Anda di halaman 1dari 24

PEDOMAN

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)


PELATIHAN TEKNIS ADMINISTRASI

KEMENTERIAN AGAMA RI
BADAN LITBANG DAN DIKLAT i
PUSDIKLAT TENAGA ADMINISTRASI
TAHUN 2019
ii
PEDOMAN
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
PELATIHAN TEKNIS ADMINISTRASI

KEMENTERIAN AGAMA RI
BADAN LITBANG DAN DIKLAT
PUSDIKLAT TENAGA ADMINISTRASI
2019

iii
iv
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT (Tuhan Yang Maha
Esa). Berkat rahmat-Nya, Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan
Diklat Kementerian Agama telah berhasil menyelesaikan penyusunan
Pedoman Diklat. Keberhasilan ini tidak lepas dari ketepatan dalam
pencapaian target perencanaan pelaksanaan dan evaluasi akhir kegiatan
penyusunan Pedoman.
Pedoman ini dapat diselesaikan berkat kontribusi berbagai pihak.
Untuk itu, kami mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada
para pengelola dan pelaksana kegiatan serta khususnya kepada penyusun
Pedoman. Semoga karya ini menjadi sumbangan berharga untuk
mewujudkan kualitas diklat di Kementerian Agama.
Dengan adanya Pedoman ini, diharapkan penyelenggara diklat dapat
mengikuti proses yang ada dalam Pedoman, sehingga Diklat dapat berjalan
sesuai standar yang sudah ditetapkan
Sebagai buah karya manusia, tentu Pedoman ini tidak sempurna.
Untuk itu, kami mohon maaf jika masih terdapat kekurangan sekaligus
mengharapkan kepada seluruh pengguna, khususnya penyelenggara Diklat
dapat memberikan kritik dan saran perbaikan demi penyempurnaannya.
Semoga Pedoman ini bermanfaat untuk kita semua, dan selamat
membaca.

Jakarta, Mei 2019

v
vi
vii
viii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................... iii


Keputusan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI
Nomor 26 Tahun 2019 ........................................................................... iv
Lampiran Keputusan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian
Agama RI Nomor 26 Tahun 2019 ........................................................... vi
Daftar Isi ............................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Tujuan dan Sasaran ............................................................ 2
C. Dasar Hukum ..................................................................... 2

BAB II KONSEP DASAR RTL ........................................................... 4


A. Pengertian, Tujuan dan Manfaat ........................................ 4
B. Ruang Lingkup RTL ......................................................... 5
C. Prosedur Pelaksanaan RTL ................................................ 5
D. Unsur-unsur RTL ............................................................... 6

BAB III PENYUSUNAN RENCANA TINDAK LANJUT ................. 8


A. Format Rencana Tindak Lanjut ......................................... 8
B. Petunjuk Pengisian............................................................. 9
C. Contoh RTL ..................................................................... 11

BAB IV. PENUTUP.............................................................................. 13

ix
x
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelatihan merupakan salah satu proses yang sangat strategis dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa. Aparatur Sipil Negara mempunyai
peran yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat
madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur,
adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada
masyarakat secara adil dan merata serta menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang
Undang Dasar Tahun 1945.
Pelatihan yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Agama Nomor
75 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Pegawai pada Kementerian Agama dilaksanakan sehingga dapat
meningkatkan kemampuan profesional dan kompetensi agar lebih
berdaya guna dan berhasil guna dalam mengembangkan mutu dan
prestasi kerja pada satuan kerja/wilayah kerja masing-masing.
Rencana Tindak Lanjut (RTL) merupakan sebuah rencana kerja yang
termaktub dalam Pelatihan teknis yang dibuat secara individual oleh
Peserta Pelatihan. Setelah selesai mengikuti seluruh materi, peserta
menyusun Rencana Tindak Lanjut yang merupakan proses sistematis
untuk mempersiapkan kegiatan-kegiatan dalam rangka mengukur
evaluasi pasca pelatihan yang idealnya dilakukan pada setiap
akhir pelatihan.
Rencana Tindak Lanjut dimaksudkan untuk mengaplikasikan teori-teori
yang telah diberikan dalam suatu pelatihan. Perpaduan antara teori dan
pengalaman ini merupakan salah satu metode untuk lebih
meningkatkan tingkat pemahaman peserta pelatihan terhadap
pembelajaran yang telah diberikan selama pelatihan, sehingga
tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal. Rencana
Tindak Lanjut (RTL) merupakan dokumen rencana yang memuat
tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan setelah peserta kembali
ketempat tugas untuk menerapkan hasil pelatihan.

1
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
menyatakan bahwa ASN terdiri dari Profesi PNS dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). ASN berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat bangsa.
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional,
bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme.
Pelatihan pada Kementerian Agama mengacu pada PMA no. 75 tahun
2015. Pelatihan akan efektif dan efisien apabila ada aksi tindak lanjut.
Untuk itu Pusdiklat Tenaga Administrasi menyusun Pedoman Rencana
Tindak Lanjut sebagai rencana aksi purna pelatihan.

B. TUJUAN DAN SASARAN


Pedoman ini sebagai standar minimal pelaksanaan Rencana Tindak
Lanjut pada Pelatihan Teknis Administrasi.
1. Tujuan
Tersusunnya pedoman pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
pada pelatihan teknis administrasi.
2. Sasaran
a. Terwujudnya persamaan persepsi bagi widyaiswara
b. Tersedianya pedoman RTL bagi lembaga diklat dalam rangka
pelaksanaan evaluasi purna pelatihan.

C. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
PNS;
3. Perkalan No. 4 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Diklat Teknis;

2
4. Peraturan Menteri Agama Nomor: 75 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan pada Pegawai
Kementerian Agama;
5. Peraturan Menteri Agama Nomor: 42 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama.

3
BAB II
KONSEP DASAR RENCANA TINDAK LANJUT
(RTL)

A. PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT


1. Pengertian
Pengertian Tindak lanjut menurut Hiro Tugiman (2006 : 72) adalah:
“Suatu proses untuk menentukan kecukupan, keefektifan, dan ketepatan
waktu dari berbagai tindakan yang dilakukan oleh manajemen terhadap
berbagai temuan pemeriksaan audit yang dilaporkan.”
Dan menurut SPAI (2004 : 18) Standar Kinerja 2510 tentang
Penyusunan Prosedur Tindak Lanjut, yaitu: “Penanggungjawaban
fungsi audit internal harus menyusun prosedur tindak lanjut untuk
memantau dan memastikan bahwa manajemen telah melaksanakan
tindak lanjut secara efektif, atau menanggung resiko karena tidak
melakukan tindak lanjut.”
Sedangkan, Rencana Tindak Lanjut (RTL) dalam pedoman ini
adalah sebuah rencana kerja yang dibuat secara individual yang
disusun oleh peserta pelatihan setelah mengikuti seluruh mata diklat
yang telah diberikan, berisi rencana kerja yang menjadi tugas dan
wewenangnya.
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut ini dimaksudkan untuk
mengaplikasikan teori-teori yang telah diberikan dalam pelatihan
dengan pengalaman peserta pelatihan. Perpaduan / gabungan antara
teori dan pengalaman ini merupakan salah satu metode untuk lebih
meningkatkan tingkat pemahaman peserta diklat akan teori-teori
yang telah diberikan selama pelatihan, sehingga tujuan
pembelajaran akan tercapai secara maksimal.
2. Tujuan RTL
Mampu menuliskan rencana kerja tidak efektif secara individual
sebagai penerapan dari apa yang diperoleh dari pelatihan

4
ABCD (Audience Behavior Condition Degree): Peserta mampu
menuliskan rencana kerja secara individual sebagai penerapan dari
apa yang telah diperoleh di pelatihan.
3. Manfaat RTL
Merupakan langkah awal komitmen purna pelatihan sehingga hasil
nyata dapat diimplementasikan langsung di satuan kerja masing-
masing peserta.

B. RUANG LINGKUP RTL


1. Mengacu pada tugas, fungsi dan kewenangan peserta pelatihan
2. Harus meliputi semua tindakan yang akan dilakukan dan memiliki
tujuan yang jelas, obyektif, dan rasional untuk dilaksanakan
3. Mudah dipahami penafsirannya
4. Berimbang dengan tugas dan penyediaan fasilitas
5. Fleksibel dan sensitif dengan situasi sehingga mudah mengubah
teknik pelaksanaannya tanpa mengurangi tujuan

C. PROSEDUR PELAKSANAAN RTL


1. Menjelang akhir pelatihan, Narasumber/Widyaiswara memandu
Peserta menghimpun rencana-rencana kegiatan yang akan
dilakukan purna pelatihan yang dituangkan dalam RTL
2. Peserta mempresentasikan RTL
3. Narasumber/Widyaiswara dan Para Peserta memberi masukan
terhadap RTL dimaksud
4. Penyelenggara mewajibkan peserta untuk melaksanakan RTL
sesuai hasil masukan Narasumber/Widyaiswara pada unit organisasi
masing-masing
5. Peserta melaksanakan RTL pada Unit organisasi dengan mengacu
pada RTL yang telah direvisi sesuai masukan hasil presentasinya
6. Peserta melaporkan hasil perkembangan RTL kepada
Narasumber/Widyaiswara dalam jangka waktu yang telah disepakati.
7. Narasumber/Widyaiswara melaporkan hasil penilaian RTL Peserta
kepada Penyelenggara Diklat.

5
D. UNSUR-UNSUR RTL
Dalam menyusun RTL sebaiknya mencakup unsur-unsur sebagai
berikut:
1. Kegiatan
yaitu uraian kegiatan yang akan dilakukan yang diperoleh melalui
identifikasi kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Agar hal ini terealisasi maka diidentifikasi
kegiatan kegiatan apa yang diperlukan.
2. Tujuan
Yaitu uraian kegiatan yang perlu dilakukan berdasarkan identifikasi
kegiatan sebagai bentuk upaya pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Output
Hasil akhir yang akan dicapai
4. Tahapan Kegiatan
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam melaksanakan
kegiatan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
5. Stakeholder
Stakeholder dalam pelaksanaan RTL terbagi menjadi stakeholder
internal dan eksternal. Stakeholder internal adalah pemangku
kepentingan di Unit Organisasi peserta yang membantu dan
memberi dukungan dalam pencapaian tujuan. Sedangkan
stakeholder eksternal adalah pemangku kepentingan di luar Unit
Organisasi Peserta Pelatihan.
6. Waktu
Dalam penentuan waktu sebaiknya menunjukkan kapan suatu
kegiatan dimulai sampai kapan berakhir. Apabila dimungkinkan,
sudah dilengkapi dengan tanggal pelaksanaan. Hal ini untuk
mempermudah dalam persiapan kegiatan yang akan dilaksanakan,
serta dalam melakukan evaluasi.

6
7. Bukti Fisik
Kelengkapan yang diperlukan dalam mencapai output
didokumentasikan sebagai bahan laporan hasil pelaksanaan RTL
sesuai waktu yang telah disepakati.

7
BAB III
PENYUSUNAN RENCANA TINDAK LANJUT

A. FORMAT RENCANA TINDAK LANJUT

RENCANA TINDAK LANJUT

Nama ………………………………………………..

No. Urut Daftar Hadir ………………………………………………..


Instansi
…………………………………………………
Jabatan
…………………………………………………
Nama Atasan
…………………………………………………
Jabatan Atasan
…………………………………………………

No Kegiatan Tujuan Output Tahapan Waktu Stakeholder Bukti


Kegiatan Fisik
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Mengetahui, …tempat diklat…, tgl..


Narasumber/Widyaiswara Peserta,

…………………………. ……………………….

8
B. Petunjuk Pengisian
Dalam pengisian RTL menggunakan format diatas. Adapun cara
pengisiannya sebagai berikut:
1. Kotak pertama yang berisi :
Nama
No. Urut Daftar Hadir
Instansi
Jabatan
Nama Atasan
Jabatan Atasan Langsung

Diisi sesuai data pribadi peserta.

2. Kotak kedua yang berisi 8 kolom :


Kolom (1) Nomor
Diisi nomor urut dari beberapa kegiatan
Kolom (2) Kegiatan
Diisi uraian kegiatan yang akan dilakukan
Kolom (3) Tujuan
Diisi ketetapan-ketetapan yang ingin dicapai dari setiap kegiatan
yang direncanakan
Kolom (4) Output
Diisi hasil akhir yang akan dicapai
Kolom (5) Tahapan Kegiatan
Diisi langkah-langkah yang akan dilakukan dalam melakukan
kegiatan agar tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai.
Kolom (6) Stakeholder
Diisi Nama Stakeholder dalam pelaksanaan RTL
Kolom (7) Waktu

9
Diisi penentuan waktu kapan suatu kegiatan dimulai sampai kapan
berakhir.
kolom (8) Bukti Fisik
Diisi dokumen kelengkapan yang diperlukan dalam mencapai
output

10
C. CONTOH RTL

RENCANA TINDAK LANJUT

Nama Qurrotu Aini


25
No. Urut Daftar Pusdiklat Tenaga Administrasi
Hadir Kepala Sub Bidang Pengendalian Mutu
Instansi Dr. H. Saipul Bahri, MA
Jabatan Kepala Bidang Program dan Pengendalian Mutu
Nama Atasan
Jabatan Atasan

NAMA TAHAPAN STAKE BUKTI


NO TUJUAN OUTPUT WAKTU
KEGIATAN KEGIATAN HOLDER FISIK
1 Evalusi Mengevaluasi Tersedianya
Proyek proyek hasil
Perubahan perubahan evaluasi 1. Melapor-
15 -16 Alumni
Diklatpim III Diklatpim III proyek kan kpd Persetujuan
Maret Diklatpim
angkatan 48 angkatan perubahan atasan tentang atasan
2018 3
Diklatpim RTL
III angkatan
48
Daftar hadir
2. Melaksa-
17 Maret peserta,
nakan
2018 dokumentasi
sosialisasi
dan notulensi
3. Membuat 20 -25
Kuesioner Maret
Evaluasi 2018 Unit Kerja Koesioner
Diklatpim III Terkait RTL
dengan
google form
26-27 Surat
4. Koordinasi
Maret pemberitahuan
dg unit kerja
2018 dan data
terkait
Lokus
5. Mengirim-
kan evaluasi 28-29
dalam bentuk Maret
google form 2018
melalui email
dan whatsapp
kepada
peserta
Diklatpim
angkatan Gform
6. Pengum- April
pulan Data 2018 Data
April Data
7. Tabulasi
2018
Data

11
8. Analisa April
Data 2018 Hasil Analisa
8. Menyusun April
laporan akhir 2018 Laporan
9. Penyam- April
paian laporan 2018
akhir

Mengetahui, Ciputat, 28 Februari 2018


Narasumber/Widyaiswara Peserta,

Endah Prasetyani Qurrotu Aini

12
BAB IV
PENUTUP

Pedoman ini merupakan acuan dalam penyusunan Rencana Tindak Lanjut


dalam Pelatihan Teknis Administrasi pada Pusdiklat Tenaga Adminstrasi
dan Balai Diklat Keagamaan. Hal-hal yang belum tercantum dalam
Pedoman akan diatur lebih lanjut.

13
14

Anda mungkin juga menyukai