Anda di halaman 1dari 74

STUDI FENOMENOLOGI KONDISI PSIKOLOGIS LANSIA

YANGTINGGALDIPANTI WREDHA INAKAKA MALUKU

Dosen Pembimbing :

Riris Diana Rachmawati M. Kes

Disusun Oleh :

1. Amos Naheson Djabutafuan (201801172)

2. Erlin kusmiyati(201801177)

3. Novaline N Laipeny (201801166)

4. Arlina Aisa Matto (201801159)

5. ahmadi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES )

BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

S1 KEPERAWATAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan YME, atas
berkat dan rahmat-NYA makalah ini dapat di buat dan disampaikan tepat pada waktunya.
Adapun penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan
Manajemen.
Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah  ini. Kami juga berharap dengan adanya makalah ini
dapat menjadi salah satu sumber literatur atau sumber informasi pengetahuan bagi
pembaca.
Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan dan kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menjadikan ini lebih sempurna.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................................5
2.1 Pengalaman............................................................................................................5
2.2 Mekanisme Koping................................................................................................5
2.3 Remaja...................................................................................................................7
2.4 Dismenore..............................................................................................................7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................................8
3.1 Desain Penelitian....................................................................................................8
3.2 Waktu Dan Lokasi Penelitian................................................................................8
3.3 Partisipan Penelitian...............................................................................................8
3.4 Instrumen Penelitian..............................................................................................9
3.5 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................9
3.6 Keabsahan Data....................................................................................................10
3.7 Teknik Analisis Data............................................................................................11
3.8 Etika Penelitian....................................................................................................12
BAB VI KESIMPULAN ..................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................21
BABI

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Populasilanjutusia diseluruhdunia diperkirakantelahmencapaiangka

lebihdari629juta jiwadanpada tahun2025,dandiperkirakanjumlahlansia

iniakanmencapaiangka1,2milyar(Nugroho,2008).Kinsella danTaeuber

(dikutipdalamMaryametal,2008)menjelaskan,dalamkurunwaktutahun

1990 -2025,Indonesiamerupakannegaradenganpertambahanpenduduk

lansiaterbesaryang tergolong tercepatdiduniayaitudengantotal pertumbuhan

sekitar 414 persen.Padatahun2010 diperkirakan jumlah penduduk lansia di

Indonesia telah mencapai 19,3 juta jiwa dan akan melonjakmenjadi33juta

jiwa pada tahun2020denganusiaharapanhidup kuranglebih 70 tahun.

Usia harapanhidupbagiorangIndonesia makinmeningkat daritahun

ketahun, hal ini sebagian besar dipengaruhi meningkatnya kemajuan

teknologikedokterandanperbaikankondisikesehatan.Bertambahnya usia

harapanhidupmembuatlansia semakinrentanterhadapberbagaigangguan

fungsitubuhyang padagilirannyaakanberdampakpadaterjadinya berbagai

penyakitpadalansia,yang manahaliniturutmemberikan sumbangsih terhadap

kondisipsikologis lansia, sepertidepresi, kecemasan, stress, apatis, dan

berbagai gangguan psikologis lainnya. Penurunan kondisi fisik dan


psikologisyang terjadipadalansiamembuatlansiasering menarik diridari

pergaulan dengan lingkungan sekitarnya dan lebih memfokuskan

perhatiannyapadahubungandengananggotakeluargalainyang menjadi

sumberutama dukungansosialbagilansia.Karena menjauhkandiridari pergaulan

sekitarnya, maka hubungan dengan pasangan, anak-anak, cucu

sertasaudaranyamenjadilebih pentingdan sangatberarti.

Perkembangan era modernisasidewasa initelahmembawa dampak

bergesernya nilai-nilaisosialdalammasyarakat,yaitukecenderungan

munculnyanilaisosialyangdapatmengakibatkanmenurunnyaperhargaan dan

penghormatanterhadap lansia, hal ini terlihat dengan jelas pada

masyarakatindustridanperkotaansehingga para lansia merasatersisihkan

dalamkehidupanbermasyarakat.Padahalseorang anakdituntutharus

menghargai, menyemangati, dan membuat lansia tetap merasa dihargai

sebagaiorang tua.Sehinggadiatetapmerasadiperhatikan,dihargai,dan

dicintai.Bukan sekadarbebanyang menyusahkanorang lain

(suaramerdeka.com, 2006).

Reaksiterhadap tingginya tuntutanhidupmembuatsetiaporangbekerja

seolahdikejarwaktusehingga mereka disibukkandenganurusanmasing-

masing,halinimembuatkehadiranlansiaseringdianggapsebagaibeban

yangselalumenimbulkanmasalah.Akibatnyakeluargayang memilikilansia

lebihmemilihmenitipkanpara lansiadipantiwredha daripadadirawat

sendiri.Bagianakyangmenitipkanorang tuanyadipantiwredha,mereka

merasatelah mengurangi beban, karenasudah ada yangmengurus orang


tuanyayang telahdititipkan.Tapisebenarnyaadasisinegatifdariperilaku

menitipkanlansia dipantiwredhayaituakanmerusakhubunganemosional dengan

anak (suaramerdeka.com, 2006). Orangtua akan merasa diri dikucilkan

dan merasaterbuangdari keluarga.

Hamid (2008), aspek psikologis yang sering terganggu pada lansia

adalah,kecemasan,stressberatdandepresiyangmana halinisecara tidak langsung

dapatmengganggu kesehatanfisikyangberakibatburukpada stabilitas emosi.

Pada lanjutusia permasalahanpsikologisterutama muncul bila lansia

tidakberhasilmenemukanjalankeluar daripermasalahanyang

dihadapisebagaiakibatdariprosesmenua. Rasatersisih, tidak dibutuhkan lagi,

ketidakikhlasanmenerimakenyataanbarusepertipenyakityang tidak kunjung

sembuh,kematianpasangan,merupakansebagaiankecildari

keseluruhanperasaantidakenakyang harusdihadapiolehlansia.Saatlansia

berpisahdengankeluarganya,perhatianyang diharapkandari keluargamulai

menurun,lansia mulaimerasatersisihdantidakdapatmengungkapkan

perasaanmereka secarakarena perluberadaptasidenganlingkunganyang baru,

berbedadengan saat merekaberadadi rumah.

Widiyaningsih (2010) dalam penelitiannya terhadap 89 lansia yang

tinggal di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta yang berjudul Faktor-

faktoryangBerhubungandenganKecemasan

padaLanjutUsiadiPantiWredhamenyatakan,kalaulansiadiberipilihanantara

tinggaldipantiwredhaataudengankeluarganya,makalansiamemillihuntuk

tinggal bersama dengan keluarganya, tapi karena alasan tidak mau


merepotkan dan membebani keluarganya lansia akhirnya menerima

keputusan untuk dititipkan di panti wredha.Dampak darikeputusan tersebut

membuat lansiaselalu memikirkan anak dan cucu-cucu merekadirumah,

walaupunsetiapharimereka disibukkandengankegiatanyang

dijadwalkan.Halinimembuatlansiasering merasacemas,kurang tidur,dan

kadangbermimpiburuk tentangkeadaankeluarga yangdirumah.Hal-hal

tersebutmerupakanbeberapagejalaawalkecemasanlansia,danbila halini

terusberlanjutmereka akanmudahmerasa lelah,tidakbergairah,murung, sedih

dan merasatidak bahagia.

Berdasarkan uraian diatas membuatpenelititertarik untuk melakukan

penelitiantentang KondisiPsikologispadaLansiayang TinggaldiPanti

WredhaInakakaMaluku.

B. Fokus Penelitian

Kondisiataumasalah psikologisyang terjadipadalansiaterdiriatas

berbagaibentuk seperti,stress, kecemasan,depresi, apatis, maupungangguan

mentalyang disebabkankarenakemunduranfungsiotaksepertidemensia,

alzeimer dan sebagainya,namun karena keterbatasan dana,waktu, tenaga dan

agar penelitian ini dapat dilakukan secara mendalam maka penelitian ini

hanyadifokuskanpada kondisipsikologisnegatifseperti stress,cemasdan depresi

serta kondisi psikologis positif yang mencakup religiusitas,


kematanganemosi,danpenerimaandiriyangterjadipadalansiayangtinggal di

Panti WredhaInakakaMaluku

C. TujuanPenelitian

Dieksplorasinya kondisipsikologisyang terjadipadalansiayang tinggaldi

Panti WredhaInakakaMaluku

D. ManfaatPenelitian

1. ManfaatbagiPantiWredhaInakakaMaluku

Hasilpenelitian inidiharapkandapatdijadikan sebagaidata penunjang dan

bahan pertimbangan dalam memberikan pelayanan pada lansia

yangtinggaldi PantiWredhaInakaMaluku.

2. ManfaatBagiInstitusiPendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

sumbangsihdalamperkembangan ilmukeperawatan terutamamasalah

lansia.

3. ManfaatBagiPeneliti

Menambah wawasan pemahaman ilmiah danmemperdalam ilmu

dibidangkeperawatankhususnya keperawatangerontikserta sebagai

bahanbacaanuntukpeneliti selanjutnya
BABII

TINJAUANPUSTAKA

A. TinjauanTentang PerubahanPada Lansia

Usialanjutsering ditandaidengan berbagaikemundurankondisifisik,

sepertikurangnyatenaga,tulangmakinrapuh,kulitkeriput,degenerasisel- sel, dan

sebagainya. Halini akan mengakibatkangangguan fungsi berbagai

organtubuhsehinggaakanturutmemberikansumbangsih padapenurunan

fungsipsikologis mereka.

Kuntjoro(2002c),secaraumumadabeberapafaktoryang memberikan

pengaruhterhadapperkembanganpsikologislansia,yang manaperludisikapi

denganbijakagarlansiatidakselalutergantungpadaorang laindandapat

menikmatiharituamereka denganbahagiadansejahtera.Adapunfaktor-

faktoryangmempengaruhi psikologis lansia adalah sebagai berikut:

1. Penurunan KondisiFisik

Usia lanjutumumnyaditandaidenganpenurunankondisifisikyang

bersifatpatologisberganda (multiple pathology),misalnya tenaga mulai

berkurang,kulitmakinkeriput,gigimakinrontok, tulang makinrapuh,

penglihatanmenurun,pendengaranmenurundansebagainya.Semuaitu
dapat menimbulkan gangguan atau kelainan fungsi fisik, psikologik

maupun sosial,yang selanjutnyadapat menyebabkansuatu keadaan

ketergantungankepadaoranglain.Agardapatmenjaga kondisifisikyang

sehat,maka lansia perlumenyelaraskankebutuhan-kebutuhanfisikdengan

kondisipsikologismaupunsosial,melaluipenyesuaianbebankerja dan

aktivitasfisikmereka.Lansia perlumengatur cara hidupnyadenganbaik,

misalnyamakan, tidur, istirahat dan bekerjasecaraseimbang.

2. Penurunan FungsidanPotensi Seksual

Gangguan fisik seperti : Gangguan jantung,gangguan metabolisme,

misal diabetes millitus, vaginitis, baru selesai operasi: misalnya

prostatektomi,kekurangangizi,karena pencernaankurang sempurnaatau

nafsu makan sangatkurang, penggunaan obat-obattertentu, seperti

antihipertensi,golongan steroid, tranquilizer, dapat menyebabkan

penurunan fungsidan potensiseksual padalanjut usia.

Faktorpsikologisyangmenyertai lansiaantaralain:

a. Rasatabu bilamempertahankan kehidupan seksual padalansia

b. Sikapmasyarakatyangdidukungolehtradisidanbudayayangkurang

menunjang.

c. Kurangnyavariasidalamkehidupan.

d. Meninggalnyapasanganhidup.

e. Masalah kesehatan jiwadan disfungsiseksual.


3. Perubahan Aspek Psikososial

Lanjutusia,selainmengalamipenurunankondisifisiklansia juga

mengalamipenurunanfungsikognitif danpsikomotor.Fungsikognitif

meliputi proses belajar,persepsi, pemahaman, pengertian,perhatian dan

lain-lainsehingga menyebabkanreaksidanperilakulansia menjadimakin

lambat. Sementara fungsipsikomotorik(konatif) berhubungandengan

dorongan keinginan sepertigerakan, tindakan, koordinasi,yang

mengakibatkan lansiakurangcekatan.

Kuntjoro(2002a),akibatpenurunankedua fungsitersebut,lansia

mengalamiperubahanaspekpsikososialyang berkaitandengankeadaan

kepribadianlansia.Dampakdari perubahantersebuttergantung daritipe

kepribadianyang dimilikiolehlansia.Adapuntipekepribadianini dibedakan

menjadi 5 tipe,yaitu:

a. Tipe Kepribadian Konstruktif (Construction personalitiy), biasanya

tipeinitidakbanyakmengalamigejolak,tenang danmantapsampai sangat

tua.

b. TipeKepribadianMandiri(Independentpersonality),padatipeiniada

kecenderungan mengalami post power sindrome, apalagi jika pada

masa lansia tidak diisi dengan kegiatan yang dapat memberikan

otonomi padadirinya.
c. TipeKepribadianTergantung(Dependentpersonalitiy),padatipeini

biasanyasangatdipengaruhikehidupankeluarga,apabila kehidupan

keluarga selalu harmonis maka pada masa lansia tidak bergejolak,

tetapi jika pasangan hidup meninggal maka pasangan yang

ditinggalkanakanmenjadimerana,apalagijikatidaksegerabangkit dari

kedukaannya.

d. TipeKepribadian Bermusuhan (Hostilitypersonality),padatipeini

setelah memasukilansiatetap merasatidak puas dengan kehidupannya,

banyak keinginan yang sering kali tidak diperhitungkan secara

seksama sehingga menyebabkankondisiekonominya menjadimorat-

marit.

e. TipeKepribadianKritikDiri(SelfHatepersonalitiy),padalansiatipe

iniumumnya terlihatsengsara,karena perilakunya sendirisulitdibantu

oranglain ataucenderungmembuat susah dirinya.

4. PerubahanyangBerkaitan Dengan Pekerjaan

Pensiunpadalansiasering dikaitkandengankehilanganpenghasilan,

kedudukan,jabatan,peran,kegiatan,statusdanharga diri,padahaltujuan utama

pensiunadalahagar para lansia dapatmenikmatiharitua atau

jaminanharitua.Reaksisetelahorang memasukimasapensiunlebih tergantung

darimodelkepribadiannyasepertiyang telahdiuraikanatas (Kuntjoro, 2002c).


Sikapmentalindividu dalammenghadapimasapensiunmenentukan

seberapabesarbebanmentalyang dialamilansiasaatpensiun.Masing- masing

sikaptersebutsebenarnyapunyadampaktersendiribagimasing- masing

individu,baikpositifmaupunnegatif.Agarpensiunlebih berdampakpositif

sebaiknya pada masa persiapanpensiundiisidengan kegiatan untuk

mempersiapkan diri, bukan hanya diberi waktu untuk masuk kerja atau

tidak dengan memperolehgaji penuh (Kuntjoro, 2002c).

Persiapantersebutdilakukansecara berencana,terorganisasidan

terarahbagiorangyangakanpensiun.Jika perludilakukanassessment

untukmenentukanarahminatnyaagartetapmemilikikegiatanyang jelas dan

positif.Untuk merencanakan kegiatan setelahpensiun dan memasuki masa

lansiadapatdilakukanpelatihanyangsifatnyamemantapkanarah

sertamengembangkan minat masing-masing(Kuntjoro, 2002c).

5. Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat

Menurunnya berbagai fungsi tubuh mengakibatkan lansia sering

merasa terasing.Halitusebaiknya dicegahdenganselalumengajakmereka

melakukanaktivitas,selamayang bersangkutan masihsanggup,agartidak

merasaterasingataudiasingkan. Karenajikaketerasingan terjadi akan

semakinmenolakuntukberkomunikasidenganorang laindankadang- kadang

terusmunculperilakuregresisepertimudahmenangis,mengurung diri,

mengumpulkan barang-barang tak berguna serta merengek-rengek

danmenangisbilabertemuoranglainsehinggaperilakunyasepertianak
kecil.Menghadapiberbagaipermasalahan diatas,beruntunglah lansiayang

memilikikeluargadanmasihmemegang budayaketimuran sehinggamau

dansiapuntukmerawatlansia denganpenuhkesabarandanpengorbanan,

namun bagi lansia yang tidak memiliki keluarga atau kerabat atau

memiliki keluarga namun tidak memperhatikan mereka, apalagi lansia

yang hidup dalam perantauan seringkali membuat mereka menjadi

terlantar(Kuntjoro, 2002c).

B. PerubahanPsikologis Pada Lansia

Kondisipsikologislansiayang tinggaldipantiwredhadapatmengalami

perubahan baikituperubahankearahyang negatifmaupunperubahankearah

positiftergantung jenisdukunganyangmerekaterima darilingkungan

sekitarnya.Perubahan negatifyang paling sering dialamiolehlansiaadalah

keadaandepresi,kecemasandanstressmenyangkut kondisikesehatandan

fisikyangmerekaalamidiharitua,sedangkanperubahanyang positif mencakup,

kematanganstatusemosi,peningkatan religiusitasdankepuasan hidup

(Seligman, 2005).

1. Perubahan PsikologisNegatifPadaLansia

a. Depresi

1)Defenisi
Depresiadalahkelainanalamperasaanberupahilanya minatatau

kesenanganterhadapaktivitasyang biasadilakukanpadamasalalu

(Towsend, 2008).

Depresimerupakan hilangnyagairah dalammenghadapikehidupan

sebagaiakibatdari kesedihandan kemurunganyang mendalam namun

kepribadian dankemampuan menilairealitas tetap utuh (Hawari,

2008).Depresimerupakan jenisgangguan alamperasaan ataugangguan

emosionaldengankomponenpsikologis susah,

murung,sedih,putusasa,sertaperasaantidakbahagia(Maramis,

2009).

Daripengertiandiatasdapatdisimpulkanbahwa depresimerupakan

kumpulangejala psikologissebagaimanifestasiterganggunyaalam

perasaan namun tetap mampu menilai kenyataan.

2)Jenis-Jenis Depresi

(Wilkinson,dikutipdalam SteindanRamsay,2007) depresidapat

dibedakan menurut :

a)Menurut gejalanya

(1)Depresineurotik

Depresiyang dipicu olehpengalamanyangmenyedihkan

sehinggapenderitasering mengalamitraumaemosionalyang

mendahului penyakit, misalnyakehilanganorangyang dicintai,


pekerjaan,milikberharga,atauseorang kekasih.Orangyang

menderita depresineurotikbisa merasa gelisahdan

cemas.Merekamenderita hipokondriaatauketakutanyang

abnormal seperti agrofobia tetapi mereka tidak menderita

delusiatau halusinasi.

(2)Depresipsikotik

Istilah depresipsikotik harusdipakaitegasuntuk penyakit

depresiyang berkaitandengandelusidanhalusinasiatau

keduanya.

(3)Psikosis depresimanik

Depresimanikbiasanyamerupakanpenyakityang kambuh

kembalidisertaigangguansuasanahatiyang berat.Orangyang

mengalami gangguan inimenunjukkangabungandepresi dan

rasacemastetapikadang-kadang halinidapatdigantidengan

perasaangembira,gairah,danaktivitassecara berlebihan

gambaran ini disebut'mania'.

(4)Pemisahan diantarakeduanya

Para dokter membedakanantara depresineurotikdanpsikotik

tidak hanyaberdasarkan gejalalain yangadadan seberapa

terganggunyaperilaku orangtersebut.

b)Menurut Penyebabnya
(1)Depresireaktif

Depresiyangterjadikarenastresssor yangberasaldariluar seperti

kehilangan pekerjaan.

(2)Depresiendogenus

Depresiendogenous,gejalanya terjaditanpa dipengaruhioleh

faktorlain.

(3)Depresiprimerdan sekunder

Depresiprimermerupakandepresiyang terjaditanpaada

penyebablain,sedangkandepresisekunder merupakandepresi

yang terjadikarenaadafaktorlainyang mempengaruhi,

misalnyapenyakit fisik.

c)Menurut arahpenyakit

(1)Depresitersembunyi

Depresiyang memicuterjadinyagangguanfisikdanmental yang

tidakdapatditerangkan.Misalnyarasasakityang lama

tanpapenyebabyangjelas.

(2)Berduka
Perasaansedihdansakit akibatkehilanganyang terjadikarena

individutidakmampumenerima kehilangantersebut,misalnya

kehilangan orangyangdicintai.

(3)Depresipascalahir

Banyak wanitakadang-kadang mengalamiperiodegangguan

emosional dalam 10 hari pertama setelah melahirkan bayi

ketika emosimereka masihlabildanmereka merasa sedihdan

sukamenangis.Seringkalihalituberlangsung selamasatuatau

duahari kemudian berlalu.

(4)Depresidan manula

Usia lanjutmeningkatkankerentananterhadapdepresi,namun

depresipadamanulakadangditutupiolehkeluhanpenyakit fisik

dan cacat tubuhseperti penurunan penglihatan dan

pendengaran.

3)FaktorPredisposisi

Terdapat berbagai faktor yang mendukung terjadinya depresi

(Stuart, 2006):

a) Genetik.

Darisejumlahpenyelidikanyang telahdilakukanditemukan bahwa

terdapatdukunganketerlibatanherediterdalampenyakit depresi.
b) Teori Agresi-Menyerang keDalam

Teoriinimenjelaskanbahwa depresiterjadi karena perasaan

marahyangditujukan padadiri sendiri

c) Teori Kehilangan Objek

Depresi terjadibilaindividu terpisah dengan orang atau benda

yangsangat disenangi

d) Teori organisasikepribadian

Teoriinimenguraikantentang hargadiriyang dipengaruhioleh

konsep diriyangnegatif

e) Model kognitif

Depresimerupakanmasalahkognitifyang didominasioleh

evaluasinegatifterhadapdiri oranglain

f) Model ketidakberdayaanyangdipelajari

Teoriinimenjelaskanbahwa keyakinanindividujuga

berpengaruhterhadapterjadinya depresi,karena itulahindividu

mengulang responyang maladaptif

g) Model perilaku

Model ini mengasumsikan, depresi disebabkan karena

kurangnyakeinginanpositifdariindividu untukberinteraksi

dengan lingkungan sekitarnya


h) Model biologik.

Teori ini menguraikan tentang perubahan-perubahan kimiawi

yangterjadi dalam tubuhselama episodedepresi

4)FaktorPencetus

Ada empat sumber utama stressor yang dapat mencetuskan

gangguan alam perasaan(Stuart, 2006):

a) Kehilangan keterikatan,yang nyataatauyangdibayangkan, termasuk

kehilangan cinta, seseorang, fungsifisik, kedudukan, atau harga

diri.Karena elemenaktualdansimbolikyang melibatkan konsep

kehilangan, maka persepsi pasien merupakan halyangsangat

penting.

b) Peristiwabesardalamkehidupan,seringdilaporkanmendahului

episode depresidanmempunyaidampakterhadapmasalahyang

dihadapi sekarang dan kemampuan dalam menyelesaikan

masalahyangterjadi.

c) Perandanketeganganperan,memainkanperananutamapada

kejadian depresipadawanita.

d) Perubahan fisiologik, diakibatkan oleh obat-obatan atau

berbagai penyakit fisik, seperti infeksi, neoplasma, dan

gangguan keseimbangan metabolik, dapat mencetuskan

gangguan alam perasaan.


5)GambaranKlinis DepresiPadaUsiaLanjut

Gambaran klinis depresimenurut Hawari (2008)dapat berupa: afek

disforikyaitu perasaanmurung, sedih,gairah hidup menurun, tidak

bersemangat, merasa tidak berdaya,perasaan bersalah, perasaan

berdosa dan penyesalan, nafsu makan menurun, berat badan

menurun, konsentrasidan dayaingatmenurun,gangguan polatidur,

agitasiatauretardasipsikomotor (gaduhgelisahataulemahtak berdaya),

kehilangan semangatdan kesenanganterhadap hobi, kreativitas

menurun, produktivitas menurun, penurunangairah seksual, dan

pikiran tentangkematian dan bunuh diri

b.Kecemasan

1) Defenisi

Stuart(2006),kecemasanadalahkekhawatiranyang tidakjelasdan

menyebar dantidakmemilikiobjekyang spesifik.Kecemasanitu sendiri

merupakan respons emosional terhadappenilaian

tersebut.Kapasitasuntuk menjadicemasdiperlukan untuk bertahan

hidup,tetapitingkatkecemasanyang berattidaksejalandengan

kehidupan.

Kecemasanadalahketegangan,rasa tidakamandankhawatiryang

timbulkarenadirasakanterjadisesuatuyang tidakmenyenangkan

tetapisebagian besarsumbernya tidak diketahui dan berasal dari

dalam (Depkes RI, 2002).Cemas adalah perasaan ketakutan atau


kekhawatiranyang mendalamdanberkelanjutan,walaupunperilaku

dapatterganggu namunmasih dalambatas-batasnormal, dantidak

mengalami gangguan dalam menilai realitas.(Hawari,

2007).SedangkanmenurutNugroho(2008) menyatakankecemasan

merupakangangguanperasaanyang tidakmenyenangkanatau

ketakutanyangtidak jelas terhadap suatu objek.

Cemasmerupakansuatuperasaan ketegangan berlebihan atau tidak

padatempatnyayang ditandaidenganrasakhawatir,tidakmenentu atau

ketakutan(Maramis, 2009)

2) Faktorpresdiposisikecemasan

Beberapa teoriyangmenjelaskanakar darisuatukecemasan menurut

Stuart (2006),yaitu:

a) Pandangan psikoanalitik, kecemasan merupakan konflik

emosionalantara identitasdiridan SuperEgo.Dalamkonflikini

elemen ego bertindak sebagai penengah.

b) Pandanganinterpersonal,kecemasantimbuldariperasaantakut

terhadaptidakadanyapenerimaandanpenolakaninterpersonal dan

berhubungan dengan perkembangan trauma, perpisahan,

kehilangan dan hal-hal menimbulkan kelemahanfisik.

c) Pandanganperilaku,kecemasanmerupakanprodukfrustasiyaitu

segalasesuatu yangmengganggu kemampuan untuk mencapai

tujuanyangdiinginkan.
d) Kajiankeluarga,konflikdanmasalahdalamkeluargadapat

menimbulkankecemasansehinggamerupakan halyang biasabila

kecemasan ditemui dalam suatu keluarga.

e) Kajianbiologis,reseptorkhususuntukbenzodiazepinmungkin

turutmengatur anxietas.PenghambatasamAminobutiric-Gamma

Neuroregulator(GABA) juga memilikiperanpentingyang

berhubungan dengan anxietas.

3) Faktorpencetus kecemasan

Stuart (2006), menyatakan ada beberapa faktor yang dapat

menyebabkan terjadinyakecemasan,yaitu :

a) Ancamanintegritas seseorang,terjadikarenaketidakmampuan

fisiologis dan menurunnyakapasitas untuk melakukan aktivitas

terhadapancaman hidupsehari-hari. Ancamaninisangat mungkin

atau dapat terjadi padalansia.

b)Ancamanterhadapsistemdiriseseorang,agresoryang dapat

membahayakanidentitas,hargadiri,danintegritassosial yang dalam

diri seseorang.

4) Tandadangejalakecemasan

Kecemasanditandai olehrasa ketakutanyangdifus,tidak

menyenangkan dan samar-samar.Seringkali disertai oleh gejala

otonomiksepertinyerikepala,berkeringat,palpitasi,kekakuanpada
dada, hipertensi, gelisah,tremor, gangguan lambung, diare, tremor,

danfrekwensiurinyangmeningkat.Seseorangyang cemasmungkin

jugamerasagelisahyang dinyatakanoleh ketidakmampuanuntuk duduk

atau berdirilama.(Kaplan; Sadock danGrebb, 2010).Gejala

kecemasandapat berupa:perasaantakutatau khawatiryang tidak

rasional,sulittidursepanjangmalam, rasategang dancepatmarah, sering

mengeluhketakutanakanpenyakityang berat,sering

membayangkanhal-halyang menakutkan,dan rasapanikterhadap

masalahyangringan (Maryamet al, 2008)

Gejalakecemasan berbedapadasetiap individu, namun secaraumum

gejala cemasterdiriatas:perubahantingkahlaku,bicara cepat, meremas

tangan, pertanyaan berulang, konsentrasi menurun, ketidak mampuan

menyerap/menyimpan informasi,gelisah, keluhanfisik, kedinginan

dan telapak tangan lembab (Nugroho,2008)

5) Tingkat kecemasan

Stuart(2006) membagitingkatkecemasanmenjadi4tingkatsebagai

berikut:

a)Kecemasanringan, merupakankecemasan yangseringdialami

dalamkehidupansehari-hariyang dapatmeningkatkan kewaspadaan

individu

b) Kecemasansedang,membuatindividuterfokuspada haltertentu dan

mengesampingkan halyanglain.
c) Kecemasan berat, dengan gambaran individu sulit untuk

memperhatikan hal lain dan perlu bimbingan untuk mengalihkan

perhatian padaarealain,dan

d)Tingkat panik dari kecemasan, individu mengalami ketakutan

hebat,misalnya karenaterorataukagetsehinggakehilangan

kendali.Individu tidak mampu memperhatikanhallain walaupun

dengan pengarahan.

6) Faktoryangmempengaruhi kecemasan padaLansia a)

Faktorinternal

Noorkasiani(2009) pada setiapstressor,seseorangakan mengalami

kecemasan,baik kecemasan ringan,sedang, maupun berat.

Usialanjut dalam pengalaman hidupnyatentu diwarnai oleh

masalah psikologi berupakehilangan dan kecemasan.

Adapunmekanismekoping padausialanjutdalammengahadapi

kecemasan dipengaruhi oleh:

(1)Umur

Individu akan semakinsiap dalammenerimacobaan dengan

bertambahnyausia,halinididukung olehteoriaktivitasyang

menyatakanbahwa hubunganantara sistemsosialdengan

individubertahanstabil padasaatindividubergerakdariusia

pertengahan menuju usiatua.


(2)Jenis kelamin

Perbedaanjenis kelaminjugamempengaruhipsikologis lansia,

sehingga akan berdampak pada bentuk adaptasi yang

digunakan. Handywinoto (2005) menjelaskan, jumlah

penduduklansia wanitaberstatusmenikahhanya 25% di

bandingkan dengan penduduk lansiapriayangbesarnya75%.

(3)Tingkat pendidikan

Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin banyak

pengalaman hidupyang dilaluinya, sehingga lebih siap dalam

menghadapimasalahyang terjadi.Umumnya,lansiayang

memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi masih dapat

produktif, mereka justru banyak memberikan kontribusi

sebagai pengisiwaktu luang dengan menulis buku-buku ilmiah

maupun biografinyasendiri.

(4)Motivasi

Motivasi sangat membantu individu dalam menghadapi dan

menyelesaikanmasalah.Individuyang tidakmempunyai

motivasidalam menghadapi dan menyelesaikan masalah akan

membentukkopingyang destruktif.Noorkasiani

(2009)menjelaskan, jika tiap-tiap kebutuhan dapat dicapai,

maka individu termotivasi untuk mencari kebutuhan pada

tahapyanglebih tinggi.
(5)Kondisifisik

Kuntjoro(2002c),setelahorang memasukimasalansia

umumnyamulaidihinggapiadanyakondisifisikyang bersikap

patologisberganda(multiple pathology),misalnyatenaga

berkurang,energi menurun, kulit makin keriput, gigimakin

rontok,tulang makinrapuh,dansebagainya. Halinisemua

dapatmenimbulkangangguanatau kelainanfungsifisik,

psikologikmaupunsosial,yang selanjutnayadapat menyebabkan

suatu keadaan ketergantungan kepada orang lain.

b) Faktoreksternal

(1)Dukungan sosial

Dukungansosialbagilansia sangatdiperlukan. Namundalam

kehidupanlansia seringkaliditemukansebagianlansia belum

mampu memahamiadanyadukungansosial dari orang lain,

sehingga walaupunia telahmenerima dukungansosialtetapi

masihsaja menunjukkanadanya ketidakpuasan,yang

ditampilkandengancara menggerutu,kecewa,kesaldan

sebagainya. (Cutronaet al, dikutip dalam Kuntjoro, 2002b)

mengemukakanadanya6 (enam)komponendapat berdiri sendiri,

namun satu samalain seringberhubunganyaitu:


(a) Kerekatan emosional, kerekatan emosional memberikan

rasaaman,damaidantenterambagiyang menerimayang

ditunjukkan dengansikap tenang danbahagia.Sumber

dukungan sosial semacam ini yang paling sering dan

umumdiperoleh daripasangan hidup, atauanggota

keluargaatauteman dekat atau sanak keluargayang

memiliki hubunganyang harmonis.

(b)Integrasi sosial, jenis dukungan sosial semacam ini

memberikanperasaan memiliki dan dimiliki dalam suatu

kelompokyangmemungkinkan untuk membagiminat,

perhatianserta melakukankegiatanyangsifatnyarekreatif

secarabersama-sama.

(c) Pengakuan,pengakuanataskemampuandankeahlian

memberikanrasadihargaidalam kehidupan.Sumber

dukungan sosial ini dapat berasal dari keluargaatau

lembaga/ instansi atauperusahaan / organisasi dimana

lansiapernah bekerja.

(d)Ketergantunganyang dapatdiandalkan,dalamdukungan

sosial ini, lansia mendapat dukungan sosial berupa

jaminanbahwaadaorangyang dapatdiandalkan

bantuannya.Jenisdukungansosialinipada umumberasal dari

keluarga.
(e)Bimbingan,dukunganiniberupa hubungankerja ataupun

hubungansosialyang memungkinkanlansiamendapatkan

informasi,saran,ataunasehatyang dihadapi.Jenis

dukungansosialjenisini bersumberdariguru,alimulama,

pamong, dalam masyarakat dan figuryangdituakan.

(f) Kesempatanuntuk mengasuh,jenisdukungan sosialini

memungkinkanlansia untukmemperolehperasaanbahwa

orang laintergantungpadanyauntukmemperoleh

kesejahteraan. Sumberdukungan sosial ini adalah

keturunandanpasanganhidup.Itulahsebabnya banyak

lansiayang merasakansedihdankurang bahagiajika

beradajauh darianak dan cucu-cucu mereka.

Dukungansosialbagilansia sangatpentinguntukdipahami agar

kita mampumemberikandukungansosialsesuaidengan

kebutuhanlansia sehingga lansia dapatmenikmatiharitua

merekadengantenteramdandamaiyang padaakhirnyatentu

akan memberikan banyak manfaat bagi anggota keluarga

yanglain (Kuntjoro, 2002b).

(2)Dukungan keluarga

Keluarga menurutDepartemenKesehatanRI,dalamAmalia

(2005)adalahunit terkecildarimasyarakatayang terdiriatas

kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan


tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan

saling ketergantungan.SedangkanmenurutKhairudin(2002)

keluarga merupakankesatuandariorang-orangyang

berinteraksidanberkomunikasiyang menciptakanperan-peran

sosialbagisuamidanistri, ayahdanibu,putra danputri,

saudaralaki-laki dan saudaraperempuan.

Friedman;BowdendanJones(2010)bahwa keluarga berfungsi

sebagaisistempendukung bagianggotanya.Anggotakeluarga

memandangbahwaorangyangbersifat mendukung, selalu siap

memberikan pertolongan dan bantuan jika

diperlukan.Friedman; Bowden dan Jones (2010)menjelaskan

bahwakeluargamemiliki beberapa fungsidukungan,yaitu:

(a)Dukungan informasional

Keluarga berfungsisebagaipemberiinformasitentang

pengetahuanprosesbelajar,diantaranya mengenaicara

belajaryang efektifdan motivasibelajar.Aspek-aspek

dukunganini berupanasehat, usulan saran, petunjuk dan

pemberian informasi.

(b)Dukungan penilaian

Pemberianpenghargaanyang mendukung perilakuatau

gagasanindividudalambekerjamaupunperansosialyang
meliputi pemberian umpan balik, informasi atau

penguatan.

(c)Dukungan instrumental

Keluarga merupakansumber pertolonganpraktisdan

kongkrit, diantaranyadapat berwujud barang, pelayanan

dukungan,keuangan dan menyediakan peralatanyang

dibutuhkan.Memberi bantuan dan melaksanakanaktivitas,

memberi peluangwaktu, sertamodifikasilingkungan.

(d)Dukunganemosional

Dukunganyang diwujudkandalambentukkelekatan,

kepedulian,ungkapansimpatisehingga timbulkeyakinan

bahwaindividuyangbersangkutan diperhatikan.

c. Stresss

1)Defenisi

Stressadalahsegala masalahatautuntutanpenyesuaiandiri,dan

karenaitu,sesuatu yangmengganggukeseimbangansistimtubuh

(Maramis,2004).SedangkanCorwin (2009),mengatakan stress

adalahprosesadaptasitubuhterhadapsegalahalyang mengancam

keselamatanbaikyangbersifatmenyenangkanmaupunyang tidak

menyenangkan.(Selye, dikutip dalam Hawari, 2008), stress


merupakanresponnonadaptiftubuhterhadapsetiaptuntutanbeban

yangberlebihan.

2)FaktoryangMempengaruhi Stress

a)Lingkungan

Tuntutanyang terlalutinggidarimasyarakatdapatmendatangkan

stressor bagiindividu,selainitukemajuanilmudanteknologijuga

membawapengaruhnyatersendiridenganmerangsang individu

untuksalingberlombamenjadiyang terbaikdanbilatuntutanini tidak

terpenui dapat menimbulkan stress

b)Diri sendiri

Pikiran terkadang menjadi sumber stressor karena adanya

penilaianyangberlebihanterhadapidentitasdiri,dimana bila tidak

terpenuhisesuaidengangambarannyaakan mengakibatkanstress.

Walaupun demikian penyebab-penyebab stressdiatas tidak serta

mertamembuatorang stresskarenauntukmenjadistressindividu

jugadipengaruhi oleh faktor-faktorsebagai berikut:

(1)Sifatstressor,yaitupengetahuanindividutentang asalstress serta

cara penanganannya membuatindividulebihsiap mengahadapi

stressoryangmengancam.

(2)Jumlahstressor,yaitubanyaknyastressoryang menimpa individu

dalam waktu bersamaan.


(3)Lama stressor,yaituseberapa lama suatustressor mengancam

individu dan menyebabkan kelelahan individu dalam

menghadapinya

(4) Pengalamanmasalaluyaitupengalamanindividuyang

terdahulumempengaruhicara individumenghadapi masalahnya.

(5) Tingkatperkembangan, artinyatiap individu memilikitingkat

perkembanganyangberbeda.(Kozier danErb,dikutipdalam

Keliat, 2005)

3)Jenis-Jenis Stresss

Stressordansumbernyamemiliki banyakkeragaman,sehingga dapat

disimpulkan stress yangdihasilkan beragampula. Menurut

Kusmiatidan Desminiartidalam Sunaryo (2004), berdasarkan

penyebabnyastress dapat digolongkan menjadi:

a) Stressfisik,disebabkanolehsuhuatautemperaturyangterlalu

tinggiataurendah,suaraamatbising,sinaryangterlaluterang, atau

tersengat arus listrik.

b)Stresskimiawi, disebabkan oleh asam-basa kuat,obat-obatan, zat

beracun,hormon, ataugas. Stressmikrobiologik,disebabkan oleh

virus, bakteri, atau parasityangmenimbulkan penyakit.

c) Stress fisiologik, disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi

jaringan, organ,atau sistemik sehinggamenimbulkan

ketidaknormalan fungsi tubuh. Stress proses pertumbuhan dan


perkembangan, disebabkan oleh gangguan pertumbuhan dan

perkembangan padamasabayi hinggatua.

d)Stress psikologik

Maramis (2004), ada empat sumberatau penyebab stress

Psikologis,yaitu:

(1)Frustasi

Timbulakibatkegagalandalammencapaitujuankarena ada

rintangan.Frustasiadayangbersifatintrinsik(cacatbadan dan

kegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan, bencana

alamkematianorangyang dicintai,kegoncanganekonomi,

pengangguran, perselingkuhan, dan lain-lain).

(2)Konflik

Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih

macam- macam keinginan, kebutuhan, atau tujuan.

Bentuknya approach- approach conflict, approach-

avoidance conflict, avoidance -avoidance conflict.

(3)Tekanan

Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari. Tekanan

dapatberasaldaridalamdiriindividu,misalnyacita-cita atau

normayangterlalutinggi.Tekanan yangberasaldariluar

individu, misalnya orang tua menuntut anaknya agar


disekolah harus rangking satu atau istri menuntut uang

belanjayangberlebihankepadasuami.

(4)Krisis

Krisisyaitu keadaanyangmendadak,yangmenimbulkan stress

pada individu,misalnya kematianorangyangdisayangi,

kecelakaan dan penyakityangsegeraoperasi.

Namunkeadaanstress yangdialamiolehindividudapatterjadi

beberapasebab sekaligus.

4)Tingkatan Stress

Stuart (2006), mengklasifikasikan tingkatstress, sebagai berikut:

a)Stress Ringan

Stresspada tingkatiniseringterjadipada kehidupansehari-hari dan

kondisiinidapatmembantu individu menjadiwaspadadan

bagaimanamencegahberbagai kemungkinanyang akan terjadi.

b)Stress Sedang

Individu lebih memfokuskan hal penting saat ini dan

mengesampingkan yang lain sehingga mempersempit

persepsinya.

c)Stress Berat
Stresspadatingkatinilahanpersepsiindividusangatmenurun

dancenderung memusatkanperhatianpadahal-hallain,semua

perilaku ditujukan untuk mengurangistress, individu tersebut

mencoba memusatkanperhatianpadalahanlaindanmemerlukan

banyak pengarahan.

2. Perubahan Psikologi PositifPadaLansia

Martin Seligman(2005)menyatakanBehaviorisme dan Psikoanalisis

cenderungpesimismelihattakdir manusia sehinggaparadigma keilmuan

yang dibangunbersifatklinisdansebagaikosekuensinya ilmupsikologi hanya

memahami gangguan-gangguan mental yang diderita manusia, bukan

membantumanusia untukmengembangkankemampuannya secara optimal.

Jika psikologipatogenissibukmempelajari kelemahandan

kerentananmanusia kemudianberusaha memperbaikinya,psikologipositif

memusatkanperhatianpada kelebihandankekuatanmanusia,mencoba

membangunhidupdiatasapayang terbaikdaridirimanusia.Psikologi

positifmengidentifikasikekuatandalamdirimanusia untukmencapai

kesehatandankebahagiaan.Bukanhanyaterhindardaripenyakit,tetapi juga

hidupbahagia.Bukanhanya sekedarhidup(living),tetapijuga

bagaimanamengembangkannya(thriving).

Psikologipositifmerupakanistilahyang memayungistudi-studi

terhadapemosi-emosipositif,sifat-sifatdasarpositif,danpemberdayaan
institusi/komunitas. Dalam pembahasaanyang lain, psikologi positif

mempelajari kondisi-kondisi dan proses-proses yang berkontribusi

terhadap penyuburan atau memfungsikan individu, kelompok, dan

lembagasecaraoptimal (Gable&Haidt, dikutip dalam Seligman 2005)

a. Kematangan Emosi

Ubaydillah(2009).Menyatakanmenjadilebihmatang itujugaberarti

memiliki kapasitasyang lebih bagus dalam menyikapi konflik. Karena

sesungguhnyadisekeliling kitaselaluadakonflik,misalnya,antara

kenyataan dan harapan, antara kita dengan orang lain, antara kita

dengandirikita,kebenarankitab Sucidengankenyataanada konflik.

Membaiknyakapasitas kitadalammenyikapikonflikituantaralain ditandai

dengan munculnya kebijaksanaan. Kebijaksanaan sendiri

artinyaadalahkemampuanmemilihyang palingbanyakmengandung

kebaikan untuk hal-halyangsifatnyapilihan

Setiapada kesempatan,lansia selalumengadakanintrospeksidiri.

Terjadiprosespematangandan bahkantidakjarang terjadipemeranan

genderyang terbalik.Parawanitalansiabisamenjadilebihtegar

dibandingkanlansia pria,apalagidalammemperjuangkanhakmereka.

Sebaliknya, pada saat lansia, banyak pria tidak segan-segan


memerankan peran yang sering distreotipekan sebagai pekerjaan

wanita, sepertimengasuh cucu,menyiapkansarapan, membersihkan

rumahdansebagainya.Persepsitentang kondisikesehatanberpengaruh

padakehidupanpsikososial,dalamhalmemilihbidang kegiatanyang sesuai

dan caramenghadapi persoalan hidup. (Panjaitan, 2009)

Untuk mencapaikematangan inimenurutUbaidillah (2009), dapat dicapai

melalui :

1) Melatih kematangan

Agendahidupyang sangatpenting untukkitajalankanseiring

denganbertambahnyausia adalahmeningkatkankematangan. Dalam

literatur psikologi, seperti ditulis oleh (Zanden, dikutip dalam

Ubaydillah, 2009 ), kematangan itu hanya bisa diraih

denganprosesuntukmematangkandirisecara terusmenerussesuai

dengan keadaan kita. Tanda-tandakematangan ituantaralain:

a) Punya sense of self yang semakin kuat, misalnya bisa

mengambil keputusan untuk dirinya tanpa mengandalkan

oranglain layaknyaanak-anak

b) Dapat menjalin hubungan dengan orang lain secara sehat /

hangat, baik secarakhusus atau umum

c) Punya kematangan emosi sehingga mood-nya tidak 100%

bergantungpada aksiatau reaksiorang lain maupun keadaan.


d) Bisa menerima dirinyasecara sehatdanfair,misalnyasudah mulai

tahu kelebihan dan kekurangan sehingga tidak melakukan

sesuatu hanyaberdasarkan keinginan semata.

e) Bisamembuatpendapat,persepsi,danbertindaksesuaidengan

kenyataan di luardirinya

f) Bisamenjalanihidupsesuaidenganhukumkehidupanyang berlaku

sehinggaharmonis hidupnya.

Lansia dalamkehidupansehari-haridapatdikatanganmatang

karenapengalamanhidupyang pernahmerekalaluisehingga mereka

dapatlebihmengendalikanemosidanmelihatsegala sesuatu

secaralebih bijaksana.

2) Menjadisemakin utuh

Ajarankeimananmenawarkanpilihan agar hidupmenjadiatau supaya

tidak split (terpecah). Ajaran ini membuat lansia tidak

hanyamemikirkan hal-haltentang duniawitapi jugaditambahkan

denganpemikirantentangkehidupanakherat. Misalnya, kalau

dulukita hanya ingatmembangunistana (rumah,kantor,dst), sekarang

ini perlu juga ingat kuburan, yang merupakan rumah masa depan.

Kalau dulu kita hanya ingat mencari duit saja, sekarang ini perlu

juga mengingat kemana saja duit itu kita salurkan.Kalaudulukita

hanya ingatbagaimaankita hidup, sekarangini perlu jugamengingat

bagaimanananti kitamati.
b.ReligiusitaspadaMasaLansia

1) Pengertian

Matdarwan(dalamMarsal,2008) mengemukakanbahwaReligere

berartimelaksanakandengansangattelitiataudapatpula diartikan

menyatukan diri.

Secarasederhanapengertian dari religi atau religionyaitu :

a) Percayapadakekuatangaibyang mengikutialamsemestadan

bersifat suci.

b) Bersikapterhadapkekuatangaibituuntukmenerima kebaikan-

kebaikan dan mencari keselamatan.

c) Membentukpribadidalamkehidupankarena kepercayaanitu,

halinitergantungpadamasing-masing kelompok(Sulaiman,

dikutip dalam Marsal, 2008).

(Mangunwijaya,dikutipdalamMarsal,2008) membedakanantara

istilahreligiatauagama denganistilahreligiusitas.Agama atau

religimenunjukpadaaspekformalyang berkaitandenganaturan-

aturan dan kewajiban-kewajiban, sedangkan religiusitasmenunjuk

pada aspekyangdihayatioleh individu.

(Sitanggang,dikutipdalamMarsal,2008) menyatakanbahwa

manusiareligiusadalahmanusiayang mempunyaihatinurani serius,

taat, saleh dan teliti menurut norma atau ajaran agama.

2) Aspek-Aspek Religiusitas
(Robertson, dikutip dalam Marsal, 2008), mengatakan aspek

religiusitas terdiriatas limabagian,yaitu :

a) Religious Belief (TheIdeological Dimension)

ReligiousBeliefmerupakantingkatansejauhmana seseorang

menerima hal-halyangdogmatikdalam agamanya,misalnya

kepercayaankepadahal-halyang bersifatgaib.Meskipunharus

diakuisetiapagamatentumemiliki seperangkatkepercayaan yang

secaradoktrinerberbedadenganagamalainnya,bahkan

untukagamanyasajaterkadangmunculpahamyangberbeda

dantidakjarang berlawanan.Padadasarnyasetiapagamajuga

menginginkanadanya unsur ketaatanbagisetiappengikutnya.

Maknayang terpenting adalahkemauanuntukmematuhiaturan

yang berlaku dalamajaranagamayang dianutnya.Jadidimensi

keyakinanlebihbersifatdoktrineryang harusditaatioleh

penganutnya.

b) Religious Practice(TheRitual Dimension)

Religiousractice(the ritualdimension)yaitutingkatansejauh

manaseseorang mengerjakankewajiban-kewajibanritualdalam

agamanya.Unsuryangada dalamdimensiinimencakup pemujaan,

kultur serta hal-hal yang lebih menunjukkan

komitmenseseorang dalamagamayang dianutnya.Wujuddari

dimensiiniadalahprilakumasyarakatpengikutagama tertentu

dalam menjalankanritus-ritusyangberkaitan dengan agama.


c) Religious Feeling(TheExperiental Dimension)

Religious Feeling dapat disebut juga dimensi pengalaman,

adalahperasaan-perasaanataupengalamanyang pernahdialami dan

dirasakan. Misalnyamerasa dekatdenganTuhan, merasa takut

berbuat dosa, merasa doanya dikabulkan, diselamatkan oleh

Tuhan, dan sebagainya.

d) Religious Knowledge(The Intellectual Dimension)

Religious Knowledge merupakandimensiyangmenerangkan

seberapajauhseseorang mengetahuitentang ajaran-

ajaranagamanya, terutama yang ada di dalam kitab suci

manapunyang lainnya.Seseorangyang beragamaharus

mengetahui hal-hal pokok mengenai dasar-dasarkeyakinan,

ritus-ritus, kitab suci dan tradisi-tradisi.

e) Religious Effect (TheConsequential Dimension)

ReligiousEffectyaitudimensiyang mengukursejauhmana

prilakuseseorang dimotivasiolehajaran-ajaranagamanyadalam

kehidupansosial,misalnyaapakahia mengunjungitetangganya

sakit,menolong orangyangkesulitan,mendermakanhartanya, dan

sebagainya.

3) Faktor-FaktoryangMempengaruhi Religiusitas

(Thouless, dikutip dalam Marsal, 2008), membagi faktor yang

mempengaruhi sikap keagamaanmenjadi empat macam,yaitu :


a)Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan

sosial:mencakupsemua pengaruhsosialdalamperkembangan

keagamaan itu,termasuk pendidikan dari orang tua, tradisi-

tradisisosial, tekanandari lingkungan sosialuntukmenyesuaikan

diridenganberbagaipendapatdansikapyang disepakati

olehlingkungan itu.

b)Faktor pengalaman : berkaitan dengan berbagai jenis

pengalamanyang membentuksikapkeagamaan.Terutama

pengalaman mengenai keindahan, konflik moral dan

pengalamanemosionalkeagamaan.

c) Faktor kehidupan:Kebutuhan-kebutuhan inisecaragarisbesar

dapatmenjadiempat,yaitu :(1). Kebutuhanakankeamanan atau

keselamatan, (2).kebutuhanakan cintakasih, (3).kebutuhan

untukmemperolehhargadiri,dan(4).kebutuhanyang timbul

karenaadanyaancamankematian

d) Faktorintelektual:Berkaitandenganberbagaiprosespenalaran

verbal ataurasionalisasi.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwasetiap

individu berbeda-bedatingkatreligiusitasnyadandipengaruhioleh dua

macamfaktor secaragarisbesarnyayaituinternaldan

eksternal.Faktorinternalyang dapatmempengaruhireligiusitas

sepertiadanya pengalaman-pengalamanemosionalkeagamaan,

kebutuhan individu yang mendesak untuk dipenuhi


sepertikebutuhanakanrasaaman,harga diri,cinta kasihdan

sebagainya. Sedangkanpengaruheksternalnya sepertipendidikan

formal, pendidikan agama dalam keluarga, tradisi-tradisi

sosialyang berlandaskannilai-nilaikeagamaan,tekanan-tekanan

lingkungan sosial dalamkehidupanindividu.

MendekatkandirikepadaTuhan Yang MahaEsabiasanyamerupakan

gejala menjadituayangamatwajar.Keimanandanketakwaankepada

TuhanYangMahaEsamerupakanbentengpertahananmentalyang

amatampuhdalammelindungidiridariberbagaiancamanmasa tua

(Munandar, 2001).Bagilansia, peribadatan dirumah ibadah merupakan

sumberdukunganyang dapatditerima,tersediadantidakmengeluarkan

banyakbiaya.Sosialisasiyang disediakanolehorganisasireligiusdapat

membantumencegahisolasidankesepian(Koenig &Larson,dikutip dalam

Santrock, 2006).

Pada banyak komunitas di dunia, individu yang berusia lanjut

merupakanpemimpin spiritual dalamgerejadan komunitas. Agama

merupakanhalyang penting dalamkehidupanparalansia.Lansiasering

berdoa, membaca materi-materi keagamaan dan mendengarkan

program-programkeagamaan (Levin, Taylor& Chatten, dikutip dalam

Santrock, 2006).

Ketakutanseseorang akankematianberhubungandenganvariabellain

selainvariabelusia.Salahsatufaktoryangsignifikanadalahkeyakinan
agama.Individuyangtingkatreligiusitasnya tinggicenderung mengalami

sedikit rasa takut akan kematian. Individu yang tidak religius

mengalami tingkat kecemasan akan kematian pada level sedang,

sedangkan individu religiusyang tidak mempraktikkan

kepercayaanmereka secara konsistenmengalamiketakutanakan

kematiandengantingkatyang paling besar(Nelson&Nelsondikutip dalam

Panjaitan 2009

Agama dapatmemenuhibeberapakebutuhanpsikologisyangpenting pada

lansia dalamhalmenghadapikematian,menemukandan

mempertahankanperasaanberharga danpentingdalamkehidupan,dan

menerima kekurangandimasa tua(Daaleman, Perera&Studenski,Fry,

Koenig &Larson, dalamSantrock, 2006).

Hawari (2007) mengungkapkan bahwa penghayatan keagamaan

ternyata besarpengaruhnya terhadaptarafkesehatanfisikdanmental

lansia,lansiayang religiuslebihkuatdantabahmenghadapistressdari

padayang kurangatau nonreligius. Dalamperkembanganselanjutnya

ternyata dampakstressinitidakhanyamengenaigangguanfungsional

hingga kelainanorgantubuh,tetapijuga berdampakpada bidang kejiwaan

(psikologik/psikiatrik)yaitu depresi.

c. Kepuasan hidup

Kepuasanhidupadalahkondisiyang bersifatkhaspadaorangyang

mempunyaisemangathidupdankemampuanmengadakanpenyesuaian
terhadapperubahandalamdiridanlingkungannya (DatandanLohman,

dikutip dalam Hikmawati dan Purnama, 2008).

Menurut teori pelepasan (disaggrementtheory), manusiamenjadi tua

denganmelaluipelepasanhal-halyang biasadilakukandiwaktumuda

sehingga menjadilebihbahagia karena memperolehkebebasankarena

terhindar dariberbagaikewajibanbaikdarilingkungansosialmaupun

terhadap kehidupan bersama. Interaksi sosial lansia akan berkurang

baikdarisegikualitasmaupunkuantitas.Halinijuga merupakan

tuntutanmasyarakatdisekitar,akibatnya lansia akankehilanganperan

dalamkehidupanmasyarakat. Dalamhalinipenting bagiparadewasa lanjut

untuk menemukan peran-peran pengganti untuk tetap menjaga

keaktifanmereka danketerlibatanmereka didalamaktivitas

kemasyarakatan.Dengan adanyaaktivitaspenggantiinimaka dapat

menghindariindividu dari perasaan tidak berguna, tersisihkan, yang

membuatmereka menarikdiridarilingkungan.(Handiwinoto,dikutip

dalamHikmawatidanPurnama,2008),mengatakanlansia dikatakan

berhasilmengalamiprosespenuaanbila merekadapatmenarikdiridari

kegiatanmasa laludanmemuaskandiripada persoalanpribadiserta

mempersiapkan diri dalam menghadapi kematian.

Eriksonmenekankanbahwa lebihbaikmenghadapimasa depandengan

penerimaandaripada tenggelamdalam penyesalandankesedihan.Hasil

yangdiharapkanpadausiainiadalahpemenuhandankepuasanhidup
dan kesediaan untuk menghadapikematian(Wayne&Llyod, dikutip

dalam Panjaitan 2009).

Sedangkanmenurutteoriketerikatan selektifyang dikemukakanoleh

Munichs (dikutip dalamHikmawati dan Purnama, 2008), dikatakan

bahwaorangyang memasukiusialanjutdankehilanganaktivitassosial atau

kehilangan peran dalam masyarakat, akan berusaha untuk

memasukilingkungansosialyang laindanmeskiterbatasmerekaakan

memberikanperanyangbarudalamkehidupanmerekayang dilakukan

denganperasaansenangdanpuaskarena mempunyaibanyakwaktu untuk

melakukan kegiatan tersebut disesuaikan dengan kemampuan

yangmerekamilliki.

Dasardari teori keterikatan atau keseimbangan iniadalah :

1. Lansia,berdasarkanpengalamanmasalaludibiarkanmengambil

keputusantentang peranapayang harusdihilangkanatau

dipertahankan

2. Peran lansiayangtelah hilangtidak perlu diganti

3. Lansia dimungkinkan untuk memilih cara beradaptasi

(Handiwinoto, dikutip dalam Hikmawati dan Purnama, 2008)

(Hikmawati danPurnama, 2008), mengutiphasil penelitianyang

dilakukan oleh Costa dan Mc Crae, menyatakan bahwa, kepuasan

hidupjugadialamiolehlansia,merekamenemukandanmemanfaatkan
dukungansosialdisekitar mereka sehinggalansia paralansia

memperolehsemangathidup.Selanjutnya dijelaskan,pada kondisi

tertentulansia dapatmengalamidepresi,namundenganadanya

dukungansosian dariorang-orang terdekatsemangathidupmereka

tumbuh dan dapat mengurangi depresiyangdialami.

C. Konsep LanjutUsia

1. PengertianLanjut Usia

Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998, lanjut usia

adalahseseorangyangmencapaiusia 60(enampuluh) tahunkeatas

(Effendi,2009),sedangkanmenurut(Setianto, dikutipdalamEffendi,

2009),lanjutusiaadalahseseorangyangtelahmencapaiusia65tahunke atas

2. BatasanLansia

Menurut OrganisasiKesehatan Dunia(Nugroho,2008.p. 24) lanjut

usiadikelompokkan menjadi:

a. Usiapertengahan(middleage), usiaantara45 sampai 59 tahun.

b.Lanjut usia(elderly): usia antara60 dan 74 tahun.

c. Lanjut usiatua(old): usia antara75 dan 90 tahun

d.Usiasangat tua(veryold): usiadiatas 90 tahun

3. Permasalahan PadaLanjut Usia


Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pencapaian

kesejahteraan lanjut usiaantaralain (Nugroho, 2008):

a.PermasalahanUmum:

1) Banyak lansiayanghidup dibawahgaris kemiskinan.

2) Makinmelemahnyanilaikekerabatansehinggaanggotakeluarga

yangberusialanjut kurangdiperhatikan, dihargaidan dihormati.

3) Peningkatan mobilitas penduduk, termasuk lansia.

4) Rendahnyakuantitasdankualitaskegiatanpelayananlansiakarena

minimnyatenagaprofesional pelayanan lanjut usia.

b.Permasalahan khusus:

1) Perubahannilaisosialmasyarakatyangmengakibatkankurangnya

penghargaan dan penghormatan terhadap lansia.

2) Menurunnyadayatahanlansiadalammenghadapaipencemaran

lingkunanyangsemakinparah.

3) Penurunan kemampuan fisik dan psikologis akibat proses penuaan.

4) Banyaknyalansiayang miskin, telantardan cacat.

5) Karenakondisinya, lansiamemerlukanfasilitas khusus.

6) Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat

mengganggu kesehatan fisik lansia

7) Penurunan peran sosial karenakemunduran kemampuan fisik.


4. Teori Proses Menua

Maryam et al(2008), terdapat berbagai macam teori yangmenjelaskan

tentangpenuaan, diantaranyaadalah sebagai berikut:

a. Teori-Teori Biologi

1) Teori Genetik dan Mutasi (Somatic MutatieTheory)

Teoriinimenjelaskanbahwa menua telahterprogramsecara

genetikuntukspesiestertentu.Menua terjadisebagaiakibat dari

perubahanbiokimiayang diprogramolehmolekul-molekul/DNA

dan setiap sel padasaatnyaakan mengalami mutasi.

2) Pemakaian dan Rusak

Usaha danstressyang berlebihanmenyebabkan sel-seltubuhlelah

dan menjadi rusak.

3) Reaksidari kekebalan sendiri (Auto ImmuneTheory)

Prosesmetabolisme tubuhsuatusaatakanmenghasilkanzat khusus

dimana ada bagian tubuh tertentu yang tidak tahan

terhadapzattersebutsehingga jaringantubuhmenjadilemahdan sakit.

4) Teori "Immunologi SlowVirus"(ImmunologySlowVirus Theory)


Sistemimmunmenjadi efektif dengan bertambahnyausiadan

masuknyaviruske dalamtubuhdapatmenyebabkankerusakan organ

tubuh.

5) Teori Stress

Akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh

menyebabkan regenerasijaringan tidak dapat mempertahankan

kestabilanlingkunganinternal,kelebihanusaha danstress

menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.

6) Teori Radikal Bebas

Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas,tidak stabilnya

radikalbebas(kelompokatom) mengakibatkanoksidasioksigen

bahan-bahan organik sepertikarbohidratdan protein.Radikalini

menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.

7) Teori Rantai Silang

Sel-selyang tuaatauusang,reaksikimianyamenyebabkanikatan

yang kuat,khususnyajaringankolagen.Ikataninimenyebabkan

kurangnya elastis, kekacauan, dan hilangnyafungsi.

8) Teori Program

Kemampuan organismeuntuk menetapkan jumlah selyang

membelah setelah sel-seltersebut mati.

b. Teori Sosial
1) Teori interaksisosial

Teoriinimenyatakan lanjutusiabertindakatasdasarpenghargaan dari

masyarakat.

2) Teori aktivitas (Activity Theory)

a)Teori ini menyatakan semakin banyak mengikuti kegiatan

sosial, lanjut usia akan makin berhasil.

b)Ukuranoptimum(polahidup)dilanjutkanpadacarahidupdari lanjut

usia.

c)Mempertahankanhubunganantarasistemsosialdanindividu

agartetap stabil dari usiapertengahan kelnjut usia.

d)Mempertahankanhubunganantarasistimsosialdanindividu

membuat lanjut usiatetap stabil

c. Teori Kesinambungan(ContinuityTheory)

Dasar kepribadianatautingkahlakutidakberubahpada lanjutusia.

Teoriinimerupakangabungan dariteoridiatas.Menurutteoriini

pengalamanhidupseseorang dimasalampaumenentukanbagaimana

orangtersebut berperilaku disaat berusialanjut.

d. Teori PenarikanDiri (Disengagement Theory)

Teoriinimenyatakanbahwa denganbertambahnyausia,seseorang secara

berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya

atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Keadaan ini


mengakibatkan interaksisosiallansiamenurun,baik secarakualitas

maupunkuantitassehinggasering terjadikehilanganganda(Triple

Loos),yakni :

1) Kehilangan peran(Loosof Role)

2) Hambatan kontak sosial (Restraction of Contact and Relation

Ships)

3) Berkurangnyakomitmen(ReducedcommitmenttoSocialMores and

Values)

e. Teori StratifikasiUsia(AgeStratification Theory)

(Wiley,dikutipdalamMaryametal.,2008) membagistratifkasiusia

berdarkan usiakronologisyang memberikangambaranperbedaan

kapasitas,peran,kewajibandanhaklansia berdasarkanusia.Teoriini terdiri

atas duaelemen pentingyaitu :

1)Struktur,yang meliputibagaimanaperandanharapanmenurut

penggolonganusia,penilaianstrata,serta bagaimana penyebaran

penyebaran peran dan kekuasaan berdasarkan pengalaman

2) Proses,meliputibagaimana penyesuaiankedudukandenganperan

sertabagaimanamengaturtransisiperan secaraberkesinambungan.

5. Perubahan-perubahanyangterjadi padalansia

Perubahanyangterjadi padalansiaterdiri atas, Nugroho(2008):

1)Perubahan-perubahanFisik
Masa lansia merupakanmasa dimana terjadiperubahanseldarisemua

sistimorgan,diantaranya sistempernafasan,pendengaran,penglihatan,

kardiovaskuler, sistem pengaturan temperaturtubuh, dan sebagainya.

2)Perubahan-perubahan mental

Faktor-faktoryangmempengaruhi perubahan mental

a) Pertama-tamaperubahanfisik, khususnyaorgan perasa b)

Kesehatan umum

c) Tingkat pendidikan

d) Keturunan (Hereditas)

e) Lingkungan

f) Gangguan sarafpancaindera, timbul kebutaan dan ketulian

g) Gangguangizi akibat kehilangan jabatan

h) Kehilangan

i) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik: perubahan terhadap

gambaran diri, perubahan konsep diri.

3)Penyakityangseringdijumpai padalansia

(TheNationalOldPeople'sWelfareCouncildikutipdalamNugroho,

2008), mengemukakan bahwa penyakit atau gangguan umum pada

lanjut usia ada12 macam,yakni :


1) Depresimental

2) Gangguan pendengaran

3) Bronkitis kronis

4) Gangguan padatungkai/ sikap berjalan

5) Gangguan padakoksa/sendi panggul

6) Anemia

7) Demensia

8) Gangguan penglihatan

9) Ansietas/cemas

10) Dekompensasikordis

11) Diabetes mellitus, osteomalasiadan hipotiroidisme

12) Gangguan defekasi


BABIII

METODOLOGI PENELITIAN

A. RancanganPenelitian

Penelitianinimenggunakanrancanganpenelitiankualitatif dengan

pendekatanfenomenologi.Penelitian kualitatifdigunakanuntuk menggali

pengalaman hidup lansia yang ditekankan pada dampak psikologis yang

terjadipadalansiayangtinggaldipantiwredha.Pendekatanyang digunakan yaitu

pendekatan fenomenologi, dalam penelitian ini peneliti berfokus pada

penemuanfaktamengenai kondisipsikologis padalansiayangtinggal di panti

wredha,dimana penelitianiniditekankanpada usaha untukmemahami perilaku

berdasarkan perspektiflansiayangmengalaminya.

B. TempatdanWaktuPenelitian

Wawancara dengan informan dalam penelitian ini dilakukan pada

PantiWredhaInakakaMalukuyang merupakantempatdimanainforman

tinggaluntukmendapatkanlataralamiahsehinggaproseswawancaraberjalan
tanpaadanyatekanan. Penelitianinidilaksanakanpadatanggal7Januari

2011 sampai dengan tanggal 7Februari 2011

C. Informan

Faisal dikutip dalam Saryono(2010), mengatakan penentuan sampel

merupakanbagaimana memilihdanmenentukaninforman daripopulasiyang

dipilihsehinggga dapatmemberikandatayangvaliddanbisa dipercaya. Informan

dalam penelitian ini di ambil dengan menggunakan teknik

purposivesamplingyaitupemilihaninformanyang didasarkanpadakriteria yang

ditetapkanolehpeneliti.Penggunaanteknikpurposivesamplingini

dimaksudkanagar dapatdicapaikedalamaninformasiyang bisadikumpulkan

dalam proses penelitian.

Jumlah informan dalam penelitian ini terdiri atas 7 oranglansia yang

tinggal di Panti Wredha Inakaka Maluku dan bersedia menjadi informan

dalam penelitianyangdilakukan.

1.Kriteriainklusi

a. Lansiayangberusia antara60-75 tahun

b.Tinggal di Panti WredhaInakaka

c. Bersediamenjadi informan

d.Dapat berbahasaIndonesia
2.Kriteria eksklusi

a. Lansiayangmenderitagangguan mental

b. Lansiayangsementaramenderitapenyakit fisik

D. AlurPenelitian

Gambar3.1. AlurPenelitian

Izin penelitian dari kepalapanti WredhaInakaka

Penentuan informan penelitian dengan menggunakan teknik

purposivesampling

Pemberian informedconsent

Pengumpulan data

dengan menggunakan metodewawancaramendalam dan observasi

Analisahasil wawancaradan pembahasan

Penyusunan laporan danpenyajian hasil penelitian

Kesimpulan dan saran


E. InstrumenPenelitian

Instrumenutamadalampenelitianiniadalah diripenelitisendiri sebagai

alat pengumpul data utama (human instrument), dengan

menggunakanteknikwawancaramendalam(indepthinterview) dandibantu

alatpengumpulan datasepertimp3, catatan lapangan, dan kamera.Dalam

peneliltianini,penelitiinginmenggalitentang kondisipsikologispadalansia

yangtinggal di panti wredha.

F. TeknikPengumpulanData

Teknikwawancara mendalampenelitigunakanuntukmenggalidata

tentang perspektif lansia selama tinggal di panti wredha.Wawancara

dilakukandengan bertatapmukasecaralangsungdenganlansiayang menjadi

informan dalam penelitian ini untuk memperoleh keteranganseseuai dengan

tujuanpenelitianyang ingindicapai.Selamaproseswawancaraberlangsung

peneliti sekaligus mengamati perilaku informan untuk mengetahui kesesuaian

antaraapayangdisampaikandenganapayangsebenarnyayangdirasakan oleh

informan.

Dalammenunjangproseswawancara,makapenelitimenggunakan

beberapa alat bantu wawancarayangterdiri atas:

a. Bukucatatandanpulpen,digunakanuntukmencatathal-halpenting

selamamelakukan percakapan dengan informan.


b. Alatperekam(taperecorder),yangberfungsiuntukmerekamsemua

percakapanataupembicaraan. Penggunaanalatperekamselama proses

wawancarayangdilakukan atas persetujuan informan.

c. Kamera digital, yang berfungsi untuk memotret peneliti saat

melakukanwawancarakepada informan.Adanyafotokegiatan

wawancara dapatlebihmenguatkankeabsahanpenelitiandanterjamin

karenapenelitibetul-betulmelakukanpenelitianyang terwujuddalam

bentuk foto kegiatan. Selain digunakan untuk memotret peneliti dalam

proseswawancarakamera digitaljuga digunakanuntukmerekam

informansaatmenyampaikanketerangansehingga ekspresiwajah

informanyang terlewatkandalamobservasipenelitidapatdiamati

setelahkegiatanwawancara selesai. Samahalnyadenganalatperekam

atautape recorder,penggunaankamera untukmengambilgambar saat

wawancara tetapakandisampaikankepada informandanmeminta

persetujuan dari informan.

G. TeknikAnalisis Data

Analisisdata dalampenelitiankualitatif dilakukansecara terus

menerussampaidatayang diperolehtelahjenuh.Adapunlangkah-langkah

yang digunakan analisis data adalah sebagai berikut (Miles dan

Huberman, dikutip dalam Sugiyono 2010):

1. ReduksiData (Data Reduction)


Mengorganisasikan data,menentukan hal-hal pokok, memfokuskan pada

hal-halpenting danpencarianpoladaridatayang terkumpul,agar

memberikangambaranyang lebihjelasdanmempermudahpenelitiuntuk

melakukan pengumpulandataselanjutnya.

2. Penyajian data(Data Display)

Datayang telahdireduksi,disajikandalambentukuraiansingkat, bagan

hubunganantarkategoridan sejenisnya

3. Penarikan Kesimpulan dan verifikasi (Conclusion Drawing and

Verification)

Kesimpulanakhirdilakukandenganmelihatkesimpulanawalyang telah

dibuatdantemuandata-datadilapangan.Biladatayang dikumpulkan

mendukung kesimpulanawalmakakesimpulanyang dikemukakan

merupakan kesimpulanyang kredibelnamunapabiladatayang ditemukan

merumuskankesimpulanbarumaka kesimpulantersebutdapatberupa

hipotesis atau suatu teoribaru.

H. KeabsahanData

Agar hasil penelitian ini dapat mencapai validitas dan reabilitas maka

dilakukan pengujian keabsahan datameliputi:

1.Uji Kredibilitas Data(credibility)

Pengujianinibertujuanuntukmemenuhinilaikepercayaandaridata hasil

penelitianyangdikumpulkan. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan :


a. Memperpanjang masapengamatan.Setelahselesaiwawancarapeneliti

membuathasilwawancara dalambentukverbatim,kemudianmencari hal-

halpokok darihasilwawancara, kemudian penelitikembali kelapangan

untuk mengecek padasumberdata, apakah data yang diberikan sudah

benar atau belum.

b. Meningkatkan ketekunan, melakukan pengamatan secara cermat

terhadaptemuandatauntukmemperolehdatayang samamaupundata

yangberbedadariyangdiharapkan.

c. Triangulasi,datayangdidapatdariinformandicekkembalidengan

temansesamapenghunipantiataukepada petugaspantiuntuk memastikan

data yang diberikan oleh informan sudah benar atau belum.

d.Analisiskasusnegatif,menganalisa temuanyangdidapatkandari

informanapakahdatayang ditemukansamaatauberbedadariyang telah

ditemukan untuk menentukan langkah wawancaraberikutnya.

e.Mengadakan membercheck, mendatangi informan kembali untuk

mengkonfirmasiapakahdatayang ditemukansusaitidakdenganyang

dimaksudkan oleh informan.

f. Menggunakanbahanreferensi,melakukanpendokumentasianproses

wawancara denganmenggunakanalatbantupengumpulandata seperti,

mp3, kameradancatatanlapangan.
2.Pengujian Transferabilitas (transferability)

Merupakan validitaseksternalyang dilakukan dengancaramemberikan

uraian secararinci, jelas dandapatdipercayasaat membuat laporan

penelitiansehinggapembacadapatmemutuskan,apakahhasilpenelitian ini

dapat diaplikasikan ditempat lain atau tidak

3.Pengujian Depenability

Melakukan audit proses penelitian secara keseluruhan. Hal ini

dilaksanakanmelaluikonsultasidenganpembimbing selamapeneliti

melakukan penelitian dilapangan.

4.Pengujian Confirmability

Mengujihasilpenelitianyang dikaitkandenganprosesyang dilakukan.

Pengujian konfirmabilitas ini dapat dilakukan bersamaan dengan

pengujian dependabilitas.

I. Masalah Etika

Setelah memperoleh izin untuk melaksanakan penelitian, peneliti

menemui informan untukmenekankan masalah etikyangmeliputi :

1. Asas manfaat(Beneficence)
Menjelaskantujuandanmanfaatdaripenelitian sertamenyakinkancalon

informan bahwapenelitian ini tidak mengandungresiko.

2.Asas Keadilan(Justice)

Semuainforman dalam penelitian ini mendapat perlakuanyangsamatanpa

membedakan suku, agama, ras dan kedudukan dalam status sosial.

3.Tanpanama(Anonimity)

Tidak mencantumkan nama informan pada lembarpengumpulan data,

danuntukmengetahuikeikutsertaannyapenelitihanyamenggunakankodedal

ambentuknomorpadamasing-masinglembarpengumpulan data.

4. Kerahasiaan(Confidentiality)

Informasi hasil wawancara dengan informan tidak disebarkan kepada

pihak luar,maupunkepadasesamapenghuni panti dan tidak dipublikasikan,

kecualihanyauntuk kepentinganpenyelesaian skripsidari peneliti.


BAB
IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1.Darihasilanalisadatayang dilakukan,diperolehhasilsebagaikesimpulan

penelititerhadapgambarankondisipsikologislansiayang tinggaldiPanti

WredhaInakakaMaluku,didapatitemasebagaiberikut:perasaanlansia

saatini,perasaanlansiabila tidakdikunjungikeluarga,perasaanlansia

tentangkematian dan perasaan lansiasaat menghadapi masalah.

2.Secara umum lansia yang tinggal di Panti Wredha Inakaka Maluku

mengungkapkanperasaanmereka saattinggaldipantiwredha lebihbaik bila

dibandingkan dengan saat masih tinggal sendiri ataupun tinggal dengan

kerabatmereka.Artinyalansiayang tinggaldipantitelahmampu mengadakan

penyesuaian dengan lingkungan mereka yang baru dan mampuberperan

sesuaidenganyang diharapkan,sehinggamerekabisa mencapai usialanjut

dengan bahagia.

3.Bila tidakdikunjungiolehkeluarganya,perasaanyangalamiolehlansia yang

tinggaldipantiwredhaberbeda-beda.Salahsatuinforman mengatakanmerasa

biasa saja denganmempertimbangkankondisi saudaranya

yangjugasudahlanjutusia. Iniberartibahwalansiatelah

mampumenerimakondisisosialmerekayang barudanmauberinteraksi

denganrekan-rekansesamapenghunipantiyangkinidianggapsebagai
anggotakeluargamereka.Tetapiinformanyang lainmengungkapkan adanya

perasaan marah dan kecewa bila tidak dikunjungi oleh

keluarganya.lansia sepertiiniperlumendapatperhatiankhususkarena

kekecewaanyang dibiarkan berlarut dapat menimbulkan stress dan depresi

padalansia.Sedangkanbagiinformanyang tidakmemilikikeluarga

mengungkapkan halitusebagaihalyang biasakarenatidakadakeluarga

yangdapat diharapkan untuk mengunjungi mereka.

4.Secara umum lansia yang tinggal di Panti Wredha Inakaka Maluku

mengatakan kematian merupakan hal yang pasti sehinggamerekasiap

menerimabilasuatuwaktu maut datang menjemput. Hal ini tergambardari

ungkapaninformantentang perasaaanlansiamengenaikematian,lansia

mengatakanperasaanmereka biasa-biasa saja. Salahsatuinforman

mengatakan bahwasemuaorang pastiakanmengalamikematiansehingga

halitutidakperludipikirkan.Haliniditunjang olehpemahamanlansia tentang

kematiandan merekalebih memilih untuk meningkatkan kadar

keimananmereka sesuaidenganajaran agama masing-masing.Ini

merupakanaspekpsikologipositifyangdapatmembuatlansiaterhindar dari

ketakutan dan kecemasan lansiadalam menghadapi kematian.

5.Bila menghadapimasalah,umumnya informanmengatakan,mereka lebih

memilihdiamdaripada menanggapimasalahtersebut,sehingga masalah

tersebuttidakmenjadilebihbesar.Informanlebihmemilih membacakitab

sucisesuaidengangamadankepercayaanmerekamasing-masing dan

mendekatkan diri kepadaTuhan YangmahaEsadaripadamemikirkan


masalah tersebut.Inimenggambarkanpeningkatan perilaku kearah

kematanganyang diliputiolehemosipositifdanmampumengelolaemosi

dengan carayangtepat.

6.Darihasilwawancara,adainformanyang mengeluhkansaranaairbersih

yangadadipantiterutamapadawismayangmerekahunidandidapati pula

keluhan mengenai ketersediaan sarana peribadatan untuk

menjalankankegiatankeagamaansesuaidenganagama dankepercayaan

penghuni panti

B. Saran

1. BagiPantiWredhadiharapkanpenelitianinidapatdijadikansebagaialat

untukmeningkatkanmutupelayananyangdiberikankepada lansiaantara lain:

a. Diharapkanpetugasuntukmeluangkanwaktulebihbanyakbersama

lansiasehinggalansiatidak merasakesepian

b. Untukmenghindarikejenuhanterjadipadalansiayangdapatmemicu

terjadinyastress perludiadakankegiatan-kegiatanyang dapat

membangun minat dari lansia

c. Mengadakanbimbinganmentalmaupunbimbinganrohaniagar dapat

mempersiapkan lansiamenghadapi kematian dengan damai


d. Membangunsaranaibadahyangdiperuntukkanbagipenghunipanti

karenadengan beribadah dapatmengurangitingkatstressdandapat

membantu lansiamenghadapi kematian dengan lebih tenang

e.Memperhatikandanmengadakanperbaikanterhadapsarana dan

prasaranayangdibutuhkan oleh lansia

f. Menjalinkerjasama dengansektorterkaituntukmeningkatkanderajat

kesehatan lansiasecarabio-psiko-sosial dan spritual.

2. Perluadanyapenelitianlanjutantentangstudikualitatiffaktorfaktoryang

mempengaruhi kesepianpadalansiayangtinggaldi panti wredha.

3. Bagipenelitiberikutyangtertarikuntukmenelititentanglansiakiranya dapat

mempersiapkandiri dengan lebih baik, dari segi kemampuan

komunikasi,membina hubungansalingpercaya,menjalinkerjasama dengan

pengurusmaupun penghunipanti agar mampu menggalidatayang sedalam-

dalamnyamengenaikondisilansia.Disamping itupeneliti hendaknya

memiliki pemahaman yang mendalam mengenai jenis

penelitianyangakandigunakansehingga nantinya mampumengadakan

penelitian dengan lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

Amalia,P.H. (2005). Peran dukungan keluarga dalam meningkatkan motivasi


menjalani pengobatan dan mempertahankan prestasibelajar anak
penderita ISPA di RS.TriHarsi Surakarta.Skripsitidak diterbitkan.
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.

Bungin, B.(2010). Metodologi penelitian kualitatif.Edisi1. Rajawali pers :


Jakarta

Corwin, E. J. (2009). Buku saku patofisiologi.Edisi3.Editor. Egi Komara. EGC:


Jakarta

Departemen Kesehatan. (2002)standar keperawatan di rumah sakit. Jakarta:


Direktorat Pelayanan Keperawatan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan.

Effendi,F. &Makhfudli.(2009)Keperawatan kesehatan komunitas, teoridan


praktikdalam keperawatan. SalembaMedika: Jakarta

Friedman, M.M.,Bowden. V. R., Jones. E. G. (2010). Keperawatan keluarga:


riset, teoridan praktik. Edisi5.Editor. Estu Tiar. EGC: Jakarta.

Hamid, A.Y.S. (2008). Bunga rampai asuhan keperawatan jiwa.Editor. Monica


Ester, OnnyAnastasiaTampubolon. EGC:Jakarta

Hardywinoto, S. (2005).Menjaga keseimbangan kualitas hidup para lanjutusia.


GramediaPustakaUtama: Jakarta
Hawari, D. (2007). Sejahtera diusia senja, dimensipsikologi pada lanjut usia.
Balai penerbit FKUI: Jakarta

Hawari, D. (2008). Manajemen stres, cemas dan depresi.Edisi2. Balai penerbit


FKUI: Jakarta

Hikmawati., Purnama. (2008). Kondisikepuasan hidup lanjut usia.Jurnal PKS


Vol. VII, No. 26 Tahun 2008. Diakses dari
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/726087993.Tanggal 20 Oktober
2011

Juniarti, N., Eka, S. R., Damayanti, A. (2008).Gambaran jenis dan tingkat


kesepian pada lansia di Balai Panti SosialTresnaWerdha Pakutandang
CiparayBandung.Skripsi.tidak diterbitkan. Diakses dari
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/10/gambaran_jenis_dan_tingkat_kesepian.pdf.Tan
ggal 25 Oktober2010

Kaplan, K.I., Sadock, B.J., Grebb. J. A. (2010). Sinopsis psikiatri:ilmu,


pengetahuan, perilaku, klinis,Jilid II, Editor. MadeWiguna.BinaRupa
Aksara: Jakarta

Keliat, A.B.(2005). Proses keperawatan kesehatan jiwa, EGC,Jakarta.

Khairudin.(2002). Sosiologi keluarga. NuhaMedika: Yogyakarta

Kuntjoro, S.Z. (2002a).Memahami kepribadian lansia.http://www.e-


psikologi.com/epsi/lanjutusiadetail.asp?id=177. Diakses tanggal 19 Maret
2010
Kuntjoro, S.Z. (2002b).Dukungan sosial pada lansia.http://www.e-
psikologi.com/epsi/artikel di Akses 29 Maret 2009.

Kuntjoro, S.Z. (2002c).Masalah kesehatan jiwa lansia .http://www.e-


psikologi.com/epsi/lanjutusia_detail.asp?id=182diAkses 18 November
2009.

Kuntjoro, S.Z. (2002d).Kesehatan jiwa dan permasalahannya. http://www.e-


psikologi.com/epsi/lanjutusia.asp. Diakses tanggal 29 Maret 2009

Maramis, W.F. (2009).Catatan ilmu kedokteran jiwa, edisi2.AirlanggaUniversity


Press : Surabaya

Marsal, H. (2008).Hubungan antara religiusitas dengan kecemasan menghadapi


masa depan pada survivour gempa bumi DIY. Skripsi tidak
diterbitkan.Fakultas Psikologi danIlmu Sosial BudayaUniversitasIslam
IndonesiaYogyakarta.Diakses dari
http://rac.uii.ac.id/server/document/Public/20090508034144Skripsi_UII_
F.PSB_Psikologi_Hubungan%20religiusitas%20%20dengan%20kecema
san%20menghadapi%20masa%20depan%20pada%20survivour%20gem
pa%20bumi%20DIY_Hidayat%20Marsal_99320001.pdf. Diakses
tanggal 10 desember2010

Maryam, R.S., EkasariM.F., Rosidawati., Jubaedi, A. &Batubara,I. (2008)


Mengenal usialanjut dan perawatannya. SalembaMedika: Jakarta

Munandar, U.S.C. (2001). Bunga Rampai :Psikologi Perkembangan Pribadi dari


Bayi Sampai Lanjut Usia. UIPress:Jakarta
Noorkasiani., Tamher, S. (2009).Kesehatan usia lanjut dengan pendekatan
asuhan keperawatan. SalembaMedika: Jakarta

Nugroho, W. (2008).Keperawatan gerontikdan geriatrik. Edisi3, EGC:Jakarta.

Panjaitan,M.D.(2009).Pengaruh religiusitas terhadap sikap terhadap kematian


pada lansia. Skripsitidak diterbitkan.Fakultas PsikologiUniversitas
SumateraUtara. Diaksesdari
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/19289,diakses tanggal 23
november2011

Santrock, J.W. (2006). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidupjilid


II.Edisikelima. Erlangga: Jakarta

Saryono.,Anggraeni, M.D. (2010). Metodologi penelitian kualitatif dalam bidang


kesehatan. NuhaMedika: Yogyakarta

Seligman, M.E.P. (2005). AuthenticHappines.Menciptakan kebahagiaan dengan


psikologi positif.Mizan : Bandung

Stein, G., Ramsay, R. (2007). Seminars in general adult psychiatry.


http://books.google.co.id/books?id=6PGzHFuS1xkC&printsec=frontcove
r#v=onepage&q&f=false. Diakses tanggal 1 Januari 2011

Stuart, W.G. (2006). Buku saku keperawatan jiwa.Edisi5.Editor. Pamilih Eko


Karyuni. EGC, Jakarta.
Suaramerdeka.(2006). Menjaga dan merawat
lansia.http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/wanita/2006/07/01/32
diakses tanggal, 17/09/2010

Sugiyono.(2010). Metodepenelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Cetakan ke-


11.Alfabeta:Bandung

Sunaryo.(2004). Psikologi untuk keperawatan.EGC:Jakarta

Sundari, S. (2009).Penyesuaian diripada lansia yang tinggal di panti


wredha.Skripsitidak diterbitkan. Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.Diakses dari
http://etd.eprints.ums.ac.id/3768/1/F100050265.pdf. Diakses tanggal 5
Februari 2011

Townsend, M.C. (2008).Diagnosa keperawatan psikiatri.Edisi5.Editor. Dwi


Widiarti, FruriolinaAriani. EGC: Jakarta

Ubaydillah.(2009).Makin tua (idealnya)makin menjadi.Diakses dari


http://www.e-psikologi.com/epsi/lanjutusia_detail.asp?id=585. Diakses
tanggal 22 Desember2010

Anda mungkin juga menyukai