0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan1 halaman
Pasien wanita berusia 48 tahun datang dengan keluhan memar di seluruh tubuh selama setahun terakhir beserta gejala anemia dan nyeri hati. Pemeriksaan menemukan trombositopenia, hepatitis, dan peningkatan enzim hati. Pasien didiagnosis dengan purpura trombositopenia idiopatik autoimun dan hepatitis autoimun dengan koinfeksi hepatitis B berdasarkan hasil laboratorium dan USG. Pasien diberi obat dan pemantauan selama sebulan
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Laporan Kasus Purpura Trombositopenia Idiopatik da
Pasien wanita berusia 48 tahun datang dengan keluhan memar di seluruh tubuh selama setahun terakhir beserta gejala anemia dan nyeri hati. Pemeriksaan menemukan trombositopenia, hepatitis, dan peningkatan enzim hati. Pasien didiagnosis dengan purpura trombositopenia idiopatik autoimun dan hepatitis autoimun dengan koinfeksi hepatitis B berdasarkan hasil laboratorium dan USG. Pasien diberi obat dan pemantauan selama sebulan
Pasien wanita berusia 48 tahun datang dengan keluhan memar di seluruh tubuh selama setahun terakhir beserta gejala anemia dan nyeri hati. Pemeriksaan menemukan trombositopenia, hepatitis, dan peningkatan enzim hati. Pasien didiagnosis dengan purpura trombositopenia idiopatik autoimun dan hepatitis autoimun dengan koinfeksi hepatitis B berdasarkan hasil laboratorium dan USG. Pasien diberi obat dan pemantauan selama sebulan
Laporan Kasus Purpura Trombositopenia Idiopatik dan Hepatitis
autoimun dengan Koinfeksi Hepatitis B
Pendahuluan Pada pemeriksaan fisik didapatkan
keadaan umum dalam batas normal. Purpura trombositopenia idiopatik (PTI) Tampak conjungtiva anemis, hepar dan merupakan gangguan hematologi berupa lien tidak teraba, purpura sampai trombositopenia tanpa sebab yang jelas hematom di abdomen, extremitas dengan manifestasi perdarahan seperti superior et enferior bilateral. purpura, ekimosis, petekiae. Penyebab utama trombositopenia dapat Pada pemeriksaan laboratorium dikarenakan konsumsi trombosit yang didapatkan Hb 7,2g/dL, Leukosit dipercepat termasuk adanya antibodi 7.530/mm3 ,Trombosit 21.000, terhapad trombosit, penurunan produksi Hematokrit 22%, MCV 87, MCH 28, sumsum tulang, dan peningkatan retikulosit 2,06%, INR 1,02 ,HBsAg sekuestrasi limpa. Hepatitis autoimun Reactive, HBV DNA 3,8x105 ,HBeAg, (AIH) merupakan salah satu penyebab Anti HBC, Anti HBe non reaktive, Anti penyakit hati kronik yang ditandai HCV non reactive, ANA 1/1000 dengan peningkatan imunoglobulin, Albumin 3,8 Globulin 3,0 ,SGOT 23 adanya autoantibodi dan gambaran ,SGPT 22, GGT 42, kolesterol Total histologi hati berupa hepatitis kronis. 141, HDL 24, LDL 69, trigliserida 464 Adanya koinfeksi hepatitis B (IHB) juga Darah samar negatif akan mempersulit dalam diagnosis dan tatalaksana, dikarenakan pemberian Pada pemeriksaan USG abdomen imunosupresan dapat meningkatkan didapatkan spleenomegali non spesifik. replikasi dan reaktivasi dari hepatitis B Fibroscan 9,6 Kpa. Pemeriksaan BMP itu sendiri. Berikut kami paparkan kasus dijumpai peningkatan seri megakaryosit. PTI dan AIH disertai Koinfeksi Hepatitis B. Pasien diberikan obat
Kasus Pada perawatan 1 bulan sebelumnya
didapatkan hasil laboratorium Seorang wanita, 48 tahun, datang dengan keluhan sejak 1 tahun terakhir Hb 4,9g/dL, Leukosit 8.860/mm3 timbul memar di seluruh tubuh tanpa ,Trombosit 25.000, LED 41, CRP 14 sebab yang jelas, disertai lemas hingga mg/L, Hitung jenis 0/1/52/18/18, pusing dan sempoyongan. Mimisan dan retikulosit 3,26%, Albumin 3,1 Globulin gusi berdarah ataupun perdarahan dari 3,8 ,SGOT 26 ,SGPT 26, ureum saluran cerna tidak ada. Demam, mata 21mg/dL, 0,79 mg/dL , Ca koreksi 8,2 dan badan tampak kuning tidak ada. Natrium 142, Kalium 4,6. Komplemen Nyeri perut kiri atas seringkali C3 97mg/dL, C4 41,9 dirasakan, tidak disertai mual dan muntah. Pasien sering berobat di rumah Pada perawatan 1 bulan sebelumnya sakit di daerah, dan mendapat transfusi didapatkan hasil laboratorium darah berulang hampir setiap bulan. Pasien kemudian dirujuk ke rumah sakit Mohammad Hoesin Palembang.