c menyebutkan
sebagai suatu hak istimewa bagi bahwa ketentuan Pasal 21 ayat (1)
pemilik merek terkenal untuk huruf b dapat pula diberlakukan
mendapatkan perlindungan hukum terhadap barang dan/atau jasa yang
dari pemilik merek biasa.22 Perlin- tidak sejenis, sepanjang memenuhi
dungan hukum atas merek terkenal persyaratan tertentu. Dapat disimpul-
sebagai hak kekayaan inteletual kan bahwa pemilik terkenal akan
memang wajar, mengingat terciptanya memperoleh perlindungan.
karya intelektual tersebut juga atas Sedangkan perlindungan hukum
dasar pengorbanan yang tidak sedikit represif yaitu perlindungan yang
baik biaya maupun tenaga dari diberikan apabila telah terjadi pelang-
pemiliknya, sehingga terhadanya perlu garan hak merek. Dalam Pasal 83 ayat
diberikan penghargaan guna mendo- (1) UU Merek, memberikan hak kepada
rong seseorang untuk berkarya dan pemilik merek terdaftar dan/atau
berkreativitas. Selain itu, perlindu- penerima lisensi merek terdaftar dapat
ngan hukum atas merek, terutama mengajukan gugatan terhadap pihak
merek terkenal perlu diberikan lain yang secara tanpa hak
mengingat, hak atas merek tersebut menggunakan merek yang mem-
merupakan hak kebendaan tidak punyai persamaan pada pokoknya

22 Eddhie Praptono, ‘Penerapan Prinsip GATT Dalam Perlindungan Merek Terkenal Di Indonesia’
(2009) 43 Cermin 1, 4.
12 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 2, No. 1, 2018]

atau keseluruhannya untuk barang merek atau ketentuan tersebut tidak


dan/atau jasa yang sejenis berupa: berlaku untuk merek terkenal. Hal ini
gugatan ganti rugi dan/atau penghe- masih menjadi persoalan dalam
ntian semua perbuatan yang berkaitan menentukan suatu putusan apabila
dengan penggunaan merek tersebut. terjadi sengketa, dikarekanan sampai
Gugatan tersebut juga bisa diajukan saat ini pemerintah belum membuat
oleh pemilik merek terkenal. Peraturan Pemerintah yang memba-
Merujuk pada kasus penghapusan has tentang merek terkenal secara
merek IKEA milik IKEA Internasional lebih rinci. Majelis hakim seharusnya
yang dikarenakan tidak digunakan juga mempertimbangkan fakta-fakta
selama 3 tahun berturut-turut menu- yang ada, bahwa IKEA Internasional
rut penulis hal tersebut seharusnya telah memiliki toko resmi IKEA yang
tidak terjadi. Penghapusan dilakukan cukup besar berada di Alam Sutera.
karena adanya gugatan dari pihak Dalam melakukan survey market
ketiga, yaitu PT. Ratania Khatulistiwa. majelis hakim seharusnya tidak hanya
Dalam gugatan tersebut didasarkan melihat perdagangan dalam pasar
pada hasil survey market yang konvensional saja artinya penjualan
menyatakan bahwa produk merek barang dan jasa dalam bentuk fisik.
IKEA milik IKEA Internasional untuk Selama peredaran perdagangan
kelas barang 20 dan kelas barang 21 barang dan jasa yang tidak hanya
tidak pernah dijual atau diedarkan di dalam kegiatan perdagangan fisik saja
toko furnitur di seluruh wilayah tetapi survey market juga bisa
Indonesia. Oleh karena itu PT. Ratania dilakukan dengan cara yang lain
Khatulistiwa mendaftarkan merek seperti melalui online. Belum adanya
IKEA miliknya pada 20 Desember PP yang membahas tentang merek
2013. PT. Ratania Khatulistiwa menilai terkenal secara lebih rinci, Indonesia
IKEA Internasional yang mengantongi seharusnya ikut serta melindungi
sertifikat merek tertanggal 9 Oktober merek IKEA milik IKEA Internasional
2006 dan 27 Oktober 2010 dinilai dikarenakan keikutsertaan Indonesia
tidak menggunakan mereknya selama menjadi anggota dari TRIPs Agreement
tiga 3 tahun berturut-turut. Namun dan merujuk dari fakta-fakta yang
kenyataanya kelas 20 dan kelas 21 ada, majelis hakim mempunyai
dijual melalui online di internet. kekuatan untuk mengisi kekosongan
Dalam kasus merek IKEA, penulis hukum yang ada sesuai kaidah dalam
sependapat dengan dissenting opinion, hukum merek.
yang menyatakan bahwa merek IKEA Berdasarkan ketentuan perlin-
milik IKEA Internasional merupakan dungan merek dalam TRIPs Agreement
merek terkenal sehingga tidak menyebutkan bahwa jika penggunaan
terdapat alasan untuk dapat meng- dipersyaratkan untuk memelihara
hapus merek tersebut. Berdasarkan suatu pendaftaran yang mungkin
Pasal yang digunakan oleh PT. Ratania dibatalkan dikarenakan tidak diguna-
Khatulistiwa ialah Pasal 61 ayat (2) kan (non use) dalam jangka waktu tiga
huruf a UU Merek tidak dapat tahun berturut-turut, kecuali ada
diterapkan dalam kasus tersebut. alasan yang sah berdasarkan adanya
Dalam Pasal tersebut tidak dijelaskan halangan, seperti pembatasan impor.
apakah ketentuan merek yang Dari ketentuan TRIPs tersebut
dimaksud berlaku sama untuk semua larangan impor menjadi salah satu
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL 13

alasan, lalu diadopsi di Indonesia tidak kan membonceng reputasi merek


menjadi alasan, berarti tidak digu- pihak lain tanpa izin dari yang
nakan itu tidak terbatas pada tidak bersangkutan adalah tindakan yang
digunakan di satu wilayah, bisa jadi bertentangan dengan asas/kaidah
masih digunakan di satu wilayah yang hukum yang berlaku.
lain. Dikarenakan di setiap negara Dalam kasus merek IKEA yang
pengaturan tentang merek berbeda- dihapus karena tidak digunakan 3
beda. Apabila terdapat penghapusan tahun berturut-turut, namun keisti-
suatu merek karena tidak digunakan mewaan dari merek tersebut tidak
itu hanya sebatas dimana merek hilang, dikarenakan eksistensi dari
tersebut tidak digunakan. Jika ingin merek terkenal tersebut. Putusan MA
dihapus di negara lainnya, maka hanya menghapus merek-merek
harus memohonkan di negara yang terdaftar milik IKEA Internasional
ingin dihapuskan. yang di kelas barang 20 dan 21 saja.
Hukum dari perlindungan hukum Putusan tersebut sama sekali tidak
terhadap merek terkenal adalah dalam mengalihkan hak dan kepemilikan
pendaftarannya. Merek terkenal yang atas merek-merek IKEA yang di hapus
tidak didaftarkan saja mendapat tadi ke PT. Ratania Khatulistiwa.
perlindungan. Merek terkenal berhak Sebagai informasi, IKEA Internasional
mendapat perlindungan hukum mes- telah melakukan pendaftaran kembali
kipun belum didaftar disuatu merek IKEA pada 2012 untuk kelas
negara. Dengan demikian, sebenar-
23 barang 20 dan 21 dan telah terdaftar
nya merek terkenal memperoleh pada 2014. Hal ini berarti bahwa
perlindungan hukum khusus yang penghapusan merek IKEA berdasar-
lebih luas cakupannya dibandingkan kan putusan MA tersebut sesungguh-
dengan merek pada umumnya.24 Pada nya tidak berdampak apapun
hakikatnya, perlindungan tersebut terhadap hak eksklusif IKEA
ditujukan terhadap goodwill atau Internasional atas merek-merek IKEA
reputasi yang melekat pada suatu di kelas 20 dan 21, dikarenakan IKEA
merek karena proses/upaya untuk masih memiliki pendaftaran merek di
menghasilkan/memperoleh goodwill kedua kelas barang tersebut.
tersebut yang sebenarnya secara
hukum patut untuk dihargai.25 PENUTUP
Apabila di suatu negara terdapat
Pertimbangan majelis hakim MA
merek yang tidak didaftarkan tetapi
dalam Putusan No. 264K/Pdt.Sus-
karena mempunyai adjektif terkenal,
HKI/2015 yang membenarkan judex
otomatis sudah mempunyai goodwill
facti Pengadilan Niaga Jakarta Pusat
yang tinggi lalu ada orang lain yang
adalah tidak tepat karena tidak sesuai
memakai, maka pemilik merek
dengan penerapan Pasal 61 ayat (2)
tersebut bisa menggugat. Pihak yang
huruf a UU Merek, yang mengatur
memakai tersebut hanya ingin mem-
tentang ketentuan penghapusan
bonceng reputasi merek yang sudah
merek terdaftar. Merek IKEA telah
terkenal di dalam masyarakat. Tinda-

23 Titon Slamet Kurnia, Perlindungan Hukum Terhadap Merek Terkenal di Indonesia Pasca
Perjanjian TRIPs (Alumni 2011) 152.
24 Ibid.
25 Ibid.
14 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 2, No. 1, 2018]

terbukti digunakan dalam perdaga- putusan-putusannya meskipun di


ngan barang kelas 20 dan 21 sehingga dalam UU Merek belum dibuat
tidak memenuhi unsur untuk ketentuan yang lebih jelas mengenai
dihapuskan. Pada dasarnya pengha- merek terkenal. Ada hal lain yang
pusan merek hanya karena merek dapat dilakukan untuk mencegah
tersebut tidak digunakan. Tidak adanya sengketa merek terkenal, yaitu
digunakannya suatu merek tidak kantor pendaftaran merek perlu lebih
otomatis menghapus merek dari cermat sebelum mengabulkan
Daftar Umum Merek melainkan harus pendaftaran pedoman merek di
adanya permohonan terlebih dahulu. Indonesia. Perlu mengecek ada
Di setiap negara pengaturan tentang tidaknya persamaan dengan merek
merek berbeda, apabila tidak terkenal, bagi yang terdaftar maupun
digunakan di suatu negara belum tidak terdaftar di Indonesia. Apabila
tentu tidak digunakan juga pada merek yang dimohonkan
negara lainnya. Perlindungan hukum pendaftarannya tersebut memiliki
yang diberikan terhadap merek persamaan dengan merek terkenal,
terkenal berbeda dengan merek biasa maka harus menolak permohonan
pada umumnya. Apabila merek pendaftaran merek tersebut.
terkenal dihapuskan, tetapi perlin-
dungan terhadap merek terkenal tidak DAFTAR BACAAN
hilang. Hal ini didasarkan pada
Buku
reputasi atau goodwill terhadap suatu
merek karena upaya yang tidak sedikit Gautama G dan Winata R,
untuk memperolehnya. Pembaharuan Hukum Merek di
Jika masyarakat hendak menggu- Indonesia (Dalam Rangka
nakan suatu merek, hal yang pertama WTO, TRIPs) (Citra Aditya Bakti
yang harus dilakukan adalah memper- 1997).
hatikan tanda apakah merek tersebut
Gunawati A, Perlindungan Merek
merek terkenal yang didaftarkan atau
Terkenal Barang dan Jasa Tidak
tidak didaftarkan, sekalipun tidak
Sejenis Terhadap Persaingan
didaftarkan di Indonesia atau karena
Usaha Tidak Sehat (Alumni 2015).
eksistensinya merek terkenal tidak
hilang setelah dihapuskan. Selain itu, Harahap Y, Tinjauan Merek Secara
pemilik merek terkenal diharapkan Umum dan Hukum Merek di
memiliki kesadaran, berkaitan dengan Indonesia Berdasarkan Undang-
penggunaan dari merek terkenal Undang Nomor 19 Tahun 1992
tersebut yang bisa jadi digunakan di (Citra Aditya Bakti 1996).
tempat lain. Oleh karena itu jika Jened R, Hukum Merek (Trademark
memang tidak ingin menggunakan Law) Dalam Era Global dan
mereknya agar mengajukan permoho- Integrasi Ekonomi (Kencana
nan untuk menghapusnya. 2015).
Dalam hal terjadi sengketa yang Kesowo B, Pengantar Umum Mengenai
berkaitan dengan merek terkenal, Hak Atas Kekayaan Intelektual
hakim dalam memberikan pertimba- (HAKI) di Indonesia (Mahkamah
ngan saat memutus perkara perlu Agung Republik Indonesia Tanpa
memperhatikan penafsiran yang lebih
Tahun).
luas agar tercapai keadilan dalam
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL 15

Kurnia Titon S, Perlindungan Hukum Putusan Pengadilan


Terhadap Merek Terkenal di
Indonesia Pasca Perjanjian TRIPs Sinko Kogyo Kabushiki Kaisha vs
(Alumni 2011). Direktorat Merek, Nomor: 03/
Merek/2001/PN.Niaga.JKT.PST,
Kurnia Titon S, Perlindungan Hukum
Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
Terhadap Merek Terkenal di
Indonesia Pasca Perjanjian TRIPs Inter Ikea System B.V (Ikea
(Alumni 2011). Internasional), Nomor 264K/PDT.
SUS-HKI/2015, Mahkamah
Priapantja CC, Hak Kekayaan
Agung, 12 Mei 2015.
Intelektual Masa Depan (Badan
Penerbit Fakultas Hukum Peraturan Perundang-Undangan
Universitas Indonesia 2003).
Undang-Undang Nomor 20 Tahun
Rezki D, Penghapusan Merek Terdaftar
2016 tentang Merek dan
Berdasarkan UU No. 15 Tahun
Indikasi Geografis.
2001 tentang Merek
Dihubungkan Dengan TRIPs-WTO
(Alumni 2009).
Rizaldi J, Perlindungan Kemasan
Produk Merek Terkenal Terhadap
Persaingan Curang (Alumni
2009).
Saidin OK, Aspek Hukum Hak
Kekayaan Intelektual (cet. ke-4,
PT. Rajagrafindo Persada 2004) .
Supramono G, Menyelesaikan
Sengketa Merek Menurut Hukum
Indonesi (Rineka Cipta
2008).
Wauran I, Pengantar Hukum Kekayaan
Intelektual (Tisara Grafika 2017).

Artikel Jurnal

Praptono E, ‘Penerapan Prinsip


GATT Dalam Perlindungan
Merek Terkenal di Indonesia’
(2009) 43 Cermin.

Website

HKI, Merek Tiga Dimensi: Menengok


Kasus Kit Kat di Eropa
<http://www.hki.co.id/artikel>
diakses 18 November 2017.
16 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 2, No. 1, 2018]

Anda mungkin juga menyukai