Nim : 3022019066
MK : Manajemen BK
A. KONSEP PROGRAM BK
Program pelayanan konseling di Perguruan Tinggi tidak berbeda jauh dengan pelayanan di sekolah
menengah, dimana dapat dipahami juga sebagai Suatu rangkaian kegiatan bimbingan dapat di
konsepkan yang terencana, terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu, misalnya
satu tahun ajaran. Satuan program pelayanan bimbingan konseling berupa rencana kegiatan layanan
dan kegiatan pendukung BK pada periode tertentu yang diselenggarakan di Universitas/ Sekolah Tinggi/
Akademi/ Politeknik/ ataupun Institut. Kegiatan pelayanan terorganisir melalui unit pelayanan
bimbingan dan konseling (UPBK), unit inilah yang menjadi wadah penyelenggara kegiatan pelayanan BK
bagi mahasiswa, warga kampus dan anggota masyarakat lainnya.
B. KETENTUAN PROGRAM BK
✓ Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dimana dalam UU
Sisdiknas disampaikan pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya dan
menegaskan bahwa konselor adalah pendidik.
✓ Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan, mengamanatkan
bahwa setiap satuan pendidikan harus menyusun kurikulum yang disebut Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan atau KTSP.
✓ Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kulaifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
Setiap satuan pendidikan wajib mempekerjakan konselor yang memiliki standar kualifikasi akademik dan
kopetensi konselor yang berlaku secara nasional.
C. Jenis-Jenis Program BK
✓ Program Tahunan
✓ Program Semesteran
✓ Program Bulanan
✓ Program Mingguan
✓ Program Harian
Penyusunan program pelayanan BK pada Perguruan Tinggi didasarkan pada kebutuhan mahasiswa
(Need Assessment) yang diperoleh dari aplikasi intrumentasi dan himpunan data. Artinya keseluruhan
program kegiatan pelayanan memang merupakan suatu pelayanan yang benar-benar menjadi
kebutuhan mahasiswa itu sendiri sehingga relevan untuk dilaksanakan, dasar pertimbangan lain yang
perlu diperhatikan ialah adanya perbedaan (Diferensial) individu, faktor IPOLEKSOSBUD dan kebijakan
lokal, upaya pencapain tujuan pendidikan tinggi, dinamika serta tuntutan perkembangan individu.
E. SYARAT-SYARAT PROGRAM BK
✓ Berdasarkan kebutuhan
✓ Lengkap dan menyeluruh
✓ Sistematik
F. UNSUR-UNSUR PROGRAM BK
Unsur-unsur yang ada dalam program pelayanan BK di perguruan tinggi antara lain memuat kebutuhan
sasaran layanan/ kegiatan pendukung, bidang bimbingan (pribadi, sosial, belajar dan karier), jenis
layanan/ kegiatan pendukung, sarana/ prasarana yang dibutuhkan, pelaksana layanan/kegiatan
pendukung dan pihak-pihak yang dilibatkan, volume, waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan layanan,
kemungkinan kerjasama dengan pihak lain, evaluasi serta pengawasan.
G. MATERI PROGRAM BK
Materi yang ada dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan BK di Perguruan Tinggi mencakup materi-materi
yang berkenaan dengan dinamika perkembangan individu mahasiswa yang termasuk dalam kajian
bidang bimbingan konseling serta berkenaan dengan pengembangan program akademik dan atau
program lain sesuai aspirasi dan kemampuan dirinya, ketentuan yang berlaku, dan kondisi lingkungan
yang ada.
H. PENYUSUNAN PROGRAM BK
Penyusunan program kegiatan pelayanan BK diawali dengan kegiatan analisis kebutuhan (Need
Assesment) yang kemudian dikoordinasikan dengan unsur pimpinan perguruan tinggi dan disusun
dengan menetapkan tujuan, sasaran, indikator, rancangan program, pelaksanaan, waktu pelaksanaan,
tempat dan skala prioritas.
I. SOSIALISASI PROGRAM BK
Melalui penyebaran leaflet BK, brosur dan flowchart, pengisian rubrik surat kabar, penyampaian materi
pada kegiatan orientasi mahasiswa baru, perkuliahan dan rapat-rapat akademik ataupun kegiatan-
kegiatan organisasi kemahasiswaan.
Tahapan dalam pelaksanaan program pelayanan BK di Perguruan Tinggi mulai dari awal hingga akhir
secara bertahap dapat dibagi kedalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap penilaian, tahap
analisis hasil, serta tahap tindak lanjut/ arah kedepan. Setiap tahapan tersebut memiliki karakteristik
dan langkah kerja konkret yang berkesinambungan dengan tahapan berikutnya.
Pengawasan sebagai bagian dari upaya controling dalam rangka untuk memastikan terselenggarakannya
program pelayanan BK di Perguruan Tinggi secara baik dan benar dapat dilakukan secara intern yaitu
oleh Pimpinan Perguruan Tinggi, dilakukan secara ekstern yaitu oleh Pengawas Ditjen DIKTI.
Pengawasan ditujukan kepada profesionalitas konselor dalam melaksanakan program. Hasil pengawasan
dianalisis, didokumentasikan dan ditindak lanjuti untuk program selanjutnya.