Anda di halaman 1dari 4

Tugas 5 Mata Kuliah Analisa Laporan Keuangan

Kelas A6E3
Oleh Kelompok 5
1. Novita Tri Hidayati (31301800126)
2. Nurana Fatmawati (31401800127)
3. Nur Khanifatul Mila (31401800128)
4. Nur Khoiriyati Nikmah (31401800129)
5. Nurkumala Sari (31401800130)
6. Nuroktavia Dani Kiswara (31401800131)

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS


PT. UNILEVER INDONESIA Tbk
Tahun 2019 dan 2020
1. Analisis Rasio Lancar (Current Ratio)
Tahun 2019

Perhitungan dari analisis current ratio tahun 2019 menghasilkan angka 0,65. Hal ini
berarti setiap Rp 1 hutang lancar dibiayai atau dijamin oleh Rp 0,65 aktiva lancar. Hal
ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang rendah dalam
membiayai hutang jangka pendeknya, karena aktiva lancar yang dimiliki tidak dapat
membiayai seluruh hutang jangka pendeknya dalam waktu cepat.

Tahun 2020

Perhitungan dari analisis current ratio tahun 2020 menghasilkan angka 0,66. Hal ini
berarti setiap Rp 1 hutang lancar dibiayai atau dijamin oleh Rp 0,65 aktiva lancar. Hal
ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang rendah dalam
membiayai hutang jangka pendeknya, karena aktiva lancar yang dimiliki tidak dapat
membiayai seluruh hutang jangka pendeknya dalam waktu cepat.
2. Analisis Rasio Kas (Cash Ratio)
Tahun 2019

Perhitungan dari analisis cash ratio tahun 2019 menghasilkan angka 0,05. Hal ini berarti
setiap Rp 1 hutang lancar dibiayai atau dijamin oleh Rp 0,05 kas dan efek. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang rendah dalam membiayai
seluruh hutang jangka pendeknya, karena kas dan efek yang dimiliki tidak dapat
membiayai seluruh hutang jangka pendeknya dalam waktu cepat.

Tahun 2020

Perhitungan dari analisis cash ratio tahun 2020 menghasilkan angka 0,068. Hal ini berarti
setiap Rp 1 hutang lancar dibiayai atau dijamin oleh Rp 0,068 kas dan efek. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang rendah dalam membiayai
seluruh hutang jangka pendeknya, karena kas dan efek yang dimiliki perusahaan PT.
Unilever Tbk tidak dapat membiayai seluruh hutang jangka pendeknya dalam waktu
cepat.

3. Analisis Rasio Cepat (Quick Ratio)


Tahun 2019
Perhitungan dari analisis Quick Ratio tahun 2019 menghasilkan angka 0,47. Hal ni
berarti setiap Rp. 1 liabilitas lancar dan persediaan dibiayai atau dijamin oleh Rp. 0,47
aktiva lancar tanpa persediaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki
kemampuan yang rendah dalam membiayai liabilitas jangka pendeknya, karena aktiva
lancar dan persediaan yang dimiliki tidak dapat membiayai seluruh liabilitas jangka
pendeknya dalam waktu cepat.

Tahun 2020

Dari perhitungan diatas maka rasio cepat atau Quick Ratio pada PT UNILEVER
Indonesia Tbk tahun 2020 sebesar 0,48 kali.
Semakin tinggi Quick Ratio atau Rasio Cepat suatu perusahaan, semakin baik posisi
keuangan perusahaan tersebut. Rasio Cepat yang dapat diterima umumnya adalah 1 kali,
namun dapat bervariasi antara satu industri dengan industri lainnya. Perusahaan dengan
rasio lancar yang kurang dari 1 kali menandakan perusahaan yang bersangkutan tidak
dapat membayar kewajiban lancarnya dalam waktu yang singkat. Ini merupakan tanda-
tanda yang tidak baik bagi Kreditur, Mitra Bisnis maupun Investor.

4. Analisis Rasio Modal Kerja terhadap Total Aset (Working Capital to Total Asset
Ratio)
Tahun 2019

Perhitungan dari analisis working capital to total asset ratio pada tahun 2019
menghasilkan angka  0,22. Dikarenakan hasil perhitungan negatif, ini berarti PT
Unilever Indonesia Tbk masih kekurangan modal kerja sebesar 22% dari total
asset/aktiva. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang rendah
dalam membiayai liabilitas jangka pendeknya, karena aktiva lancar dan persediaan yang
dimiliki tidak dapat membiayai seluruh liabilitas jangka pendeknya dalam waktu cepat.
Tahun 2020

Perhitungan dari analisis working capital to total asset ratio pada tahun 2020
menghasilkan angka  0,22. Dikarenakan hasil perhitungan negatif, ini berarti PT
Unilever Indonesia Tbk masih kekurangan modal kerja sebesar 22% dari total
asset/aktiva. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang rendah
dalam membiayai liabilitas jangka pendeknya, karena aktiva lancar dan persediaan yang
dimiliki tidak dapat membiayai seluruh liabilitas jangka pendeknya dalam waktu cepat.

Anda mungkin juga menyukai