Kelompok :4
Setelah itu, pertama lakukan pengamatan preparat giemsa , yang diamati pada preparat
giemsa adalah :
2. Metamegakariosit :
Inti sel multilobuler lebih banyak dari megakariosit, dinding sel pecaha atau lisis,
sehingga mengalami defragmentasi.
3. Promegakariosit :
Inti berlobus, kromatin inti longgar, anak inti/nukleoli bisa ada bisa tidak ,
sitoplasma sedikit lebar, ukuran sel sedikit besar, sitoplasma berwarna biru , tidak
ada trombosit di dalamnya.
4. Megakarioblas :
Inti 1 atau tidak berlobus, kromatin longgar, ada nukleoli / anak inti, sitoplasma
sempit, ukuran sel kecil.
3. Sel dominan pada zona baca trail , dengan lensa objektif 100X
Yang diamati adalah apakah disitu dominan sel blas / sel muda / seri
limphositik/ myelositik/ eritrositik / sel plasma.
Yang kedua, dilakukan pengamatan pengecatan sitokimia :
1. SBB
Diamati pada zona trail atau core, yang diamati adalah banyak atau sedikitnya sel
yang bereaksi positif dan negatif.
Positif : dapat dilihat sel sel dengan sitoplasma yang berkelola berwarna hitam.
2. PAS
Diamati pada zona trail atau core, yang diamati adalah banyak atau sedikitnya sel
yang bereaksi positif dan negatif.
Positif : sel dengan sitoplasma bergranula kemerahan.
3. LEPEHNE
Diamati pada zona trail atau core, yang diamati adalah banyak atau sedikitnya sel
yang bereaksi positif dan negatif.
Positif : sel berinti , dengan granula kehijauan
Control :bisa dilihat dari sel eritrosit di sekitarnya yang berwarna hijau.
4. FE
Diamati ada / tidaknya partikel besi yang berwarna kebiruan di dalam fragmen.
Dengan objektif 10x dan 100x.
Pada objektif 100x, apabila terlihat partikel besi baik sedikit maupun banyak , artinya
partikel besi cenderung meningkat. Biasanya penentuan scoreing 3+ sampai
6+tergantung dari banyak / tidaknya partikel besi yang terlihat. Apabila pada objektif
10x, partikel besi terlihat samar samar, pelu dilakukan pengamatan dengan objektif
100x untuk memperjelas. Bila terlihat partikel besi atau agregat menununjukan
partikel besi menurun, penentuan score antara 1+ sampai 2+ tergantung dari banyak /
sedikitnya partikel besi yang terlihat.Apabila pada objektif 10x dan 100x tidak terlihat
partikel besi maka skoring menunjukan negatif.
Intrepetasi hasil :
0 : tidak ada besi / negatif
1+ : partikel besi terlihat kecil dengan perbesaran 1000x ( objektif 100x)
2+ : partikel besi terlihat kecil dengan perbesaran 1000x ( objektif 100x)
3+ : partikel besi kecil kecil dengan perbesaran 100x ( objektif 10x)
4+ : partikel besi lebih besar sampai membentuk agregat 100x ( obj 10x)
5+ : agregat bergerombol dari besi 100x ( obj 10x )
6+ : agregat bergerombol besar menutupi gambaran selularitas 100X (obj
10X)
Hasil dari pengamatan :
1. Giemsa
Selularitas : hyperseluler
Megakariositik : banyak ditemukan semua maturasi dari seri trombosit
Sel dominan pada trail : ditemukan banyak sel dari myelositik/ granulasitik
2. SBB : dominan reaksi positif
3. PAS : dominan reaksi negatif
4. Lepehne : dominan reaksi negatif
5. Fe : 3+
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan dapat kita simpulkan bahwa pasien mengalami
CML / Chronic Myelositik Leukimia. Dengan alasan pada pengecatan giemsa
selularitass yang diamati hyperseluler, banyak ditemukannyanya semua maturasi dari
trombosit muda, sel dominan dari granulasiti. Lalu dari pengecatan sitokimia pada
SBB dengan hasil dominan positif, PAS dan Lepehne dinyatakan negatif, lalu pada Fe
diperoleh hasil 3+ maka dari hasil pengamatan ini menunjukan pasien mengalami
CML.