Intan Purnamasari
Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana
Korespodensi: intanpurnamasari@gmail.com
Abstrak
Peranan merek sangat penting terutama dalam persaingan usaha yang sehat oleh karena itu
perlindungan terhadap merek diperlukan. Di Indonesia, perlindungan merek akan diperoleh
setelah merek didaftarkan. Namun perlindungan hukum terhadap merek terdaftar bukan
merupakan jaminan, adakalanya apabila terdapat cukup alasan pendaftaran merek dapat
dihapus atau dibatalkan. Salah satu kasus penghapusan merek dari Daftar Umum Merek
adalah sengketa merek IKEA yang diputus oleh Mahkamah Agung dengan Putusan No.
264K/Pdt.Sus-HKI/2015. Gugatan penghapusan merek IKEA milik INTER IKEA dilakukan
oleh perusahaan asal Surabaya PT. Ratania Khatulistiwa. Alasannya bahwa merek IKEA
untuk kelas barang 20 dan 21 tidak digunakan selama 3 tahun berturut-turut dalam
perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal pendaftarannya. Penelitian ini merupakan
penelitian hukum sehingga berproses pada kajian norma dalam hal ini norma dalam hukum
merek secara khusus merek terkenal dengan mengkaji tentang penghapusan merek. Dari
penelitian menunjukkan bahwa sekalipun merek terkenal dihapuskan dari Daftar Umum
Merek, tetapi perlindungan merek terkenal tidak hilang.
Kata-kata Kunci: Perlindungan Hukum; Merek Terkenal; Penghapusan Merek.
Abstract
Trademark protection in Indonesia will be obtained after the trademark is registered.
However, in some circumstances, legal protection for registered trademarks could be deleted
or canceled, such as in the IKEA case. IKEA is a registered trademark base on the Indonesian
General Register of Marks. Then, PT. Ratania Equator brought a lawsuit for the removal of
IKEA from the registered trademark from the General Register of Marks. The reason is that
IKEA, as a trademark for goods in classes 20 and 21, has not been used for 3 consecutive
years in the trade in goods and/or services. This article argues that even though a well-known
trademark is removed from the General Register of Trademarks, the protection of the well-
known trademark has remained.
Key Words: Legal protection; Famous Brands; Brand Deletion.
2 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 2, No. 1, 2018]
rapkan hukum. Merek IKEA merupa- Apabila merek yang telah didaftarkan
kan merek terkenal sehingga tidak tidak dipergunakan sesuai dengan
terdapat alasan untuk dapat meng- ketentuan yang ditetapkan dalam UU,
hapus merek tersebut. Dalam kebe- akan mengakibatkan pendaftaran
ratannya, IKEA Internasional menya- merek yang bersangkutan dihapus-
takan bahwa gugatan yang diajukan kan.6
oleh pemohon tidak berdasarkan Dalam penghapusan merek,
itikad baik. Hal tersebut dilandasi Indonesia mencoba mengikuti keten-
maksud meniru dan membonceng tuan yang terdapat dalam TRIPs
keterkenalan merek “IKEA” tergugat. Agreement sebagai konsekuensi dari
keikutsertaan dalam meratifikasi
Dasar Pemikiran Penghapusan persetujuan TRIPs Agreement. Sedang-
Merek kan di dalam UU Merek pengaturan
Dalam era globalisasi sekarang ini penghapusan merek terdapat di BAB
semakin banyak ditemukan kasus XII Pasal 72-75.
mengenai sengketa merek. Mulai dari Perlindungan merek didasarkan
pelanggaran merek sampai merek pada Pasal 19, yang menyebutkan:
tersebut tidak digunakan (non use) 1. If use is required to maintain a
oleh pemiliknya, yang mana akhirnya registration, the registration may
disalahgunakan oleh pihak lain yang be cancelled only after an
beritikad tidak baik demi mendapat- uninterrupted period of at least
kan keuntungan. Adanya pengha- three years of non use, unless valid
pusan merek bertujuan untuk membe- reasons based on the existence of
rikan kesempatan kepada pihak lain obstacles to such use are shown by
yang benar-benar ingin menggunakan the trademark owner. Circum-
mereknya dengan itikad baik. Oleh stances arising independently of
karena itu, konvensi-konvensi dan the will of the owner of the
organisasi perdagangan di dunia trademark which constitute an
membuat beberapa ketentuan, salah obstacle to the use of the
satunya adalah TRIPs Agreement. trademark, such as import
Menurut ketentuan dalam perse- restrictions on or other government
tujuan TRIPs negara-negara anggota requirements for goods or services
harus menyesuaikan diri dengan protected by the trademark, shall
ketentuan yang terdapat dalam TRIPs be recognized as valid reasons for
untuk memperluas perlindungan pada non use.
bidang-bidang yang dirasa kurang 2. When subjects to the control of its
mendapat perlindungan dalam wila- owner, use of as trademark by
yah negara masing-masing.5 another person shall be recognized
Konsekuensi dari merek yang as use of the trademark for the
telah didaftarkan di Direktorat Merek purpose of maintaining the
adalah harus dipergunakan sesuai registration.
dengan permintaan pendaftarannya.
5 Cita Citrawinda Priapantja, Hak Kekayaan Intelektual Masa Depan (Badan Penerbit Fakultas
Hukum Universitas Indonesia 2003) 21.
6 Dwi Rezki, Penghapusan Merek Terdaftar Berdasarkan UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek
Dihubungkan Dengan TRIPs-WTO (Alumni 2009) 65.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL 5
pada tidak digunakan merek tersebut inilah yang diberikan oleh negara
oleh pemiliknya. UU memberikan kepada pemilik merek untuk menggu-
jangka waktu selama 3 (tiga) tahun nakan mereknya dalam dunia perda-
untuk dipergunakannya suatu merek. gangan. Oleh karena itu pemilik merek
Sehingga merek-merek yang sifatnya harus konsekuen dengan merek yang
hanya didaftar saja tanpa pernah telah terdaftar, yaitu pemilik merek
dipergunakan dalam kegiatan pro- harus tetap menggunakan mereknya
duksi barang dan jasa, akan meng- untuk berdagang dengan tetap mem-
ganggu investasi dan perekonomian produksi objek sesuai dengan kelas-
bagi bangsa serta bisa saja merugikan nya sebagaimana dalam pendaftaran
orang lain yang benar-benar ingin merek.13
menggunakan merek tersebut dengan Kasus tentang penghapusan
baik sehingga menimbulkan rasa tidak merek non use salah satunya adalah
adil jika ada orang yang mendaftar penghapusan merek IKEA untuk
tetapi tidak memakai lalu menyebab- barang atau jasa kelas 20 dan kelas
kan menutup kesempatan orang lain 21, antara IKEA Internasional dengan
untuk memakai merek tersebut. Hal PT. Ratania Khatulistiwa. Kasus ini
inilah yang berusaha dicegah dengan berawal dari gugatan yang dilakukan
memberikan jangka waktu selama 3 oleh PT. Ratania Khatulistiwa
(tiga) tahun.10 Adanya merek yang terhadap IKEA Internasional. Putusan
tidak digunakan (non use) menjadikan MA No. 264/K/Pdt.Sus/2015 menya-
merek tidak lagi sebagai satu kesatuan takan merek IKEA milik IKEA
yang utuh akibat tidak diperguna- Internasional termasuk dalam merek
kannya merek tersebut dalam perda- non use sebagaimana diatur dalam
gangan barang atau jasa meskipun Pasal 61 ayat (2) huruf a UU Merek.
merek tersebut sudah didaftarkan Hal menarik dalam kasus tersebut,
dalam daftar umum merek dan sudah dasar pertimbangan majelis hakim
diberikan hak atas merek.11 dalam putusan Pengadilan Niaga
Dalam kegiatan perdagangan, Jakarta Pusat No. 99/PDT.SUS-
sering terjadi jika merek yang telah MEREK/2003/PN.Niaga.Jkt.Pst dida-
terdaftar ternyata tidak pernah digu- sarkan atas survey market yang
nakan dalam kegiatan perdagangan. dilakukan oleh Berlian Group
Merek yang tidak pernah digunakan Indonesia.
tersebut biasanya dikenal dengan Berdasarkan hasil survey market
istilah merek non use.12 Merek non use tersebut dilihat bahwa indikator
merupakan suatu penyimpangan dari penggunaan merek dalam perdaga-
kewajiban pemilik merek karena dapat ngan hanya mencakup proses
diartikan tidak menggunakan merek distribusi barang saja. Majelis hakim
dalam kegiatan perdagangan barang tidak mempertimbangkan bukti-bukti
dan/atau jasa meskipun telah memi- pemakaian merek IKEA oleh IKEA
liki hak eksklusif dan terdaftar dalam Internasional terkait dengan kegiatan
daftar umum merek. Hak eksklusif produksi dan perdagangan di
14 Ibid.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL 9
15 Bambang Kesowo, Pengantar Umum Mengenai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) di Indonesia
(Mahkamah Agung Republik Indonesia Tanpa Tahun) dalam Dwi Rezki, Op. Cit., 87.
16 Dwi Rezki, Op. Cit., 88.
17 Sudargo Gautama dan Rizwanto Winata, Pembaharuan Hukum Merek di Indonesia (Dalam Rangka
WTO, TRIPs) (Citra Aditya Bakti 1997) 175.
10 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 2, No. 1, 2018]
18 Rahmi Jened, Hukum Merek (Trademark Law) Dalam Era Global dan Integrasi Ekonomi (Kencana
2015) 303.
19 Dwi Rezki, Op. Cit., 85.
20 Rahmi Jened, Op. Cit., 304.
21 Ibid.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL 11
kasus yang dihadapi agar hakim berwujud yang diberikan oleh hukum.
dapat melihat kasus secara lebih Hak kebendaan dimaksud dapat
komprehensif. dipertahankan terhadap siapapun
Permohonan penghapusan juga. Apabila ada pihak lain yang
pendaftaran merek yang diterima melanggar hak tersebut, maka pemilik
oleh Direktorat Merek akan hak tersebut dapat mempertahan-
dilaksanakan dengan cara kannya.
mencoret merek tersebut dalam Di dalam UU Merek pengaturan
Daftar Umum Merek dan diberi perlindungan hukum terhadap merek
catatan tentang alasan tanggal terkenal yang diberikan yaitu bersifat
penghapusan dan diumumkan preventif dan represif. Perlindungan
dalam berita resmi merek. Setelah hukum preventif disini ialah perlin-
diberitakan tertulis kepada dungan sebelum terjadi tindak pidana
pemilik merek atau kuasanya atau pelanggaran hukum terhadap
sertifikat merek yang bersang- merek yang mana berkaitan dengan
kutan dinyatakan tidak berlaku pendaftaran merek tersebut. Perlindu-
lagi. ngan terhadap merek terkenal
terdapat pada ketentuan Pasal 21 ayat
Penghapusan Tidak Menghilangkan (1) huruf b menyebutkan bahwa
Keistimewaan Merek Terkenal permohonan ditolak apabila merek
Sekalipun merek terkenal tersebut mempunyai persamaan pada
dihapuskan dari Daftar Umum Merek, pokoknya atau keseluruhannya
tetapi perlindungan terhadap merek dengan merek yang sudah terkenal
terkenal tersebut tidak hilang. milik pihak lain untuk barang
Pemberian perlindungan terhadap dan/atau jasa sejenis, sedangkan
merek terkenal dapat dikatakan Pasal 21 ayat (1) huruf c menyebutkan
sebagai suatu hak istimewa bagi bahwa ketentuan Pasal 21 ayat (1)
pemilik merek terkenal untuk huruf b dapat pula diberlakukan
mendapatkan perlindungan hukum terhadap barang dan/atau jasa yang
dari pemilik merek biasa.22 Perlin- tidak sejenis, sepanjang memenuhi
dungan hukum atas merek terkenal persyaratan tertentu. Dapat disimpul-
sebagai hak kekayaan inteletual kan bahwa pemilik terkenal akan
memang wajar, mengingat terciptanya memperoleh perlindungan.
karya intelektual tersebut juga atas Sedangkan perlindungan hukum
dasar pengorbanan yang tidak sedikit represif yaitu perlindungan yang
baik biaya maupun tenaga dari diberikan apabila telah terjadi pelang-
pemiliknya, sehingga terhadanya perlu garan hak merek. Dalam Pasal 83 ayat
diberikan penghargaan guna mendo- (1) UU Merek, memberikan hak kepada
rong seseorang untuk berkarya dan pemilik merek terdaftar dan/atau
berkreativitas. Selain itu, perlindu- penerima lisensi merek terdaftar dapat
ngan hukum atas merek, terutama mengajukan gugatan terhadap pihak
merek terkenal perlu diberikan lain yang secara tanpa hak
mengingat, hak atas merek tersebut menggunakan merek yang mem-
merupakan hak kebendaan tidak punyai persamaan pada pokoknya
22 Eddhie Praptono, ‘Penerapan Prinsip GATT Dalam Perlindungan Merek Terkenal Di Indonesia’
(2009) 43 Cermin 1, 4.
12 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 2, No. 1, 2018]
23 Titon Slamet Kurnia, Perlindungan Hukum Terhadap Merek Terkenal di Indonesia Pasca
Perjanjian TRIPs (Alumni 2011) 152.
24 Ibid.
25 Ibid.
14 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 2, No. 1, 2018]
Artikel Jurnal
Website