D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
• Fahmi Rivaldo
• Sarbaini
• Yansen
• Aida Syahputri Br. Situmorang
• Putri Kemala Sari
• Munawarah
• Risah
• Haliza Nur Tamimy (T)
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak khususnya kepada Bapak/Ibu Dosen yang telah
membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah
ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Medan, 25 November 2020
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………….. 1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah………………………………………………………. 4
1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Teori Penyusuaian diri pada masa tua …………………………………....6
2.2. Penyesuaian diri pada kehidupan sosial…………......................…..7
2.3. Kekerasan Mental Lansia...........................………….....................9
2.4. Tahap Psikoseksual Terakhir Manusia......................................10
2.5. Integritas Lansia................................................……………………. 11
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan……………………………………………………………………....... 12
3.2. Saran…………………………………………………………………………….....… 12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….....…. 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang.
Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai meninggal,
yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan
psikologis yang semakin menurun.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penyesuaian diri pada masa tua itu?
2. Bagaimana penyesuaian pribadi terhadap karier itu?
3. Bagaimana penyesuaian diri dalam kehidupan sosial?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk menjelaskan penyesuaian diri pada masa tua.
2. Ingin menjelaskan penyesuaian pribadi terhadap karier.
3. Untuk mendeskripsikan penyesuaian diri dalam kehidupan sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
D. Intregitas lansia
Integritas versus rasa putus asa. Integritas berarti perasaan
keseluruhan dan koherensi, yaitu suatu kemampuan untuk
memegang secara bersama-sama perasaan “ke-aku-an”, meskipun
kekuatan fisik dan intelektual para lansia mulai menurun bahkan
mungkin hampir menghilang. Integritas ego kadang-kadang sulit
untuk dipertahankan, ketika manusia. Manusia telah kehilangan
sesuatu yang dekat dengan diri dan kehidupan mereka, contohnya
pasangan, teman-teman, kesehatan fisik dan kedayagunaan social.
Tekanantekanan seperti ini membuat manusia mengalami rasa
putus asa yang kuat atau sikap yang menyatakan
ketidakbisaterimaan. Jika saja harapan hilang, rasa putus asa akan
muncul dan hidup berhenti untuk memiliki makna. Perjuangan tak
terelakkan antara integritas dan rasa putus asa akan menghasilkan
kebijaksanaan, yang merupakan kekuatan dasar usia senja. Dengan
kebijaksanaan yang matang, para lansia mempertahankan integritas
sekalipun kemampuan mental dan fisiknya telah merosot. Sehingga,
kehilangan di usia lansia sudah tidak menjadi hal terbesar, karena di
usia senja mereka telah fokus terhadap masalahmasalah besar
termasuk ketiadaan.
Integritas ego kadang-kadang sulit untuk dipertahankan, ketika
manusia. Manusia telah kehilangan sesuatu yang dekat dengan diri
dan kehidupan mereka, contohnya pasangan, teman-teman,
kesehatan fisik dan kedayagunaan social. Tekanantekanan seperti ini
membuat manusia mengalami rasa putus asa yang kuat atau sikap
yang menyatakan ketidakbisaterimaan. Jika saja harapan hilang, rasa
putus asa akan muncul dan hidup berhenti untuk memiliki makna.
Perjuangan tak terelakkan antara integritas dan rasa putus asa akan
menghasilkan kebijaksanaan, yang merupakan kekuatan dasar usia
senja. Dengan kebijaksanaan yang matang, para lansia
mempertahankan integritas sekalipun kemampuan mental dan
fisiknya telah merosot. Sehingga, kehilangan di usia lansia sudah
tidak menjadi hal terbesar, karena di usia senja mereka telah fokus
terhadap masalah-masalah besar termasuk ketiadaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang.
Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai meninggal,
yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan
psikologis yang semakin menurun.
Proses menua (lansia) adalah proses alami yang disertai adanya
penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling
berinteraksi satu sama lain.
Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia
yang menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata
dan seseorang telah disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi
berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan
terintegrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan
lanjut usia menjadi 4 yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 -59
tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90
tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.