Anda di halaman 1dari 2

Kelainan Darah a.

Formasi Rouleaux→ eritrosit saling


bertumpuk spt tumpukan uang logam,
 Pembacaan kelainan darah dilakukan pada se
batas antar sel jelas
diaan apus darah tepi (SADT) atau sumsum tul
ang. b. Aglutinasi→ eritrosit bertumpukan,
 SADT didapat dari darah vena/kapiler dengan/ batas antar sel tidak jelas
tanpa antikoagulan EDTA, pengecatan Giemsa.
2. Pemeriksaan kelainan leukosit
 Pembacaan di zona IV, V, VI dimana eritrosit t
ersebar rata dan tidak saling berdesakan.  Alat & bahan : mikroskop, oil emersi, tisu, xyl
 Sediaan sumsum tulang didapat dari aspirasi s ol, preparat (ALL, Aml, CLL, CML)
umsum tulang. Pengecatan dengan Giemsa at
 Cara kerja :
au lainnya (SBB, Pearl, MPO, dsb).
 Pembacaan di ziona trail pada sediaan spread  Pasanglah preparat pada mikroskop
atau zona core pada sediaan squash.  Pembesaran obyektif 10x, 40x 100x
- Lensa 10x : orientasi semua zona sel
1. Pemeriksaan kelainan eritrosit ayang pandang, periksa sel asing / ga
 Alat & bahan : mikroskop, oil emersi, tisu, x nas / parasit, estimasi leukosit
ylol, preparat darah tepi : Anemia, thalase - Lensa 40x : hitung jenis leukosit
mia - Lensa Obyektif 100x (oli emersi) : Ide
 Cara kerja : ntifikasi sel kurang jelas, benda inklu
 Pasanglah preparat pada mikroskop si lebih jelas, hitung jenis leuko
 Pembesaran obyektif 10x, 40x 100x
- Lensa 10x : orientasi semua zona sel  Pembacaan kelainan lekosit : estimasi ju
ayang pandang, periksa sel asing / ga mlah lekosit, identifikasi kelainan/ sel sec
nas / parasit ara umum dan hitung jenis lekosit
- Lensa 40x : morfologi eritrosit Pembacaan kelainan lekosit
- Lensa Obyektif 100x (oli emersi) : Ide
ntifikasi sel kurang jelas, benda inklu 1. Estimasi jumlah sel
si lebih jelas  Pembesaran objektif 10x → normal 20-
 Lakukanlah pembacaan kelainan eritrosit. 30 lekosit/ lapang pandang ~ sebanding
 Pembacaan kelainan eritrosit jumlah lekosit 5.000 – 6.000/uL
1. Kelainan ukuran  anisositosis
2. Kelainan bentuk  poikilositosis  Jumlah sel kurang dari 20 → lekopenia
3. Kelainan warna :  Jumlah sel lebih dari 30 → lekositosis
 Hipokromasi : sentral palor melebar (C
P > 1/3 sel)  Estimasi jumlah sel pada semua
 Hiperkromasi : sentral palor menyemp preparat: lekositosis, CML, AML, CLL dan
it (CP < 1/3 sel) ALL
4. Benda inklusi 2. Identifikasi kelainan sel secara umum
a. Basophilik stipling →granula halus & ka
sar keunguan pd sitoplasma SDM.  Pembesaran objektif 10x/ 40x/ 100x
b. Pappenheimer bodies → granula keun  Tanda-tanda keganasan umum :
guan ngelompok timbunan besi.
c. Howell Jolly bodies → granula keungu a. Sel : ukuran abnormal, bergerombol,
an, jumlah 1 atau 2. monoton
d. Cabot rings → benang tipis warna ung b. Sitoplasma : granula abnormal, benda
u bentuk cincin atau angka Inklusi, rapuh
5. Susunan
c. Inti leukosit : bercelah, hipersegmentasi, 3. Hitung jenis leukosit
berlekuk, megaloblastoid, multinukleus
 Normal = max 100 sel lekosit.
d. Inti eritrosit : ganda/ multiple, piknotik,
 Jumlah SDP ↑ : 20.000 – 30.000/mm3,
pematangan inti & sitoplasm tdk sinkron
hitung lekosit 200 sel, > 30.000/mm3,
e. Kelainan bentuk pada lekosit: hitung lekosit 300 sel
 Barr Bodies/Drum Stik: Tonjolan keci  Sel eritrosit berinti : Jika berinti→ jumlah
l inti netrofil (pada wanita = inaktif k eritrosit berinti/100 lekosit. Normal :
romosom X) tidak ditemukan kecuali bayi baru lahir
 Toxic granulasi : granula biru hitam  Smudge sel : Jika < 5% karena
netrofil (infeksi akut, keracunan, keb pembuatan preparat, Abnormal >15%,
akaran) karena keganasan lekosit.
 Hipersegmentasi : lobus 6 buah/ lebi  Staf >20% : Leukemi, Infeksi
h (defisiensi B12 / asam folat)
 Segmen> 70% : Hipersegmentasi,
 Dohle bodies : small blue granula n Hiperlobulasi
etrofil (infeksi, keracunan, luka baka
r)
 Netrofil degenerasi dengan inti pikn
otik : nukleus menggumpal, kromati
n tak tampak
 Pelger Huet Anomali : SDP netrofil b
erlobus 2
 Vakuolisasi Netrofil : phagositosis ak
tif pada infeksi bakteri
 Auer Rods : akut leukemia, batang
merah ungu pada sel mieloblas.
 Smudge sel / basket sel, SDP yang m
ati, sisa inti.
 Giant lisosom = Supras bodies akut l
eukemia.
f. Tanda akut leukemia : Sel Blas meninggi
>20%, tampak monoton, perubahan sito
plasma (vacuolisasi, benda inklusi), hiatu
s leukemikus +, sel muda (blas) banyak, b
entuk lebih tua sedikit (mielosit & meta
mielosit), bentuk tua banyak (segmen)→
seakan kekosongan hitung jenis, AML &
ALL
g. Tanda-tanda kronis leukemia : lekosit no
rmal/meningkat 5.000 – 50.000/mm3, se
l Blas < dari 5%, Semua spektrum sel tam
pak (Hiatus Leukemikus - ), CML CLL

Anda mungkin juga menyukai